Anda di halaman 1dari 19

1.

Mitos
Hakikat dan Kandungan Mitos. Mitos (myths)
adalah salah satu jenis cerita lama yang sering
dikaitkan dengan dewa-dewa atau kekuatan-kekuatan
super-natural yang Iain yang melebihi batas-batas
kemampuan manusia. Lukens (2003:26) mengemukakan bahwa
mitos merupakan sesuatu yang diyakini bangsa atau masyarakat tertentu
yang pada intinya menghadirkan kekuatankekuatan supranatural. Mitos
berbicara tentang hubungan antara manusia dan dewa-dewa, atau
antardewa, dan itu merupakan suatu cara manusia
menerima dan menjelaskan keberadaan dirinya yang
berada dalam perjuangan tarikmenarik antara kekuatan baik
dan jahat (Huck dkk., 1987:308). Mitos juga sering dikaitkan dengan cerita
tentang berbagai peristiwa dan kekuatan, asalusul tempat, tingkah
laku manusia, atau sesuatu yang Iain. la hadir
dengan menampilkan cerita yang menarik, yang mengandung aksi,
peristiwa, bersuspense tinggi, dan juga berisi konflik kehidupan.
Kebenaran cerita mitos itu sendiri patut dipertanyakan, terutama lewat
sudut pandang rasionalitas dewasa ini, tetapi
masyarakat pada umumnya menerima kebenaran itu tanpa
mempertanyakannya kembali. Dalam sastra Barat, mitos sering dikaitkan
dengan mitologi Yunani klasik yang banyak mengangkat kisah tentang
dewa-dewa. Mitologi Yunani klasik memengaruhi pandangan umum tentang
cerita mitos di Eropa dewasa ini. Atau, dapat dikatakan bahwa mitologi
Yunani itu mempersatukan benua yang kini disebut Eropa, sebagaimana
halnya sastra Melayu klasik juga merupakan milik Indonesia,
Malaysia, dan Singapura, bahkan juga Brunai.
Persoalan yang menarik dapat dimunculkan,
misalnya mengapa mitos hadir di tengah masyarakat dan bersifat
universal? Mitos muncul pada berbagai Pelosok masyarakat di dunia
dan/atau kultur berkaitan dengan kebutuhan masyarakat yang bersangkutan
untuk menjawab berbagai persoalan yang tidak diketahuinya seperti
fenomena alam atau praktik religius (Saxby, 1991:121; Licciardi,
2015). Jadi, mitos hadir untuk memenuhi dan
memuaskan rasa ingin tahu, menjelaskan fenomena alam, dan
Dipindai dengan CamScanner
memenuhi kebutuhan religi Yang dipergunakan untuk mengatur
kehidupan. Oleh karena itu, mitos, Paling tidak
pada awalnya, dipandang sebagai sesuatu yang
keramat, dan bam kemudian menjadi cerita rakyat
yang diwariskan secara turun-temurun. Namun,
bagaimanapun juga, mitos tetap saja dipandang
sebagai sebuah model tingkah laku yang dapat
memberi makna dan nilai dalam kehidupan. Terlepas
dari adanya orang yang mempertanyakan atau
menolak kebenarannya, mitos tetap saja dijadikan sebagai
tempat pencarian yang bersifat spiritual terhadap masalah kebenaran dan
kehidupan.
Mitos sering dikaitkan dengan cerita yang
bersifat religius dan spiritual. Hal itu juga
dikemukakan oleh Hamilton (Mitchell, 2003:246) bahwa mitos
merupakan sebuah kebenaran, yaitu kebenaran yang diyakini oleh
masyarakat. la memberikan semacam tuntunan dan
kekuatan spiritual kepada masyarakat. la sengaja
dikreasikan masyarakat pada waktu itu untuk
memahami keajaiban dan keagungan semesta. Dalam
"kesendirian"-nya hidup di dunia, mereka melihat
ke dalam diri sendiri dan kemudian mengkreasikan
suatu penemuan untuk menjelaskan pertanyaan-
pertanyaan seperti siapa dirinya, mengapa berada
di dunia, dari mana berasal, dari mana dunia
berasal, dan lain-lain. Mitos sering menampilkan
tokoh hero yang melakukan petualangan.
Ford (Mitchell, 2003: 246) bahkan mengemukakan
bahwa mitos memandang realitas sebagaimana halnya
dengan mimpi, ia berbicara tentang kejiwaan dan kehidupan
kita. Hal itu tercermin dari tingkah laku tokoh hero yang menampilkan tingkah
laku yang penuh kebijakan, dan karenanya ia dapat dipandang
sebagai drama of the inner life. Jika dilihat sudut
luarannya saja, alur ceritanya saja, mitos bersifat
fantastis, kurang dapat diterima secara logika,
tetapi inti-dalamnya adalah suatu kebenaran. Oleh
karena itu, hingga dewasa ini pun mitos diyakini masih dipercaya
masyarakat karena berisi berbagai metafora tempat kita
Dipindai dengan CamScanner
melakukan pencarian dalam melakukan kreasi dan rekreasi
tentang diri kita (Mitchell, 2003:247).
Jadi, berdasarkan kenyataan bahwa kehidupan masyarakat diikat Oleh
keyakinannya terhadap mitos, mitos tetap dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan psikologis yang paling dalam. Hal itu tidak saja berkaitan dengan
pemahaman antarbudaya, tetapi juga berkaitan
dengan perspektif historis, kultural, estetis, dan spiritual (Saxby,
1991:122). ltu, misalnya, sesuatu yang dirasakan dan
dibutuhkan oleh masyarakat Eropa terhadap mitos Yunani
klasik atau (sebagian) masyarakat di Asia Tenggara terhadap sastra rakyat
Melayu klasik (yang sebagian di antaranya berupa
mitos juga). Jadi, memiliki mitos dapat dipandang
sebagai sebuah kebanggaan, kebanggaan masyarakat bahwa
mereka memunyai sejarah masa lalu yang dalam banyak hal dipandang
sebagai wujud kebesaran, dan kini dipandang sebagai
salah satu bentuk identitas bangsa yang penting.
Jenis Mitos. Mitos dapat dibedakan ke dalam
beberapa kategori berdasarkan sudut pandang tertentu. Huck dkk.
(1987:308—309) misalnya, membedakan mitos ke dalam tiga jenis
berdasarkan isi yang dikisahkan, yaitu (a) mitos penciptaan (creation
myths), (b) mitos alam (nature myths), dan (c) mitos kepahlawanan (hero
myths). Di samping ketiga pembagian menurut Huck tersebut ada juga
mitos yang terkait dengan sejarah, maka kiranya perlu ditambahkan satu
jenis Iagi, yaitu mitos sejarah (historical myths). Di pihak lain, Mitchell
(2003:247—250) membedakan mitos berdasarkan organisasi yang terdapat
dalam buku-buku yang berisi kumpulan cerita itu. Namun demikian,
pembedaan itu tetap saja tidak bersifat eksak karena beberapa karakteristik
yang berbeda dapat saja ditemukan dalam sebuah mitos. Selain itu, yang
penting bagi kita adalah memahami pesan apa yang dikandung dalam cerita
mitos itu,
(1) Mitos Penciptaan. Mitos penciptaan 'creation myths' atau disebut
juga mitos asli 'origin myths' adalah mitos yang

