Anda di halaman 1dari 9

GENTA HREDAYA Volume 5 No 2 Oktober 2021 P ISSN 2598-6848

E ISSN 2722-1415

Relevansi Mitologi Dalam Meningkatkan Keyakinan Umat Beragama


Oleh
Komang Heriyanti
Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja
E-mail: heriyantikomang@gmail.com

I Made Hartaka
Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja
E-mail: made.hartaka@gmail.com

ABSTRACT
Mythology became a familiar word to everyone. Some think of mythology as a speech
that actually happens and some think of it as just a delusion. But in reality mythology has a
very important role if it is associated with religious life. Mythology as an oral or written
tradition that is passed down in a particular ethnic group for generations, has been able to
provide an image or example for the people supporting the mythology. The values contained
in mythology are used as a valuable teaching to increase confidence in God and as a way to
foster harmony in life. In ancient times, myths were accepted by primitive peoples or arkais
humans, because they were related to nature. The phenomena of nature are manifestations of
the holy. The sacred saying (myth) is always a magical secret and beyond human thought.
Myth is seen as an attempt by arkais humans to describe the supernatural's trajectory into the
world. The existence of myths is largely determined by the supporting community. Although
the times are modern, but myths are still believed in modern human life.
Keywords: Faith, Mythology, Religious People

I. PENDAHULUAN baiknya antara sesama manusia sendiri dan


Manusia yang menganut suatu agama antara manusia dengan alam sekitarnya, serta
pada dasarnya mempunyai naluri untuk percaya dengan wujud Yang Maha Tinggi. Manusia
kepada Tuhan, sehingga memunculkan keinginan dalam hidupnya tidak bisa dijauhkan dengan
untuk menyembah-Nya. Dengan disebabkan oleh mitologi sehingga tidak ada kelompok manusia
latar belakang manusia yang berbeda-beda yaitu yang benar-benar bebas dari mitologi. Oleh
dari satu tempat ke tempat dan dari satu masa ke sebab itu suatu mitos yang sudah dipercayai
masa, maka muncul beraneka ragam agama begitu saja oleh masyarakat, maka akan
meskipun pangkal tolaknya sama, yaitu naluri melahirkan sistem kepercayaan.
untuk percaya kepada Tuhan. Keanekaragaman Mitologi suatu suku bangsa biasanya
agama itu menjadi lebih nyata akibat usaha mengenai penciptaan alam, penciptaan dan
manusia sendiri untuk membuat agamanya lebih penyebaran manusia oleh dewa-dewa dalam
berfungsi dalam kehidupan sehari-hari, dengan religi asli suku bangsa yang bersangkutan.
mengaitkannya kepada gejala-gejala yang secara Mitologi seperti itu biasanya penuh dengan
nyata ada disekitar mereka. Dengan demikian, keajaiban-keajaiban yang jauh dari fakta sejarah.
maka muncul legenda-legenda dan mitos-mitos, Mitologi dan cerita-cerita rakyat yang dapat
yang semua itu merupakan suatu penunjang memberi indikasi kepada fakta sejarah dari suatu
kepercayaan alami manusia kepada Tuhan yang suku bangsa, ada yang diturunkan dari generasi
diyakininya dan fungsionalisasi kepercayaan ke generasi secara lisan, dan bagi suku bangsa
yang diterapkan dalam masyarakat. yang telah mengenal tulisan (tulisan tradisional),
Selain itu, legenda-legenda dan mitos- dapat juga diturunkan secara tertulis. Apabila
mitos diperlukan oleh manusia sebagai mitologi dan cerita-cerita itu diperoleh melalui
penunjang sistem nilai hidup dalam wawancara (yaitu secara lisan), maka bahan
bermasyarakat. Semua itu memberi kejelasan cerita-cerita yang mereka peroleh dari para tokoh
tentang eksistensi manusia dalam hubungannya masyarakat itu direkam (Koentjaraningrat, 2005:
dengan alam sekitarnya, sekaligus tentang 9).
bagaimana bentuk hubungan yang sebaik-

Heriyanti & Hartaka


164
Dapat disimpulkan tujuan dari mitos yang menunjukkan arti kepada keseluruhan
adalah sebagai perekat masyarakat yang dapat karya-karya drama. Dalam bahasa Yunani, kata
menjelaskan realitas dan budaya yang ada. Mitos mitos berasal dari mathos yang secara harfiah
memberikan panduan mengenai apa yang nyata diartikan sebagai cerita atau sesuatu yang
dan penting bagi kehidupan suatu kelompok dikatakan seseorang. Dalam pengertian yang
masyarakat. Terkait dengan mitos dan legenda, lebih luas, mitos mengandung arti suatu
simbol dan metafora memainkan peran kunci pernyataan, sebuah cerita, ataupun alur suatu
dalam transformasi, baik ditingkat individu, drama. Dalam Bahasa Inggris, kata mythology
group, organisasi, atau sosial. Hal ini menunjuk pada pengertian baik sebagai studi atas
dikarenakan simbol dan metafora mempunyai mitos atau isi mitos, maupun bagian tertentu dari
ketertarikan dari sisi nonrasional dan emosional sebuah mitos, yang berbeda dengan legenda dan
manusia, dan mempunyai dampak mendalam dongeng (Ghazali, 2011: 113).
pada kesadaran manusia (Movva, 2004). Dengan Mitos (myth) adalah cerita rakyat yang
demikian utuhnya suatu mitologi dalam tokohnya para dewa atau mahkluk setengah dewa
masyarakat akan menghasilkan utuhnya sistem yang terjadi di dunia lain atau masa lampau dan
kepercayaan. selanjutnya utuhnya sistem dianggap benar-benar terjadi oleh penganut cerita
kepercayaan akan menghasilkan utuhnya sistem tersebut. Mitos berasal dari bahasa Yunani
nilai. Kemudian sistem nilai sendiri, yang muthos yang berarti dari mulut ke mulut, atau
memberi manusia kejelasan tentang apa yang dengan kata lain cerita informal suatu suku yang
baik dan buruk (etika), mendasari seluruh diteruskan dari satu generasi ke generasi
kegiatannya dalam menciptakan peradaban. berikutnya (Christensen, 2008).
Melalui ajaran mitologi manusia dapat melihat Sesuai dengan beberapa pendapat di atas,
gambaran suatu sejarah yang pada gilirannya dapat disimpulkan bahwa mitos merupakan
dapat diaplikasikan dalam kehidupan saat ini. pengetahuan yang berkaitan dengan cerita
Meski zaman sudah memasuki era modern, akan tentang alam semesta, para dewa, mahkluk
tetapi sebuah mitologi masih berkembang di setengah dewa dan sebagainya, kemudian cerita
masyarakat dan berpengaruh terhadap keyakinan tersebut dianggap suci oleh mereka yang
umat beragama. Hal ini membuktikan bahwa memiliki cerita dan penganutnya. Dalam suatu
nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran mitologi masyarakat, tempat dimana mitos itu disebarkan,
masih relevan dengan kehidupan manusia di maka mitos tersebut dianggap sebagai kisah yang
masa sekarang. benar-benar terjadi pada zaman purba.
Mitos dan legenda memiliki suatu
perbedaan. Biasanya mitos menceritakan
mengenai terjadinya alam semesta, dunia, bentuk
khas binatang, bentuk topografi, petualangan
II. PEMBAHASAN para dewa, dan sebagainya. Sedangkan legenda
2.1 Mitologi Sebagai Ucapan Suci (legend) adalah cerita rakyat yang dianggap
Harry Levin dalam salah satu artikelnya benar-benar terjadi dan biasanya mengenai
yang berjudul “Some Meanings of Myth” manusia, kekuatan supranatural, tempat, atau
menyatakan bahwa arti dari mitos adalah kata- objek. Legenda tidak terlalu dianggap suci
kata atau ucapan yang kemudian berkembang seperti mitos. Mitos dan legenda mengandung
menjadi mitologi yang berasal dari mythos dan kebijaksanaan, pengalaman, dan nilai budaya.
logos, mengandung arti pengetahuan tentang Metode pengajaran budaya lewat cerita yang
mitos yang berarti pula pengetahuan tentang mempunyai pesan moral sudah dilakukan sejak
kata-kata atau ucapan. Pengertian dasar itu, ribuan tahun lalu, cerita yang sama diteruskan
didukung oleh hipotesis Muller yang menyatakan dari generasi ke generasi dan mengalami distorsi
bahwa mitos pada dasarnya berasal dari kata-kata dalam penyampaiannya sehingga tidak lagi dapat
yang secara etimologi digunakan sebagai kiasan. diketahui kebenarannya (Samovar, dkk 2010:38)
Demikian pula, menurut Henry, istilah mitos Malinowski menunjukkan perbedaan itu,
sebagai ucapan digunakan dalam kesusastraan bahwa legenda lebih sebagai cerita yang diyakini
Yunani untuk membedakannya dengan logos dan seolah-olah merupakan kenyataan sejarah,
dongeng. Pembedaan ini ditunjukkan sebagai meskipun sang pencerita menggunakannya untuk
kritikan kesusastraan berkenaan dengan mendukung kepercayaan-kepercayaan dari
pemakaian istilah-istilah teknis. Istilah-istilah komunitasnya. Sebaliknya, dongeng
serupa, dijumpai dalam bahasa latin yaitu fabula mengisahkan peristiwa-peristiwa ajaib tanpa

