Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Metode Ceramah

Istilah metode berasal dari dua kata yaitu meta dan hodos. Meta berarti "Melalui" dan hodos berarti
"Cara". dengan demikian, metode dapat berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai
sebuah tujuan. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa Meted adalah suatu sarana untuk
menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin tersebut.

Ceramah merupakan salah satu metode mengajar yang paling banyak digunakan dalam proses belajar
mengajar. Metode ceramah ini dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran kepada peserta
didik secara langsung atau dengan cara lisan. Penggunaan metode ini sifatnya sangat praktis dan efisien
bagi pemberian pengajaran yang bahannya banyak dan mempunyai banyak peserta didik. Metode
ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah
pendidikan, oleh karena itu metode ini boleh dikatakan sebagai metode pengajaran tradisional karena
sejak dulu metode ini digunakan sebagai alat komunikasi guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
Metode ini sejak dulu sudah digunakan dalam mengembangkan dan mendakwakan agama Islam baik
Nabi Muhammad saw maupun para Sahabat-sahabatnya. .

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang pengertian metode ceramah, dapat kita lihat
beberapa defenisi yang dikemukakan oleh para ahli yaitu:

· Menurut Suryono

Metode ceramah adalah Penuturan atau penjelasan guru secara lisan, di mana dalam pelaksanaanya
guru dapat menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada
murid-muridnya.[1]

· Menurut Roestiyah N.K

Metode ceramah adalah Suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau
informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.[2]

· Menurut Team Didaktik Metodik

“Metode ceramah adalah Penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelas”.[3]

Kelebihan Metode Ceramah

1. Dapat menampung kelas besar, tiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk
mendengarkan, dan karenanya biaya yang diperlukan menjadi relatif lebih murah.

2. Konsep yang disajikan secara hirarki akan memberikan fasilitas belajar kepada siswa.

3. Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting hingga waktu dan energi dapat
digunakan sebaik mungkin.

4. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran, tidak menghambat
terlaksananya pelajaran dengan ceramah.[4]
Kekurangan Metode Ceramah

1. Pelajaran berjalan membosankan dan siswa-siswa menjadi pasif, karena tidak berkesempatan
untuk menemukan sendiri oleh konsep yang diajarkan. Sisawa hanya aktif membuat catatan saja.

2. Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai bahan
yang diajarkan.

3. Pengetahuan yang diperoleh melaui ceramah lebih cepat terlupakan.

4. Ceramah menyebabkan belajar siswa menjadi “Belajar Menghafal” yang tidak mengakibatkan
timbulnya pengertian.[5]

Salah satu peran penting dalam kegiatan belajar mengajar adalah guru atau pendidik. Tugas guru adalah
melihat apakah berbagai pengaruh yang ada disekeliling siswa telah dipilih dan diatur agar dapat
mendorong timbulnya minat belajar dikalangan anak didik. Untuk bidang studi matematika, guru
diminta agar tidak mendominasi kelas dan pengajaran supaya berpusat kepada anak atau siswa.

Sebenarnya dalam penggunaan metode ceramah pada proses belajar mengajar adalah metode yang
sangat baik, dengan memperhatikan isyarat yang dikemukakan oleh Iman Al Gazali dalam M. Athiyah Al
Abrasyi Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam.

Seorang guru membatasi dirinya dalam berbicara dengan anak-anak sesuai dengan daya pengertiannya,
jangan diberikan kepadanya sesuatu yang tidak dapat ditangkap oleh akalnya karena akibatnya ia akan
lari dari pelajaran atau akalnya memberontak terhadapnya.[6]

Isyarat tersebut di atas harus diperhatikan oleh seorang guru di dalam memberikan pelajaran, karena
ketika guru memberikan pelajaran yang tidak sesuai dengan materi pelajaran yang diterimanya atau
tingkat kecerdasannya maka akan sangat fatal akibatnya bagi anak bahkan akan menimbulkan trauma
bagi anak . Olehnya itu di dalam menyajikan suatu pelajaran bagi guru hendaknya sesuai dengan materi
pelajaran yang diajarkan dan sesuai dengan tingkat pola pikir anak didik.

Metode Ceramah

Menurut Notoatmodjo (2012) ada beberapa metode promosi kesehatan, salah satunya adalah metode
ceramah.
1. Pengertian metode ceramah

Ceramah adalah pidato yang disampaikan oleh seorang pembicara di depan sekelompok pengunjung.
Ceramah pada hakikatnya adalah proses transfer informasi dari pengajar kepada sasaran belajar. Dalam
proses tranfer informasi ada tiga elemen penting, yaitu pengajar, materi dan sasaran belajar. Metode
ceramah efektif digunakan untuk meningkatkan pengetahuan seseorang.

2. Penggunaan metode ceramah

Ceramah digunakan pada sifat sasaran sebagai berikut, yaitu sasaran belajar mempunyai perhatian yang
selektif, sasaran belajar mempunyai lingkup perhatian yang terbatas, sasaran belajar memerlukan
informasi yang kategoris dan sistematis, sasaran belajar perlu menyimpan informasi, sasaran belajar
perlu menggunakan informasi yang diterima.

3. Kelebihan metode ceramah

Adapun kelebihan menggunakan metode ceramah antara lain : a. Dapat digunakan pada orang dewasa

b. Penggunaan waktu yang efisien

c. Dapat dipakai pada kelompok yang besar d. Tidak terlalu banyak menggunakan alat bantu pengajaran
e. Dapat dipakai untuk memberi pengantar pada pelajaran atau suatu kegiatan.

Kekurangan metode ceramah Adapun kekurangan menggunakan metode ceramah antara lain : a.
Menghambat respon dari yang belajar sehingga pembicara sulit menilai reaksinya b. Tidak semua
pengajar dapat menjadi pembicara yang baik, pembicara harus menguasai pokok pembicaraannya

c. Dapat menjadi kurang menarik, sulit untuk dipakai pada anak-anak d. Membatasi daya ingat dan
biasanya hanya satu indera yang dipakai

D. Pengertian Metode CeramahMetode Ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan cara
menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya
mengikuti secara pasif ( Muhibbin Syah, 2000 ). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya
metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi
kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan pemahaman
siswa.Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu
metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi
edukatif. Ada dua hal penting yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode ini yaitu :

1. Menetapkan apakah metode ceramah, wajar digunakan dengan mempertimbangkan hal – hal sebagai
berikut ( Suciati, 2005 : 77 ) :

a. Tujuan yang hendak dicapai.

b. Bahan yang akan diajarkan termasuk dengan sumbernya.


c. Alat, fasilitas, dan waktu yang tersedia.

d. Jumlah murid beserta taraf kemampuannya.

e. Kemampuan guru dalam penguasaan materi dan kemampuannya

berbicara.

f. Pemilihan metode lainnya sebagai metode bantu.

g. Situasi pada saat berlangsungnya kegiatan belajar – mengajar.

2. Langkah – langkah menggunakan metode ceramah adalah sebagai berikut ( Suciati, 2005 : 77 ) :a.
Tahap persiapan : yang artinya tahap guru untuk menciptakan kondisi sebelum memulai mengajar.

b. Tahap penyajian : yang artinya saat guru menyampaikan bahan ceramah.c. Tahap asosiasi : yang
artinya memberikan kesempatan pada siswa untuk menghubungkan dan membandingkan bahan
ceramah yang telah diterimanya. Untuk itu pada tahap ini diberikan kesempatan untuk tanya jawab dan
diskusi.d. Tahap generalisasi dan kesimpulan : yang artinya menyimpulkan hasil ceramah, umumnya
siswa mencatat dari yang telah diceramahkan.e. Tahap aplikasi atau evaluasi : yang artinya penilaian
terhadap hasil siswa mengenai bahan yang telah diberikan guru, evalusi biasanya dalam bentuk lisan,
tertulis, dan lain – lain.Perlu diperhatikan bahwa metode ceramah akan efektif digunakan apabila
dipadukan dengan metode – metode lain, misalnya metode drill ( latihan ).Sehingga dapat membawa
hasil yang baik dan memuaskan.Metode ceramah ini wajar digunakan apabila :a. Ingin mengajarkan
topik baru.

b. Tidak ada sumber bahan pelajaran pada siswa.

c. Menghadapi sejumlah siswa yang cukup banyak.

Selain ada dua hal penting yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode ceramah, perlu juga
diperhatikan bahwa metode ceramah mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :

1. Kelebihan atau segi positif dari metode ceramah :

a. Dalam waktu relatif singkat dapat di sampaikan bahan-bahan sebanyak-banyaknya.

b. Organisasi kelas lebih sederhana, tidak perlu mengadakan pengelompokan murid-murid seperti pada
metode yang lain.

c. Guru dapat menguasai seluruh kelas dengan mudah, walaupun jumlah murid cukup besar.

d. Apabila penceramah berhasil baik, dapat menimbulkan semangat , kreasi yang konstruktif, yang
merangsang anak untuk melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan.
e. Lebih fleksibel, jika waktu terbatas bahan dapat dipersingkat diambil yang penting-penting saja dan
apabila waktunya banyak dapat di sampaikan bahan yang banyak dan mendalam

2. Kekurangan atau segi negatif dari metode ceramah :

a. Guru sukar mengetahui pemahaman anak terhadap bahan-bahan yang di berikan.

b. Kadang guru sangat mengejar di sampaikannya bahan yang sebanyak-banyaknya, sehingga menjadi
bersifat pemompaan.

c. Pendengar cenderung menjadi pasif dan ada kemungkinan malah kurang tepat dalam mengambil
kesimpulan, sebab guru menyampaikan bahan-bahan tersebut dengan lisan.

d. Apabila penceramah tidak memperhatikan psikologis anak ceramah dapat bersifat melantur - lantur
dan membosankan.

Metode Diskusi

1. Pengertian Metode DiskusiKata diskusi berasal dari bahasa latin yaitu discussus yang berarti to
examine. Discussus terdiri dari akar kata dis dan cuture. Dis artinya terpisah sedangkan cuture artinya
menggoncangkan atau memukul. Secara etimologi discuture berarti suatu pukulan yang memisahkan
sesuatu atau dengan kata lain membuat sesuatu menjadi jelas dengan cara memecahkan atau
menguraikan (Armai Arief, 2002 : 145).Menurut Killen dalam Abdul Majid (2013 : 200) diskusi adalah
metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini
adalah untuk memecahkan masalah, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan
siswa serta untuk membuat suatu keputusan.Mansyur mengemukakan dalam Armai Arief (2002 : 145)
bahwa diskusi adalah percakapan ilmiah yang berisikan pertukaran pendapat, pemunculan ide, serta
pengujian pendapat yang dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam kelompok untuk
mencari kebenaran.Diskusi adalah suatu kegiatan kelompok untuk memecahkan suatu masalah dengan
maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau
untuk merampungkan keputusan bersama ( Ahmad Sabri, 2005 : 56).Menurut Armai Arief (2002 : 145)
diskusi adalah suatu proses yang melibatkan dua individu atau lebih, berintegrasi secara verbal dan
saling berhadapan saling tukar informasi (information sharing), saling mempertahankan pendapat (self
maintenance) dalam memecahkan sebuah masalah tertentu (problem solving).

Ramayulis juga mengemukakan dalam Armai Arief (2002 : 146) pengertian yang hampir sama bahwa
metode diskusi dalam pendidikan adalah suatu cara penyajian atau penyampaian bahan pelajaran di
mana guru memberikan kesempatan pada para siswa atau kelompok untuk mengadakan pembicaraan
ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif
pemecahan masalah.Menurut Gulo dalam Ahmad Munjin Nasih dkk (2013 : 57) metode diskusi
merupakan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kualitas interaksi antara peserta
didik. Tujuannya ialah untuk memperoleh pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang
sesuatu, disamping untuk mempersiapkan dan menyelesaikan keputusan bersama. Menurut Morgan
Supriyanto dalam Ahmad Munjin Nasih dkk (2013 : 57) menegaskan bahwa diskusi yang ideal adalah
berpartisipasinya sekelompok individu dalam diskusi terhadap suatu masalah yang memerlukan
informasi atau tindakan lebih lanjut.Berdasarkan pendapat dari beberapa para ahli di atas maka dapat
penulis simpulkan bahwa metode diskusi adalah salah satu alternatif metode atau cara yang dapat
dipakai oleh seorang guru di kelas dengan tujuannya untuk dapat memecahkan suatu masalah
berdasarkan pendapat para siswa.2. Jenis-jenis Metode Diskusi

Menurut Abdul Majid (2013 : 201-203) macam-macam jenis diskusi yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran antara lain:a. Diskusi kelas

Diskusi kelas atau disebut juga diskusi kelompok adalah proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh
seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi.b. Diskusi kelompok kecil

Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok-kelompok. Jumlah anggota
kelompok antara 3-5 orang. Pelaksanaannya dimulai dengan guru menyajikan permasalahan secara
umum, kemudian masalah tersebut dibagi-bagi ke dalam sub masalah

yang harus dipecahkan oleh setiap kelompok kecil.

c. SimposiumSimposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan dipandang dari
berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian. Simposium dilakukan untuk memberikan wawasan yang
luas kepada siswa. Setelah para penyaji memberikan pandangannya tentang masalah yang dibahas,
simposium diakhiri dengan pembacaan kesimpulan hasil kerja tim perumus yang telah ditentukan
sebelumnya. d. Diskusi panelDiskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh
beberapa orang panelis yang biasanya terdiri dari 4-5 orang dihadapan pendengar. Diskusi panel
berbeda dengan jenis diskusi lainnya. Dalam diskusi panel pendengar tidak terlibat secara langsung
tetapi berperan hanya sekedar peninjau para panelis yang sedang melaksanakan diskusi.

e. Seminar

Seminar merupakan bentuk pertemuan yang dihadiri oleh sejumlah orang untuk melakukan kajian dan
pembahasan suatu masalah (topik/tema) melalui gagasan pikiran dan tukar pendapat yang dipandu oleh
orang ahli.f. Lokakarya

Menurut Supriadie dalam Abdul Majid (2013 : 203) lokakarya adalah bentuk pertemuan yang membahas
masalah praktis/teknis/operasional yang biasanya merupakan tindak lanjut dari hasil seminar sehingga
hal-hal yang bersifat konseptual dapat diturunkan ke dalam suatu produk yang siap untuk
dikembangkan atau dilaksanakan.3. Langkah-langkah Metode Diskusi

Menurut Supriyanto dalam Ahmad Munjin Nasih dkk (2013 : 61 -62) menyatakan ada hal-hal yang perlu
diperhatikan oleh guru dalam menggunakan metode diskusi mulai dari perencanaan sampai tindak
lanjut diskusi tersebut.

a. Perencanaan diskusi1) Tujuan diskusi harus jelas agar arah diskusi lebih terjamin.2) Peserta diskusi
harus jelas memenuhi persyaratan tertentu dan jumlahnya disesuaikan dengan sifat diskusi itu sendiri.3)
Penentuan dan perumusan masalah yang akan didiskusikan harus jelas.4) Waktu dan tempat diskusi
harus tepat, sehingga tidak akan berlarut-larut.b. Pelaksanaan diskusi

1) Membuat struktur kelompok (pemimpin, sekretaris, dan anggota).2) Membagi-bagi tugas dalam
diskusi.3) Merangsang seluruh peserta untuk berpartisipasi.4) Mencatat ide-ide dan saran-saran yang
penting.5) Menghargai setiap pendapat yang diajukan peserta.6) Menciptakan situasi yang
menyenangkan.

c. Tindak lanjut diskusi1) Membuat hasil-hasil atau kesimpulan dari diskusi.2) Membacakan kembali
hasilnya untuk diadakan korelasi sepenuhnya.3) Membuat penilaian terhadap pelaksanaan diskusi
tersebut untuk dijadikan bahan pertimbangan dan perbaikan pada diskusi-diskusi yang akan
datang.Menurut Abdul Majid (2013 : 203-204) agar pelaksanaan diskusi berhasil dengan efektif, perlu
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:a. Langkah persiapanHal-hal yang harus diperhatikan dalam
persiapan diskusi di antaranya:

1) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus.2)
Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.3)
Menetapkan masalah yang akan dibahas.4) Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
teknis pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi
seperti moderator, notulis, dan tim perumus jika diperlukan.b. Pelaksanaan diskusiHal-hal yang perlu
diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah sebagai berikut:1) Memeriksa segala persiapan yang
dianggap dapat memengaruhi kelancaran diskusi.2) Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan
diskusi.3) Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan
diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim belajar yang menyenangkan misalnya tidak tenang,
tidak saling menyudutkan dan lain sebagainya.4) Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap
peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan atau ide-idenya.5) Mengalihkan pembicaraan kepada
pokok persoalan yang sedang dibahas.6) Hal ini sangat penting karena tanpa pengendalian biasanya
arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus.

c. Menutup diskusiAkhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi hendaklah dilakukan
hal-hal sebagai berikut:1) Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil
diskusi.

2) Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari

seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan

selanjutnya.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat penulis


simpulkan secara umum mengenai langkah-langkah metode diskusi di

antaranya:

a. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.

b. Menentukan dan merumuskan masalah.

c. Membuat kelompok diskusi.

d. Memberikan arahan sebelum diskusi dimulai.

e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan

gagasannya.

f. Memaparkan hasil diskusi.

g. Menyimpulkan hasil diskusi.

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Diskusi

Menurut Armai Arief (2002 : 148-149) Metode diskusi mempunyai

kelebihan dan kekurangan, di antaranya sebagai berikut :

a. Kelebihan

1) Suasana di kelas lebih hidup, sebab siswa mengarahkan

perhatian atau pikirannya kepada masalah yang sedang

didiskusikan.

2) Dapat menaikan prestasi kepribadian individu, seperti : sikap

toleransi, demokrasi, berfikir kritis, sistematis, sabar dan

sebagainya.

3) Kesimpulan hasil diskusi mudah dipahami siswa, karena mereka

mengikuti proses berfikir sebelum sampai kepada suatu

kesimpulan.

4) Siswa dilatih belajar untuk mematuhi peraturan-peraturan dan

tata tertib layaknya dalam suatu musyawarah.


5) Membantu murid untuk mengambil keputusan yang lebih baik.

Latar Belakang Masalah

Agar tujuan dalam proses belajar mengajar dapat tercapai secara efektif dan efisien, keampuan seorang
pendidik dalam menguasai materi saja tidaklah mencukupi. Disamping penguasaan materi, seorang
pendidik juga harus memiliki kemampuan untuk mengelolah proses belajar mengajar dengan baik, yaitu
melalui berbagai teknik atau metode penyampaian materi yang tepat dalam proses belajar mengajar
sesuai dengan materi yang diajarkan dan kemampuan anak didik yang menerima materi.

Sebagaimana kita tahu, bahwa metode mengajar merupakan sasaran interaksi antara guru dengan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, yang perlu diperhatikan adalah ketepatan sebuah
metode mengajar yang dipilih dengan tujuan, jenis dan sifat materi pelajaran, serta kemampuan guru
dalam memahami dan melaksanakan metode tersebut. Guru hendaknya cermat dalam memilih dan
menggunakan metode mengajar terutama yang banyak melibatkan siswa secara aktif. Belajar mengajar
merupakan kegiatan yang komplek. Oleh karenanya, maka hampir tidak mungkin untuk menunjukkan
dan menyimpulkan bahwa suatu metode belajar mengajar tertentu lebih unggul dari pada metode
belajar mengajar yang lain dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai