Anda di halaman 1dari 33

SESI …..

MERANCANG
PEMBELAJARAN 3
MODUL AJAR
FASILITATOR SEKOLAH
PENGGERAK ANGKATAN 3
MULAI DARI DIRI

Memberikan pertanyaan pemantik untuk mengajak


peserta masuk ke bahasan yang akan didiskusikan.
Mari diskusi!
Pertanyaan pemantik tersebut diantaranya :

1. Apakah Bapak dan Ibu memahami pentingnya dokumen perancangan


pembelajaran (RPP/Modul Ajar)?
2. Apakah perangkat pembelajaran yang selama ini disusun sudah
digunakan secara optimal sebagai penuntun arah kegiatan
pembelajaran?
3. Tantangan apa yang sering muncul dalam dalam menyiapkan/menulis
dokumen perancangan pembelajaran yang efektif, menarik, dan
berpusat pada siswa?
4. Usaha apa yang sudah Bapak dan Ibu lakukan untuk mengatasi
tantangan tersebut?
Merencanakan Pembelajaran dan Asesmen
Rencana pembelajaran dirancang untuk memandu guru melaksanakan pembelajaran sehari-hari untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran. Dengan demikian, rencana pembelajaran disusun berdasarkan alur tujuan
pembelajaran yang digunakan pendidik sehingga bentuknya lebih rinci dibandingkan alur tujuan pembelajaran.
Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran
mencapai CP. Rencana pembelajaran ini dapat berupa: (1) rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal
sebagai RPP atau (2) dalam bentuk modul ajar. Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka ia tidak perlu
membuat RPP karena komponen-komponen dalam modul ajar meliputi komponen-komponen dalam RPP atau
lebih lengkap daripada RPP.
Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran, serta asesmen yang
dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran
Merencanakan Pembelajaran dan Asesmen
Modul ajar yang diusung dalam perencanaan pembelajaran pada kurikulum merdeka merujuk pada kekhasan,
kebutuhan, pola belajar dan penggunaan sumber belajar yang lebih bervariasi.

Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka ditujukan untuk membantu pendidik mengajar secara lebih fleksibel
dan kontekstual, tidak selalu menggunakan buku teks pelajaran. Modul ajar dapat menjadi pilihan lain atau
alternatif strategi pembelajaran.

Modul ajar lebih lengkap daripada rencana pelaksanaan pembelajaran, maka pendidik yang menggunakan
modul ajar untuk mencapai satu atau lebih tujuan pembelajaran tidak perlu lagi mengembangkan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
Perbandingan Komponen Minimum dalam RPP dan Modul Ajar

Komponen minimum dalam rencana pelaksanaan Komponen minimum dalam modul ajar
pembelajaran
o Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan o Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur
dalam alur tujuan pembelajaran). tujuan pembelajaran).
o Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. o Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya
untuk satu tujuan pembelajaran yang dicapai dalam satu
Biasanya untuk satu atau lebih pertemuan. atau lebih pertemuan.
o Asesmen pembelajaran: Rencana asesmen untuk o Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran beserta
di awal pembelajaran dan rencana asesmen di instrumen dan cara penilaiannya.
akhir pembelajaran untuk mengecek o Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek
ketercapaian tujuan pembelajaran. ketercapaian tujuan pembelajaran beserta instrumen dan
cara penilaiannya.
o Media pembelajaran yang digunakan, termasuk, misalnya
bahan bacaan yang digunakan, lembar kegiatan, video,
atau tautan situs web yang perlu dipelajari peserta didik.
Hal yang Harus Diperhatikan Saat Memilih Modul Ajar untuk
Dimodifikasi

1. Apakah selaras dengan rencana yang sudah dibuat saat penyusunan ATP?
2. Apakah asesmen sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran?
3. Apakah cocok dengan kondisi dan capaian peserta didik yang berbeda?
4. Apakah sarana dan prasarananya tersedia di satuan pendidikan?
5. Apakah sudah sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan karakteristik satuan
pendidikan?
Mari menyimak bersama!
Pengawasan proses pembelajaran oleh kepala satuan pendidikan dan
pengawas berfokus pada keseluruhan proses pembelajaran.

Pendidik diberikan ruang untuk mengembangkan rencana pembelajaran


dengan komponen dan format yang sesuai karakteristik peserta didik. Dengan
demikian tidak ada standar format baku dokumen pembelajaran yang
membatasi kemerdekaan pendidik dalam mendesain pembelajaran.

Hasil pengawasan proses pembelajaran disusun dalam bentuk laporan untuk


kepentingan tindak lanjut pengembangan keprofesionalan pendidik secara
berkelanjutan.
Prinsip Pembelajaran Pembelajaran dilaksanakan dengan mengacu pada prinsip
pembelajaran sebagai berikut:
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan
tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang beragam sehingga
pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk
menjadi pembelajar sepanjang hayat.
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter
peserta didik secara holistik.
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks,
lingkungan dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan
masyarakat sebagai mitra.
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
Merencanakan Pola Diferensiasi Mengajar dalam Modul Ajar

Pendidik Menyesuaikan lingkup Merancang strategi


mengidentifikasi materi yang akan bagaimana lingkup materi
kesiapan belajar, minat, dipelajari oleh peserta dipelajari oleh peserta
dan tingkat penguasaan didik berdasarkan didik
kompetensi peserta didik kesiapan, minat dan
dengan melakukan tingkat penguasaan
asesmen awal kompetensi peserta
pembelajaran. didik.
Teknik Diferensiasi dalam Mengajar

Alternatif 1: Alternatif 2: Alternatif 3:

Berdasarkan asesmen yang dilakukan Berdasarkan asesmen yang Berdasarkan asesmen yang
di awal pembelajaran, peserta didik di dilakukan di awal dilakukan di awal pembelajaran,
kelas yang sama dibagi menjadi dua pembelajaran, peserta pendidik mengajar seluruh
atau lebih kelompok menurut capaian didik di kelas yang sama peserta didik di kelasnya sesuai
belajar mereka, dan keduanya dibagi menjadi dua atau dengan hasil asesmen tersebut.
diajarkan oleh guru yang sama atau lebih kelompok menurut Untuk sebagian kecil peserta
disertai guru pendamping/asisten. capaian belajar mereka, didik yang belum siap, pendidik
Selain itu, satuan pendidikan juga dan keduanya diajarkan memberikan pendampingan
menyelenggarakan program pelajaran oleh guru yang sama atau setelah jam pelajaran berakhir.
tambahan untuk peserta didik yang disertai guru
belum siap untuk belajar sesuai dengan pendamping/asisten.
fase di kelasnya.
Contoh Diferensiasi dalam Mengajar
Produk (luaran atau performa yang akan
Konten/materi yang Proses/cara Mengajarkan dihasilkan).
diajarkan
Proses pembelajaran dan bentuk Diferensiasi pembelajaran juga dapat
pendampingan dapat didiferensiasi dilakukan melalui produk yang dihasilkan.
Bagi peserta didik yang sesuai kesiapan peserta didik, bagi siswa Contohnya, bagi peserta didik yang
memerlukan bimbingan dapat yang membutuhkan bimbingan pendidik memerlukan bimbingan bisa menjawab
mempelajari 3 (tiga) hal perlu mengajarkan secara langsung, bagi pertanyaan-pertanyaan mengenai konten
terpenting terkait materi, bagi peserta didik yang cukup mahir dapat inti materi, sedangkan bagi peserta didik
siswa yang cukup mahir dapat diawali dengan Modeling yang yang cukup mahir dapat membuat
dikombinasi dengan kerja mandiri, presentasi yang menjelaskan
mempelajari keseluruhan praktik, dan peninjauan ulang (review), penyelesaian masalah sederhana, dan
materi dan bagi peserta didik bagi peserta didik yang sangat mahir bagi peserta yang sangat mahir bisa
yang sudah sangat mahir dapat diberikan beberapa pemantik membuat sebuah inovasi atau menelaah
dapat diberikan pengayaan. untuk tugas mandiri kepada peserta permasalahan yang lebih kompleks.
didik yang sangat mahir.
Diskusikan bersama-sama
mengenai hal di bawah ini!
Ibu Ani adalah seorang guru yang bekerja pada sebuah
sekolah menengah pertama. Pada hari itu Bu Ani
mendapatkan penugasan untuk supervisi kelas oleh kepala
sekolah yang bersangkutan, didampingi oleh pengawas
sekolah.

Pada pelaksanaannya, ibu kepala sekolah keberatan karena


Bu Ani membuat dokumen perencanaan dengan meniru
modul ajar buatan orang lain yang terlalu simpel dan
sederhana, sementara pengawas menginstruksikan pada
saat supervisi guru, guru harus membuat dokumen
perencanaan pembelajaran yang lengkap dan sesuai.

Bagaimana menurut Bapak dan Ibu apabila dihadapkan pada


kondisi ini?
IDENTIFIKASI MASALAH
Terdapat suatu kondisi dimana Ibu Ani adalah seorang guru yang bekerja pada sebuah
sekolah menengah pertama. Pada hari itu Bu Ani mendapatkan penugasan untuk
supervisi kelas oleh kepala sekolah yang bersangkutan, didampingi oleh pengawas
sekolah.

Pada pelaksanaannya, ibu kepala sekolah keberatan karena Bu Ani membuat dokumen
perencanaan dengan meniru modul ajar yang telah dibuat oleh orang lain yang terlalu
simpel dan sederhana, sementara pengawas menginstruksikan pada saat supervisi guru,
guru harus membuat dokumen perencanaan pembelajaran yang lengkap dan sesuai.
KESIMPULAN
Perlu dipahami bahwa dalam kurikulum merdeka terdapat penyederhaan dokumen
termasuk dokumen untuk perancangan pembelajaran.

Para guru diperbolehkan apabila ingin membuat sendiri rancangan pembelajaran


dengan komponen lengkap maupun dengan komponen yang sederhana secara mandiri.
Selain itu guru juga diperkenankan apabila menggunakan rancangan yang telah dibuat
orang lain baik dengan komponen lengkap maupun dengan komponen sederhana
dengan terlebih dahulu melakukan modifikasi pada rancangan pembelajaran yang
dipilih.

Adapun modifikasi yang dilakukan berdasarkan pertimbangan kondisi, kebutuhan,


karakteristik dan kekhasan di satuan pendidikan masing-masing.
TINDAK LANJUT
Keputusan apa yang dapat diambil dari kondisi disamping
-Pengawas kepala sekolah dan guru harus benar-benar memahami mengenai konsep
perencanaan pembelajaran dan menyepakati konsep yang terkait modul ajar pemahaman ini
bisa didapatkan dengan membaca panduan pembelajaran dan asesmen maupun video-video
terkait.
-Perlu dapat diberi pengertian bahwa merancang sendiri atau menggunakan modul ajar yang
telah tersedia diperbolehkan selagi itu mempermudah guru di dalam kelas.
-Beri pengertian pada guru apabila menggunakan modul yang telah dibuat oleh orang lain,
akan lebih baik apabila modul tersebut dimodifikasi sesuai dengan kekhasan, kondisi dan
karakteristik satuan pendidikan masing-masing agar lebih relevan dan sesuai dengan
kebutuhan siswa dikelas.
-Untuk situasi yang kondisonal dan khusus, akan lebih baik apabila guru mencoba untuk
membuat sendiri atau menggunakan modul ajar dengan komponen lengkap.
A. Konsep Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Perlu dipahami terlebih dahlu seperti apa konsep modul ajar yang ada pada kurikulum merdeka.
Konsep Modul Ajar
Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan
pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai Capaian
Pembelajaran (CP).
Jika satuan pendidikan menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah, maka modul ajar
tersebut dapat dipadankan dengan RPP Plus, karena modul ajar tersebut memiliki komponen
yang lebih lengkap dibanding RPP.
Jika satuan pendidikan mengembangkan modul ajar secara mandiri, maka modul ajar tersebut
dapat dipadankan dengan RPP.
Satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai perangkat ajar, termasuk modul ajar atau RPP,
dengan kelengkapan komponen dan format yang beragam sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan murid.
B. Pengembangan Modul Ajar
Tujuan Pengembangan Modul Ajar
Penting juga untuk memahami apasih tujuan dari pengembangan Modul Ajar?
Pengembangan modul ajar bertujuan untuk menyediakan perangkat ajar yang
dapat memandu guru melaksanakan pembelajaran.
Dalam penggunaannya, guru memiliki kemerdekaan untuk:
Memilih atau memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan
pemerintah untuk menyesuaikan dengan karakteristik murid, atau
Menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik murid
Kriteria yang harus dimiliki modul ajar adalah
Esensial: pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan
lintas disiplin.
Menarik, bermakna, dan menantang: menumbuhkan minat belajar dan melibatkan murid
secara aktif dalam proses belajar; berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman
yang dimiliki sebelumnya sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu mudah
untuk tahap usianya.
Relevan dan kontekstual: berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
sebelumnya, serta sesuai dengan konteks waktu dan lingkungan murid.
Berkesinambungan: keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar
murid.
Komponen inti modul ajar
Untuk bisa membuat format modul ajar tentunya harus mengetahui komponen yang
ada pada Modul Ajar.
Modul ajar sekurang-kurangnya berisi tujuan pembelajaran, langkah
pembelajaran (yang mencakup media pembelajaran yang akan
digunakan), asesmen, serta informasi dan referensi belajar lainnya yang dapat
membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Komponen modul ajar bisa ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan
kebutuhannya.
Guru di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen
dalam modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar murid.
Komponen inti modul ajar dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran harus mencerminkan hal-hal penting dari pembelajaran dan harus bisa diuji dengan
berbagai bentuk asesmen sebagai bentuk dari unjuk pemahaman.
Tujuan pembelajaran akan menentukan kegiatan belajar, sumber daya yang digunakan, kesesuaian
dengan keberagaman murid, dan metode asesmen yang digunakan.
Tujuan pembelajaran pun bisa mencakup berbagai bentuk, mulai dari pengetahuan (fakta dan informasi),
prosedural, pemahaman konseptual, pemikiran dan penalaran keterampilan, serta kolaborasi dan
strategi komunikasi.
2. Kegiatan pembelajaran
Mencakup urutan kegiatan pembelajaran inti dalam bentuk langkah-langkah konkret, yang disertakan
opsi/pembelajaran alternatif dan langkah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan belajar murid.
Langkah kegiatan pembelajaran ditulis secara berurutan sesuai dengan durasi waktu yang direncanakan,
dalam tiga tahap, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup berbasis metode pembelajaran aktif.
3. Rencana asesmen
Rencana asesmen mencakup instrumen serta cara melakukan penilaian. Kriteria pencapaian
harus ditentukan dengan jelas sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Asesmen dapat berupa asesmen formatif maupun asesmen sumatif. Namun, kedua jenis
asesmen ini tidak harus selalu digunakan dalam modul ajar, melainkan dapat disesuaikan
tergantung pada cakupan tujuan pembelajaran dan kebutuhan murid.

Dalam merencanakan asesmen, guru juga perlu memahami salah satu prinsip asesmen dalam
Kurikulum Merdeka adalah mendorong penggunaan berbagai bentuk asesmen, bukan hanya
tes tertulis. Hal ini dilakukan agar pembelajaran bisa lebih terfokus pada kegiatan yang
bermakna, serta informasi atau umpan balik dari asesmen tentang kemampuan murid juga
menjadi lebih kaya dan bermanfaat dalam proses perancangan pembelajaran berikutnya.
D. Komponen Modul Ajar Lengkap (RPP +)
Setelah kita semua mengetahui komponen inti pada modul ajar, mari kita simak komponen modul ajar yang
lengkap atau disebut juga RPP Plus. Mari kita pahami lagi konsep modul ajar...Modul ajar adalah sejumlah alat
atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik.
Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan dari Capaian
Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran.
Modul ajar disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa yang
akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang. Guru perlu
memahami konsep mengenai modul ajar agar proses pembelajaran lebih menarik dan bermakna.Adapun
komponen modul ajar yang lengkap yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
Guru dalam satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan modul ajar sesuai dengan konteks
lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.
Modul ajar dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunan. Komponen modul ajar
dalam panduan dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran.
Komponen modul ajar bisa ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhan
Komponen Modul Ajar Versi Lengkap
Informasi Umum Komponen Inti Lampiran

o Identitas penulis modul o Tujuan pembelajaran o Lembar kerja peserta didik


o Kompetensi awal o Asesmen o Pengayaan dan remedial
o Profil pelajar Pancasila o Pemahaman bermakna o Bahan bacaan pendidik dan
o Sarana dan prasarana o Pertanyaan pemantik peserta didik
o Target peserta didik o Kegiatan pembelajaran o Glosarium
o Model pembelajaran yang o Refleksi peserta didik dan o Daftar pustaka
digunakan pendidik

Struktur modul ajar tersebut BUKAN struktur wajib yang semuanya harus dilampirkan dalam modul ajar
yang dibuat/dimodifikasi. Guru diperbolehkan untuk memilih/menyederhanakan beberapa komponen
utama untuk dicantumkan dalam modul ajar sesuai dengan kebutuhan di kelas masing-masing.
INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Informasi tentang modul ajar yang dikembangkan terdiri dari:
• Nama penyusun, institusi, dan tahun disusunnya Modul Ajar.
• Jenjang sekolah (SD/SMP/SMA)
• Kelas
• Alokasi waktu (penentuan alokasi waktu yang digunakan adalah alokasi waktu
sesuai dengan jam pelajaran yang berlaku di unit kerja masing-masing)
B. Kompetensi Awal
Kompetensi awal adalah pengetahuan dan/atau keterampilan yang perlu dimiliki
siswa sebelum mempelajari topik tertentu. Kompetensi awal merupakan
ukuran seberapa dalam modul ajar dirancang.
C. Profil Pelajar Pancasila
Merupakan tujuan akhir dari suatu kegiatan pembelajaran yang berkaitan erat dengan pembentukan karakter
peserta didik. Profil Pelajar Pancasila (PPP) dapat tercermin dalam konten dan/atau metode pembelajaran.
Di dalam modul pembelajaran, Profil Pelajar Pancasila tidak perlu mencantumkan seluruhnya, namun dapat
memilih Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran dalam modul ajar.
Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila saling berkaitan dan terintegrasi dalam seluruh mata pelajaran melalui
(terlihat dengan jelas di dalam): • materi/isi pelajaran, • pedagogi, dan/atau • kegiatan projek atau• asesmen
Setiap modul ajar memuat satu atau beberapa unsur dimensi Profil Pelajar Pancasila yang telah ditetapkan.
D. Sarana dan Prasarana
Merupakan fasilitas dan bahan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Sarana merujuk
pada alat dan bahan yang digunakan, sementara prasarana di dalamnya termasuk materi dan sumber bahan
ajar lain yang relevan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Ketersediaan materi disarankan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik baik dengan keterbatasan atau
kelebihan. Teknologi, termasuk sarana dan prasarana yang penting untuk diperhatikan, dan juga dimanfaatkan
agar pembelajaran lebih dalam dan bermakna.
E. Target Peserta Didik
Peserta didik yang menjadi target yaitu;
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar.
Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya
misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar,
kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir aras tinggi(HOTS), danmemiliki keterampilan memimpin.
F. Model Pembelajaran
Merupakan model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis
pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap
muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar
jaringan (PJJ Luring), dan blended learning.
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran harus mencerminkan hal-hal penting dari pembelajaran dan harus bisa diuji
dengan berbagai bentuk asesmen sebagai bentuk dari unjuk pemahaman.
Tujuan pembelajaran menentukan kegiatan belajar, sumber daya yang digunakan, kesesuaian dengan
keberagaman murid, dan metode asesmen yang digunakan.
Tujuan pembelajaran bisa dari berbagai bentuk: pengetahuan yang berupa fakta dan informasi, dan juga
prosedural, pemahaman konseptual, pemikiran dan penalaran keterampilan, dan kolaboratif dan
strategi komunikasi.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Pemahaman bermakna adalah informasi tentang manfaat yang akan peserta didik peroleh setelah
mengikuti proses pembelajaran. Manfaat tersebut nantinya dapat peserta didik terapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Contoh kalimat pemahaman bermakna:
• Manusia berorganisasi untuk memecahkan masalah dan mencapai suatu tujuan.
• Makhluk hidup beradaptasi dengan perubahan habitat.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Pertanyaan pemantik dibuat oleh guru untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis dalam
diri peserta didik.
Pertanyaan pemantik memandu siswa untuk memperoleh pemahaman bermakna sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Contohnya pada pembelajaran menulis cerpen, guru dapat mendorong pertanyaan pemantik sebagai berikut:
• Apa yang membuat sebuah cerpen menarik untuk dibaca?
• Jika kamu diminta untuk membuat akhir cerita yang berbeda, apa yang akan kamu usulkan?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Urutan kegiatan pembelajaran inti dalam bentuk langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dituangkan secara
konkret, disertakan opsi/pembelajaran alternatif dan langkah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan belajar
siswa.

Langkah kegiatan pembelajaran ditulis secara berurutan sesuai dengan durasi waktu yang direncanakan, meliputi
tiga tahap, yakni pendahuluan, inti, dan penutup berbasis metode pembelajaran aktif.
E. ASESMEN
Asesmen digunakan untuk mengukur capaian pembelajaran di akhir kegiatan. Kriteria
pencapaian harus ditentukan dengan jelas sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
ditetapkan.
Jenis asesmen:
Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik)
Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif).
Bentuk asesmen yang bisa dilakukan: Sikap (Profil Pelajar Pancasila) dapat berupa:
observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya,dan anekdotal.
Performa (presentasi, drama, pameran hasil karya, jurnal, dsb.)
Tertulis (tes objektif: essay, pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah).
F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pengayaan adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan pada peserta didik
dengan capaian tinggi agar mereka dapat mengembangkan potensinya
secara optimal.
Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan
untuk memahami materi atau pembelajaran mengulang. Saat merancang
kegiatan pengayaan, perlu diperhatikan mengenai diferensiasi contohnya
lembar belajar/kegiatan yang berbeda dengan kelas.
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Lembar kerja siswa ini ditujukan untuk peserta didik (bukan guru) dan dapat
diperbanyak sesuai kebutuhan untuk diberikan kepada peserta didik termasuk
peserta didik nonreguler.
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK
Bahan bacaan guru dan peserta didik digunakan sebagai pemantik sebelum kegiatan
dimulai atau untuk memperdalam pemahaman materi pada saat atau akhir kegiatan
pembelajaran.
C. GLOSARIUM
Glosarium merupakan kumpulan istilah-istilah dalam suatu bidang secara alfabetikal
yang dilengkapi dengan definisi dan artinya. Glosarium diperlukan untuk kata atau
istilah yang memerlukan penjelasan lebih mendalam.
D. DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka adalah sumber-sumber referensi yang digunakan dalam
pengembangan modul ajar. Referensi yang dimaksud adalah semua sumber
belajar (buku siswa, buku referensi, majalah, koran, situs internet, lingkungan
sekitar, narasumber, dsb.)
E. Penutup
Demikianlah informasi tentang Komponen yang ada pada Modul Ajar (RPP +)
Kurikulum Merdeka. Semoga bisa menambah pemahaman kita semua
sehingga dapat membuat format modul ajar sesuai ketentuan yang ada serta
yang lebih penting bisa disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing.
BANDINGKAN SAJA DI PMM.
TERIMA KASIH,
SEMOGA SUKSES!

Anda mungkin juga menyukai