Anda di halaman 1dari 7

Latar belakang

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan
sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang
memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan kebudayaan kehidupan. Perubahan dalam
arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi
kepentingan masa depan.

            Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional pemenrintah telah menyelenggarakan perbaikan-


perbaikan peningkatan mutu pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang. Namun fakta di lapangan
belum menunjukkan hasil yang memuaskan.

            Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal(sekolah) dewasa ini adalah
masih rendahnya daya serap peserta didik, hal ini tampak rerata hasil belajar peserta didik yang
senantiasa masih sangat memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi
pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik
itu (belajar untuk belajar).

            Untuk membantu siswa memahami konsep-konsep dan memudahkan guru dalam


mengajarkan konsep-konsep tersebut diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang langsung
mengaitkan materi konteks pelajaran dengan pengalaman nyata dalam kehidupan sendiri.

            Persoalan sekarang adalah bagaimana menemukan cara yang terbaik untuk menyampaikan
berbagai konsep yang diajarkan sehingga siswa dapat menggunakan dan mengingat lebih lama
konsep tersebut.

            Pada makalah ini akan dibahas metode yang biasa dipakai di sekolah formal dalam
menyampaikan materi kepada anak didik yakni Metode Ceramah..

            Namun akan di temukan kekurangan dan kelebihan pada metode ini, dan perlu di ketahui
bahwa tidak ada metode yang tepat untuk segala situasi dan kondisi. Untuk itu pendidik di
harapakan mampu menyesuaikan materi dengan metode yang akan di pakai, agar materi
tersampaikan dengan baik.

Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan Metode


Ceramah
Metode ceramah yang dianggap sebagai penyebab utama dari rendahnya minat
belajar siswa terhadap pelajaran memang patut dibenarkan, tetapi juga anggapan itu
sepenuhnya kurang tepat karena setiap metode  atau model pembelajaran baik metode
pembelajaran klasik termasuk metode ceramah maupun metode pembelajaran modern
sama-sama mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, yang saling melengkapi
satu sama lain.
Metode ceramah itu sendiri pada dasarnya memiliki banyak pengertian dan
jenisnya. Berikut ini beberapa pengertian dari metode ceramah, antara lain :
1. Menurut Winarno Surahmad, M.Ed, ceramah adalah penerangan dan penuturan
secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, sedangkan peranan murid mendengarkan dengan
teliti, serta mencatat yang pokok dari yang dikemukakan oleh guru.
2. Metode ceramah adalah penyajian informasi secara lisan baik formal maupun
informal.
3. Metode ceramah menurut Gilstrap dan Martin 1975 : ceramah berasal dari bahasa
latin yaitu Lecturu, Legu ( Legree, lectus) yang berati membaca kemudian diartikan secara
umum dengan mengajar sebagai akibat dari guru menyampaikan pelajaran dengan
membaca dari buku dan mendiktekan pelajaran dengan penggunaan buku.
4. Metode ceramah yaitu penerapan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap
kelasnya, dengan menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang
disampaikan kepada siswa. Metode ceramah ini sering kita jumpai pada proses-proses
pembelajaran di sekolah mulai dari tingkat yang rendah sampai ke tingkat perguruan
tinggi, sehingga metode seperti ini sudah dianggap sebagai metode yang terbaik bagi guru
untuk melakukan interaksi belajar mengajar. Satu hal yang tidak pernah menjadi bahan
refleksi bagi guru adalah tentang efektifitas penggunaan metode ceramah yaitu mengenai
minat dan motivasi siswa, bahkan akhirnya juga berdampak pada prestasi siswa.
5. Metode ceramah juga disebut juga kegiatan memberikan informasi dengan kata-
kata. Pengajaran sejarah, merupakan proses pemberian informasi atau materi kepada
siswa serta hasil dari penggunaan metode tersebut sering tidak berjalan sesuai dengan
yang diharapkan. Makna dan arti dari materi atau informasi tersebut terkadang ditafsirkan
berbeda atau salah oleh siswa. Hal ini karena tingkat pemahaman setiap siswa yang
berbeda-beda atau dilain pihak guru sebagai pusat pembelajaran kurang pandai dalam
menyampaikan informasi atau  materi kepada siswa. Jenis-jenis metode ceramah, terdiri
dari metode ceramah bervariasi, metode ceramah campuran dan metode ceramah asli.
Anggapan-anggapan negatif tentang metode ceramah sudah seharusnya patut
diluruskan, baik dari segi pemahaman artikulasi oleh guru maupun penerapannya dalam
proses belajar mengajar disekolah. Ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui
penerangan dan penuturan lisan dari guru kepada peserta didik, dalam pelaksanaan
ceramah untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat menggunakan alat-alat bantu media
pembelajaran seperti gambar dan audio visual lainnya. Definisi lain ceramah menurut
bahasa berasal dari kata lego (bahasa latin) yang diartikan secara umum dengan
“mengajar” sebagai akibat guru menyampaikan pelajaran dengan membaca dari buku dan
mendiktekan pelajaran dengan menggunakan buku kemudian menjadi lecture
method atau metode ceramah.
Definisi metode ceramah diatas, bila langsung diserap dan diaplikasikan tanpa
melalui pemahaman terlebih dahulu oleh para guru tentu hasil yang didapat dari
penerapan metode ini akan jauh dari harapan, seperti halnya yang terjadi dalam
problematika saat ini. Hampir setiap guru sejarah menggunakan metode ceramah yang
jauh dari kaidah-kaidah metode ceramah seharusnya.
Metode ceramah dalam proses belajar mengajar sesungguhnya tidak dapat
dikatakan suatu metode yang salah. Hal ini dikarenakan model pengajaran ini seperti yang
dijelaskan diatas terdiri dari beberapa jenis, yang nantinya dapat dieksploitasi atau
dikreasikan menjadi suatu metode ceramah yang menyenangkan, tidak seperti pada
metode ceramah klasik yang terkesan mendongeng. Metode ceramah dalam penerapannya
di dalam proses belajar mengajar juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan,
antara lain :
Kelemahan :
1. Mudah menjadi verbalisme.
2. Yang visual menjadi rugi, dan yang auditif (mendengarkan) yang benar-benar
menerimanya.
3. Bila selalu digunakan dan terlalu digunakan dapat membuat bosan.
4. Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada siapa yang menggunakannya.
5. Cenderung membuat siswa pasif
Kelebihan :

