Anda di halaman 1dari 7

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM “KUMPULAN CERITA RAKYAT MELAYU

SAMBAS” OLEH CHAIRIL EFFENDY

Eni Safitri, Christanto Syam, Henny Sanulita


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Pontianak
Email :enisafitri757@gmail.com

Abstract
Speech is a process for someone to deliver message with specific intent and purpose to the
interlocutor.Speech and its events are interrelated; both of events those exist in one process,
known as the process of communication. Sambas Malay Folklore Collection was the data
that provided in this study.Based on the data analysis, the results of this study as follows: (1)
acting speech acts illocution as an assertive, directive, expressive, commissive, and
declaration. (2) the meaning contained in every act of speech of illusion of assertive,
directive, expressive, commissive, and declaration form and (3) lesson plan implementation.
The result of analysis of Sambas Malay Folklore concluded, there were twenty-seven
assertion of acute illusory acts, thirty data of the directive speech act, six data of not
expressive, six data of the commissive speech acts, one data of the act of speech declaration
and seventy acts of assertive illusion, directive, expressive, commissive, and declarative of
meaning in every form of speech, and its lesson plan implementation of Sambas Malay
Folklore as the learning material in the curriculum of 2013.

Keywords: Discourse of Illocution, Meaning, Malay Sambas Folklore.

PENDAHULUAN adanya komunikasi antara penutur dan mitra


Tindak tutur merupakan proses seseorang tutur.
menyampaikan pesan dengan maksud dan Komunikasi berperan penting dalam kegiatan
tujuan tertentu kepada mitra tutur. Tindak tutur bertutur dengan konteks menggunakan bahasa.
juga tidak terlepas dari peristiwa tutur yang Bahasa adalah media yang digunakan untuk
merupakan gejala sosial karena menyangkut penyampaian pesan yang ingin disampaikan
pihak-pihak yang bertutur dalam satu situasi dari penutur kepada mitra tutur. Setiap
dan tempat tertentu. Tindak tutur dan peristiwa komunikasi manusia saling menyampaikan
tutur saling berkaitan, keduanya merupakan informasi yang dapat berupa pikiran, gagasan,
dua peristiwa yang terdapat pada satu proses, maksud, perasaan, maupun emosi secara
yakni proses komunikasi.Tindak tutur juga langsung. Bahasa itu muncul dalam bentuk
dapat diketahui melalui cerita rakyat. Cerita tindakan atau tindak tutur individual, karena
rakyat adalah cerita yang berkembang di itu setiap telaah struktur bahasa harus dimulai
kalangan masyarakat secara turun temurun dari pengkajian tindak tutur.
yang disampaikan dari mulut ke mulut oleh Jika peristiwa tutur merupakan gejala sosial,
penuturnya. Seiring dengan perkembangan maka tindak tutur adalah proses individual
zaman, penyampaian cerita rakyat tidak hanya yang bersifat psikologis, dan
berupa tuturan yang diungkapkan secara lisan, keberlangsungannya ditentukan oleh
tetapi cerita rakyat juga dapat ditemukan di kemampuan bahasa penutur dalam menghadapi
buku-buku yang telah diterbitkan oleh situasi tertentu. Tindak tutur tidak hanya
pengarang. Tuturan yang ada pada cerita disampaikan secara langsung oleh penuturnya
rakyat tersebut dapat diketahui bentuk dan sebagai alat komunikasi sehari-hari, tetapi
maknanya. Tindak tutur dalam hubungannya tindak tutur juga dapat disampaikan secara
dengan cerita rakyat tidak akan terjadi tanpa

1
langsung melalui berbagai media cetak seperti kesalahpahaman dalam upaya menafsirkan
novel, dongeng, legenda, dan cerita rakyat. maksud dari tuturan yang terdapat pada cerita
Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari rakyat tersebut. Pengkajian tindak tutur ini
masyarakat dan berkembang dalam masyarakat diharapkan dapat membantu proses
itu sendiri. Pada masa lampau cerita rakyat pemahaman pembaca atau pendengar dalam
menjadi ciri khas setiap daerah yang memiliki menafsirkan maksud dari tuturan yang ada
kultur budaya yang beraneka ragam. Cerita pada cerita rakyat yang termasuk khazanah
rakyat mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang memiliki nilai-nilai budaya masyarakat
yang dimiliki bangsa. Pada umumnya, cerita yang ada dalam cerita rakyat.Media yang
rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di dianalisis juga tidak terbatas pada tindak tutur
suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. percakapan langsung maupun percakapan yang
Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita ada pada media cetak.
rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk Tindak tutur dalam penelitian ini memilih
binatang, manusia, maupun dewa. cerita rakyat sebagai media cetak yang terdapat
Cerita rakyat juga terdapat tindak tutur dari tuturan antara penutur dan mitra tutur. Peneliti
tokoh-tokoh yang dilakonkan. Tindak tutur memilih “Kumpulan Cerita Rakyat Melayu
tersebut perlu dikaji agar tidak terjadi Sambas yang ditulis ulang oleh Chairil
kesalahpahaman dalam upaya menafsirkan Effendy”.
maksud dari tuturan yang terdapat pada cerita Cerita rakyat yang dijadikan sumber dalam
rakyat tersebut. Pengkajian tindak tutur ini penelitian ini berasal dari tiga buku kumpulan
diharapkan dapat membantu proses cerita rakyat masyarakat Melayu Sambas.
pemahaman pembaca atau pendengar dalam Dalam buku kumpulan cerita rakyat Melayu
menafsirkan maksud dari tuturan yang ada Sambas “Si Miskin dan Firman Tuhan”
pada cerita rakyat yang termasuk khazanah terdapat lima seri cerita rakyat yaitu Si Miskin
yang memiliki nilai-nilai budaya masyarakat dan Firman Tuhan, Si Miskin dan Si Bujang,
yang ada dalam cerita rakyat. Si Miskin dan Raja Tunggal, Si Miskin dan Si
Media yang dianalisis juga tidak terbatas pada Puru, dan Si Miskin dan Tungkur Leban.
tindak tutur percakapan langsung maupun Cerita rakyat “Datuk Kulup” terdapat tujuh
percakapan yang ada pada media cetak. Tindak seri cerita rakyat yaitu Datuk Kulup, Angkup-
tutur dalam penelitian ini memilih cerita rakyat Angkup, Batu Betarub, Cik Mail, Nahkoda
sebagai media cetak yang terdapat tuturan Mangidin, Pak Usu Raut, dan Asal-Usul Rusa.
antara penutur dan mitra tutur. Peneliti Cerita rakyat “Kandung Dagang Palembang”
memilih “Kumpulan Cerita Rakyat Melayu terdapat lima seri cerita rakyat yaitu Kandung
Sambas yang ditulis ulang oleh Chairil Dagang Palembang, Raja Wali, Wan Unggal,
Effendy”. Alasan peneliti memilih kumpulan Sultan Ahmad Negeri Syam, dan Anak
cerita rakyat Melayu Sambas adalah 1) karena Saudagar.
cerita rakyat yang terdapat di Masyarakat Peneliti memilih tindak tutur ilokusi dalam
Melayu Sambas merupakan warisan dari para mengkaji tindak tutur yang terdapat dalam
penutur yang patut untuk dilestarikan, 2) buku kumpulan cerita rakyat Melayu Sambas
karena cerita rakyat tersebut menceritakan yang ditulis ulang oleh Chairil Effendy sebagai
tentang kehidupan manusia dengan sifat kajian dalam penelitian ini dengan alasan
berbeda-beda yang disimbolkan dengan para sebagai berikut. Pertama, tindak tutur ilokusi
tokoh binatang, manusia, dan dewa 3) karena merupakan tuturan yang sering kita dengar
tindak tutur yang ada pada kumpulan cerita dalam kehidupan dan dialami setiap hari oleh
rakyat tersebut belum pernah diteliti oleh setiap orang. Kedua, menurut pengamatan
mahasiswa di lingkungan FKIP Untan maupun awal terdapat banyak tindak tutur ilokusi yang
Universitas lain. ditemukan dalam kumpulan cerita rakyat
Cerita rakyat juga terdapat tindak tutur dari Melayu Sambas oleh Chairil Effendy. Ketiga,
tokoh-tokoh yang dilakonkan. Tindak tutur tindak tutur yang terdapat pada cerita rakyat
tersebut perlu dikaji agar tidak terjadi perlu dianalisis agar tidak terjadi kerancuan

2
dan kesalahpahaman pembaca atau pendengar Putrayasa (2014:86) mengemukakan pendapat
dalam menafsirkan maksud dari tuturan yang bahwa “Tindak tutur adalah kegiatan seseorang
terdapat dalam kumpulan cerita rakyat Melayu menggunakan bahasa kepada mitra tutur dalam
Sambas sehingga pembaca dapat memahami rangka mengkomunikasikan sesuatu. Makna
maksud peneliti. Keempat, peneliti ingin lebih yang dikomunikasikan tidak hanya dapat
memahami tindak tutur khususnya tindak tutur dipahami berdasarkan penggunaan
ilokusi yang sering dituturkan. bahasadalam bertutur tersebut tetapi juga
Cerita yang terdapat dalam kumpulan cerita ditentukan oleh aspek aspek komunikasi secara
rakyat Melayu Sambas menjadi tidak asing lagi komprehensif, termasuk aspek aspek situasi
oleh masyarakat Melayu Sambas maupun komunikasi.”
masyarakat yang telah membacanya apalagi
sudah ditranskripsikan oleh penulis Chairil METODE PENELITIAN
Effendy selaku orang yang berperan penting Bentuk dalam penelitian ini digunakan bentuk
dalam menerbitkan buku kumpulan cerita penelitian kualitatif. Moleong (2014:6)
rakyat Melayu Sambas. Peneliti ingin mengemukakan penelitian kualitatif sebagai
menyebarkan informasi tentang cerita rakyat berikut.Penelitian kualitatif adalah penelitian
ini yang seharusnya perlu dibudayakan dan yang bermaksud untuk memahami fenomena
selalu dipertahankan keberadaannya. Maka tentang apa yang dipahami oleh subjek
perlu bagi peneliti untuk melakukan sebuah penelitian misalnya perilaku, persepsi
penelitian mengenai tindak tutur apa saja yang motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik
disampaikan melalui tuturan cerita rakyat dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-
tersebut agar dapat diketahui maksud dan kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
bentuknya. yang alamiah dan dengan memanfaatkan
Penelitian ini berusaha mendeskripsikan berbagai konteks ilmiah.
bentuk tindak tutur ilokusi dan makna dari Metode kualitatif yang digunakan dalam
setiap tuturannya yang digunakan oleh tokoh- penelitian ini mencoba untuk menghasilkan
tokoh dalam setiap cerita rakyat yang data deskriptif berupa data tertulis. Menurut
merupakan objek penelitian. Penelitian ini Djajasudarma (2006:11), metodologi kualitatif
bertujuan untuk mengetahui cara berbicara merupakan prosedur yang menghasilkan data
para tokoh, misalnya langsung atau tidak deskriptif berupa data tertulis atau lisan.
langsung, jelas atau bertele-tele, dan implisit Moleong (2014:11) mempertimbangkannya
atau eksplisit. dengan sebelas ciri-ciri penelitian kualitatif,
Apabila dikaitkan dengan pembelajaran bahasa yaitu a) latar alamiah, b) manusia sebagai alat
dan sastra Indonesia di sekolahkhususnya (instrument), c) metode kualitatif, d) analisis
dijenjang SMP, maka penelitian tentang tindak data secara induktif, e) teori dasar (grounded
tutur ilokusi dapat mendukung Kurikulum teory), f) deskriptif, g) lebih mementingkan
2013 kelas VIII semester II dengan KD 3. 11 proses dari pada hasil, h) adanya batas yang di
Mengidentifikasi informasi tentang fabel/ tentukan oleh fokus, i) adanya kriteria khusus
legenda daerah setempat yang dibaca dan untuk keabsahan data (objektivitas data), j)
didengar. Indikator pencapaian 3.11.1 Siswa desain yang bersifat sementara, k) hasil
mampu mencermati cerita rakyat (fabel dan penelitian dirundingkan atau disepakati
legenda) yang berasal dari daerah bersama.
setempat.Menurut Suwito (dalam Nadar, Tujuan dalam penelitian ini untuk
2014:85) tindak tutur merupakan gejala mendeskripsikan bentuk tindak tutur ilokusi
individu,bersifat psikologis, dan ditentukan bentuk asertif, direktif, ekspresif, komisif dan
oleh kemampuan bahasa penutur dalam deklarasi yang terdapat pada kumpulan cerita
menghadapi situasi tertentu. Tindak tutur rakyat Melayu Sambas yang ditulis ulang oleh
dititikberatkan kepada makna atau arti tindak Chairil Effendy.
tutur. Teknik pengumpul data dalam penelitian ini
adalah studi dokumenter. Teknik studi

3
dokumenter dilakukan dengan cara menelaah menyatakan adalah tindak tutur yang
buku-buku kumpulan cerita rakayt Melayu diungkapkan penutur dengan tujuan agar mitra
Samabs yang menjadi sumber data dalam tutur percaya terhadap tuturan yang
penelitian ini. 1) Langkah-langkah yang disampaikan oleh penutur tersebut.
dilakukan dalam analisis data dalam penelitian Berdasarkan hasil temuan dapat disimpulkan
ini sebagai berikut. Data-data percakapan yang bahwa terdapat enam tindak tutur asertif
ada pada buku “Kumpulan Cerita Rakyat bentuk menyatakan pada “Kumpulan Cerita
Melayu Sambas” karya Chairil Effendy Rakyat Melayu Sambas oleh Chairil Effendy”.
dimasukkan ke dalam kartu data dengan Keenam data atau kalimat yang ditemukan
mengklasifikasikannya ke dalam bentuk- yang merujuk pada tindak tutur asertif bentuk
bentuk tindak tutur ilokusi yaitu asertif, menyatakan jelas tampak pada tuturan penutur
direktif, ekspresif, komisif, dan deklaratif. 2) kepada mitra tutur. b) tindak tutur asertif
Data yang telah diklasifikasikan kemudian bentuk memberitahukan adalah tindak tutur
tuturan diuraikan berdasarkan bentuk tuturan yang diujarkan penutur dengan maksud
ilokusi dan kalimat-kalimatnya sebagai menyampaikan sesuatu kepada mitra tutur dan
gambaran awal dari data yang dibahas dalam penutur hanya sekadar memberitahukan
penelitian.3)Data yang telah diuraikan kepada mitra tutur.
kemudian dianalisis dalam bentuk deskripsi Berdasarkan hasil temuan, dapat disimpulkan
secara lengkap sesuai dengan konteks dalam bahwa terdapat tujuh belas tindak tutur asertif
setiap data bentuk asertif, direktif, ekspresif, bentuk memberitahukan pada “Kumpulan
komisif, dan deklarasi. 4) Setelah data Cerita Rakyat Melayu Sambas oleh Chairil
dianalisis, peneliti memberikan makna pada Effendy”. Ketujuh belas data atau kalimat yang
setiap tuturan yang termasuk pada tindak tutur ditemukan merujuk pada tindak tutur asertif
asertif, direktif, ekspresif, komisif, dan memberitahukan jelas tampak pada tuturan
deklarasi. penutur kepada mitra tutur. c) tindak tutur
asertif bentuk melaporkan adalah tindak tutur
HASIL PENELITIAN DAN yang diungkapkan oleh penutur yang bertujuan
PEMBAHASAN untuk menyampaikan sesuatu kepada mitra
Hasil Penelitian tutur bahwa telah terjadi sesuatu yang tidak
Hasil penelitian ini terdiri atas bentuk diketahui oleh mitra tutur.
