Pembelajaran adalah suatu komponen yang tersusun atas unsur-unsur menusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling memengaruhi dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Komponen-komponen tersebut diantaranya tujuan, guru, peserta didik, materi,
metode, sarana atau media, evaluasi, dan lingkungan.
Agar kegiatan pembelajaran atau KBM berjalan secara sinergis, diperlukan pengembangan
pembelajaran yang baik pula. Untuk memperoleh pengembangan pembelajaran, yang diperlukan
adalah adanya pengelolaan (manajemen) pembelajaran. Tujuan daripada manajemen pembelajaran
ini sendiri adalah untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar (KBM).
Pembelajaran dikatakan efektif apabila dalam KBM guru dapat membelajarkan peserta didik dan
memiliki pengaruh yang baik atau bisa dikatakan bahwanpembelajaran tersebut memiliki efek yang
baik sehingga dapat menuai keberhasilan. Sementara itu, pembelajaran dapat dikatakan efesien
apabila dalam KBM guru dapat mendayagunakan rencana pembelajaran sehingga tidak membuang
waktu, tenaga, dan biaya. Dengan kata lain, waktu, tenaga dan biaya dapat dimanfaatkan seefesien
dan seefektif mungkin.
Selanjutnya, pembelajaran akan berjalan secara efektif apabila guru bisa mengkondisikan semua
komponen pembelajaran dengan baik dan tepat. Apalagi dengan adanya inovasi yang dihadirkan
guru pada setiap pertemuan. Selain itu, guru juga dituntut untuk memiliki kreativitas dalam
menjalankan setiap roda pembelajaran. Untuk itulah diupayakan peningkatan kualitas pembelajaran.
b. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah model pembelajaran yang
dirancang secara khusus untuk membelajarkan peserta didik agar memiliki kecakapan
akademik (academic skill), kecakapan sosial (social skill), dan kecakapan antarpribadi
(interpersonal skill).
Dengan adanya CTL, peserta didik diharapkan dapat belajar melalui mengalami bukan menghafal.
Sementara itu, pada pembelajaran CTL guru bertugas membantu peserta didik. Implementasi CTL
mencakup proses belajar, transfer belajar peserta didik sebagai pembelajar, dan pentingnya
lingkungan belajar.
a. Konstruktivitisme
Konstruktivitisme merupakan landasan berpikir yang digunakan pada CTL. Peserta didik
menjadi pusat kegiatan belajar (student center), sedangkan keberadaan guru hanya sebagai
fasilitator.
b. Bertanya (Ouestioning)
Dengan bertanya, maka seseorang akan memperoleh pengetahuan atau informasi. Bertanya
merupakan strategi utama pada pembelajaran CTL.
c. Menemukan (Inquiry)
Inquiry merupakan kegiatan inti dari pembelajaran berbasis CTL.
d. Masyarakat Belajar (Learning Community)
Learning Community didesain bahwa hasil dari kerja kita belajar itu berasal dari adanya kerja
sama dengan orang lain (masyakarat belajar). Masyarakat belajar dapat terjadi apabila ada
komunikasi dua arah.
e. Pemodelan (Modeling)
Ketika pembelajaran, biasanya atau sering kali ada model atau contoh yang bisa ditiru.
f. Refleksi (Reflection)
Refleksi adalah cara berpikir tentang sesuatu yang baru dipelajari dan diperolehnya.
g. Penilaian Sebenarnya (Authentic Assessment)
Penilaian merupakan bagian integral dari proses pembelajaran. Hal in disebabkan penilaian
merupakan salah satu dari tiga pilar utama dalam pembelajaran.
Pembelajaran menyenangkan merupakan dambaan bagi semua guru dan peserta didik. Peserta
didik tidak akan cepat bosan dan jenuh, sehingga menarik perhatian dan membuat rajin dalam
mengikuti setiap KBM.
Pembelajaran yang menyenangkan akan menghasilkan produk belajar yang berkualitas dan
unggul. Berikut ini adalah uraian mengenai pembelajaran menyenangkan beserta fungsinya.
Pembelajaran menyenangkan, unggul, dan berkualitas dapat dicapai apabila ada rancangan
strategi yang inovatif. Agar peserta didik termotivasi untuk belajar, guru perlu mengembangkan
dan menerapkan pembelajaran yang berorientasi pada keaktifan, kekreatifan, kefektifan dan
tentunya pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Implementasi pada pembelajaran
ini sacara khusus menjadikan peserta didik sebagai pusat dan perhatian utama guru. Pembelajaran
ini dikenal dengan PAIKEM. PAIKEM merupakan singkatan dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan. Penjabaran mengenai konsep pembelajaran PAIKEM adalah sebagai
berikut.
1. Pembelajaran aktif
Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang dilakukan guru dengan menciptakan suasana
belajar mengajar sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif bertanya di dalamnya.
2. Pembelajaran inovatif
Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan mengadakan
atau menghadirkan inovasi-inovasi baru pada setiap kegiatan pembelajaran.
3. Pembelajaran kreatif
Pembelajaran kreatif adalah pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan menciptakan
kegiatan belajar yang beragam dengan memperhatikan kemampuan dari setiap peserta didik.
Maka dari itulah guru harus berupaya untuk membentuk karakter kreatif dan produktif menuju
terciptanya kemandirian peserta didik melalui siklus belajar yang terdiri atas lima aspek, yaitu
sebaga berikut.
a. Exploring
b. Planning
c. Doing and acting
d. Communicating
e. Reflecting
4. Pembelajaran efektif
Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang bukan hanya terfokus pada hasil yang dicapai
peserta didik, tetapi juga mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan,
kesempatan, dan perubahan perilaku peserta didik yang kemudian mengaplikasikannya dalam
kehidupan mereka.
5. Pembelajaran menyenangkan
Pembelajaran menyenangkan adalah pembelajaran yang dilakukan guru dengan menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan dan mengasyikkan, sehingga peserta didik memusatkab
perhatiannya secara penuh (time on task) pada kegiatan belajar. Dari uraian diatas, dapat
diuraikan dalam point-point berikut.
a. Peserta didik terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman
mereka.
b. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan bergaia cara dalam membangkitkan
semangat.
c. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik.
d. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif.
e. Guru mendorong peserta didik untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan
suatu masalah.
Kita mengetahui bahwa tugas dan tanggung jawab guru dalam pembelajaran adalah membuat
peserta didik mau belajar dan mengajarkan cara bagaimana mempelajari mata pelajaran. Pada
dasarnya semua peserta didik itu kreatif, tetapi semua itu tergantung orangtua dan guru
dalam memfasilitasi serta menyediakan lingkungan yang benar dan sesuai untuk
mengembangkan seluruh potensi mereka.