1. Guru mudah menguasai kelas.


2. Mudah mengorganisasikan tempat duduk / kelas.
3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
4. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
5. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
6. Lebih ekonomis dalam hal waktu.
7. Memberi kesempatan pada guru untuk menggunakan pengalaman, pengetahuan dan
kearifan.
8. Dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas
9. Membantu siswa untuk mendengar secara akurat, kritis, dan penuh perhatian.
10. Jika digunakan dengan tepat maka akan dapat menstimulasikan dan meningkatkan
keinginan  belajar siswa dalam bidang akademik.
11. Dapat menguatkan bacaan dan belajar siswa dari beberapa sumber lain

Pengertian Metode Pembelajaran Ceramah


Menurut Nana Sudjana ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak
senantiasa jelek bila penggunaannya dipersiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media,
sera memperhatikan batas-batas penggunaannya. (Nana Sudjana 2000:77).
Menurut Drs. Muhaimin MA, dkk metode ceramah merupakan kombinasi dari metode hafalan,
diskusi dan Tanya jawab (Muhaimin, dkk, 1996: 83). Sedangkan menurut W. Scham dala bukunya
“the process and effects of mass communication” dalam hal ingatan sesuatu yang disampaikan
dengan lisan lebih laa ingata dari pada disampaikan dengan tulisan. Selain itu, mmetode ceramah itu
pada umumnya dilakukan secara pebicaraan face to face hal ini menurut W. Schram adalah sangat
efektif.

Langkah-langkah Penerapan Metode Ceramah


 Langkah Persiapan
Menjelaskan kepada siswa tentang tujuan pelajaran dan pokok-pokok masalah yang akan dibahas
dalam pelajaran tersebut. Disamping itu, guru memperbanyak bahan appersepsi untuk membantu
memahami pelajaran yang akan disajikan.
 Langkah Penyajian
Pada tahap ini guru menyajikan bahan yang berkenaan dengan pokok-pokok masalah.
 Langkah Generalisasi
Dalam hal ini unsur yang sama dan berlainan dihimpun untuk mendapatkan kesimpulan-kesimpulan
mengenai pokok-pokok masalah.
 Langkah Aplikasi Penggunan
Pada langkah ini kesimpulan yang diperoleh digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata makna
kesimpulan itu.
 
Namun perlu diketahui juga bahwa untuk menggunakan metode ceramah secara murni itu sukar,
maka dalam pelaksanaannya perlu menaruh perhatian untuk mengkombinasikan dengan teknik-
teknik penyajian lain sehingga proses belajar mengajar yang dilaksanakan dapat berlangsung dengan
intensif.

Kelebihan Penggunaan Metode Ceramah


1. Suasana kelas berjalan dengan tenang, karena murid melakukan aktivitas yang sama,
sehingga guru dapat mengawasi murid sekaligus secara komprehensif.
2. Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama, dengan waktu yang cukup
singkat murid dapat menerima pelajaran sekaligus secara bersama.
3. Pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang sedikit dapat diuraikan
bahan yang banyak.
4. Melatih para pelajar untuk menggunakan pendengarannya dengan baik sehingga mereka
dapat menangkap dan enyimpulkan isi ceramah dengan cepat dan tepat.
 

Kekurangan Penggunaan Metode Ceramah


1. Interaksi cenderung bersifat Centred (berpusat pada guru)
2. Guru kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah menguasai bahan
ceramah.
3. Mungkin saja siswa memperoleh konsep-konsep lain yang berbeda dengan apa yang
dimaksudkan guru.
4. Siswa kurang menangkap apa yang dimaksud oleh guru, jika ceramah berisi ceramah-
ceramah yang kurang atau tidak dimengerti oleh siswa dan akhirnya mengarah verbalisme.
 

Karakteristik metode ceramah


1. Digunakan apabila proses pembelajaran lebih bersifat pemberian informasi berupa fakta atau
konsep-konsep sederhana.
2. Proses pembelajaran secara klasikal dengan jumlah siswa yang relatif banyak.
3. Bersifat monoton, guru lebih banyak berbicara.
4. Memerlukan adanya dukungan yang efektif dari guru seperti suasana emosional yang dapat
membangkitkan motivasi dan perhatian dari siswa selama mendengarkan ceramah.
 

Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran


Ceramah
Untuk menunjang efektivitas penggunaan metode ceramah perlu  dipersiapkan kemampuan guru
maupun kondisi siswa yang. optimal. Di bawah ini dijelaskan tentang kemampuan guru dan kondisi
siswa guna mendukung efektivitas metode ceramah dalam pembelajaran.
Ada beberapa kemampuan yang hams diperhatikan oleh guru untuk mendukung keberhasilan
metode ceramah dalam pembelajaran, yaitu :
1. menguasai teknik-teknik ceramah yang memungkian. dapat membangkitkan minat, dan
motivasi siswa;
2. mampu membenkan ilustrasi yang sesuai dengan bahan pelajaran;
3. menguasai materi pelajaran:
4. menjelaskan pokok-pokok bahan pelajaran secara sistemik;
5. menguasai aktivitas seluruh siswa dalam kelas.
Sedangkan yang perlu diperbenkan dalam penggunaan metode ceramah berkaitan dengan kondisi
siswa adalah :
1. siswa mampu mendengarkan dan mencatat bahan pelajaran yang dijelaskan guru;
2. kemampuan awal yang dimiliki siswa be~hubungan dengan materi yang akan dipelajari;
3. memiliki suasana emosional mendukung untuk memperhatikan dan memiliki motivasi
mengikuti pelajaran.
4. Prinsip-prinsip P enggunaan Metode Ceramah
5.           Agar pelaksanaan metode ceramah efekti f, ada beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan guru, yaitu:
6. 1.      Penyiapan bahan ceramah secara matang.
7. 2.      Pemberitahuan kepada siswa tujuan belajar yang akan dicapai.
8. 3.      Penggunaan bahan pengait untuk memahamkan anak tentang keterkaitan
bahan ceramah dengan pengetahuan yang telah dipahami anak sebelumnya.
9. 4.      Penyajian penjelasan awal secara garis besar (review) materi yang akan
diceramahkan.
10. 5.      Penjajagan pengetahuan prasyarat yang telah dikuasai siswa.
11. 6.      Penyajian bahan ceramah diselingi tanya jawab, penggunaan peraga, ilustrasi
dan contoh  yang relevan.
12. 7.      Penilaian secara bertahap pada setiap satuan bahasan.
13. 8.      Pemberian kesempatan kepada anak untuk mengajukan pertanyaan,
tanggapan dan kriti k.
14. 9.      Penciptaan hubungan guru dengan siswa secara harmonis, terbuka, penuh
humor, dan kegembiraan.
15. 10.   Penciptaan iklim sosio-emosional kelas secara hangat.
16. 11.   Memberikan rangkuman atau kesimpulan pada seti ap akhir satuan bahasan
dan akhir ceramah.
17. 12.   Memberikan tugas-tugas lanjutan kepada siswa.
18.
19. Tantangan terbesar dalam pembelajaran dengan metode ceramah adalah menjaga
perhati an anak. Hasil peneliti an menunjukkan bahwa, perhati an anak cenderung
menurun tajam untuk mendengarkan ceramah yang disampaikan guru dalam
waktu lebih dari dua puluh menit (Budiardjo, 1994:15). Mengingat hal itu, guru
memerlukan teknik-teknik khusus dalam berceramah agar perhati an anak tetap
terjaga. Untuk mempertahankan perhati an anak terhadap materi ceramah, guru
dapat memvariasikan gaya mengajarnya. Gaya mengajar yang  dapat divariasikan
meliputi berikut.
20.
21. 1.      Variasi gerak dan perubahan posisi guru selama ceramah berlangsung. Guru
selama berceramah perlu bergerak dan mengubah -ubah posisi secara
dinamis.Guru berceramah dengan diam di tempat, cenderung membosankan anak,
sehingga dapat menurunkan perhati annya.
22. 2.      Variasi suara guru untuk menghindari kemonotonan. Suara guru yang
monoton, ti dak menarik perhati an anak. Oleh karena itu, suara guru dalam
berceramah perlu divariasikan nada dan tekanannya agar ti dak membosankan
anak.
23. 3.      Menjaga kontak pandang dengan anak secara merata, sehingga seti ap anak
merasa memperloreh perhati an.
24. 4.      Penggunaan teknik diam sejenak manakala ada gejala anak meninggalkan
perhati annya terhadap ceramah yang disampakan guru. Hilangnya perhati an anak
biasanya ditandai dengan munculnya pembicaraan anak dengan teman dekatnya
tentang hal-hal diluar materi yang diceramahkan guru. Untuk mengembalikan
perhati an anak akibat kasus tersebut, guru dapat menggunakan teknik diam
sejenak. Dengan teknik tersebut, siswa akan memperbarui perhati annya kembali.
25. 5.      Penggunaan teknik gestural. Selama berceramah guru perlu memanfaatkan
anggota tubuhnya seperti tangan, kepala dan tubuh untuk memvisualisasikan
konsep -konsep tertentu yang sedang diceramahkan.
26. 6.      Mengekspresikan mimik dengan ekspresi tertentu yang menggambarkan
makna tertentu. Ekspresi mimik dapat digunakan pula untuk menggambarkan
antusiasme dan keyakinan guru terhadap materi yang diceramahkan.
27. Langkah Langkah Melaksanakan Metode Ceramah. Silahkan disimak!

Agar metode ceramah berhasil maksimal, maka ada beberapa hal yang harus
dilakukan, baik pada tahap persiapan maupun pada tahap pelaksanaan.

(1) Tahap Persiapan

(a) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.


(b) Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.
(c) Mempersiapkan alat bantu.

(2) Tahap Pelaksanaan

(a) Langkah Pembukaan


Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang
menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukan oleh
langkah ini. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam langkah
pembukaan, yaitu:
1. yakinkan bahwa siswa memahami tujuan yang akan dicapai,
28.
2. lakukan langkah apersepsi, yaitu langkah menghubungkan materi pelajaran
yang lalu dengan materi pelajaran yang akan disampaikan.

(b) Langkah Penyajian


Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara
bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guru
harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi pembelajaran
yang sedang disampaikan. Untuk menjaga perhatian ini ada beberapa hal yang
dapat dilakukan antara lain:
1. menjaga kontak mata secara terus menerus dengan siswa,
2. gunakan bahasa komunikatif dan mudah dicerna siswa,
3. sajikan materi pembelajaran secara sistematis, tidak meloncat-loncat, agar
mudah ditangkap oleh siswa,
4. tanggapilah respon siswa dengan segera,
5. jagalah agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan untuk belajar.

(c) Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah


Ceramah harus ditutup agar materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai
siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan yang memungkinkan siswa
tetap mengingat materi pembelajaran. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk
keperluan tersebut adalah:
1. membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau merangkum materi
pelajaran yang baru saja disampaikan,
2. merangsang siswa untuk dapat menanggapi atau memberi semacam ulasan
tentang materi pembelajaran yang telah disampaikan,
3. melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa menguasai materi
pembelajaran yang baru saja disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai