Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin
Penulis
DAFTAR ISI
C. Tujuan .............................................................................................................. 1
A. Kesimpulan ................................................................................................... 11
DAFTAR PUSAKA
BAB II
PENDAHULUAN
1
Sulastri Dkk. Bahasa Indonesia Dan Sastra Indonesia. (Jakarta: Galaxy Puspa Mega.
2008). Hlm 57
Oleh karena itulah, cerita rakyat sering pula disebut sebagai sastra lisan.
Pada umumnya, cerita rakyat bersifat anoni atau pengarangnnya tidak dikenal.
Jenis-Jenis Cerita rakyat ialah Cerita Binatang, Cerita Asal-Usul (Legenda),
Cerita Pelipur Lara, Cerita Jenaka, Untuk lebih mengetahui penjelasan dari
jenis-jenis cerita rakyat atau macam-macam cerita rakyat serta contohnya
masing-masing, mari kita lihat seperti yang ada dibawah ini.
1. Cerita Binatang
Cerita binatang atau Fabel adalah cerita yang tokoh-tokohnya berupa
binatang dengan peran layaknya manusia. Binatang-binatang dapat
berbicara, makan, minum dan berkeluarga sebagaimana layaknya
manusia. Dengan demikian, dapatlah dipahami bahwa fabel tidak
semata-mata sebagai cerita binatang, tetapi sebagai metamorfosis
kehidupan manusia. Adapun maksud dari penggambaran melalui
binatang adalah supaya kisah itu tidaksampai menyinggung orang yang
mendengar atau membacanya.
2. Cerita Asal-Usul (Legenda)
Legenda adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi yang
ceritanya dihubungkan dengan tokoh sejarah serta dibumbui dengan
keajaiban, kesaktian, dan keistimewaan tokohnya2.Kata Legenda
sendiri berasal dari Bahasa Latin “legere”. Menurut Wikipedia,
pengertian legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang
mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi.Legenda
memiliki beberapa ciri khas atau karakteristik yakni :
a. Dianggap sebagai kejadian yang benar-benar terjadi
b. Bersifat sekuler atau keduniawian
c. Tokoh Legenda umumnya manusia
d. Sejarah kolektif yakni merupakan sejarah yang banyak
mengalami distorsi karena berbeda dari cerita aslinya.
2
Syamsudin. Kompetensi Berbahasa Dan Sastra Indonesia. (Solo: Tiga Serangkai.
2008). Hlm 98
e. Bersifat Migration atau berpindah-pindah. Hal ini kemudian
menyebabkan legenda dari suatu daerah dikenal luas oleh
daerah lainnya.
f. Bersifat Siklus, maksudnya menceritakan sebuah tokoh pada
zaman tertentu.
Secara garis besar, cerita asal-usul terbagi ke dalam tiga jenis :
1. Cerita Asal-Usul Dunia Tumbuh-tumbuhan
Contoh :
a) Padi bermula dari Dewi Sri.
b) Gadun beracun karena dipanah oleh pohon jagung menggunakan
anak panah yang beracun
c) Tandan Jagung berlubang karena ditombak oleh pohon gandung.
d) Pohon mata lembu seperti rusak kulitnya karena melihat
pertarungan antara pohon jagung dan pohon gadung terlalu dekat.
2. Cerita Asal-Usul Binatang
Contoh :
a) Sapi bergelambir karena sewaktu ia mandi, bajunya tertukar
dengan baju kerbau yang besar.
b) Darah Ikan mas memiliki warna darah seperti darah manusia
karena asal mula ikan mas adalah manusia
3. Cerita Asal-usul terjadinya konon tempat
Contoh :
a) Nama Gunung Tengger konon diambil dari sepasang suami istri
yang bernama Rar Anteng dan Joko Seger .
b) Gunung Tangkuban Perahu di Bandung Utara konon berasal dari
perahu milik sangkuriang. Karena ia murka, perahu itu
ditendangnya hingga tertelungkup dan berubah menjadi sebuah
gunung yang kemudian dikenal sebagai Gunung Tangkuban
Perahu.
4. Cerita Pelibur Lara
Cerita jenis ini disebut pelibur lara sebab fungsinya memang untuk
menghibur hati. Dalam cerita ini, dikisahkan hal-hal yang indah-indah,
penuh fantasi, dan impian yang menawan. Misalnya, tentang kehidupan
istana, keajaiban-keajaiban,senjata keramat dan sakti, putri yang cantik,
ataupun hal-hal lainnya yang menggambarkan keindahan dan kebahagiaan.
5. Cerita Jenaka
Cerita jenaka ialah komponen cerita rakyat yang berunsur jenaka
atau lucu yang bisa membangkitkan tawa. Bahan ceritanya didasarkan pada
kehidupan masyarakat sehari-hari. Alur ceritanya berfokus pada kelakuan.
Cerita rakyat ialah cerita yang berasal dari masyarakat kemudian
berkembang dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas
disetiap bangsa yang memiliki budaya adat istiadat yang berbagai macam
yang meliputi kekayaan adat istiadat dan sejarah yang dimiliki masing-
masing bangsa.Figur cerita jenaka yang berkembang dalam masyarakat
Indonesia seperti Si Kebayan Sunda, Lebai Malang Sumatra, dan Pak Banjir
Jawa.Karya sastra klasik lainnya yang cukup terkenal adalah cerita jenaka,
seperti Pak Belalang, Lebai Malang. Lebai Malang menggambarkan orang
yang karena keserakahanya justru selalu tidak memperoleh apa-apa.
NASKAH CERITA RAKYAT
Legenda Danau Ranau
Dari lubang bekas pohon ara itu keluar air dan akhirnya meluas hingga
membentuk danau. Sementara pohon ara yang melintang kemudian
membentuk Gunung Seminung. Karena marah, jin di Gunung Pesagi meludah
hingga membuat air panas di dekat Danau Ranau. Sedangkan serpihan batu
dan tanah akibat tumbangnya pohon ara menjadi bukit di sekeliling danau.
Menurut juru kunci kuburan, H Haskia, di sini terdapat dua buah batu
besar. Satu batu telungkup diyakini sebagai makam Si Pahit Lidah d an satu
batu berdiri sebagai makam Si Mata Empat. Si Pahit Lidah disebut sebagai
Serunting Sakti dari Kerajaan Majapahit. Karena dianggap nakal, Si Pahit
Lidah yang bernama asli Raden Sukma Jati ini oleh raja diusir ke Sumatera.
Akhirnya, dia menetap di Bengkulu, Pagaralam, dan Lampung.
Menukhut cekhita ni hulun tumbai, di tengah daerah sai tanno jadi danau
hukhik batang ara sai balak nihan khik warna ni halom. Menukhut cetikhita ni
hulun tumbai injuk ogan, krui, libah haji, muakha dua, komekhing, tian kumpul
ngelilingi batang ara sina. Tian massa kabakh kik haga ngena uway tian harus
nuakh batang sina. Masyarakat anjak berbagai daerah sina kumpul khik ngusung
sangu injuk sangun, lakkut khik sai bakhih ni. Pas haga nuakh batang sina
masyarakat kebingungan haga cakha nuakh ni. Saat sina luakh bukhung di uncuk
batang, bukhung sina ngucak ko jama warga kik harus nyani alat sai bentuk ni
mirip cukut ni jama. Tian nyani alat sina ngeguna ko batu khik gagang kayu.
Akhir ni batang sina khukkak.
Anjak lubang bekas batang ara sina luang uway tekhus meluas sampai
ngebentuk menjadi danau. Sementakha batang ara sai melintang ngebentuk jadi
gunung seminung. Ulih makhah jin di gunung pesagi melui sampai ngebentuk
way panas di khadik danau ranau. Sedang ko belahan batu khik tanoh akibat
khukkak ni batang ara ngebentuk jadi bukit ssai ngelilingi danau.
Menukhut jukhu kunci ni kubukhan sina (H. Haskia), di khang sina wat
khua batu balak. Sai ni batu lokkop sai di yakini masyarakat sebagai kubukhan ni
si pahit lidah, khik sai batu cecok sai di yakini sebagai kubukhan ni si mata empat.
Si pahit lidah sina sebagai serunting sakti anajak kekhajaan maja pahit. Ulih ia di
anggop nakal, si pahit lidah sai gelakh asli ni Raden Sukma Jati di usikh khaja mit
Sumatera. Akhir ni ia netap di Bengkulu, Pagar Alam khik Lampung.
Si pahit lidah ngedok kelebihan yakni setiap api sai di ucak ko ni terkabul
jadi batu. akibat ni si mata empat sai berasal anjak India nyepok ia, ujung ni
tungga di Lampung, tepat ni di Way Mengaku. Di way mengaku sina tian khua
saling ngucak ko gelakh masing-masing.
Akhir tian khua saling memamer ko kekuatan. Salah satu ni sai dilaku ko
ialah nganik buah hanau (aren). Tekhnyata buah hanau sina pantangan ni si pahit
lidah. Ulih ia nganik buah sina akhir ni si pahit lidah meniggal dunia. Sementakha
sina si mata empat nengis kabakh kik ema (lidah) si pahit lidah sina bekhacun
mak pekhcaya tekhus si mata empat ngebelak ema ni si pahit lidah guna ngebukti
ko bekhita sina. Akhir ni si mata empat meninggal dunia munih. Pekhistiwa sina
menukhut penutukhan anjak H. Haskia tekhjadi di Pulau Pisang, kidang kubukhan
ni di halu di pinggikh danau ranau.(dari berbagai sembur).
DAFTAR PUSTAKA
Sulastri Dkk. 2008. Bahasa Indonesia Dan Sastra Indonesia.. Jakarta: Galaxy
Puspa Mega.
Syamsudin. 2007. Kompetensi Berbahasa Dan Sastra Indonesia. Solo: Tiga
Serangkai.
Tatang, Atep. 2008. Bahasa Indonesia Dan Bahasa Negeriku. Solo: Tiga
Serangkai.
Https://Infoana.Com/Jenis-Jenis-Cerita-Rakyat/#JenisJenis_Cerita_Rakyat