Dipindai dengan CamScanner


menceritakan dan/atau menjelaskan awal mula kejadian sesuatu.
Tiap masyarakat yang berlatar belakang budaya tertentu pada umumnya
memiliki mitos yang berkisah tentang awal mula dan/atau penciptaan itu,
seperti cerita tentang bagaimana kejadian dunia, manusia, binatang,
matahari dan bulan, dan lain-lain. Mitos jenis ini merupakan bagian dari
cerita rakyat yang oleh Fang (2011) dikategorikan ke dalam cerita asal-
usul.
Di masyarakat Jawa juga terdapat sebuah mitos yang mengisahkan
terjadinya berbagai tempat tertentu, misalnya mitos tentang terjadinya
Gunung Merapi, kabut yang,mengelilingi Gunung Merapi itu, kejadian
binatang tertentu, dan lain-lain. Dalam mitos asal-
usul kejadian Gunung Merapi misalnya dikisahkan sebagai
berikutl.
Setelah para dewa menciptakan Pulau Jawa, ternyata posisinya miring,
dan untuk menyeimbangkannya, di tengah-tengahnya
harus diberi sebuah gunung yang didatangkan dari
laut selatan, yaitu Gunung Jamurdipa, Namun, di
tempat yang sudah ditetapkan terdapat dua orang
empu yang sedang membuat keris, yaitu Empu Pamadi dan Empu
Rama. Batara Narada dan

Batara Panyarikan yang diutus oleh Batara Guru—yang


raja para dewa iłu— meminta kepada kedua orang empu
iłu untuk pergi. Tetapi, kedua empu iłu menolak
karena untuk membuat keris pusaka tidak baik
berpindah tempat, maka terjadilah peperangan. Para
dewa dapat dikalahkan, maka Batara Guru murka dan
memerintahkan Bawa Bayu untuk meniup Gunung
Jamurdipa. Dałam sekejap gunung iłu telah berada di
tempatnya dan menindih kedua orang empu tersebut
yang mati karenanya. Tetapi, perapiannya tidak mati

Dipindai dengan CamScanner


dan berubah menjadi kawah. Maka, gunung iłu
kemudian diberi nama Gunung Merapi.
Miłos yang berasal dan hidup di Jawa banyak yang
berkaitan dengan dewa-dewa tokoh wayang. Wayang
adalah cerita tradisional Jawa yang paling tua,
bahkan telah ada sejak zaman prasejarah, maka wajar
jika tokoh-tokoh wayang iłu menjadi miłos dan
legenda. Contoh lain misalnya, miłos tentang Dewi
Sri—yang dewi kesuburan iłu—yang turun ke dunia dan
dikejar-kejar oleh Kala Gumarang yang kemudian
dikutuknya menjadi babi hutan, dan babi hutan
sampai kini suka merusak tanaman, khususnya padi,
sebagai bentuk pembalasan kepada Dewi Sri,
Miłos (atau legenda) lain yang berkaitan dengan
cerita wayang adalah kisah kejadian Gua Kiskenda di
barat Yogyakarta, Gua iłu terjadi akibat pertarungan
antara dua raja raksasa kakak-beradik, yaitu Mahesa
Sura dan Lembu Sora, yang menginginkan bidadari
cantik, Dewi Tara, dengan Subali, seorang kesatria
yang berubah menjadi kera. Subali berhasil
mengalahkan keduanya dengan membenturkan kepalanya,
dan mengalirlah darah merah bercampur putih yang
sebenarnya otak keduanya. Sugriwa, adik Subali, Yang
menjaga pintu mengira Subali telah gugur, maka
ditutuplah pintu gua iłu dengan batu sehingga Subali
tidak dapat keluar. Subali kemudian menjebol atap
gua iłu sehingga di bagian dałam gua iłu hingga kini
ada lubang dan dapat dimasuki cahaya matahartÂ.
Cerita ini paling tidak memberikan pesan morał

bahwa janganlah mengharapkan sesuatu yang tidak pada tempatnya,


apalagi

mencapainya dilakukan dengan kekerasan karena haľ iłu akan membawa


petaka bagi diri sendiri.
Contoh miłos yang berasal dari Malayu di
Semenanjung Malaya, kini Malaysia, misalnya,
Dipindai dengan CamScanner
cerita yang menerangkan mengapa di tepi-tepi
sungał hutan rimba Malaya terdapat banyak pohon
yang tinggi (Fang,
Dikisahkan bahwa dahulu di hutan Malaya dihuni
sebangsa raksasa, namanya
Kelembaİ, yang bodoh tetapi jahat sehingga orang-
orang merasa terancam. orang-orang bersiasat, misalnya
memotong bambu-bambu hidup dan membjarkannya tegak kembali dan
meletakkan kakek ompong di ayunan bayi. Kelembai merasa
ketakutan karena mengira ada raksasa lain yang
tinggi beşar dan mampu memotong-motong bambu itü dan bahkan
bayinya saja amat besar. Maka, larilah ia ke kaki langit dengan mengajak
semua orang dan yang tidak mau diajak pergi disihir menjadi pohon-pohon.
Itulah sebabnya di pinggir-pinggir sungai di Malaya terdapat banyak pohon
tinggi dan besar.
Mitos jenis ini juga banyak ditemukan di berbagai budaya masyarakat
di dunia, misalnya dari Yunani klasik, Jepang, Cina, dan lain-lain termasuk
dari berbagai pelosok tanah air di Indonesia.
(2) Mitos Alam. Mitos alam 'nature myths' adalah
cerita yang menjelaskan fenomena alam atau hal-hal yang bersifat alamiah
seperti formasi bumi, pergerakan matahari dan bumi, perbintangan, perubahan
cuaca, karakteristik binatang, dan lain-lain. Selain ditemukan di Jawa, mitos jenis
ini juga banyak terdapat di berbagai budaya di pelosok dunja, misalnya mitos
yang berasal dari Yunani klasik.
Cerita wayang dari Jawa banyak menampilkan mitos jenis ini. Hal itü
mirip dengan kisah dewa-dewi yang berasal dari Yunani klasik yang
masingmasing memunyai ”wilayah” kekuasaan tersendiri, misalnya
Poseidon (Romawi: Neptunus) adalah dewa laut, Ares
(Mars) dewa perang, Athena (Minerva) dewi kebijaksanaan,
Apollo (Apollo) dewa kebenaran dan matahari, Aphrodite (Venus) dewi
cinta dan kecantikan, Eros (Cupid) dewa cinta, Hephaestus (Vulcan)
dewa api, dan lain-lain (Huck dkk., 1987:319).
Dewadewa pada cerita wayang juga menampilkan tokoh-tokoh penguasa
pada Wilayahnya masing-masing, misalnya Batara Wisnu adalah dewa
Dipindai dengan CamScanner
penjaga alam, Batara Bayu dewa angin, Batara Brama
lau
dewa api, Batara Baruna dewa t, Batara Kamajaya-Dewi Ratih
dewa-dewi cinta, dan lain-lain.
Di tangan para dewa penguasa alam tersebut, wilayah alam tertentu akan tunduk.
Misalnya, api akan tunduk kepada Batara Brama, angin akan menurut apa perintah Batara
Bayu, dan sebagainya. Cerita tentang Nyai Rara Kidul (Ratu Laut Selatan) yang mampu
menaklukkan laut yang terkenal dengan gelombangnya yang ganas dalam mitos masyarakat
Jawa dapat dimasukkan ke dalam mitos jenis ini. Dalam mitos ini diceritakan antara lain Nyai
Rara Kidul mampu memerintah gelombang sebagaimana yang dikehendakinya, berjalan
atau naik kereta di atas gelombang laut, dan
memiliki istana di dasar laut. Selain itu, Nyai Rara
Kidul juga menguasai dan merajai ular. Para
pernbantu dan dayang setianya juga terlihat dalam
wujud ular, misalnya sebagaimana yang ditampilkan dalam
berbagai film dan sinetron.
(3) Mitos Kepahlawanan. Mitos kepahlawanan 'hero myths'
adalah mitos yang mengisahkan seorang tokoh yang
menjadi pahlawan karena kualifikasi dirinya yang
memiliki keajaiban tertentu di luar nalar kemanusiaan. Jadi, tokoh cerita
yang ditampilkan adalah tokoh yang memiliki kekuatan supranatural,
keajaiban, atau kualifikasi Iain sebagaimana
yang dimiliki dewa-dewa, atau manusia setengah dewa,
yang dikisahkan dalam perjalanan hidupnya yang luar biasa. Di
cerita Yunani klasik dikenal adanya nama
Hercules, putra Zeus, raja para dewa, dengan
perempuan bukan dewa, yang memiliki kesaktian
luar biasa yang berjuang melawan kejahatan.
Kisah hidup Nyai Rara Kidul atau Ratu Laut Selatan kiranya dapat
dikategorikan sebagai mitos jenis ini. Kisah hidup Nyai Rara Kidul adalah
sebagai berikut2. Raja Munding Wangi memunyai
seorang putri yang amat cantik, yaitu Kadita atau
disebut Dewi Srengenge. Raja masih bersedih
karena tidak memunyai anak laki-laki yang bakal

