Anda di halaman 1dari 24

TUGAS TUTORIAL KE-2

MATA KULIAH PGSD/ PDGK4105/ STRATEGI PEMBELAJARAN/ 4 SKS

Nama : M. ARDIAN WISNU WARDANA

NIM/ Semester : 859541332 / I (Satu)

Tanggal : 17 November 2022

Tugas
1. Tulis dan jelaskan jenis-jenis metode mengajar!
Jawaban
Metode mengajar yang dapat diterapkan seorang guru ketika melakukan kegiatan
pembelajaran di kelas, antaralain :
A. Metode Ceramah (Lecture)
Metode ceramah merupakan suatu cara penyajian bahan atau penyampaian
bahan pelajaran secara lisan dari guru. Ceramah yang baik adalah ceramah
bervariasi artinya ceramah yang dilengkapi dengan penggunaan alat dan
media serta adanya tambahan dialog interaktif atau diskusi sehingga proses
pembelajaran tidak menjenuhkan.
 Karakteristik Metode Ceramah
Metode ceramah digunakan apabila proses pembelajaran yang dilakukan
lebih bersifat pemberian informasi berupa fakta atau konsep-konsep
sederhana. Proses pembelajarannya dilakukan secara klasikal dengan
jumlah siswa yang relatif banyak. Biasanya penggunaan metode ceramah
lebih bersifat monoton, guru lebih banyak berbicara.
 Prosedur Metode Ceramah
Ada tiga langkah pokok yang harus diperhatikan dalam metode ceramah,
yaitu persiapan, pelaksanaan dan kesimpulan. Langkah-langkah tersebut
diantaranya adalah:
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah:
1) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
2) Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.
3) Mempersiapkan alat bantu.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan:
1) Langkah Pembukaan.
Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah
yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat
ditentukan oleh langkah ini.
2) Langkah Penyajian.
Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran
dengan cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode
pembe-lajaran, maka guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap
terarah pada materi pembelajaran yang sedang disampaikan.
3) Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah.
Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok materi, agar
materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak
terbang kembali..
c. Kesimpulan
Langkah terakhir dalam metode ceramah adalah menyimpulkan hasil
pembelajaran. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang memungkinkan
siswa tetap mengingat materi pembelajaran
 Prasyarat Untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Ceramah
Ada beberapa kemampuan yang harus diperhatikan oleh guru untuk
mendukung kebersihan metode ceramah dalam pembelajaran yaitu:
1) Menguasai teknik-teknik ceramah yang memungkinkan dapat
membangkitkan minat dan motivasi siswa
2) Mampu memberikan ilustrasi yang sesuai dengan bahan pelajaran
3) Menguasai materi pelajaran
4) Menjelaskan pokok-pokok bahan pelajaran secara sistematik
5) Menguasai aktivitas seluruh siswa dalam kelas
Sedangkan yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode ceramah
berkaitan dengan kondisi siswa adalah:
a. Siswa mampu mendengarkan dan mencatat bahan pelajaran yang
dijelaskan guru
b. Kemampuan awal yang dimiliki siswa berhubungan dengan materi yang
akan dipelajari
c. Memiliki suasana emosional yang mendukung untuk memperhatikan
dan memiliki motivasi mengikuti pelajaran
 Keunggulan Metode Ceramah
Beberapa keunggulan metode ceramah antaralain :
a. Metode ini dianggap ekonomis waktu dan biaya karena waktu dan
materi pelajaran dapat diatur oleh guru secara langsung, materi dan
waktu pelajaran sangat ditentukan oleh sistem nilai yang dimiliki guru
yang bersangkutan
b. Target jumlah siswa akan lebih banyak, apalagi jika menggunakan alat
sound sistem
c. Bahan pelajaran sudah dipilih/dipersiapkan sehingga memudahkan
untuk mengklarifikasi dan mengkaji aspek-aspek bahan pelajaran
d. Apabila pelajaran belum dikuasai oleh sebagian siswa maka guru akan
meras mudah untuk menugaskan dan memberikan rambu-rambu pada
siswa
 Kelemahan Metode Ceramah
Beberapa kelemahan yang mungkin terjadi dalam metode ceramah adalah :
a. Sulit bagi yang kurang memiliki kemampuan menyimak dan mencatat
yang baik
b. Kemungkinan menimbulkan verbalisme
c. Sangat kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi
secara total (hanya proses mental, tetapi sulit dikontrol)
d. Peran guru lebih banyak sebagai sumber pelajaran
e. Materi pelajaran lebih cenderung pada aspek ingatan
f. Proses pembelajaran ada dalam otoritas guru
B. Metode Diskusi
Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran kelompok atau kerja
kelompok yang di dalamnya melibatkan beberapa orang siswa untuk
menyelesaikan pekerjaan atau tugas atau permasalahan. Sering pula metode
ini disebut sebagai salah satu metode yang menggunakan pendekatan CBSA
atau keterampilan proses. Metode mengajar diskusi merupakan cara mengajar
yang dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema tau
pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan
secara bersama.
 Karakteristik
Tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah lebih banyak berperan sebagai
pembimbing, fasilitator atau motivator supaya interaksi dan aktivitas siswa
dalam diskusi menjadi efektif.
 Prosedur Metode Diskusi
Langkah-langkah dalam metode diskusi antaralain :
a. Guru menentukan materi pelajaran yang akan didiskusikan.
