Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KERAJAAN PAJAJARAN

Disusun Oleh :

1. Khomim
2. Catur
3. Arif S.

Kelas : X TSM 1

SMK YOS SOEDARSO SIDAREJA


2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan makalah Sejarah
Indonesia yang membahas tentang Kerajaan Pajajaranini.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak,
maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang membantu
pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan penulis pada khususnya. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah
ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang
bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis
sampaikan terimakasih.

Sidareja, November 2017

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................
i
KATA PENGANTAR........................................................................................
ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 2
A. Letak Geografis Kerajaan Pajajaran................................................. 2
B. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Pajajaran................................ 2
C. Berkembangnya Kerajaan Pajajaran................................................ 2
D. Kehidupan Politik............................................................................. 4
E. Kehidupan Ekonomi......................................................................... 5
F. Kehidupan Sosial dan Budaya.......................................................... 6
G. Kehiupan Agama.............................................................................. 6
H. Runtuhya Kerajaan Pajajaran........................................................... 7
BAB III PENUTUP........................................................................................... 8
A. Kesimpulan...................................................................................... 8
B. Saran................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Indonesia banyak sekali terdapat kerajaan,salah satunya yaitu kerajaan
pajajaran yang terletak di Jawa Barat.Diketahui kerajaan ini berdiri sesudah
runtuhnya kerajaan Tarumanegara, hal ini dibuktikan dengan ditemukannya
sebuah candi di desa cangkuang dekat Leles yang keberadaannya pastinya belum
dapat diketahui, akibat dari data-data yang kurang untuk mengungkapkannya
secara pasti. Para ahli berpendapat selain kerajaan Tarumanegara, terdapat
sebuah kerajaan yang bernama kerajaan padjajaran,namun tidak dapat diketahui
dimana pastinya lokasi kerajaan tersebut.
Beberapa catatan menyebutkan bahwa kerajaan pajajaran di dirikan pada
tahun 923 oleh Sri jayabhupati, seperti yang di sebutkan dalam prasasti
sanghyang tapak (1030 M) dikampung Pangcalikan dan Bantarmuncang, tepi
Sungai Cicati, Cibadak, Sukabumi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses terbentuknya kerajaan pajajaran?
2. Apa saja aspek kehidupan kerajaan pajajaran?
3. Faktor apa saja yang menyebabkan runtuhnya kerajaan pajajaran
BAB II
PEMBAHASAN

A. Letak Geografis Kerajaan Pajajaran


Kerajaan Pajajaran adalah sebuah kerajaan hindu yang diperkirakan
beribukotanya di Pakuan (bogor) di jawa barat. Dalam naskah-naskah kuno
nusantara, kerajaan ini sering pula di sebut juga negeri sunda,pasundan,atau
berdasarkan nama ibu kotanya yaitu pakuan pajajaran.Beberapa catatan
menyebutkan bahwa kerajaan ini di dirikan tahun 923 oleh sri jayahupati seperti
yang di sebutkan dalam prasasti sanghyang tapak.

B. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Pajajaran


Berdasarkan alur sejarah galuh,kerajaan pajajaran berdiri setelah wastu
kencana wafat tahun 1475 karena sepeninggal rahyang wastu kencana kerajaan
galuh dipecah dua di antara susuktunggal dan dewa niskala dalam kedudukan
sederajat. Pajajaran atau pakuan pajajaran beribukota di pakuan (Bogor)
dibawah kekuasaan Prabu susuktunggal (sang haliwungan) dan kerajaan galuh
yang meliputi parahyangan tetap berpusat dikawali dibawah kekuasaan Dewa
Niskala (Ningrat kancana). Oleh sebab itu pula prabu susuktunggal dan Dewa
Niskala tidak mendapat gelar ”Prabu Siliwangi”, karena kekuasaan keduanya
tidak meliputi seluruh tanah pasundan sebagaimana kekuasaan Prabu wangi dan
rahyang wastu kencana (Prabu Siliwangi 1). Cikal bakal kerajaan pajajaran
sejarah kerajaan ini tidak dapat terlepas dari kerajaan–kerajaan pendahulunya di
daerah Jawa Barat, yaitu kerajaan Tarumanegara, kerajaan Sunda dan kerajaan
Galuh, dan Kawali. Hal ini karena pemerintahan kerajaan Pajajaran merupakan
kelanjutan dari kerajaan–kerajaan tersebut. Dari catatan-catatan sejaran yang
ada, dapatlah ditelusuri jejak kerajaan ini, antara lain mengenai ibukota pajajaran
yaitu pakuan.

