Anda di halaman 1dari 24

BAB

2
BAB METODE DAN PENDEKATAN
2 PEMBELAJARAN IPS

A. PENGERTIAN METODE
Kata metode berasal dari bahasa latin yaitu “methodo” yang berarti
“jalan”. Sedangkan secara istilah metode adalah suatu cara atau jalan
yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal
sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan
efisien sesuai yang diharapkan. Sedangkan pengertian pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar.
Menurut Nursid Suaatmadja, metode pembelajaran adalah suatu cara
yang fungsinya merupakan suatu alatuntuk mencapai tujuan (1984 :
95). Menurut S Hamid Hasan, metodepengajaran adalah suatu cara
yang digunakan untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
siswa dalam belajar (1992:4).
Dari pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa metode adalah cara
yang dianggap efisien yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan
suatu mata pelajaran tertentu kepada siswa, agar tujuan yang telah
dirumuskan sebelumnya dalam proses kegiatan pembelajaran dapat
tercapai dengan efektif. Metode pembelajaran seharusnya tepat guna
yaitu mampu memfungsikan si anak didik untuk belajar sendiri sesuai
dengan Student Active Learning (SAL).
B.METODE PEMBELAJARAN IPS
Sehubungan dengan pemilihan metode dalam pengajaran IPS, perlu
diketahui tujuan pengajaran IPS menurut Edwin Fenton adalah: (1)
pemerolehan pengetahuan, (2) pengembangan keterampilan inkuiri, (3)
pengembangan sikap-sikap dan nilai.
Secara garis besar metode pembelajaran IPS dapat di bagi dua
diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu:
1) Metode interaksi Edukatif di dalam kelas
a. Metode ceramah
Metode ceramah adalah suatu bentuk pengajaran dimana dosen atau
guru mengalihkan informasi kepada sekelompok besar atau siswa
dengan cara yang terutama bersifat verbal. Gilstrap dan Martin
mengemukakan bahwa metode ceramah adalah sebagai suatu metode
mengajar dimana guru memberikan penyajian fakta-fakta dan
prinsip-prinsip secara lisan. Sedangkan Winarno Surachmad
mengemukakan bahwa metode ceramah adalah penerangan dan
penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelas.
Dari pengertian tersebut diatas dapat dilihat adanya tiga unsur di
dalam metode ceramah yakni:
Adanya sekelompok siswa yang akan menerima informasi.
Adanya guru yang memberikan informasi secara lisan.
Adanya sejumlah informasi yang akan disampaikan ke sekelompok
siswa. Dalam penerapan metode ceramah di dalam kelas, guru
lebih banyak memberikan informasi lisan secara sepihak. Guru
lebih aktif berbicara untuk mengemukakan fakta dan informasi
tentang pokok yang menjadi pembahasan. Perhatikan prosedur
pelaksanaannya ialah yang urutannya seperti berikut:
a)guru harus secara trampil dan berdasarkan pemikiran yang
mendalam perlu merumuskan tujuan instruksional; yang sangat
khusus dan konkrit, sehingga betul-betul dapat tercapai bila
pelajaran telah berlangsung.
Guru perlu mempertimbangkan dari banyak segi, apakah pilihan
Anda dengan menggunakan teknik berceramah itu telah tepat,
sehingga dapat mencapai tujuan seperti yang telah anda
rumuskan. Bila semua hal itu telah terjawab, baru anda tanpa
ragu-ragu lagi pakailah teknik berceramah itu bagi bahan
pelajaran yang akan Anda sajikan.
Guru perlu memahami bahan pelajaran itu dari segi sequence dan
scope (urutan dan luasnya isi), sehingga anda dapat menyusun
bahan pelajaran yang memungkinkan siswa dapat tertarik pada
pelajaran itu, karena anda memberikan contoh-contoh yang konkrit;
serta siswa dapat memahami dengan baik apa yang anda jelaskan.
Pada permulaan sebelum anda mengajar, telah dirumuskan tujuan
secara khusus dan nyata. sehingga murid mampu memahami
kegunaanatau tujuan dari pelajaran yang anda ceramahkan; hal mana
bila siswa mengetahui dengan pasti tujuan sesuatu pelajaran ia akan
berminat dengan sendirinya untuk mendengarkan dan mendalami
pelajaran tersebut.
Kelebihan Metode Ceramah
a) Lebih praktis dan tidak memerlukan banyak persiapan
b) Lebih efisien dari segi waktu dan biaya
c) Dapat menyampaikan materi lebih banyak
d) Lebih mudah dalam mengontrol kelas
e) Peserta didik tidak memerlukan banyak persiapan
f) Peserta didik dapat langsung menerima materi pembelajaran
g) Metode ceramah dapat digunakan pada peserta didik dalam jumlah
yang banyak.
Kelemahan Metode Ceramah
a) Materi yang dikuasai siswa sangat terbatas dan akan tergantung
pada apa yang disampaikan oleh guru.
b) Guru lebih aktif sedang peserta didik menjadi pasif karena hanya
terpusat pada guru.
c)Guru dianggap selalu benar dan peserta didik diharuskan untuk
mengikuti apa yang disampaikan oleh guru.
d) Peserta didik cenderung cepat bosan dan mengantuk karena hanya
duduk diam mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru.
e) Peserta didik kurang kreatif karena hanya mengandalkan materi
yang disampaikan guru.
f) Cenderung verbalisme dan kurang merangsang.
g) Sulit mengetahui apakah peserta didik sudah memahami apa yang
dijelakan atau belum.
h) Guru yang kurang memiliki kemampuan retorika akan menimbulkan
kejenuhan pada peserta didik.
b. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah sebagai format interaksi antara guru
dan siswa melalui kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru untuk
mendapatkan respon lisan dari siswa, sehingga dapat menumbuhkan
pengetahuan baru pada diri siswa.
