STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD
Modul 5
Pemilihan Metode Mengajar
Kegiatan Belajar 1
b. Afektif
1) Penerimaan, lebih menekankan pada kemampuan peka,atau kemampuan menerima
2) Partisipasi, lebih menekankan pada turut serata pada sesuatu kegiatan dan keleraan hati
3) Penilaian dan penentuan sikao, lebih menekankan pada menentukan
sikap.Organisasi,kemampuan membentuk system nilai sebagai pedoman hidup.Pembentukan
pola hidup,lebih menekankan pada penghayatan dan pegangan hidup.
c. Piskomotor
1) Presepsi, lebih menekankan pada kemampuan berpendapat terhadap sesuatu dan peka
terhadap sesuatu hal.
2) Kesiapan,kemampuan bersiap diri secara fisik
3) Gerakan terbimbinf, kemampuan dalam meniru pekerjaan yang lain/meniru contoh.
4) Gerakan terbiasa,keterampilan yang berpegang pada pola.
5) Gerakan yang kompleks, keterampilan yang lincah,cepat, dan lancar .Penyesuaian,
keterampilan dalam mengubah dan mengatur kembali.Kreativitas,kemampuan dalam
menciptakan pola baru.
Salah satu factor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode mengajar adalah
karakteristik bahan pelajaran.Ada beberapa aspek yang terdapat dalam materi pelajaran, aspek
tersebut terdiri dari aspek konsep, prinsip, proses, nilai, fakta, intelektual, dan aspek
pisikomotor.
4. Faktor siswa
Faktor siswa merupakan sealah satu factor yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan metode mengajar, selain factor-faktor yang telah dikemukakan di atas.Aspek
yang berkaitan dengan factor siswa terutama pada aspek kesegaran mental (factor antusias
dan kelelahan), jumalah siswa dan kemampuan siswa. Guru harus bisa mengelola
pembelajaran berdasarkan jumlah siswa dan harus mengatur tempat duduk supaya sesuai
dengan kondisi siswa dalam belajar. Posisi tempat duduk tidak harus seperti kelas formal
regular, tetapi bersifat fleksibel dan mendukung terhadap proses pembelajaran.
Dalam kegiatan belajar ini akan dikemukakan tentang konsep, karakteristik, prosedur,
keterbatasan, dan geunggulan beberapa metode mengajar yang mungkin banyak atau sering
digunakan oleh guru
A. METODE CERAMAH
Metode ceramah masih banyak digunakan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam
pembelajaran secara klasikal. Metode ceramah merupakan suatu cara penyajian bahan
pelajaran secara lisan dari guru. Dalam bentuk penyampaiannya,metode ceramah sangat
sederhana dari mulai pemberian informasi,klarifikasi, ilustrasi, dan menyimpulkan Ceramah
yang baik adalah ceramah bervariasi artinya ceramah yang dilengkapi dengan penggunaan
alat dan media serta adanya tambahan dialog interaktif atau diskusi sehingga pembelajaran
tidak menjenuhkan.
B. METODE DISKUSI
Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran kelompok atau kerja kelompok yang di
dalamnya melibatkan beberapa orang siswa untuk menyelesaikan pekerjaanatau tugas atau
permasalahan. Sering pula metode ini disebut sebagai salah satu metode yang menggunakan
pendekatan CBSA atau keterampilan proses. Metode mengajar diskusi merupakan cara
mengajar yang dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau
pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama.
1. Karakteristik
Dalam penggunaan metode diskusi, bahan pelajaran harus dikemukakan dengan topik
permasalahan atau persoalan yang akan menstimulus siswa menyelesaikan
permasalahan/persoalan tersebut. Untuk menjawab atau menyelesaikan permasalahan/
persoalan tersebut, perlu dibentuk kelompok yang terdiri dari beberapa siswa sebagai anggota
dalam kelompok tersebut.
2. Prosedur
Untuk mengkaji prosedur metode diskusi, coba Anda lihat kembali Modul Prosedur
Pembelajaran pada kegiatan inti pembelajaran dalam pembelajaran kelompok.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Diskusi
Untuk menunjang efektivitas penggunaan metode diskusi perlu dipersiapkan kemampuan
guru maupun kondisi siswa yang optimal. Di bawah ini dijelaskan tentang kemampuan guru
dan kondisi siswa guna mendukung efektivitas metode diskusi dalam pembelajaran.
4. Keunggulan
Beberapa keunggulan penggunaan metode diskusi di antaranya metode ini dapat
memfasilitasi siswa agar dapat, yaitu: (a) bertukar pikiran; (b) menghayati permasalahan; (c)
merangsang siswa untuk berpendapat; (d) mengembangkan rasa tanggung jawab; (e)
membina kemampuan berbicara; (f) belajar memahami pendapat atau pikiran orang lain; dan
(g) memberikan kesempatan belajar.