Dipindai dengan CamScanner


menggantikannya sebagai raja, maka ia kawin lagi
dengan Dewi Mutiara, dan lahirlah seorang anak
laki-laki. Tetapi, kemudian Dewi Mutiara yang
berwatak dengki menggunagunai Kadita sehingga
menjadi perempuan kudisan dan kurapan. Dengan berat
hati raja terpaksa membuang putrinya agar tidak
membawa aib. Kadita pun pergi dari istana dengan
bersikap pasrah kepada Sang Maha Pencipta dan tidak
mendendam dan akhirnya sampailah di tepi Laut Selatan. la mendengar
suara yang seolah-olah memanggilnya untuk
menceburkan diri ke laut. Begitu tubuhnya
menyentuh air laut, ia segera pulih kembali
menjadi putri yang cantik jelita. la pun segera
mendirikan kerajaan di dasar samudra dengan
istana Yang indah dan menjadi ratu penguasa Laut
Selatan dan dunia gaib. Karena bersifat gaib,
kerajaan dan istananya tidak dapat dilihat dengan
mata biasa. Cerita mitos ini memberikan pesan
moral bahwa seseorang haruslah secara ikhlas
menerima musibah dan itu semua akan membawa hikmah.
Hal yang mirip dengan mitos Ratu Laut Selatan itü adalah mitos Sunan

Lawu di puncak Gunung Lawu yang cerita singkatnya adalah sebagai


berikut30
Pada waktu Majapahit jatuh, salah seorang anak Prabu Brawijaya VII,
Bondan

Gugur, melarikan diri ke selatan karena dikejar-kejar musuh, la pun naik ke


Gunung Lawu dan di sana ia diangkat murid oleh
seorang pertapa, Ki Jamba Leka. Sebagai seorang
yang jujur dan rendah hati, Bondan cepat menjadi
siswa pilihan. Pada suatu malam Ki Jamba Leka memberitahukan bahwa
kedatangannya ke Gunung Lawu sudah dibisikkan oleh dewa, yaitu bahwa
Kerajaan Majapahit di dunia akan berakhir dan dipindah ke alam lain di
puncak Gunung Lawu. Ki Jamba Leka kemudian menyatukan diri ke tubuh

Dipindai dengan CamScanner


Bondan Gugur yang kemudian menjadi raja dengan sebutan Sunan Lawu,
namun sebagaimana kerajaan Nyai Rara Kidul, kerajaan Sunan Lawu juga
tidak tampak. la kemudian kawin dengan Dewi Angin-Angin yang berasal
dari Kerajaan Laut Selatan.
(4) Mitos Sejarah. Mitos sejarah 'historical
myths' merupakan mitos yang berhubungan dengan peristiwa
sejarah, peristiwa dan tokoh yang benar-benar ada dan terjadi.
Jadi, ia merupakan gabungan antara cerita mitos
dengan tokoh dan peristiwa sejarah. Tokoh dan
sebagian peristiwanya dapat ditemukan dalam
sejarah, namun sebagian peristiwa yang lain sulit
dibuktikan kebenarannya dan bahkan kurang dapat diterima logika biasa.
Mitos ini menceritakan tokoh sejarah yang memiliki kualifikasi luar biasa
yang mengundang kekaguman orang lain, dan karenanya
diciptakanlah mitos yang dimaksudkan untuk
menceritakan kehebatan tokoh tersebut. Jadi, mitos
sejarah pada umumnya hadir dengan maksud untuk
mendewakan tokoh sejarah yang bersangkutan tentang
kesaktian, kemampuan, kebijakan, atau kualifikasi
kepribadian yang lain. Contoh mitos kepahlawanan
dengan tokoh Sunan Lawu di atas juga dapat dipandang memiliki
unsur sejarah karena tokoh yang dikisahkan memunyai kaitan
dengan sejarah.
Panembahan Senapati, pendiri dan raja pertama
Kerajaan Mataram, merupakan salah satu tokoh
sejarah yang banyak dikaitkan mitos karena
kemampuan, kesaktian, dan kebijakannya sebagai raja. la dikisahkan
memunyai hubungan dan sering berhubungan dengan Nyai Rara Kidul,
salah seorang tokoh mitos yang lain. Jika menghendaki
sesuatu yang cukup sulit
dilakukan, Panembahan Senapati sering meminta bantuan kepada Nyai
Rara Kidul, dan Nyai Rara Kidul pun akan dengan senang hati
membantunya. Tokoh Panembahan Senapati dengan
Dipindai dengan CamScanner
kerajaannya adalah tokoh dan fakta sejarah, tetapi
Nyai Rara Kidul adalah tokoh mitos yang keberadaannya tidak dapat
dibuktikan secara akal sejarah. Raja Mataram ke-3,
yaitu Sultan Agung, juga dikisahkan sering berhubungan
dengan Nyai Rara Kidul.
Misalnya, ketika Panembahan Senapati bermaksud melepaskan diri
dari kekuasaan Raja Pajang, Sultan Hadiwijaya,
yang adalah ayah angkatnya sendiri, Panembahan
Senapati meminta bantuan Nyai Rara Kidul, sedang
pamannya, Ki Juru Mertani, meminta bantuan kepada kekuatan halus lain
di Gunung Merapi. Peristiwa itu terjadi ketika Sultan Pajang memerangi
Mataram karena dituduh mau memberontak. Ketika
Sultan Pajang beserta prajuritnya tiba di Prambanan, tiba-
tiba Gunung Merapi meletus dan menewaskan ribuan prajurit Pajang.
Sultan Pajang sendiri dikisahkan dadanya seperti digodam walau
tidak ada sesuatu yang dapat diindra, maka ia
memutuskan untuk kembali ke Pajang sambil
mengusung kekalahan yang memalukan. Jadi, dalam mitos ini
Panembahan Senapati, raja baru yang belum memiliki kekuatan
sehebat Pajang, mampu mengalahkan Raja Pajang
karena adanya bantuan Nyai Rara Kidul dan penguasa Gunung
Merapi. Mitos ini paling tidak menawarkan pesan moral bahwa
kita harus bersabar untuk menginginkan sesuatu,
tidak bertindak membabi buta, dan tidak suka
membalas dendam. Mitos ini juga memberikan pesan
moral bahwa keikhlasan menerima sesuatu yang
menimpa diri, kesungguhan belajar, dan kejujuran
serta rendah hati akan membawa hikmah.

Seleksi Buku Bacaan Mitos. Cerita tradisional yang dapat dikategorika n


sebagai mitos, baik yang berasal dari masyarakat
sendiri, dari berbagai kelompok etnis dan budaya di
berbagai pelosok tanah air, maupun dari mancanegara
jumlahnya amat banyak. Jika bermaksud memilihkan mitos
sebagai salah satu bacaan sastra untuk anak, kita
perlu melakukan analisis terhadap berbagai cerita mitos
yang bersangkutan. Hal itu dimaksu dkan untuk dapat

Dipindai dengan CamScanner


memberikan bacaan yang terbaik buat anak-anak. Aspek
yang dipertimbangkan antara lain meliputi tema, pesan moral, kualifi kasi tokoh,
misalnya segi baik dan tidak baiknya, alur cerita, dan lain-lain• Namun,
sebenarnya telah banyak buku yang berisi cerita tradisional, baik yang
termasuk mitos, legenda, fabel, maupun yang lain yang
dimaksudkan
sebagai bacaan sastra anak. Jadi, kita tinggal memilih buku-buku bacaan
yang tersedia tersebut.

2. Legenda
Hakikat Legenda. Sama halnya dengan mitos, legenda juga termasuk
bagian dari cerita rakyat. Perbedaan antara mitos dan legenda tidak pernah
jelas. Keduanya sama-sama menampilkan cerita yang menarik dengan
tokohtokoh yang hebat yang berada di luar batas-batas kemampuan manusia
lumrah. Hal yang membedakannya adalah bahwa mitos sering dikaitkan
dewa-dewa dan/atau kekuatan-kekuatan supernatural yang di luar jangkauan
manusia. Sebaliknya, walau sama-sama menghadirkan
tokoh-tokoh yang hebat, legenda tidak mengaitkan tokoh-
tokoh itu dengan atau sebagai dewa-dewa atau yang berkekuatan
supernatural, melainkan dengan tokoh, peristiwa, atau tempattempat nyata
yang memunyai kebenaran sejarah (Lukens, 2003:27).
Legenda 'legends' dapat dipahami sebagai cerita
magis yang sering dikaitkan dengan tokoh, peristiwa, dan tempat-
tempat yang nyata (Mitchell, 2003:238). Oleh karena itu,
orang sering menganggap legenda sebagai cerita yang
bersifat historis walau fakta yang dianggap sebagai fakta itu kadar
kesejarahannya masih sering dipertanyakan. Berbagai cerita yang diangkat
menjadi legenda adalah tokoh dan peristiwa yang memang nyata ada dan
terjadi di dalam sejarah. Misalnya, cerita Robin
Hood, yang sudah difilmkan dalam beberapa versi
itu, adalah tokoh sejarah yang hidup semasa
pemerintahan Raja Arthur (King Arthur) di Inggris. Atau, peristiwa
tenggelamnya kapal Titanic pada awal abad ke-20, sebuah kapal pesiar
Dipindai dengan CamScanner
mewah yangjuga sudah difilmkan, kini juga dipandang
sebagai sebuah legenda.
Demikian juga halnya dengan legenda yang berkaitan dengan
tempattempat tertentu, banyak sekali cerita yang berkisah tentang asal-
usul suatu nama, misalnya asal-usul Gunung Kendeng, Gunung
Tangkuban Perahu, Rawa Pening, Telaga Ngebel, Candi Prambanan,
Banyuwangi, Pabelan, Surakarta, Yogyakarta, dan lain-lain. Cerita tentang
asal-usul nama-nama tempat tersebut, baik nama gunung, daerah, sungai,
maupun yang lain pada umumnya dipandang sebagai sebuah
legenda. Cerita-cerita tersebut ada juga yang
melibatkan kekuatan-kekuatan supranatural, dan karenanya di dalamnya
juga terkandung unsur mitos, misalnya cerita tentang
asal-usul Goa Kiskenda yang telah dibicarakan
sebelumnya.