Pertanyaan dapat dilihat pada berbagai metode belajar-mengajar,
baik itu metode ceramah, diskusi, kerja kelompok atau metode
belajar yang lainnya, pertanyaan boleh jadi berasal dari siswa
ataupun berasal dari guru. Secara logis setiap pertanyaan yang
muncul tentu membutuhkan jawaban jang berasal orang yang
bertanya itu sendiri atau oranglain.
Kegiatan bertanya dan menjawab pertanyaan, merupakan kegiatan
dalam pemakaian metode tanya jawab. Untuk mengerti tentang
metode Tanya-jawab, ada tiga istilah yang perlu dimengerti terlebih
dulu. Tiga istilah ini adalah pertanyaan, respon, dan reaksi. Secara
ringkas ketiga istilah tersebut dapat dijelaskan seperti berikut
pertnyaan dapat ditandai sebagai kata-kata atau kalimat yang
digunakan untuk memperoleh respon verbal. Sedangkan respons
dapat menunjuk kepada pemenuhan dari yang diharapkan sebuah
jawaban.
Langkah-langkah penggunaan metode Tanya jawab
a) Merumuskan tujuan Tanya jawab sejelasnya dalam bentuk khusus
dan berpusat pada tingkah laku anak didik
b) Mencari alasan pemilihan metode Tanya jawab
c) Menetapkan kemungkinan pertanyaan yang akan dikemukakan
d) Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak
menyimpang dari pokok persoalan
e) Menyediakan kesempatan bertanya oleh anak didik.
Kelebihan metode tanya jawab
a) Lebih mengaktifkan siswa dibandingkan dengan metode ceramah
b) Siswa akan lebih cepat mengerti, karena memberi kesempatan
siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas atau belum
dimengerti sehingga guru dapat menjelaskan kembali
c) Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam
menjawab dan mengemukakan pendapat
d) Mengetahui perbedaan pendapat antar siswa dan guru, dan akan
membawa kearah suatu diskusi
e) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa
Kekurangan metode tanya jawab
a) Menyita waktu lama dan jumlah siswa harus sedikit
b) Mempersyaratkan siswa memiliki latar belakang yang cukup
tentang topik atau masalah yang didiskusikan
c) Dapat menimbulkan beberapa masalah baru
d) Mudah menyimpang dari pokok persoalan
e) Metode ini tidak tepat digunakan pada tahap awal proses belajar
bila siswa baru diperkenalkan kepada bahan pembelajaran yang baru
f) Apatis bagi siswa yang tidak terbiasa dalam forum
c. Metode diskusi
Metode diskusi dalam pengajaran IPS dimaksudkan adalah suatu
cara penyajian materi pelajaran dimana siswa dibedakan kepada
suatu masalah, baik berupa pernyataan maupun berupa pertanyaan
yang bersifat problematik untuk dibahas atau dipecahkan oleh siswa
secara bersama-sama.
Langkah-langkah Metode Diskusi
Menurut Hamdayama (2015), agar dalam pelaksanaan metode diskusi
berjalan dengan efektif, maka perlu dilakukan langkah-langkah
melaksanakan metode diskusi dengan tepat, yaitu sebagai berikut:
a. Langkah Persiapan
a) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat
umum maupun tujuan khusus.
b) Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai.
c) Menetapkan masalah yang akan dibahas.
d) Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis
pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya,
petugas-petugas diskusi seperti moderator, notulis dan tim perumus
manakala diperlukan.
b.Pelaksanaan Diskusi
a) Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi
kelancaran diskusi.
b) Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya
menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi
sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan.
c) Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah
ditetapkan. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan
suasana atau iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak
tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain sebagainya.
d)Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi
untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya.
e) Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang
dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya
arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus.
c. Menutup Diskusi
a) Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan metode
diskusi hendaklah dilakukan hal-hal sebagai berikut: Membuat pokok-
pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.
b) Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh
peserta diskusi sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.
Adapun Kelebihan atau keunggulan dari metode diskusi adalah:
c) Suasana kelas lebih hidup sebab siswa menyerahkan perhatian
atau pikirannya kepada masalah yang sedang didiskusikan.
d) Dapat menaikkan prestasi kepribadian individu seperti sikap
toleran, demokrasi, berpikir kritis, sistematis, sabar dan sebagainya.
e) Kesimpulan diskusi mudah dipahami siswa karena mereka
mengikuti proses berpikir sampai pada proses kesimpulan.
f) Adanya kesadaran para siswa dalam mengikuti dan mematuhi
aturan-aturan yang berlaku dalam diskusi merupakan refleksi
kejiwaan dan sikap mereka untuk berdisiplin dan menghargai
pendapat orang lain.
g) Membantu murid dalam mengambil keputusan yang lebih baik.
Tidak terjebak dalam pemikiran individu yang terkadang sudah penuh
prasangka dan sempit. Dengan diskusi a)seseorang dapat
mempertimbangkan alasan-alasan atau pikiran-pikiran orang lain.
Kekurangan atau kelemahan metode diskusi adalah:
a) Adanya sebagian siswa yang kurang berpartisipasi secara aktif
dalam diskusi, acuh tak acuh dan tidak ikut bertanggung jawab
terhadap hasil diskusi.
b) Sulit meramalkan hasil yang ingin dicapai karena penggunaan
waktu yang terlalu panjang.
c) Para siswa mengalami kesulitan mengeluarkan ide-ide atau
pendapat mereka secara ilmiah dan sistematis
d. Metode penugasan
Metode pemberian tugas dapat disamakan dengan metode resitasi
(recitation method) , di mana metode resitasi bersama dengan
metode ceramah merupakan dua metode paling tua yang digunakan
oleh guru yang bekerja dengan kelompok-kelompok siswa (Hyman,
1974 :189).
Metode penugasan dalam pengajaran IPS adalah suatu penyajian
bahan pembelajaran di mana guru memberikan tugas tertentu agar
siswa melakukan kegiatan belajar dan memberikan laporan sebagai
hasil dari tugas yang dikerjakannya.
Menurut Djamarah dan Zein (2010), langkah-langkah metode
resitasi dapat dilakukan melalui beberapa langkah atau fase, yaitu
sebagai berikut:
a) Fase pemberian tugas. Tugas yang diberikan kepada siswa
hendaknya mempertimbangkan tujuan yang akan dicapai, jenis tugas
yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta adanya petunjuk yang
dapat membantu dan disediakan waktu yang cukup untuk
mengerjakan tugas tersebut.
b) Fase pelaksanaan tugas. Dalam fase ini diberikan bimbingan atau
pengawasan oleh guru, diberikan dorongan sehingga anak mau
melaksanakan, diusahakan atau dikerjakan oleh anak sendiri,
mencatat semua hasil yang diperoleh dengan baik dan sistematis.
c) Fase pertanggung jawaban tugas. Laporan siswa baik lisan atau
tertulis dari apa yang telah dikerjakan, ada tanya jawab dan diskusi,
penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes atau non-tes atau
cara lainnya.
Kelebihan Metode Penugasan / Resitasi:
a) Tugas lebih merangsang siswa untuk untuk belajar lebih banyak ,
baik pada waktu di kelas maupun di luar kelas.
b) Metode ini dapat mengembangkan kemandiria siswa yang
diperlukan kehidupan kelak.
c) Tugas dapat lebih meyakinkan tentang apa yang dipelajari dari
guru, lebih memperdalam memperkaya atau memperluas pandangan
tentang apa yang dipelajari.
d) Tugas dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari dan
mengolah sendiri imformasi dan komunikasi.
e) Metode ini dapat membuat siswa bergairah dalam belajar karena
kegiatan belajar dilakukan dengan berbagai variasi sehingga tidak
membosankan. (Sudirman Dkk, 1991 : 142 )
Kekurangan dari Metode Resitasi
a) Siswa sulit dikontrol, apa benar mengerjakan tugas ataukan orang
lain
b) Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan
individu siswa.
c) Sering memberikan tugas yang monoton, sehingga membosankan
e. Metode kerja kelompok
Metode kerja kelompok merupakan format belajar mengajar yang
menitik beratkan kepada interaksi antara anggota yang satu dengan
anggota yang lain dalam suatu kelompok, guna menyelesaikan tugas
secara bersama-sama.
Tujuan penggunaan metode kerja kelompok adalah:
Memupuk kemampuan dan kemauan bekerja sama bagi siswa
Untuk meningkatkan keterlibatan sosio-emosional para siswa
Untuk meningkatkan perhatian siswa pada pbm..
Langkah-langkah metode kerja kelompok
a) Guru menjelaskan tugas kepada siswa.
b) Guru menjelaskan apa tujuan kerja kelompok tersebut.
c) Pembagian kelas menjadi beberapa kelompok.
d) Setiap kelompok menunjuk 2 orang teman sebagai ketua dan
sebagai pencatat yang akan membuat laporan tentang kemajuan dan
hasil kerja kelompok tersebut.
e) Guru berkeliling selama kerja kelompok itu berlangsung, bila perlu
memberi saran atau pertanyaan.
f) Guru membantu menyimpulkan kemajuan dan menerima hasil kerja
kelompok. sebagai fasilitator selama siswa melakukan kerja
kelompok.
Kelebihan Metode Kerja Kelompok:
a) Dapat memupuk rasa kerja sama;
b) Suatu tugas yang luas dapat segera diselesaikan;
c) Adanya persaingan yang sehat; dan d. Mengatasi kekurangan
fasilitas pendukung pelaksanaan pembelajaran.
Kelemahan Metode Kelompok
a) Adanya sifat-sifat pribadi siswa yang ingin menonjolkan diri atau
sebaliknya, siswa yang lemah merasa rendah diri dan adakalanya
selalu tergantungg pada siswa yang lain; dan
b) Bila kecakapan setiap anggota tidak seimbang akan menghabat
kelancaran tugas atau kondisi didominasi oleh siswa yang pinter atau
berani.
f. Metode demonstrasi
Demonstrasi merupakan format belajar mengajar yang sengaja
mempertunjukan atau memperagakan tindakan, proses atau prosedur
yang dilakukan oleh guru atau orang lain kepada seluruh atau
sebagian siswa.
Tujuan penerapan metode demonstrasi menurut adalah:
Untuk menggunakan prosedur tertentu dalam mengajar
(prosedur kerja, prosedur pelaksanaan)
Dapat meningkatkan kepercayaan diri bagi siswa
Dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam menggnakan prosedur.
Langkah-langkah perencanaan dan persiapan yang perlu ditempuh
agar metode demonstrasi :
1.Tahap persiapan
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan:
a) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses
demonstrasi berakhir.
b) Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan
dilakukan.
c) Lakukan uji coba demonstrasi.