bentuk tindak tutur ilokusi yang terdapat pada Data yang telah peneliti temukan dalam
kumpulan cerita rakyat Melayu Sambas oleh kumpulan cerita rakyat Melayu Sambas tidak
Chairil effendy. Makna yang terdapat pada ditemukan data berupa tindak tutur ilokusi
setiap bentuk tindak tutur pada cerita rakyat asertif bentuk melaporka. d) tindak tutur asertif
Melayu Sambas oleh Chairil Effendy, dan bentuk menjelaskan adalah tindak tutur yang
rencana implementasi pembelajaran tindak dituturkan oleh penutur kepada mitra tutur
tutur ilokusi di sekolah. dengan tujuan menyampaikan sesuatu dan
mitra tutur mempercayai hal tersebut.
Pembahasan Berdasarkan hasil temuan, dapat disimpulkan
Tindak tutur asertif dalam penyajian data ini, bahwa terdapat dua tindak tutur asertif bentuk
menggambarkan tuturan penutur kepada mitra menjelaskan pada Kumpulan “Cerita Rakyat
tuturnya. Tindak tutur asertif merupakan Melayu Sambas oleh Chairil Effendy”. Kedua
bentuk tuturan yang menekankan penutur pada data atau kalimat yang ditemukan yang
kebenaran yang diungkapkan. Misalnya merujuk pada tindak tutur asertif bentuk
menyatakan, memberitahukan, melaporkan, menjelaskan jelas tampak pada tuturan penutur
menjelaskan, mempertahankan, dan menolak. kepada mitra tutur. e) tindak tutur asertif
Data-data yang termasuk dalam tindak tutur bentuk menolak adalah tindak tutur yang
ilokusi asertif diuraikan sebagai berikut. a) dituturkan penutur dengan maksud
data Tindak tutur ilokusi asertif bentuk mengungkapkan sesuatu kepada mitra tutur
menyatakan. Tindak tutur asertif bentuk sehingga mitra tutur percaya bahwa terdapat

4
alasan untuk tidak percaya terhadap tuturan oleh Chairil Effendy”. Kesebelas data atau
yang disampaikan. kalimat yang ditemukan merujuk pada tindak
Berdasarkan hasil yang ditemukan tersebut, tutur direktif bentuk mengajak jelas tampak
dapat disimpulkan bahwa terdapat dua tindak pada tuturan penutur kepada mitra tutur. d)
tutur asertif bentuk menolak pada “Kumpulan tindak tindak direktif bentuk bertanya adalah
Cerita Rakyat Melayu Sambas oleh Chairil tindak tutur yang diungkapkan oleh penutur
Effendy.”Kedua data atau kalimat yang bertujuan untuk bertanya kepada mitra tutur,
ditemukan merujuk pada tindak tutur asertif dan mitra tutur menjawab apa yang
bentuk menolak jelas tampak pada tuturan dipertanyakan oleh penutur.Berdasarkan hasil
penutur kepada mitra tutur. temuan, dapat disimpulkan bahwa terdapat
Tindak tutur direktif merupakan tindak tutur delapan tindak tutur direktif bentuk bertanya
yang dimaksudkan penutur agar mitra tutur pada “Kumpulan Cerita Rakyat Melayu
melakukan tindakan yang diungkapkan dalam Sambas oleh Chairil Effendy”. Kedelapan data
tuturan itu. Misalnya. Meminta, memohon, atau kalimat yang ditemukan merujuk pada
mengajak, bertanya, memerintah, tindak tutur direktif bentuk bertanya jelas
menyarankan. Pada penyajian data ini, peneliti tampak pada tuturan penutur kepada mitra
menampilkan data-data yang termasuk dalam tutur. e) tindak tutur direktif bentuk
tindak tutur direktif pada kumpulan cerita memerintah adalah tindak tutur yang
rakyat Melayu Sambas Karya Chairil dimaksudkan penutur untuk mengekspresikan
effendy.Tindak tutur ilokusi bentuk asertif keinginannya pada mitra tutur untuk
dapat diuraikan sebagai berikut. a) tindak tutur melakukan sesuatu.
