Anda di halaman 1dari 12

CERITA RAKYAT SUKU DAYAK RANDUK

STRUKTUR DAN NILAI BUDAYA

Aprima Tirsa1, Chairil Effendy2, Christanto Syam3


Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan
Jl. Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak.
Email: charineannora@yahoo.co.id

Abstract
The problem of this study is focused on the foklore of the Dayak Randuk tribe
(cultural structure and value). The purpose of this study describes the structure
and cultural value contained in the foklore of the Dayak randuk tribe.This
research uses descriptive methods with the form of the research is qualitative.
The sources of the research are from the set of foklore stories of Dayak Randuk.
They are stories that have been researched they are (1) teks Nyntak Nyuntai, (2)
teks Legenda Batu Randuk, (3) teks Raja Deah, (4) teks Cit Inai, (5) teks Raja
Kancil. The structure contain inthe stories, plot, story figure (charakter is story)
background and theme. The cultures value the consisted in the foklore of Dayak
Randuk include the view of nature and view of another.

Keyword: foklore, structure, culture value.

PENDAHULUAN buah pikiran warisan leluhur bangsa


Karya sastra adalah ungkapan yang mengandung bermacam-macam
pikiran dan perasaan seorang pengarang pesan dan sebagai bagian dari
dalam usahanya untuk menghayati kebudayan mengandung berbagai
kejadian-kejadian yang ada di gagasan dan penuh nilai (makna) yang
sekitarnya, baik yang dialaminya bermanfaat bagi pembangunan bangsa.
maupun yang terjadi pada orang lain Sastra lisan mempunyai potensi dan
pada kelompok masyarakatnya. Hasil peran sebagai kekayaan budaya. Melalui
imajinasi pengarang tersebut sastra lisan dapat diketahui sejarah,
diungkapkan ke dalam karya untuk pengalaman, pandangan hidup, adat-
diperkenalkan kepada masyarakat istiadat, cita-cita dan berbagai kegiatan
pembaca agar dinikmati, dipahami dan lain yang terdapat di sekitar kehidupan
dimanfaatkan. Dengan demikian, karya sastra itu. Diartikan demikian karena di
sastra bukanlah suatu karangan kosong dalam karya cipta sastra sebenarnya
atau khayalan yang sifatnya sekadar tersirat kenyataan yang ada dalam
menghibur pembaca saja, tetapi melalui masyarakat. Hal ini berarti keberadaan
karya sastra pembaca akan lebih sastrawan berperan dan turut andil
memahami masalah kehidupan. Salah sebagai penyambung lidah masyarakat
satu jenis karya sastra sebagai wadah untuk memaparkan ide, aspirasi, dan
untuk menuangkan gagasan kreatif dari kehendak. Faktanya dalam masyarakat
pengarang tentang kondisi suatu lingkungan dicamkan, direnungkan,
masyarakat adalah cerita rakyat. dihayati, diapresiasi lalu diangkat
Cerita rakyat merupakan bagian kembali lewat daya kreasi dan imajinasi
dari sastra lisan yang pernah hidup dan ke dalam bentuk karya sastra.
menjadi milik masyarakat, diwariskan Penelitian ini difokuskan pada
secara lisan dan turun-temurun, yaitu cerita rakyat suku Dayak Randuk, yaitu
dari satu generasi ke generasi berupa teks Nyuntak Nyuntai, teks
berikutnya. Cerita rakyat merupakan Legenda Batu Randuk, teks Raja Deah,

1
teks Cit Inai dan teks Raja Kancil. adalah karya yang hidup di tengah-
Pemilihan cerita rakyat suk Dayak tengah masyarakat. Dahulu cerita rakyat
Randuk sebagai objek penelitian,yang biasanya dituturkan oleh ibu kepada
pertama karena cerita rakyat masih anaknya, nenek kepada cucunya dalam
hidup dalam masyarakat tersebut dan buaian atau cerita yang pada dasarnya
menarik untuk diteliti. Kedua, penelitian disampaikan oleh seseorang kepada
yang mengangkat cerita rakyat dapat orang lain melalui penuturan lisan, yakni
melestarikan kebudayaan daerah yang penciptaan, penyebaran dan
telah lama tersimpan. Selain itu, pewarisannya dilakukan secara lisan dari
berdasarkan informasi yang didapat dari satu generasi ke generasi berikutnya
informan, yaitu bapak Hajai bahwa Menurut Nurgiyantoro (1994: 23)
belum ada yang pernah melakukan struktur prosa terbagi menjadi dua
penelitian tersebut khususnya yang bagian, yaitu unsur instrinsik dan unsur
berkaitan dengan cerita rakyat. ekstrinsik. Unsur instrinsik adalah
Selain itu, penelitian ini relevan unsur-unsur yang membangun karya
dengan kurikulum 2013 mata pelajaran sastra itu sendiri. Unsur-unsur yang
bahasa Indonesia di kelas X semester membentuk karya sastra tersebut seperti
ganjil dengan kompetensi dasar penokohan atau perwatakan, tema, alur,
menginterpretasi isi prosa lama dan pusat pengisahan, dan latar. Sedangkan
prosa baru. Hasil dari kajian cerita unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur
rakyat tentang struktur dan nilai budaya yang berada di luar karya sastra itu,
dijadikan bahan ajar sastra di SMA kelas tetapi secara tidak langsung
X. Teks sastra digunakan sebagai sarana mempengaruhi bangunan atau sistem
dalam pembelajaran bahasa Indonesia organisme karya sastra. Atau secara
melalui teks sastra siswa dapat belajar lebih khusus dapat dikatakan sebagai
tentang gambaran kehidupan nilai-nilai unsur-unsur yang mempengaruhi cerita
yang terkandung dalam sastra. sebuah karya sastra, namun tidak
Menurut Sukatman (2009:3-4) menjadi bagian di dalamnya.
sastra lisan merupakan semua karya
yang dapat ditampilkan secara lisan. Nilai Budaya
Sastra lisan tersebut dapat berupa Menurut Pepper dan Perry
nyanyian, pantun, syair, dan cerita (Sulaeman, 2012:50) nilai adalah
rakyat. Jika, sebuah karya tidak pernah Segala sesuatu yang penting bagi
dipertunjukkan atau dihadirkan kepada manusia sebagai pedoman tentang yang
sekelompok masyakat secara lisan, baik dan buruk. Perasaan tentang apa
maka karya tersebut tidak dapat yang diinginkan ataupun yang tidak
dikatakan sebagai sebuah sastra lisan. diinginkan, atau tentang apa yang boleh
Menurut Hutomo (Endraswara, atau tidak boleh. Pandangan-pandangan
2013:247) di dalam tradisi lisan tercakup tentang nilai yang hidup dalam pikiran
beberapa hal, yaitu(1) ilmu pengetahuan sebagian besar warga masyarakat
yang berhubungan dengan sastra, (2) membentuk suatu sistem nilai budaya.
metode-metode tentang tradisi lisan, (3) Sistem nilai budaya berfungsi sebagai
mengenai ilmu folklor, (4) berupa pedoman tertinggi bagi sifat manusia
folklor mengenai pengetahuan yang dalam tingkatan yang paling abstrak .
berhubungan dengan kepercayaan di
luar dari ajaran agama, (5) berupa Sistem Nilai Budaya
kesenian daerah yang bersifat tradisi Menurut Sulaeman (2012:57)
lisan, dan (6) berupa adat istiadat. sistem nilai budaya dalam masyarakat di
Menurut Amir (2013:65) cerita dunia secara universal menyangkut lima
lisan atau cerita rakyat pada dasarnya masalah pokok kehidupan manusia,

2
yaitu (1) pandangan terhadap hidup, ada menganggap manusia bergantung pada
yang memandang hidup manusia itu manusia lain, sifat ini akan
pada hakekatnya suatu hal yang buruk menimbulkan individualisme.
dan menyedihkan. Ada juga yang
memandang hidup sebagai suatu usaha METODE PENELITIAN
untuk menemukan hidup yang bahagia, Metode yang digunakan dalam
(2) pandangan terhadap karya atau kerja. penelitian ini adalah metode deskriptif.
Kebudayaan memandang bahwa karya Metode ini digunakan untuk
manusia bertujuan untuk memungkinkan memaparkan data yang diperoleh dalam
hidup, kebudayaan lain menganggap penelitian ini.
hakekat karya manusia itu untuk Menurut Arikunto (2014:3)
memberikanya kehormatan. Kebudayaan penelitian deskriptif merupakan
lain yang menganggap karya manusia penelitian yang dimaksudkan untuk
sebagai suatu gerak hidup yang harus menyelidiki keadaan gejala menurut apa
menghasilkan lebih banyak karya lagi, adanya pada saat penelitian dilakukan
(3) Pandangan terhadap waktu. dan hasilnya dipaparkan dalam bentuk
Kebudayaan memandang penting dalam laporan penelitian.
kehidupan manusia pada masa lampau, Bentuk penelitian ini merupakan
keadaan serupa ini orang akan kualitatif, disebut penelitian kualitatif
mengambil pedoman dalam tindakannya karena data dalam penelitian ini berupa
contoh-contoh dan kejadian-kejadian kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
dalam masa lampau. Sebaliknya ada orang dan perilaku yang dapat diamati.
kebudayaan di mana orang hanya Menurut Moleong (Arikunto 2014-
mempunyai suatu pandangan waktu 22), kualitatif adalah data yang
yang sempit. Dalam kebudayaan ini dikumpulkan berupa kata-kata, gambar,
perencanaan hidup menjadi suatu hal dan bukan angka-angka. Laporan
yang sangat amat penting, (4) penelitian tersebut berisi kutipan-
Pandangan manusia terhadap alam kutipan data untuk memberi gambaran
sekitarnya. Kebudayaan yang penyajian laporan tersebut. Data tersebut
memandang alam sebagai suatu hal yang berasal dari naskah wawancara, catatan
begitu dahsyat sehingga manusia hanya lapangan, foto, video, dokumen pribadi,
dapat bersifat menyerah tanpa dapat catatan atau memo, dan dokumen resmi
berusaha banyak. Sebaliknya, banyak lainnya.
pula kebudayaan lain yang memandang Pendekatan penelitian ini
alam sebagai lawan manusia dan menggunakan pendekatan struktural.
mewajibkan manusia untuk selalu Pendekatan ini digunakan karena
berusaha menaklukan alam. Kebudayaan berdasarkan asumsi bahwa karya sastra
lain masih ada yang menganggap bahwa merupakan unsur kebutuhan yang utuh
manusia dapat berusaha mencari dengan tujuan untuk memaparkan secara
keselarasan dengan alam, (5) Pandangan cermat, teliti sedalam mungkin
manusia terhadap sesamanya. keterkaitan dan keterjalinan semua
Kebudayaan yang mementingkan analisis dalam aspek karya sastra yang
hubungan antara manusia dengan bersama-sama menghasilkan makna
sesamanya. Kebudayaan lain seluruhnya.
mementingkan hubungan yang Sumber data dalam penelitian ini
berpedoman pada tokoh–tokoh adalah teks cerita rakyat suku Dayak
pemimpin. Berusaha menjaga hubungan Randuk yang dituturkan informan, yaitu
baik dengan tetangga dan sesamanya Bapak Hajai. Proses penelitian dengan
merupakan suatu hal yang penting dalam cara merekam beberapa cerita rakyat
hidup. Ada juga kebudayaan yang tidak yang berada di desa tersebut setelah itu

3
diterjemahkan dalam bentuk teks untuk mulai dicari jalan keluar atau
dapat mendokumentasikan cerita rakyat penyelesaiannya, cerita diakhiri.
tersebut. Data yang digunakan dalam Alur cerita yang terdapat dalam
penelitian ini adalah semua kata, frasa, cerita prosa tersebut adalah alur maju, di
dan kalimat dalam teks cerita rakyat mana ceritanya dimulai dengan tahap
tersebut yang mengandung nilai-nilai situation (melukiskan suatu keadaan),
budaya di dalamnya. cerita mulai masuk pada bagian
Teknik pengumpulan data dalam generating circumtance tahap ini
penelitian ini adalah teknik perekaman, peristiwa mulai bersangkut-paut, mulai
observasi, dan teknik wawancara. Alat bergerak, selanjutnya mulai memasuki
pengumpul data yang digunakan dalam racing action tahap ini keadaan mulai
penelitian ini adalah Peneliti sebagai memuncak dengan datangnya
instrumen kunci, alat perekam, pedoman permasalahan-permasalahan yang
wawancara, buku catatan lapangan. akhirnya memasuki klimks atau
mencapai puncaknya yang membuat
HASIL DAN PEMBAHASAN keadaan semakin memanas, tahap
Menurut Teeuw (1984:104) bahwa terakhir adalah denoument tahap di
analisis struktural bertujuan mana penutur memberikan pemecahan
membongkar dan memaparkan masalah dari semua peristiwa yang
secermat, seteliti, mendetail dan terjadi. Mengapa pada akhir
mendalam mungkin keterkaitan dan kesimpulannya disebut alur maju karena
keterjalinan semua aspek karya sastra tejadinya peristiwa-peristiwa yang ada
yang bersama-sama menghasilkan dalam cerita tersebut berurutan sesuai
makna menyeluruh. dengan urutan kejadian.
Analisis struktur dalam cerita Menurut Nurgiyantoro (1994:23-
rakyat Nyuntak Nyuntai adalah, analisis 233) Istilah penokohan mencakup
alur, tokoh, latar dan tema. Menurut makna yang luas, yaitu tokoh,
Stanton (Nurgiyantoro, 1994:113) plot perwatakan tokoh, dan penampilan
atau alur adalah yang berisi rangkaian tokoh. Tokoh adalah orang yang
kejadian dalam sebuah cerita yang berperan dalam cerita; perwatakan
disusun secara kronologis, mengatur adalah sifat-sifat yang dimiliki tokoh;
tiap kejadian dalam cerita yang harus penampilan tokoh berkaitan dengan
berkaitan satu dengan yang lainnya. penempatan dan pelukisannya dalam
Peristiwa yang satu disebabkan atau cerita.
menyebabkan terjadinya peristiwa yang Tokoh-tokoh yang terdapat dalam
lain. cerita rakyat Nyuntak Nyuntai yang
Menurut Tasrif (Nurgiyantoro, dihadirkan oleh penutur cerita adalah
1994:149) tahapan plot dibagi menjadi Mak Elor yang memiliki karakter
lima tahapan. Kelima tahapan itu adalah pemberani tetapi tergesa-gesa dalam
sebagai berikut. (1) Tahap situation: mengambil suatu keputusan, dihadirkan
tahap pembukaan cerita atau tahap juga oleh penutur tokoh binatang Ular
perkenalan, (2)Tahap generating yang memiliki karakter pendendam dan
circumstances: tahap mulai munculnya tokoh Ular ini merupakan penyebab dari
konflik peristiwa yang terjadi, (3) tahap munculnya suatu permasalahan dalam
racing action: tahap ini konflik semakin cerita ini, berikutnya tokoh Nyuntak
berkembang, (4) tahap klimaks: pada Nyuntai sosok seorang anak kecil
tahap ini puncaknya permasalahan, (5) diperkirakan usianya masih balita
tahap denoument: tahap ini Konflik telah memiliki karakter layaknya seorang
mencapai klimaks diberi penyelesaian, anak balita yang masih polos dan tidak
ketegangan mulai hilang. Tahap ini tahu apa-apa, selain tokoh Ular penutur

4
juga menghadirkan tokoh binatang masalah dari semua peristiwa. Mengapa
lainnya,yaitu tokoh burung pipet yang pada akhir kesimpulannya disebut alur
memiliki karakter baik hati dan mudah maju karena tejadinya peristiwa-
simpatik. peristiwa yang ada dalam cerita tersebut
Menurut Stanton (Nurgiyantoro, berurutan sesuai dengan urutan kejadian
1994:216) Latar disebut sebagai unsur cerita.
yang mendukung sebuah cerita. Tokoh-tokoh dalam cerita rakyat
Mengandung pengertian tempat, tersebut adalah tokoh Sinder Olok
hubungan waktu, dan lingkungan sosial diceritakan merupakan seorang raja suku
tempat terjadinya peristiwa-peristiwa Dayak Randuk yang memiliki karakter
yang diceritakan. Dalam cerita rakyat yang bijaksana, adil, baik, tetapi sayang
tersebut penutur menggunakan latar sang raja mudah emosi atau cepat
waktu dan tempat. Latar tempat dengan marah, dan agak sombong, berikutnya
adanya kutipan sebuah gubuk dan pasar tokoh Dayang Vina merupakan putri raja
dan adanya penanda latar waktu, berikut Randuk atau Sinder Olok yang memiliki
kutipan yang menggunakan penanda karakter yang baik dan lemah-lembut,
waktu “pada zaman dahulu,suatu hari tokoh berikutnya adalah tokoh Kenuaw
dan pagi hari”. diceritakan tokoh ini adalah seorang
Menurut Hartoko dan Rahmanto pembantu atau pegawai istana pada
(Nurgiyantoro, 1994:68) tema jaman pemerintahan raja Sinder Olok
merupakan ide yang menopang sebuah tokoh ini memiliki karakter yang setia
karya sastra dan yang terkandung di kepada raja, tidak pendendam meskipun
dalam teks karya sastra sebagai struktur raja pernah menghinanya, dan
semantis yang menyangkut persamaan- dihadirkan juga oleh penutur tokoh Raja
persamaan atau perbedaan-perbedaan. Jawa diceritakan tokoh ini merupakan
Berdasarkan analisis keseluruhan isi penguasa kerajaan Jawa yang memiliki
cerita Nyuntak Nyuntai maka dapat keinginan untuk menguasai kerajaan
disimpulkan bahwa tema dalam cerita Kalimantan. Karakter raja Jawa ini
tersebutadalah hendaknya ketika dikatakan jahat dan tamak karena ingin
melakukan sesuatu dipikirkan secara menguasai kerajaan di kalimantan.
bijak agar tidak membawa penyesalan Analisis latar, penutur
yang menyebabkan kita kehilangan hal menggunakan latar tempat dengan
yang paling berharga. kutipan, yaitu adanya penggunaan
Analisis struktur cerita rakyat tempat istana raja Randuk, istana raja
Legenda Batu Randuk bahwa alur cerita Jawa dan tepi langit sedangkan latar
prosa rakyat tersebut adalah alur maju,di waktu dalam cerita tersebut dengan
mana ceritanya dimulai dengan tahap penandanya waktu dahulu kala dan abad
situation (melukiskan suatu keadaan), ke 700 setelah masehi.
cerita mulai masuk pada bagian Berdasarkan uraian cerita singkat
generating circumtance tahap ini kejadian yang berulang-ulang dapat
peristiwa mulai bersangkut-paut mulai disimpulkan tema dari cerita prosa
bergerak, selanjutnya mulai memasuki rakyat ini adalah kemarahan yang
racing action tahap ini keadaan mulai berlebihan membawa dampak yang
memuncak dengan datangnya buruk.
permasalahan-permasalahan yang Analisis struktur dalam cerita Raja
akhirnya memasuki klimks atau Deah dapat disimpulkan bahwa alur
mencapai puncaknya yang membuat yang terdapat dalam cerita tersebut
keadaan semakin memanas, tahap adalah alur maju, di mana peristiwa
terakhir adalah denoument tahap di ceritanya dimulai dengan tahap situation
mana penutur memberikan pemecahan (melukiskan suatu keadaan), cerita

5
mulai masuk pada bagian generating ceritanya dimulai dengan tahap situation
circumtance tahap ini peristiwa mulai (melukiskan suatu keadaan), cerita
bersangkut-paut mulai bergerak, mulai masuk pada bagian generating
selanjutnya mulai memasuki racing circumtance tahap ini peristiwa mulai
action tahap ini keadaan mulai bersangkut-paut mulai bergerak,
memuncak dengan datangnya selanjutnya mulai memasuki racing
permasalahan-permasalahan yang action tahap ini keadaan mulai
akhirnya memasuki klimks atau memuncak dengan datangnya
mencapai puncaknya keadaan semakin permasalahan-permasalahan akhirnya
memanas, tahap terakhir adalah memasuki klimks atau mencapai
denoument tahap di mana penutur puncaknya yang menyebabkan keadaan
memberikan pemecahan masalah dari semakin memanas, tahap terakhir adalah
semua peristiwa. Mengapa pada akhir denoument tahap di mana penutur
kesimpulannya disebut alur maju karena memberikan pemecahan masalah dari
tejadinya peristiwa-peristiwa yang ada semua peristiwa. Mengapa pada akhir
dalam cerita tersebut berurutan sesuai kesimpulannya disebut alur maju karena
dengan urutan kejadian cerita. tejadinya peristiwa-peristiwa yang ada
Tokoh-tokoh yang terdapat dalam dalam cerita tersebut berurutan sesuai
cerita rakyat tersebut adalah tokoh dengan urutan kejadian cerita.
Bujang Miskin tokoh ini merupakan Tokoh-tokoh yang terdapat dalam
tokoh sentral atau utama dalam cerita, cerita adalah tokoh Cit Inai seorang ibu
dikisahkan ingin menikahi seorang anak yang malang karena nasip tidak
raja dan memiliki karakter pemberani, beruntung yang menyebabkan
tidak mudah menyerah dan penuh permasalaan besar dalam hidupnya, Cit
perjuangan, berikutnya tokoh Ibu Inai diceritakan memiliki karakter
orangtua dari Bujang Miskin dia pekerja keras dan penyayang. penutur
merupakan pesuruh anaknya untuk juga menghadirkan tokoh binatang, yaitu
melamar anak raja, diceritakan tokoh ini tokoh burung diceritakan burung
memiliki karakter penyanyang dan tersebut adalah penolong bagi cit Inai.
penyabar serta rela berkorban. Tokoh Tokoh ini yang memiliki karakter mau
Putri Bungsu salah satu anak raja yang menolong atau ringan tangan dan
ingin dilamar oleh Bujang Miskin dan terdapat tokoh si anak kecil diceritakan
memiliki karakter yang baik serta masih usia balita belum memiliki
bijaksana. kemampuan berpikir seperti halnya cara
Berdasarkan analisis cerita penutur berpikir orang dewasa dan diceritakan
menggunakan latar waktu dan tempat memiliki karakter tidak sabaran dan
sebagai latar peristiwa-peristiwa yang masih polos.
terjadi di dalam cerita raja deah ini. Analisis dalam cerita Cit Inai
Kutipan yang menandakan adanya latar terdapat latar waktu dan tempat. Kutipan
waktu adalah keesokan hari, zaman yang menandakan adanya penggunaan
dahulu, dan beberapa hari. Kutipan yang latar tempat adalah gubuk, ladang dan
menandakan adanya latar tempat adalah sisi langit dan kutipan yang menandakan
istana raja Deah dan gubuk. Tema dari adanya latar waktu adalah pada zaman
cerita lisan tersebutadalah miliki dahulu. Tema cerita Cit Inai adalah
keyakinan dan bersikap tenang tetapi meskipun keadaan yang kita alami
tetap berusaha untuk mendapatkan begitu susah jangan pernah lupa untuk
sesuatu dalam hidup. selalu bersyukur atas nikmat hidup yang
Analisis struktur dalam cerita Cit kita miliki.
Inai terdapat bahwa alur ceritanya Analisis struktur dalam cerita Raja
adalah alur maju, di mana peristiwa Kancil dapat disimpulkan bahwa

6
terdapat alur maju, di mana peristiwa budaya yang terdapat dalam kumpulan
ceritanya dimulai dengan tahap situation cerita rakyat suku Dayak Randuk.
(melukiskan suatu keadaan), cerita Menurut Koentjaraningrat
mulai masuk pada bagian generating (Sulaeman, 2012:56) nilai-nilai budaya
circumtance tahap ini peristiwa mulai merupakan nilai-nilai yang disepakati
bersangkut-paut mulai bergerak, dan tertanam dalam suatu masyarakat.
selanjutnya mulai memasuki racing Nilai-nilai budaya juga tertanam dalam
action tahap ini keadaan mulai lingkup organisasi, lingkungan
memuncak, datangnya permasalahan- masyarakat yang mengakar pada suatu
permasalahan dan akhirnya memasuki kebiasaan. Kepercayaan dengan
tahap klimks atau mencapai puncaknya karakteristik tertentu yang dapat
keadaan yang semakin memanas, tahap dibedakan satu dan lainnya sebagai
terakhir adalah denoument tahap di acuan berprilaku dan tanggapan atas apa
mana penutur memberikan pemecahan yang akan terjadi atau sedang terjadi.
masalah dari semua peristiwa. Menurut Sulaeman (2012:57)
Tokoh-tokoh yang dihadirkan sistem nilai budaya dalam masyarakat di
penutur dalam cerita tersebut adalah dunia secara universal menyangkut lima
tokoh Bantot seorang petani yang rajin masalah pokok kehidupan manusia,
dan mudah simpatik yang mau yaitu: (1) Pandangan terhadap hidup.
menolong seekor ular raksasa yang pada Ada yang memandang hidup manusia itu
akhirnya mau mencelakakannya dan pada hakekatnya suatu hal yang buruk
memiliki karakter baik hati dan seorang dan menyedihkan, (2) Pandangan
pemberani. Penutur menghadirkan terhadap karya atau kerja.Kebudayaan
dalam cerita tokoh bintang, yaitu tokoh memandang bahwa karya manusia
ular gompa yang tidak tahu berterima bertujuan untuk memungkinkan hidup,
kasih merupakan akar dari permasahan kebudayaan lain menganggap hakekat
yang terjadi dalam cerita ini, dikisahkan karya manusia itu untuk memberikannya
Ular tersebutmemiliki karakter licik dan kehormatan, (3) Pandangan terhadap
jahat, berikutnya tokoh Raja Kancil waktu. Kebudayaan memandang penting
seorang hakim yang adil tokoh yang dalam kehidupan manusia pada masa
memberikan solusi dalam permasalahan lampau, keadaan serupa ini orang akan
cerita tersebut memiliki karakter yang mengambil pedoman dalam tindakannya
cerdik dan bijaksana. Analisis latar contoh–contoh dan kejadian-kejadaian
dalam cerita tersebut terdapat latar dalam masa lampau, (4) Pandangan
tempat dan waktu.penanda latar waktu manusia terhadap alam sekitarnya.
cerita tersebut adalah pada zaman Kebudayaan yang memandang alam
dahulu dan penanda adanya latar tempat sebagai suatu hal yang begitu dahsyat
adalah sungai, kerajaan dan ladang. sehingga manusia hanya dapat bersifat
Tema yang terdapat dalam cerita menyerah tanpa dapat berusaha banyak,
tersebut adalah jangan pernah takut (5) Pandangan manusia terhadap
untuk mencari keadilan jika kita dalam sesamanya. Kebudayaan yang
posisi benar karena akan selalu ada mementingkan hubungan antara manusia
hakim yang bijaksana yang dapat dengan sesamanya. Kebudayaan lain
melihat pokok permasalahan yang kita mementingkan hubungan yang
alami. berpedoman pada tokoh–tokoh
Selain analisis struktur terdapat pemimpin.
nilai budaya yang terkandung dalam Analisis nilai budaya dalam cerita
kumpulan cerita rakyat suku Dayak rakyat Nyuntak nyuntaimencerminkan
Randuk, berikut merupakan analisis nilai adanya pandangan terhadap hidup dalam
cerita tersebut yang berorientasi pada

