Anda di halaman 1dari 10

MATERI 8

Lingkungan Belajar, Strategi Pengajaran

Pada materi 8 ini, kita akan mempelajari tentang lingkungan belajar dan
strategi pengajaran yang bertujuan untuk menciptakan pembelajaran
yang efektif untuk siswa. Kedua hal tersebut wajib diketahui oleh tenaga
pendidik sebagai kompetensi dasar seorang pendidik.

1. Pengertian Strategi Pembelajaran

Di dalam dunia pendidikan, tentunya dibutuhkan strategi yang tepat untuk


menunjang keberlangsungan pembelajaran. Pembelajaran yang sedang berlangsung
ini tentunya bukan hanya sekedar dijalankan begitu saja, tetapi harus memiliki target
pembelajaran yang dicapai agar proses pembelajaran tersebut lebih terarah. Namun,
apakah arti dari suatu strategi pembelajaran itu sendiri? Menurut Etin Solihatin (2013)
strategi pembelajaran adalah komponen umum dari suatu rangkaian materi dan
prosedur pembelajaran yang akan digunakan secara bersama–sama oleh guru dan
siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, menurut Darmayah (2010)
strategi pembelajaran merupakan pengorganisasian isi pelajaran, penyampaian
pelajaran dan pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan berbagai
sumber belajar yang digunakan oleh guru guna menunjang terciptanya proses
pembelajaran yang efektif dan efisien. Dari kedua penjelasan diatas, dapat
disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah perencanaan dan penerapan upaya
dalam suatu proses pembelajaran yang membantu usaha belajar siswa,
mengorganisasikan pengalaman belajar, mengatur dan merencanakan bahan ajar,
agar tercipta proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Pengertian perencanaan pengajaran menurut Kaufman adalah suatu
proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan
bernilai, didalamnya mencakup elemen-elemen:

a. Mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan.


b. Menentukan kebutuhan-kebetuhan yang perlu di prioritaskan.
c. Spesifikasi rinci hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang diprioritaskan.
d. Identifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap pilihan.
e. Identifikasi strategi alternatif yang mungkin dan alat atau tools untuk melengkapi
tiap persyaratan dalam mencapai tiap kebutuhan, termasuk di dalamnya merinci
keuntungan dan kerugian tiap strategi dan alat yang dipakai.

Dengan demikian, perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang akan


dilakukan. Perencanaan mendahului pelaksanaan, mengingat perencanaan
merupakan suatu proses untuk mementukan ke mana harus pergi dan
mengidentifikasi persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif dan
efisien.

2. Tujuan dan Manfaat Strategi Pengajaran

Tujuan strategi pengajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu:

a) Sebagai proses pengembangan pengajaran secara sistematik yang digunakan


secara khusus teori-teori pembelajaran dan pengajaran untuk menjamin
kualitas pembelajran. Dalam perencanaan ini akan menganalsis kebutuhan dari
proses belajar dengan alur yang sistematik untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Termasuk di dalamnya melakukan evaluasi terhadap materi
pelajaran dan aktivitas pengjaran.
b) Sebagai sebuah disiplin ilmu pengetahuan senantiasa memperhatikan hasil-
hasil penelitian dan teori-teori tentang strategi pengajaran dan implementasinya
dalam pembelajran.
c) Sebagai sains (science) adalah mengkreasi secara detail spesifikasi dari
pengembangan, implementasi, evaluasi, dan pemeliharaan terhadap situasi
maupun fasilitas pembelajaran terhadap unit-unit yang luas maupun yang lebih
sempit dari materi pelajaran dengan segala tingkatan kompleksitasnya.
d) Sebagai realitas adalah ide pengajaran dikembangkan dengan dengan
memberikan hubungan pengajaran dari waktu ke waktu dalam suatu proses
yang kerjakan perencana mengecek secara cermat bahwa semua kegiatan
telah sesuai dengan tuntutan sains dan dilaksanakan secara sistematik.
e) Sebagai suatu sistem adalah sebuah susunan dari sumber-sumber dan
prosedur-prosedur untuk menggerakkan penmbelajaran. Pengembangan
sistem pembelajaran melalui proses yang sistematik selanjutnya
diimplementasikan denan mengacu pada sistem perencanaan.
f) Sebagai teknologi adalah suatu perencanaan yang mendorong penggunaan
teknik-teknik yang dapat mengembangkan tingkah laku kognitif dan teori-teori
konstruktif terhadap solusi dari problem pengajaran.

Mengacu pada berbagai sudut pandang tersebut, perencanaan pembelajaran


harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pengajaran yang dianut dalam
kurikulum. Penyusunan perencanaan program pengajaran sebagai sebuah proses,
displin ilmu pengetahuan, realitas, sistem, dan teknologi pembelajaran bertujuan
agar pelaksanaan pengajaran berjalan lebih lancar dan hasilnya lebih baik.

Manfaat-Manfaat Strategi Pengajaran adalah sebagai berikut:

1. Bagi Siswa:
a) Siswa terbiasa belajar dengan perencanaan yang disesuaikan dengan
kemampuan diri sendiri.
b) Siswa memiliki pengalaman yang berbeda beda dengan temannya, meski
ada juga pengalaman belajar yang sama.
c) Siswa dapat memacu prestasi belajar berdasarkan kecepatan belajarnya
sendiri secara optimal.
d) Terjadi persaingan yang sehat dalam mencapai hasil belajar yang efektif
dan efisien.
e) Siswa dapat mencapai kepuasan jika dapat mencapai hasil belajar sesuai
dengan target yang telah ditetapkan.
f) Siswa dapat mengulang uji kompetensi ( remidial ) jika terjadi kegagalan
dalam Uji kompetensi.
g) Siswa dapat berkolaborasi dalam proses pembelajaran, sehingga
menumbuhkan tanggung jawab bersama dan tanggung jawab diri sendiri.

2. Bagi Guru
a) Guru dapat mengelola proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang
efektif dan efisien.
b) Guru dapat mengontrol kemampuan siswa secara teratur.
c) Guru dapat mengetahui bobot soal yang dipelajari siswa pada saat proses
belajar mengajar dimulai.
d) Guru dapat memberikan bimbingan kepada siswa, ketika siswa
mengalami kesulitan, misalnya dengan memberikan teknik
pengorganisasian materi yang dipelajari sisiwa, atau teknik belajar yang
lain.
e) Guru dapat membuat peta kemampuan siswa, sehingga dapat dipakai
sebagai bahan analisis.
f) Guru dapat melaksanakan program belajar akseleratif bagi siswa yang
mampu.

3. Pengertian Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar yang nyaman dapat menciptakan suasana belajar yang


kondusif dan efisien sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar siswa. Lingkungan
belajar tidak hanya mencakup tempat siswa belajar namun juga apapun yang ada
disekitar siswa. Menurut beberapa ahli, lingkungan belajar adalah sesuatu yang ada
di alam sekitar yang memiliki makna atau pengaruh tertentu kepada individu (Hamalik,
2001). Mariyana (2009) menyatakan bahwa lingkungan belajar merupakan sarana
bagi siswa dapat mencurahkan dirinya untuk beraktivitas, berkreasi, hingga mereka
mendapatkan sejumlah perilaku baru dari kegiatannya itu. Dengan kata lain,
lingkungan belajar dapat diartikan sebagai “laboratorium” atau tempat bagi siswa untuk
bereksplorasi, bereksperimen, dan mengekspresikan diri untuk mendapatkan konsep
dan informasi baru sebagai wujud dari hasil belajar. Adapun lingkungan belajar siswa
yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa terdiri dari lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat (Aqib, 2002).

Lingkungan belajar adalah salah satu hal yang paling memengaruhi


perkembangan anak. Karena sejak kecil hingga dewasa, mereka akan terus belajar
melalui lingkungannya. Lingkungan ini juga dapat memengaruhi pola pikir, sikap dan
perilaku anak. Maka dari itu, sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar
yang memadai. Memadai dalam artian kondusif, baik dan nyaman untuk menunjang
pembelajaran.
A. Lingkungan Belajar yang Efektif

Ada beberapa jenis lingkungan belajar di kehidupan sehari-hari, dimana untuk


menciptakan lingkungan belajar yang efektif diperlukan aspek-aspek positif didalam
tiap jenis lingkungan belajar tersebut. Berikut adalah jenis-jenis lingkungan belajar :

1) Lingkungan keluarga

Lingkungan ini adalah tempat pertama seorang anak akan mendapatkan


pendidikannya. Yang jelas lingkungan ini paling memengaruhi keberhasilan belajar
siswa, hal ini berkaitan dengan kontrol serta pengawasan orangtua terhadap anak-
anaknya selama belajar dirumah. Fasilitas dan kondisi yang disediakan di
lingkungan ini meliputi beberapa faktor, diantaranya :

a) Cara orangtua mendidik. Faktor ini berkaitan dengan bagaimana orang tua
menyikapi anaknya. Misalnya, seorang anak yang memiliki kelebihan dalam
suatu pembelajaran dan berpotensi untuk mencetak prestasi namun
orangtuanya acuh tak acuh dan tidak memberi dukungan terhadap anaknya,
maka kelebihan dari anak ini tidak akan bisa berkembang karena kurangnya
dukungan dari segala aspek. Begitu pula sebaliknya, jika didikan orang tua
terlalu ketat dan cenderung mengarahkan anak secara berlebihan, maka bisa
saja sang anak merasa jenuh dan bahkan kehilangan semangatnya untuk
belajar. Hal ini akan membuat anak disertai keterpaksaan dalam belajar, bukan
menganggap belajar sebagai sebuah kebutuhan sehingga semangat
belajarnya menurun dan tidak dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Sebagai orangtua dan lingkungan yang baik, sudah seharusnya memberi
dukungan kepada anak. Caranya ialah tidak perlu memaksakan dan menuntut
anak untuk menguasai apa yang orang lain kuasai, cukup yakin dengan apa
yang menjadi pilihannya selama itu baik, dan berikan mereka kepercayaan
bahwa mereka memiliki potensi dan kelebihannya sendiri. Sediakan fasilitas
yang memadai dan mendukung, dengan begini anak akan lebih cepat
berkembang.
b) Relasi antara anggota keluarga. Relasi yang baik dalam keluarga adalah
keluarga yang diliputi dengan kasih sayang, pengertian, sehingga semua
anggota keluarga akan membimbing anaknya dalam belajar.
c) Suasana rumah. Suasana rumah yang tentram dan nyaman akan membuat
anak menjadi tenang sehingga akan membuat anak belajar dengan baik.
d) Keadaan ekonomi keluarga. seorang anak yang hidup dalam keluarga yang
serba kekurangan tentu akan mendapat fasilitas belajar yang kurang memadai
sehingga akan berpengaruh terhadap proses belajar yang dilakukannya.
Sebaliknya jika anak berada dalam keluarga yang berkecukupan maka akan
mendapat fasilitas belajar yang baik. Tetapi sebagai penyedia lingkungan yang
baik, kekurangan tersebut dapat dimanipulasi dengan menyediakan media
dengan harga yang terjangkau namun tetap dapat menunjang pembelajaran.
e) Perhatian orangtua. Perhatian orangtua yang diberikan orangtua kepada anak
hendaknya tidak berlebihan namun cukup untuk menunjang perkembangan
belajar si anak.

2) Lingkungan sekolah

Menurut Tu’u (2004:1) lingkungan sekolah dipahami sebagai lembaga


pendidikan formal, dimana ditempat inilah kegiatan belajar mengajar berlangsung,
ilmu pengetahuan diajarkan dan dikembangkan kepada anak didik. Beberapa faktor
dalam lingkungan ini meliputi :

a) Metode mengajar guru. Metode yang baik akan membuat siswa merasa
nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran akan memotivasi siswa. Guru
juga harus menguasai materi pembelajaran. Agar siswa dapat belajar dengan
baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, seefisien dan
seefektif mungkin.
b) Relasi guru dengan muridnya. Relasi yang baik akan menimbulkan dampak
yang baik pula bagi guru maupun siswa. Murid akan merasa nyaman dan tidak
merasa terpaksa dalam mengikuti pembelajaran sehingga meningkatkan
kualitas belajar siswa.
c) Relasi siswa dengan siswa. Jika hubungan antar siswa terjalin dengan baik,
maka tidak ada murid yang merasa diasingkan ataupun rendah diri.
d) Fasilitas sekolah. Jika fasilitas disediakan dengan lengkap dan memadai, maka
pembelajaran akan berlangsung dengan lancar dan target pembelajaran akan
tercapai.
3) Lingkungan masyarakat

Siswa merupakan bagian dari masyarakat dan keberadaannya diakui, maka dari
itu sangat penting bagi siswa untuk memilih dan memilah lingkungan masyarakat
demi menunjang kelangsungan dan kelancaran belajarnya. Siswa juga dapat
menjadi agent of change terhadap lingkungannya dari hasil pembelajaran yang
didapatkannya. Berikut faktor-faktor yang ada di lingkungan masyarakat :

a) Kegiatan siswa dalam masyarakat. Sebagai lingkungan pendidikan nonformal,


lingkungan masyarakat dapat menjadi sarana bagi kegiatan siswa yang dapat
melatih kemampuan bersosialisasinya. Namun kegiatan dalam lingkungan
masyarakat juga jangan sampai berlebihan agar tidak menyita waktu istirahat
yang memengaruhi hasil belajar siswa itu sendiri.
b) Teman bergaul. Hal ini sangat memengaruhi siswa dalam semua aspek,
pengawasan orangtua sangat penting dalam hal ini. Serta arahan dari guru di
sekolah juga berperan dalam kualitas relasinya.
c) Media massa. Pentingnya menanamkan edukasi dan etika dalam bersosial
media pada anak, agar anak tidak mudah terbawa arus digital maupun non-
digital yang mengarahkan pada hal yang kurang baik.
d) Bentuk kehidupan masyarakat. Jika kehidupan masyarakat disekitar baik, maka
anak akan terbentuk menjadi pribadi yang baik pula. Sebaliknya, jika kehidupan
masyarakat buruk, maka besar kemungkinan si anak akan menjadi buruk pula.
Namun hal ini dapat ditanggulangi oleh peran orangtua maupun guru yang
mengarahkan anaknya ke pergaulan yang positif.

Rangkuman Materi

1. Strategi pembelajaran adalah perencanaan dan penerapan upaya dalam suatu


proses pembelajaran yang membantu usaha belajar siswa, mengorganisasikan
pengalaman belajar, mengatur dan merencanakan bahan ajar, agar tercipta proses
pembelajaran yang lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Tujuan strategi pengajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu sebagai
proses, sebagai sebuah disiplin ilmu pengetahuan, sebagai sains, sebagai realita,
sebagai suatu system dan sebagai teknologi.
3. Strategi pengajaran memiliki manfaat untuk kedua belah pihak yaitu pendidik dan
peserta didik.
4. Lingkungan belajar meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Latihan Soal

1. Bagaimana strategi pengajaran memengaruhi kualitas pembelajaran?


2. Apa pengaruh yang diberikan oleh lingkungan terhadap proses belajar?
3. Bagaimana hubungan antara lingkungan belajar dengan strategi pengajaran?
Daftar Pustaka

Zatur Rahmi, 2019. Lingkungan Belajar Sebagai Pengelolaan Kelas: Sebuah Kajian
Literatur
Entang, M and Joni, T. (1985). Pengelolaan Kelas.
Anisa Dewi, Dina Widiawati , Osad Imron R, Slamet Hadi Kusumah. 2013.
Perencanaan Strategi Pengajaran. Universitas Pendidikan Indonesia
Kunci Jawaban

1. Strategi pengajaran berarti merencanakan sesuatu secara sistematis untuk


kegiatan belajar dan mengajar agar dapat mencapai target pembelajaran yang
diinginkan. Strategi dibentuk dan diimplementasikan dengan tujuan meningkatkan
efektivitas belajar siswa. Apabila strategi yang dibuat dan diterapkan tersebut
dinilai berhasil, maka pasti kualitas belajar siswa akan menglami peningkatan.
2. Lingkungan merupakan tempat yang digunakan untuk belajar atau memperoleh
hal-hal baru. Dari lingkungan lah pengetahuan akan terus bertambah, entah hal
tersebut baik atau buruk. Apabila lingkungan diisi dengan hal-hal buruk, atau tidak
adanya pengarahan terhadap siswa atau si pembelajar, maka proses belajarnya
akan terhambat.
3. Strategi pengajaran memiliki cakupan yang luas. Bukan hanya tentang bertemunya
guru dan murid, atau pendidik dan peserta didik, tetapi juga pengupayaan agar
lingkungan yang digunakan untuk proses belajar tersebut sesuai dan dapat
membantu meningkatkan kualitas belajar dari peserta didik. Jadi, lingkungan
belajar yang efektif termasuk dalam strategi pengajaran.

Anda mungkin juga menyukai