Anda di halaman 1dari 12

MITOS NAGA DALAM KHASANAH CERITA RAKYAT DUNIA

DRAGON MYTH IN FOLKLORE FROM AROUND THE WORLD

Diah Meutia Harum


Kantor Bahasa Lampung
Jalan Beringin II No. 40 Kompleks Gubernur Telukbetung
Bandarlampung, Indonesia,Telepon (0721) 486407, Faksimile (0721) 486408
Pos-el: diah.meutia@kemdikbud.go.id

Abstrak: Mitos sebagai pegangan hidup manusia di masa lalu sering dikaitkan dengan ritual
keagamaan, sistem kepercayaan, dan asal-usul penciptaan. Banyak mitos yang berasal dari masa
lalu dan masih bertahan hingga saat ini, salah satunya naga. Tradisi lisan yang melahirkan
khasanah cerita rakyat mengenal naga sebagai makhluk mitos dengan berbagai macam rupa dan
penggambaran. Penelitian ini akan melihat mitos dan motif naga dalam cerita rakyat yang berasal
dari Indonesia dan berbagai belahan dunia. Representasi naga sebagai simbol terlihat dari mana
kisah naga muncul. Untuk mengidentifikasi mitos dan motif yang ada dalam tradisi lisan dan cerita
rakyat dunia digunakan teori mengenai mitos dan klasifikasi motif menurut Stith Thompson.
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi literatur. Analisis yang dilakukan tentang
naga sebagai makhluk mitos menunjukkan bahwa penggambaran naga dalam budaya timur dan
barat memiliki perbedaan yang signifikan. Naga digambarkan sebagai makhluk perusak dalam
budaya barat, sedangkan dalam budaya timur, naga dipandang sebagai simbol penjagaan dan
berkelimpahan. Hal ini ditunjukkan dengan naga yang selalu dikaitkan dengan air sebagai
perwujudan simbol kehidupan melalui perspektif kehidupan budaya. Latar belakang tentang naga
yang didasari oleh sistem kepercayaan masyarakat terlihat melalui tradisi lisan yang beredar di
masyarakat.

Kata kunci: Mitos, motif, naga, simbol, folklore

Abstract: Myth as a guide to human life in the past is often associated with religious rituals, belief
systems, and origins of creation. Many myths come from the past and still survive today. Dragons
are one animal that originated from a myth in the past. Oral traditions that gave birth to the
treasures of folklore recognize dragons as mythical creatures with various forms and depictions.
This research will look at the myths and motifs of dragons in folklore originating from Indonesia
and various parts of the world. The representation of the dragon as a symbol can be seen from
where the story of the dragon appears. To identify myths and motives that exist in oral traditions
and world folklore theories are used regarding myths and classification of motifs according to
Stith Thompson. The method used in this research is the study of literature. Analysis carried out
about dragons as mythical creatures shows that portrayals of dragons in eastern and western
cultures have significant differences. Dragons are depicted as destructive creatures in western
culture, whereas in eastern cultures, dragons are seen as symbols of preservation and abundance.
This is indicated by the dragon which is always associated with water as an embodiment of life
symbols through the perspective of cultural life. The background about dragons which is based on
a community belief system is seen through oral traditions that circulate in the community.
Keywords: Myth, motif, dragon, symbol, folklore

1. PENDAHULUAN masa lalu yang menyangkut penciptaan


Mitos berasal dari bahasa Yunani asal usul dan penciptaan alam semesta,
muthos yang berarti cerita atau kata. dapat dihubungkan dengan kepercayaan
Dalam berbagai referensi, mitos sistem atau ritual, dan dapat berfungsi
dijelaskan sebagai kisah yang berasal dari

36
untuk mengarahkan tindakan dan nilai- dihubungkan dan berkaitan erat dengan
nilai sosial. ritual keagamaan. Mitos ini diyakini benar
Istilah mitos mengacu pada genre oleh agama tertentu dengan mengambil
atau kategori cerita tertentu dengan metafora sebagai pengajaran kepada
karakteristik yang membuat genre ini manusia. Dalam budaya apa pun pasti ada
berbeda dari genre sastra lisan lainnya, mitos yang bersifat keagamaan dan tradisi
seperti legenda dan cerita rakyat. Definisi nenek moyang yang hidup berdampingan.
klasik mengenai mitos yang terdapat Mitos didasarkan pada cerita dan
dalam cerita rakyat dinyatakan dengan kepercayaan yang diturunkan. Mitos juga
jelas oleh William Bascom dalam dapat berubah seiring waktu, terutama
artikelnya yang berjudul "The Forms of setelah bersinggungan dengan budaya
Folklore: Prosa Narratives". lain, tetapi yang jelas mitos tidak akan
Dalam tulisan tersebut, Bascom berubah dan beradaptasi mengikuti
mendefinisikan mitos sebagai cerita yang perkembangan teknologi. Mitos hanya
diyakini sebagai sebuah kebenaran yang dipercayai masyarakat melalui sistem
berasal dari masa lalu. Tokoh atau kepercayaan tradisional dan keagamaan.
karakter yang terdapat dalam cerita Emeris (dalam Djamaris, 1990:
tersebut biasanya dikeramatkan dan 98) menyatakan bahwa mite adalah cerita
memiliki kemampuan gaib. Mitos yang kuno di zaman manusia masih
semacam ini digolongkan sebagai mitos merasa bersatu dengan alam dan kejadian
asal-usul penciptaan alam semesta, gaib di sekelilingnya. Mite merupakan
ataupun asal usul sebuah suku atau bangsa cerita yang isinya berkaitan dengan religi
yang berfungsi untuk memberikan (kepercayaan) pada pemujaan roh nenek
keteraturan sesuai dengan makna kata moyang. Selain itu, mite juga melukiskan
asalnya kosmos dalam bahasa Yunani kelahiran bangsa dan pertemuan manusia
(Leeming 1990, 3, 13; Bascom, 1965). dengan roh/arwah nenek moyang dan
Aspek simbolik dalam mitos membantu dewa. Mite tidak didasarkan pada pikiran
membangun nilai-nilai penting atau logis, melainkan didasarkan pada
aspek-aspek tradisi dan budaya dalam perasaan, pikiran, dan mistis. Dalam hal
masyarakat. Dalam tatanan sebuah ini, Abdurrahman (1996: 38) menyatakan
masyarakat, mitos menjadi wacana yang baha mite/mitos/myth sebagai cerita yang
sarat dengan nilai yang menjelaskan bersumber seperti halnya sejarah, tetapi
tentang sifat manusia karena mitos sarat dengan khayalan. Cerita dalam mite
biasanya dikaitkan dengan penokohan selalu memuat tentang kehidupan manusia
yang bersifat heroik ataupun karakter dengan mengambil tokoh seorang
makhluk gaib yang dipercaya oleh manusia yang memiliki kekuatan super.
masyarakat. Sebuah mitos yang terdapat
Berbeda dengan mitos, cerita dalam cerita rakyat dapat mengungkapkan
rakyat adalah kumpulan cerita rekaan asal usul dunia (mitos penciptaan) atau
tentang manusia ataupun hewan. Dalam tentang asal usul suatu suku atau bangsa.
cerita rakyat terdapat unsur-unsur berupa Mitos juga bisa menjadi upaya untuk
takhayul yang menjadi elemen penting menjelaskan misteri, peristiwa gaib, dan
dalam tradisi cerita rakyat. Baik mitos tradisi budaya yang terjadi di masa lalu.
maupun cerita rakyat pada awalnya Berbagai negara di belahan dunia
disebarkan secara lisan. memiliki versi mitos mereka sendiri
Ada sejumlah konsep umum yang sesuai dengan imajinasi mereka masing-
berkaitan dengan definisi mitos. Mitos masing. Misalnya saja mitos yang berasal
adalah sebuah tradisi religius yang sering