C. Berkembangnya Kerajaan Pajajaran


Kerajaan Pajajaran awalnya terletak di daerah Galuh,Jawa Barat.Raja
pertama Kerajaaan Pajajaran bernama sena.Namun tahta kerajaan Pajajaran
kemudian direbu oleh saudara raja Sena yang bernama purbasora. Raja Sena
dan keluarganya terpaksa meninggalkan keratin. Tidak lama kemudian,Raja
Sena berhasil merebut kembali tahta kerajaan pajajaran.
Raja Pajajaran selanjutnya adalah Jayahubpati,pada masa pemerintahannya,
kerajaan pajajaran mengembangkan ajaran Hindu waisnawa. Setelah
Jayahubpati kerajaan di perintah oleh Rahyang Niskala Wastu Kencana. Pada
masa pemerintahannya, pusat kerajaan di pindahkan ke Kawali. Raha Wastu
kemudian, di gantikan oleh Hayam Wuruk. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1357
dan di sebut dalam kitab Pararaton sebagai oerang Bubat. Ketika perang bubat
terjadi Sri Baduga Maharaja bersama seluruh pengiringnya tewas. Kerajaan
Pajajaran di ambil alih oleh Hyang Bunisora (1357-1373), pengasuh putra
mahkota Wastu kencana yang masih kecil.Hyang Bonisora berkuasa selama 14
tahun. Pada prasasti batu tulis,raja ini di sebut juga Prabu Guru Dwataprani.
Kerajaan Pajajaran selanjutnya di perintahkan secara beruntun oleh Wastu
Kencana, tohaan, salalu sang Ratu Jayadewata ,di perkirakan bahwa Kerajaan
telah terdapat penduduk beragama islam. Hal ini tergambar dari tulisan seorang
ahli Portugis yang bernama Tome Pires (1513) yang menyatakan bahwa di
wilayah Timur kerajaan ini terdapat banyak menganut Islam.Tampaknya
pengaruh Islam belum masuk ke pusat kerajaan. Namun,pengaruh Islam dari
kerajaan Demak di Jawa Tengah mulai mengancam kerajaan Pajajaran. Oleh
karena itu Jayadewata bermaksud meminta bantuan Portugis di Malaka untuk
menghadapi kerajaan dan usaha itu terlambat karena pada tahun 1527,pasukan
yang dipimpin oleh Falatehan dari Demak berhasil menguasai Pelabuhan
terbesar Kerajaan Pajajaran. Ketika itu, yang berkuasa di Pajajaran adalah Ratu
Samiam,putra Jayadewata.
Setelah Pelabuhan Sunda Kelapa di rebut oleh oleh Kerajaan
Demak,Kerajaan pajajaran harus menghadapi serangan Kerajaan Banten dari
arah Barat. Pengganti Samiam, yaitu Prabu Ratu Dewata, berusaha
mempertahankan ibu kota Pajajaran dari pasukan Maulana Hasanudin dan
putranya Maulana Yusuf pada tahun 1579.
D. Kehidupan Politik
Bentuk dan sistem pemerintahan raja raja Pajajaran hanya dapat diketahui
dari beberapa orang raja saja. Raja raja yang diketahui pernah memerintah
dikerajaan Pajajaran diantaranya sebagai berikut:
1. Maharaja Jayabhupati dalam prasasti ditulis maharaja Jayabhupati menyebut
dirinya Haji Ri sunda.Sebutan ini bertujuan meyakinkan kedudukannya
sebagai raja kerajaan Pajajaran. Raja Jayabhupati memeluk agama Hindu
beraliran waisnawa. Pusat pemerintahannya diperkirakan berada di daerah
Pakuan Pajajaran dan kemudian pindah ke Kawali.
2. Rahyang Niskala Wastu Kencana Raja ini naik tahta menggantikan raja
Maharaja Jayabhupati pusat pemerintahannya terletak di Kawali dan
istananya bernama Surawisesa.
3. Rahyang Dewa Niskala raja Dewa Niskala atau Rahyang Ningrat Kencana,i
raja menggantikan Rahyang Niskala Wastu Kencana.Namun tidak diketahui
bagaimana Kencana siste Pemerintahannya.
4. Sri Baduga Maharaja Sri Baduga Maharaja bertahta di pakuan pajajaran.
Pada pemerintahannya,terjadi pertempuran yang sangat besar dalam kitab
Pararaton disebut Perang Bubat. Peristiwa ini terjadi tahun 1357 M. Dalam
pertempuran itu,semua pasukan pajajaran gugur termasuk raja Sri Baduga
sendiri beserta putrinya.
5. Hyang Wuni Sora Raja ini berkuasa menggantikan Raja Sri Baduga
Maharaja. Setelah ia berturut-turut digantikan oleh Prabu Niskala Wastu
Kencana (1371-1474 M), Tohaan (1475-1482 M) yang berkedudukan di
Galuh, Ratu Jay Dewata (1482-1521 M).
6. Ratu Samian atau Prabu Surawisesa pada masa Pemerintahannya, pada
tahun1512 M dan 1521 M, ia berkunjung ke Malaka untuk meminta bantuan
portugis dalam rangka menghadapi kerajaan demak. Namun bantuan yang
diharapkan itu ternyata sia-sia, karena pelabuhan terbesar kerajaan
pajajaran, yaitu Sunda Kelapa sudah dikuasai oleh pasukan kerajaan demak
dibawah pimpinan Fatahilah. Akibatnya, hubungan Pajajaran dengan dunia
luar terputus.
7. Prabu Ratu Dewata (1535-1543) raja ini memerintah menggantikan prabu
Susawisesa. Pada masa pemerintahannya, terjadi berbagai serangan dari
kerajaan Banten yang dipimpin oleh Maulana Hasanudin, dibantu oleh
anaknya Maulana Yusuf. Berkali-kali pasukan Banten (Islam) berusaha
merebut ibukota Pajajaran tahun 1579 M. Peristiwa ini mengakibatkan
runtuhnya kerajaan hindu Pajajaran di Jawa Barat.

E. Kehidupan Ekonomi
1. Perdagangan laut
Kerajaan pajajaran memiliki enam pelabuhan penting,yakni pelabuhan
Banten,Pontang,Cigade,Tamagra,Kelapa(Sunda kelapa atau jakarta
sekarang),dan Cimanuk (mungkin Pamanukan sekarang).Setiap pelabuhan
dikepalai oleh seorang syahbandar yang bertanggung jawab kepada raja dan
bertindak sebagai wakil raja di bandar-bandar yang dikuasai.
Melalui keenam pelabuhan itu,KerajaanPajajaran melakukan
perdagangan dengan daerah atau negara lain.Wilayah perdagangan
mencapai pulau sumatra bahkan kepulau Maladewa.Barang-barang
dagangan sebagai sumber penghasilandan kerajaan pajajaran umumnya
berupa bahan makanan dan lada.Tetapi barang dagangan yang lebih penting
adalah beras.Barang-barang lain yang dapat diperoleh dipelabuhan kerajaan
pajajaran seperti sayur-sayuran,sapi,kambing,biri-biri,babi,tuak,dan buah-
buahan.Disampang itu,ada jenis bahan pakaian yang didatangkan dari
cambay(india).Mata uang yang digunakan sebagai alat tukar adalah mata
uang cina .
2. Pedagang Darat
Kerajaan Pajajaran juga memiliki lalu lintas perdagangan darat yang
cukup penting. Jalan darat itu berpusat di PakuanPajajaran,ibu kota
kerajaan.Jalan yang satu menuju ke arah timur dan yang lain menuju ke arah
barat.
Jalan menuju ke arah timur menghubungkan Pakuan Pajajaran dengan
karang sambung yang terletak di tepi Sungai Cimanuk,melalui Cileungsi
dan Cibarusa lalu membelok ke Karawang.Dari Tanjung Puraini di teruskan
ke Cikao dan Purwakarta,dan berakhir di Karang Sambung.
Sedangkan jalan lain yang menuju ke arah barat,mulai dari Pakuan
Pajajaran melalui Jasinga dan Rangkasbitung,menuju Serang dan berakhir di
Banten.Jalan darat lain dari Pakuan Pajajaran menuju Ciampea mulai daroi
Muara Cianten.Melalui jalan darat dan sungai tersebut hasil bumi kerajaan
Pajajaran diperdagangkan.Melalui jalan itu pula bahan yang diperlukan oleh
penduduk yang berada di daerah pedalaman di salurkan.Dengan
demikian,sistem perekonomian di Kerajaan Pajajaran sudah berkembang
dan sudah maju saat itu.

F. Kehidupan Sosial dan Budaya


a. Kehidupan sosial
Dalam perkembangan kehidupan sosial dari masyarakat pajajaran dapat
digolongkan menjadi:
 Golongan seniman seperti pemain gamelan,pemain wayang,penari.
 Golongan petani.
 Golongan pedagang .
 Golongan yang dianggap jahat,yaitu tukang coprt,tukang
rampas,begal,malingdan sebagainya.
b. Kehidupan Budaya
Sejak zaman Kerajaan Tarumanegara,kehidupan kebudayaan rakyat Jawa
Barat (rakyat sunda) dipengaruhi oleh budaya Hindu.Pengaruh agama Hindu
terhadap Kerajaan Tarumanegara dapat diketahui dari:
 Arca-arca Wisnu di daerah Cibuaya dan arca-arca rajarsi.
 Kitab parahyangan dan kirtab sanghayan siksakanda.
 Cerita-cerita dalam sastra sunda kuno bercorak hindu.

G. Kehidupan Agama
Agama resmi yang dianut di Kerajaan Pajajaran adalah agama Hindu, tetapi
sebenarnya saat itu agama leluhur sudah mulai kembali mendesak keberadaan
agama Hindu. Keadaan tersebut membuat pemuka Hindu saat itu harus
“kompromi” dengan ajaran leluhur. Salah satu bentuk kompromi tersebut adalah
dengan diposisikannya Batara Seda Niskala di atas dewa-dewa Hindu. Batara
Seda Niskala adalah sebutan lain untuk Hiyang, yaitu dewa tertinggi pada ajaran
leluhur yang menciptakan, menguasai, dan menentukan kehidupan manusia dan
kehidupan alam pada umumnya. Dia berada di luar alam kehidupan manusia,
yaitu bersemayam di Kahiyangan. Sifat-sifat Hiyang tercermin dalam julukan-
Nya, antara lain Batara Seda Niskala (Yang Gaib), Batara Tunggal (Yang Maha
Esa), Sanghiyang Keresa (Yang Kuasa), Batara Jagat (Yang Menguasai Alam
Semesta). Mereka pun membuat ajaran keyakinan, tata cara peribadatan kepada
Hiyang, dan etika hidup keagamaan mereka sendiri. Ajaran keyakinan, tata cara
peribadatan, dan etika hidup keagamaan mereka dinamai agama Jatisunda. Para
penduduk yang tidak puas terhadap ajaran agama Hindu dan Budha, maka
muncullah agama Jatisunda sebagai jalan keluarnya.

H. Runtuhnya Kerajaan Pajajaran


Kerajaan pajajaran runtuh pada tahun 1579 akibat serangan kerajajan sunda
lainnya,yaitu kesultanan Banten.Berakhirnya zaman pajajaran di tandai dengan
di boyongnya Palangka Sriman Sriwacana(Singgahsana raja),dari Pakuan
Pajajaran Ke Keraton Surosowan di Banten oleh pasukan Maulana yusuf.Batu
berukuran 200x160x20 cm itu diboyonngkan ke Banten karena tradisi politik
agar di Pakuan pajajaran tidak di mungkinkan lagi penobatan raja baru,dan
memungkinkan dan menandakan Maulana yusuf adalah penerus kerajaan sunda
yang sah karena buyut perempuannya adalah puteri Sri baduga maha raja,raja
kerajaan sunda Palangka Sriman Sriwacana tersebut saat ini bisa di temukan di
depan bekas keraton Surosoan di Banten.Masyarakat Banten menyebutnya Watu
Gilang,berarti mengkilap atau berseri,sama artinya dengan kata sriman.Saat itu
diperkirakan terdapat sejumlah Punggawa istana yang meninggalkan istana lalu
menetap di daerah Lebak.Mereka menerapkan tata cara kehidupan mandala yang
ketat, dan sekarang mereka dikenal sebagai orang Baduy.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kerajaan-kerajaan diketahui berdiri sesudah runtuhnya kerajaan
Tarumanegara hal ini dibuktikan dengan ditemukannya sebuah Candi di desa
Cangkuang dekat leles yang keberadaannya pastinya belum diketahui, akibat
dari data-data yang kurang untuk mengungkapkannya secara pasti.
Kerajaan pajajaran adalah sebuah kerajaan hindu yang diperkirakan
beribukotanya di pakuan (bogor) jawa barat. Adapun Raja-rajanya yaitu:
1. Maharaja Jayabhupati
2. Rahyang Niskala Wastu Kencana
3. Rahyang Dewa Niskala
4. Sri Baduga Maharaja
5. Hyang Wuni Sora
6. Ratu Samian atau Prabu Surawisesa
7. Prabu Ratu Dewata
Kerajaan pajajaran runtuh pada tahun 1579 akibat serangan kerajajan sunda
lainnya,yaitu kesultanan Banten.

B. Saran
Kita sebagai warga negara Indonesia,Sebaiknya harus lebih mengetahui lagi
tentang sejarah kerajaan-kerajaan yang ada di indonesia,seperti kerajaan pada
makalah yang kami buat ini,yaitu mengenai kerajaan pajajaran,dan kita sebagai
warga negara indonesia harus menjaga dan melindungi peninggalan-peninggalan
yang diwariskan kepada kita sebagai generasi muda Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Q.Siti Waridah.2004.Sejarah Nasional. Jakarta: Bumi Aksara


Badrika,I Wayan.2006.Sejarah untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga
http://vao07.blogspot.co.id/2016/07/makalah-sejarah-kerajaan-pajajaran.html

Anda mungkin juga menyukai