7
hidup untuk bekerja peryataan ini dapat pada tokoh Dayang Inot yang
dibuktikan pada kutipan Mak Elor yang merupakan putri raja Deah memiliki
giat bekerja di kebun miliknya. Terdapat sikap bijaksana tidak gegabah dalam
pandangan terhadap kerja dalam cerita memutuskan sesuatu. Adanya
tersebut yang berorientasi dalam pandangan terhadap waktu dalam cerita
mempertahankan hidup pada bagian ini tersebut yang berorientasi masa kini.
terlihat Mak Elor mempersiapkan bekal Pandangan ini dapat dilihat pada tokoh
untuk memenuhi persyaratan dari Bujang miskin yang yang bekerja
burung tersebut agar dapat memberikan semaksimal mungkin untuk meraih
kehidupan kepada anaknya. Terdapat sesutu yang diinginkan.
pandangan terhadap alam dalam cerita Analisis nilai budaya yang terdapat
tersebut yang berorientasi pada dalam cerita Cit Inai adalah sebagai
memanfaatkan alam dan memelihara berikut. Adanya pandangan terhadap
alam, bagian ini terlihat Mak Elor hidup dalam cerita tersebut yang
memanfaatkan alam yang tersedia, yaitu berorientasi hidup untuk kerja.
lahan hutan sebagai tempat berkebun Pandangan ini dapat dilihat pada tokoh
tebu dan singkong. Pandangan terhadap Cit Inai yang harus bekerja untuk
sesama dalam cerita tersebut yang keberlangsungan hidupnya dan anaknya.
berorientasi pada tolong menolong pada Adanya pandangan terhadap kerja dalam
bagian ini terlihat sosok binatang burung cerita tersebut yang berorientasi
mau menolong Mak Elor yang anaknya mempertahankan hidup. Adanya
meninggal akibat dimangsa oleh seekor pandangan terhadap alam dalam cerita
ular raksasa. tersebut yang berorientasi
Analisis nilai budayayang terdapat memanfaatkan alam. Pandangan ini
dalam cerita legenda Batu Randuk, yaitu dapat dilihat pada tokoh Cit Inai yang
pandangan terhadap hidup dalam cerita memanfaatkan hutan untuk berladang
tersebut yang berorientasi pada hidup demi mempertahankan hidup. Adanya
untuk berbakti pada bagian ini terlihat pandangan manusia terhadap sesama
sosok Kenuaw yang merupakan pelayan sikap ini digambarkan melalui tokoh
istana walaupun sudah dihina oleh raja burung yang mau menolong cit inai
karena kecintannya terhadap Dayang yang ditinggal anaknya meninggal.
Vina tetapi dia tetap setia dan berbakti Analisis nilai budaya dalam cerita
kepada raja. Pandangan terhadap waktu Raja Kancil. Adanya pandangan
dalam cerita tersebut yang berorientasi terhadap sesama dalam cerita tersebut
masa lalu pada bagian ini terlihat pada yang berorientasi tolong menolong.
tokoh raja Randuk yang tidak setuju atas Pandangan ini dapat dilihat pada tokoh
hubungan Kenuaw dengan Dayang pak Bantot yang mau menolong ular
Vina, mengingat latar belakang Kenuaw sedang terjebak. Adanya pandangan
hanya pembantu istana. Pandangan terhadap kerja dalam cerita tersebut
terhadap hidup dalam cerita tersebut yang berorientasi mencari nafkah.
yang berorientasi sikap adil dan Pandangan ini dapat dilihat pada tokoh
bijaksana pandangan ini dapat dilihat pak Bantot yang bekerja di ladang untuk
pada tokoh Sinder Olok yang merupakan menafkahi kebutuhan hidup.
raja yang bijaksana dan adil dalam
pemerintahannya. Implementasi Pemanfaatan
Analisis nilai budaya yang terdapat Pembelajaran Sastra Lisan sebagai
dalam cerita Raja Deah. Adanya Bahan Ajar di Sekolah
pandangan terhadap sesama dalam cerita Implementasi dalam pembelajaran
tersebut yang berorientasi sikap berisi dampak hasil penelitian terhadap
bijaksana. Pandangan ini dapat dilihat rencana pelaksanaan kegiatan

8
pembelajaran Bahasa Indonesia di Berkaitan dengan hal tersebut, hasil
Sekolah. Berikut implementasi hasil penelitian ini dapat digunakan dalam
penelitian dalam pelaksanaan rencana pembelajaran Kurikulum 2013 satuan
pembelajaran pada pembelajaran Bahasa tingkat SMA/MA yang merujuk pada
Indonesia di sekolah Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
1. Manfaat Penelitian Cerita Rakyat (KI/KD) yang terdapat dalam silabus
suku Dayak Randuk dalam pengajaran Bahasa Indonesia Kelas X
pembelajaran Bahasa dan Sastra. Semester Ganjil.
Cerita rakyat sebagai warisan b) Cerita Rakyat Ditinjau dari Aspek
budaya dapat digunakan sebagai sarana Tujuan Pembelajaran
untuk mendidik dan membentengi Tujuan pengajaran Bahasa
bangsa dari pengaruh budaya asing yang Indonesia dalam kurikulum 2013 agar
tidak sesuai dengan nilai kehidupan peserta didik memiliki kemampuan
masyarakat Indonesia. Cerita rakyat seperti memahami struktur dan kaidah
banyak mengandung nilai-nilai yang teks baik dalam genre sastra maupun
dianggap penting seperti nilai moral, nonsastra maka penelitian ini dapat
budaya, etika, sikap, keagamaan, dijadikan sebagai bahan pengajaran
kemasyarakatan, keindahan dan mata pelajaran Bahasa Indonesia,
kebahasaan. khususnya mengenai materi cerita rakyat
a) Cerita Rakyat suku Dayak Randuk (jenis prosa lama). Hasil penelitian ini
ditinjau dari AspekKurikulum 2013 berupa teks yang akan dianalisis oleh
Bentuk perencanaan dan proses siswa baik berupa struktur maupun
pelaksanaan pembelajaran apresiasi makna.
sastra memanfaatkan cerita rakyat Cerita rakyat suku Dayak Randuk
dipandang efektif untuk meningkatkan dapat diterapkan pada pembelajaran di
kemampuan berbahasa siswa serta sekolah karena cerita mengandung nilai-
perkembangan kemampuan berbahasa nilai budaya. Melalui pembelajaran
pada aspek mengidentifikasi siswa dimotivasi untuk menjadi lebih
kemampuan mendengarkan, kemampuan baik dalam hal belajar, meningkatkan
menyimpulkan isi cerita, kemampuan kecerdasan intelektual dengan melatih
menulis dialog serta kemampuan peserta didik mengidentifikasi unsur
berbicara memerankan tokoh cerita. intrinsik dan ekstrinsik yang terdapat
Kemampuan berbahasa siswa pada cerita rakyat.
diharapkan maksimal terutama c) Cerita Rakyat suku Dayak Randuk
menyimpulkan isi cerita, kemampuan Ditinjau dari Aspek Pemilihan
menulis dan kemampuan berbicara serta Bahan Ajar.
memerankan tokoh cerita. Pemilihan bahan ajar yang
Kumpulan cerita rakyat suku Dayak digunakan perlu dipertimbangkan oleh
Randuk dapat diajarkan di sekolah guru sebelum mengajarkan kepada siswa
dalam rangka membuat peserta didik di kelas. Bahan ajar khusus mata
memahami karya sastra sebagai sebuah pelajaran sastra telah dicantumkan
karya yang harus diapresiasi. Kumpulan dalam kurikulum 2013. Guru yang akan
cerita tersebut memiliki nilai-nilai yang memberikan materi tentang sastra
terkandung di dalamnya yang dapat seharusnya mempelajari materi dan
dijadikan panduan dalan kehidupan bahan dalam kurikulum kemudian
sehari-hari serta mampu disusun dan dipilih sesuai dengan tujuan
mengembangkan kemampuan peserta yang ingin dicapai dalam pengajaran
didik dalam memahami unsur-unsur Pengajaran sastra baik sastra yang
sebuah karya sastra. sudah tertulis maupun sastra lisan, ada
beberapa aspek yang perlu

9
dipertimbangkan oleh guru. Tiga aspek mengandung teka-teki. Persoalan
yang perlu diperhatikan guru sebagai yang disajikan adalah persoalan
seorang pengajar bahan ajar sastra di yang menantang siswa untuk
sekolah, yaitu pertama, aspek bahasa, berpikir memecahkan masalah teka-
kedua aspek kematangan jiwa, dan teki itu. Melalui langkah ini siswa
ketiga aspek yang berasal dari latar didorong untuk mencari jawaban
belakang kebudayaan siswa. yang tepat. Proses mencari jawaban
itulah yang sangat penting dalam
2. Rencana Implementasi pembelajaran inkuiri.
Pembelajaran Cerita Rakyat di c) Mengajukan hipotesis
Sekolah. Hipotesis adalah jawaban
Implementasi pembelajaran sastra sementara dari suatu permasalahan
tentang cerita rakyat sebagai sarana yang sedang dikaji. Sebagai
pengenalan sastra kepada siswa. Guru jawaban sementara, hipotesis perlu
harus mampu menuangkan kegiatan diuji kebenarannya. Salah satu cara
pembelajaran dalam sebuah Rencana yang dapat dilakukan guru adalah
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). mengembangkan kemampuan
Pengajaran sastra membawa siswa pada menebak pada setiap anak adalah
ranah produktif dan apresiatif. Sastra dengan mengajukan berbagai
adalah sistem tanda karya seni yang pertanyaan yang dapat mendorong
bermediakan bahasa. Penciptaan karya siswa untuk dapat merumuskan
sastra merupakan keterampilan dan jawaban sementara atau dapat
kecerdasan intelektual dan imajinatif. merumuskan berbagai perkiraan
Karya sastra hadir untuk dibaca dan kemungkinan jawaban dari suatu
dinikmati, dimanfaatkan untuk permasalahan yang dikaji
mengembangkan wawasaan kehidupan. d) Mengumpulkan data
Adapun model, metode, media, dan Mengumpulkan data adalah
evaluasi yang dapat diterapkan sebagai aktivitas menjaring informasi yang
berikut. dibutuhkan untuk mengkaji
a. Model Pembelajaran inquiri hipotesis yang diajukan. Dalam
Menurut Asih (2015:47) model pembelajaran inkuiri,
pembelajaran inkuiri adalah mengumpulkan data merupakan
pembelajaran yang menekankan proses proses mental yang sangat penting
berpikir secara kritis dan analisis untuk dalam pengembangan intelektual.
mencari dan menemukan sendiri e) Menguji hipotesis
jawaban atas suatu masalah yang Menguji hipotesis adalah proses
dipertanyakan. menentukan jawaban yang
Langkah-langkah pembelajaran Inkuiri dianggap diterima sesuai dengan
adalah sebagai berikut. data atau informasi yang diperoleh
a) Orientasi berdasarkan pengumpulan data.
Langkah orientasi adalah langkah Menguji hipotesis yang terpenting
untuk membina suasana dan iklim adalah mencari tingkat keyakinan
pembelajaran yang responsif. Pada siswa atau jawaban yang
langkah ini guru mendiskusikan diberikannya.
agar siswa siap melaksanakan f) Merumuskan kesimpulan
proses pembelaran. Merumuskan kesimpulan adalah
b) Merumuskan masalah proses mendeskripsikan temuan
Merumuskan masalah merupakan yang diperoleh berdasarkan hasil
langkah membawa siswa kepada pengujian hipotesis.
sesuatu persoalan yang

10
b. Metode Pembelajaran cerita tersebut dan tema-tema cerita
Metode merupakan cara yang yang berkaitan dengan permasalahan
digunakan untuk mencapai tujuan yang hidup pada masa itu.
harus dicapai.Sedangkan pembelajaran Selain struktur terdapat sistem nilai
merupakan sesuatu yang dilakukan oleh budaya yang terkandung dalam
peserta didiknya. kumpulan cerita rakyat suku Dayak
c. Media Pembelajaran Randuk tersebut. Adanya pandangan
Media pembelajaran merupakan manusia terhadap hidup, pandangan
alat bantu yang digunakan untuk manusia terhadap kerja, pandangan
membantu dalam proses belajar manusia terhadap waktu, pandangan
mengajar agar tujuan pembelajaran manusia terhadap alam dan pandangan
dapat tercapai. Media pembelajaran manusia tehadap sesama. Kelima
yang digunakan harus disesuaikan pandangan tersebut berdasarkan analisis
dengan tujuan materi dan tingkat dapat ditemukan dalam kumpulan cerita
kemampuan peserta didik. rakyat tersebut.
d. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi merupakan suatu proses Saran
dalam menentukan tingkat pencapaian Mengingat penelitian yang
tujuan. Evalausi pembelajaran sangat dilakukan pada saat ini hanya
penting untuk mengetahui sejauh mana mengangkat sebagian kecil cerita yang
hasil pembelajaran berdampak kepada ada di desa tersebut, yaitu hanya lima
peserta didik. Arah evaluasi mengacu cerita rakyat akan lebih baik penelitian
kepada bahan atau materi pembelajaran yang akan datang dapat mengangkat
yang telah disampaikan. Hal ini penting lebih banyak lagi cerita yang ada di
untuk mengetahui tingkat kemampuan Desa Tengkajau.
peserta didik terhadap materi yaang Supaya cerita rakyat suku Dayak
telah disampaikan. Randuk ini terus bertahan sampai
Evaluasi dapat dilakukan untuk kepada generasi berikutnya perlu
menilai kelompok belajar siswa adalah pemikiran dan tindakan dari kita semua
bentuk tes tertulis dengan jenis tes porto tentang bagaimana caranya agar warisan
folio yang bertujuan untuk mengetahui budaya berupa cerita rakyat ini dapat
tingkat kemampuan peserta didik berkelanjutan.
terhadap materi yang disampaikan. Kepada peneliti lainnya diharapkan
di masa yang akan datang ada
KESIMPULAN DAN SARAN penelitian-penelitian serupa. Semoga
Kesimpulan penelitian ini dapat menambah wawasan
Kumpulan cerita rakyat suku Dayak tentang keberadaan cerita rakyat dari
Randuk berdasarkan data yang diperoleh daerah sendiri dan selanjutnya dapat
dari informan bapak Hajai kemudian menjadi bahan rujukan dalam penulisan
dianalisis dan terdapat struktur dalam karya ilmiah baik berupa skripsi maupun
cerita rakyat suku Dayak Randuk yang tesis.
meliputi alur cerita, tokoh, latar, dan
tema cerita. DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan analisis data di dalam
cerita penutur menggunakan alur maju Amir, Adriyetti.2013. Sastra Lisan
pada kelima cerita rakyat tersebut. Indonesia. Yogyakarta: Penerbit
Kumpulan cerita rakyat tersebut banyak Andi.
menghadirkan tokoh manusia dan Asih.2015. Strategi Pembelajaran
binatang. Penutur menggunakan latar Bahasa Indonesia. Bandung: CV
waktu dan tempat di dalam kumpulan Pustaka

11
Arikunto, Suharsimi.2014. Metode
Penelitian: Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rinekaa Cipta.
Endraswara, Suwandi.2013. Metodologi
Penelitian Sastra. Yogyakarta:
Pustaka Widyatama.
Moleong, Lexy J. 2005. Metode
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Munandar, Sulaeman.2012. Ilmu
Budaya Dasar. Jawa Timur:
Refika Aditama.
Nurgiyantoro, Burhan.1994. Teori
Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Sukatman.2009. Butir-butir Tradisi
Lisan Indonesia.

12

Anda mungkin juga menyukai