37
dari Yunani bercerita tentang hubungan ular besar. Selain itu, kamus ini juga
antara dewa dan manusia. mendefinisikan naga sebagai monster
Naga adalah sebuah mitos yang mistis seperti reptil raksasa. Dalam tradisi
selama ini dipercaya oleh orang-orang Eropa, naga biasanya bernapas dan
dari berbagai belahan dunia sebagai menyemburkan api, serta melambangkan
makhluk yang nyata. Sebelum abad kekacauan atau kejahatan. Sedangkan di
keenam belas, banyak saksi mata yang Asia, naga biasanya merupakan simbol
melaporkan tentang penampakan naga. kesuburan yang bermanfaat, berkaitan
Naga adalah salah satu makhluk mitos dengan air dan merupakan utusan surga.
yang populer dan bertahan lama. Dongeng Data penelitian ini bersumber dari
naga dikenal di banyak budaya, dari mitos tentang naga yang ada di dunia dan
Amerika ke Eropa, dan dari India ke Cina. di nusantara. Adapun yang menjadi data
Kata "naga" apabila merujuk penunjang adalah buku-buku teori, jurnal,
dalam bahasa Yunani kuno drakõn, serta sumber dari internet yang berkaitan
draconta berarti "mengawasi". Hal itu dengan tema yang diangkat. Berdasarkan
menunjukkan bahwa binatang buas ini paparan sebelumnya, tulisan ini hanya
diperuntukkan untuk mengawasi dan membatasi pada mitos yang berkaitan
menjaga harta karun. (https://www. dengan makhluk naga yang berasal dari
livescience.com/25559-dragons.html) peradaban dunia dan nusantara.
Kisah tentang naga memiliki
sejarah panjang dan memiliki berbagai 2. RUMUSAN MASALAH
bentuk. Ketika membayangkan naga, Permasalahan yang akan diangkat
kebanyakan orang akan berpikir tentang dalam tulisan ini adalah bagaimana mitos
makhluk besar jenis reptil dengan sayap dan motif yang terdapat pada mitologi
besar yang menyemburkan api dan suka naga dalam khazanah cerita rakyat di
menyerang. Keberadaan naga dan dunia dan nusantara?
makhluk mitos lainnya muncul dalam
banyak dongeng anak-anak, dan biasanya 3. KERANGKA TEORI
mewakili tokoh antagonis yang Cerita rakyat sebagai bagian dari
menakutkan. Makhluk ini bukan hanya warisan budaya memiliki genre yang
hidup dalam cerita pengantar tidur, tetapi bervariasi. Legenda, mitos, dan cerita
juga ditemukan dalam cerita rakyat kuno rakyat adalah genre utama yang hadir
di seluruh dunia. dalam banyak budaya di dunia. Bascom
Tulisan ini akan berusaha (1965) mengemukakan definisi mengenai
mengkaji mitos dan motif naga dalam genre ini berdasarkan pada kepercayaan,
khazanah cerita rakyat. Mitos dan cerita waktu, tempat, sikap dan tokoh atau
rakyat dari penjuru dunia banyak yang karakter utama dari teks cerita rakyat.
memuat kisah tentang naga. Sebut saja Berbagai peradaban di belahan
cerita yang berasal dari budaya Indo- dunia memiliki mitos dengan gambaran
Eropa yang meliputi Skandinavia dan yang berasal dari tradisi dan budaya
Norse Lama (wilayah Jerman di sebelah masing-masing. Kritik mitos digunakan
utara). Dari dunia timur, kisah naga untuk menganalisis mitos yang terdapat
banyak diceritakan dalam budaya dalam cerita rakyat . Kritik mitos sebagai
Tiongkok dan Tibet, terlebih Tiongkok pendekatan interpretatif terhadap teks
yang dikenal memiliki khazanah kisah sastra yang dapat digunakan bersamaan
tentang naga yang banyak. dengan pendekatan dan teknik membaca
Oxford English Dictionary lainnya. Pendekatan kritis-mitos
mendefinisikan naga sebagai ular ataupun umumnya mengungkapkan dan meng-