Jenis Legenda. Legenda dapat dibedakan ke dalam


legenda tokoh, tempat, dan peristiwa. Pembedaan
itu tidak pilah karena cerita yang mana pun pasti
akan menghadirkan ketiganya, dan kesemuanya akan
saling mengait dan memengaruhi. Jadi, pembedaan itu hanya
berdasarkan pertimbangan aspek mana yang terlihat dominan—
selain juga dimaksudkan untuk melengkapi
pembicaraan—dan karenanya dapat saja sebuah
legenda dijadikan contoh kedua atau ketiganya sekaligus.
Namun, sekali lagi untuk keperluan penyediaan bahan bacaan
bagi anak, yang lebih dipentingkan adalah masalah
kandungan makna dan/atau pesan moral yang ingin diberikan, dan
bukannya kategorisasi legenda.
(1)Legenda Tokoh. Legenda tokoh dimaksudkan sebagai sebuah
cerita legenda yang mengisahkan ketokohan seorang tokoh. la mirip
dengan mitos kepahlawanan yang juga sama-sama mengisahkan perjalanan
hidup dan/ atau kepahlawanan seseorang. Dengan kata
lain, tokoh itulah yang menjadi legenda dan/atau
dilegendakan karena kehebatan, kesaktian,
kebijakan, atau, kualifikasi jati dirinya yang lain yang
menyebabkan kekaguman orang atasnya. Tokoh-tokoh yang dilegendakan
Dipindai dengan CamScanner
adalah tokoh yang dapat ditemukan dalam sejarah atau dianggap
pernah ada dalam sejarah. Namun, sesuai dengan
hakikat legenda, kehebatan tokoh tersebut kadang-
kadang tidak masuk akal dan masih dapat dipertanyakan.
Pendewaan kualifikasi terhadap seseorang yang dikagumi oleh orang-
orang yang mengagumi selalu saja terjadi bahkan
hingga kini. Tokoh-tokoh hebat yang hidup dewasa
ini, bukannya tidak mungkin, kelak pun akan
menjadi legenda, yaitu dengan menceritakan sisi-
sisi kehebatannya.
Di berbagai pelosok tanah air di Indonesia banyak ditemukan tokoh
hebat yang kehebatannya menjadi kisah dalam
legenda. Misalnya, kisah Jaka Tingkir—kelak menjadi raja di
Kerajaan Pajang dan bergelar Sultan Hadiwijaya—yang mampu
mengalahkan sejumlah buaya. Dikisahkan, sewaktu Jaka Tingkir
bermaksud pergi ke Demak ia harus melewati sungai
yang ternyata dihuni banyak buaya, dan buaya-buaya itu menyerang getek
(perahu) yang dinaikinya. Maka, terjadilah
ara
pertempuran yang seru ant Jaka Tingkir dengan
buaya-buaya tersebut dan dapat dimenangkan oleh
Jaka Tingkir. Buaya-buaya yang dikalahkan itu
akhirnya menjadi penyangga getek yang dinaiki Jaka
Tingkir. Cerita Jaka Tingkir ini mengandung pesan moral
antara lain perlunya keberanian dan rasa percaya diri untuk menghadapi musuh atau penghalang tujuan.

Di Betawi juga terdapat sebuah legenda seorang tokoh yang terkenal,


juga sudah difilmkan, yaitu Si Pitung. Si Pitung adalah nama julukan bagi
seorang pemuda yang secara gagah berani berjuang
melawan penjajah Belanda yang sering berbuat semena-mena
kepada rakyat yang tidak berdaya. Perjuangan Si Pitung akhirnya kandas
justru karena pengkhianatan orang yang telah dikenalnya karena
tidak tahan untuk memperoleh imbalan dari Belanda.
Namun, setelah kematian Si Pitung api perjuangan terhadap penjajah tidak
pernah surut. Si Pitung dipandang sebagai seorang
tokoh simbol perjuangan melawan penjajahan yang melegenda
dan dibanggakan masyarakat hingga kini. Cerita Si Pitung
antara lain mengandung pesan moral tentang

Dipindai dengan CamScanner


keberanian membela kebenaran, membela orang-orang
yang lemah dan tertindas, dan mau berkorban demi
membela kebenaran itu.
Contoh lain adalah legenda Pangeran Samodra yang
jenazahnya dimakamkan di Bukit Kemukus yang hingga kini masih ramai
dikunjungi orang untuk meminta sesuatu4 . Legenda itu
mengisahkan bahwa Pangeran Samodra adalah seorang
pangeran dari Majapahit yang diminta oleh Raden Patah
untuk menghubungi kerabatnya yang berpencar setelah Majapahit jatuh. Ia
berhasil melakukan tugas itu. Tetapi dalam perjalanan pulang ke Demak,
ketika sampai di Dukuh Barong, ia jatuh sakit. Dua
orang pengawalnya diminta melaporkan kepada Raden Patah. Sakitnya
semakin parah dan ia berpesan jika meninggal untuk dimakamkan di Bukit
Kemukus. Ibu tirinya, Dewi Ontrowulan, yang tinggal di Demak, yang tidak
kuat menahan rindu kepada anaknya, segera menyusul ke Dukuh Barong,
dan ternyata Pangeran Samodra sudah meninggal dan jenazahnya baru dibawa
ke Bukit Kemukus untuk dimakamkan. Setelah mandi di telaga yang semula
dipakai untuk memandikan putranya, ia menyusul ke atas. Karena tidak kuat
melihat putranya terbujur kaku di dalam liang Iahat, ia
jatuh ke dalam lubang itu dan meninggal. Ia dimakamkan satu
lubang bersama anaknya. Legenda ini paling tidak menawarkan pesan
moral bahwa kepercayaan seseorang harus dilakukan
dengan sebaik-baiknya, bahkan dengan mengorbankan diri, dan kecintaan
seorang ibu, walau hanya ibu tiri, kepada anaknya yang begitu besar.
Masih banyak legenda yang mengangkat kehebatan
seorang tokoh. Misalnya, legenda yang berdasarkan
cerita para wali seperti Sunan Kalijaga, Sunan
Muria, Sunan Kudus, Syekh Siti Jenar, dan lain-
lain. Atau, legenda yang berdasarkan kisah raja-
raja seperti Panembahan Senapati, Sultan Agung,
Hamengku Buwana I, Raden Mas Said, dan lain-lain.

Dipindai dengan CamScanner


Atau, legenda yang berdasarkan cerita tokoh dari
masyarakat kebanyakan seperti, Jaka Budug5, Ki
Jogosimo dan Putri Sewidak Lor06, Kisah Saridin yang
Sakti dan Kisah Cinta Nawangsih dan Rinengku7, Bang
Melong dari Maruga, Murtado dari Kemayoran, dan
Kaiin Bapa Kayah8, dan lain-lain. Tiap legenda
tersebut menawarkan pesan-pesan moral yang baik
untuk dipahami dan diapresiasi.
(2)Legenda Tempat Peninggalan. Legenda tentang
tempat-tempat peninggalan atau cerita asal-usul
dimaksudkan sebagai cerita yang berkaitan dengan
adanya peninggalan-peninggalan tertentu dan/atau
asal-usul terjadinya sesuatu dan penamaan tempat-
tempat tertentu. Legenda ini dapat berupa cerita
tentang adanya kejadian-kejadian tertentu
menyebabkan adanya tempat-tempat peninggalan yang
hingga kini masih dapat dilihat, seperti Gunung
Baka, Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Kendeng,
Gunung Grobogan, Padas Bajul di Lumajang, Rawa
Pening, Telaga Ngebel, Telaga Warna, Selat Bali,
dan lain-lain. la dapat juga berkaitan dengan
penamaan tempat-tempat tertentu, seperti
Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Banyuwangi, Kudus,
Pabelan, dan lain-lain. Tempat-tempat dan penamaan-
penamaan tertentu di Jawa, juga di daerah lain dan
ini bersifat üniversal, kebanyakan memiliki latar
belakang cerita yang menyebabkan terjadinya tempat
dan penamaan-penamaan itil.
Legenda tentang asal-usul terjadinya suatu
tempat tersebut misalnya asal-usul terjadinya
Dipindai dengan CamScanner
Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat9.
Tersebutlah seorang putri cantik yang bernama
Dayang Sumbi, Putri Prabu sungging Perbangkara
dari Kerajaan Parahiyangan, memilih bertapa di
hutan. Seharihari ia menenun kain dengan ditemani
Si Tumang, seekor anjing jantan, yang sebenarnya
adalah titisan dewa. Ketika sedang menenun, alat
tenunnya jatuh9 dan ia mengatakan siapa yang
mengambilkan alat itü jika perempuan djjadikan
saudara, sedang jika laki-laki dijadikan suami. Si
Tumang mendengarnyaj

maka alat iłu digigitnya dan diberikan tuannya.


Kemudian, Dayang Sumbi tertidur dan bemimpi
bercinta dengan Si Tumang, dan ia pun mengandung.
la melahirkan seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama
sangkuriang. Suatu ketika saat Sangkuriang kira-kira berusia
sepuluh tahun, Dayang Sumbi ingin makan hati menjangan dan
menyuruh anaknya untuk berburu dengan ditemani Si Tumang. Di hutan
karena Si Tumang menolak mengejar buruan, Sangkuriang marah dan
membunuhnya. Hatinya diambil dan dibawa pulang, dimasak, dan
kemudian dimakan ibunya. Karena Dayang Sumbi menanyakan anjingnya,
Sangkuriang menceritakannya. Dayang Sumbi marah sekali dan memukul
anaknya iłu dengan centong, maka pergilah Sangkuriang untuk
mengembara. Sangkuriang tumbuh menjadi laki-laki tampan dan
perkasa.