5. Kelemahan
Namun demikian, dalam metode diskusi pun masih tetap ada kelemahanatau kendala-kendala
yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh para guru jika akan menerapkan metode ini, di
antaranya, yaitu: (a) relatif memerlukan waktu yang cukup banyak; (b) apabila siswa tidak
memahami konsep dasar permasalahan maka diskusi tidak akan efektif; (c) materi pelajaran
dapat menjadi lebih luas; (d) yang aktif hanya siswa tertentu saja.
C. METODE SIMULASI (SIMULATION)
Metode simulasi merupakan salah satu metode mengajar yang dapat digunakandalam
pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan simulasi cenderung
objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang
bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di Sekolah
Dasar. Dalam pembelajaran, siswa akan dibina kemampuannya berkaitan dengan
keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi dalam kelompok. Di samping itu, dalam metode
simulasi siswa diajak untuk dapat bermain peran beberapa perilaku yang dianggap sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Ada beberapa jenis model simulasi di antaranya, yaitu; (1)
bermain peran (role playing), merupakan bagian dari metode simulasi, dalam proses
pembelajarannya metode ini mengutamakan pola permainan dalam bentuk dramatisasi.
D. METODE DEMONSTRASI
1. Karakteristik
Metode mengajar demonstrasi hakikatnya untuk menyampaikan pembelajaran pada siswa
dalam penguasaan proses objek tertentu. Metode mengajar demonstrasi juga identik dengan
metode mengajar modeling. Dalam pelaksanaan metode mengajar demonstrasi, selain guru
yang akan menjadi model juga dapat mendatangkan nara sumber yang akan
mendemonstrasikan objek materi pelajaran, dengan syarat harus menguasai bahan materi
yang didemonstrasikan, serta mengutamakan aktivitas siswa untuk melakukan demonstrasi
tersebut. Dalam demonstrasi cenderung bahan dan situasi yang digunakan adalah objek yang
sebenarnya.
2. Prosedur
Prosedur metode demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah sebagai
berikut.
a. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran.
b. Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan.
c. Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari siswa.
d. Penguatan (diskusi, tanya jawab, dan/atau latihan) terhadap hasil demonstrasi.
e. Kesimpulan.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Demonstrasi
Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjang keberhasilan demonstrasi, di
antaranya adalah (a) mampu secara proses dalam melaksanakan demonstrasi materi atau topik
yang dipraktikkan; (b) mampu mengelola kelas, dan menguasai siswa secara menyeluruh; (c)
mampu menggunakan alat bantu yang digunakan; (d) mampu melaksanakan penilaian proses.
4. Keunggulan
Keunggulan implementasi metode mengajar demonstrasi dapat dicapai apabila kondisi
pembelajaran diciptakan secara efektif, di antaranya keunggulan tersebut adalah: (a) siswa-
siswa dapat memahami bahan pelajaran sesuai dengan objek yang sebenarnya; (b) dapat
mengembangkan rasa ingin tahu siswa; (c) dapat melakukan / pekerjaan berdasarkan proses
yang sistematis; (d) dapat mengetahui hubungan yang struktural atau urutan objek; (c) dapat
melakukan perbandingan dari beberapa objek.
5. Kelemahan
Namun demikian, dalam metode demonstrasi pun masih tetap ada kelemahan atau kendala-
kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh guru jika akan menerapkan metode ini, di
antaranya adalah: (a) hanya dapat menimbulkan cara berpikir yang konkret saja; (b) jika
jumlah siswa banyak dan posisi siswa tidak diatur maka demonstrasi tidak efektif; (c)
bergantung pada alat bantu yang sebenarnya; (d) sering terjadi siswa kurang berani dalam
mencoba atau melakukan praktik yang didemonstrasikan.
2. METODE EKSPERIMEN
1. Karakteristik
Implementasi pembelajaran eksperimen selalu menuntut penggunaan alat bantu yang
sebenarnya karena esensi pembelajaran ini adalah mencobakan sesuatu objek. Oleh karena
itu, dalam prosesnya selalu mengutamakan aktivitas siswa sehingga peran guru cenderung
lebih banyak sebagai pembimbing dan fasilitator. Untuk mendukung keberhasilan
pembelajaran eksperimen segala sesuatunya perlu dipersiapkan dan dikondisikan secara
maksimal.
2. Prosedur
Prosedur metode eksperimen dapat dilakukan sebagai berikut.
a. Mempersiapkan alat bantu (alat eksperimen).
b. Petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam
eksperimen.
c. Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembaran kerja/pedoman
eksperimen yang disusun secara sistematis sehingga siswa dalam pelaksanaannya
tidak banyak mendapat kesulitan dan membuat laporan.
d. Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen dilakukan dengan diskusi,
tanya jawab, dan/atau tugas.
e. Kesimpulan.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Eksperimen
Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar eksperimen berhasil dengan baik, di
antaranya adalah: (a) mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada
pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan eksperimen; (b) menguasai konsep yang
dieksperimenkan; (c) mampu mengelola kelas; (d) mampu menciptakan kondisi pembelajaran
eksperimen secara efektif; (e) mampu memberikan penilaian secara proses.
4. Keunggulan
Keunggulan implementasi metode mengajar eksperimen dapat dicapai apabila kondisi
pembelajaran diciptakan secara efektif, di antara keunggulan tersebut adalah dapat: (a)
membangkitkan rasa ingin tahu siswa; (b) membangkitkan sikap ilmiah siswa; (c) membuat
pembelajaran bersifat aktual; (d) membina kebiasaan belajar kelompok maupun individu.
5. Kelemahan
Namun demikian, dalam metode eksperimen pun masih tetap ada kelemahan atau kendala-
kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh guru jika akan menerapkan metode ini, di
antaranya: (a) memerlukan alat dan biaya; (b) memerlukan waktu relative lama; (c) sangat
sedikit sekolah yang memiliki fasilitas eksperimen; (d) guru dan siswa nbanyak yang belum
terbiasa melakukan eksperimen.
F. METODE KARYAWISATA
Pembelajaran outdoor hampir identik dengan pembelajaran karya wisata (field trip) artinya
aktivitas belajar siswa di bawa ke luar kelas. Karya wisata lebih menitikberatkan pada
perjalanan yang relatif jauh dari kelas/sekolah untuk mengunjungi tempat-tempat yang
berkaitan dengan topik bahasan yang bersifat umum, misalnya mengunjungi peninggalan
sejarah, perjalanan mengunjungi kebun binatang, atau tempat rekreasi dengan
mempertimbangkan prinsip efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian hasil
belajar.Pembelajaran outdoor lebih bersifat sederhana dan kasus biasanya lokasi kunjungan
relative dekat dari sekolahan/kelas.
1. Karakteristik
Menemukan sumber bahan pelajaran sesuai dengan perkembangan masyarakat,dilaksanakan
di luar kelas/sekolahan, memiliki perencanaa, aktivitas siswa lebih muncul dari pada guru,
aspek pembelajaran merupakan salah satu impeletasi dari pembelajaran berbasis kontekstual
2. Prosedur
Prosedur metode karya wisata atau outdoor dapat dilakukan sebagai berikut.
a. Menetapkan tujuan dan kompetensi yang akan dicapai siswa.
b. Mempelajari topik karya wisata atau outdoor.
c. Merumuskan kegiatan yang akan ditempuh.
d. Melaksanakan kegiatan.
e. Menilai kegiatan.
f. Melaporkan hasil kegiatan.
4. Keunggulan
Keunggulan implementasi metode mengajar karyawisata dapat dicapai apabila kondisi
pembelajaran diciptakan secara efektif, di antara keunggulan tersebut adalah (a) memberikan
kesempatan pada siswa untuk memperoleh pengalaman nyata, praktis dan konkret; (b) dapat
menumbuhkan rasa senang, minat, dan motivasi terhadap objek tertentu; (c) memberikan
masukan terhadap program sekolah; (d) mendekatkan sisw
dengan lingkungan.
5. Kelemahan
Namun demikian, dalam metode karyawisata atau outdoor masih tetap ada kelemahan atau
kendala-kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh guru di antaranya: (a) memerlukan
alokasi waktu yang cukup banyak; (b) memerlukan
pengawasan dan bimbingan ekstra ketat terhadap aktivitas siswa; (c) akan banyak
menggunakan biaya; (d) jika tidak dikontrol maka siswa selalu terlena dengan bermainnya
dari pada belajarnya.
1. Karakteristik
Metode pemecahan masalah merupakan suatu metode ilmiah yang digunakan dalam proses
pembelajaran Metode ini sesuai jika digunakan pada siswa Sekolah Dasar di kelas tinggi.
Cenderung pendekatan induktif yang digunakan dalam proses pembelajaran pemecahan
masalah, siswa belajar mulai dari hal-hal yang khusus sampai pada konsep umum.
2. Prosedur
Prosedur metode pemecahan masalah dapat dilakukan sebagai berikut.
a. Merumuskan dan membatasi masalah. Masalah yang diambil dari kehidupan
sehari-hari atau masalah aktual biasanya lebih kompleks.
b. Merumuskan dugaan dan pertanyaan.
c. mengumpulkan data atau mengolah data.
d. membuktikan atau menjawab pertanyaan.
e. merumuskan kesimpulan
4. Keunggulan
Keunggulan implementasi metode mengajar pemecahan masalah dapat dicapai apabila
kondisi pembelajaran diciptakan secara efektif, di antaranya keunggulan tersebut adalah: (a)
mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah; (b) mengembangkan kemampuan berpikir
kritis; (c) mempelajari bahan pelajaran yang aktual dengan kebutuhan dan perkembangan
masyarakat; (d) jika dilaksanakan secara kelompok dapat mengembangkan kemampuan sosial
siswa; (e) mengoptimalkan kemampuan siswa.
5. Kelemahan
Namun demikian, dalam metode pemecahan masalah masih tetap ada kelemahan atau
kendala-kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh guru di antaranya: (a) waktu yang
digunakan relatif lama; (b) bahan pelajaran tidak bersifat logis dan sistematis; (c) memerlukan
bimbingan dari guru.
Kegiatan Belajar 3
Modul 6
Media Pembelajaran
Kegiatan Belajar 1
Hakikat,Fungsi dan Peran Media Pembelajaran
Menurut Heinich, ddk. (1993) media merupakan alat saluran komunikasi. Media
berasal dari Bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara
hafifah berarti “perantara”, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima bahan
tercetak (printed materials), computer, dan instrukstur. Contoh media tersebut bisa
dipertimbangkan sebagai, media pembelajaran jika membawa pesan pesan (messages) dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran. Heinich juga mengaitkan hubungan antara media
dengan pesan dan metode (methods) dalam proses pembelajaran.
Selain pengertian media yang telah diuraikan di atas,masih terdapat pengertian lain
yang dikemukakan oleh bebrapa ahli. Coba Anda Perhatikan beberapa pengertian media
pembelajaran berikut ini:
Kegiatan Belajar 2
Jenis dan karakterristik Media Pembelajaran
Media pembelajaran pada umumnya dapat dikelompokan ke dalam 3 jenis,
yaitu: (a) Media Visual, (b) Media Audio, (c) Media AudioVisual.
Jenis-jenis media adalah sebagai berikut
A. Media Visual
a. Gambar fotografik
Gambar fotografik atau seperti fotografik ini termasuk kedalam gambar
diam/mati (still pictures), misalnya gambar tentang manusia, binatang, tempat atau
objek lainya yang ada kaitanya dengan isi/bahan pembelajaran yang akan
disamapaikan kepada siswa.
b. Grafis (graphic)
Media grafis ini merupakan media pandang dua dimensi (bukan fotografik) yang
dirancang secara khusus untuk mengkomunikasikan pesan pembelajaran.
1) Grafik (graph)
2) Bagan (chart)
3) Diagram
4) Poster
Poster merupakan suatu kombinasi visual yang terdiri atas gambar dan
pesan/tulisan, biasanya dengan menggunakan warna yang mencolok.
5) Kartun (cartoon)
Kartun merupakan penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang
orang, gagasan atau situasi yang dirancang untuk membentuk opini siswa.
Bentuknya bisa kartun tunggal atau berseri.
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat
didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan para siswa
untuk mempelajari bahan ajar. Jenis media audio terdiri atas program kaset suara (audio
cassette), CD audio, dan program radio.
C. MEDIA AUDIOVISUAL
Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa
disebut media pandang dengar.
Kegiatan Belajar 3
Kegiatan pemilihan media pembelajaran ini merupakan bagian tak terpisahkan dari
keseluruhan proses penggunaan media pembelajaran. Jika anada salah dalam memilih
media pembelajaran ini maka akan berpengaruh terhadap keberhasilan anda dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
1. Tujuan Pemilihan Media Pembelajaran
Tujuan pemilihan media pembelajara ini sangat berkaitan dengan kemampuan anda
dalam menguasai berbagai jenis media pembelajaran beserta karakterisriknya. Sehingga
dalam proses pembelajaran bisa mencapai tujuan yang sesuai dengan tujuan pencapaian
pembelajaran.
2. Karakteristik Media Pembelajaran
Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi
kendalanya, cara pembuatanya, maupun cara penggunaannya. Pemahaman terhadap
karakteristik berbagai media pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang perlu Anda
miliki dalam kaitannya dengan pemilihan media pembelajaran ini.
Kegiatan Belajar 4
Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar
A. PENGERTIAN LINGKUNGAN
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), lingkungan diartikan sebagai bulatan
yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya, lingkungan adalah sekalian yang
terlingkungi di suatu daerah. Dalam Kamus Bahasa Inggris,peristilahan lingkungan ini
cukup beragam di antarannya ada istilah circle, area, surroundings, sphere, domain,
range, dan environment, yang artinya jurang lebih berkaitan dengan keadaan atau segala
sesuatu yang ada di sekitar/sekeliling.
B. NILAI LINGKUNGAN
Lingkungan yang ada di sekitar siswa adalah salah satu sumber yang dapat
dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar secara lebih optimal. Keuntungan yang
dapat diperoleh dengan menggunakan nilai lingkungan, diantaranya sebagai berikut :
1. Lingkungan menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari siswa, memperkaya
wawasannya, tidak terbatas oleh empat dinding kelas, dan keberadaannya lebih
akurat.
2. Kegiatan belajar memungkinkan akan lebih menarik, tidak membosankan, dan
menumbuhkan antusiasme siswa untuk lebih giat belajar.
3. Belajar akan lebih bermakna (meaningful learning), sebab siswa dihadapkan
dengan keadaan yang sebenarnya.
4. Aktivitas siswa akan lebih meningkat dengan memungkinkannya menggunakan
berbagai cara, seperti proses mengamati, bertanya, atau wawancara, membuktikan
sesuatu, dan menguji fakta.
5. Dengan memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di
lingkungannya, dapat dimungkinkan terjadinya pembentukan pribadi para siswa,
seperti cinta akan lingkungan.
C. JENIS LINGKUNGAN
Jenis lingkungan yang bisa digunakan untuk proses pembelajaran adalah
semua jenis lingkunganyang sesuai dengan kompetensi/tujuan pembelajaran yang
harus dicapai, serta bahan ajar yang akan disampaikan kepada siswa. Jenis lingkungan
tersebut bisa berupa lingkungan sosial maupun lingkungan alam atau lingkungan fisik.
Lingkungan sosisal berkenaan dengan interaksi siswa dalam kehidupan
bermasyarakat, misalnya dalam hal=hal berikut ini.
1. Mempelajari organisasi-organisasi sosial yang di masyarakat sekitar sekolah
(Karang Taruna, Pepabri).
2. Mengenal adat istiadat, kebiasaan , dan mata pencaharian penduduk sekitar.
3. Mempelajari kebudayaaan termasuk kesenian yang ada disekitar sekolah.
4. Mempelajari Struktur pemerintah setempat (RT<RW, desa/kelurahan,
kecamatan).
5. Mengenal kehidupan beragam dan sistem beragama dan sistem nilai yang dianut
penduduk sekitar.
Apabila Anda menginginkan siswa memperoleh hasil belajar yang banyak dari sumber
belajar lingkungan maka Anda perlu membuat persiapan yang matang karena tanpa
persiapan tersebut kegiatan belajar para siswa tidak akan terkendali sehingga hal ini akan
berpengaruh terhadap tercapainya kompetensi/tujuan pembelajaran yang diharapkan. Ada
3 langkah yang bisa Anda tempuh untuk menggunakan lingkungan ini, yaitu: (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, dan (3) tindak lanjut (follow up).
1. Perencanaan
Langkah perencanaan dalam pemanfaatan lingkungan sebagaio sumber belajar
dapat Anda lakukan melalui cara-cara sebagai berikut.
a. Tentukan kompetensi/tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa berkaiatan
dengan penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar.
b. Tentukan objek yang akan dipelajari atau dikunjungi.
c. Rumuskan cara belajar atau bentuk kegiatan yang harus dilakukan siswa
selama mempelajari lingkungan, seperti mencatatapa yang terjadi, mengamati
suatu proses, melakukan wawancara, membuat sketsa dan sebagainya.
d. Siapkan pula hal-hal yang sifaknya teknis, seperti tata terbit kegiatan yang
harus dipatuhi siswa, perizinan untuk mengadakan kegiatan, perlengkapan-
perlengkapan yang harus dibawa, dan alat atau instrumen yang akan
digunakan.
2. Pelaksanaan
Langkah pelaksanaan yaitu melakukan berbagai kegiatan nbelajar ditempat
tujuan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
3. Tindak Lanjut
Langkah terakhir yaitu tindak lanjut dari semua kegiatan yang telah
dilaksanakan. Langkah ini bisa berupa kegiatan belajar di dalam kelas untuk
mendiskusikan hasil-hasil yang telah diperoleh dari lingkungan.