38
identifikasi perwujudan mitologi dalam terdapat oposisi biner (https://
karya sastra, baik sebagai penciptaan faculty.gcsu.edu/custom-website/mary-
mitos asli maupun adaptasi dari tokoh, magoulick/defmyth.htm).
cerita, atau tempat dalam mitologi rakyat. Salah satu bentuk yang paling
Elemen-elemen mitologis ini akan penting dari cerita rakyat adalah motif.
membantu interpretasi karya sastra. Motif dalam cerita rakyat didefinisikan
Sementara ini telah ada beberapa oleh Stith Thompson ((1960) sebagai
perdebatan tentang batasan kritik mitos elemen terkecil dari dongeng yang
dan bentuk yang harus diambil. Kritik memiliki kemampuan untuk bertahan
mitos tetap merupakan alat yang berharga hidup di masa lalu. Thompson
melengkapi kritik penciptaan mitos. menyatakan bahwa motif biasanya
Istilah mythopoeia berupa genre naratif memiliki hal yang menarik dan bersifat
yang mengalihwahanakan unsur-unsur supranatural, yang dirujuknya pada tiga
mitologi ke dalam genre baru, baik itu poin utama. Pertama adalah karakter,
dalam bentuk karya sastra maupun karya yaitu dewa, hewan super duniawi,
film hingga animasi. Melalui alih wahana makhluk luar biasa (penyihir, raksasa,
tersebut diharapkan akan menghidupkan peri, naga, dan sebagainya). Kedua, hal-
kembali tradisi dan mitos tersebut berasal. hal yang berkaitan dengan kepercayaan
Mitos yang berasal dari bahasa masyarakat, misalnya benda ajaib,
Yunani berarti cerita atau kata, sedangkan kebiasaan masyarakat, kepercayaan
mitologi adalah studi tentang mitos. masyarakat, dan lain-lain. Ketiga,
Sebagai cerita (atau narasi), mitos peristiwa tunggal. Bagian ini terdiri dari
menyuarakan bagaimana tokoh dalam formasi sebagian besar motif.
cerita menjalani urutan peristiwa secara Seperti yang dapat dilihat dari
teratur. Istilah mitos mengacu pada genre definisi Stith Thompson (1960) tentang
(kategori) cerita tertentu dengan motif, salah satu kelompok motif yang
karakteristik yang membuat genre ini berkaitan dengan mitos naga adalah motif
berbeda dari genre cerita lisan lainnya, raksasa, peri, naga, hewan gaib, dan
seperti legenda dan cerita rakyat. Definisi makhluk supranatural.
mitos secara umum dapat diringkas Motif cerita rakyat dalam kategori
sebagai berikut: Mitos adalah kisah Motif Index of Folk Literature yang
simbolis dari masa lalu menyangkut dikelompokkan oleh Stith Thompson
kosmogoni dan kosmologi (asal dan sifat terdiri atas 23 judul. Dalam
alam semesta), dapat dihubungkan dengan pengelompokan itu, motif naga paling
kepercayaan sistem atau ritual, dan dapat banyak muncul dalam kategori (B) yaitu
berfungsi untuk mengarahkan tindakan hewan, dan B11 naga". Selain itu, motif
dan nilai-nilai sosial. naga juga muncul dalam motif (A) Motif
Adapun karakteristiknya secara Mitologis, C) Tabu (Terlarang), D) Sihir,
umum dapat dikategorikan sebagai E) Kematian, F) Peristiwa supernatural,
berikut: 1. Sebuah kisah penciptaan alam H) Tes, K) Tipuan, Q) Hadiah dan
semesta 2. Tokohnya sering kali bukan Hukuman, R) Budak dan Pelarian, dan V)
manusia - mis. para dewa dewi, dan Agama. Dengan banyaknya motif yang
makhluk gaib 3.Menggambarkan muncul dalam indeks literatur Thompson,
peristiwa di zaman dahulu 4. membuktikan bahwa hewan mitos naga
Menggambarkan peristiwa yang adalah motif yang paling banyak
melanggar hukum alam 5. Penjelasan digunakan dalam cerita rakyat.
metafisik tentang alam semesta menurut https://mythology.net/mythical-
pandangan dunia) 6. bersifat misterius 7. creatures/dragon/

39
4. METODE PENELITIAN melihat naga sebagai makhluk yang kuat,
Berdasarkan kerangka teori dan baik, dan bisa menangkal kejahatan.
kajian pustaka yang telah dibangun Budaya barat memiliki perspektif
sebelumnya maka penelitian ini akan yang sangat berbeda. Mereka melihat
menggunakan metode penelitian naga sebagai binatang buas yang suka
kualitatif. Pendekatan kualitatif dalam membunuh dan menimbulkan kekacauan.
penelitian ini digunakan agar dapat Naga digambarkan hidup di tempat yang
mengungkap dan mendeskripsikan fakta gelap dan berbahaya bagi manusia di
secara logis. Ini dilakukan untuk zaman kuno. Selain itu, mereka sering
mengetahui motif dan mitos naga dalam dianggap menjaga harta karun.
cerita rakyat (folklore) di dalam beberapa Sebelum abad pertengahan, dalam
budaya. budaya barat maupun timur, mulanya
Teknik yang dilakukan adalah naga digambarkan tanpa sayap. Selama
dengan mengadakan studi kepustakaan masa ini, budaya barat mulai mengubah
untuk mendapatkan data-data mengenai penggambaran tentang naga dalam
motif dan mitos naga dalam cerita rakyat budaya mereka, sementara budaya timur
yang menjadi korpus penelitian. tetap menggambarkan naga sesuai tradisi
Selanjutnya data tersebut akan mereka.
diidentifikasi agar mitos dan motif naga Selama ini ada anggapan bahwa
yang ada dalam khasanah cerita rakyat ini naga menjaga harta karun, ada juga mitos
dapat terlihat sehingga didapat simpulan lain, di antaranya adalah darah naga
penelitian. memiliki khasiat khusus. Misalnya jika
seseorang mencelupkan pedang atau pisau
5. PEMBAHASAN ke dalam darah naga kemudian pedang
Mitos tentang naga awalnya lahir tersebut digunakan untuk menikam
dalam budaya timur, makhluk ini musuh, luka orang yang ditikam itu tidak
dimunculkan sebagai perwujudan dan akan pernah sembuh. Selain itu, ada juga
simbol pertentangan antara kekuatan baik anggapan bahwa darah naga memberi
dan jahat bagi manusia di masa seseorang kemampuan untuk melihat
prasejarah. Simbol ini menjadi mitos yang masa depan. Dalam mitologi Tiongkok,
dipelihara untuk menjaga tatanan moral naga ditampilkan sebagai makhluk yang
masyarakat di masa itu (Ingersoll, 1927: baik dan berilmu. Naga dalam budaya
7). Mitos tentang naga menyebar ke timur juga dipercaya memiliki
berbagai belahan dunia, mulai dari kemampuan untuk berubah ukuran dan
perwujudan dewa-dewa dalam mitologi di bentuk, bahkan naga dianggap memiliki
dunia timur dan menyeberang ke dalam kemampuan untuk berubah bentuk
mitologi dunia barat sebagai perwujudan menjadi manusia.
kekuatan jahat. Dengan sejarahnya yang panjang,
Di masa lampau, dalam beberapa membuat manusia dapat dengan mudah
budaya, naga sering dipandang sebagai menggambarkan naga. Penggambaran
ular dan binatang buas yang baik dan deskripsi naga oleh manusia sangat
sekaligus menakutkan dan sulit untuk bervariasi. Ada yang digambarkan
dibunuh. Kepercayaan di suatu wilayah memiliki sayap, ada yang dapat berbicara,
seringkali dipengaruhi oleh lokasi dan dengan ukuran yang berbeda-beda.
geografis. Budaya timur misalnya, Selain itu, ada naga yang digambarkan
melihat naga sebagai dewa ber- hidup di istana di bawah lautan dan ada
pengetahuan dan berkuasa atas angin juga yang hidup di gua di atas
topan dan badai. Selain itu, mereka juga pegunungan.

40
Beberapa deskripsi tentang mitos naga ini muncul dalam cerita rakyat
makhluk mitos naga telah dipublikasikan, dalam tradisi lisan.
diantaranya oleh Carol Rose dalam
bukunya Giants, Monsters, & Dragons: 5.1. Mitos Naga dalam Peradaban
An Encyclopedia of Folklore, Legend, and Mesopotamia
Myth (2001), disebutkan bahwa di Makhluk naga pada awal sejarah
berbagai budaya naga memiliki tampilan penceritaannya dipandang sebagai
beragam dari perpaduan banyak binatang makhluk yang baik. Mitologi naga
lain, seperti di India, naga tampil dengan memiliki umur yang panjang dan telah
berkepala gajah, di Timur Tengah ada sejak zaman dahulu kala. Budaya
digambarkan dengan kepala singa, burung Mesopotamia pada zaman dahulu
pemangsa, atau bahkan berkepala reptil memiliki sastra lisan yang bercerita
seperti ular. Warna tubuhnya pun tentang dewa badai yang menyelamatkan
beragam, dari hijau, merah, hitam, orang dari serangan ular raksasa yang
kuning, biru, hingga putih terang. jahat. Ular-ular ini pada umumnya
Karl Shuker menggambarkan naga memiliki bentuk yang menakutkan karena
dalam berbagai budaya dari masa ke masa dapat menyemburkan api dan terbang.
dalam bukunya Dragons: A Natural Mitos-mitos yang berasal dari
History (1995). Naga digambarkan Mesopotamia ini kemudian menjadi
sebagai ular raksasa, raksasa buruk rupa pijakan dalam menjelaskan bentuk
gargoyle dan bentuk-bentuk makhluk makhluk naga di zaman sesudahnya.
mitos yang tidak jelas semacam basilisk, Dalam budaya Mesopotamia, naga
makhluk reptil yang memiliki sorot mata dianggap sebagai bentuk ular yang
yang mematikan, lalu ada makhluk memiliki sifat yang menakutkan. Hal ini
Wyvern makhluk naga berkaki dua yang ditunjukkan oleh kata 'drakon' yang
memiliki sayap dengan bentuk ekor berarti 'ular besar' atau 'ular laut.
seperti anak panah, dan cockatrice,
makhluk naga berkaki dua dengan kepala 5.2. Naga dalam Mitologi Kristen
seperti ayam jantan. Bentuk naga ini Naga adalah salah satu dari jenis
beradaptasi sesuai dengan ekspektasi dan makhluk yang ada dalam mitologi yang
imajinasi budaya dan sastra di masa itu. digambarkan sebagai kuat dan
Dalam Ensiklopedi Coleman menakutkan untuk dibunuh (Chatolic
disebutkan, naga memiliki banyak jenis Encyclopedia, 1901). Ketika agama
dan penggambaran. Pertama, naga yang Kristen mulai menyebar, naga
menyemburkan api. Makhluk ini digambarkan sebagai perwujudan setan.
digambarkan memiliki sayap. Hewan ini Dalam mitologi Kristen, banyak cerita
muncul dalam bermacam bentuk di tentang legenda orang-orang suci yang
beberapa budaya. Ada naga yang berperang melawan setan dalam bentuk
memiliki kemampuan untuk menghilang. naga dan berhasil menaklukkannya.
Ada juga yang digambarkan memiliki Legenda orang suci yang paling terkenal
tubuh macan tutul dan berkaki beruang, yang berkaitan dengan naga adalah
ada pula yang memiliki dua tanduk. legenda Saint George the Dragon Slayer.
Bahkan, ada juga yang memiliki Dalam legenda ini diceritakan bahwa
kemampuan untuk menyembuhkan luka Saint George datang ke kota yang
mereka sendiri. diancam oleh naga. Ia lalu menye-
Pembahasan lebih lanjut akan lamatkan penduduk kota dan membunuh
membahas mitologi naga dalam berbagai makhluk naga yang mengerikan tersebut.
budaya dan motif yang ditampilkan ketika

41
Kepahlawanannya membuat seisi kota 5.4. Mitos Naga di Nusantara
kemudian memeluk agama Kristen. Masyarakat di nusantara sejak
zaman dahulu memiliki sistem
5.3. Mitos Naga dalam Peradaban Asia kepecayaan yang dibangun berdasarkan
Timur hal-hal yang bersikap gaib. Di masa lalu,
Mitologi naga dalam peradaban mitos tentang naga telah ada dalam
Asia Timur memiliki sejarah panjang. kepercayaan masyarakat. Peristiwa alam
Naga dalam budaya Asia Timur semacam gerhana matahari dahulu
digambarkan berhiaskan mutiara dianggap sebagai peristiwa gaib karena
berbentuk buah pir di dahinya yang berkaitan dengan kekuasaan naga yang
memiliki sifat gaib dan kekuatan untuk mampu menelan matahari. Penduduk
menyembuhkan. Di Cina sendiri, benda lantas lari sembunyi dan laki-lakinya
mistis naga ini menjadi bagian penting membunyikan kentungan untuk mengusir
dari penggambaran dan biasanya menjadi dan menakuti naga agar ia melepaskan
bagian dari dekorasi di rumah. Ada matahari. Berikut adalah beberapa mitos
beberapa pendapat yang mengatakan yang dipercaya masyarakat di beberapa
bahwa pada awalnya naga digambarkan tempat di nusantara.
berhiaskan mutiara di bawah dagunya
sebagai tanda khusus pangkat kekaisaran 1. Mitos Naga di Lampung
(Ingersoll 1927: 75). Lampung dengan sejarahnya yang
Coleman (2007) menyatakan, panjang juga memiliki mitos yang
budaya Cina menggambarkan, naga berkaitan dengan naga. Mitos mengenai
sebagai monster dengan kepala unta, naga di Lampung telah ada sejak zaman
bersisik ikan, berkuku rusa, dan memiliki dahulu kala.
cakar seperti membawa permata di bawah Sebagaimana penggambaran
dagunya. Ada pendapat yang mengatakan sebelumnya mengenai naga dalam budaya
bahwa naga hidup di lautan selama bulan timur, mitos naga di Lampung juga
musim dingin dan terbang ke surga di digambarkan sebagai makhluk raksasa
musim semi. yang berfungsi sebagai penjaga manusia.
Sementara itu, naga di Jepang Selain itu, Danau Ranau tempat
diperkirakan menetas dari telur dalam bersemayamnya naga merupakan sumber
masa 3000 tahun. Pada 1000 tahun air sebagai kebutuhan paling mendasar
pertama naga menghabiskan waktu di bagi kelangsungan hidup manusia,
laut, seribu tahun kedua berada di hewan, dan tumbuhan agar kehidupan
pegunungan, dan seribu tahun ketiga terus berjalan. Ini sesuai dengan motif
dihabiskan di sebuah desa. Telur itu B11.3.1.1. naga yang tinggal dalam danau
mengandung seekor ular kecil yang (dragon lives in the lake). Air merupakan
segera setelah menetas, tumbuh menjadi simbol kelimpahan dan pemurnian untuk
seekor naga besar yang terbang ke langit. banyak budaya. Hal ini terlihat dalam
Lima jenis naga dalam budaya Jepang penggambaran cerita Legenda Kelekup
dianggap sebagai penjaga lima penjuru Gangsa yang didokumentasikan oleh tim
dunia; Naga Hitam menjaga penjuru peneliti Universitas Lampung.
utara, Naga Merah menjaga di penjuru Dikisahkan pada zaman dahulu
selatan, Naga Biru menjaga di penjuru kala di wilayah Lampung Barat, desa
timur, Naga Putih menjaga di penjuru (pekon) Waymengaku, seorang laki-laki
barat, sedangkan Naga Kuning berkuasa dari desa Gunung Aji, Ranau, datang ke
di penjuru tengah. desa (pekon) Way mengaku dan bertemu
jodoh dengan perempuan setempat yang

42
bernama Se Buay. Dari perkawinan Mereka yang tak berhak membawa
tersebut lahirlah tujuh orang anak yang kentungan itu justru tewas. Kentungan ini
semuanya laki-laki. kemudian jatuh ke dalam danau dan
Diceritakan keluarga tersebut berubah menjadi naga emas. Naga emas
memiliki barang pusaka berupa kentungan ini menjadi pelindung masyarakat yang
atau dalam bahasa Lampung disebut memiliki perilaku dan itikad baik, antara
Kelekup Gangsa. Kentungan ini biasanya lain dengan menjaga keasrian danau.
dipergunakan sebagai penanda kepada Sebaliknya, menjadi malapetaka bagi
semua anggota keluarga dan desa mereka yang tamak, angkuh, atau
setempat untuk keperluan khusus, seperti berperilaku tidak baik.
mengumpulkan keluarga, tanda bahaya, Ada pula mitos naga yang
dan sebagainya. berkaitan dengan asal usul keturunan
Konon apabila kentungan tersebut (buay) Lampung. Mitos ini memercayai
dibunyikan dengan dipukul atau ditabuh, bahwa keturunan (buay) Lampung berasal
bunyinya akan sampai ke Pulau Jawa di dari seekor naga yang menetaskan telur,
sekitar daerah Banten, karena di tempat kemudian masing-masing telur
tersebut terdapat keturunan dari desa menurunkan suku-suku (buay) yang ada
Waymengaku. di Lampung.
Seiring dengan berjalannya waktu,
keajaiban kentungan atau kelekup gangsa 2. Mitos Naga di Kutai Kartanegara
ini diketahui oleh pihak keluarga suami Sosok naga dalam cerita rakyat
Sebuay sehingga menimbulkan niat jahat Kutai disebut dengan nama Ular Lembu.
mereka untuk mencuri benda tersebut. Ular lembu adalah hewan berukuran
Pencurian yang dilakukan secara raksasa yang berbadan ular dan berkepala
berkelompok oleh keluarga suami Sebuay lembu. Ular lembu adalah penguasa
menimbulkan kekhawatiran bagi para sungai Mahakam yang tinggal dan
pencuri. Oleh karena itu, kentungan bernaung di sepanjang dasar sungai
tersebut mereka masukkan ke dalam Mahakam. Konon ular lembu memiliki
danau Ranau agar tersembunyi dari tubuh berdiameter sebesar drum, dengan
pandangan orang, dan dengan harapan panjang yang membentang selebar sungai
tidak ada orang yang mengetahui niat Mahakam, yang kepalanya menyerupai
jahat mereka. Keesokan harinya ketika hewan lembu (sejenis sapi). Makhluk
kelompok pencuri tersebut hendak naga di sini dimitoskan sebagai dewa
mengambil kentungan dari dalam danau penjaga dalam kepercayaan orang-orang
ternyata kentongan kelekup gangsa dahulu dan sesuai dengan motif
tersebut sudah berubah menjadi seekor B11.3.1.1. naga yang tinggal dalam danau
ular naga. dan sungai (Dragon lives in lake).
Masyarakat setempat memercayai Masyarakat percaya bahwa ular lembu
bahwa ular naga tersebut bersemayam di merupakan seekor ular naga raksasa yang
dalam gua bawah tanah yang terletak di menjaga sungai Mahakam.
balik gunung Seminung yang biasa Konon, saking besarnya naga
disebut orang dengan Tapik. tersebut, disebutkan bahwa kepalanya ada
Versi lain dari kisah Legenda di kota Tenggarong dan ekornya sampai
Kelekup Gangsa adalah mitos tentang di kota Samarinda. Sebagai wujud
kentungan sakti yang dicuri oleh prajurit kepercayaan masyarakat tersebut, maka
dari Kerajaan Sriwijaya. Namun, di diadakanlah ritual peluncuran Naga Erau
tangan prajurit Kerajaan Sriwijaya, di Sungai Mahakam yang disisipkan
kentungan ini justru menjadi malapetaka. sebagai salah satu bagian dari rangkaian

43
upacara adat Erau di Kota Tenggarong, Klinting adalah anaknya. Ki Hajar pun
Kabupaten Kutai Kartanegara. Erau memerintahkan baru Klinting untuk
adalah upacara adat yang dahulunya melingkari gunung dengan tubuhnya,
dilaksanakan sebagai upacara Kerajaan yang segera dilakukan oleh anaknya.
setiap kali raja menginginkannya (Rifani, Ki Hajar pun lantas memer-
2013) cayainya, tetapi ia meminta Baru Klinting
bertapa di Bukit Tugur agar ia menjadi
3. Mitos Naga di Pulau Jawa manusia. Selagi ia bertapa, penduduk desa
Pulau Jawa juga memiliki mitos Pathok yang sedang berburu mencari
yang berkaitan dengan naga, yaitu mitos makanan menemukan dirinya, kemudian
asal usul terjadinya Rawa Pening. Cerita memotong ekornya dan dimasak sebagai
ini sesuai dengan motif naga yang tinggal makanan pesta.
dalam danau B11.11.1 (Dragon lives in Setelah tubuhnya terpotong, Baru
lake) dan motif B11.3.1.1. Pertempuran Klinthing menjelma menjadi manusia. Ia
dengan naga dan kembalinya naga dengan yang merasa lapar lantas meminta
kekuatan baru (Dragon fight: respite makanan pada warga yang sedang
granted and dragon returns with renewed berpesta. Akan tetapi, tidak ada yang
strength) bertempur dengan naga (Fight memberinya makanan.
with dragon). Cerita rakyat ini dikenal Baru Klinthing menancapkan lidi
dengan judul Legenda Rawa Pening yang ke tanah dan menantang warga desa untuk
ada di Semarang. Dalam cerita ini, naga mencabutnya. Tidak ada satu pun warga
dimitoskan sebagai makhluk yang desa yang dapat mencabut lidi tersebut.
berkuasa di sebuah danau berkat Baru Klinthing mencabut lidi tersebut
kesaktiannya setelah sebelumnya dengan mengerahkan kesaktiannya, dari
mengalahkan penduduk desa. bekas cabutan lidi itu, air memancar dan
Pada zaman dahulu, di desa menenggelamkan desa dan seluruh
Ngasem yang terletak di antara Gunung warganya, sehingga terbentuklah danau
Merbabu dan Telomoyo, tinggal sepasang bernama Rawa Pening (https://
suami isti bernama Ki Hajar dan Nyai pengajar.co.id/asal-usul-rawa-pening-
Selakanta. Nyai Selakanta bersedih legenda-dan-cerita-singkat/).
karena dari pernikahan mereka belum
juga dikaruniai seorang anak. 4. Mitos Naga di Pulau Bali
Ki Hajar akhirnya memutuskan Naga Besukih merupakan sebuah
untuk bertapa di gua di gunung Telomoyo makhluk mitos yang berasal dan
untuk memohon kepada Tuhan agar diberi dipercaya oleh rakyat Bali. Mitos naga di
anak. Setelah lama bertapa, Nyai Pulau Bali berkaitan dengan mitos asal-
Selakanta akhirnya hamil dan melahirkan usul dan penciptaan. Kisah tentang Naga
seorang anak. Namun, alangkah Besukih ini adalah cerita rakyat yang
terkejutnya Nyai Selakanta karena melatari legenda terciptanya Selat Bali.
ternyata anak yang dilahirkannya adalah Menurut cerita, Naga Besukih tinggal di
seekor naga yang bisa berbicara bernama bawah kawah gunung Agung. Kisah ini
Baru Klinthing, tetapi Nyai Selakanta sesuai dengan motif B11.2.8. Ekor naga
tetap merawat anaknya hingga dewasa. (Tail of dragon) pada bagian cerita ketika
Setelah Baru Klinthing besar, dia Manik Angkeran memotong ekor naga
pergi mencari ayahnya, Ki Hajar yang untuk mencuri permata yang berada di
masih bertapa di gua. Ki Hajar merasa tubuh Naga Besukih dan motif naga
terkejut melihat bentuk dan rupa anaknya. berbicara B11.4.5. (Talking dragon)
Ia belum memercayai bahwa Baru karena Naga Besukih bisa berbicara dan

44
motif B11.6.2. naga yang menjaga harta Setelah sampai di kawah Gunung
karun (Dragon guards treasure). Berikut Agung, Manik Angkeran membunyikan
ini adalah sinopsis dari cerita Asal-Usul gentanya. Naga pun menemuinya dan
Terciptanya Selat Bali. mendengar maksud kedatangannya. Naga
(http:seasite.niu/Indonesian/Budaya_Bang lalu memberikan harta yang diminta
sa/Cerita_Rakyat/Bali.htm) dengan catatan ia harus berubah menjadi
Pada zaman dahulu, di kerajaan orang yang baik. Manik Angkeran
Daha hiduplah seorang Brahmana yang menyanggupinya. Ia pun terpesona ketika
benama Sidi Mantra yang terkenal akan melihat emas, intan, dan permata keluar
kesaktiannya. Sanghyang Widya atau dari tubuh naga. Timbullah niat jahat
Batara Guru menghadiahinya harta benda dalam hatinya untuk mendapatkan harta
dan seorang istri yang cantik. Sesudah lebih banyak. Dengan secepat kilat
bertahun-tahun menikah, mereka men- dipotongnya ekor Naga Besukih ketika
dapat seorang anak yang mereka namai Naga berputar kembali ke sarangnya.
Manik Angkeran. Manik Angkeran segera melarikan diri
Manik Angkeran adalah seorang dan tidak terkejar oleh Naga. Akan tetapi
pemuda yang gagah dan pandai, tetapi karena kesaktian Naga itu, Manik
sayang sekali dia memiliki sifat yang Angkeran terbakar menjadi abu sewaktu
kurang baik, yaitu suka berjudi. Dia jejaknya dijilat oleh sang Naga.
sering kalah dan mempertaruhkan harta Mendengar kematian anaknya,
kekayaan orang tuanya dalam berjudi, kesedihan hati Sidi Mantra tidak
bahkan ia berani berhutang pada orang terkatakan. Segera dia mengunjungi Naga
lain. Manik Angkeran lalu meminta Besukih dan memohon supaya anaknya
bantuan ayahnya karena ia tidak dapat dihidupkan kembali. Naga menyang-
membayar hutang, . gupinya asal ekornya dapat kembali
Sidi Mantra pun berdoa untuk seperti sedia kala. Dengan kesaktiannya,
memohon pertolongan dewa-dewa. Ia pun Sidi Mantra dapat memulihkan ekor
mendapat wangsit untuk mendatangi Naga. Setelah Manik Angkeran
kawah Gunung Agung. Di sana terdapat dihidupkan, dia minta maaf dan berjanji
harta karun yang dijaga seekor naga yang akan menjadi orang baik. Sidi Mantra
bernama Naga Besukih. Ia diperintahkan tahu bahwa anaknya sudah bertobat tetapi
untuk meminta sedikit harta dari naga dia juga mengerti bahwa mereka tidak
tersebut. Sidi Mantra pun pergi ke lagi dapat hidup bersama.
Gunung Agung. Sidi mantra mengetukkan
Ia mengutarakan maksud tongkatnya dan dari tempat dia berdiri
kedatangannya kepada Naga Besukih. timbul sebuah sumber air yang makin
Naga tersebut pun menggeliat dan dari lama makin besar sehingga menjadi laut.
sisiknya keluar emas dan intan. Setelah Dengan tongkatnya, Sidi Mantra
mengucapkan terima kasih, Sidi Mantra membuat garis yang memisahkan dia
bermohon diri. Semua harta benda yang dengan anaknya. Sekarang tempat itu
didapatnya diberikan kepada Manik menjadi selat Bali yang memisahkan
Angkeran dengan harapan dia tidak akan Pulau Jawa dengan Pulau Bali.
berjudi lagi. Akan tetapi, Manik
Angkeran menghabiskan harta tersebut 5. Mitos Naga dalam Peradaban India
dengan berjudi lagi. Ia pun memutuskan Mitos naga dalam peradaban India
untuk pergi ke kawah Gunung Agung dikenal lewat pemujaan orang India
untuk meminta sedikit harta kepada Naga terhadap ular kobra, yang dianggap
Besukih. sebagai perwujudan dari naga. Makhluk