Heriyanti & Hartaka


165
dikaitkan dengan ritus. Dongeng diyakini sebagai Dengan demikian menjadi semakin jelas
sesuatu yang tidak terjadi. Dongeng lebih bahwa mitos bukanlah dongeng yang serta merta
menjadi bagian dari dunia hiburan. Sedangkan dianggap sebagai khayal. Bagi bangsa primitif,
mitos merupakan pernyataan atas suatu mitos merupakan suatu gambaran tentang
kebenaran lebih tinggi dan lebih penting tentang keyakinan mereka mengenai rahasia-rahasia
realitas asli yang masih dimengerti sebagai pola alam yang mengatasi segala kehidupan manusia
dan fondasi dari kehidupan primitif (Ghazali, yang sukar digambarkan atau dipikirkan. Mitos
2011: 114). dapat diceritakan kembali pada saat-saat tertentu,
Melihat pendapat di atas, maka lebih tetapi dapat pula ditarikan atau dilakonkan pada
memperjelas bahwa arti mitos sebagai kata-kata. suatu saat dan pada tempat tertentu. Mitos
Kalau mitos diartikan sebagai ucapan atau kata- mengisahakan sejarah suci yang berhubungan
kata berarti bukan sembarang ucapan atau kata- dengan masa-masa awal atau dalam perkataan
kata tetapi ucapan suci atau kata-kata suci. Oleh lain, mitos menceritakan bagaimana supernatural
karena itu, mitos dapat diserupakan dengan ilham beings (Dewa-Tuhan) menampilkan dirinya
atau wahyu. Dalam pandangan masyarakat dalam realitas-realitas alam (kosmos) dan
primitif, mitos dianggap sebagai cerita yang manusia. Jika dunia dan manusia ada, itu karena
benar dan cerita ini menjadi milik mereka yang supernatural beings yang mengadakannya
paling berharga, karena merupakan sesuatu yang melalui kekuatan kreatif pada masa permulaan.
suci, bermakna, dan menadi contoh model Meski demikian pada sisi lain, berbeda
tindakan manusia serta memberikan makna dan dengan manusia arkais, manusia modern
nilai pada kehidupan ini. Mitos menceritakan dicirikan oleh ketidakpercayaannya akan mitos-
bagaimana suatu realitas mulai bereksistensi mitos. Namun di sisi lain, manusia modern masih
melalui tindakan mahkluk supranatural. Mitos membutuhkan mitos-mitos, sebab pada
selalu menyangkut suatu penciptaan. kenyataannya dalam masyarakat modern
Fungsi utama mitos bagi kebudayaan sekarang ini masih terdapat sisa-sisa sikap
primitif adalah mengungkapkan, mengangkat, mitologis. Baik secara langsung maupun tidak
dan merumuskan kepercayaan, melindungi dan langsung, mitos cenderung menjadi legenda,
memperkuat moralitas, menjamin efisiensi ritus, epos, balada, atau roman. Muncullah
serta memberikan peraturan-peraturan praktis desakralisasi mitos yang berubah menjadi mitos-
untuk menuntun manusia (Malinowski, 1954: mitos sekular dan mitos-mitos politik.
101). Pada prinsipnya, mitos diterima oleh Kemerosotan mitologi ini terjadi karena
bangsa primitif atau manusia arkais, karena pengaruh-pengaruh pemikiran rasionalistis.
berhubungan dengan alam. Gejala alam Tetapi, mitos-mitos sekuler ini pada dasarnya
merupakan manifestasi dari yang suci, dan memiliki fungsi yang sama, yang hanya berbeda
merupakan bahan bagi pembangunan mitos. dalam pemaknaan.
Ucapan suci (mitos) tersebut selalu merupakan Ghazali (2011: 117) mitos tidak
rahasia ajaib dan di luar pemikiran manusia. ditentukan oleh primitif atau modernnya suatu
Mitos dipandang sebagai usaha manusia arkais masyarakat, tetapi ditentukan oleh sikap manusia
untuk melukiskan lintasan yang supranatural ke atau masyarakat dalam merespon lingkungannya.
dalam dunia. Kehidupan manusia arkais Suatu mitos tidak mungkin bisa dihasilkan tanpa
berorientasi pada masa lampau karena ia realitas ragam kultul dan kecerdasan. Beberapa
mempunyai nostalgia religius pada waktu awal sifat mendasar dari mitos sebagaimana yang
mula alam semesta dan mitos merupakan suatu dikemukakan oleh Honig Junior yaitu:
sejarah tentang sesuatu yang terjadi di masa Pertama, mitos terjadi di dalam zaman
lampau. Sejarah disini bukan dalam arti historis, permulaan atau zaman asali. Jika sebuah
tetapi sejarah yang sakral (kudus), mengisahkan dongeng selalu diawali dengan kata-kata: pada
peristiwa primordial yang terjadi di masa lampau zaman dahulu kala, adalah….. atau sesekali
tentang segala sesuatu yang dikerjakan oleh para peristiwa adalah…, yang dalam Bahasa Inggris
dewa. Dengan demikian, mitos menjadi seperti once upon a time, maka pada mitos
kebenaran mutlak yang tak bisa diganggu gugat. dimulai dengan: pada mulanya atau yang dalam
Mitos mewahyukan peristiwa primordial yang Bahasa Inggris seperti in the beginning, karena
selalu diceritakan dan diulang kembali pada dalam zaman asali inilah segala sesuatu diatur
waktu sekarang. Mitos bercerita tentang apa yang dan diciptakan. Pemaparan masyarakat primitif
dilakukan oleh para dewa. tentang masa-masa awal itu tidak hanya sekedar
mengutarakan ilmu sejarah, tetapi pemaparan

Heriyanti & Hartaka


166
suci, yang boleh dikatakan mitos itu seolah-olah menyelam ke dasar air primordial atau
teori ilmiahnya primitif. Kedua, di dalam mitos zaman purba untuk mengambil sedikit
jelas tampak bahwa apa yang dialami oleh lumpur dan dari lumpur inilah dunia
manusia primitif dalam pertemuannya dengan dibentuk. Yang dimaksud pelaku disini
daya-daya dan peristiwa-peristiwa alam dianggap bisa jadi adalah sang dewa pencipta
sebagai perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh sendiri atau dia mengutus seekor
kewujudan-kewujudan. Ketiga, mitos itu binatang, mahkluk mitis, atau bahkan
mengandung daya-daya kekuasaan. Dalam setan yang melakukannya.
masyarakat primitif, perkataan adalah pendukung b. Mitos-mitos yang mengisahkan
daya kekuatan yang utama. Dengan daya penciptaan sebagai akibat dari
perkataan itu manusia menguasai dunia. Manusia terpecahnya kesatuan primordial yang
mengalami kenyataan-kenyataan itu secara tak terpisahkan. Penjelasan tentang mitos
emosional. Daya yang dijumpainya diberinya ini bisa digambarkan melalui varian di
nama dan dengan nama itu diberinya bentuk. bawah ini:
Manusia mengalami, bahwa ia berada di tengah- 1. Mitos-mitos yang menggambarkan
tengah kerjasama antara daya-daya kekuatan kesatuan primordial sebagai
alam. Ia berkewajiban untuk menjaga ketertiban pasangan suami istri. Pada mulanya
dunia melalui upacara-upacara keagamaan langit dan bumi bersatu serta saling
berdasarkan mitos. Keempat, mitos memberi cara berhubungan lalu kemudian tindakan
kepada manusia dalam pengalaman dan penciptaan terjadi hanya bila dengan
perjalanan hidup. Oleh karena itu, tindakan- pemisahan langit dan bumi;
tindakan mistis, magis, dan yang penuh dengan 2. Keadaan primordial digambarkan
aktivitas ritual, menjadi sifat khas dari manusia sebagai suatu keadaan yang tidak
primitif. berbentuk, kacau atau khaos.
2.2 Bentuk- Bentuk Mitos Tindakan penciptaan berarti
Ghazali (2011: 117) Eliade membagi memisahkan situasi yang teratur dan
bentuk-bentuk mitos menjadi beberapa tipe, yaitu berbentuk, yaitu kosmos yang lahir
mitos kosmogoni, mitos asal-usul, mitos dewa- dari khaos, seperti yang
dewa, mitos androgini, dan mitos akhir dunia. digambarkan dengan para dewa
Adapun penjelasannya seperti di bawah ini: mengalahkan dan menghancurkan
1. Mitos Kosmogoni seekor naga mistis;
Mitos kosmogoni mengisahkan 3. Kesatuan primordial digambarkan
terjadinya alam semesta secara keseluruhan. sebagai sebuah telur yang meliputi
Mitos kosmogoni merupakan contoh model yang seluruh kosmos. Telur dilukiskan
paling utama dari segala macam penciptaan. Ada mengapung di atas permukaan air
dua macam mitos kosmogoni yaitu: primordial, penciptaan terjadi
Pertama, mitos-mitos kosmogoni yang dengan pecahnya telur itu.
mengisahkan alam semesta yang tidak c. Mitos-mitos yang menceritakan bahwa
bereksistensi dalam bentuk apapun sebelum tindakan penciptaan terjadi karena
penciptaan. Mitos ini mengisahkan penciptaan penjagalan makhluk primordial seperti
dunia melalui buah pikiran, perkataan, atau hantu laut. Mitos ini terdiri dari dua
tenaga panas dari sang pencipta. Misalnya, mitos bentuk:
kosmogoni di Polynesia mengisahkan dewa 1. Penjagaan makhluk primordial yang
tertinggi Io yang menciptakan alam semesta, mengorbankan diri dengan sukarela;
termasuk surga dan bumi melalui perkataannya. 2. Penjagalan terjadi setelah dewa
Kedua, mitos-mitos kosmogoni yang bertempur dan mengalahkan
mengusahakan penciptaan alam semesta dengan makhluk primordial yang berupa
pra eksistensi bahan dasar dan membutuhkan setan, hantu laut atau naga.
pertolongan si pelaku yang melaksanakan
penciptaan itu. Mitos kosmogoni yang kedua ini, 2. Mitos Asal-Usul
digambarkan dalam tiga tipe mitos, seperti yang Mitos-mitos tipe ini menceritakan asal
terurai di bawah ini: mula segala sesuatu. Mitos ini mengisahkan
a. Mitos-mitos yang mengisahkan bagaimana suatu realitas itu muncul dan
terjadinya dunia dengan penyelaman bereksistensi, bagaimana kosmos dibentuk,
kosmogonis. Disini ada pelaku yang bagaimana asal mula adanya takdir kematian,