1.Tahap pelaksanaan
a) Langkah pembukaan
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan diantaranya
Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat
memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa.
b) Langkah pelaksanaan demonstrasi
Mulailah demonstrasi dengan kegiatan yang merangsang siswa
untuk berpikir.
Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana
yang menegangkan.
Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi
dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.
Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan
lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses
demonstrasi.
c) Langkah mengakhiri demonstrasi
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu
diakhiri dengan memberikan tugas- tugas tertentu yang ada
kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian
tujuan prmbelajaran.nstrasi dapat dilaksanakan dengan baik adalah:
Kelebihan dan Kekurangan Metode demonstrasi
a. Kelebihan metode demonstrasi
a) Terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, siswa disuruh
langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
b) Proses pembelajaran akan lebih menarik
c) Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki
kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan.
b. Kekurangan metode demonstrasi
a) Memerlukan keterampilan guru secara khusus.
b) Memerlukan waktu yang banyak.
c) Memerlukan kematangan dalam perancangan atau persiapan.
d) Keterbatasan dalam sumber belajar, alat pelajaran, situasi yang
harus dikondisikan dan waktu untuk mendemonstrasikan.
g. Metode eksperimen
Eksperimen adalah format interaksi belajar mengajar yang
melibatkan logika induksi untuk menyimpulkan pengamatan terhadap
proses atau hasil percobaan.
Tujuan metode ini adalah:
Untuk mengajarkan bagaimana menarik kesimpulan dari fakta
informasi atau data yang diperoleh
Untuk melatih siswa merancang/mempersiapkan, melaksanakan
dan melaporkan hasil eksperimen
Melatih siswa menggunakan logika serta induktif untuk menarik
suatu kesimpulan berdasarkan data dan fakta
Untuk melakukan metode eksperimen, ada langkah-langkah yang
harus diikuti. Berikut ini adalah prosedur dan langkah-langkah
pemakaian metode eksperimen:
1. Langkah Awal
a) Mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan ketika bereksperimen.
Seperti bahan, alat, dan strateginya.
b) Menetapkan metode eksperimen serta tujuan yang ingin dicapai.
Anda bisa menganalisis kira-kira apa tujuan melakukan eksperimen
ini untuk dan hal apa yang didapatkan oleh siswa setelah melakukan
eksperimen.
c) Mempersiapkan kebutuhan peralatan dan sarana yang dibutuhkan
dalam melakukan eksperimen di sekolah. Dalam hal ini, Anda bisa
meminta siswa untuk berpartisipasi membawa bahan dan alat untuk
eksperimen lalu dikumpulkan di sekolah.
d) Guru mengadakan uji eksperimen sebelum memberi tugas kepada
siswa. Guru dapat mengadakan eksperimen sendiri untuk mengetahui
kemungkinan apa saja yang akan terjadi dan kemungkinan hasilnya.
Hal ini bertujuan agar metode eksperimen berjalan lancar dan Anda
memiliki gambaran Apa yang terjadi saat melakukan eksperimen.
Anda juga bisa menganalisis hal apa saja yang tidak boleh dilakukan
selama eksperimen.
e) Lembar kerja disediakan guru untuk siswa melakukan eksperimen
tersebut. Lembar kerja tersebut berisikan tugas-tugas yang harus
dilakukan siswa selama eksperimen, poin penilaian, instruksi, dan
lainnya.
2. Melaksanakan pemakaian metode eksperimen:
a) Guru mendiskusikan mengenai prosedur, alat, dan bahan
eksperimen serta hal-hal penting selama eksperimen bersama-sama
oleh seluruh siswa. Beritahu siswa apa saja kegunaan bahan dan alat
yang mereka siapkan, serta kapan bahan dan alat tersebut
digunakan.
b) Guru membimbing, membantu, sekaligus mengawasi eksperimen
yang dilakukan siswa di saat siswa melakukan pengamatan serta
menuliskan kegiatan eksperimen. Jangan melepas siswa begitu saja,
apalagi jika eksperimen tersebut adalah yang pertama. Anda harus
memerhatikan seluruh siswa dan memberi kesempatan bagi mereka
yang ingin bertanya seputar eksperimen yang dilakukan.
c) Di akhir eksperimennya, siswa membuat kesimpulan dan laporan
dengan lengkap sesuai dengan lembar kerja yang Anda berikan
sebelumnya. Kesimpulan didapatkan dari hasil eksperimen yang
mereka lakukan. Kemungkinan setiap kesimpulan atau laporan siswa
berbeda karena tidak semua hasil percobaan berjalan mulus.
Ada Kelebihan dari Metode Eksperimen, di antaranya yaitu:
a) Membuat siswa percaya atas kesimpulan yang sesuai dengan hasil
eksperimennya. Mereka dapat membuat kesimpulan sendiri, namun
maknanya sama dengan yang sebenarnya.
b) Membina siswa untuk membuat terobosan baru dengan penemuan
dari eksperimennya dan menjadi manfaat bagi sesama. Karena
metode pembelajaran ini menyenangkan, tak menutup kemungkinan
siswa melakukan percobaan atau eksperimennya sendiri di rumah,
tanpa harus diberi tugas terlebih dahulu.
c) Hasil dari percobaan siswa dapat dimanfaatkan untuk sekolah dan
masyarakat.
d) Melatih ketelitian dan keuletan siswa ketika melakukan
eksperimen.
Adapun berikut kekurangan metode eksperimen yang bisa Anda
ketahui, di antaranya yaitu:
a) Metode ini lebih sesuai dengan pelajaran berdasar ilmu sains dan
teknologi.
b) Memerlukan fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah
diperoleh dan terkadang harganya cukup mahal. Meski begitu, Anda
bisa mensiasatinya dengan mencari bahan yang mudah didapatkan
dan murah.
c) Menguji kesabaran guru dan siswa.
d) Eksperimen tidak selalu menghasilkan hasil yang diharapkan. Bisa
jadi ada faktor-faktor tertentu di luar jangkauan kemampuan yang
tidak sesuai. Meski begitu, hal ini bisa disiasati dengan melakukan
eksperimen lagi hingga berhasil.
h. Metode inquiry
Metode Inquiri dalam pembelajaran merupakan suatu prosedur yang
menekankan belajar secara individual dimana siswa berusaha
melakukan aktivitas sendiri untuk mencari dan meneliti sesuatu
sebelum menarik suatu kesimpulan.
Gagne dan Berliner mengemukakan bahwa metode penemuan
ditandai oleh adanya keaktifan siswa dalam memperoleh
keterampilan intelektual, sikap dan keterampilan motorik ata
psikomotorik.
Langkah-langkah kegiatan inkuiri adalah sebagai berikut :
a) Merumuskan masalah
b) Mengamati atau melakukan observasi
c) Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan,
bagan, tabel, dan karya lainnya
d) Mengkomunikasikan atau mnyajikan hasil karya pada pembaca,
teman sekelas, guru, audiens yang lainnya
Kelebihan Model Pembelajaran Inquiry yaitu :
a) Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang menekankan
kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui pembelajaran ini
dianggap jauh lebih bermakna.
b) Pembelajaran ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk
belajar sesuai dengan gaya mereka.
c) Pembelajaran ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan
perkembangan psikologi belajar moderen yang menganggap belajar
adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
d)Keuntungan lain yaitu dapat melayani kebutuhan siswa yang
memiliki kemampuan di ata rata-raa. Artinya, siswa yang memiliki
kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang
lemah dalam belajar.
Kekurangan Model Pembelajaran Inquiry yaitu :
a) Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa
b) Sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur
dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c) Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya memerlukan waktu
yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan
waktu yang telah ditentukan
d) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan
siswa menguasai materi pelajaran, maka startegi ini tampaknya akan
slit di implementasikan.
Berikut ini langkah-langkah metode discovery learning.
a) Memberi rangsangan atau stimulus (stimulation)
b) Mengidentifikasi masalah (problem statement)
c) Proses mengumpulkan data (data collection)
d) Proses pengolahan data (data processing)
e) Pembuktian (verification)
Adapun kelebihan discovery learning adalah sebagai berikut.
a) Mampu memperbaiki dan meningkatkan keterampilan berpikir
peserta didik di ranah kognitif.
b) Menumbuhkan rasa senang saat berlangsungnya pembelajaran,
terlebih jika kesimpulan yang diperoleh sesuai.
c) Pengetahuan yang diperoleh peserta didik bisa diingat dan
dipahami lebih lama.
d) Mampu membangkitkan keinginan belajar peserta didik.
e) Mampu meningkatkan penalaran peserta didik.
f) Lebih efektif dalam mentransfer pengetahuan pada peserta
didik.
Kelemahan Discovery Learning:
a) Siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental, siswa
harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya
dengan baik.
b) Terkadang terhitung sangat sulit mewujudkan pembelajaran
discovery learning.
c) Jika keadaan di kelas gemuk atau memiliki jumlah siswa terlalu
banyak, metode ini tidak akan mencapai hasil yang memuaskan

2)Metode Interaksi Edukatif di Luar Kelas


a. Metode karyawisata
Metode karyawisata merupakan suatu kegiatan belajar mengajar
dimana siswa dibawa ke suatu objek di luar kelas untuk mengkaji
atau mempelajari suatu masalah yang berhubungan dengan materi
pelajaran atau dengan kata lain karyawisata merupakan suatu upaya
mendekatkan atau membawa diri siswa kepada kehidupan nyata yang
menjadi sumber belajar bagi para siswa.
Tujuan metode karyawisata adalah:
Agar siswa dapat membandingkan apa yang mereka pelajari
didalam kelas secara teoritis dengan keadaan nyata dilapangan,
atau membandingkan antar keadaan nyata dengan praktek
penggunaannya.
Untuk menghilangkan kejenuhan siswa dalam belajar.
Untuk dijadikan ajang rekreasi bagi siswa sambil belajar.
1.Kegiatan Persiapan meliputi:
a) merumuskan tujuan pembelajaran;
b) menyiapkan meteri pelajaran yang sesuai silabus/kurikulum;
c) melakukan studi awal ke lokasi sasaran karya wisata dan
menyiapkan skenario pelaksanaan karya wisata.
2. Kegiatan Pelaksanaan Karya Wisata meliputi kegiatan pembukaan,
inti dan penutup.
Keunggulan metode field trip yaitu:
a) siswa dapat belajar langsung di lapangan sehingga pengetahuan
yang diperoleh nyata, hidup, bermakna dan komprehensif;
b) siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari masalah atau
pertanyaan tentang materi yang dipelajari dengan melihat,
mendengar, mencoba dan membuktikan sendiri secara langsung;
c) motivasi dan minat belajar siswa tinggi; guru diperingan tugasnya
dalam menyampaikan materi pelajaran, karena materi disampaikan
oleh nara sumber atau observasi langsung oleh siswa sendiri; siswa
aktif belajar melalui observasi, wawancara, percobaan, menggolong-
golongkan dan sebagainya.
Kelemahan Field Trip yaitu:
a) memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak;
b) memerlukan waktu yang cukup lama;
c) memerlukan biaya yang relatif tinggi;
d) memerlukan pengawasan yang ketat agar siswa fokus terhadap
tugasnya;
e) serta laporan hasil karya wisata biasanya diserahkan tiidak tepat
waktu.
b. Metode observasi
Observasi merupakan kelanjutan atau alat yang diperlukan pada saat
pelaksanaan karyawisata. Metode observasi adalah format
pembelajaran di mana siswa dibawa ke luar kelas untuk mengamati
suatu objek atau peristiwa kemudian merekamnya dengan
menggunakan lembar pengamatan yang telah dipersiapkan terlebih
dahulu.
Tujuan observasi adalah
Untuk memperoleh informasi atau data dari lapangan yang
berhubungan dengan materi pelajaran.
Memberikan pengalaman langsung bagi siswa
Melatih ketelitian dan kejelian siswa dalam mengobservasi suatu
objek
Melatih siswa menggunakan instrumen (lembar observasi) dalam
memperoleh data yang diperlukan
Menghilangkan kejenuhan bagi siswa dalam belajar di kelas.
Tahapan-Tahapan Dalam Observasi Secara Singkat
Selain tahapan diatas, terdapat langkah-langkah metode dalam
pengumpulan data melalui observasi secara umum yang disingkat
dalam 8 langkah. Adapun tahapan tersebut secara berurutan adalah
sebagai berikut:
a) Menentukan tujuan
b) Menemukan sasaran
c) Menemukan ruang lingkup
d) Menemukan tempat dan waktu
e) Mempersiapkan perlengkapan yag dibutuhkan
f) Mulai mengadakan observasi
g) Mengadakan pencatatan data
h) Menyusun laporan
Keuntungan pelaksanaan pengamatan langsung atau observasi dalam
proses pengumpulan data, yaitu:
a) Observasi sangat mudah dilaksanakan
b) Metode pengamatan langsung mampu menjawab atau memenuhi
rasa ingin tahu seseorang, sehingga pada akhirnya proses yang sudah
dilalui memberikan makna atau nilai tersendiri.
c) Dengan metode pengamatan langsung bisa menjadi bukti dan tidak
adanya manipulasi.
Beberapa kekurangan metode observasi, adalah:
a) Pengamat membutuhkan waktu untuk menunggu tindakan
tertentu.
b) Terdapat beberapa data yang tidak bisa dilakukan dengan
observasi, misalnya rahasia pribadi seseorang.
c)Kecenderungan seseorang yang sedang diobservasi untuk
berperilaku atau bersikap sesuai dengan yang diharapkan pengamat.
C. PENGERTIAN PENDEKATAN
Adapun pendapat dari Wahjoedi (1999:121) mengenai pengertian
pendekatan yang berpendapat bahwa arti pendekatan pembelajaran
adalah cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku siswa agar ia
dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat memperoleh
hasil belajar secara optimal.
Kemudian menurut Syaifuddin Sagala (2005:68) yang berpendapat
mengenai pengertian pendekatan berpendapat bahwa pendekatan
pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan
siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan
instruksional tertentu
Selanjutnya konsep pendekatan menurut Syaiful (2003:62)
berpendapat bahwa pendekatan adalah suatu pandangan guru
terhadap siswa dalam menilai, menentukan sikap dan perbuatan yang
dihadapi dengan harapan dapat memecahkan masalah dalam
mengelola kelas yang nyaman dan menyenangkan dalam proses
pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk
pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih
sangat umum, didalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.
Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih
kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran tentu tidak kaku
harus menggunakan pendekatan tertentu, tetapi sifatnya lugas dan
terencana. Artinya memilih pendekatan disesuaikan dengan
kebutuhan materi ajar yang dituangkan dalam perencanaan
pembelajaran.
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran IPS adalah
interdisipliner atau multidisipliner. Artinya, dalam proses belajar
mengajardi kelas IPS, para siswa seyogianya diajak, dibina dan
didorong agar dalam mengkaji atau memecahkan masalah atau topik
dipandang dari berbagai disiplin ilmu.
D. MACAM-MACAM PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS
Istilah pendekatan dalam konteks pembelajaran mengacu kepada
teori-teori tentang hakikatnya yang berfungsi sebagai landasan dan
prinsip pembelajaran. Berikut ini terdapat beberapa macam
pendekatan yang sering kita dengar, diantaranya ialah:
1.Pendekatan disiplin atau pendekatan struktur
Pendekatan Disiplin bertitik tolak dari sesuatu disiplin ilmu tertentu.
Artinya pola kerangka atau sistematika pendekatan disiplin dimulai
dimulai dari menyampaikan konsep-konsep dari suatu disiplin,
baru kemudian menambahkan konsep-konsep disiplin lainnya. Yang
bertujuan untuk mendukung konsep-konsep disiplin tersebut.
Misalnya dimulai dari disiplin sejarah atau dari geografi atau dari
ekonomi, dan sebagainya. Cara penyampaian dalam pendekatan
disiplin adalah dengan mempertautkan konsep-konsep lain yang
bersifat menunjang yang dilakukan secara sistematis. Tujuan dari
pendekatan disiplin antara lain:
Mendukung tujuan IPS dalam kurikulum.
Untuk mendapatkan pengertian yang lebih mendalam tentang
konsep-konsep ilmu social tertentu.
Untuk menelaah lebih lanjut tentang lingkup utama kegiatan
manusia.
Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang konsep-konsep
tertentu dari suatu disiplin dengan disiplin yang lain.
·Untuk memberikan bahan yang lebih banyak dan lebih luas
kepada IPS.

1. Pendekatan antar struktur atau interdisiplin


Pendekatan antar struktur merupakan pendekatan yang membahas
suatu konsep secara berturut melalui beberapa disiplin dan kemudian
dipersatukan. Dengan pendekatan ini suatu konsep ilmu sosial atau
suatu topik diorganisasikan bersama konsep dari berbagai ilmu sosial
terpadu. Contohnya: Menunjukkan pada peta pesebaran daerah asal
suku bangsa di Indonesia. Maka, dapat meyoroti dari sudut pandang:
geografi, khususnya peta persebaran daerah asal suku bangsa di
Indonesia. Kemudian materi sikap menghormati keanekaragaman
suku bangsa. Kemudian bisa membahas berbagai jenis kebudayaan di
Indonesia. Kesemuanya itu terpadu menjadi suatu bahan pelajaran
yang utuh dan tidak merupakan cerita bersambung. Sumbangan
konsep dari berbagai ilmu diolah, diramu, dan dipadukan baik dari
segi urutan atau tingkat kesulitan maupun kepentingannya.
Kesulitan penggunaan pendekatan ini dalam pelaksanaan pengajaran
IPS dapat dimaklumi mengingat masih jarang ditemukan guru IPS
Tetapi hal ini dapat diatasi melalui team teaching pada saat
memprogram atau waktu melaksanakannya.
2. Pendekatan kemasyarakatan
Pendekatan Kemasyarakatan dimaksudkan seperti pendekatan yang
kita gunakan didalam mempelajari IPS dengan mengambil masyarakat
sebagai fokus pembahasan. Artinya semua komponen program
diambil dari dan ditujukan pada masyarakat sekitar. Tujuan dari
penekatan kemasyarakatan antara lain:
Pergaulan siswa di dalam masyarakat lebih luas, meliputi
kecakapan bergaul, sikap ramah tamah, tenggang rasa, suka
menolong, penyesuaian diri dalam berbagai situasi dan bisa
mempengaruhi masyarakat sekitarnya.
Dapat memperluas pengetahuan dan pengertian yang didapat
disekolah dengan macam-macam kenyataan (fakta) yang didapat
di dalam masyarakat (konsep-konsep) sehingga mempunyai scope
yang lebih luas dan lebih mendalam.
Mengetahui kebutuhan-kebutuhan dan harapan masyarakat akan
hasil pendidikan di sekolah yang dapat digunakan untuk
membangun, membina, dan mengembangkan masyarakat.
Dapat berpartisipasi langsung dengan berbagai kegiatan
kemasyarakatan yang juga diharapkan oleh masyarakat.
Mengetahui lebih banyak tentang perubahan dan perkembangan
yang lebih cepat daripada yang diduga diketahui disekolah
sehingga pengetahuannya selalu aktual.

3. Pendekatan lingkungan
Lingkungan masyarakat lebih banyak membicarakan lingkungan fisik
dan lingkungan budaya atau sering disebut dengan lingkungan
geografis.
a) IPS dengan lingkungan Fisik di dalam pengetahuan tentang
lingkungan, unsur fisik memegang peranan penting. Hal ini dimuat
dalam tujuan pengajaran IPS. Tujuan tersebut antara lain:
Anak harus memahami keadaan lingkungan fisiknya (keadaan
alam, kekayaan alam, iklim, fauna, serta ekosistem dan
lingkungannya).
Anak harus menyadari bagaimana campur tangan manusia didalam
mengelola sumber-sumber alam.
Anak harus memahami dan menyadari tentang perlunya
perhitungan, pengawasan dan pengawetan alam sekitar demi
kelestarian lingkungan.
b) IPS dan Lingkungan Budaya, tujuan pengajaran IPS dan
Lingkungan Budaya adalah:
Mengajarkan kebudayaan-kebudayaan manusia di dunia dari hal
perbedaan, persamaan hakekat budaya yang ada padanya,
perkembangan serta perubahan-perubahannya.
Anak harus memahami nilai-nilai budaya nasioanal, regional
maupun lokal, menghargai dan memelihara sebagai harga pusaka
peninggalan nenek moyang.
Menanamkan rasa tanggung jawab dan kesadaran untuk
memelihara dan melestarikan warisan budaya tersebut.
Anak harus mengetahui akibat-akibat buruk yang dapat
ditimbulkan oleh penetrasi kebudayaan asing yang masuk ke
dalam lingkungan kebudayaan.
4. Pendekatan pembelajaran tradisional
Pendekatan Pembelajaran Tradisional, pendekatan pembelajaran
tradisional mengutamakan penyajian fakta dan nama, melalui hafalan
dan ingatan. Anak dianggap sebagai suatu bejana kosong yang harus
diisi oleh guru sampai penuh. Sehingga dalam pendekatan
pembelajaran anak bersifat pasif. Sedangkan guru bertindak aktif
dengan metode ceramah.
Kekurangan dari pendekatan pembelajaran tradisional antara lain
kurang memberikan kesempatan untuk bertanya atau berdiskusi
memecahkan masalah sehingga daya serap siswa kurang tajam,
kadang-kadang pernyataan atau penjelasan lisan sukar ditangkap.
Apalagi jika menggunakan kata-kata asing, kurang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kecakapannya untuk
mengeluarkan pendapat, kurang cocok untuk anak yang tingkat
abstraksinya masih kurang, dan dapat menimbulkan kebosanan siswa.
Pendekatan ini dapat digunakan apabila terdapat hal-hal berikut ini
bahan yang ingin disampaikan sangat
dan para siswa dapat memahami informasi melalui kata-kata.
5. Pendekatan pembelajaran inquiry
Pendekatan Pembelajaran Inkuiri, pendekatan pembelajaran inkuiri
bertolak dari pandangan bahwa siswa sebagai subjek dan objek
dalam belajar, mempunyai kemampuan dasar untuk berkembang
secara optimal sesuai engan kemampuan yang dimilikinya. Proses
pembelajaran harus dipandang sebagai stimulus yang dapat
memandang siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Peranan guru
lebih banyak menempatkan diri sebagai pembimbing atau pemimpin
belajar dan fasilitator belajar.
Dengan demikian, siswa lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau
dalam bentuk kelompok memecahkan permasalahan dengan bimbingan
guru. Tugas utama guru adalah memilih masalah yang perlu
dilontarkan kepada kelas untuk dipecahkan oleh siswa sendiri.
Berikutnya guru menyediakan sumber belajar bagi siswa untuk
pemecahan masalah.
Pendekatan inkuiri dalam mengajar termasuk pendekatan modern,
yang sangat didambakan untuk dilaksanakan disetiap sekolah.
Pendekatan inkuiri dapat dilaksanakan apabila sudah memenuhi
syarat-syarat seperti guru harus terampil memilih persoalan yang
relevan untuk diajukan kepada kelas dan sesuai dengan daya nalar
siswa, guru harus terampil menumbuhkan motivasi belajar siswa dan
menciptakan situasi belajar yang menyenangkan, adanya fasilitas dan
sumber belajar yang cukup, dan partisipasi setiap siswa dalam setiap
kegiatan belajar.
E. PENDEKATAN YANG DITERAPKAN DI KURIKULUM
MERDEKA
Mata pelajaran IPS adalah lingkungan, manusia, serta masyarakat.
Mengusung semangat merdeka belajar dan menekankan aspek
kompetensi baik sikap, pengetahuan, maupun keterampilan. Sehingga
peserta didik aktif melalui materi, aktivitas, serta projek
pembelajaran, dalam konteks nasionalisme mata pelajaran IPS
menjadi penting dan strategis untuk mewujudkan generasi penerus
yang berwawasan kebangsaan dan global.
Perkembangan zaman dari masa kemasa yang membuat karakteristik
peserta didik yang juga semakin berkembang menjadi pribadi yang
semakin kreatif, berfiir kritis, serta sangat eksploratif membuat
guru juga perlu melakukan pendekatan pembelajaran yang sesuai.
Pemilihan pendekatan pembelajaran menjadi salah satu factor
pendukung keberhasilan apabila pemilihan pedekatan pembelajaran
dilakukan secara tetap. Secara garis besarnya macam pendekatan
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dibagi menjadi :
1. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual merupakan salah satu pendekatan yang
sagat cocok di terapkan kurikulum merdeka, dimana dalam
pendekatan ini guru sebagai fasilitatot akan memberikan gambaran
materi pelajaran yang kemudian dihubungkan dengan kejadian yang
terjadi di dunia nyata atau di lingkungan sekitar.
Tujuannya adalah untuk mendorong siswa agar bisa menemukan suatu
hubungan antara pengetahuan dalam materi pelajaran dengan
kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini memerlukan daya pikir yang
kritis dari siswa sehingga secara tidak langsung dapat membantu
menemukan potensi diri mereka.
2. Pendekatan Konstruktivisme
Pendekatan yang kedua ini dapat mendukung pencapaian perwujudan
profil pelajar Pancasila yang sejalan dengan tujuan Pendidikan
Idonesia melalui Kurikulum Merdeka. Dimana guru tidak akan
mengjarkan siswa untuk menyelesaikan soal benar- salah, melainkan
mendorong siswa untuk berpikir kritis untuk memecahkan sebuah
masalah.
Dimana menciptakan siswa yang berfikir kritis merupakan salah satu
dimensi dan karakterik pembelajaran dengan profil pelajar Pancasila
dan kemampuan berfikir tingkat tinggi.
3. Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan dalam pembelajaran selanjutnya adalah pemecahan
masalah (problem solving). Pada pendekatan ini guru menekankan
kepada siswa untuk mempergunakan seluruh pengetahuan dan
kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan suatu permasalahan.
Biasanya dalam pendekatan ini siswa harus bisa menggunakan
logikanya untuk menemukan sebab akibat dari suatu masalah,
menganalisisnya, membuat hipotesa hingga mendapatkan kesimpulan.
4. Pendekatan Saintifik
Pendekatan Pembelajaran Kurikulum Merdeka selanjutnya yaitu
konsep pendekatan saintifik mengacu pada kurikulum pembelajaran
yang berlaku di sekolah. Pendekatan saintifik yang disebutkan dalam
kurikulum 2013 lalu menggunakan lima langkah yaitu mengamati,
bertanya, mengumpulkan data, melakukan asosiasi dan
mengkomunikasikannya.
Dalam Kurikulum Merdeka juga pendekatan ini masih sangat relevan
jika di laksanakan. Apalagi dalam kaitannya dengan pembelajaran
berbasis projek
5. Pendekatan Proses
Terakhir adalah pendekatan proses dimana guru memberikan
kebebasan kepada siswa untuk mengamati penemuan ataupun
penyusunan konsep tertentu. Siswa akan melakukan percobaan atau
ilustrasi kemudian menyusun hipotesa.
Dengan menggunakan pendekatan dalam pembelajaran yang tepat
diharapkan siswa dapat menemukan dan melatih potensi yang
dimilikinya secara optimal. Tujuannya agar siswa bisa meraih
prestasi terbaiknya.

Anda mungkin juga menyukai