Anda di halaman 1dari 9

CARA MENYUSUN PERANGKAT BERDIFERENSI PADA KURIKULUM MERDEKA BELAJAR

Penyelenggaraan proses belajar mengajar (PBM) menuntut guru untuk menguasai isi atau
materi bidang studi yang akan diajarkan serta wawasan yang berhubungan dengan materi
tersebut. Selain itu guru juga harus memiliki kompetensi pedagogik, sehingga guru dapat
memainkan perannya sebagai fasilitator bagi pembelajaran siswanya. Sebagai penyelenggara
PBM guru juga harus dapat mengembangkan sikap positif siswa dan dapat merespon ide-ide
mereka. Guru harus dapat menerapkan inovasi-inovasi baru dalam pendidikan khususnya
inovasi pembelajaran di kelas sebagaimana yang telah direkomendasikan para pakar
pendidikan agar dapat memenuhi tuntutan kurikulum.

Melalui lesson study, guru dapat mengamati pelaksanaan pembelajaran—yang diteliti


(research lesson) dan juga dapat mengadopsi pembelajaran sejenis setelah mengamati respon
siswa yang tertarik dan termotivasi untuk belajar dengan cara seperti yang dilaksanakan pada
kegiatan lesson study ini. Pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran ini dapat dilakukan
melalui pengamatan langsung terhadap pembelajaran yang diteliti maupun melalui laporan
tertulis, video, ataupun forum diskusi untuk berbagi pengalaman dengan kolega. Sehingga
dengan adanya Lesson study, guru dapat memperbaiki mutu pengajarannya di kelas serta
meningkatkan keprofesionalannya.

Melalui Lesson study, guru dapat secara kolaboratif berupaya menterjemahkan tujuan dan
standar pendidikan ke alam nyata di kelas. Kolaborasi yang dilakukan bertujuan untuk
merancang pembelajaran sedemikian rupa sehingga siswa dapat mencapai kompetensi dasar
yang diharapkan akan mereka kuasai. Dalam kolaborasi ini, guru-guru yang tergabung dalam
kelompok lesson study berupaya merancang suatu skenario pembelajaran yang
memperhatikan kompetensi dasar, pengembangan kebiasaan berpikir ilmiah, dan strategi
pembelajaran yang digunakan sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan tertentu yang
terkait dengan materi yang dibelajarkan. Guru-guru dalam kelompok lesson study juga harus
membuat perangkat-perangkat lain yang diperlukan dalam pembelajaran seperti LKS, panduan
guru (teaching guide), media pembelajaran, instrumen evaluasi pembelajaran.

B. Sikap yang Diperlukan Sebelum Memulai Kegiatan Lesson study

Untuk dapat memulai kegiatan lesson study maka di perlukan perubahan dari dalam diri guru
sehingga memiliki sikap sebagai berikut:
1. Semangat introspeksi terhadap apa yang sudah dilakukan selama ini terhadap proses
pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan mengajukan pertanyaan terhadap diri
sendiri dengan pertanyaan seperti:

Apakah saya sudah melakukan tugas sebagai guru dengan baik?

Apakah pembelajaran yang saya lakukan telah sesuai dengan kompetensi yang diharapkan
akan dicapai siswa?

Apakah saya telah membuat siswa merasa jenuh dengan pembelajaran saya?

Adakah strategi-strategi lain yang lebih baik yang bisa digunakan untuk melaksanakan
pembelajaran ini selain strategi yang biasa saya gunakan?

Apakah ada alternatif kegiatan belajar lain yang juga cocok untuk pembelajaran ini?

Adakah media pembelajaran yang lebih baik yang dapat dipakai untuk pembelajaran ini selain
media pembelajaran yang biasa saya gunakan?

Mengapa siswa saya tidak termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dari saya?

Apakah selama ini saya telah menggunakan instrumen evaluasi yang tepat?

Dan lain-lain.

Serangkaian pertanyaan itu yang harus dijawab dengan jujur oleh setiap guru yang ingin
terlibat/dilibatkan dalam kegiatan lesson study. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan
tersebut di atas tentu akan mendorong guru pada proses pencarian cara untuk
menyempurnakan kekurangan-kekurangan PBM-nya selama ini.

[19.20, 29/4/2023] Anna_J: 2. Keberanian membuka diri untuk dapat menerima saran dari
orang lain untuk peningkatan kualitas diri.

3. Keberanian untuk mengakui kesalahan diri sendiri.

4. Keberanian untuk mau mengakui dan memakai ide orang lain yang baik.

5. Keberanian memberikan masukan yang jujur dan penuh penghormatan

C. Pembuatan Perangkat Pembelajaran


Jika guru yang terlibat dalam kegiatan lesson study sudah memiliki atau menyadari pentingnya
sikap-sikap di atas, maka langkah selanjutnya adalah memfokuskan kegiatan lesson study
dengan cara menyepakati tema permasalahan dan pembelajaran yang akan diangkat dalam
kegiatan. Kemudian kelompok lesson study dapat membuat perencanaan pembelajaran yang
akan dilakukan. Perencanaan pembelajaran ini dituangkan dalam bentuk perangkat
pembelajaran dan lembar instrumen observasi pengumpulan data PBM.

Penyusunan lembar observasi untuk mengumpulkan data PBM merupakan suatu elemen
penting lesson study yang didasarkan pada rencana pembelajaran yang disusun. Lembar
observasi ini akan memandu pengamat untuk memperhatikan aspek-aspek khusus yang
menjadi fokus kegiatan lesson study. Pengumpulan data dari hasil observasi PBM ini biasanya
terkait dengan suasana kelas, ketercapaian tujuan pembelajaran, keterlaksanaan langkah-
langkah pembelajaran yang telah direncanakan, hambatan-hambatan yang muncul saat PBM
berlangsung, antusiasme siswa, dsb.

Perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang
akan digunakan dalam proses pembelajaran atau digunakan pada tahap tindakan (do) dalam
kegiatan lesson study. Karena lesson study adalah kegiatan yang direncanakan, dilakukan dan
dinilai bersama oleh kelompok, maka perlu disadari betul bahwa keberhasilan dan kegagalan
PBM adalah tanggung jawab bersama semua anggota kelompok. Oleh karena itu tujuan utama
penyusunan perangkat pembelajaran adalah agar segala sesuatu yang telah direncanakan
bersama dapat tercapai.

Pembelajaran merupakan suatu proses untuk mengembangkan potensi siswa, baik potensi
akademik, potensi kepribadian dan potensi sosial ke arah yang lebih baik menuju kedewasaan.
Dalam proses ini diperlukan perangkat pembelajaran yang disusun dan dipilih sesuai dengan
kompetensi yang akan di kembangkan. Pada dasarnya perangkat pembelajaran lesson study
tidak berbeda dengan perangkat pembelajaran yang biasa disiapkan oleh masing-masing guru
di sekolah. Namun karena pembelajaran dalam program lesson study dirancang untuk
keperluan peningkatan pembelajaran yang inovatif dan melibatkan kelompok guru serta
dimungkinkan untuk dijadikan sebagai ajang penelitian tindakan kelas, maka dalam
perencanaannya perangkat pembelajaran harus disusun bersama (kelompok guru), secara
seksama, sistematis dan terukur.

Seperti telah disebutkan sebelumnya, pembuatan perangkat pembelajaran dan lembar


observasi ini harus dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh peserta program lesson study.
Urun pendapat, berbagi pengalaman, dan diskusi dengan dilandasi komitmen untuk melakukan
inovasi dan memperbaiki kualitas pembelajaran mutlak diperlukan.
D. Beberapa Dasar Pemikiran Penyusunan Perangkat Pembelajaran dalam Lesson Study

Berikut ini dipaparkan beberapa dasar pemikiran yang harus diperhatikan dalam penyusunan
suatu perangkat pembelajaran dalam kegiatan lesson study:

1. Kompetensi dasar yang akan di kembangkan

Dalam kurikulum KTSP guru dituntut untuk mempunyai kreativitas lebih dalam merancang
pembelajaran, agar kompetensi dasar yang telah ditetapkan dapat tercapai. Ada tiga aspek
dalam kompetensi dasar untuk siswa SMP yang harus dicapai, yaitu kompetensi akademik
meliputi penguasaan konsep dan metode keilmuan, kompetensi pribadi yang menyangkut
perkembangan etika dan moral, serta kompetensi sosial. Ketiga kompetensi ini dikembangkan
dalam proses pembelajaran, oleh karena itu harus nampak dalam perangkat pembelajaran,
mulai dari rencana pembelajaran sampai evaluasi proses pembelajaran.

2. Karakteristik materi pelajaran atau pokok bahasan

Setiap materi pelajaran mempunyai sifat masing masing. Materi IPA akan berbeda dengan
matematika, atau bahasa. Matematika dengan sifat materinya yang abstrak memerlukan
perangkat pembelajaran yang mampu membuat lebih kongkrit. Sedangkan materi IPA yang
umumnya gejalanya dapat diindera , memerlukan perangkat pembelajaran yang membuat
anak mampu mengungkap gejala alam yang ada dan menganalisisnya menjadi suatu
pengertian atau konsep yang utuh. Perangkat pembelajaran dalam rangka kongkritisasi
persoalan maupun dalam rangka konseptualisasi fakta perlu disusun dengan
mempertimbangkan kaidah keilmuan masing-masing agar hasil belajar yang akan diperoleh
siswa tidak menyimpang dari kaidah keilmuan yang berlaku. Dalam rangka lesson study
hendaknya guru mampu memilih dan mengorganisasi materi pelajaran dan mengemasnya
sebagai bahan ajar sebagai salah satu perangkat pembelajaran. Dalam hal ini guru hendaknya
tahu persis esensi dari materi pelajaran tersebut (materi esensial) agar tidak mengalami
kesulitan dalam menyusun perangkat pembelajaran.

3. Karakteristik subyek didik

Subyek didik dalam proses pembelajaran pada hakekatnya adalah pribadi yang kompleks yang
berbeda antara satu dengan lainnya. Walaupun mereka ada dalam kelas yang sama namun
kenyataannya dalam banyak hal mereka berbeda. Variabel subyek didik yang perlu
dipertimbangkan dalam menyusun perangkat pembelajaran adalah: (1) tingkat perkembangan
kognitifnya; (2) gaya belajarnya; (3) lingkungan sosial budayanya; (4) keterampilan motoriknya;
(5) dan lain-lain. Seringkali perangkat pembelajaran yang dibuat tidak dapat dipergunakan
secara optimal karena saat membuatnya, guru mengabaikan karakteristik subyek didik. Dalam
pembelajaran untuk lesson study perubahan perilaku siswa ini menjadi fokus perhatian.
Seorang guru model dalam tahap refleksi (see) sesudah pembelajaran akan
menguraikan/menyampaikan tentang semua kondisi yang dia ciptakan untuk membelajarkan
siswa., sesuai dengan program pengembangan yang di rencanakan. Hal ini sangat penting
karena refleksi para observer tidak di tujukan kepada penampilan guru (subyektif), tetapi lebih
tertuju pada cara guru mengelola kegiatan pembelajaran dan aktifitas belajar siswa (obyektif).

4. Pemilihan model pembelajaran

Setiap model pembelajaran yang dipilih dalam perencanaan pembelajaran mencerminkan


urutan pembelajaran yang terjadi . Urutan pembelajaran model deduktif misalnya akan
berbeda dengan urutan pembelajaran model induktif, model kooperatif, atau model
pembelajaran langsung. Demikian juga dengan model- model pembelajaran yang lain. Pilihan
model pembelajaran ini akan mewarnai penyusunan perangkat pembelajaran, terutama dalam
penyusunan skenario pembelajaran dan penyusunan lembar kegiatan siswa. Dalam
pelaksanaan lesson study penetapan model pembelajaran, terutama yang inovatif diharapkan
mampu mengubah paradigma pembelajaran dari pola pembelajaran yang terpusat pada guru
menjadi pola pembelajaran yang menekankan pada keterlibatan murid, baik dalam
mengekplorasi gejala, memecahkan masalah maupun dalam proses pembangunan konsep,
ecara kooperatif di dalam kelompok, maupun secara individu.

5. Karakteristik lingkungan sekitar sekolah

Lingkungan sekolah sebenarnya sangat potensial sebagai sumber belajar. Banyak hal yang
dapat dipelajari siswa dari lingkungannya, baik yang terkait dengan matematika, bahasa, IPA
maupun mata pelajaran lainnya. Kemampuan anak mengekplorasi lingkungan merupakan
bekal penting untuk dapat memecahkan masalah yang timbul di masyarakat, terutama jika kita
memilih pendekatan Contextstual Teaching Learning ( CTL). Pengembangan kecakapan hidup
bagi siswa SMP dapat dimulai dari lingkungan sekolah.. Perangkat pembelajaran yang
memungkinkan anak belajar di luar kelas mempunyai karakteristik yang agak berbeda dengan
perangkat pembelajaran di dalam kelas. Dalam proses pembelajaran di luar kelas siswa lebih
leluasa mengekpresikan dirinya, sehingga perangkat evaluasi pembelajaran terutama evaluasi
afektif lebih mudah untuk diimplementasikan. .

6. Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang tersedia untuk kegiatan lesson study juga penting untuk diperhatikan
dalam perencanaan yang dituangkan dalam perangkat pembelajaran agar pelaksanaan lesson
study benar-benar efektif dan tidak berakibat sebaliknya. Perlu diingat bahwa bgaimanapun
waktu merupakan salah satu faktor pembatas utama dalam PBM.

E. Perangkat Pembelajaran yang Disusun

Perangkat pembelajaran yang disusun dalam tahap perencanaan (plan) suatu kegiatan lesson
study meliputi:

1. Rencana Pembelajaran

Adapun komponen rencana pembelajaran adalah:

Standar kompetensi dan kompetensi dasar, dalam hal ini kita harus memilih dari kurikulum

Pokok bahasan, dipilih dari kurikulum

Indikator, disusun sendiri oleh kelompok guru dan dijabarkan dari standar kompetensi.

Model Pembelajaran, dipilih sesuai penekanan kompetensi dan materi.

Skenario pembelajaran, berisi urutan aktivitas pembelajaran siswa dan mencerminkan pilihan
model Pembelajaran.

Urutan Metode Pembelajaran, disesuaikan dengan aktivitas siswa dan model pembelajaran.

Media pembelajaran, dipilih dan di urutkan sesuai skenario pembelajaran.

Instrumen evaluasi meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik

2. Lembar Kerja Siswa ( LKS)

Berisi langkah- langkah kegiatan belajar siswa. LKS yang di susun dapat bersifat panduan
tertutup yang dapat dikerjakan siswa, sesuai dengan tuntunan yang ada, atau dapat juga LKS
yang bersifat semi terbuka. LKS model ini memberi peluang bagi siswa untuk mengembangkan
kreativitasnya, walaupun masih ada peranan guru dalam memberikan arahan. LKS dapat juga
berupa modul pembelajaran. LKS model apapun yang di susun harus mampu memberikan
panduan agar siswa dapat belajar dengan benar, baik dari segi proses keilmuan maupun dalam
memperoleh konsep.

3. Teaching Guide (Panduan Guru )

Dalam Lesson study perencanaan dibuat oleh kelompok guru, namun pelaksanaannya tetap di
lakukan oleh seorang guru. Agar apa yang di rencanakan sesuai dengan yang dilaksanakan,
maka perlu adanya pedoman/petunjuk guru. Panduan guru ini biasanya berisi bagaimana guru
harus mengorganisasi siswa, mengunakan LKS, memimpin diskusi sampai bagaimana guru
harus mengevaluasi.
4. Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang dipergunakan dalam proses pembelajaran dapat berupa perangkat
lunak seperti : lembar transparansi, gambar, CD maupun perangkat keras seperti : OHP, LCD,
VCD Player, piranti demonstrasi ataupun piranti ekperimen.

“Lesson study melibatkan banyak orang, dalam kaitannya dengan manajemen waktu dan
media pembelajaran, maka guru harus benar- benar melakukan uji waktu sebelum tampil,
apalagi jika menggunakan perangkat untuk demonstrasi atau eksperimen.”

5. Instrumen Evaluasi

Instrumen evaluasi meliputi :

Evaluasi kognitif untuk melihat daya serap anak terhadap materi yang di pelajari

Evaluasi afektif untuk melihat perubahan perilaku, etika, nilai- nilai (value) pada siswa

Evaluasi psikomotorik untuk mengetahui keterampilan siswa dalam melakukan pekerjaan.

Instrumen ini disusun baik dalam bentuk instrumen test maupun non test

Apa saja jenis-jenis perangkat pembelajaran?

Kalender Akademik

Menuju akhir tahun ajaran, biasanya para guru disibukkan dengan penyusunan kalender
akademik yang nantinya akan segera dibagikan di papan informasi sekolah. Apa itu kalender
akademik? Kalender akademik adalah jadwal yang telah disusun untuk mengatur waktu
kegiatan-kegiatan pembelajaran para peserta didik selama satu tahun ke depan alias dua
semester.

Rincian Pekan Efektif

Rincian Pekan Efektif (RPE) ialah perhitungan hari-hari efektif yang terdapat pada tahun
pelajaran berlangsung, Dalam penyusunan RPE, guru wajib memperhatikan kalender akademik
yang tengah berlangsung dan menjadikannya pedoman sekolah dalam menetapkan jumlah
minggu/pekan efektif.

Prota

Prota atau singkatan dari program tahunan merupakan rencana penetapan alokasi waktu satu
tahun ajaran guna mencapai goals yang disesuaikan dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu ini haruslah sesuai kalender
pendidikan sehingga memudahkan guru dalam penyusunan program tahunan. Prota memuat
penjabaran alokasi waktu tiap-tiap standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk tiap
semester dan tiap kelas selama satu tahun pelajaran.

Promes
Promes merupakan singkatan dari program semester. Program semester ini adalah penjabaran
lebih rinci dari program tahunan. Selanjutnya, program semester disusun guna menjawab
minggu ke berapa waktu pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar.

Program semester merupakan rancangan kegiatan belajar mengajar secara garis besar dan
tentunya tersusun dalam jangka waktu satu semester. Penyusunannya wajib memperhatikan
program tahunan serta alokasi waktu tiap minggunya.

Prota

Prota atau singkatan dari program tahunan merupakan rencana penetapan alokasi waktu satu
tahun ajaran guna mencapai goals yang disesuaikan dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu ini haruslah sesuai kalender
pendidikan sehingga memudahkan guru dalam penyusunan program tahunan. Prota memuat
penjabaran alokasi waktu tiap-tiap standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk tiap
semester dan tiap kelas selama satu tahun pelajaran.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran ialah rancangan pembelajaran mata pelajaran setiap unit
yang akan ditetapkan oleh guru dalam proses belajar mengajar di kelas. Maka dari itu, RPP bisa
disebut juga sebagai upaya untuk memperkirakan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. RPP
dikembangkan guna mengkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran, yakni
kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan penilaian/evaluasi belajar.Dalam
kurikulum Merdeka Belajar, penyusunan Perangkat Pembelajaran mempunyai tahap-tahap
yang harus dijalani. Berikut adalah tahap-tahapnya.

hanya bertanggung jawab dalam proses belajar di kelas, tetapi rangkaian hal yang harus
dilakukan para pendidik cukup panjang sebelum proses belajar itu dilaksanakan. Selain itu,
guru juga wajib melakukan update ilmu atau meningkatkan wawasan guna meningkatkan
kualitas pembelajaran.

Cara guru upgrade kemampuan dan pengetahuan bisa dari mengikuti diklat-diklat yang
dilakukan Kemdikbud maupun pihak-pihak swasta, melakukan update wawasan dengan sering
membaca dan mengikuti informasi terkini, khususnya tentang psikologi perkembangan guna
meningkatkan pemahaman pada perkembangan para peserta didik. Selain itu, guru juga wajib
terus menerus mau dan mampu menerima perubahan yang dilakukan oleh Kemdikbud sebab
tujuan pemerintah tentunya sangat baik. Maka dari itu, para guru juga perlu untuk selalu siap
siaga dalam mendapati perubahan kurikulum atau peraturan pemerintah lainnya di bidang
pendidikan.

Penyusunan perangkat pembelajaran perlu kerja sama antara pihak sekolah, guru itu sendiri,
para peserta didik, dan para wali murid yang mengenali anak-anak mereka sebagai pelajar.
Itulah langkah-langkah yang dapat dilakukan guru dalam penyusunan perangkat pembelajaran
berdiferensiasi pada Kurikulum Merdeka Belajar.
Sumber https://blog.kejarcita.id/cara-untuk-menyusun-perangkat-pembelajaran-
berdiferensiasi-pada-kurikulum-merdeka-belajar/

https://suhadinet.wordpress.com/2008/05/28/penyusunan-perangkat-pembelajaran-dalam-
kegiatan-lesson-study/

Anda mungkin juga menyukai