Dałam pengembaraannya iłu ia menemukan seorang


perempuan cantik yang tak lain adalah Dayang Sumbi,
ibunya, yang awet muda. Keduanya tidak lagi saling
mengenal dan saling jatuh cinta. Ketika melihat
bekas luka di kepala Sangkuriang, Dayang Sumbi
menanyakan perihal luka iłu. la sangat terkejut,

Dipindai dengan CamScanner


maka sengaja meminta sesuatu yang mustahil untuk
menggagalkan keinginan Sangkuriang. la minta
dibuatkan sebuah perahu dałam waktu satu malam, dan
Sangkuriang menyanggupinya. Melihat Sangkuriang akan
mampu memenuhi permintaannya, ia pun berdoa untuk
menggagalkan usaha Sangkuriang. Tiba-tiba fajar
mulai menyingsing. Sangkuriang yang merasa dicurangi
amat marah, maka ditendangnya perahu iłu dan jatuh
tertelungkup. Perahu iłu kemudian berubah menjadi
sebuah gunung yang kemudian diberi nama Gunung
Tangkuban Perahu. Legenda ini paling tidak
mencontohkan bahwa sesuatu yang tidak boleh
dilakukan, harus tetap diindahkan walau amat berat
cobaan untuk menghindarinya,

Contoh legenda tentang asal-usul yang lain


misalnya asal-usul terjadinya Telaga Ngebe110.
Dikisahkan bahwa ada sebuah desa di kaki Gunung
Wilis, di Jawa Timur, yang biasa melakukan tradisi
bersih desa. Untuk melakukan kegiatan iłu semua
warga harus menyetorkan hasil panen kepada kepala
desa. Salah seorang warga desa iłu, Nyai Lantung
yang sudah amat tua, tidak mampu memberikan hasil
panennya karena miskin. Maka, ketika pesta bersih
desa berlangsung, Nyai Lantung ditolak masuk ke
balai desa. Selain makan daging binatang buruan,
warga desa juga makan daging ular yang dibunuhnya
sementara iłu, tempat berłemunya Honggowoso dengan
prajurit yang mencegatnya kemudian sampai kini
diberi nama Kampung Honggowoso. Legenda ini
memberikan pesan morał bahwa sikap tenang dapat
mengalahkan niatjahat, dan sikap berjiwa besar

Dipindai dengan CamScanner


untuk menempatkan kepentingan yang lebih besar di
atas kepentingan sendiri.
(3) Legenda Peristiwa. Legenda peristiwa adalah
adanya peristiwaperistiwa besar tertentu yang
kemudian menjadi legenda karenanya. Legenda yang
berkaitan dengan peristiwa besar tersebut tidak
dapat dipisahkan dengan tokoh-tokoh besar yang
dilegendakan. Artinya, tokoh-tokoh besar yang
melegenda itulah yang sering menjadi pelaku
peristiwa besar yang dimaksud. Atau, dapat juga
dibalik, tokoh iłu menjadi legenda karena mampu
melakukan peristiwa-peristiwa besar. Namun,
demikian, peristiwa besar iłu tidak harus
dilakukan oleh tokoh, melainkan juga karena alam
atau kehendak Yang Maha Kuasa.
Misalnya, tenggelamnya kapał pesiar supermewah
Titanic pada awal abad ke-20 bukan merupakan
peristiwa buatan manusia, tetapi karena kecelakaan.
Peristiwa iłu menjadi legenda karena pada waktu iłu
orang beranggapan bahwa tidak mungkin kapał sehebat
dan semodern iłu dapat tenggelam, tetapi nyatanya
tenggelam karena menabrak gundukan es di lautan.
Atau, ketika Sułtan Hadiwijaya dari Pajang akan
memerangi Panembahan Senapati di Mataram yang
ketika iłu sampai di Prambanan, tiba-tiba Gunung
Merapi meletus dan membunuh ribuan prajuritnya.
Sułtan Hadiwijaya terpaksa mengurungkan niatnya dan
kembali pulang ke Pajang. Peristiwa meletusnya
Gunung Merapi tersebut, karena diyakini ada campur
tangan kekuatan gaib, juga dianggap sebagai
peristiwa besar yang hingga kini tetap melegendaș
Contoh lain misalnya kisah Malin Kundang dari
Sumatra Barat, di Pantai Air Manis, yang amat
terkenal iłu, yang kisahnya adalah sebagai
berikut13. Dikisahkan hiduplah seorang janda miskin
Dipindai dengan CamScanner
yang memunyai seorang anak bernama Malin, dan
karena ke mana-mana dibawa serta (dikundang-
kundang), namanya menjadi Malin Kundang. Suatu
ketika Malin jatuh dan meninggalkan bekas luka.
Setelah dewasa Malin Kundang berpamitan kepada
ibunya untuk Pergi merantau, dan dengan berat hati
si ibu melepaskanya. Bertahun-tahun Malin tidak
ada kabar beritanya, sampai pada suatu ketika
berlabuhlah sebuah kapał mewah ke pantai. Orang-
orang kampung berebut untuk melihat kapał

Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai