c. Psikomotor
1) Persepsi
2) Kesiapan
3) Gerakan terbimbing
4) Gerakan terbiasa
5) Gerakan yang kompleks
4. Faktor Siswa
Aspek yang berkaitan dengan faktor siswa terutama pada aspek kesegaran mental
(faktor antusias dan kelelahan), jumlah siswa dan kemampuan siswa. Guru harus bias
mengelola pembelajaran berdasarkan jumlah siswa dan harus mengatur tempat duduk supaya
sesuai dengan kondisi siswa dalam belajar.
5. Fasilitas, Media dan Sumber Belajar
Supaya memperoleh hasil belajar yang optimal maka setiap peristiwa pembelajaran
harus dirancang secara sistematis dan sistematik. Guru tidak akan memilih metode mengajar
yang memungkinkan menggunakan fasilitas atau alat belajar yang beragam jika di
sekolahnya tidak memiliki fasilitas dan alat belajar yang lengkap.
C. Pentingnya Metode Mengajar Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran Maupun
Membentuk Kemampuan Siswa
Seperti telah dikemukakan terdahulu bahwa metode mengajar memiliki keterkaitan yang
kuat dengan tujuan pembelajaran. Dalam kurikulum 2004, metode pengajaran tidak disajikan
secara khusus, artinya guru dapat memilih sendiri metode mengajar mana yang dianggap
sesuai dan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun pembentukan kemampuan
siswa. Di samping itu, guru juga harus memahami karakteristik metode mengajar yang akan
dipilih sekaligus memahami dampak kemampuan dari metode tersebut.
KEGIATAN BELAJAR 2
JENIS-JENIS METODE MENGAJAR
B. Metode Diskusi
Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran kelompok atau kerja kelompok yang
di dalamnya melibatkan beberapa orang siswa untuk menyelesaikan pekerjaan atau tugas atau
permasalahan. Sering pula metode ini disebut sebagai salah satu metode yang menggunakan
pendekatan CBSA atau keterampilan proses. Metode mengajar diskusi merupakan cara
mengajar yang dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema tau
pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama.
1. Karakteristik
Tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah lebih banyak berperan sebagai
pembimbing, fasilitator atau motivator supaya interaksi dan aktivitas siswa dalam
diskusi menjadi efektif.
2. Prosedur
Lihat kembali Model Prosedur Pembelajaran
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Diskusi
Kemampuan guru yang perlu dipersiapkan dalam melaksanakan pembelajaran diskusi
yaitu:
a) Mampu merumuskan permasalahan sesuai kurikulum yang berlaku
b) Mampu membimbing siswa untuk merumuskan dan mengidentifikasi
permasalahan serta menarik kesimpulan
c) Mampu mengelompokan siswa sesuai dengan kebutuhan permasalahan dan
pengembangan kemampuan siswa
d) Mampu mengelola pembelajaran melalui diskusi
e) Menguasai permasalahan yang didiskusikan
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang
pelaksanaan diskusi, diantaranya:
a) Memiliki motivasi, perhatian dan minat dalam berdiskusi
b) Mampu melaksanakan diskusi
c) Mampu menerapkan belajar secara bersama
d) Mampu mengeluarkan isi pikiran atau pendapat/ide
e) Mampu memahami dan menghargai pendapat orang lain
4. Keunggulan
Beberapa keunggulan penggunaan metode diskusi, diantaranya metode ini
dapat memfasilitasi siswa agar dapat, yaitu:
a) Bertukar pikiran
b) Menghayati permasalahan
c) Merangsang siswa untuk berpendapat
d) Mengembangkan rasa tanggung jawab
e) Membina kemampuan berbicara
f) Belajar memahami pendapat atau pikiran orang lain
g) Memberikan kesempatan belajar
5. Kelemahan
Dalam metode diskusi pun masih ada kelemahan dan kendala-kendala yang
kemungkinan perlu diantisipasi oleh para guru, diantaranya:
a) Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak
b) Apabila siswa tidak memahami konsep dasar permasalahan maka tidak akan
efektif
c) Materi pelajaran dapat menjadi lebih luas
d) Yang aktif hanya siswa tertentu saja
5. Kelemahan
Beberapa kelemahan dan kendala-kendala yang memungkinkan perlu diantisipasi oleh
para guru jika akan menerapkan metode ini, diantaranya:
a. Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak
b. Sangat bergantung pada aktivitas siswa
c. Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar
d. Banyak siswa yang kurang menyenangi simulasi sehingga simulasi menjadi tidak
efektif
D. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran
dengan mempertunjukan secara langsung objek atau cara melakukan sesuatu sehingga dapat
mempelajarinya secara proses.
Demonstrasi digunakan semata-mata hanya untuk:
1) Mengonkretkan suatu konsep atau prosedur yang abstrak
2) Mengajarkan bagaimana berbuat atau menggunakan prosedur secara tepat
3) Meyakinkan bahwa alat dan prosedur tersebut bisa digunakan
4) Membangkitkan minat menggunakan alat dan prosedur
1. Karakteristik
Dalam pelaksanaan metode mengajar demonstrasi, selain guru yang akan menjadi
model juga dapat mendatangkan nara sumber yang akan mendemonstrasikan objek materi
pelajatan, dengan syarat harus menguasai bahan materi yang didmonstrasikan, serta
mengutamakan aktivitas siswa untuk melakukan demonstrasi tersebut.
2. Prosedur
Prosedur metode demostrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah:
a. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran
b. Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan
c. Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari siswa
d. Penguatan (diskusi, tanya jawab, dan/atau latihan) terhadap hasil demonstrasi
e. Kesimpulan
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Demonstrasi
Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjang keberhasilan demonstrasi,
diantaranya:
a. Mampu secara proses dalam melaksanakan demonstrasi materi atau topik yang
dipraktikkan
b. Mampu mengelola kelas dan menguasai siswa secara menyeluruh
c. Mampu menggunakan alat bantu yang digunakan
d. Mampu melaksanakan penilaian proses.
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang
demonstrasi, diantaranya:
a. Siswa memiliki motivasi, perhatian dan minat terhadap topik yang akan
didemonstrasikan
b. Memahami tentang tujuan/maksud yang akan didemonstrasikan
c. Mampu mengamati proses yang didemonstrasikan
d. Mampu mengidentifikasikan kondisi dan alat yang digunakan dalam demonstrasi
5. Keunggulan
Keunggulan implementasi metode mengajar demonstrasi dapat dicapai apabila kondisi
pembelajaran diciptakan secara efektif, diantaranya:
a. Siswa-siswa dapat memahami bahan pelajaran sesuai dengan objek yang
sebenarnya
b. Dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa
c. Dapat melakukan pekerjaan berdasarkan proses yang sistematis
d. Dapat mengetahui hubungan yang struktural atau urutan objek
e. Dapat melakukan perbandingan dari beberapa objek
6. Kelemahan
Kelemahan dan kendala-kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh para guru
jika akan menerapkan metode demonstrasi, diantaranya:
a. Hanya dapat menimbulkan cara berpikir yang konkret saja
b. Jika jumlah siswa banyak dan posisi siswa tidak diatur maka demonstrasi tidak efektif
c. Bergantung pada alat bantu yang sebenarnya
d. Sering terjadi siswa kurang berani dalam mencoba melakukan praktik yang
didemonstrasikan
E. Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan metode mengajar yang dalam penyajian atau
pembahasan materinya melalui percobaan atau mencobakan sesuatu serta mengamati secara
proses. Eksperimen dapat dilakukan secara kelompok maupun individu di dalam
laboratorium atau di kelas atau di luar kelas.
1. Karakteristik
Implementasi pembelajaran eksperimen selalu menuntut penggunaan alat bantu yang
sebenarnya karena esensi pembelajaran ini adalah mencobakan sesuatu objek. Untuk
mendukung keberhasilan pembelajaran eksperimen segala sesuatunya perlu dipersiapkan dan
dikondisikan secara maksimal.
2. Prosedur
Prosedur metode eksperimen dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Mempersiapkan alat bantu
b. Petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan
c. Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembarab kerja/pedoman eksperimen
yang disusun secara sistematis
d. Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen dilakukan dengan diskusi, tanya
jawab, dan/atau tugas
e. Kesimpulan
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Eksperimen
Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar eksperimen berhasil dengan baik,
diantaranya:
a. Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada pembuktian dan
kesimpulan serta membuat laporan eksperimen
b. Menguasai konsep yang dieksperimenkan
c. Mampu mengelola kelas
d. Mampu menciptakan kondisi pembelajaran eksperimen secara efektif
e. Mampu memberikan penilaian secara proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang eksperimen
dalah dapat:
a. Memiliki motivasi, perhatian dan minat belajar
b. Memiliki kemampuan melaksanakan eksperimen
c. Memiliki sikap yang tekun, teliti dan kerja keras
d. Mampu menulis, membaca dan menyimak dengan baik.
4. Keunggulan
Keunggulan implementasi metode mengajar eksperimen, diantaranya dapat:
a. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa
b. Membangkitkan sikap ilmiah siswa
c. Membuat pembelajaran bersifat aktual
d. Membina kebiasaan belajar kelompok maupun individu
5. Kelemahan
Kelemahan dan kendala-kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh guru, diantaranya:
a. Memerlukan alat dan biaya
b. Memerlukan waktu relatif lama
c. Sangat sedikit sekolah yang memiliki fasilitas eksperimen
d. Guru dan siswa banyak yang belum terbiasa melakukan eksperimen
KEGIATAN BELAJAR 3
HUBUNGAN PENGALAMAN BELAJAR DENGAN METODE MENGAJAR
Pada hakikatnya anda perlu memahami apa dan bagaimana hubungan antara
pengalaman belajar (learning experinces) dengan metode mengajar. Dalam mengidentifikasi
hubungan pengalaman belajar dengan metode mengajar kita perlu mengingat beberapa
hakikat belajar itu sendiri.
1. Belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses atau aktivitas
2. Hasil belajar yang diharapkan berupa perubahan-perubahan perilaku siswa (behavioral
changes), baik aspek pengetahuan, sikap maupun keterampialnnya.
3. Pengalaman dalam belajar ditekankan pada interaksi antara siswa dengan lingkungannya.
Apabila kita perhatikan banyak sekali prinsip-prinsip yang bisa kita gunakan, diantaranya:
1. Belajar memerlukan perhatian, pemusatan pikiran dan perasaan terhadap suatu objek
2. Belajar memerlukan motivasi
3. Belajar memerlukan aktivitas yang maksimal
4. Belajar memerlukan feedback (tanggapan)
5. Belajar terjadi secara bertahap
6. Belajar pada dasarnya terjadi secara individual
Pengalaman belajar, seperti telah disebutkan di atas, merupakan proses kegiatan belajar
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mempermudah pemahaman Anda dalam
kegiatan belajar ini mari kita bahas uraian sebagai berikut.
Pembelajaran adalah merupakan suatu proses yang berkelanjutan berdasarkan atas
pengalaman. Pengalaman siswa dalam pembelajaran dapat berupa pengalaman intelektual,
emosional, sosial dan fisik-motorik.
Sehingga hubungan pengalaman dengan metode mengajar dapat dilihat dari gambaran
karakteristik metode mengajar itu sendiri. Metode mengajar itu sendiri sebagai berikut:
a. Metode ceramah
b. Metode diskusi
c. Metode simulasi
d. Metode demonstrasi
e. Metode eksperimen
f. Metode karyawisata
MODUL 6
MEDIA PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR 1
HAKIKAT, FUNGSI, DAN PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR 2
JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran dikelompokan kedalam 3 jenis yaitu :
A. Media Visual
Adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan.
Media visual terdiri dari beberapa media diantaranya :
1. Media visual yang diproyeksikan (Projected Visual)
Adalah media yang menggunakan alat proyeksi (projector) sehingga gambar atau
tulisan tampak pada layar (screen). Bisa bebrbentuk media proyeksi diam (still pictures)
dan media proyeksi gerak, misalnya gambar bergerak (motion pictures). Jenis alat
proyeksi yang saat ini bias digunakan untuk kegiatan pembelajaran diantaranya adalah:
a. Opaque Projection
b. OHP dan Slide projection
2. Media visual tidak diproyeksikan (Non Projected Visual)
a. Gambar fotografik
b. Grafis (Graphic)
c. Media 3 Dimensi
B. Media Audio
Adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar)
yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan para siswa untuk
mempelajari bahan ajar. Jenis media audio terdiri atas program kaset suara (audio cassette),
CD audio dan program radio.
Beberapa pertimbangan menggunakan media audio, diantaranya adalah :
1. Media ini hanya akan mampu melayani secara baik mereka yang sudah mempunyai
kemampuan berpikir abstrak
2. Media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibanding media yang
lainnya
3. Karena sifatnya yang auditif diperlukan juga pengalaman-pengalaman secara visual,
sedangkan kontrol belajar bisa dilakukan melalui penguasaan perbendaharaan kata-
kata, bahasa, dan susunan kalimat.
C. Media Audiovisual
Merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang dengar.
Contohnya program video/televisi pendidikan, video/televisi instruksional, program slide
suara (sound slide), dan program CD interaktif.
KEGIATAN BELAJAR 3
PEMILIHAN, PENGGUNAAN, DAN PERAWATAN MEDIA PEMBELAJARAN
SEDERHANA
KEGIATAN BELAJAR 4
PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Sumber belajar adalah semua sumber baik berupa data, orang, dan wujud tertentu yang
dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi
sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajarnya. Sumber belajar dibedakan
menjadi 6 jenis yaitu:
a. Pesan (Message)
b. Orang (People)
c. Bahan (Materials)
d. Alat (Tool And Equipment)
e. Teknik (Technique)
f. Lingkungan (Setting)
A. Pengertian Lingkungan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), lingkungan diartikan sebahai bulatan
yang melingkungi (melingkar). Pengertian lainnya lingkungan adalah sekalian yang
terlingkung di suatu daerah. Dalam Kamus Bahasa Inggris, lingkungan ini cukup beragam
diantaranya adalah istilah circle, area, surroundings, sphere, domain, range, dan environment.
Artinya kurang lebih berkaitan dengan keadaan/segala sesuatu yang ada di sekitar/sekeliling.
Lingkungan itu sendiri terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), antibiotik (benda
mati) dan budaya manusia.
B. Nilai Lingkungan
Lingkungan yang ada di sekitar siswa adalah salah satu sumber yang dapat
dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar secara lebih optimal.
Keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber
belajar diantaranya yaitu:
1. Lingkungan menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari siswa, memperkaya
wawasannya, tidak terbatas oleh empat dinding kelas dan kebenaran lebih akurat.
2. Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik, tidak membosankan.
3. Belajar akan lebih bermakna (meaningfull learning) sebab siswa dihadapkan dengan
keadaan yang sebenarnya.
4. Aktivitas siswa akan lebih meningkat dengan memungkinkannya menggunakan
berbagai cara, seperti proses mengamati, bertanya/wawancara.
5. Dengan memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di
lingkungannya.
C. Jenis Lingkungan
Lingkungan sosial sangat tepat digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial dan
kemanusiaan. Lingkungan sosial ini berkenaan dengan interaksi siswa dalam kehidupan
bermasyarakat, misalnya dalam hal-hal berikut.
1. Mempelajari organisasi-organisasi sosial yang ada di masyrakat sekitar
sekolah/karang taruna.
2. Mengenal adat istiadat, kebiasaan dan mata pencaharian penduduk sekitar
3. Mempelajari kebudayaan termasuk kedenian yang ada di sekitar sekolah
4. Mempelajari struktur pemerintahan setempat (RT, RW, desa/kelurahan, kecamatan)
5. Mengenal kehidupan beragam dan system nilai yang dianut penduduk sekitar
Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang bersifat alamiah seperti sumber daya alam
(air, hutan, tanah, batu-batuan), tumbuh-tumbuhan (flora), hewan (fauna), sungai, dll.