45
berbisa ini dianggap sebagai inkarnasi permata. Wujud kedua, manusia dengan
hidup dari simbol naga yang hebat dan empat ekor ular di lehernya. Wujud
menakutkan. ketiga, naga laut yang bersayap dengan
Ular kobra dianggap sebagai bagian atas berbentuk tubuh manusia,
makhluk setengah dewa, yang raja dari tetapi memiliki kepala bertanduk seperti
ular kobra tersebut dipercaya hidup di lembu, sedangkan bagian bawah tubuh
istana megah di dasar laut. Ular sebagai berupa ekor yang melingkar.
perwujudan naga juga dipercaya Penggambaran seperti ini
menghuni alam baka (tanah Patala). menunjukkan bagaimana bentuk dan rupa
Makhluk ini pun diyakini mengendalikan naga di Tibet mendapat pengaruh dari
awan, menghasilkan badai petir, menjaga budaya Hindu dan Persia lewat
harta karun, dan memiliki kemampuan pegunungan Himalaya. Diperkirakan
yang menakjubkan. bentuk naga ini juga memengaruhi
Ular kobra perwujudan naga ini bentuk naga yang ada di Cina.
juga memiliki kekuatan dan kemampuan Bentuk naga di India merupakan
manusia, bahkan terkadang mereka juga gabungan dari rupa dewa hujan suku
menjelma menjadi manusia. Pemujaan Efrat di Mesir dan Marduk, kambing laut
terhadap ular penjelmaan naga ini bertanduk (atau juga dikenal sebagai
biasanya dilakukan oleh orang India yang zodiak Capricornus). Hewan naga juga
berkasta sudra. Pemujaan terhadap ular dikenal sebagai kendaraan dewa Varuna
penjelmaan naga ini sampai sekarang di India. Makhluk naga juga dipercaya
masih bertahan di India dan negara- sebagai iblis kegelapan, yang menelan
negara sekitar seperti Burma dan matahari di malam hari dan me-
Thailand utara. Dahulu bahkan pengaruh lepaskannya di pagi hari. Penyembahan
pemujaan ular ini sampai ke matahari, penyembahan ular, kelamin,
Semenanjung Malaya (Ingersoll, 1927: lingga dan yoni (phallicism), dan naga
26) saling terkait dalam mitologi timur
Mitologi naga juga dikenal dalam (Ingersoll, 1927:30).
kepercayaan Budha Mahayana. Visser
(dalam Ingersoll, 1927) meng- 6. SIMPULAN
klasifikasikan naga ke dalam empat jenis. Sebelum memasuki zaman
Pertama, naga surgawi yang modern seperti sekarang ini, manusia
berkedudukan di langit dan bertugas memiliki tatanan masyarakat
menjaga istana surgawi. Kedua, yang berdasarkan norma dan mitos yang
bertugas untuk menurunkan hujan. diciptakan untuk membentuk tatanan
Ketiga, yang membersihkan dan masyarakat yang teratur. Aturan-aturan
mengalirkan sungai. Keempat, naga yang ini dibuat berdasarkan sistem
bertugas menjaga harta. kepercayaan dalam masyarakat di
Hal ini sesuai dengan tulisan dari tempat mereka berada. Berdasarkan
Cyrus Adler, seorang profesor di museum pembahasan yang telah dilakukan
nasional Amerika Serikat. Pada tahun dengan menggunakan teori tentang
1888, Cyrus Adler melaporkan bahwa mitos, dapat disimpulkan bahwa
kepercayaan tentang empat jenis naga ini penggambaran dan mitos tentang naga
berasal dari Tiongkok. dalam budaya timur dan barat memiliki
Dalam penggambaran orang Tibet perbedaan yang sangat signifikan.
yang dirujuk oleh Visser, naga Mitos naga di dunia barat
digambarkan dalam tiga wujud. Wujud digambarkan sebagai makhluk perusak
pertama, ular biasa yang menjaga sedangkan dalam budaya timur naga

46
dianggap sebagai dewa yang mewakili naga yang hendak menyerang manusia,
kemakmuran serta penjagaan. Mitos sedangkan kebalikannya dalam mitos
naga dalam budaya barat menunjukkan budaya timur, hewan naga dianggap
keperkasaan manusia terhadap hewan sebagai pelindung manusia.

Daftar Pustaka

Abdurrahman, Dudung. 1996. Metode Penelitian Sejarah. Ciputat: PT Logos Wacana


Ilmu
Awang. M. Rifani. 2013. “Lembuswana Simbol kekuasaan raja Kutai”. Jurnal Ilmu sosial
Mahakam, Volume 1, Nomor 1: hal. 22 -56
Bascom, William. 1965. The Forms of Folklore: Prose Narratives@ in Journal of
American Folklore edisi 78 h. 3-20
Batifoll, Pierre. 1912. Catholic Encyclopedia. The Encyclopedia Press: New York
Coleman, J.A. 2007. The Dictionary of Mythology: An A-Z of Themes, Legends and
Heroes. London: Arcturus
Djamaris, Edwar. 1990. Menggali Khazanah Sastra Melayu Klasik. Jakarta: Balai Pustaka
https://faculty.gcsu.edu/custom-website/mary-magoulick/defmyth.htm
http.www.seasite.niu.edu/Indonesian/Budaya_Bangsa/Cerita_Rakyat/Bali.htm diunduh
pada 5 Oktober 2019
(https://pengajar.co.id/asal-usul-rawa-pening-legenda-dan-cerita-singkat/).
https://www.smithsonianmag.com/science-nature/where-did-dragons-come-from-
23969126/
https://www.livescience.com/25559-dragons.html
Ingersoll, Ernest. 1927. Dragons and Dragon Lore: Cryptozoology and Mythology.
Library of Alexandria: America
Leeming, David Adams. 1990. The World of Myth. New York: Oxford University Press
Oxford team. .1884. Oxford English Dictionary. Oxford University Press: Oxford
Rose, Carol. 2001. Giants, Monsters & Dragons: An Encyclopedia of Folklore,
Legend, And Myth. New York: W.W. Norton and Company
Shuker, Karl. 1995. Dragon: A Natural History. New York: Simon & Schuster
Sudjarwo, Prof. Dr. 2017. Cerita Rakyat dari Lampung Barat. Pascasarjana Unila:
Bandarlampung
Thompson, Stith. 1960. Motif-Index of Folk-Literature, Volume 1. Indiana University
Press: Indiana

47

Anda mungkin juga menyukai