Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KERAJAAN PAJAJARAN

Disusun Oleh :

1. Nailla Tsabita A.
2. Raisa Widiani

Kelas : X MIPA 3

SMAN 15 GARUT
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan makalah Sejarah Indonesia yang membahas
tentang Kerajaan Pajajaran ini.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang membantu pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis
pada khususnya. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Garut, Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................
ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 2
A. Letak Geografis Kerajaan Pajajaran................................................. 2
B. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Pajajaran................................ 2
C. Masa Keemasan Kerajaan Pajajaran................................................ 2
D. Kehidupan Politik............................................................................. 3
E. Kehidupan Ekonomi......................................................................... 3
F. Kehidupan Sosial dan Budaya.......................................................... 4
G. Kehiupan Agama.............................................................................. 4
H. Runtuhya Kerajaan Pajajaran........................................................... 5
BAB III PENUTUP........................................................................................... 6
A. Kesimpulan...................................................................................... 6
B. Saran................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Indonesia banyak sekali terdapat kerajaan,salah satunya yaitu kerajaan Pajajaran
yang terletak di Jawa Barat. Diketahui kerajaan ini berdiri sesudah runtuhnya kerajaan
Tarumanegara, hal ini dibuktikan dengan ditemukannya sebuah candi di desa Cangkuang
dekat Leles yang keberadaannya pastinya belum dapat diketahui, akibat dari data-data yang
kurang untuk mengungkapkannya secara pasti. Para ahli berpendapat selain kerajaan
Tarumanegara, terdapat sebuah kerajaan yang bernama kerajaan Padjajaran, namun tidak
dapat diketahui dimana pastinya lokasi kerajaan tersebut.
Beberapa catatan menyebutkan bahwa kerajaan pajajaran di dirikan pada tahun 923 oleh
Sri Jayabhupati, seperti yang di sebutkan dalam prasasti sanghyang tapak (1030 M)
dikampung Pangcalikan dan Bantarmuncang, tepi Sungai Cicati, Cibadak, Sukabumi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses terbentuknya kerajaan pajajaran?
2. Apa saja aspek kehidupan kerajaan pajajaran?
3. Faktor apa saja yang menyebabkan runtuhnya kerajaan pajajaran

BAB II
PEMBAHASAN
A. Letak Geografis Kerajaan Pajajaran
Kerajaan Pajajaran adalah sebuah kerajaan hindu yang diperkirakan beribukotanya di
Pakuan (Bogor) di Jawa Barat. Dalam naskah-naskah kuno nusantara, kerajaan ini sering
pula di sebut juga negeri sunda, pasundan, atau berdasarkan nama ibu kotanya yaitu pakuan
Pajajaran. Beberapa catatan menyebutkan bahwa kerajaan ini di dirikan tahun 923 oleh Sri
Jayahupati seperti yang di sebutkan dalam prasasti sanghyang tapak.

B. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Pajajaran


Berdasarkan alur sejarah galuh, kerajaan Pajajaran berdiri setelah wastu kencana wafat
tahun 1475 karena sepeninggal rahyang wastu kencana kerajaan galuh dipecah dua di antara
susuktunggal dan dewa niskala dalam kedudukan sederajat. Pajajaran atau pakuan pajajaran
beribukota di pakuan (Bogor) dibawah kekuasaan Prabu susuktunggal (sang haliwungan)
dan kerajaan galuh yang meliputi parahyangan tetap berpusat dikawali dibawah kekuasaan
Dewa Niskala (Ningrat kancana). Oleh sebab itu pula prabu susuktunggal dan Dewa Niskala
tidak mendapat gelar ”Prabu Siliwangi”, karena kekuasaan keduanya tidak meliputi seluruh
tanah pasundan sebagaimana kekuasaan Prabu wangi dan rahyang wastu kencana (Prabu
Siliwangi 1). Cikal bakal kerajaan pajajaran sejarah kerajaan ini tidak dapat terlepas dari
kerajaan–kerajaan pendahulunya di daerah Jawa Barat, yaitu kerajaan Tarumanegara,
kerajaan Sunda dan kerajaan Galuh, dan Kawali. Hal ini karena pemerintahan kerajaan
Pajajaran merupakan kelanjutan dari kerajaan–kerajaan tersebut. Dari catatan-catatan sejaran
yang ada, dapatlah ditelusuri jejak kerajaan ini, antara lain mengenai ibukota pajajaran yaitu
pakuan.

C. Masa Keemasan Kerajaan Pajajaran

Masa keemasan Kerajaan Pajajaran dapat dicapai pada masa pemerintahan Sri Baduga
Maharaja atau Prabu Siliwangi yang memerintah antara 1472-1521. Pada masa
pemerintahannya, kerajaan dalam keadaan teratur dan tentran. Tindakan pertama yang
diambil setelah resmi menjadi raja adalah membebaskan penduduknya dari empat macam
pajak.

Ketika memerintah, Prabu Siliwangi dikenal sebagai pemimpin yang memegang teguh asas
kesetaraan dalam kehidupan social. Prabu Siliwangi sempat tidak senang dengan hubungan
Cirebon-Demak yang terlalu akrab, tetapi perseelisihan mereka tidak berkembang kea rah
ketegangan.

Menurut sumber Portugis , Kerajaan Pajajaran diperkirakan memiliki 100.000 prajurit dan 40
ekor pasukan gajah. Prabu Siliwangi mencurahkan perhatian pada pembinaan agama,
pembuatan parit pertahanan, memperkuat angkatan perang, membuat jalan, dan menyusun
formasi tempur di darat, tetapi angkatan lautnya terbilang lemah.

D. Kehidupan Politik
Akibat sumber-sumber sejarah yang terbatas, aspek kehidupan politik tentang kerajaan
Pajajaran hanya seidkit saja yang diketahui. Aspek kehidupan politik yang diketahui terbatas
pada perpindahan pusat pemerintahan dan pergantian takhta raja.
E. Kehidupan Ekonomi
Pada masa kekuasaan raja-raja Sunda, kehidupan sosial ekonomi masyarakat cukup
mendapatkan perhatian. Meskipun pusat kekuasan Kerajaan Sunda berada di pedalaman,
namun hubungan dagang dengan daerah atau bangsa lain berjalan baik. Kerajaan Sunda
memiliki pelabuhanpelabuhan penting, seperti Banten, Pontang, Cigede, Tamgara, Sunda
kelapa, dan Cimanuk. Di kota-kota pelabuhan tersebut diperdagangkan lada, beras, sayur-
sayuran, buah-buahan, dan hewan piaraan.

Di samping kegiatan perdagangan, pertanian merupakan kegiatan mayoritas rakyat Sunda.


Berdasarkan kitab Carita Parahyangan dapat diketahui bahwa kehidupan ekonomi
masyarakat Kerajaan Sunda umumnya bertani, khususnya berladang (berhuma). Misalnya,
pahuma (paladang), panggerek (pemburu), dan penyadap. Ketiganya merupakan jenis
pekerjaan di ladang. Aktivitas berladang memiliki ciri kehidupan selalu berpindahpindah.
Hal ini menjadi salah satu bagian dari tradisi sosial Kerajaan Sunda yang dibuktikan dengan
sering pindahnya pusat Kerajaan Sunda.

F. Kehidupan Sosial dan Budaya


a. Kehidupan sosial
Dalam perkembangan kehidupan sosial dari masyarakat pajajaran dapat digolongkan
menjadi:
 Golongan seniman seperti pemain gamelan,pemain wayang,penari.
 Golongan petani.
 Golongan pedagang .
 Golongan yang dianggap jahat,yaitu tukang coprt,tukang rampas,begal,malingdan
sebagainya.
b. Kehidupan Budaya
Sejak zaman Kerajaan Tarumanegara,kehidupan kebudayaan rakyat Jawa Barat (rakyat
sunda) dipengaruhi oleh budaya Hindu.Pengaruh agama Hindu terhadap Kerajaan
Tarumanegara dapat diketahui dari:
 Arca-arca Wisnu di daerah Cibuaya dan arca-arca rajarsi.
 Kitab parahyangan dan kirtab sanghayan siksakanda.
 Cerita-cerita dalam sastra sunda kuno bercorak hindu.

G. Kehidupan Agama
Agma yang yang dianut oleh raja-raja Sunda adalah Hindu Saiwa. Mereka menyembah
dewa Siwa sebgai dewa tertinggi dalam Trimurti. Hal ini dibuktikan dari prasasti Sanghyang
Tapak, prasasti Kawali, dan naskah Cerita Parahyangan.

Dalam kehidupan agama kerajaan Pajajran ada konsep yang dinamakan moksa. Moksa
adalah sebuah kosep agama Hindu dan Buddha. Artinya ialah kelepasan atau kebebasan dari
ikatan duniawi dan lepas juga dari putaran reinkarnasu atau Punarbawa kehidupan.
Punarbawa kehidupan adalah istilah yang dikenal dalam agama Buddha sehubungan dengan
kelahiran kembali suatu makhluk hidup dalam alam kehidupan yang sama atau berbeda serta
tidak membawa kesadaran akan kehiduoan dari alam sebelumnya.

H. Runtuhnya Kerajaan Pajajaran


Kerajaan pajajaran runtuh pada tahun 1579 akibat serangan kerajajan sunda lainnya,yaitu
kesultanan Banten.Berakhirnya zaman pajajaran di tandai dengan di boyongnya Palangka
Sriman Sriwacana(Singgahsana raja),dari Pakuan Pajajaran Ke Keraton Surosowan di Banten
oleh pasukan Maulana yusuf.Batu berukuran 200x160x20 cm itu diboyonngkan ke Banten
karena tradisi politik agar di Pakuan pajajaran tidak di mungkinkan lagi penobatan raja
baru,dan memungkinkan dan menandakan Maulana yusuf adalah penerus kerajaan sunda
yang sah karena buyut perempuannya adalah puteri Sri baduga maha raja,raja kerajaan sunda
Palangka Sriman Sriwacana tersebut saat ini  bisa di temukan di depan bekas keraton
Surosoan di Banten.Masyarakat Banten menyebutnya Watu Gilang,berarti mengkilap atau
berseri,sama artinya dengan kata sriman.Saat itu diperkirakan terdapat sejumlah Punggawa
istana yang meninggalkan istana lalu menetap di daerah Lebak.Mereka menerapkan tata cara
kehidupan mandala yang ketat, dan sekarang mereka dikenal sebagai orang Baduy.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kerajaan-kerajaan diketahui berdiri sesudah runtuhnya kerajaan Tarumanegara hal ini
dibuktikan dengan ditemukannya sebuah Candi di desa Cangkuang dekat leles yang
keberadaannya pastinya belum diketahui, akibat dari data-data yang  kurang untuk
mengungkapkannya secara pasti.
Kerajaan pajajaran adalah sebuah kerajaan hindu  yang diperkirakan beribukotanya di
pakuan (bogor) jawa barat. Adapun Raja-rajanya yaitu:
1. Maharaja Jayabhupati
2. Rahyang Niskala Wastu Kencana
3. Rahyang Dewa Niskala
4. Sri Baduga Maharaja
5. Hyang Wuni Sora
6. Ratu Samian atau Prabu Surawisesa 
7. Prabu Ratu Dewata
Kerajaan pajajaran runtuh pada tahun 1579 akibat serangan kerajajan sunda lainnya,yaitu
kesultanan Banten.       

B. Saran
Kita sebagai warga negara Indonesia,Sebaiknya harus lebih mengetahui lagi tentang
sejarah kerajaan-kerajaan yang ada di indonesia,seperti kerajaan pada makalah yang kami
buat ini,yaitu mengenai kerajaan pajajaran,dan kita sebagai warga negara indonesia harus
menjaga dan melindungi peninggalan-peninggalan yang diwariskan kepada kita sebagai
generasi muda Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/35096402/MAKALAH_kerajaan_pajajaran_docx
https://id.scribd.com/document/441279644/Makalah-Kerajaan-Pajajaran-docx
http://banyugroup.blogspot.com/2016/02/makalah-kerajaan-padjajaran.html

Anda mungkin juga menyukai