Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

IMPLEMENTASI PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN

STUDI KASUS JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

Oleh

DWI KURNIAWATI

5401418011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2021
PRAKATA

Puji syukur pada kehadirat Allah SWT karena berkat rachmat dan hidayatnya
sehingga makalah implantasi pengenalan lapangan persekolahan di SMPN 8
Semarang ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Implantasi pengenalan lapangan persekolahan (PLP) ini sangat penting bagi seluruh
mahasiswa Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Universitas Negri
Semarang sebagai salah satu kurikulum program studi. Hal ini dilakukan untuk
menerapkan teori yang di dapatkan dalam lingkup perkuliahan dengan di lapangan
secara langsung.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Kepala Sekolah SMPN 8 Semarang


yang membantu kami dalam menyediakan berbagai fasilitas dan pengalamannya
dalam kegiatan pengajaran, serta ibu Suryani selaku guru pamong yang telah
membimbing dalam kegiatan PLP. Saya ucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak baik secara lembaga maupun secara pribadi dan juga kepada semua teman
teman yang telah membantu dan mensuport sehingga terciptanya makalah ini.

Dalam penyusunan laporan ini saya menyadari bayak sekali kekurangan dalam
penulisan. Sehingga saya sangat perlu saran dan kritik guna menyempurnakan
makalah ini di masa yang akan dating.

Saya sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi orang banyak demi
mengingkatkan kemampuan kita di bidang pengajaran.

Semarang, 10 September 2021


ABSTRAK

Pembelajaran pola kreativitas merupakan salah satu kendalan yang di alami oleh
siswa dalam hal mempelajari mata pelajaran prakarya. Banyak siswa yang merasa
kesulitan dalam memahami kreativitas pada diri siswa tersebut. Hal ini yang melatar
belakangi saya untuk mengajarkan pola kreativitas dengan menggunakan metode
pembelajaran secara implentasi pengenalan pembelajaran lapangan. Sehingga para
siswa dapat lebih jelas dan mudah di pahami karna sebetulnya mata pelajaran
prakarya itu tidak hanya sekedar teori tetapi harus dengan mengedepankan praktek.

Pengenalan lapangan persekolahan (PLP) Universitas Negri Semarang di lakukan


penelitian untuk mengetahui proses pelaksanaan PLP di lapangan. Hal ini bertujuan
untuk mengembangkan para mahasiswa (PLP) untuk pengenalan pembelajaran di
sekolahan. Pengenalan lapangan persekolahan (PLP) merupakan ajang bagi
mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang di pelajari di bangku perkuliahan
kemudian di aplikasikan langsung pada lembaga pendidikan di bangku sekolah.
Kegiatan PLP ini bertujuan untuk: 1) memberikan pengalaman belajar bagi para
mahasiswa 2) memperluas wawasan terkait pengajar dunia pendidikan 3) melatih
mengembangkan kopentensi pengajar dalam kegiatan pembelajaran 4) meningkatkan
kemampuan keterampilan, tanggung jawab, kemandirian,dan kemampuan dalam
memecahkan suatu masalah pembelajaran yang tertera. Kegiatan PLP di laksanakan
oleh mahasiswa kependidikan Universitas Negri Semarang (Unnes) yang di
laksanakan dalam lingkup sekolah. Kegiatan ini berlangsing di SMPN 8 Semarang.
Mahasiswa PLP berkesempatan untuk mengajar dengan metode daring luring yang di
sebakan karena adanya pademi Covid-19, maka oleh itu mahasiswa pada tahun ini di
wajibkan untuk menguasai aplikasi mengenai tentang kemajuan teknologi yang lebih.
Terdapat banyak alat alat sebagai penunjang pembelajaran praktikum . adanya
kegiatan PLP ini dapat menjadi sarana pengalaman dan gambaran untuk mahasiswa
sehingga mahasiswa dapat mengetahui tentang bagaimana cara yang baik dan benar
serta mampu menjadi bahan evaluasi di dunia pendidikan.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu faktor penting dalam meningkatkan suatu kualitas


sumber daya manusia yang merupakan sarana utama dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. pendidikan dapat menciptakan SDM yang
bertanggungjawab pada setiap tantangan pada hambatan di era globalisasi pada
sekarang ini dalam arti pendidikan menurut pemerintah dengan sistem pendidikan
Nasional adalah usaha yang terencana untuk mewujutkan suasana pembelajaran
yang efektif agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dalam diri
untuk memiliki kemampuan yang ada dalam diri prserta didik yang di perlukan
dalam dirinya.

Pada persaingan global saat ini telah menghampiri semua sisi kehidupan di
dunia ini. Maka di perlukan peningkatan kuatitas SDM di setiap lini. Bahkan tak
jarang dalam penentuan persaingan pembangunan pendidikan Nasional tak sedikit
yang bermuara pada percepatan perwujutan SDM yang berkualitas. Untuk itu perlu
adanya pengakomodikasian atas konsep konsep tersebut, demi peningkatan kualitas
guru sebagai SDM pembangunan dalam bidang pengetahuan dan ilmu teknologi
baik pada acuan keilmuan maupun pengetahuan.

Oleh karena itu untuk mengetahui kondisi di lapangan terkait dengan


implementasi pembelajaran prakarya dan kewirausahaan perlu dilakukan penelitian.
Melalui penelitian ini diharapkan akan diketahui bagaimana kemampuan guru
dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran, sehingga dapat dirumuskan
suatu rekomendasi untuk perbaikan.
A. LATAR BELAKANG MASALAH PENGENALAN LAPANGAN
PERSEKOLAHAN
Dalam proses pembelajaran ada suatu hal yang memegang peranan penting
yaitu proses mengajar. Pengajaran pada intinya adalah interaksi antara pendidik
dengan peerta didik.
Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik sedangkan
mengajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik. Peranan pendidik sangat
mempengaruhi dalam proses belajar anak didik. Apabila pendidik mampu memngajar
menggunakan pendekatan ekspositori maka anak didik akan belajar dengan
memerima. Dan apabila pendidik mengajar dengan pendekatan diskoveri maka anak
pendidik akan belajar dengan aktif.
Untuk mencapai tujuan belajar secara maksimal, maka dalam perencanaan
ini proses belajar mengajar harus seefisien mungkin.
Berlatarbelakangan dari penanan pendidik yang sangat mempengaruhi dalam
proses anak didik itu.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan maslaah yang kami angkat dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana implentasi belajar mengajar?
2. Tahap apa saja yang terdapat dalam pengolahan dan pelaksanaan proses
belajar mengjar?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
Adapun tujuan pembahaan dalam makalah ini, adalah agar kita dapat
mengetahui tentang :
1. Implementasi pengenalan lapangan persekolahan.
2. Tahap dalam pengelolahan dan pelaksanaan proses belajar mengajar
PEMBAHASAN
A. IMPLEMENTASI PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN
Proses belajar mengajar merupakan suatu aspek dari lingkungan
sekolah yang terorganisasi. Lingkungan di atur serta di awasi adar kegiatan
belajar terarah dengan tujuan pendidikan. Pengawasan tersebut sangat terurut
menentuksn lingkungan serta membantu kegiatan belajar mengajar.
Lingkungan belajar mengajar yang baik adalah lingkungan yang menantang
dan meramgsang siswa agar lebih baik lagi serta memberikan rasa aman dan
kepuasan tersendiri untuk mencapai tujuan yang di harapkan.
Salah satu factor yang mendukung kondisi pembelajaran di dalam
suatu kelas adalah proses belajar mengajar yang berisi serangkaian kegiatan
proses pembelajaran yang di lakukan oleh kelompok-kelompok peserta didik.
Dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan instruksional yaitu alat atau media untuk
mengarahkan kegiatan berorganisasi
2. Belajar berorgaisasi adalah usaha untuk menciptakan wadah dan
fasilitas unuk memungkinkan terciptanya suatu ruang belajar
yang efisien
3. Menggajak peserta didik untuk berusha memancing dan
membangkitkan motivasi para peserta didik
4. Pengawasan adalah perencanaan dan pelaksanaan intruksional
yang didesain
5. Penelitian lebih bersifat penafsiran assessment yang
mengandung berbagai pengertian yang lebih luas di banding
dengan pengukuran evaluasi pendidikan
B. TAHAP PELAKSANAAN DAN PENGOLAHAN PROSES
PEMBELAJARAN PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN
1. PERENCANAAN
a. Menentukan apa yang di lakukan sebagaimana cara melaksanakan proses
pembelajaran
b. Membatasi sasaran dan menentapkan pelaksanaan untuk mencapai hasil
yag memuaskan melalui target target yang sudah tercantum
c. Mengembangkan beberapa alternatif-alernatif
d. Mengumpulkan berbagi informasi informasi yang valid
e. Menerapkan dan mempersiapkan rencana rencana dari leputusan konsep
perencanaan pembelajaran

2. PERENCANAAN PEMBELAJARAN DARI BERBAGAI SUDUT


PANDANG
a. Pengajaran sebagai teknologi adalah perencanaan yang mendorong
peningkatan teknik teknik yang dapat mengembangkan tingkah laku
kongnitif dan teori konstruktif terhadap suatu problem problem dalam
menggerakan proses pembelajaran
b. Pegajaran sebagai suatu system adalah sebuh susunan dari berbagai
sumber sumber yang terlihat menggerakkan pembelajaran
c. Pengajaran sebagai sebuah disiplin adalah dari cabang pengetahuan yang
selalu memperhatikan sebuah hasil penelitian dan berbagai teori yang
mengarah dari sebuah strategi pengajaran dan implentasi terhadap suatu
permasalahan tersebut
d. Pengajaran sebagai sebuah sains adalah mengkreasi secara detail dengan
spesifikasi pengembangan implementasi dan evaluasi pemeliharaan
pembelajaran maupun fasilitas pembelajaran terhadap unit unit yang luas
sehingga lebih sempit dalam berbagai macam materi dari segi
pembelajaran
e. Pengajaran termasuk kedalam sebuah proses adalah pengembangan
pembelajaran secara sistematis yaitu di gunakan dalam berbagai atas dasar
teori teori asas pembelajaran untuk menjamin suatu kualitas dari segi
pengajaran dan kualitas pembelajaran
f. Pengajaran sebagai sebuah realitas adalah ide ide pengajaran yang di
kembangkan dengan emberikan berbagai hubungan pengajaran dari waktu
ke waktu ke dalam sebuah proses
3. ORGANISASI PEMBELAJARAN
a. Menyediakan berbagai fasilitas perlengkapan dan tenaga kerja adalah
yang di perlukan da;am menyusun kerangka yang efisien kedalam rencana
rencana melalui suatu proses penetapan kerja yang sangat di perlukan
untuk menyelesaikan nya
b. Kelompok kerja ke dalam suatu struktur organisasi yang secara teratur
c. Membentuk struktur wewenang organisasi dan mekanisme koordinasi
organisasi
d. Merumuskan berbagai metode prosedur yang terorganisir secara rapid an
terprosedur
e. Mengadakan pelatihan dan pendidikan serta mencari berbagai sumber
sumber yang dibutuh kan guna mengembangkan perorganisasian
Cara cara mengorganisasi adalah :
a. Memilih teknik mengajar yang benar
b. Memilih peraga alat bantu yang sangat tepat dan aman
c. Memilih suatu kelas dengan jumlah murid yang sangat tepat
d. Memilih strategi guna menerapkan peraturan dan prosedur secara
terorganisir sesuai prosedur prosedur plajaran yang kompleks
4. KEPEMIMPINAN
a. Memperkuat pondasi motivasi pembelajaran
1. Motivasi instrintik adalah otivasi yang mengacu berbagai factor factor
dari dalam segi tersirat baik dalam tugas itu dari pada siswa dengan
kata lain merupakan kegiatan menambah pengetahuan dan wawasan
guna melacak berbagai factor instrintik pada semua orang
2. Motivasi ekstrintik adalah motivasu yang mengacu pada factor factor
dari luar dan di terapkan pada tugas atau pada siswa oleh guru atau
orang lain motivasi ekstrintik ini biasa berupa penghargaan atau
berupa pujian hukuman atau percobaan
b. Menentukan strategi pembelajaran yang tepat yaitu;
1. Gaya pembelajaran
2. Metode pendekatan pendekatan yang di gunakan dalam pembelajaran
3. Metode ilmiah.
4. Simulasi pengajaran dan studi kasus pembelajaran
5. Perlatihan
c. Mengajari keterlampilan psikomotor
Dengan tugas tugas dapat teridentifikasi menjadi enam kelas kerja utama,
yaitu meliputi;
1. Pekerjaan tangan, meliputi pekerjaan manusia (manual work) dengan
kemampuan kreatifitas menggunakan keterempilan tangan nya sendiri
2. Pekerjaan kreatifitas tangan dengan menggunakan alat bantu yang
memadai
3. Pekerjaan mesin bertujuan meringankan yaitu penggunaan mesin yang
digerakkan secara mekanik sehingga dapat membantu mempercepat
perkerjaan.
4. Pekerjaan dengan mesin ganda ialah penggunaan mesin yang
digerakkan secara otomatis maupun semi otomatis dapat mempercepat
perkerjaan siswa
5. Pekerjaan dengan mesin bermanfaat ganda yaitu penggunaan mesin
yang digerakkan oleh tenaga
6. Pekerjaan tidak berulang meliputi pekerjaan yang bersifat
berspesialisasi yang tidak berulang kembali.
5. MENGARAHKAN PEMBELAJARAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN

a. Menyusun strategi kerangkaa dengan waktu dan biaya secara sangat


terperinci sehingga siswa dapat memaksimalkannya

b. membentuk, melatih serta menampilkan kepemimpinan dalam


melaksanakan rencana dan mengambil keputusan suatu masalah yang di
hadapi sehingga dapat mengembangkan kemanpuan kepemimpinan

c. Menampilkan logis instruksi-instruksi yang spesifik serta mapan

d. Membimbing, memotivasi siswa agar senantiasa nyaman dan semangat


pada saat pembelajaran.

6. KONTROL PENGAWASA PEMBELAJARAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN

a. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan serta membina siswa dari segi kedisiplinan

b. Menyidak kasus penyimpangan-penyimpangan untuk tindakan pengkoreksian serta


merumuskan tindakan koreksi, menyusun standar-standar dan saran-saran dalam segi
aspek pendidikan

c. Menilai dan mengoreksi pekerjaan dan melakukan tindakan koreksi terhadap


penyimpangan-penyimpangan yang ada.

Kontrol meliputi :

1. Mengevaluasi pembelajaran teknik yang dilakukan harus memenuhi tiga syarat


yaitu tepat, efektif dan praktis.
2. Menilai hasil pembelajaran oleh pemberian angka-angka kepada obyek ataupun
kejadian dengan cara mengikuti peraturan yang ada. Prosedur yang harus diikuti
antara lain :

a. Rancangan kejadian atau obyek yang akan diukur.

b.Tentukan skala yang akan menjadi dasar suatu satuan angka pengukuran.

c. Pastikan prosedur dengan pengukuran analok dengan keadaan yang harus

sebenarnya.

3. Manajemen berdasarkan tujuan belajar, yaitu proses secara bersama untuk


menentukan tujuan kemudian membatasi wewenang dan tanggung jawab masing-
masing dalam kaitannya dengan hasil yang ingin dicapai bersama dalam suatu
permasalahan yang ada.

C. TUJUAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN

Tujuan implementasi pembeljaran lapangan persekolahan adalah:

1. Mendukung serta memfasilitasi perseta didik untuk berekspresi kreaig untuk


keterampilan teknik berkarya secara seksama dengan teknilogi yang ekonomis
serta bermanfaat.
2. Membimbing guna melatih ketrampilan untuk menciptakan suatu karya yag
berbasis estetika artistik dan teknologis serta ekosistem.
3. Membina untuk memanfaatkan media karya dengan seni dan teknologi melalui
prinsip yang kreatif higenis dan tepat seta berwawasan lingkungan sehat.
4. menghasilkan karya karya yang sangat siap di manfaatkan guna dalam
kehidupan yang bersifat pengetahuan yang berlandaskan pengembangan
bedasarkan teknologi krearifan lokal dengan teknologi terbaru.
5. mengembangkan jiwa pengusahawan melalui pelatihan dan mengelola cipta
karya bedasarkan asa ekonomis dan berwawasan lingkingan sehat.
D. HASIL PEMBAHASAN PENGENALAN PELATIHAN PERSEKOLAHAN

1. Penyesuaian Pendidikan Pada Pengampu Mata Pengajaran.

Mata pembelajaran prakarya merupakan mata pendidikan dengan konsep


terpadu pada kurikulum 2013.

Mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan terbagi menjadi 4 bidang yang terdiri
dari kerajinan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan. Bidang-bidang yang tersedia
tersebut memungkinkan guru untuk memilih bidang yang akan diajarkan sesuai
dengan latar belakang pendidikannya.

Guru-guru yang mengampu mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan saat ini
adalah guru seni budaya dan guru kimia. Hal ini menandakan bahwa pendidikan
guru sudah sesuai untuk mengajar prakarya dan kewirausahaan. Namun penulis
melihat bahwa bidang prakarya dan kewirausahaan yang dipilih oleh sekolah
belum semuanya sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Di sekolah ini guru
yang berlatar belakang seni rupa memberikan materi bidang kerajinan, sementara
itu guru kimia yang seharusnya memilih bidang pengolahan, namun di sekolah ini
malah memberikan bidang rekayasa.

2. Implementasi Pembelajaran

kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta


didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang
mengacu pada kompetensi inti. Sehingga setiap mata pelajaran dikembangkan dari
kompetensi dasar tersebut. Termasuk dalam mata pelajaran prakarya dan
kewirausahaan . Sementara berdasarkan hasil yang diperoleh dari wawancara,
diketahui bahwa guru masih mengalami kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran
terpadu prakarya dan kewirausahaan. Guru membelajarkan sebagian dari kompetensi
dasar yang ada yakni hanya pada kompetensi dasar bagaimana merancang dan
menghasilkan suatu produk. Untuk kompetensi bagaimana potensi produk tersebut
dijadikan produk bernilai jual yang tinggi sering diabaikan. Pada hal salah satu tujuan
dari pendidikan prakarya dan kewirausahaan pada kurikulum 2013 adalah bagaimana
menumbuhkembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola penciptaan
karya (produksi), mengemas, dan menjual berdasarkan prinsip ekonomis, ergonomis,
dan berwawasan lingkungan.

Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan danketerampilan. Penilaian dilakukan
untuk mengukur pencapaian kompetensi secara holistik. Aspek sikap, pengetahuan,
dan keterampilan dinilai secara bersamaan sesuai dengan kondisi nyata. Penilaian
dilaksanakan untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang dikaitkan
dengan situasi nyata bukan dunia sekolah. Oleh karena itu, dalam melakukan
penilaian digunakan berbagai bentuk dan teknik penilaian. Penilaian otentik tidak
hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan
mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik.

3. Sikap Penilaian Pembelajaran Lapangan.

Penilaian sikap dimaksudkan sebagai penilaian terhadap perilaku peserta didik


dalamproses pembelajaran kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler, yang
meliputi sikap spiritualdan sosial. Penilaian sikap memiliki karakteristik yang
berbeda dari penilaian pengetahuandan keterampilan, sehingga teknik
penilaian yang digunakan juga berbeda. Dalamhal ini,penilaian sikap lebih
ditujukan untuk membina perilaku sesuai budipekerti dalam
rangkapembentukan karakter peserta didik sesuai dengan compositions
pembelajaran.

a. Sikap profound

Penilaian sikap profound (KI-1), antara lain:

1. ketaatan beribadah;
2. berperilaku syukur;

3. berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan; dan (4) toleransi dalam
beribadah.Sikap profound tersebut dapat ditambah sesuai karakteristik satuan
pendidikan.

b. Sikap Sosial

Penilaian sikap sosial (KI-2) meliputi:

1. jujur yaitu perilaku yang didasarkan pada upayamenjadikan dirinya sebagai


orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,tindakan, dan pekerjaan

2. disiplin yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib danpatuh pada


berbagai ketentuan dan peraturan

3.tanggung jawab yaitu sikap danperilaku peserta didik untuk melaksanakan


tugas dan kewajibannya, yang seharusnyadilakukan terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan, negara, dan Tuhan Yang MahaEsa

4. santun yaitu perilakuhormat pada orang lain dengan bahasa yang baik

5. peduliyaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada
orang lain ataumasyarakat yang membutuhkan; dan (6) percaya diri yaitu
suatu keyakinan ataskemampuannya sendiri untuk melakukan kegiatan atau
tindakan. Sikap sosial tersebutdapat ditambah oleh satuan pendidikan sesuai
kebutuhan.

4. Penilaian Teknik Sikap Pengajaran.

Penilaian sikap dapat dilakukan melalui teknik observasi, wawancara, penilaian diri,
dan penilaian antarteman, selama proses pembelajaran berlangsung, dan tidak hanya
di dalam kelas. Hasil penilaian sikapberupadeskripsi yang menggambarkan perilaku
peserta didik. Hasil akhir penilaian sikap diolah menjadi deskripsi sikapyang
dituliskan di dalam rapor peserta didik. Penilaian sikap spiritual dan sosial dilaporkan
kepada orang tua dan pelaku kepentingan sekurang-kurangnya dua kali dalam satu
semester. Laporanberdasarkan catatan pendidik hasil musyawarah pengajar kelas,
pengajar muatan pelajaran, dan pembina ekstrakurikuler. Pelaksanaan penilaian sikap
spiritual dan sosial dilakukan setiap hari pada saat pembelajaran dan di luar
pembelajaran dengan menggunakan stimulus yang disiapkan pengajar. Respon atau
jawaban yang diberikan peserta didik dicatatdalam lembar observasi disiapkan oleh
pengajar. Penilaian sikap spiritual dan sosialjuga dapat dilakukan dengan
menggunakan penilaian diri dan penilaian antarteman. Hasil penilaian diri dan
penilaian antarteman digunakan pengajarsebagai penguat atau konfirmasi hasil
catatan observasi yang dilakukan oleh pengajar

5.Penilaian pengetahuan pengajaran

Penilaian pengetahuan (KI-3) dilakukan dengan cara mengukurpenguasaan peserta


didik yang mencakup pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam
berbagai tingkatan proses berpikir. Penilaian dalam proses pembelajaran berfungsi
sebagai alat untuk mendeteksi kesulitan belajar (assesment as learning), penilaian
sebagai proses pembelajaran (assessment for learning), dan penilaian sebagai alat
untuk mengukur pencapaian dalam proses pembelajaran (assessment of learning).
Melalui penilaian tersebut diharapkan peserta didik dapat menguasai kompetensi
yang diharapkan. Untukitu, digunakan teknik penilaian yang bervariasi sesuai dengan
kompetensi yangakan dinilai, yaitu tes tulis, lisan, dan penugasan.Prosedur
penilaianpengetahuan dimulai dari penyusunan perencanaan, pengembangan
instrumen penilaian, pelaksanaan penilaian, pengolahan, dan pelaporan,
sertapemanfaatan hasil penilaian. Penilaian KI-3 menggunakan angka dengan rentang
capaian/nilai 0 sampai dengan 100 dan deskripsi. Deskripsi dibuat dengan
menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang
bernadapositif. Deskripsi berisi beberapa pengetahuan yang sangat baik dan/atau
baikdikuasai oleh peserta didik dan yang penguasaannya belum optimal. Teknik
penilaian pengetahuan menggunakan tes tulis, lisan, dan penugasan.
a. Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya secara tertulis,berupa pilihan
ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen tes tertulis
dikembangkan atau disiapkan dengan mengikuti langkah-langkah berikut: (i)
Melakukan analisis KD sesuai dengan muatan pelajaran. Analisis KD
dilakukan pada Tema, Subtema, dan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar
semua kompetensi yang ingin dicapai dalam KD dapat terwakili dalam
instrumen yang akan disusun. (ii) Menyusun kisi-kisi yang akan menjadi
pedoman dalam penulisan soal. Kisi-kisi yang lengkap memiliki KD, materi,
indikator soal, bentuk soal, jumlah soal, dan semua kriteria lain yang
diperlukan dalam penyusunan soalnya. Kisi-kisi ini berbentuk format yang
disesuaikan dengan kebutuhan. Kisi-kisi untuk penilaian harian bisa lebih
sederhana daripada kisi-kisi untuk penilaian tengah semester atau penilaian
akhir semester. (iii) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan mengacu pada
kaidah-kaidahpenulisan soal. Soal-soal yang telah disusun kemudian dirakit
untukmenjadi perangkat tes. Soal dapat dikelompokkan sesuai muatan
pelajaran dalam satu perangkat tesdapat juga disajikan secara terintegrasi
sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah. (iv) Melakukan penskoran
berdasarkan pedoman penskoran, hasil penskoran dianalisis guru
dipergunakan sesuai dengan bentuk penilaian. Misalnya, hasil analisis
penilaian hariandigunakan untukmengetahui kekuatan dan kelemahan peserta
didik. Melalui analisis ini pendidik akan mendapatkan informasi yang
digunakan untuk menentukan perlu tidaknya remedial atau pengayaan.
b. Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, kuis yang diberikan
pendidik secara lisan dan peserta didik merespon pertanyaantersebut secara
lisan. Jawaban tes lisan dapat berupa kata, frase, kalimatmaupun paragraf. Tes
lisan bertujuan menumbuhkan sikap berani berpendapat, menegecek
penguasaan pengetahuan untuk perbaikanpembelajaran, percaya diri, dan
kemampuan berkomunikasi secara efektif. Dengan demikian, tes lisan
dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Tes lisan juga dapat
digunakan untuk melihat ketertarikan siswa terhadap materi yang diajarkan
dan motivasi siswa dalam belajar.Langkah-langkah pelaksanaan tes lisan
sebagai berikut: (i) Melakukan analisis KD sesuai dengan muatan pelajaran.
Analisis KD dilakukan pada Tema, Subtema, dan pembelajaran.Hal ini
dilakukan agar semua kompetensi yang ingin dicapai dalam KD dapat
terwakili dalam instrumen yang akan disusun. (ii) Menyusun kisi-kisi yang
akan menjadi pedoman dalam pembuatan pertanyaan, perintah yang harus
dijawab siswa secara lisan. Menyiapkan pertanyaan, perintah yang akan
disampaikan secaralisan. (iii) Melakukan tes dan analisis untuk mengetahui
kekuatan dankelemahan peserta didik. Melalui analisis ini guru akan
mendapatkan informasi yang digunakan untuk menentukan perlu tidaknya
remedial atau pengayaan.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan Implementasi Belajar Mengajar dapat kami simpulkan


sebagai berikut :

1. Implementasi belajar mengajar dapat tertuang dalam perencanaan


instruksional, organisasi belajar, menggerakkan anak didik, supervisi dan
pengawasan, penelitian.

2. Tahap-Tahap Pengelolaan Dan Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar antara


lain perencanaan, pengorganisasian, memimpin, menggerakkan, pengawasan atau
kontrol.
B. Saran

Hendaknya pendidik benar-benar mengimlementasikan semua faktor tersebut di


atas demi tercapainya tujuan proses belajar mengajar sesuai dengan yang diharapkan

Anda mungkin juga menyukai