PENILAIAN DALAM
PEMBELAJARAN TERPADU
A. Pengertian Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik adalah suatu proses
menentukan nilai prestasi belajar peserta didik dengan menggunakan
patokan-patokan tertentu guna mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan sebelumnya (Imron, 2016:119). Saud dkk (2006:117)
menjelaskan penilaian diartikan sebagai proses menentukan nilai
atau harga suatu objke berdasarkan ukuran tertentu.
Sementara itu Trianto (2011:123) menjelaskan penilaian
merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik
yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga
menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil
Belajar dinyatakan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik
adalah proses pengumpulan informasi/ bukti tentang capaian
pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan
sikap sosial, kompetesi pengetahuan dan kompetensi keterampilan
Kategori Penilaian:
BAIK: skor 81 – 100
jika aspek atau kriteria yang diamati muncul dengan nyata
dan sesuai dengan indikator aspek yang diamati
CUKUP: skor 61 - 80
jika aspek atau kriteria yang diamati muncul cukup nyata dan
cukup sesuai dengan indikator aspek yang diamati
KURANG: ≤ skor 60
jika aspek atau kriteria yang diamati muncul kurang nyata
dan kurang sesuai dengan indikator aspek yang diamati
Keterangan:
Penilaian persepsi diri siswa untuk mencocokan persepsi diri
siswa dengan kenyataan yang ada.
Hasil penilaian persepsi diri siswa digunakan sebagai dasar
guru untuk melakukan bimbingan dan motivasi lebih lanjut.
Contoh ke-2:
Untuk pernyataan dibawah ini masing-masing penilaiannya
dengan huruf A, B, atau C sesuai dengan pendapatmu
A = selalu
B = jarang
C = tidak pernah
1. ______ Selama diskusi saya memberikan saran-saran kepada
kelompok untuk didiskusikan.
2. ______ Ketika kami berdiskusi, setiap anggota memberikan
masukan untuk di diskusikan.
Contoh ke-3:
PENILAIAN DIRI SIKAP SISWA TERHADAP MAPEL BIOLOGI
(MENGGUNAKAN SKALA CEK LIST)
No Indikator Prilaku Yang Diobservasi Penilaian
Ya Tidak
1 Saya senang belajar Biologi
2 Mapel Biologi bermanfaat
3 Saya berusaha hadir tiap pelajaran Biologi
4 Saya berusaha memiliki buku maple Biologi
5 Pelajaran Biologi membosankan
6 Guru Biologi menguasai materi yang
diajarkan
7 Pembelajaran Biologi menggunakan media
yang menarik
8 Pembelajaran Biologi menggunakan
berbagai sumber belajar
9 Saya malas mengerjakan tugas-tugas maple
Biologi
10 Guru Biologi mengajar menyenangkan dan
bersemangat
Penilaian Dalam Pembelajaran Terpadu 115
Skor Perolehan
Skor Maksimum
skor perolehan
Nilai = x 100
skor maksimum
Kategori Penilaian:
BAIK: skor 81 – 100
jika aspek atau kriteria yang diamati muncul dengan nyata
dan sesuai dengan indikator aspek yang diamati
CUKUP: skor 61 - 80
jika aspek atau kriteria yang diamati muncul cukup nyata dan
cukup sesuai dengan indikator aspek yang diamati
KURANG: ≤ skor 60
jika aspek atau kriteria yang diamati muncul kurang nyata
dan kurang sesuai dengan indikator aspek yang diamati
c. Penilaian teman sebaya (peer assessment).
Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik merupakan
teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling
menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang
digunakan berupa lembar pengamatan antarpeserta didik. Penilaian
teman sebaya dilakukan oleh peserta didik terhadap 3 (tiga) teman
sekelas atau sebaliknya. Berikut contoh instrumen penilaian teman
sebaya:
Contoh ke-1:
Nama teman yang dinilai : ………………………………….
Nama penilai : …………………………………..
Kelas : ………………………………….
Semester : …………………………………..
Waktu penilaian : …………………………………..
Keterangan:
Penilaian antarteman digunakan untuk mencocokan persepsi
diri siswa dengan persepsi temannya serta kenyataan yang
ada.
Hasil penilaian antarteman digunakan sebagai dasar guru
untuk melakukan bimbingan dan motivasi lebih lanjut.
Kategori Penilaian:
BAIK: skor 81 – 100
jika aspek atau kriteria yang diamati muncul dengan nyata
dan sesuai dengan indikator aspek yang diamati
CUKUP: skor 61 - 80
Keterangan:
Kolom 1 diisi nomor urut
Kolom 2 diisi tanggal pengamatan
Kolom 3 diisi nama siswa
Keterangan:
1: kurang; 2: cukup; 3:baik sekali
Deskripsi:
Anton sangat menguasai ejaan, tetapi pada aspek sistematika
penulisan perlu bimbingan guru.
Betty sangat pandai memilih kosa kata, tetapi pada penggunaan
ejaan dan sistematika penulisan masih perlu bimbingan guru.
Chaerunnisa sangat menguasai sistematika penulisan, tetapi
penggunaan ejaan masih perlu latihan.
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan.
Penilaian kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan
abstrak dan keterampilan kongkret. Penilaian kompetensi
keterampilan dapat dilakukan dengan menggunakan:
Contoh ke-2:
Format Penilaian Praktek Pidato Bahasa Inggris
(Menggunakan Daftar Tanda Cek)
Nama peserta didik: ________
Kelas: _____
No. Aspek Yang Dinilai Ya Tidak
1. Berdiri tegak
2. Memandang ke arah audience
3. Pronounciation baik
4. Sistematika penyampaian baik
5. Mimik baik
6. Intonasi baik
7. Penyampaian gagasan/ide jelas
Skor Perolehan
Skor maksimum
skor perolehan
Nilai = x 100
skor maksimum
Keterangan Penilaian:
1 = tidak kompeten
2 = kurang kompeten
3 = kompeten
Contoh ke-4:
Format Penilaian Praktek Keterampilan Melakukan Percobaan IPA
(Menggunakan Daftar Skala Rentang)
Nama peserta didik: ________
Kelas: _____
Keterangan Penilaian:
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
b. Projek.
Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman, kemampuan mengaplikasi, kemampuan menyelidiki
dan kemampuan menginformasikan suatu hal secara jelas. Penilaian
projek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai
pelaporan. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan
yang perlu dinilai, seperti penyusunan desain, pengumpulan data,
Penilaian Dalam Pembelajaran Terpadu 127
analisis data, dan penyiapan laporan tertulis/lisan. Untuk menilai
setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik.
Contoh instrumen penilaian projek sebagai berikut: buatlah
laporan tertulis terkait dengan budaya Islami yang ada di sekitar
lingkunganmu. Lapiran dikerjakan secara berkelompok. Sumber
penulisan dari tokoh masyarakat, ustad dan media massa ataupun
media elektronik.
Untuk melakukan penilaian atas tugas projek tersebut maka
guru membuat pedoman penilaian sebagai berikut:
Pedoman Penilaian Projek
No Aspek Penilaian Skor
1 Kebenaran informasi
(2 = benar, 1 = tidak benar)
2 Kesesuaian informasi dengan materi
(3 = sesuai, 2 = kurang sesuai, 1 = tidak sesuai)
3 Sistematika penulisan laporan
(3 = sistematis, 2 = kurang sistematis, 1= tidak
sistematis)
4 Penggunaan bahasa
(2 = Sesuai dengan kaedah EYD, 1 = tidak sesuai)
Skor Perolehan
Skor Maksimum
skor perolehan
Nilai = x 100
skor maksimum
c. Produk.
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta
didik membuat produk-produk, teknologi, dan seni, seperti:
makanan (contoh: tempe, kue, asinan, bakso, dan nata de coco),
pakaian, sarana kebersihan (contoh: sabun, pasta gigi, cairan
pembersih dan sapu), alat-alat teknologi (contoh: adaptor ac/dc dan
128 Pembelajaran Terpadu
bel listrik), hasil karya seni (contoh: patung, lukisan dan gambar),
dan barang-barang terbuat dari kain, kayu, keramik, plastik, atau
logam.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap
tahap perlu diadakan penilaian yaitu: (1) tahap persiapan, meliputi:
penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali,
dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk, (2) tahap
pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta
didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik,
dan (3) tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk
yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan,
misalnya berdasarkan, tampilan, fungsi dan estetika.
Penilaian produk biasanya menggunakan cara analitik atau
holistik. Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk,
biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada
semua tahap proses pengembangan (tahap: persiapan, pembuatan
produk, penilaian produk). Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan
keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan hanya pada tahap
penilaian produk. Contoh instrumen penilaian produk sebagai
berikut:
3 Hasil/produk
a. Bentuk fisik
b. Keberfungsian
c. Estetika
Skor Perolehan
Skor Maksimum
skor perolehan
Nilai = x 100
skor maksimum
Keterangan:
Penilaian dilakukan melalui pengamatan untuk menilai aspek
keterampilan.
Skor 1: sangat kurang; 2: kurang; 3: cukup; 4: baik ; 5. Baik
sekali
d. Portofolio.
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya
peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata
pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan
dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi
perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai
perkembangan kemampuan peserta didik dan terus menerus
melakukan perbaikan.
Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan dinamika
kemampuan belajar peserta didik melalui sekumpulan karyanya,
antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto,
lukisan, resensi buku/literatur, laporan penelitian, sinopsis dan
karya nyata individu peserta didik yang diperoleh dari pengalaman.
130 Pembelajaran Terpadu
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan
penilaian portofolio yaitu: (1) peserta didik merasa memiliki
portofolio sendiri, (2) tentukan bersama hasil kerja apa yang akan
dikumpulkan, (3) kumpulkan dan simpan hasil kerja peserta didik
dalam 1 map atau folder, (4) beri tanggal pembuatan, (5) tentukan
kriteria untuk menilai hasil kerja peserta didik, (6) minta peserta
didik untuk menilai hasil kerja mereka secara berkesinambungan, (7)
bagi yang kurang beri kesempatan perbaiki karyanya, tentukan
jangka waktunya, dan (8) bila diperlukan maka jadwalkan
pertemuan dengan orang tua siswa.
Laporan Projek
kaligrafi
Hasil karangan
tentang tradisi Islami
Tugas Kliping tentang
ayat dan hadits yang
berkaitan dengan
perilaku adil
Keterangan:
Skor 1 = : kurang; 2 = cukup; 3 = baik sekali
Portofolio berfungsi sebagai bukti otentik hasil belajar siswa
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan hasil
Contoh ke-2:
PENILAIAN PORTOFOLIO
Kompetensi Nama :
Dasar : Tanggal :
Indikator : Penilaian
Sangat Kurang Cukup Baik Baik
Kurang Sekali
1.
2.
F. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan
substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.
Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang
merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada
tingkat penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan ketuntasan
belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan
dalam setiap semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan
pendidikan.
Ketuntasan belajar dalam satu semester adalah keberhasilan
peserta pidik menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran
yang diikutinya dalam satu semester. Ketuntasan Belajar dalam
setiap tahun ajaran adalah keberhasilan peserta didik pada semester
ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam tingkat
satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai
kompetensi seluruh mata pelajaran dalam suatu satuan pendidikan
untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk
predikat, yakni predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan
Kurang (K). Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2)
ditetapkan dengan predikat Baik (B).
Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan
dituangkan dalam bentuk angka dan huruf, yakni 4,00 – 1,00 untuk
angka yang ekuivalen dengan huruf A sampai dengan D. Nilai
ketuntasan pengetahuan dan keterampilan sebagai berikut:
3,85 – 4,00 A
3,51 – 3,84 A-