b. Siswa mempersiapkan diri dengan materi yang telah ditentukan guru.
c. Masing- masing dari perwakilan kelompok membacakan hasil diskusi
kelompoknya
d. Setelah masing- masing kelompok melakukan persentasi lalu akan
dibahas dengan didiskusikan hasil kelompok dengan kelompok lainnya
 Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Diskusi
Kemampuan guru yang perlu dipersiapkan dalam melaksanakan
pembelajaran diskusi yaitu:
a. Mampu merumuskan permasalahan sesuai kurikulum yang berlaku
b. Mampu membimbing siswa untuk merumuskan dan mengidentifikasi
permasalahan serta menarik kesimpulan
c. Mampu mengelompokan siswa sesuai dengan kebutuhan permasalahan
dan pengembangan kemampuan siswa
d. Mampu mengelola pembelajaran melalui diskusi
e. Menguasai permasalahan yang didiskusikan
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang
pelaksanaan diskusi, diantaranya:
a. Memiliki motivasi, perhatian dan minat dalam berdiskusi
b. Mampu melaksanakan diskusi
c. Mampu menerapkan belajar secara bersama
d. Mampu mengeluarkan isi pikiran atau pendapat/ide
e. Mampu memahami dan menghargai pendapat orang lain
 Keunggulan Metode Diskusi
Beberapa keunggulan penggunaan metode diskusi, diantaranya metode ini
dapat memfasilitasi siswa agar dapat, yaitu:
a. Bertukar pikiran
b. Menghayati permasalahan
c. Merangsang siswa untuk berpendapat
d. Mengembangkan rasa tanggung jawab
e. Membina kemampuan berbicara
f. Belajar memahami pendapat atau pikiran orang lain
g. Memberikan kesempatan belajar
 Kelemahan
Dalam metode diskusi pun masih ada kelemahan dan kendala-kendala yang
kemungkinan perlu diantisipasi oleh para guru, diantaranya:
a. Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak
b. Apabila siswa tidak memahami konsep dasar permasalahan maka tidak
akan efektif
c. Materi pelajaran dapat menjadi lebih luas
d. Yang aktif hanya siswa tertentu saja
C. Metode Simulasi (Simulation)
Metode simulasi merupakan salah satu metode mengajar yang dapat
digunakan dalam pembelajaran kelompok.
Beberapa jenis metode simulasi, diantaranya:
1) Bermain peran (role playing)
Merupakan bagian dari metode simulasi, dalam proses pembelajarannya
metode ini mengutamakan pola permaianan dalam bentuk dramatisasi.
2) Sosiodrama
Merupakan bagian dari simulasi dalam pembelajaran yang dilakukan oleh
kelompok untuk melakukan aktivitas belajar memecahkan masalah yang
berhubungan dengan masalah individu sebagai makhluk sosial.
3) Permainan simulasi (simulation games)
Merupakan bagian dari simulasi yang dalam pembelajarannya siswa
bermain peran sesuai dengan yang ditugaskan sebagai belajar membuat
suatu keputusan.
 Karakteristik Metode Simulasi
Pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi dan interaksi
merupakan bagian dari keterampilan yang akan dihasilkan melalui
pembelajaran simulasi. Metode mengajar simulasi lebih banyak menuntut
aktifitas siswa sehingga metode simulasi sebagai metode berlandaskan
pada pendekatan CBSA dan keterampilan proses.
 Prosedur Metode Simulasi
Prosedur metode simulasi yang harus ditempuh dalam pembelajaran
adalah:
a. Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleh guru
b. Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas
c. Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik,
dan peran yang dimainkan
d. Proses pengamatan terhadap proses, peran, teknik dan prosedur dapat
dilakukan dengan diskusi
e. Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi
 Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Simulasi
Kemampuan guru yang harus diperhatikan untuk menunjang metode
simulasi, diantaranya:
a. Mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik, prosedur dan
peran yang akan dilakukan dalam situasi
b. Mampu memberikan ilustrasi
c. Mampu menguasai pesan yang dimaksud dalam simulasi tersebut
d. Mampu mengamati secara proses simulasi yang dilakukan oleh siswa
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan dalam penerapan
metode simulasi adalah:
a. Kondisi, minat, perhatian dan motivasi siswa dalam bersimulasi
b. Pemahaman terhadap pesa yang akan menstimulasikan
c. Kemampuan dasar berkomunikasi dan berperan
 Keunggulan Metode Simulasi
Beberapa keunggulan metode simulasi, diantaranya:
a. Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam
kelompoknya
b. Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat
langsung dalam pembelajaran
c. Dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial
d. Melalui kegiatan kelompok dalam simulasi dapat membina hubungan
personal yang positif
e. Dapat membangkitkan imajinasi
f. Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam kelompok
 Kelemahan Metode Simulasi
Beberapa kelemahan dan kendala-kendala yang memungkinkan perlu
diantisipasi oleh para guru jika akan menerapkan metode ini, diantaranya:
a. Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak
b. Sangat bergantung pada aktivitas siswa
c. Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar
d. Banyak siswa yang kurang menyenangi simulasi sehingga simulasi
menjadi tidak efektif
D. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan
pelajaran dengan mempertunjukan secara langsung objek atau cara melakukan
sesuatu sehingga dapat mempelajarinya secara proses.
Demonstrasi digunakan semata-mata hanya untuk:
a. Mengonkretkan suatu konsep atau prosedur yang abstrak
b. Mengajarkan bagaimana berbuat atau menggunakan prosedur secara tepat
c. Meyakinkan bahwa alat dan prosedur tersebut bisa digunakan
d. Membangkitkan minat menggunakan alat dan prosedur
 Karakteristik Metode Demonstrasi
Dalam pelaksanaan metode mengajar demonstrasi, selain guru yang akan
menjadi model juga dapat mendatangkan nara sumber yang akan
mendemonstrasikan objek materi pelajatan, dengan syarat harus menguasai
bahan materi yang didmonstrasikan, serta mengutamakan aktivitas siswa
untuk melakukan demonstrasi tersebut.
 Prosedur Metode Demonstrasi
Prosedur metode demostrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran
adalah:
a. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran
b. Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan
c. Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari
siswa
d. Penguatan (diskusi, tanya jawab, dan/atau latihan) terhadap hasil
demonstrasi
e. Kesimpulan
 Prasyarat untuk Mengoptimalkan Demonstrasi
Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjang keberhasilan
demonstrasi, diantaranya:
a. Mampu secara proses dalam melaksanakan demonstrasi materi atau
topik yang dipraktikkan
b. Mampu mengelola kelas dan menguasai siswa secara menyeluruh
c. Mampu menggunakan alat bantu yang digunakan
d. Mampu melaksanakan penilaian proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang
demonstrasi, diantaranya:
a. Siswa memiliki motivasi, perhatian dan minat terhadap topik yang akan
didemonstrasikan
b. Memahami tentang tujuan/maksud yang akan didemonstrasikan
c. Mampu mengamati proses yang didemonstrasikan
d. Mampu mengidentifikasikan kondisi dan alat yang digunakan dalam
demonstrasi
 Keunggulan Metode Demonstrasi
Keunggulan implementasi metode mengajar demonstrasi dapat dicapai
apabila kondisi pembelajaran diciptakan secara efektif, diantaranya:
a. Siswa-siswa dapat memahami bahan pelajaran sesuai dengan objek
yang sebenarnya
b. Dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa
c. Dapat melakukan pekerjaan berdasarkan proses yang sistematis
d. Dapat mengetahui hubungan yang struktural atau urutan objek
e. Dapat melakukan perbandingan dari beberapa objek
 Kelemahan Metode Demonstrasi
Kelemahan dan kendala-kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh
para guru jika akan menerapkan metode demonstrasi, diantaranya:
a. Hanya dapat menimbulkan cara berpikir yang konkret saja
b. Jika jumlah siswa banyak dan posisi siswa tidak diatur maka
demonstrasi tidak efektif
c. Bergantung pada alat bantu yang sebenarnya
d. Sering terjadi siswa kurang berani dalam mencoba melakukan praktik
yang didemonstrasikan
E. Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan metode mengajar yang dalam penyajian atau
pembahasan materinya melalui percobaan atau mencobakan sesuatu serta
mengamati secara proses. Eksperimen dapat dilakukan secara kelompok
maupun individu di dalam laboratorium atau di kelas atau di luar kelas.
 Karakteristik Metode Eksperimen
Implementasi pembelajaran eksperimen selalu menuntut penggunaan alat
bantu yang sebenarnya karena esensi pembelajaran ini adalah mencobakan
sesuatu objek. Untuk mendukung keberhasilan pembelajaran eksperimen
segala sesuatunya perlu dipersiapkan dan dikondisikan secara maksimal.
 Prosedur Metode Eksperimen
Prosedur metode eksperimen dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Mempersiapkan alat bantu
b. Petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan
c. Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembarab kerja/pedoman
eksperimen yang disusun secara sistematis
d. Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen dilakukan dengan
diskusi, tanya jawab, dan/atau tugas
e. Kesimpulan
 Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Eksperimen
Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar eksperimen berhasil
dengan baik, diantaranya:
a. Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada
pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan eksperimen
b. Menguasai konsep yang dieksperimenkan
c. Mampu mengelola kelas
d. Mampu menciptakan kondisi pembelajaran eksperimen secara efektif
e. Mampu memberikan penilaian secara proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang
eksperimen adalah dapat:
a. Memiliki motivasi, perhatian dan minat belajar
b. Memiliki kemampuan melaksanakan eksperimen
c. Memiliki sikap yang tekun, teliti dan kerja keras
d. Mampu menulis, membaca dan menyimak dengan baik
 Keunggulan Metode Eksperimen
Keunggulan implementasi metode mengajar eksperimen, diantaranya
dapat:
a. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa
b. Membangkitkan sikap ilmiah siswa
c. Membuat pembelajaran bersifat aktual
d. Membina kebiasaan belajar kelompok maupun individu
 Kelemahan Metode Eksperimen
Kelemahan dan kendala-kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh
guru, diantaranya:
a. Memerlukan alat dan biaya
b. Memerlukan waktu relatif lama
c. Sangat sedikit sekolah yang memiliki fasilitas eksperimen
d. Guru dan siswa banyak yang belum terbiasa melakukan eksperimen
F. Metode Karya Wisata
Pembelajaran outdoor hampir identik dengan pembelajaran karyawisata (field
trip) artinya aktivitas belajar siswa dibawa ke luar kelas. Pembelajaran
outdoor selain untuk peningkatan kemampuan juga lebih bersifat untuk
peningkatan aspek-aspek psikologis siswa, seperti rasa senang dan rasa
kebersamaan yang selanjutnya berdampak terhadap peningkatan perhatian dan
motivasi belajar.
 Karakteristik Metode Karya Wisata
Menentukan sumber bahan pelajaran sesuai dengan perkembangan
masyarakat, dilaksanakan di luar kelas/sekolah, memiliki perencanaan,
aktivitas siswa lebih muncul dari pada guru, aspek pembelajaran
merupakan salah satu implementasi dari pembelajaran berbasis
konstekstual
 Prosedur Metode Karya Wisata
Prosedur metode karya wisata dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Menetapkan tujuan dan kompetensi yang akan dicapai siswa
b. Mempelajari topik karya wisata
c. Merumuskan kegiatan yang akan ditempuh
d. Melaksanakan kegiatan
e. Menilai kegiatan
f. Melaporkan hasil kegiatan
 Prasyarat untuk Mengoptimalkan Metode Karya Wisata
Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar karya wisata berhasil
dengan baik, diantaranya:
a. Mampu mengidentifikasi objek karya wisata yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran
b. Mampu membuat perencanaan dan panduan siswa dalam melaksanakan
karya wisata
c. Mampu mempersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan dalam
karya wisata
d. Mampu mengontrol, memfasilitasi dan membimbing aktivitas siswa
selama melaksanakan kegiatan
e. Mampu menilai kegiatan karya wisata
Kondisi dan kemampuan siswa harus diperhatikan untuk menunjang karya
wisata adalah:
a. Mampu memahami petunjuk pelaksanaan karya wisata
b. Mampu menyusun laporan karya wisata
c. Mampu belajar secara mandiri maupun kelompok
d. Mampu menggunakan bahan atau alat yang diperlukan dalam kegiatan
karya wisata
 Keunggulan Metode Karya Wisata
a. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memperoleh pengalaman
nyata, praktis dan konkret
b. Dapat menumbuhkan rasa senang, minat dan motivasi terhadap objek
tertentu
c. Memberikan masukan terhadap program sekolah
d. Mendekatkan siswa dengan lingkungan
 Kelemahan Metode Karya Wisata
a. Memerlukan alokasi waktu yang cukup banyak
b. Memerlukan pengawasan dan bimbingan ekstra ketat terhadap aktivitas
siswa
c. Akan banyak menggunakan biaya
d. Jika tidak dikontrol maka siswa selalu terlena dengan bermainnya dari
pada belajarnya
G. Metode Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah merupakan salah satu cara yang harus banyak digunakan
dalam pembelajaran karena metode pemecahan masalah merupakan metode
mengajar yang banyak mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
 Karakteristik Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah merupakan suatu metode ilmiah yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Metode ini sesuai jika digunakan
pada siswa SD di kelas tinggi.
 Prosedur Metode Pemecahan Masalah
a. Merumuskan dan membatasi masalah
b. Merumuskan dugaan dan pertanyaan
c. Mengumpulkan data atau mengelola data
d. Membuktikan atau menjawab pertanyaan
e. Merumuskan kesimpulan
 Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Pemecahan Masalah
Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar pemecahan masalah
berhasil dengan baik, diantaranya:
a. Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada
pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan pemecahan masalah
b. Menguasai konsep yang di-problem solving-kan
c. Mampu mengelola kelas
d. Mampu menciptakan kondisi pembelajaran pemecahan masalah secara
efektif
e. Mampu memberikan penilaian secara proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang
pemecahan masalah adalah:
a. Memiliki motivasi, perhatian dan minat belajar melalui pemecahan
masalah
b. Memiliki kemampuan melaksanakan pemecahan masalah
c. Memiliki sikap yang tekun, teliti dan kerja keras
d. Mampu menulis, membaca dan menyimak
 Keunggulan Metode Pemecahan Masalah
a. Mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah
b. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis
c. Mempelajari bahan pelajaran yang katual dengan kebutuhan dan
perkembangan masyarakat
d. Jika dilaksanakan secara kelompok dapat mengembangkan kemampuan
sosial siswa
e. Mengoptimalkan kemampuan siswa
 Kelemahan Metode Pemecahan Masalah
a. Waktu yang digunakan relatif lama
b. Bahan pelajaran tidak bersifat logis dan sistematis
c. Memerlukan bimbingan guru
(Ruhimat dan Asep (2022) dalam W., Sri Anitah dkk, 2022 : 5.17-5.28).
2. Tulis dan jelaskan jenis-jenis media pembelajaran!
Jawaban
Jenis-jenis dan karakteristik media pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut :
A. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan
indra penglihatan.
Media visual terdiri atas 2 media yaitu:
1) Media Visual yang Diproyeksikan (Projected Visual)
Media visual yang dapat diproyeksikan pada dasarnya adalah media yang
menggunakan alat proyeksi (projector) sehingga gambar atau tulisan
tampak pada layar (sreen). Contohnya adalah Opaque Projection,
overhead projector (OHP), dan slide projector.
2) Media Visual yang Tidak Diproyeksikan (Non Projected Visual)
Jenis media visual yang tidak diproyeksikan antara lain sebagai berikut:
 Gambar fotografik
Contoh gambar fotografik antara lain, sebagai berikut:
Gambar tentang manusia, binatang, tempat atau objek lainnya yang
ada kaitannyad engan isi/bahan pembelajaran yang akan disampaikan
kepada siswa.

Keuntungan media gambar fotografik antara lain :


1. Dapat menerjemahkan ide/gagasan yang bersifat abstrak menjadi
lebih realistik.
2. Banyak tersedia dalam buku-buku ( termasuk buku teks). Majalah,
surat kabar, kalender, dsb.
3. Mudah menggunakannya dan tidak memerlukan peralatan lain.
4. Tidak mahal, bahkan mungkin tanpa mengeluarkan biaya untuk
pengadaannya.
5. Dapat digunakan pada setiap tahap pembelajaran dan semua mata
pelajaran/disiplin ilmu.
Keterbatasan media gambar fotografik antara lain :
1. Terkadang ukuran gambar-gambarnya terlalu kecil jika digunakan
pada suatu kelas yang memiliki banyak siswa.
2. Gambar fotografik merupakan media dua dimensi yang tidak bisa
menimbulkan kesan gerak.
 Grafis (graphic)
Contoh media grafis antara lain:
1) Grafik
Grafik merupakan gambar sederhana untukmenggambarkan data
kuantitatif yang akurat dan mudah untuk dimengerti. Contohnya:
grafik batang, grafik lingkaran, dan grafik garis.
2) Bagan (chart)
Bagan biasanya dirancang untuk menggambarkan atau
menunjukkan suatu ide atau gagasan melalui garis, simbol, gambar,
dan kata-kata singkat. Fungsi bagan antara lain: menunjukkan
hubungan perbandingan, perkembangan, klarifikasi, dan organisani.
3) Diagram
Diagram merupakan suatu gambaran sederhana yang dirancang
untuk memperlihatkan tentang tata kerja dari suatu benda, terutama
dengan garis-garis.
4) Poster
Poster merupakan suatu kombinasi visual yang terdiri atas gambar
dan pesan/tulisan, biasanya dengan menggunakan warna yang
mencolok.
5) Kartun (cartoon)
Kartun merupakan penggambaran dalam bentuk lukisan atau
karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang dirancang untuk
membentuk opini siswa.
 Media tiga dimensi
Media tiga dimensi terdiri atas:
1) Media realia
Media realia merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang
berfungsi memberikan pengalaman secara langsung kepada para
siswa.
2) Model
Model merupakan tiruan dari nyata, seperti objek yang terlalu
besar, objek yang terlalu jauh, objek yang terlalu kecil, dan
sebagainya.

B. Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif
(hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dari kemauan para siswauntuk mempelajari bahan ajar.
 Kelebihan media audio
Kelebihan media audio antara lain :
1) Melatih ketrampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek
keterampilan mendengarkan
2) Harganya relatif cukup murah
3) Bersifat mobile
4) Program relatif mudah diproduksi dan bervariasi
5) Merangsang partisipasi aktif pendengar
6) Melatih daya imajinasi dan sensitivitas
7) Sumber belajar di kelas
 Kelemahan media audio
a. Media ini hanya akan mampu melayani secara baik mereka yang sudah
mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak
b. Media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi
dibanding media lainnya, oleh karena itu dibutuhkan teknik-teknik
tertentu dalam belajar media ini
c. Sifatnya yang auditif sehingga memerlukan pengalaman secara visual

C. Media Audio Visual


Media audio visual merupakan kombinasi audio dan visual.
Contoh media audio visual antara lain:
1) Program video/televisi pendidikan
2) Video/televisi instruksional
3) Program slide suara
(Hernawan (2022) dalam W., Sri Anitah dkk, 2022 : 6.18 – 6.30)

3. Jelaskan keterampilan dasar mengajar berdasarkan hasil penelitian Turney (1979)!


Jawaban
Menurut Turney (1973) dalam Rombot (2020), ada 8 keterampilan dasar
mengajar yang harus dikuasi seorang guru. Adapun 8 keterampilan dasar mengajar
itu adalah sebagai berikut.
1. Keterampilan Bertanya
Dengan bertanya, seorang guru minta penjelasan dan untuk mengetahui
sesuatu. Dalam proses pembelajaran bertanya berperan penting karena
pertanyaan guru dapat menstimulus dan mendorong siswa untuk berpikir.
Pertanyaan yang diajukan guru juga dapat meningkatkan partisipasi dan
keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu guru wajib
dan melatih keterampilan bertanya pada pembelajaran. Untuk meningkatkan
HOTS (Higher Order Thinking Skills) Siswa pertanyaan yang diberikan harus
mendalam, mendorong siswa menemukan alasan dan melahirkan gagasan-
gagasan kreatif dan alternatif lewat imajinasi siswa.

Guru perlu menghindari kebiasaan seperti: menajawab pertanyaan sendiri,


mengulang jawaban siswa, mengulang pertanyaan yang sama, mengajukan
pertanyaan dengan jawaban serentak, menentukan siswa yang harus
menjawab sebelum bertanya, dan mengajukan pertanyaan ganda. Guru perlu
memahami tujuan pertanyaan, seperti: menimbukan rasa ingin tahu,
menstimulan fungsi berpikir, mengembangkan keterampilan berpikir,
memfokuskan perhatian siswa, mendiagnosis kesulitan belajar siswa dan
mengkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh guru dari siswa.
2. Keterampilan Memberikan Penguatan
Pada jenjang pendidikan dasar, memberikan penguatan harus dilakukan
sesering mungkin. Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons,
baik bersifat verbal maupun nonverbal. Penguatan bertujuan untuk
memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa atas perbuatanya sebagai
dorongan atau koreksi. Penguatan terbagi atas penguatan positif dan
penguatan negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan
memelihara perilaku positif siswa sedangkan penguatan negatif penguatan
untuk menghentikan atau menurunkan perilaku siswa yang tidak
menyenangkan. Penguatan positif untuk siswa SD seperti memberikan pujian,
penghargaan dan persetujuan atas perilakunya. Seringkali penguatan juga
dapat ditunjukkan dari ekspresi guru, mengajungkan jempol, tersenyum,
penguatan dengan sentuhan (mengusap kepala, menepuk pundak atau
melakukan tos). Penguatan yang diberikan secara konsisten dapat
menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar.
3. Keterampilan Membuat Variasi Stimulus
Variasi dalam konteks belajar mengajar merujuk pada Tindakan guru yang
disengaja atau secara spontan dengan tujuan untuk mengikat perhatian siswa
selama pembelajaran berlangsung. Variasi stimulus dapat mengurangi
kebosanan siswa dan kembali menarik perhatiannya pada pembelajaran.
Bentuk variasi stimulus dalam pembelajaran seperti: Variasi suara (teacher
voice), pemusatan perhatian siswa (focusing), kesenyapan/kebisuan guru
(teacher silence), kontak pandang dan gerak (eyes contact and movement),
gusture/gerak tubuh, ekspresi wajah guru, perpindahan posisi guru dalam
kelas dan juga variasi penggunaan media dan alat pengajaran. Beberapa kelas
di SD, guru menggunakan yel-yel, misalnya: guru berkata “eyes on me” murid
menjawab “eyes on you” atau dengan bertepuk tangan dan sebagainya
sehingga siswa tetap dapat terlibat dan mengikuti proses pembelajaran dengan
baik
4. Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan adalah suatu keterampilan menyajikan informasi
yang terorganisir secara sistematis sebagai kesatuan yang berarti sehingga
peserta didik dapat memahami dengan mudah. Guru perlu memahami prinsip-
prinsip menjelaskan seperti:
a. penjelasan harus sesuai dengan karakteristik peserta didik;
b. penjelasan harus diselingi dengan tanya jawab dengan tetap
memperhatikan tujuan pembelajaran;
c. penjelasan harus disertai dengan contoh yang konkrit, dihubungkan dengan
kehidupan sehari-hari dan bermakna.
Aspek-aspek dalam menjelaskan materi pembelajaran seperti bahasa yang
dipilih haru sederhana, terang dan jelas, bahan yang disajikan harus dipahami
dan dikuasai dengan baik dan pokok-pokok yang diterangkan harus
disimpulkan diakhir pembelajaran.
5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Ada banyak Ahli Public Speking berpendapat bahwa membuka dan menutup
kelas merupakan hal yang penting untuk audience karena ini menentukan
keberhasilan seorang pembicara/guru/pemakalah. Membuka kelas ibarat
pesawat yang akan lepas landas sedangkan menutup kelas ibarat pesawat yang
akan mendarat. Oleh karena itu guru perlu mempersiapkan bagian membukan
dan menutup kelas dengan sangat baik. Peranan guru dalam pembukaan kelas
dan penutupan berpengaruh pada ingatan materi siswa.

Membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yang dilakukan
guru untuk menciptakan prokondusi bagi siswa agar mental maupun perhatian
terpusat pada apa yang akan dipelajari. Komponen membukan kelas meliputi:
menarik perhatian, membangkitkan motivasi, dan apersepsi. Sebagai contoh
guru membuka kelas dengan membawa box tertutup yang isinya dirahasiakan,
dengan menggerakkan dan sambil bertaya “Siapa yang tahu isi box ini?”.
Kondisi ini akan sangat menarik perhatian peserta didik sehingga guru dapat
dengan mudah melanjutkan pada bagian inti pembelajaran.

Menutup pelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan guru untuk


mengakhiri proes KBM. Ibarat mendaratkan pesawat, bagian penutup juga
perlu dipersiapkan dengan baik, tidak tergesa-gesa atau mendadak ditutup.
Komponen-komponen dalam menutup kelas seperti: merangkum kelas,
menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya, berikan pertanyaan yang
membangkitkan rasa ingin tahu untuk mempelajari materi berikutnya, dan
diakhri dengan doa. Guru harus menutup pembelajaran dengan semangat dan
dapat memberikan pematik sebagai sesuatu yang dinanti-nantikan siswa untuk
dipelajari.
Sebagai contoh menutup pelajaran: guru memberikan pertanyaan “apa yang
telah kalian pelajari hari ini”? lagu guru mempersilakan beberapa murid untuk
menjawab. Guru dapat memberikan kesimpulan di akhir. Lalu guru dapat
bertanya “adakah yang pernah melihat hasil kerajinan tangan dari barang
bekas?” tahukah kalian bahwa Indonesia masih menjadi negeri diurutan atas
yang memproduksi sampah plastik? Apakah hal ini benar?..” minggu depan
kita akan belajar bagaimana mengelola barang bekas menjadi barang
berkelas!”. Berdoa dan kelas berakhir.

6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil


Diskusi kelompok merupakan salah satu variasi kegiatan pembelajaran yang
dapat digunakan dalam proses KBM. Diskusi yang berjalan baik dapat
meningkatkan kreativitas dan keterampilan berpikir HOTS. Diskusi
merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau
memecahkan masalah melalui proses yang memberi kesempatan berpikir,
berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif pada perbedaan pendapat dan
membangun kerja sama kelompok. Guru dapat mempersiapkan kelompok
kecil diskusi yang terdiri atas 2-4 orang. Pembagian anggota kelompok terdiri
atas siswa dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah atau
mengelompokkan siswa berkemampuan tinggi dengan tinggi, rendah dengan
rendah dan sedang dengan sendang. Hal ini dapat disesuaikan dengan
kebutuhan dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Guru perlu
mempersiapkan materi pelajaran dengan sebaik-baiknya sehingga diskusi
memberi manfaat bagi peserta didik.
7. Keterampilan Mengelola Kelas
Proses pembelajaran di kelas merupakan suatu hal yang komplek. Dikatakan
kompleks karena jika ada 25 siswa dalam suatu kelas, maka guru memiliki 25
keunikan dan karakter yang berbeda. Terlebih lagi pembelajaran di sekolah
dasar, Guru harus dapat memperhatikan siswa, menyampaikan materi dan
mengatasi kegaduhan yang mungkin terjadi saat proses pembelajaran
berlangsung. Keterampilan mengelola kelas menjadi hal yang penting dimiliki
guru agar suasana belajar mengajar dapat menunjang efektifitas pencapaian
tujuan pembelajaran. Dalam melaksanakan keterampilan mengelola kelas,
guru perlu memperhatikan komponen keterampilan yang berhubungan dengan
penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal
(bersifat prefentip seperti: kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan
mengendalikan pelajaran) dan keterampilan yang bersifat represif, yaitu
keterampilan yang berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa
yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan
remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Keterampilan
guru dalam mengelola kelas sangat ditentukan oleh jam terbangnya sebagai
guru. Semakin sering guru mengajar di kelas maka semakin meningkatnya
keterampilannya dalam mengelola kelasnya, tentu dengan kemauan untuk
belajar dan menjadi lebih baik.
8. Keterampulan Mengajar Kelompok Kecil dan Peroseorangan
Keterampilan mengajar dalam kelompok kecil di sekolah dasar sering kali
dilakukan karena kebutuhan scaffolding dan pendampingan belajar. Hal ini
biasanya dialami siswa dengan kebutuhan khusus atau karena kesulitan dalam
pelajaran. Kelompok kecil biasanya berkisar 3 sampai 8 orang dan 1 orang
untk perorangan. Hal yang penting dalam pembelajaran kelompok kecil ini,
guru harus meningkatkan kompetensi sosial dan kompentensi kepribadian.
Karena dalam situasi pembelajaran kelompok ini dibutuhkan komunikasi dan
hubugan yang akrab sehingga siswa nyaman belajar.
(Sumber : https://pgsd.binus.ac.id/2020/07/06/keterampilan-mengajar/)

4. Tuliskan contoh keterampilan membuka dan menutup pelajaran yang Bapak/Ibu


terapkan kepada siswa!
Jawaban
Sinopsis
Pada pembelajaran ini, akan dibahas tentang pengukura massa. Pembelajaran
diawali dengan guru menunjukkan alat-alat ukur massa yang sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, kemudian memperkenalkan satuan-satuan massa
dengan menggunakan tangga satuan massa. Setelah siswa memahaminya, guru
mengajak siswa untuk menerapkan hal-hal yang telah dipelajari dengan konsep
pengukuran di kehidupan sehari-hari, dengan bermain peran sebagai pedagang
dan pembeli (bermain pasar-pasaran).

Skenario pembelajaran awal (membuka pembelajaran)


 Guru memasuki ruang kelas sambil mengucap salam, “Assalamualaikum
wr.wb”. (Siswa menjawab salam yang diucapkan guru, “Wassalamualaikum
wr. wb.”)
 Guru memerintahkan ketua kelas untuk memimpin doa. “Ketua kelas, silakan
ajak teman-temannya untuk berdoa tsebelum kita memulai kegiatan
pembelajaran!”. (Siswa berdoa sesuai agama dan kepercayaannya masing-
masing)
 Guru melakukan presensi kehadiran, dengan menyebutkan nama seluruh siswa
dan mengecek kehadirannya. (Siswa memberikan respon terhadap kegiatan
presensi yang dilakukan guru)
 Guru menanyakan kabar siswa sebelum memberikan apersepsi. “Anak-anak,
bagaimana kabar kalian hari ini, apakah seluruhnya sehat? (Siswa menanggapi
pertanyaan kabar yang disampaikan guru, “Alhamdulillah sehat Bapak,
bagaimana dengan Bapak). Guru menanggapi pertanyaan siswa,
“Alhamdulillah kabar Bapak juga sehat”.
 Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan “Adakah yang tau
berapa massa badan kalian masing-masing?” (Siswa menjawab, “Ada Pak, saya
sudah tau”). Kemudian guru mengajukan perintah, “Coba Andi sebutkan berapa
massa badan kamu! (Andi menjawab, “35 kg Pak”). Guru menanggapi jawaban
Andi, “Bagus Andi”. Kemudian guru mengajukan pertanyaan kembali, “Alat
apakah yang digunakan untuk mengukur massa badan?”. (Siswa menjawab,
“Timbangan Pak”). Kemudian guru memberikan apresiasi, dengan
mengucapkan “benar nak, kalian semua memang pintar”.
 Guru kemudian memberikan motivasi dengan menunjukkan sebuah neraca di
depan kelas. Kemudian guru bertanya, “Adakah yang tau apakah nama alat
yang Bapak tunjukkan dan apa fungsinya?”. (Siswa menjawab, “Saya Pak, alat
yang Bpk tunjukkan adalah neraca, fungsinya adalah untuk mengukur massa
benda”). Guru memberikan apresiasi, “Sangat bagus jawaban Ani, sudah tepat
sekali). Kemudian guru memberikan penguatan dari jawaban yang disampaikan
siswa.
 Guru meyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam kegiatan
pembelajaran pada pertemuan ini. Dan menjelaskan uraian singkat terkait
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada kegiatan inti. (Siswa
menyimak pemaparan tujuan dan uraian kegiatan dari guru)

Skenario kegiatan tahap akhir (menutup kegiatan pembelajaran)


 Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini, dengan
mengajukan pertanyaan “Apa kesimpulan yang didapatkan pada kegiatan
pembelajara hari ini?”. Siswa menanggapi pertanyaan guru, “Saya Pak,
kesimpulannnya adalah satuan-satuan massa antaralain ton, kwintal, kilogram,
hektogram, dekagram, gram, desigram, centigram dan milligram”. Guru
menanggapi jawaban siswa, “Bagus sekali, Adakah yang lain?”. Siswa
menanggapi pertanyaan guru, “Saya Pak, kesimpulan lainnya adalah salah satu
contoh alat ukur massa adalah neraca/timbanga”. Guru menanggapi jawaban
siswa, “Sangat bagus”, dan memberikan apresiasi kepada seluruh siswa “Murid
Bapak sangat pintar”. Guru menyampaikan kesimpulan umum dari pernyataan-
pernyataan yang disampaikan siswa.
 Guru memberikan penguatan materi dengan memberikan tugas rumah. “Agar
kalian lebih paham lagi, silakan kerjakan tugas mandiri halaman 61, di rumah”.
Kemudian guru menambahkan “Jangan lupa dikerjakan ya!”. Siswa
menanggapi tugas yang diberikan guru, “Siap Pak, Insya Allah kami selesaikan
tepat waktu”.
 Guru menmberikan batas pembelajaran hari ini. “Anak-anak sekarang kalian
sudah memahami materi yang kita pelajari hari ini. Baiklah, Bapak cukupkan
pertemuan kali ini, sampai disini dan sekali lagi Bapak bangga dengan kalian”.
Siswa menyimak motivasi yang diberikan oleh guru.
 Guru menutup kegiatan pembelajaran hari ini. “Seluruh rangkaian kegiatan
sudah kita lewati pada pembelajaran hari ini, oleh karena itu Bapak cukupkan
sekian, dan sebelum pulang, marilah kita berdoa menurut kepercayaan kita
masing-masing”. (Guru memerintahkan ketua kelas untuk memimpindoa
sebelum pulang). Siswa secara bersama-sama berdoa. Guru kemudian
mengucap salam. “Bapak akhiri, Wassalamualaikum wr.wb.”, siswa menjawab
salam (“Wassalamualaikum wr.wb.”)

DAFTAR PUSTAKA

Rambot, Olifia. 2020. Artikel Keterampilan Mengajar. Jakarta : Binus University.


Diakses pada tanggal 17 November 2022 pukul 18.15 melalui laman :
https://pgsd.binus.ac.id/2020/07/06/keterampilan-mengajar/

W., Sri Anitah, dkk. 2022. Modul Strategi Pembelajaran di SD Edisi ke-2. Tanggerang
Selatan : Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai