Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat serta


hidayahnya sehingga kami berhasil menyelesikan makalah “Bahasa Lampung”
yang Alhamdulillah tepat pada waktunya.

Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan,


terutam disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun,
berkat bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya makalah inu dapat terselesaikan
dengan cukup baik. Kami sadar, sebagai mahasiswa yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif guna
penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin

Bandar Lampung, November 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1

C. Tujuan .............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2

A. Teori Kedatangan Islam di Indonesia.............................................................. 2

B. Sejarah Awal Masuknya Islam ke Indonesia.................................................. 3

C. Agama dan Kekuatan Politik pada Masa Pra Penjajah .................................. 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 11

A. Kesimpulan ................................................................................................... 11

DAFTAR PUSAKA
BAB II

PENDAHULUAN

A. Pengertian Cerita Rakyat


Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dan berkembang dimasyarakat
pada masa lampau, dan disampaikan secara turun menurun. Cerita rakyat ini
menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka
ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing
bangsa. Sementara itu menurut Thu’aimah, cerita rakyat adalah cerita yang
bersumber dari hikayat-hikayat warisan bangsa, yang diungkapkan dari satu
generasi ke generasi tanpa disandarkan kepada pendirinya.
Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di
suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan
dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentukbinatang, manusia
maupun dewa. Cerita rakyat ini biasanya diangkat dari pemikiran fiktif dan
kisah nyata yang dibarengi dengan pesan moral yang mengandung makna
kehidupan dan tata cara dalam berinteraksi dengan makhluk.
Berikut merupakan pengertian cerita rakyat menurut para ahli:
1) Suripan Sadi Utomo (1991)
Cerita rakyat adalah cerita yang diwariskan secara turun temurundari
generasi lama ke generasi baru secara lisan. Cerita rakyat ini bisa
diartikan sebagai wujud ekspresi suatu budaya yang ada dimasyarakat
melalui tutur yang mempunyai hubungan secara langsung dengan
berbagai aspek budaya serta susunan nilai sosial masyarakat itu
sendiri.
2) Sisyono, dkk
Cerita rakyat adalah salah satu karya sastra yang berwujud cerita yang
lahir, hidup, dan berkembang di masyarakat tradisional yang
disebarkan secara lisan, mengandung survival, sifatnya abonim dan
disebarkan diantara kolektif khusus dalam jangka waktu yang
lumayan lama.
3) Liaw Yock Fang (1982)
Kesustraan rakyat adalah sastra yang hidup ditengah-tengah rakyat.
Sastra rakyat dituturkan oleh ibu kepada anaknya dalam buaian, atau
tukang cerita kepada penduduk kampung yang tidak tahu membaca
dan menulis. Cerita-cerita semacam ini diturunkan secara lisan, dari
generasi satu ke generasi yang lebih muda. Sastra lisan hidup dan
berkembang di kampung-kampung. Jadi, dapat dipastikan bahwa
lahirnya sastra lisan lebih dahulu dari pada sastra tertulis yang rata-
rata berkembang di istana.
4) Hasim Awang (1985)
Sastra rakyat adalah kesusastraan yang lahir dikalangan rakyat. Pada
lazimnya sastra rakyat merujuk kepada kesusastraan rakyat dari pada
masa lampau, yang telah menjadi warisan kepada setiap masyarakat.
Sastra rakyat adalah sebagian kehidupan budaya bagi masyarakat
lama.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat diketahui bahwa cerita


rakyat berkembang di masa lalu dan diwariskan secara lisan. Karena
diwariskan secara lisan, seringkali cerita mendapat variasi atau tambahan. Hal
ini sangat tergantung pada kemahiran tukang cerita atau pawang cerita.
Sehingga cerita yang sama bisa jadi diceritakan dalam versi yang berbeda.

B. Ciri-ciri Cerita Rakyat


1. Disampaikan secara turun-temurun
2. Tidak diketahui siapa yang pertama kali membuatnya
3. Kaya akan nilai-nilai luhur
4. Bersifat tradisional
5. Memiliki banyak versi dan variasi
6. Mempunyai bentuk-bentuk klise dalam susunan atau cara
pengungkapannya.
7. Bersifat anonim, artinya nama pengarang tidak ada.
8. Berkembang dari mulut ke mulut
9. Cerita rakyat disampaikan secara lisan
C. Jenis Jenis Cerita Rakyat
Pengertian cerita rakyat dan jenis-jenisnya cerita rakyat memiliki
macam-macam atau jenis-jenis. Apa itu Cerita rakyat, Cerita rakyat adalah
cerita yang berkembang dan hidup di kalangan masyarakat. Cerita rakyat
berkembang secara turun-temurun dan disampaikan secara lisa.Cerita Rakyat
merupakan cerita yang berasal dari masyarakat masa lampau, yang diajarkan
kepada generasi berikutnya. Hal ini sebagai ciri khas khusus untuk negara yang
memiliki beraneka ragam budaya dan sejarah yang dimiliki oleh bangsa ini.
Pada umumnya cerita rakyat menceritakan suatu tempat, dan asal muasal
tokoh-tokoh yang dimunculkan pada cerita rakyat. Dan pada tokoh cerita
rakyat di sampaikan bisa dalam bentuk manusia, binatang dan susuatu yang
gaib lainya1.
Cerita rakyat atau dongeng merupakan sebuah cerita yang sudah tumbuh
ditengah masyarakat dan cerita ini sudah ada semenjak jaman dahulu. Cerita
rakyat tersebut sudah diwariskan atau disebar luaskan secara lisan, melalui
mulut ke mulut dan secara turun menurun.
Dalam cerita rakyat ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Disampaikan turun-temurun
2. Tidak diketahui siapa yang pertama kali membuatnya
3. Kaya nilai-nilai luhur
4. Bersifat tradisional
5. Memiliki banyak versi dan variasi
6. Mempunyai bentuk-bentuk klise dalam susunan atau cara
pengungkapkannya
7. Bersifat anonim artinya nama pengarang tidak ada
8. Berkembang dari mulut ke mulut
9. Cerita rakyat disampaikan secara lisan

1
Sulastri Dkk. Bahasa Indonesia Dan Sastra Indonesia. (Jakarta: Galaxy Puspa Mega.
2008). Hlm 57
Oleh karena itulah, cerita rakyat sering pula disebut sebagai sastra lisan.
Pada umumnya, cerita rakyat bersifat anoni atau pengarangnnya tidak dikenal.
Jenis-Jenis Cerita rakyat ialah Cerita Binatang, Cerita Asal-Usul (Legenda),
Cerita Pelipur Lara, Cerita Jenaka, Untuk lebih mengetahui penjelasan dari
jenis-jenis cerita rakyat atau macam-macam cerita rakyat serta contohnya
masing-masing, mari kita lihat seperti yang ada dibawah ini.
1. Cerita Binatang
Cerita binatang atau Fabel adalah cerita yang tokoh-tokohnya berupa
binatang dengan peran layaknya manusia. Binatang-binatang dapat
berbicara, makan, minum dan berkeluarga sebagaimana layaknya
manusia. Dengan demikian, dapatlah dipahami bahwa fabel tidak
semata-mata sebagai cerita binatang, tetapi sebagai metamorfosis
kehidupan manusia. Adapun maksud dari penggambaran melalui
binatang adalah supaya kisah itu tidaksampai menyinggung orang yang
mendengar atau membacanya.
2. Cerita Asal-Usul (Legenda)
Legenda adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi yang
ceritanya dihubungkan dengan tokoh sejarah serta dibumbui dengan
keajaiban, kesaktian, dan keistimewaan tokohnya2.Kata Legenda
sendiri berasal dari Bahasa Latin “legere”. Menurut Wikipedia,
pengertian legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang
mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi.Legenda
memiliki beberapa ciri khas atau karakteristik yakni :
a. Dianggap sebagai kejadian yang benar-benar terjadi
b. Bersifat sekuler atau keduniawian
c. Tokoh Legenda umumnya manusia
d. Sejarah kolektif yakni merupakan sejarah yang banyak
mengalami distorsi karena berbeda dari cerita aslinya.

2
Syamsudin. Kompetensi Berbahasa Dan Sastra Indonesia. (Solo: Tiga Serangkai.
2008). Hlm 98
e. Bersifat Migration atau berpindah-pindah. Hal ini kemudian
menyebabkan legenda dari suatu daerah dikenal luas oleh
daerah lainnya.
f. Bersifat Siklus, maksudnya menceritakan sebuah tokoh pada
zaman tertentu.
Secara garis besar, cerita asal-usul terbagi ke dalam tiga jenis :
1. Cerita Asal-Usul Dunia Tumbuh-tumbuhan
Contoh :
a) Padi bermula dari Dewi Sri.
b) Gadun beracun karena dipanah oleh pohon jagung menggunakan
anak panah yang beracun
c) Tandan Jagung berlubang karena ditombak oleh pohon gandung.
d) Pohon mata lembu seperti rusak kulitnya karena melihat
pertarungan antara pohon jagung dan pohon gadung terlalu dekat.
2. Cerita Asal-Usul Binatang
Contoh :
a) Sapi bergelambir karena sewaktu ia mandi, bajunya tertukar
dengan baju kerbau yang besar.
b) Darah Ikan mas memiliki warna darah seperti darah manusia
karena asal mula ikan mas adalah manusia
3. Cerita Asal-usul terjadinya konon tempat
Contoh :
a) Nama Gunung Tengger konon diambil dari sepasang suami istri
yang bernama Rar Anteng dan Joko Seger .
b) Gunung Tangkuban Perahu di Bandung Utara konon berasal dari
perahu milik sangkuriang. Karena ia murka, perahu itu
ditendangnya hingga tertelungkup dan berubah menjadi sebuah
gunung yang kemudian dikenal sebagai Gunung Tangkuban
Perahu.
4. Cerita Pelibur Lara
Cerita jenis ini disebut pelibur lara sebab fungsinya memang untuk
menghibur hati. Dalam cerita ini, dikisahkan hal-hal yang indah-indah,
penuh fantasi, dan impian yang menawan. Misalnya, tentang kehidupan
istana, keajaiban-keajaiban,senjata keramat dan sakti, putri yang cantik,
ataupun hal-hal lainnya yang menggambarkan keindahan dan kebahagiaan.

5. Cerita Jenaka
Cerita jenaka ialah komponen cerita rakyat yang berunsur jenaka
atau lucu yang bisa membangkitkan tawa. Bahan ceritanya didasarkan pada
kehidupan masyarakat sehari-hari. Alur ceritanya berfokus pada kelakuan.
Cerita rakyat ialah cerita yang berasal dari masyarakat kemudian
berkembang dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas
disetiap bangsa yang memiliki budaya adat istiadat yang berbagai macam
yang meliputi kekayaan adat istiadat dan sejarah yang dimiliki masing-
masing bangsa.Figur cerita jenaka yang berkembang dalam masyarakat
Indonesia seperti Si Kebayan Sunda, Lebai Malang Sumatra, dan Pak Banjir
Jawa.Karya sastra klasik lainnya yang cukup terkenal adalah cerita jenaka,
seperti Pak Belalang, Lebai Malang. Lebai Malang menggambarkan orang
yang karena keserakahanya justru selalu tidak memperoleh apa-apa.
NASKAH CERITA RAKYAT
Legenda Danau Ranau

Tempat wisata dalam wilayah Lampung Barat terletak di Desa


Lombok. Di sini telah dibangun daerah wisata terpadu meliputi hotel, tempat
penangkaran rusa dan lain-lain. Rumah penduduk juga dijadikan tempat
menginap wisatawan, sehingga mereka bisa merasakan tinggal di rumah
panggung.

Penduduk sekitar danau menurutkan banyak kisah yang menceritakan


asal usul Danau Ranau. Meskipun secara teori ilmiah diyakini danau ini
terjadi akibat gempa tektonik, seperti Danau Toba di Sumatera Utara dan
Danau Maninjau di Sumbar, sebagian besar masyarakat sekitar masih percaya
danau ini berasal dari pohon ara. Konon, di tengah daerah yang kini menjadi
danau itu tumbuh pohon ara sangat besar berwarna hitam.

Konon masyarakat dari berbagai daerah seperti Ogan, Krui, Libahhaji,


Muaradua, Komering, berkumpul di sekeliling pohon. Mereka mendapat kabar
jika ingin mendapatkan air, harus menebang pohon ara tersebut. Masyarakat
dari berbagai daerah itu berkumpul dengan membawa makanan seperti sagon,
kerak nasi, dan makanan lainnya.

Persis saat akan menebang pohon, masyarakat kebingungan cara


memotongnya. Ketika itulah muncul burung di puncak pohon mengatakan
warga harus membuat alat berbentuk mirip kaki manusia. Mereka membuat
alat menggunakan batu dengan gagang kayu. Akhirnya pohon ara pun
tumbang.

Dari lubang bekas pohon ara itu keluar air dan akhirnya meluas hingga
membentuk danau. Sementara pohon ara yang melintang kemudian
membentuk Gunung Seminung. Karena marah, jin di Gunung Pesagi meludah
hingga membuat air panas di dekat Danau Ranau. Sedangkan serpihan batu
dan tanah akibat tumbangnya pohon ara menjadi bukit di sekeliling danau.

Masih di sisi Danau Ranau, tepatnya di Pekon Sukabanjar,


berseberangan dengan Lombok, terdapat kuburan yang diyakini masyarakat
sebagai makam Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat. Makam keduanya terletak
di kebun warga Sukabanjar bernama Maimunah. Untuk menuju ke lokasi,
selain naik perahu motor dari Lombok, bisa juga dengan berkendaraan.

Menurut juru kunci kuburan, H Haskia, di sini terdapat dua buah batu
besar. Satu batu telungkup diyakini sebagai makam Si Pahit Lidah d an satu
batu berdiri sebagai makam Si Mata Empat. Si Pahit Lidah disebut sebagai
Serunting Sakti dari Kerajaan Majapahit. Karena dianggap nakal, Si Pahit
Lidah yang bernama asli Raden Sukma Jati ini oleh raja diusir ke Sumatera.
Akhirnya, dia menetap di Bengkulu, Pagaralam, dan Lampung.

Si Pahit Lidah memiliki kelebihan, yakni setiap apa yang


dikemukakannya terkabul menjadi batu. Akibatnya, Si Mata Empat dari India
mencarinya hingga bertemu di Lampung, tepatnya di Way Mengaku. Di Way
Mengaku keduanya saling mengaku nama. Lalu, keduanya beradu
ketangguhan.

Salah satu yang dilakukan adalah memakan buah berbentuk seperti


aren. Ternyata buah aren itu pantangan bagi Si Pahit Lidah. Karena makan, ia
tewas. Sementara Si Mata Empat yang mendengar kabar lidah Si Pahit Lidah
beracun tidak percaya dan mencoba menjilatnya. Akhirnya, dia pun tewas.
Peristiwanya, menurut penuturan H Haskia, terjadi di Pulau Pisang. Lalu,
kuburannya ditemukan di pinggir Danau Ranau.(Dari berbagai sumber)
NASKAH BAHASA LAMPUNG

LEGENDA DANAU RANAU

Di daerah ujung lampung Barat tepat ni di Desa Lombok. Diwilayah sina


khadu di bangun daerah wisata terpadu sai ngeliputi hotel, khang penangkaran
rusa dan lain-lain. Lamban penduduk munih dijadiko khang ni wisatawan
numpang pedom. Sehingga tian dapok ngekhasako pedom di lamban panggung.

Menurut penduduk di sekitar danau lamon kisah sai mencekhitako asal


usul ni danau ranau. Kippak menurut teori ilmiah diyakini danau sina tekhjadi ulih
akibat ni gempa tektonik, injuk danau toba di Sumatera Utara khik danau
Maninjau diSumatera Barat, kelamonan masyarakat sekitar pagun pekhcaya
bahwa danau sina berasal anjak batang ara (pohon ara).

Menukhut cekhita ni hulun tumbai, di tengah daerah sai tanno jadi danau
hukhik batang ara sai balak nihan khik warna ni halom. Menukhut cetikhita ni
hulun tumbai injuk ogan, krui, libah haji, muakha dua, komekhing, tian kumpul
ngelilingi batang ara sina. Tian massa kabakh kik haga ngena uway tian harus
nuakh batang sina. Masyarakat anjak berbagai daerah sina kumpul khik ngusung
sangu injuk sangun, lakkut khik sai bakhih ni. Pas haga nuakh batang sina
masyarakat kebingungan haga cakha nuakh ni. Saat sina luakh bukhung di uncuk
batang, bukhung sina ngucak ko jama warga kik harus nyani alat sai bentuk ni
mirip cukut ni jama. Tian nyani alat sina ngeguna ko batu khik gagang kayu.
Akhir ni batang sina khukkak.

Anjak lubang bekas batang ara sina luang uway tekhus meluas sampai
ngebentuk menjadi danau. Sementakha batang ara sai melintang ngebentuk jadi
gunung seminung. Ulih makhah jin di gunung pesagi melui sampai ngebentuk
way panas di khadik danau ranau. Sedang ko belahan batu khik tanoh akibat
khukkak ni batang ara ngebentuk jadi bukit ssai ngelilingi danau.

Pagun di wilayah danau ranau, tepat ni di pekon Suka Banjar sai


sebekhangan jama Lombok, wat kubukhan sai di yakini masyarakat sebagai
kubukhan ni si pahitlidah khik si mata empat. Kubukhan sina uwat di kebun ni
warga sukabanjang sai gelakh ni Maimunah. Kik haga mit lokasi selain cakak
sepit (perahu motor) anjak Lombok, dapok munih ngegunako kendaraan darat

Menukhut jukhu kunci ni kubukhan sina (H. Haskia), di khang sina wat
khua batu balak. Sai ni batu lokkop sai di yakini masyarakat sebagai kubukhan ni
si pahit lidah, khik sai batu cecok sai di yakini sebagai kubukhan ni si mata empat.
Si pahit lidah sina sebagai serunting sakti anajak kekhajaan maja pahit. Ulih ia di
anggop nakal, si pahit lidah sai gelakh asli ni Raden Sukma Jati di usikh khaja mit
Sumatera. Akhir ni ia netap di Bengkulu, Pagar Alam khik Lampung.

Si pahit lidah ngedok kelebihan yakni setiap api sai di ucak ko ni terkabul
jadi batu. akibat ni si mata empat sai berasal anjak India nyepok ia, ujung ni
tungga di Lampung, tepat ni di Way Mengaku. Di way mengaku sina tian khua
saling ngucak ko gelakh masing-masing.

Akhir tian khua saling memamer ko kekuatan. Salah satu ni sai dilaku ko
ialah nganik buah hanau (aren). Tekhnyata buah hanau sina pantangan ni si pahit
lidah. Ulih ia nganik buah sina akhir ni si pahit lidah meniggal dunia. Sementakha
sina si mata empat nengis kabakh kik ema (lidah) si pahit lidah sina bekhacun
mak pekhcaya tekhus si mata empat ngebelak ema ni si pahit lidah guna ngebukti
ko bekhita sina. Akhir ni si mata empat meninggal dunia munih. Pekhistiwa sina
menukhut penutukhan anjak H. Haskia tekhjadi di Pulau Pisang, kidang kubukhan
ni di halu di pinggikh danau ranau.(dari berbagai sembur).
DAFTAR PUSTAKA

Sulastri Dkk. 2008. Bahasa Indonesia Dan Sastra Indonesia.. Jakarta: Galaxy
Puspa Mega.
Syamsudin. 2007. Kompetensi Berbahasa Dan Sastra Indonesia. Solo: Tiga
Serangkai.
Tatang, Atep. 2008. Bahasa Indonesia Dan Bahasa Negeriku. Solo: Tiga
Serangkai.
Https://Infoana.Com/Jenis-Jenis-Cerita-Rakyat/#JenisJenis_Cerita_Rakyat

Anda mungkin juga menyukai