direktif bentuk meminta adalah tindak tutur Berdasarkan hasil temuan dapat
yang disampaikan penutur ketika disimpulkan bahwa terdapat enam tindak tutur
menyampaikan sesuatu. Penutur meminta direktif bentuk memerintah pada “Kumpulan
mitra tutur untuk melakukan apa yang Cerita Rakyat Melayu Sambas oleh Chairil
diinginkan oleh penutur dan mitra tutur Effendy”. Keenam data atau kalimat yang
melakukannya.Berdasarkan hasil temuan, ditemukan merujuk pada tindak tutur direktif
dapat disimpulkan bahwa terdapat dua tindak bentuk memerintah jelas tampak pada tuturan
tutur direktif bentuk meminta pada “Kumpulan penutur kepada mitra tutur.f) tindak tutur
Cerita Rakyat Melayu Sambas oleh Chairil direktif bentuk menyarankan adalah tindak
Effendy”. Kedua data atau kalimat yang tutur yang diungkapkan oleh penuutur yang
ditemukan merujuk pada tindak tutur direktif mengimplikasikan adanya alasan khusus
bentuk meminta jelas tampak pada tuturan sehingga tindakan yang disarankan merupakan
penutur kepada mitra tutur. b) tindak tutur gagasan yang baik.Berdasarkan hasil temuan,
direktif bentuk memohon adalah tindak tutur dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga tindak
yang disampaikan penutur bertujuan agar mitra tutur direktif bentuk menyarankan pada
tutur menyikapi ujaran penutur yang dijadikan “Kumpulan Cerita Rakyat Melayu Sambas
sebagai alasan penuh untuk bertindak. Peneliti oleh Chairil Effendy”. Ketiga data atau kalimat
saat mengumpulkan data tidak ditemukan data yang ditemukan merujuk pada tindak tutur
berupa tindak tutur ilokusi direktif bentuk direktif bentuk menyarankan jelas tampak pada
memohon dalam kumpulan cerita rakyat tuturan penutur kepada mitra tutur.Tindak tutur
Melayu Sambas. c) tindak tutur direktif bentuk ekspresif merupakan tindak tutur yang
mengajak adalah tindak tutur yang menunjukkan pikiran dan perasaan dari
mengekspresikan keinginan penutur sehingga penutur kepada mitra tuturnya. Misalnya
mitra tutur melakukan sesuatu sesuai yang meminta maaf, berterima kasih, ucapan
diinginkan penutur. selamat, memuji, mengkritik. Pada penyajian
Berdasarkan hasil temuan, dapat data, peneliti menampilkan data-data yang
disimpulkan bahwa terdapat sebelas tindak termasuk dalam tindak tutur ekspresif pada
tutur direktif bentuk mengajak pada kumpulan cerita rakyat Melayu Sambas oleh
“Kumpulan Cerita Rakyat Melayu Sambas Chairil Effendy. a) tindak tutur ilokusi

5
ekpsrpesif bentuk meminta maaf adalah tindak yang diujarkan oleh penutur dengan tujuan
tutur yang diujarkan penutur yang bertujuan mengekspresikan pendapat penutur mengenai
untuk mengekspresikan simpati karena penutur hal yang dilakukan oleh mitra tutur. Data yang
melukai atau mengganggu mitra tutur.Peneliti peneliti temukan dalam kumpulan cerita rakyat
menyimpulkan bahwa terdapat satu tindak Melayu Sambas tidak ditemukan data berupa
tutur ekspresif bentuk meminta maaf pada tindak tutur ekspresif bentuk mengkritik.
“Kumpulan Cerita Rakyat Melayu Sambas Tindak tutur komisif merupakan tindak tutur
oleh Chairil Effendy”. Satu data atau kalimat yang menyatakan janji atau ancaman kepada
yang ditemukan merujuk pada tindak tutur mitra tuturnya. Misalnya berjanji, bernazar,
ekspresif bentuk meminta maaf jelas tampak bersumpah, dan ancaman. Pada penyajian data,
pada tuturan penutur kepada mitra tutur. b) peneliti menampilkan data-data yang termasuk
Tindak tutur ekspresif bentuk berterima kasih dalam tindak tutur komisif pada Kumpulan
adalah tindak tutur yang diujarkan penutur Cerita Rakyat Melayu Sambas oleh Chairil
yang bertujuan untuk mengekspresikan rasa Effendy.
syukur karena telah menerima sesuatu atau Tindak tutur komisif bentuk berjanji adalah
telah memenuhi permintaan mitra tutur. tindak tutur yang diujarkan oleh penutur yang
Peneliti menyimpulkan bahwa terdapat tiga menjanjikan kepada mitra tutur untuk
tindak tutur ekspresif bentuk berterima kasih melakukan sesuatu apabila penutur
pada “Kumpulan Cerita Rakyat Melayu mengekspresikan kepercayaan bahwa
Sambas oleh Chairil Effendy”. Tabel data di ujarannya tersebut mengharuskan mitra tutur
atas mewakili dari ketiga data yang termasuk untuk melakukan sesuatu.
tindak tutur ilokusi ekspresif bentuk terima Berdasarkn data diatas terdapat empat tindak
kasih, selanjutnya data tersebut dapat dilihat tutur komisif bentuk berjanji pada “Kumpulan
dilampiran. Ketiga data atau kalimat yang Cerita Rakyat Melayu Sambas oleh Chairil
ditemukan merujuk pada tindak tutur ekspresif Effendy”. Tabel data di atas mewakili dari
bentuk berterima kasih jelas tampak pada keempat data yang termasuk tindak tutur
tuturan penutur kepada mitra tutur. c) Tindak ilokusi ekspresif bentuk berjanji, selanjutnya
tutur ekspresif bentuk ucapan selamat adalah data tersebut dapat dilihat dilampiran. Keempat
tindak tutur yang diujarkan penutur yang data atau kalimat yang ditemukan merujuk
bertujuan untuk mengekspresikan rasa gembira pada tindak tutur komisif bentuk berjanji jelas
karena mitra tutur menerima kebahagiaan atau tampak pada tuturan penutur kepada mitra
keberhasilan yang telah dicapai oleh mitra tutur.
tutur. Tindak tutur komisif bentuk bernazar adalah
Beberapa data yang telah peneliti temukan tindak tutur yang diujarkan oleh penutur
tidak terdapat tindak tutur ekspresif bentuk dengan tujuan untuk memenuhi keinginannya
ucapan selamat dalam kumpulan cerita rakyat jika ia berhasil melakukan sesuatu kepada
Melayu Sambas. d) Tindak tutur ekpsresif mitra tutur. Hasil dari data yang peneliti
bentuk memuji adalah tindak tutur yang temukan tidak terdapat data berupa tindak tutur
diujarkan oleh penutur yang bertujuan untuk komisif bentuk bernazar pada kumpulan cerita
mengekspresikan rasa bangga karena mitra rakyat Melayu Sambas.
tutur telah melakukan sesuatu yang Tindak tutur komisif bentuk bersumpah adalah
menguntungkan mitra tutur. Dapat tindak tutur yang dituturkan oleh penutur yang
disimpulkan bahwa terdapat dua tindak tutur menjanjikan mitra tutur untuk melakukan
ekspresif bentuk memuji pada “Kumpulan sesuatu apabila penutur mengekspresikan
Cerita Rakyat Melayu Sambas oleh Chairil maksud mitra tutur percaya bahwa tuturan
Effendy”. Kedua data atau kalimat yang penutur mewajibkan penutur untuk melakukan
ditemukan merujuk pada tindak tutur ekspresif sesuatu dan penutur bermaksud untuk
bentuk memuji jelas tampak pada tuturan melakukannya.
penutur kepada mitra tutur. e) Tindak Tutur
ekspresif bentuk mengkritik adalah tindak tutur

6
SIMPULAN DAN SARAN Implementasi ini diterapkan pada jenjang SMP
Simpulan kelas VII semester II dengan KD 3.11
Berdasarkan hasil analisis data pada mengidentifikasi informasi tentang
Kumpulan Cerita Melayu Sambas karya fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan
Chairil Effendy dapat disimpulkan bahwa didengar.
dalam cerita rakyat melayu sambas terdapat
bentuk-bentuk tindak tutur ilokusi, makna, dan Saran
implementasi dalam penelitian ini. Data tindak Berdasarkan analisis pada bab IV terdapat
tutur ilokusi terdapat 70 bentuk tindak tutur beberapa saran, yaitu “Kumpulan Cerita
yang ada pada “Kumpulan Cerita Rakyat Rakyat Melayu Sambas karya Chairil
Melayu Sambas karya Chairil Effendy”. Data Effendy”. Peneliti menemukan beberapa cerita
tersebut merupakan bagian dari beberapa rakyat tidak terdapat alur yang jelas seperti
tindak tutur ilokusi, direktif, ekspresif, komisif, cerita yang menceritakan masa lalu atau masa
dan deklaratif. yang sedang terjadi. Latar yang terdapat pada
Berikut penjabaran dari setiap bentuk- setiap cerita tidak dijelaskan secara mendalam,
bentuk tindak tutur ilokusi dan makna yang misalnya tempat terjadinya tuturan, waktu
terdapat pada setiap data tindak tutur ilokusi tuturan tersebut diucapkan serta suasana saat
asertif, direktif, ekpsresif, komisif dan tuturan dituturkan.Pemilihan diksi yang
deklarasi. digunakan sebaiknya lebih tepat agar tidak
Tindak tutur ilokusi asertif yakni 17 tindak terjadi kesalahan pembaca dalam menafsirkan
tutur asertif bentuk memberitahukan. Tindak maksud dari tuturan yang disampaikan.Bagi
tutur direktif terdapat 11 tindak tutur direktif pembaca penelitian ini diharapkan tidak hanya
yang dominan dari setiap tindak tutur. Namun memahami tindak tutur ilokusi melainkan
terdapat bentuk data yang tidak ditemukan memahami ketiga tindak tutur yaitu lokusi,
peneliti pada “Kumpulan Cerita Rakyat ilokusi, perlokusi.
Melayu Sambas karya Chairil Effendy” yakni
tindak tutur ilokusi asertif bentuk melaporkan. DAFTAR RUJUKAN
Tuturan yang disampaikan guru akan Danandja, James. 2007. Folklor
mendapatkan respon dari siswa. Misalnya Indonesia.Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
memberi salam dan berdoa sebelum Mahsun. 2013. Metode Penelitian Bahasa:
pembelajaran dimulai. Guru memberikan Tahapan Strategi, Metode, dan
pernyataan mengenai materii yang Tekniknya. Jakarta: Rajawali Press.
akandisampaikan dan mengajak siswa untuk Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi
memberikan pernyataan tentang pembelajaran Kualitatif. Yogyakarta: Lkis Pelangi
yang akan berlangsung. Aksara Yogyakarta.
Rencana implementasi pembelajaran pada Putrayasa, Ida Bagus. 2014. Pragmatik.
penelitian ini yaitu penyusunan Rencana Yogyakarta: Graha Ilmu.
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum
2013 pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai