PENDAHULUAN
Hubungan antropologi budaya dan sastra semakin jelas dan kuat baik pada
tataran teori maupun pada tataran kajian fenomena. Dengan melihat persamaan
antara antropologi dan sastra, maka tidak ada alasan untuk untuk menolak
Mitos lebih sering dalam bentuk sastra lisan, namun bukan berarti tidak ada
mitos dalam bentuk sastra tulis. Seperti halnya sastra lisan, sastra tulis tidak jauh
berbeda dengan bentuk yang tertulis (novel) dapat dijadikan objek material yang
historis citra primodial dan arketip dalam karya sastra melalui dua jalur, yaitu
jalur antropologi kultural Frazer dan psikologi analitik Jung. Tradisi pertama,
menelusuri tentang mitos dan ritual yang pada umumnya terkandung dalam
1
2
dibandingkan dengan segi estetisnya. Oleh karena itu, kritik arketip sering
Mitos merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang mengakar kuat dan
daerah di nusantara. Mitos yang merupakan sejenis sastra lisan yang diungkapkan
dengan bahasa daerah, hingga kini masih hidup di sebagian suku bangsa di
tradisi keagamaan. Kenyataan itu menunjukkan pentingnya fungsi dan arti mitos
Berbagai tradisi atau peristiwa adat Jawa masyarakat percaya dengan hal-hal
yang bersentuhan dengan mistis, mitos, cerita takhayul, maupun tradisi. Budaya
Jawa kental dengan kepercayaan yang telah diwariskan nenek moyang dan sudah
tersendiri.
. Mitos yang termasuk salah satu sastra lisan, mitos telah ada jauh sebelum
ekspresi tulis berkembang. Opini yang disebarkan melalui tradisi lisan, termasuk
mitos sulit sekali digeser keberadaannya karena tertanam kuat dalam masyarakat
(Nensilianti, 2016: 502). Mitos mempengaruhi karya sastra dan menjadi bagian
tata nilai kehidupan. Mitos merupakan salah satu unsur dasar dalam sastra yang
masyarakat. Mitos dipelajari dalam sastra karena mitos benar-benar ada dan hidup
dalam masyarakat, mengingat tujuan karya sastra adalah menemukan struktur ide,
tertarik dan menjadikan salah satu sorotan untuk dikaji baik dari segi sastra lisan
maupun sebagai tradisi lisan. Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam mitos pada
fungsi dan makna lain bagi masyarakat yang mempercayai, Jawa salah satunya.
Joseph Campbell (dalam Mufiani, 2010: 22) menegaskan bahwa mitos bukan
hanya sekedar kepercayaan atau tradisi masyarakat namun juga memiliki fungsi
novel mengandung barbagai bentuk mitos, baik berskala besar maupun kecil,
seterusnya, petanda mitos tetap hidup dan dihidupkan kembali oleh masyarakat
berperasaan sesuai dengan yang dilakukan nenek moyang yang berpusat di Jawa
Tengah tepatnya Kota Solo dan Yogyakarta. Novel Simple Miracles Doa dan
Arwah karya Ayu Utami merupakan karya sastra (novel) yang menceritakan
tentang kehidupan satu keluarga Jawa yang beragama Katolik, tinggal di Bogor,
namun masih mengamalkan kepercayaan atau tradisi yang berkaitan dengan mitos
4
di Jawa. Orang Jawa memiliki karakteristik mempercayaai hal ghaib dan hal-hal
ynag bersifat mistis. Hal itu terlihat keluarga tokoh Aku. Dalam novel ini
diperlihatkan tentang makhluk halus yang melegenda di Jawa seperti Pocong dan
Kuntilanak.
Mitos yang sering kali dipahami oleh khalayak umum hanya mengandung
unsur negatif memberikan ketertarikan tersendri bagi Ayu Utami. Mitos jika
dikaji secara mendalam memiliki manfaat dan makna secara luas untuk
membangun pribadi yang lebih arif dan bijaksana. Pemahaman tentang mitos
yang masih terkepung dalam pemahaman sempit, dapat membuat bangsa tidak
teknologi yang canggih, masih saja mempercayai adanya mitos. Mitos yang
dipahami negara barat pada masa modern mengarah pada adanya keterkaitan
mitos pada media masa. Selain itu, mitos juga dipahami benar bukan hanya di
Jawa dan yang beragama Islam, akan tetapi Katolik juga memahami benar tentang
mitos, serta makna mitos itu sendiri. Mitos mengajarkan pelbagi ilmu tetang
suatu penghargaan terhadap hal yang tidak dapat dilihat atau ghaib. Menurut
Islam manusia diwajibkan untuk mempercayai hal ghaib, bukan untuk disembah
(selain Tuhan) atau diistimewakan melainkan untuk diimani, karena Tuhan juga
Mitos Jawa yang terdapat dalam novel berjudul Simple Miracles Doa dan
budaya Jawa kepada masyarakat luas. Tidak banyak novel yang bercerita tentang
tradisi atau mitos Jawa dan mitos tentang makna kelahira dan kematian. Selain itu
budaya Jawa ynag mengarah pada konsep “Sangkan Paraning Dumani” yang
5
diciptakan dana pa tujuan hidupnya seperti dalam novel berjudul Simple Miracles
Doa dan Arwah. Hal tersebut sebagai gambaran wujud kebudayaan jawa dengan
dengan judul Mitos Jawa dalam novel Simple Miracles Doa dan Arwah Karya
Ayu Utami Kajian Antropologi Sastra. Diharapkan dalam penelitian ini dapat
terkait mitos Jawa yang terdapat dalam novel Simple Miracles Doa dan Arwah.
Miracles Doa dan Arwah karya Ayu Utami yang relevan dengan penelitian ini,
yaitu: penelitian yang dilakukan oleh Mulia (2016) dengan judul Realisme Magis
Dalam Novel Simple Miracles Doa dan Arwah Karya Ayu Utami” dalam tesis
menghadirkan mitos atau kepercayaan yang berasal dari masa lampau ke masa
novel. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang dikaji dengan teori
realisme magis Wendi B. Faris. Pendekatan ini membuat pemahaman akan karya
sastra lebih mudah karena bertujuan untuk memahami realisme magis yang
menunjukkan bahwa narasi realisme magis yang ada di dalam novel Simple
Miracles Doa Dan Arwah memperlihatkan dua isu sosial yang berkaitan dengan
Penelitian lain yang relevan dengan objek formal kajian analisis penelitian
ini, antara lain skripsi yang dilakukan oleh Ayuningtyas (2015), mahasiswa
Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul “Nilai Budaya Pada Novel Gugur
dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teori antropologi sastra.
Hasil penelitian nilai budaya yang terdapat dalam novel Gugur Bunga Kedaton
karya Wahyu H.R diterapkan untuk pembelajaran sastra di SMA melalui unsur
intrinsk dan ekstrinsik. Unsur intrinsik diterapkan dalam penemuan tema dalam
(2011) dengan judul “Cerita Panji Antara Sejarah, Mitos dan Legenda”. Hasil
Namun dalam penelitian ini objek (cerita panji) yang dipakai kurang menarik dan
Penelitian mitos dilakukan lagi oleh Hidayat (2004) yang berjudul “Kajian
Strukturalisme Simbolik Mitos Jawa Pada Motif Batik Berunsur Alam” Hasil
penelitian diperoleh informasi bahwa mitos yang ada pada budaya masyarakat
Jawa berupa bentuk atau benda dan dari benda itulah dapat ditemukan mitos-
mitos lainnya, dalam penelitian ini fokus pada objek yang berupa motif atau
Penelitian lain juga dilakukan oleh Iswidayati (2016) yang berjudul “Fungsi
diperoleh informasi bahwa budaya memiliki peran sangat kuat dalam mitos
namun mitos lebih pada objek yang menekankan pada simbol-simbol yang ada
pada cerita dewi pada masyarakat. Selain itu, terdapat juga penelitian tentang
mitos yang dilakukan oleh Nensilianti (2016) yang berjudul “Mitos Masyarakat
Persamaan penelitian Mitos dalam Novel Simple Miracles Doa dan Arwah
Karya Ayu Utami Kajian Antropologi Sastra ini dengan penelitian sebelumnya
yaitu mengarah pada hal-hal yang membahas tentang mitos. Di samping itu,
perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini lebih
bersifat kontekstual atau menekankan pada unsur teks yang ada pada suatu karya
sastra yang lebih mudah diketahui oleh masyarakat, salah satunya adalah novel
penelitian menjadi lebih fokus dan tidak menyimpang dari tujuan dan manfaat
yang hendak dicapai. Meskipun telah terjadi perubahan zaman, tetapi unsur
8
budaya, mitos, dan tradisi Jawa yang diinterpretasikan dalam bentuk mitos dan
1) Bagaimana bentuk mitos Jawa yang terdapat dalam novel Simple Miracles
2) Bagaimana fungsi mitos Jawa terdapat dalam novel Simple Miracles Doa dan
1. Menganalisis bentuk-bentuk mitos Jawa dalam novel Simple Miracles Doa dan
2. Menganalisis fungsi mitos Jawa dalam novel Simple Miracles Doa dan Arwah
1) Manfaat Teoretis
mengkaji sebuah karya sastra (novel). Hasil studi ini dapat dimanfaatkan untuk
antropologi untuk mengkaji bentuk-bentuk mitos dan fungsi mitos Jawa yang
terdapat dalam novel Simple Miracles Doa dan Arwah karya Ayu Utami
2) Manfaat Praktis
Mitos melalui novel karya Ayu Utami yang sudah dikembangkan dalam bentuk
tulisan melalui novel karya Ayu Utami, dengan adanya mitos dan kebudayaan
sastra lisan atau sastra daerah. Di samping itu, hasil penelitian diharapkan dapat
terdapat istilah yang digunakan dalam penelitian ini perlu adanya penegasan
istilah.
Beberapa istilah yang perlu ditegaskan dalam peneliian ini sebagai berikut.
mempercayainya.
2) Mitos Jawa adalah kepercayaan masyarakat Jawa terhadap hal ghaib yang
kehidupan.
3) Bentuk mitos teogonik adalah bentuk mitos Jawa yang mengarah pada
kepercayaan bahwa Tuhan yang maha tinggi dan tidak dapat ditandingi
oleh apapun.
10
ghaib.
arwah orang meninggal yang masih tetap di tempat biasa tinggal dan
makhluk ghaib.
8) Fungsi mitos adalah manfaat dalam kehidupan yang dapat diambil ketika
lazim, yang berhubungan dengan mistis dan tidak dapat dijelaskan dengan
logika manusia
khayalan
12) Antropologi sastra dalam penelitian ini adalah disiplin ilmu yang berkaitan