Pada materi 8 ini, kita akan mempelajari tentang lingkungan belajar dan
strategi pengajaran yang bertujuan untuk menciptakan pembelajaran
yang efektif untuk siswa. Kedua hal tersebut wajib diketahui oleh tenaga
pendidik sebagai kompetensi dasar seorang pendidik.
Tujuan strategi pengajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu:
1. Bagi Siswa:
a) Siswa terbiasa belajar dengan perencanaan yang disesuaikan dengan
kemampuan diri sendiri.
b) Siswa memiliki pengalaman yang berbeda beda dengan temannya, meski
ada juga pengalaman belajar yang sama.
c) Siswa dapat memacu prestasi belajar berdasarkan kecepatan belajarnya
sendiri secara optimal.
d) Terjadi persaingan yang sehat dalam mencapai hasil belajar yang efektif
dan efisien.
e) Siswa dapat mencapai kepuasan jika dapat mencapai hasil belajar sesuai
dengan target yang telah ditetapkan.
f) Siswa dapat mengulang uji kompetensi ( remidial ) jika terjadi kegagalan
dalam Uji kompetensi.
g) Siswa dapat berkolaborasi dalam proses pembelajaran, sehingga
menumbuhkan tanggung jawab bersama dan tanggung jawab diri sendiri.
2. Bagi Guru
a) Guru dapat mengelola proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang
efektif dan efisien.
b) Guru dapat mengontrol kemampuan siswa secara teratur.
c) Guru dapat mengetahui bobot soal yang dipelajari siswa pada saat proses
belajar mengajar dimulai.
d) Guru dapat memberikan bimbingan kepada siswa, ketika siswa
mengalami kesulitan, misalnya dengan memberikan teknik
pengorganisasian materi yang dipelajari sisiwa, atau teknik belajar yang
lain.
e) Guru dapat membuat peta kemampuan siswa, sehingga dapat dipakai
sebagai bahan analisis.
f) Guru dapat melaksanakan program belajar akseleratif bagi siswa yang
mampu.
1) Lingkungan keluarga
a) Cara orangtua mendidik. Faktor ini berkaitan dengan bagaimana orang tua
menyikapi anaknya. Misalnya, seorang anak yang memiliki kelebihan dalam
suatu pembelajaran dan berpotensi untuk mencetak prestasi namun
orangtuanya acuh tak acuh dan tidak memberi dukungan terhadap anaknya,
maka kelebihan dari anak ini tidak akan bisa berkembang karena kurangnya
dukungan dari segala aspek. Begitu pula sebaliknya, jika didikan orang tua
terlalu ketat dan cenderung mengarahkan anak secara berlebihan, maka bisa
saja sang anak merasa jenuh dan bahkan kehilangan semangatnya untuk
belajar. Hal ini akan membuat anak disertai keterpaksaan dalam belajar, bukan
menganggap belajar sebagai sebuah kebutuhan sehingga semangat
belajarnya menurun dan tidak dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Sebagai orangtua dan lingkungan yang baik, sudah seharusnya memberi
dukungan kepada anak. Caranya ialah tidak perlu memaksakan dan menuntut
anak untuk menguasai apa yang orang lain kuasai, cukup yakin dengan apa
yang menjadi pilihannya selama itu baik, dan berikan mereka kepercayaan
bahwa mereka memiliki potensi dan kelebihannya sendiri. Sediakan fasilitas
yang memadai dan mendukung, dengan begini anak akan lebih cepat
berkembang.
b) Relasi antara anggota keluarga. Relasi yang baik dalam keluarga adalah
keluarga yang diliputi dengan kasih sayang, pengertian, sehingga semua
anggota keluarga akan membimbing anaknya dalam belajar.
c) Suasana rumah. Suasana rumah yang tentram dan nyaman akan membuat
anak menjadi tenang sehingga akan membuat anak belajar dengan baik.
d) Keadaan ekonomi keluarga. seorang anak yang hidup dalam keluarga yang
serba kekurangan tentu akan mendapat fasilitas belajar yang kurang memadai
sehingga akan berpengaruh terhadap proses belajar yang dilakukannya.
Sebaliknya jika anak berada dalam keluarga yang berkecukupan maka akan
mendapat fasilitas belajar yang baik. Tetapi sebagai penyedia lingkungan yang
baik, kekurangan tersebut dapat dimanipulasi dengan menyediakan media
dengan harga yang terjangkau namun tetap dapat menunjang pembelajaran.
e) Perhatian orangtua. Perhatian orangtua yang diberikan orangtua kepada anak
hendaknya tidak berlebihan namun cukup untuk menunjang perkembangan
belajar si anak.
2) Lingkungan sekolah
a) Metode mengajar guru. Metode yang baik akan membuat siswa merasa
nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran akan memotivasi siswa. Guru
juga harus menguasai materi pembelajaran. Agar siswa dapat belajar dengan
baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, seefisien dan
seefektif mungkin.
b) Relasi guru dengan muridnya. Relasi yang baik akan menimbulkan dampak
yang baik pula bagi guru maupun siswa. Murid akan merasa nyaman dan tidak
merasa terpaksa dalam mengikuti pembelajaran sehingga meningkatkan
kualitas belajar siswa.
c) Relasi siswa dengan siswa. Jika hubungan antar siswa terjalin dengan baik,
maka tidak ada murid yang merasa diasingkan ataupun rendah diri.
d) Fasilitas sekolah. Jika fasilitas disediakan dengan lengkap dan memadai, maka
pembelajaran akan berlangsung dengan lancar dan target pembelajaran akan
tercapai.
3) Lingkungan masyarakat
Siswa merupakan bagian dari masyarakat dan keberadaannya diakui, maka dari
itu sangat penting bagi siswa untuk memilih dan memilah lingkungan masyarakat
demi menunjang kelangsungan dan kelancaran belajarnya. Siswa juga dapat
menjadi agent of change terhadap lingkungannya dari hasil pembelajaran yang
didapatkannya. Berikut faktor-faktor yang ada di lingkungan masyarakat :
Rangkuman Materi
Latihan Soal
Zatur Rahmi, 2019. Lingkungan Belajar Sebagai Pengelolaan Kelas: Sebuah Kajian
Literatur
Entang, M and Joni, T. (1985). Pengelolaan Kelas.
Anisa Dewi, Dina Widiawati , Osad Imron R, Slamet Hadi Kusumah. 2013.
Perencanaan Strategi Pengajaran. Universitas Pendidikan Indonesia
Kunci Jawaban