Heriyanti & Hartaka


167
bagaimana manusia mempunyai jenis seks mitos androgini ilahi dilukiskan bahwa para
tertentu, bagaimana manusia mencari nafkah dewa mempunyai dua jenis seks sekaligus. Mitos
untuk hidupnya, dan sebagainya. Secara tentang biseksualitas para dewa ini terdapat
keseluruhan, mitos asal-usul ini merupakan dalam banyak agama kuno. Misalnya, sebagian
sejarah dunia yang lengkap. Sejarah dalam arti besar dewa di Mesir Kuno, Yunani, Skandinavia,
bukan historis. Segala macam penjelasan Iran dan Tiongkok mempunyai dua jenis seks
mengenai keadaan dunia dan kehidupan manusia sekaligus.sebagian besar dewa kesuburan kosmis
dapat ditemukan didalamnya. bersifat laki-laki dan pada tahun berikutnya
Pada dasarnya, mitos-mitos asal-usul bersifat perempuan. Dewa atau dewi yang
melanjutkan dan melengkapi mitos kosmogoni, mempunyai seks tunggal laki-laki atau
menceritakan bagaimana dunia itu diubah, perempuan juga bersifat androginis, mempunyai
ditambah atau dikurangi. Itulah sebabnya, mitos dua jenis seks. Bahkan mungkin beberapa dewa-
asal-usul dimulai dengan mitos kosmogoni. dewi yang berpasangan itu berasal dari satu dewa
Kisah mengenai asal-usul manusia terdapat primordial yang bersifat androginis atau
dalam mitos antropogonis. Dewa menciptakan merupakan personifikasi dari atribut-atributnya.
manusia dari suatu substansi material. Misalnya, 5. Mitos Akhir Dunia
pada suku Yoruba di Nigeria manusia diciptakan Mitos-mitos mengenai akhir dunia
dari lumpur. Suku-suku asli Australia di sekitar hampir dimiliki oleh semua manusia religius.
Melbourne beranggapan bahwa manusia pertama Mitos ini sudah ditemukan di kalangan manusia
dilahirkan dari tanaman kumis kucing; suku arkais yang masih berada dalam taraf
Antaivandrika di Madagaskar menganggap kebudayaan paleolitis. Manusia arkais
bahwa mereka berasal dari pohon pisang. berpandangan bahwa akhir dunia itu sudah
Anggapan bahwa manusia berasal dari bumi, terjadi pada masa lampau, tetapi masih akan
merupakan anggapan yang umum terdapat terulang lagi pada masa yang akan datang.
dimana-mana. Diantara beragamnya anggapan Banyak mitos yang mengisahkan malapetaka
itu, ada satu keyakinan dasar bahwa kehidupan yang menghancurkan dunia, misalnya mitos
ini mempunyai asal-usul yang sakral. Eksistensi tentang air bah, gempa bumi, gunung meletus,
manusia berasal dari dewa pencipta, entah secara wabah penyakit dan lain-lain, namun akhir dunia
langsung ataupun melalui unsur-unsur alam ini belum final. Malapetaka itu mengakhiri satu
sakral. keturunan manusia, tetapi kemudian diikuti oleh
3. Mitos Tentang Dewa munculnya keturunan bangsa manusia yang lain.
Mitos tentang dewa tertinggi Demikian pula halnya dengan dunia ini.
mengisahkan bahwa setelah menciptakan dunia, Kehancuran dunia diikuti oleh munculnya dunia
kehidupan dan manusia, dewa tersebut merasa baru. Kehancuran yang kemudian diikuti oleh
lelah, seolah-olah sumber tenaga penciptaan pembaharuan ini melambangkan kembali ke
yang sangat luar biasa itu sudah terkuras habis. situasi khaos yang kemudian diikuti oleh
Karena itu dewa tersebut mengundurkan diri ke kosmogoni.
langit dan penyempurnaan penciptaannya Mitos-mitos tentang penghancuran dunia
diserahkan kepada mahkluk-mahkluk ilahi yang yang diikuti oleh penciptaan kembali ini
lain, yaitu wakil-wakilnya. Sedikit demi sedikit misalnya terdapat pada kebanyakan suku di
tempat dewa tertinggi itu diambil alih oleh para Amerika dan juga India (dalam ajaran tentang
tokoh ilahi lain penggantinya, misalnya dewa yuga). Setiap penghancuran (pralaya), pasti
matahari, dewa topan, dewa kesuburan, dewi ibu diikuti dengan penciptaan kembali. Konsep yuga
pertiwi, dan sebagainya. Pada suku Indo-Arya ini mempunyai kemiripan dengan konsep
kuno, misalnya dewa surga Dyaus digantikan masyarakat arkais, tetapi juga mempunyai suatu
oleh dewa Varuna dan dewa Parjanya (dewa perbedaan yang penting. Dalam konsep yuga,
topan). Di Yunani, kedudukan Dewa Ouranos manusia sama sekali tidak berperanan dalam
digantikan oleh Zeus yang mendapat julukan penciptaan kembali, bahkan manusia tidak
dewa tertinggi dan dewa topan. menghendaki penciptaan kembali yang abadi ini.
4. Mitos-mitos Androgini Ia justru bertujuan untuk keluar dari siklus
Androgini merupakan suatu rumusan kosmos dan ini berarti transendensi kosmos.
arkais dan universal untuk mengungkapkan suatu Pada dasarnya, semua mitos tentang
keluruhan dan koeksisitensi dari hal-hal yang akhir dunia itu mengandung suatu ide bahwa
bertentangan. Mitos androgini terdiri dari dunia ini mengalami suatu degradasi progresif
androgini ilahi dan androgini manusiawi. Dalam dan karena itu perlu diakhiri agar dengan

Heriyanti & Hartaka


168
demikian dapat diciptakan kembali. manusia dalam bermasyarakat serta interaksi
Penghancuran dan penciptaan dunia kembali ini manusia dengan alam. Melalui struktur dan nilai
juga mengikuti pola kosmogoni, yaitu kembali yang dibawa dalam cerita tercipta sistem budaya,
kepada keadaan khaos dan kemudian diikuti ritual, dan kepercayaan.
dengan penciptaan kembali. Dunia baru yang Eliade memandang bahwa mitos sebagai
terjadi sesudah malapetaka itu merupakan dunia pengalaman masyarakat arkais, memiliki struktur
yang murni, segar dan penuh daya, dengan kata dan fungsi sebagai berikut:
lain, seperti dunia yang baru diciptakan untuk 1. Mitos merupakan sejarah perbuatan
pertama kalinya. supranatural
2. Sejarah ini dianggap sebagai kebenaran
2.3 Peran Mitologi Bagi Umat Beragama suci dan mutlak. Kebenaran mutlak
karena berkaitan dengan realitas,
Dalam hubungannya dengan agama, sedangkan disebut kebenaran suci karena
mitos menjadi penting bukan semata-mata karena berkaitan dengan karya-karya dan
memuat kejadian-kejadian ajaib atau peristiwa- perbuatan supranatural.
peristiwa mengenai mahkluk adikodrati, 3. Mitos selalu berhubungan dengan suatu
melainkan karena mitos tersebut memiliki fungsi penciptaan, artinya begaimana segala
eksistensial bagi manusia. Mitos merupakan sesuatu muncul sebagai eksistensi, atau
kisah yang diceritakan untuk menetapkan bagaimana suatu model berperilaku,
kepercayaan tertentu, berperan sebagai peristiwa model institusi, dan sebagainya, oleh
pemula dalam suatu upacara atau ritus, atau karena itu mitos merupakan paradigma
sebagai model tetap dari perilaku sosial maupun bagi semua tindakan-tindakan manusia.
religius. Karenanya, mitologi atau tradisi suci 4. Pengetahuan mitos adalah untuk
dari suatu masyarakat adalah kumpulan cerita mengetahui asal-usul segala sesuatu dan
yang terjalin dalam kebudayaan mereka, yang karenanya bisa mengawasi dan
menyuarakan keyakinan mereka, menentukan menggerakkan segala sesuatu itu
ritus mereka, yang berlaku sebagai peta peraturan berdasarkan keinginannya; disini bukan
sosial maupun sebagai model tetap dari tingkah pengetahuan dalam arti eksternal dan
laku moral mereka. abstrak, tetapi suatu pengetahuan
Menurut Wilkinson & Philip (2007:16) berdasarkan pengalaman ritual, sehingga
mitos mempunyai beberapa fungsi, yaitu: (1) ritus itu bisa dibentuk dan dilaksanakan
jalan menuju kesucian: mitos menyediakan jalan berdasarkan justifikasi mitos.
menuju dunia para dewa yang suci dan Sesuai dengan pendapat di atas, mitos
bagaimana semua aspek dalam kehidupan memiliki peran yang sangat penting bagi umat
manusia di dunia mempunyai akibatnya sendiri beragama. Mitos membantu seseorang untuk
di dunia para dewa; (2) mengelola aktivitas mengembangkan keyakinannya terhadap agama
manusia: dewa dan dewi dalam mitos membantu yang dianut. Mitos yang disebarkan melalui
manusia dalam menjalankan aktivitas tertentu, cerita-cerita suci akan berpengaruh pada
misalnya dalam masyarakat Romawi kuno, kejiwaan seorang umat beragama. Mitos-mitos
seorang pria membutuhkan bantuan delapan itu memberikan jawaban atas kerinduan
dewa untuk melewati malam pertama dengan seseorang terhadap para dewa yang menjadi
istrinya: Jugatinus, yang mempersatukan kedua idolanya. Melalui mitos seseorang dapat
manusia dalam pernikahan; Domidicus, yang memahami alam para dewa dengan lebih baik.
mengantar sang istri pulang ke rumah barunya; Mitos bukan merupakan pemikiran
Domitius, yang memasang posisi sang istri; intelektual dan bukan pula hasil logika, tetapi
Manturna, yang menahan posisi sang istri merupakan orientasi spiritual dan mental untuk
tersebut; Virginiensis, yang membuka pakaian berhubungan dengan ilahi. Bagi masyarakat
sang istri; Subigus, yang membuat sang istri arkais, mitos menceritakan suatu sejarah kudus
untuk menuruti keinginan suami; Prema, yang yang terjadi pada waktu primordial. Mitos
menahan sang istri; dan Pertunda, yang menceritakan bagaimana suatu realitas mulai
memungkinkan terjadinya penetrasi; (3) bereksistensi melalui tindakan mahkluk
template/cetakan untuk kehidupan sehari-hari: supranatural, dan karenanya selalu menyangkut
mitos lebih dari sekadar cerita, mitos mempunyai suatu penciptaan. Oleh karena demikian, mitos
fungsi untuk menjaga kehidupan dan interaksi berfungsi sebagai:

Heriyanti & Hartaka


169
1. Jaminan eksistensi; bahwa mitos Fungsi-fungsi utama dan esensial dari
penciptaan tidak dianggap sebagai suatu mitos tersebut di atas, jika ditarik satu benang
sarana untuk mencari sebab pertama, merah, adalah untuk menjustifikasi tindakan-
prinsip terakhir atau dasar eksistensi tindakan magis, sebagai sebuah pedoman praktis
dunia dan manusia, melainkan sebagai dalam menyikapi dan melakukan hubungan
jaminan eksistensi dunia dan manusia. dengan yang supranatural. Mitos berperan
2. Pewahyuan; mitos mengungkapkan sebagai layaknya agama namun, tidak
tindakan kreatif para dewa atau mahkluk menggantikan agama itu sendiri. Sebab dalam
supranatural dan mewahyukan hal ini mitos adalah impian-impian kebajikan
kekudusan karya-karyanya. Pewahyuan universal yang berperan sebagai sumber nilai
dipandang sebagai contoh model yang bisa dijadikan pedoman bagi kehidupan
tindakan manusia yang bermakna. mereka. Sementara konsepsi-konsepsi agama
3. Contoh model; yang paling utama dari yang tertuang dalam teks suci juga selalu
fungsi mitos adalah menetapkan contoh memuat impian-impian ideal yang indah yang
model bagi semua tindakan manusia, bertujuan mengantarkan manusia ke dalam
baik dalam upacara-upacara maupun kehidupan yang lebih baik. Mitos berawal dari
dalam kegiatan sehari-hari yang imajinasi kreatif menuju realitas yang dinamis
bermakna, misalnya makan, seksualitas, impian-impian indah itu misalnya seperti
pekerjaan, dan lain-lain. gambaran indahnya surga dengan gambaran
4. Pembaharuan; mitos berfungsi untuk taman yang dipenuhi dengan warna warni bunga,
memperbaiki keadaan, karena tindakan- yang di bawahnya mengalir air sungai yang
tindakan manusia dianggap meniru jernih dan di dalamnya terdapat buah-buahan.
contoh model yang tidak tepat dan Perbedaan keduanya hanya terletak pada subjek
banyak kekeliruan. Oleh karena itu, perlu yang melakukan konstruksi atas impian ideal itu.
diperbaiki untuk memberi arah yang Subjek konstruksi mitos adalah manusia,
benar. sedangkan subjek konstruksi agama adalah
5. Magis-religius; mitos membentuk suatu antara Tuhan sebagai representasi wahyunya dan
pengetahuan esoteris yang mengandung manusia sebagai representasi hasil penafsirannya.
kekuatan religius magis. Bila orang Kepercayaan beragama memberikan
mengetahui asal-usul obyek, seperti jawaban yang beraneka ragam dalam sifat dan
binatang, tumbuh-tumbuhan dan ruang lingkup batas wilayahnya. Dari beberapa
sebagainya, berarti dia memperoleh jawaban itu, pasti akan menunjuk kepada
kekuatan magis terhadap obyek-obyek kebenaran mutlak yaitu ‘Tuhan’ dan menunjuk
tadi sehingga ia dapat menguasai, pula kepada jawaban yang bersifat khusus yang
memperbaiki, atau mereproduksikannya berkenaan dengan bagaimana seharusnya kita
menurut yang dikehendakinya. Menurut mengatur tingkah laku di bumi. Dalam
suku Indian Kuno, orang dapat hubungannya dengan agama, seringkali bentuk-
memegang besi panas yang membara bentuk agama manusia paling awal selalu
atau menangkap ular beracun tanpa dicirikan kepada masyarakat primitif. Primitif
membahayakan dirinya sendiri bila dia tidak dilihat sebagai sesuatu yang ada dan hidup
mengetahui asal-usul api dan ular. pada masa lampau, tetapi bahkan bisa saja terjadi
6. Penyembuhan; mitos bisa dijadikan pada seseorang atau masyarakat sekarang
sebagai sarana penyembuhan. Mitos (modern) berdasarkan indikasi tertentu yang
kosmogoni dikidungkan dalam suatu menunjukkan adanya karakteristik sebagai
upacara penyembuhan, berarti peristiwa manusia primitif, bisa sebagai prilaku,
primordial diwujudkan kembali. Prinsip pandangan ataupun tradisi yang masih primitif
dasar mitos penyembuhan ini adalah (Komang Heriyanti, 2021).
bahwa kehidupan tidak dapat diperbaiki, Dalam kondisi seperti ini, manusia tidak
kehidupan hanya bisa diciptakan akan mampu hidup tanpa agama, demikian juga
kembali, yaitu melalui perwujudan tanpa mitos yang sudah dipercayai sejak adanya
kembali kosmogoni secara simbolis manusia pada zaman primitif, sekalipun agama
karena kosmogoni merupakan contoh dan mitos selalu mengalami perubahan dari
model bagi segala macam penciptaan, zaman ke zaman dan dari generasi ke generasi.
merupakan sumber utama energi Perubahan tersebut, baik agama maupun mitos
kehidupan dan kesuburan.

Heriyanti & Hartaka


170
karena atas tuntutan situasional dan kondisional kelahiran kembali dalam pikiran orang yang
yang menyertainya. benar-benar meyakininya tentu merupakan
Dalam dunia modern, mitos juga kompleks pikiran yang saling berkaitan dan tidak
memiliki fungsi dalam kehidupan sehari-hari dan terpisah-pisahkan (Koentjaraningrat, 2005: 210).
dalam organisasi kehidupan bermasyarakat. Pada hakikatnya mitos selalu muncul
Kepercayaan terhadap mitos membentuk pola dalam ranah psikis manusia. Karena itu menurut
pikir manusia dan bahkan nilai – nilai dalam Jamhari mitos tergantung kepada model
berorganisasi. Hubungan manusia dan alam yang pengartikulasian intelektual primordial dari
terjalin karena kepercayaan berupa mitos kepercayaan itu. Pada gilirannya mitos juga
menunjukkan hubungan relasional yang tergantung kepada keputusan subjektif
bermanfaat bagi kehidupan manusia dalam penghayatnya. Mitos berarti suatu sikap
menjaga lingkungan alam (Angeline, 2015). keagamaan atau merupakan filsafat primitif,
Mitos merupakan unsur kebudayaan yang hampir pengungkapan pemikiran yang sederhana,
ada di setiap kelompok masyarakat di seluruh serangkaian usaha untuk memahami dunia, untuk
dunia. Keberadaan suatu mitos tidak terlepas dari menjelaskan kehidupan dan kematian, takdir dan
fungsinya terhadap masyarakat pendukungnya. hakikat, Tuhan dan pemujaan (Djamhari, 1988:
Mitos tidak hanya terbatas pada semacam 35). Berangkat dari pernyataan subjektif itu
reportasi mengenai peristiwa yang dulu terjadi, mitos juga dipahami sebagai pernyataan manusia
berupa kisah dewa-dewa dan dunia ajaib, tetapi yang kompleks dan dramatis, yang melibatkan
memberikan petunjuk kepada kelakuan manusia. pikiran, perasaan, sikap dan sentimen. Ia berada
Dalam hubungan manusia dengan alam, mitos di luar dunia empirik, tetapi selalu
dijadikan media konservasi karena dapat mengaktualkan apa yang telah dikisahkan.
memberikan pengetahuan terkait dengan gejala Sehingga ketika seseorang mendengarkan suatu
alam yang akan menyebabkan berbagai dampak mitos, maka mereka memiliki pemaknaan
bagi kehidupan manusia (Nensiliansi, 2019). tersendiri yang mengakibatkan lebih mudah
Sesuai dengan pendapat di atas, mitos untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
akan selalu berdampingan dengan kehidupan Mendengarkan mitos bukan hanya sebagai
manusia. Mitos memberikan pendasaran pada sebuah hiburan, akan tetapi mencari makna
ritus, keyakinan, keharusan moral, dan organisasi terdalam yang hendak disampaikan dalam mitos
sosial, sehingga dalam hal ini mitos bukanlah tersebut.
ilmu primitif atau pun kiasan filosofis, bukan III. PENUTUP
pula sejarah aneh yang diputarbalikkan. Fungsi
utama mitos bukanlah untuk menerangkan atau Mitos merupakan suatu ucapan suci yang
menceritakan kejadian-kejadian historis di masa diyakini oleh para penganut mitos tersebut. Mitos
lampau, bukan pula untuk mengekspresikan bukanlah hanya suatu khayalan semata. Tetapi
fantasi-fantasi dari impian suatu masyarakat, mitos dianggap sebagai suatu rahasia alam
tetapi untuk memberikan dasar peristiwa awal terutama bagi manusia primitif. Suatu mitos
mengenai masa lampau yang jaya untuk diulangi menceritakan kisah penciptaan alam semesta,
lagi di masa kini, untuk mengungkapkan, para dewa, mahkluk setengah dewa dan
mengangkat, dan merumuskan kepercayaan, sebagainya. Nilai-nilai yang ada dalam cerita
melindungi dan memperkuat moralitas, mitos dijadikan pedoman oleh masyarakat
menjamin efisiensi ritus, serta memberi penganutnya. Mitos dapat diserupakan dengan
peraturan-peraturan praktis untuk menuntun ilham atau wahyu. Dalam pandangan masyarakat
manusia. Mitos merupakan suatu warisan bentuk primitif, mitos dianggap sebagai cerita yang
cerita tertentu dari tradisi lisan berdasarkan suatu benar dan bahkan mitos menjadi cerita milik
skema logis yang terkandung di dalam mitos itu mereka yang paling berharga. bentuk-bentuk
dan yang memungkinkan mengintegrasikan mitos ada beberapa tipe, yaitu mitos kosmogoni,
semua masalah yang perlu diselesaikan secara mitos asal-usul, mitos dewa-dewa, mitos
sistematis. androgini, dan mitos akhir dunia.
Orang yang meyakini mitologi akan Dalam kaitannya dengan agama, mitos
mencoba untuk menerapkan nilai-nilai yang memiliki peranan yang sangat penting. Mitos
terkandung di dalamnya. Kepercayaan pada merupakan kisah yang diceritakan untuk
berbagai bentuk dewa, jiwa, serta akhirat, menetapkan kepercayaan tertentu, berperan
maupun kepercayaan pada benda-benda atau hal- sebagai peristiwa pemula dalam suatu upacara
hal yang mengandung kekuatan sakti, dan atau ritus, atau sebagai model tetap dari perilaku

Heriyanti & Hartaka


171
sosial maupun religius. Fungsi-fungsi utama dan
esensial dari mitos tersebut adalah untuk
menjustifikasi tindakan-tindakan magis, sebagai
sebuah pedoman praktis dalam menyikapi dan
melakukan hubungan dengan yang supranatural.
Dalam kehidupan beragama, manusia akan selalu
menggunakan suatu mitos untuk mempertebal
keyakinannya kepada Yang Maha Tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
Angeline, Mia. (2015). Mitos dan Budaya.
Humaniora. 6 (2): 190 – 200
Christensen, P. (2008). The "Wild West": The life
and death of a myth. Southwest Review,
310.
Ghazali, Adeng Muchtar. 2011. Antropologi
Agama Upaya Memahami Keragaman
Kepercayaan, Keyakinan, dan Agama.
Bandung: ALFABETA
Heriyanti, K., & Utami, D. (2021). Memahami
Teologi Hindu Dalam Konteks
Budaya. SWARA WIDYA: Jurnal Agama
Hindu, 1(1).
Koentjaraningrat. 2005. Pengantar Antropologi
Pokok-Pokok Etnografi. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Malinowski, Bronislow. 1954. Myth in Primitive
Psichology. dalam Magic, Science and
Religion. New York.
Movva, R. (2004). Myths as a Vehicle For
Transforming Organizations. Leadership
& Organization Development Journal ,
25(1), 41–57.
Nensilianti. (2019). Kategori dan Karakteristik
Mitos Masyarakat Bugis dan Makasar.
Retorika. 12(1): 53-70
Samovar, L. A., Porter, R. E., & Mc Daniel, E.
R. 2010. Komunikasi Lintas Budaya.
Jakarta: Salemba Humanika.
Wilkinson, P., & Philip, N. 2007. Mythology.
London: Dorling Kindersley.

Heriyanti & Hartaka


172

Anda mungkin juga menyukai