Anda di halaman 1dari 21

BAB II

PEMBAHASAN
KEGIATAN BELAJAR 1

Hakikat Dan Faktor-Faktor Dalam Pemilihan Metode Mengajar

A. Hakikat Metode Mengajar Dalam Pembelajaran

Metode belajar merupakan salah satu komponen yang harus di gunakan dalam kegiatan
pembelajran karna untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun dalam upaya membentuk
kemampuan siswa di perlukan adanya suatu metode atau cara mengajar yang efektif.
Penggunaan metode mengajar harus dapat menciptakan terjadinya interaksi antara siswa
dengan siswa ataupun siswa dengan guru sehingga proses pembelajaran dapat di lakukan
secara maksimal.
Ada beberapa  yang perlu kita perhatikan perhatikan dalam penggunaan metode mengajar
ini, prinsip tersebut terutama berkaitan dengan faktor perkembangan kemampuan siswa.
Diantaranya berikut ini.
1.  Metode mengajar harus memungkinkan dapat ,membangkitkan rasa ingin tahu siswa
lebih jauh terhadap materi pelajaran (curiosity)
2.  Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk berekspresi
yang kreatif dalam aspek seni.
3.  Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah.
4.  Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaran
sesuatu.
5.  Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan (inkuiri)
terhadap sesuatu topik permasalahan.
6.  Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak.
7.  Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri (independent
study)
8.  Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bekerja sama
(cooperative learning)
9.  Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam belajarnya.
Selain faktor yang mempengaruhi perkembangan siswa, ada juga prinsip – prinsip yang
harus ada dalam metode mengajar,Prinsip-prinsip metode mengajar dalam prosesnya
merupakan esensi dan karakteristik dari masing-masing metode mengajar.
Penggunaannya ditinjau dari segi prosesnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :
1)    Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran atau membentuk kompetesi
siswa. Setiap pembelajaran memiliki tujuan sehingga dalam proses pembelajarannya
harus ada suatu cara maupun teknik yang dapat memungkinkan mencapai tujuan tersebut
secara efektif tersebut.
2)    Sebagai gambaran aktivitas yang harus dipenuhi oleh siswa dan guru dalam kegiatan
pembelajaran. Tahapan-tahapan kegiatan belajar mengajar pada dasarnya adalah
prosedur dari masing-masing metode yang digunakan dalam pembelajaran tersebut.
3)    Sebagai bahan pertimbangan menentukam alat penilaian pembelajaran. Karakteristik
metode mengajar dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk penilaian, misalnya
kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode demonstrasi atau latihan/proyek.
4)    Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan
pembelajaran, apakah dalm kegiatan pembelajaran tersebut perlu diberikan bimbingan
secara individu atau kelompok.
Memperhatikan beberapa hakikat dan prinsip-prinsip metode mengajar diatas
menunjukan betapa pentingnya suatu metode pembelajaran dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus cermat dan fleksibel dalam menentukan metode
yang digunakan dalam pembelajaran.

B. Faktor-Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemilihan Metode Mengajar

Penentuan atau pemilihan metode pengajaran dalam pembelajaran harus


mempertimbangkan beberapa factor yang mempengaruhi pembelajaran, diantaranya:

1. Tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa

Tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa, ini merupakan factor utama yang harus
dipertimbangkan dalam pemilihan metode mengajar. Ada beberapa tingkatan dalam tujuan
pembelajaran, tujuan paling tinggi yaitu Tujuan Pendidikan Nasional (TPN), Tujuan Satuan
Pendidikan (Institusional), Tujuan Bidang Studi/Mata Pelajaran, dan Tujuan Pembelajaran
(Instruksional).
Tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa merupakan pernyataan yang diharapkan
dapat diketahui, disikapi, dan/atau dilakukan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
Oleh karena itu, pemilihan metode mengajar harus berdasarkan pada tujuan pembelajaran
atau kompetensi yang akan dicapai siswa.
Tujuan institusional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pendidikan,
misalnya SD, SMP, SMA, SMK, dan seterusnya. Tujuan bidang studi adalah tujuan yang
harus dicapai oleh suatu mata pelajaran atau suatu bidang studi, sedangkan tujuan
pembelajaran adalah tujuan yang harus dicapai dalam suatu pokok bahasan tertentu. Tujuan
pembelajaran (instruksional) adalah tujuan yang harus dicapai dalam suatu pokok bahasan
tertentu. Untuk mempermudah dalam memahami tujuan pembelajaran dan kompetensi siswa,
mari kita kaji kembali tujuan pembelajaran berdasarkan ranah kognitif, afektif dan
psikomotor.
a. Kognitif
1.Pengetahuan, lebih menitikberatkan pada kemampuan mengetahui, atau untuk
mengingat sesuatu
2.Pemahaman, lebih menekankan pada kemampuan menerjemahkan, memahami
sesuatu
3.Penerapan, lebih menekankan pada kemampuan membuat, mengerjakan atau
menggunakan teori atau rumus
4.Analisis, lebih menekankan pada kemampuan mengkaji, menguraikan, membedakan,
mengidentifikasi
5.Sintesis, lebih menekankan pada kemampuan menggabungkan, mengelompokkan,
menyusun, membuat rencana program
b. afektif

1) penerimaan, lebih menekankan pada kemampuan peka, atau kemampuan menerima

2) partisipasi, lebih menekankan padaturut serta pada sesuatu kegiatan dan kerelaan hati

3) penilaian dan penentuan sikap, lebih menekankan pada menentukan sikap.


Organisasi, kemampuan membentuk system nilai sebagai pedoman hidup

c. psikomotor

1) persepsi, lebih menekankan pada kemampuan berpendapat terhadap sesuatu dan


peka terhadap sesuatu hal

2) Kesiapan, kemampuan bersiap diri secara fisik

3) gerakan terbimbing, kemampuan dalam meniru pekrjaan yang lain/ meniru contoh

4) gerakan terbiasa, keterampilan yang berpegang pada pola


5) gerakan yang kompleks, keterampilan yang lincah, cepat dan lancer

Merumuskan tujuan pembelajaran khusus maupun indicator hasil belajar harus


menggunakan kata kerja yang bersifat operasional, terukur dan spesifik.

B. Karakteristik Bahan Pelajaran / Materi Pelajaran

a. Aspek Konsep (concept)


Meripakan substansi isi pelajaran yang berhubungan dengan pengertian, atribut, karakteristik,
label atau ide dan gagasan tertentu.
b. Aspek Fakta (fact)
Merupakan substansi isi pelajaran yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang lalu,
dat-data yang dimiliki esensi objek dan waktu.
c. Aspek Prinsip (principle)
Merupakan substansi isi pelajaran yang berhubungan dengan aturan, dalil, hokum, ketentuan,
dan prosedur yang harus ditempuh.
d. Aspek Nilai (value)
Merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan aspek perilaku yang baik
dan buruk, yang benar dan salah, yang bermanfaat atau tidak n=bermanfaat bagi banyak
orang.
e. Aspek Keterampilan Intelektual (intellectual skills)
Merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan
menyelesaikan persoalan atau permasalahan, berfikir sistematis, logis, taktis, kritis, inovatif
dan ilmiah
f. Aspek Keterampilan Psikomotor (psychomotor skills)
Merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan
fisik
C. Waktu yang Digunakan

Pemilihan metode mengajar juga harus memperhatikan alokasi waktu yang tersedia dalam
jam pelajaran
D. Faktor Siswa
Aspek yang berkaitan dengan faktor siswa terutama pada aspek kesegaran mental (faktor
antusias dan kelelahan), jumlah siswa dan kemampuan siswa.  Guru harus bias mengelola
pembelajaran berdasarkan jumlah siswa dan harus mengatur tempat duduk supaya sesuai
dengan kondisi siswa dalam belajar.
E. Fasilitas, Media dan Sumber Belajar
Supaya memperoleh hasil belajar yang optimal maka setiap peristiwa pembelajaran harus
dirancang secara sistematis dan sistematik. Guru tidak akan memilih metode mengajar yang
memungkinkan menggunakan fasilitas atau alat belajar yang beragam jika di sekolahnya
tidak memiliki fasilitas dan alat belajar yang lengkap.

C. Pentingnya Metode Mengajar dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran Maupun


Membentuk Kemampuan Siswa
Seperti telah dikemukakan terdahulu bahwa metode mengajar memiliki keterkaitan yang
kuat dengan tujuan pembelajaran. Dalam kurikulum 2004, metode pengajaran tidak disajikan
secara khusus, artinya guru dapat memilih sendiri metode mengajar mana yang dianggap
sesuai dan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun pembentukan kemampuan
siswa. Di samping itu, guru juga harus memahami karakteristik metode mengajar yang akan
dipilih sekaligus memahami dampak kemampuan dari metode tersebut.
KEGIATAN BELAJAR 2
JENIS-JENIS METODE MENGAJAR

A. Metode Ceramah (Lecture)


Metode ceramah merupakan suatu cara penyajian bahan atau penyampaian bahan
pelajaran secara lisan dari guru. Dalam bentuk penyampaiannya, metode ceramah sangat
sederhana dari mulai pemberian informasi, klarifikasi, ilustrasi dna menyimpulkan. Ceramah
yang baik adalah ceramah bervariasi artinya ceramah yang dilengkapi dengan penggunaan
alat dan media serta adanya tambahan dialog interaktif atau diskusi sehingga proses
pembelajaran tidak menjenuhkan.

1. Karakteristik Metode Ceramah


Metode ceramah digunakan apabila proses pembelajaran yang dilakukan lebih bersifat
pemberian informasi berupa fakta atau konsep-konsep sederhana.  Proses
pembelajarannya dilakukan secara klasikal dengan jumlah siswa yang relatif banyak.
Biasanya penggunaan metode ceramah lebih bersifat monoton, guru lebih banyak
berbicara.

2. Prosedur Metode Ceramah


Untuk memahami prosedur metode ceramah, coba anda lihat kembali Modul Prosedur
Pembelajaran dalam pembelajaran klasikal.

3. Prasyarat Untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Ceramah


Ada beberapa kemampuan yang harus diperhatikan oleh guru untuk mendukung
kebersihan metode ceramah dalam pembelajaran yaitu:

 Menguasai teknik-teknik ceramah yang memungkinkan dapat membangkitkan minat


dan motivasi siswa
 Mampu memberikan ilustrasi yang sesuai dengan bahan pelajaran
 Menguasai materi pelajaran
 Menjelaskan pokok-pokok bahan pelajaran secara sistematik
 Menguasai aktivitas seluruh siswa dalam kelas
Sedangkan yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode ceramah berkaitan dengan
kondisi siswa adalah:

 Siswa mampu mendengarkan dan mencatat bahan pelajaran yang dijelaskan guru
 Kemampuan awal yang dimiliki siswa berhubungan dengan materi yang akan
dipelajari
 Memiliki suasana emosional yang mendukung untuk memperhatikan dan memiliki
motivasi mengikuti pelajaran
4. Keunggulan
Penggunaan metode ceramah dapat menjadi baik dalam pembelajaran, diantaranya:

 Metode ini dianggap ekonomis waktu dan biaya karena waktu dan materi pelajaran
dapat diatur oleh guru secara langsung, materi dan waktu pelajaran sangat ditentukan
oleh sistem nilai yang dimiliki guru yang bersangkutan
 Target jumlah siswa akan lebih banyak, apalagi jika menggunakan alat sound system
 Bahan pelajaran sudah dipilih/dipersiapkan sehingga memudahkan untuk
mengklarifikasi dan mengkaji aspek-aspek bahan pelajaran
 Apabila pelajaran belum dikuasai oleh sebagian siswa maka guru akan meras mudah
untuk menugaskan dan memberikan rambu-rambu pada siswa
5. Kelemahan

Beberapa kelemahan yang mungkin terjadi dalam metode ceramah adalah :

 Sulit bagi yang kurang memiliki kemampuan menyimak dan mencatat yang baik
 Kemungkinan menimbulkan verbalisme
 Sangat kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi secara total
(hanya proses mental, tetapi sulit dikontrol)
 Peran guru lebih banyak sebagai sumber pelajaran
 Materi pelajaran lebih cenderung pada aspek ingatan
 Proses pembelajaran ada dalam otoritas guru

B. Metode Diskusi

Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran kelompok atau kerja kelompok
yang di dalamnya melibatkan beberapa orang siswa untuk menyelesaikan pekerjaan atau
tugas atau permasalahan. 
Sering pula metode ini disebut sebagai salah satu metode yang menggunakan
pendekatan CBSA atau keterampilan proses.  Metode mengajar diskusi merupakan cara
mengajar yang dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema tau
pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama.

1. Karakteristik
Tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah lebih banyak berperan sebagai
pembimbing, fasilitator atau motivator supaya interaksi dan aktivitas siswa dalam
diskusi menjadi efektif.

2. Prosedur
Lihat kembali Model Prosedur Pembelajaran pada kegiatan inti pembelajaran dalam
pembelajaran kelompok

3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Diskusi


Kemampuan guru yang perlu dipersiapkan dalam melaksanakan pembelajaran diskusi
yaitu:

 Mampu merumuskan permasalahan sesuai kurikulum yang berlaku


 Mampu membimbing siswa untuk merumuskan dan mengidentifikasi permasalahan
serta menarik kesimpulan
 Mampu mengelompokan siswa sesuai dengan kebutuhan permasalahan dan
pengembangan kemampuan siswa
 Mampu mengelola pembelajaran melalui diskusi
 Menguasai permasalahan yang didiskusikan

Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang pelaksanaan
diskusi, diantaranya:

 Memiliki motivasi, perhatian dan minat dalam berdiskusi


 Mampu melaksanakan diskusi
 Mampu menerapkan belajar secara bersama
 Mampu mengeluarkan isi pikiran atau pendapat/ide
 Mampu memahami dan menghargai pendapat orang lain
4. Keunggulan

Beberapa keunggulan penggunaan metode diskusi, diantaranya metode ini dapat


memfasilitasi siswa agar dapat, yaitu:

 Bertukar pikiran
 Menghayati permasalahan
 Merangsang siswa untuk berpendapat
 Mengembangkan rasa tanggung jawab
 Membina kemampuan berbicara
 Belajar memahami pendapat atau pikiran orang lain
 Memberikan kesempatan belajar
5. Kelemahan

Dalam metode diskusi pun masih ada kelemahan dan kendala-kendala yang kemungkinan
perlu diantisipasi oleh para guru, diantaranya:

 Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak


 Apabila siswa tidak memahami konsep dasar permasalahan maka tidak akan efektif
 Materi pelajaran dapat menjadi lebih luas
 Yang aktif hanya siswa tertentu saja

C. Metode Simulasi (Simulation)


Proses pembelajaran yang menggunakan simulasi cenderung objeknya bukan benda atau
kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang isfatnya pura-pura. Kegiatan
ini dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di Sekolah Dasar

Beberapa jenis metode simulasi, diantaranya:

 Bermain peran (role playing) Merupakan bagian dari metode simulasi, dalam proses
pembelajarannya metode ini mengutamakan pola permaianan dalam bentuk
dramatisasi.
 Sosiodrama Merupakan bagian dari simulasi dalam pembelajaran yang dilakukan
oleh kelompok untuk melakukan aktivitas belajar memecahkan masalah yang
berhubungan dengan masalah individu sebagai makhluk sosial.
 Permainan simulasi (simulation games) Merupakan bagian dari simulasi yang
dalam pembelajarannya siswa bermain peran sesuai dengan yang ditugaskan sebagai
belajar membuat suatu keputusan.

1. Karakteristik Metode Simulasi


Metode mengajar simulasi banyak digunakan pada pembelajaran IPS, PKn, pendidikan
agama, dan pendidikan apresiasi. Pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi dan
interaksi merupakan bagian dari keterampilan yang akan dihasilkan melalui pembelajaran
simulasi. Metode mengajar simulasi lebih banyak menuntut aktifitas siswa sehingga
metode simulasi sebagai metode berlandaskan pada pendekatan CBSA dan keterampilan
proses.

2. Prosedur
Prosedur metode simulasi yang harus ditempuh dalam pembelajaran adalah:

 Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleh guru


 Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas
 Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik, dan peran yang
dimainkan
 Proses pengamatan terhadap proses, peran, teknik dan prosedur dapat dilakukan
dengan diskusi
 Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi

3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Simulasi

Kemampuan guru yang harus diperhatikan untuk menunjang metode simulasi,


diantaranya:

 Mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik, prosedur dan peran yang
akan dilakukan dalam situasi
 Mampu memberikan ilustrasi
 Mampu menguasai pesan yang dimaksud dalam simulasi tersebut
 Mampu mengamati secara proses simulasi yang dilakukan oleh siswa
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan dalam penerapan metode
simulasi adalah:

 Kondisi, minat, perhatian dan motivasi siswa dalam bersimulasi


 Pemahaman terhadap pesa yang akan menstimulasikan
 Kemampuan dasar berkomunikasi dan berperan
4. Keunggulan
Beberapa keunggulan metode simulasi, diantaranya:

 Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam kelompoknya


 Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung dalam
pembelajaran
 Dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial
 Melalui kegiatan kelompok dalam simulasi dapat membina hubungan personal yang
positif
 Dapat membangkitkan imajinasi
 Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam kelompok
5. Kelemahan

Beberapa kelemahan dan kendala-kendala yang memungkinkan perlu diantisipasi oleh


para guru jika akan menerapkan metode ini, diantaranya:

 Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak


 Sangat bergantung pada aktivitas siswa
 Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar
 Banyak siswa yang kurang menyenangi simulasi sehingga simulasi menjadi tidak
efektif

D. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran
dengan mempertunjukan secara langsung objek atau cara melakukan sesuatu sehingga dapat
mempelajarinya secara proses.yang perlu diperhatikan adalah posisi siswa seluruhnya harus
dapat memperhatikan objek yang akan didemonstrasikan. Demonstrasi digunakan semata-
mata hanya untuk:

 Mengonkretkan suatu konsep atau prosedur yang abstrak


 Mengajarkan bagaimana berbuat atau menggunakan prosedur secara tepat
 Meyakinkan bahwa alat dan prosedur tersebut bisa digunakan
 Membangkitkan minat menggunakan alat dan prosedur

1. Karakteristik
Dalam pelaksanaan metode mengajar demonstrasi, selain guru yang akan menjadi model
juga dapat mendatangkan nara sumber yang akan mendemonstrasikan objek materi
pelajatan, dengan syarat harus menguasai bahan materi yang didmonstrasikan, serta
mengutamakan aktivitas siswa untuk melakukan demonstrasi tersebut.

2. Prosedur
Prosedur metode demostrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah:

 Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran


 Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan
 Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari siswa
 Penguatan (diskusi, tanya jawab, dan/atau latihan) terhadap hasil demonstrasi
 Kesimpulan
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Demonstrasi
Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjang keberhasilan demonstrasi,
diantaranya:

 Mampu secara proses dalam melaksanakan demonstrasi materi atau topik yang
dipraktikkan
 Mampu mengelola kelas dan menguasai siswa secara menyeluruh
 Mampu menggunakan alat bantu yang digunakan
 Mampu melaksanakan penilaian proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang demonstrasi,
diantaranya:

 Siswa memiliki motivasi, perhatian dan minat terhadap topik yang akan
didemonstrasikan
 Memahami tentang tujuan/maksud yang akan didemonstrasikan
 Mampu mengamati proses yang didemonstrasikan
 Mampu mengidentifikasikan kondisi dan alat yang digunakan dalam demonstrasi
4. Keunggulan
Keunggulan implementasi metode mengajar demonstrasi dapat dicapai apabila kondisi
pembelajaran diciptakan secara efektif, diantaranya:

 Siswa-siswa dapat memahami bahan pelajaran sesuai dengan objek yang sebenarnya
 Dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa
 Dapat melakukan pekerjaan berdasarkan proses yang sistematis
 Dapat mengetahui hubungan yang struktural atau urutan objek
 Dapat melakukan perbandingan dari beberapa objek
5. Kelemahan
Kelemahan dan kendala-kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh para guru jika
akan menerapkan metode demonstrasi, diantaranya:

 Hanya dapat menimbulkan cara berpikir yang konkret saja


 Jika jumlah siswa banyak dan posisi siswa tidak diatur maka demonstrasi tidak     
efektif
 Bergantung pada alat bantu yang sebenarnya
 Sering terjadi siswa kurang berani dalam mencoba melakukan praktik yang
didemonstrasikan

E. Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan metode mengajar yang dalam penyajian atau pembahasan
materinya melalui percobaan atau mencobakan sesuatu serta mengamati secara
proses. Eksperimen dapat dilakukan secara kelompok maupun individu di dalam
laboratorium atau di kelas atau di luar kelas.

1. Karakteristik
Implementasi pembelajaran eksperimen selalu menuntut penggunaan alat bantu yang
sebenarnya karena esensi pembelajaran ini adalah mencobakan sesuatu objek. Untuk
mendukung keberhasilan pembelajaran eksperimen segala sesuatunya perlu dipersiapkan
dan dikondisikan secara maksimal.

2. Prosedur
Prosedur metode eksperimen dapat dilakukan sebagai berikut:

 Mempersiapkan alat bantu


 Petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan
 Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembarab kerja/pedoman eksperimen
yang disusun secara sistematis
 Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen dilakukan dengan diskusi, tanya
jawab, dan/atau tugas
 Kesimpulan
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Eksperimen
Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar eksperimen berhasil dengan baik,
diantaranya:

 Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada pembuktian dan
kesimpulan serta membuat laporan eksperimen
 Menguasai konsep yang dieksperimenkan
 Mampu mengelola kelas
 Mampu menciptakan kondisi pembelajaran eksperimen secara efektif
 Mampu memberikan penilaian secara proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang eksperimen
dalah dapat:

 Memiliki motivasi, perhatian dan minat belajar


 Memiliki kemampuan melaksanakan eksperimen
 Memiliki sikap yang tekun, teliti dan kerja keras
 Mampu menulis, membaca dan menyimak dengan baik
4. Keunggulan

Keunggulan implementasi metode mengajar eksperimen, diantaranya dapat:

 Membangkitkan rasa ingin tahu siswa


 Membangkitkan sikap ilmiah siswa
 Membuat pembelajaran bersifat aktual
 Membina kebiasaan belajar kelompok maupun individu
5. Kelemahan

Kelemahan dan kendala-kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh guru,


diantaranya:

 Memerlukan alat dan biaya


 Memerlukan waktu relatif lama
 Sangat sedikit sekolah yang memiliki fasilitas eksperimen
 Guru dan siswa banyak yang belum terbiasa melakukan eksperimen

F. Metode Karya Wisata

Pembelajaran out-door hampir identik dengan pembelajaran karyawisata (field trip)


artinya aktivitas belajar siswa dibawa ke luar kelas. Pembelajaran outdoor selain untuk
peningkatan kemampuan juga lebih bersifat untuk peningkatan aspek-aspek psikologis siswa,
seperti rasa senang dan rasa kebersamaan yang selanjutnya berdampak terhadap peningkatan
perhatian dan motivasi belajar.

1. Karakteristik
Menentukan sumber bahan pelajaran sesuai dengan perkembangan masyarakat,
dilaksanakan di luar kelas/sekolah, memiliki perencanaan, aktivitas siswa lebih
muncul dari pada guru, aspek pembelajaran merupakan salah satu implementasi dari
pembelajaran berbasis konstekstual

2. Prosedur
Prosedur metode karya wisata dapat dilakukan sebagai berikut:

 Menetapkan tujuan dan kompetensi yang akan dicapai siswa


 Mempelajari topik karya wisata
 Merumuskan kegiatan yang akan ditempuh
 Melaksanakan kegiatan
 Menilai kegiatan
 Melaporkan hasil kegiatan
3.      Prasyarat untuk Mengoptimalkan Metode Karya Wisata

Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar karya wisata berhasil dengan baik,
diantaranya:

 Mampu mengidentifikasi objek karya wisata yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
 Mampu membuat perencanaan dan panduan siswa dalam melaksanakan karya wisata
 Mampu mempersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan dalam karya wisata
 Mampu mengontrol, memfasilitasi dan membimbing aktivitas siswa selama
melaksanakan kegiatan
 Mampu menilai kegiatan karya wisata
Kondisi dan kemampuan siswa harus diperhatikan untuk menunjang karya wisata adalah:

 Mampu memahami petunjuk pelaksanaan karya wisata


 Mampu menyusun laporan karya wisata
 Mampu belajar secara mandiri maupun kelompok
 Mampu menggunakan bahan atau alat yang diperlukan dalam kegiatan karya wisata
4.      Keunggulan

 Memberikan kesempatan pada siswa untuk memperoleh pengalaman nyata, praktis


dan konkret
 Dapat menumbuhkan rasa senang, minat dan motivasi terhadap objek tertentu
 Memberikan masukan terhadap program sekolah
 Mendekatkan siswa dengan lingkungan
5.      Kelemahan

 Memerlukan alokasi waktu yang cukup banyak


 Memerlukan pengawasan dan bimbingan ekstra ketat terhadap aktivitas siswa
 Akan banyak menggunakan biaya
 Jika tidak dikontrol maka siswa selalu terlena dengan bermainnya dari pada
belajarnya

G. Metode Pemecahan Masalah


Pemecahan masalah merupakan salah satu cara yang harus banyak digunakan dalam
pembelajaran karena metode pemecahan masalah merupakan metode mengajar yang banyak
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Metode pemecahan masalah hakikatnya
sama dengan inkuiri dan discovery.

1.      Karakteristik

Metode pemecahan masalah merupakan suatu metode ilmiah yang digunakan dalam
proses pembelajaran. Metode ini sesuai jika digunakan pada siswa Sekolah Dasar di kelas
tinggi. Cenderung pendekatan induktif yang digunakan dalam pemecahan masalah, siswa
belajar dari hal yang khusus sampai konsep umum.

2.      Prosedur
a. Merumuskan dan membatasi masalah. Siswa harus merumuskan dahulu menjaid
masalah yang jelas dan membatasi masalah tersebut

b. Merumuskan dugaan dan pertanyaan. Siswa dibawah bimbingan guru merumuskan


dalam bentuk pertanyaan maupun pernyataan.

c. Mengumpulkan data atau mengelola data. Data dapat diperoleh dari buku, dokumen,
atau informasi langsung dari narasumber.

d. Membuktikan atau menjawab pertanyaan. Data data yang diperoleh dikelompokkan


atau dianalisis atau diklarifikasi untuk menjawab pertanyaan.

e. Merumuskan kesimpulan.

3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Pemecahan Masalah

Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar pemecahan masalah berhasil dengan baik,
diantaranya:

 Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada pembuktian dan
kesimpulan serta membuat laporan pemecahan masalah
 Menguasai konsep yang di-problem solving-kan
 Mampu mengelola kelas
 Mampu menciptakan kondisi pembelajaran pemecahan masalah secara efektif
 Mampu memberikan penilaian secara proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang pemecahan
masalah adalah:

 Memiliki motivasi, perhatian dan minat belajar melalui pemecahan masalah


 Memiliki kemampuan melaksanakan pemecahan masalah
 Memiliki sikap yang tekun, teliti dan kerja keras
 Mampu menulis, membaca dan menyimak
4. Keunggulan

 Mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah


 Mengembangkan kemampuan berpikir kritis
 Mempelajari bahan pelajaran yang katual dengan kebutuhan dan perkembangan
masyarakat
 Saat dilaksanakan secara kelompok dapat mengembangkan kemampuan sosial siswa
 Mengoptimalkan kemampuan siswa
5. Kelemahan

 Waktu yang digunakan relatif lama


 Bahan pelajaran tidak bersifat logis dan sistematis
 Memerlukan bimbingan guru
KEGIATAN BELAJAR 3

HUBUNGAN PENGALAMAN BELAJAR DENGAN METODE MENGAJAR

Pada hakikatnya anda perlu memahami apa dan bagaimana hubungan antara pengalaman
belajar (learning experinces) dengan metode mengajar. Dalam mengidentifikasi hubungan
pengalaman belajar dengan metode mengajar kita perlu mengingat beberapa hakikat belajar
itu sendiri.

 Belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses atau aktivitas


 Hasil belajar yang diharapkan berupa perubahan-perubahan perilaku siswa
(behavioral changes), baik aspek pengetahuan, sikap maupun keterampialnnya.
 Pengalaman dalam belajar ditekankan pada interaksi antara siswa dengan
lingkungannya, baik lingkungan fisik/alam maupun lingkungan social.
Apabila kita perhatikan banyak sekali prinsip-prinsip yang bisa kita gunakan,
diantaranya:

 Belajar memerlukan perhatian, pemusatan pikiran dan perasaan terhadap suatu objek
 Belajar memerlukan motivasi
 Belajar memerlukan aktivitas yang maksimal
 Belajar memerlukan feedback (tanggapan)
 Belajar terjadi secara bertahap
 Belajar pada dasarnya terjadi secara individual

Demikian pula dalam memperoleh pengalaman belajar perlu pertimbangan kondisi-


kondisi belajar, baik kondisi internal maupun eksternal. Kemampuan siswa yang diharapkan
dari lulusan khusunya Sekolah Dasar yaitu:

 Mengenali kewajiban dan berperilaku berdasarkan agama


 Mengenali dan menjalankan hak dan kewajiban diri
 Berpikir secara logis, kritis, dan kreatif
 Menyenangi keindahan
 Membiasakan hidup sehat
 Memiliki rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air
Pengalaman belajar, seperti telah disebutkan di atas, merupakan proses kegiatan belajar
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mempermudah pemahaman Anda dalam
kegiatan belajar ini mari kita bahas uraian sebagai berikut.

Pembelajaran adalah merupakan suatu proses yang berkelanjutan berdasarkan atas


pengalaman. Pengalaman siswa dalam pembelajaran dapat berupa pengalaman intelektual,
emosional, sosial dan fisik-motorik. Sehingga hubungan pengalaman dengan metode
mengajar dapat dilihat dari gambaran karakteristik metode mengajar itu sendiri. Metode
mengajar itu sendiri sebagai berikut:

 Metode ceramah
Dengan metode ceramah siswa akan memperoleh pengalaman tentang proses
pemahaman suatu konsep, fakta bahakn prinsip-prinsip.
 Metode diskusi
Siswa secara proses akan memperoleh pengalaman dalam melakukan proses berpikir
kritis dan berpikir ilmiah yang ditunjukkan melalui argumentasi dengan pembuktian-
pembuktian data.
 Metode simulasi
Pembelajaran simulasi secara langsung maupun tidak langsung, akan berdampak
terhadap pengalaman belajar siswa diantaranya pengalaman berinteraksi,
berkomunikasi dalam berkelompok, bermain peran, bekerja sama, dan menilai proses
kegiatan simulasi
 Metode demonstrasi
Pengalaman cenderung banyak diperoleh dalam demonstrasi yaitu memperhatikan
proses atau prosedur yang sistematis, mempraktikkan keterampilan secara proses,
dengan menggunakan alat atau bahan yang sebenarnya
 Metode eksperimen
Selain dari pengalaman demonstrasi, kita juga memperoleh pengalaman
membandingkan dengan hasil eksperimen yang kain, mendiskusikan bila ada
perbedaan dan kekeliruan, menemukan sesuatu konsep, dan membuktikan sesuatu
secara proses
 Metode karyawisata
Dampak pengalaman yang akan diperoleh adalah bersosialisasi, bekerja sama,
berinteraksi, mengamati dan menilai objek, memberikan keempatan pada siswa untuk
memperoleh pengalaman nyata, praktis dan konkret, belajar dengan rasa senang,
mencoba memberikan masukan untuk program sekolah, dekat dengan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai