Anda di halaman 1dari 14

KERAJAAN PAJAJARAN

Disusun Oleh :

1.muhammad al farrel

Kelas : X E 8

SMAN 1 LUBUK BASUNG

2023

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya
kelompok kami dapat menyelesaikan makalah Sejarah Indonesia yang membahas tentang Kerajaan
Pajajaranini.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang membantu pembuatan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah
kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

M al farrel, November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL&...................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................ii

DAFTAR ISI.........…...............................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................1

A. Latar Belakang......................................... 1

B. Rumusan Masalah................................. 1

BAB II PEMBAHASII.....................................2

A. Letak Geografis Kerajaan Pajajaran.....,..................2

B. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan PPajajaran.,...............2


C. Berkembangnya Kerajaan Pajajaran................2

D. Kehidupan Politik.................4

E. Kehidupan Ekonomi....................5

F. Kehidupan Sosial dan Budaya................6

G. Kehiupan Agama.............................6

H. Runtuhya Kerajaan Pajajaran.................7

BAB III PENUTUP............................8

A. Kesimpulan..............................8

B. Saran 8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia banyak sekali terdapat kerajaan,salah satunya yaitu kerajaan pajajaran yang terletak di
Jawa Barat.Diketahui kerajaan ini berdiri sesudah runtuhnya kerajaan Tarumanegara, hal ini
dibuktikan dengan ditemukannya sebuah candi di desa cangkuang dekat Leles yang keberadaannya
pastinya belum dapat diketahui, akibat dari data-data yang kurang untuk mengungkapkannya secara
pasti. Para ahli berpendapat selain kerajaan Tarumanegara, terdapat sebuah kerajaan yang bernama
kerajaan padjajaran,namun tidak dapat diketahui dimana pastinya lokasi kerajaan tersebut.
Beberapa catatan menyebutkan bahwa kerajaan pajajaran di dirikan pada tahun 923 oleh Sri
jayabhupati, seperti yang di sebutkan dalam prasasti sanghyang tapak (1030 M) dikampung
Pangcalikan dan Bantarmuncang, tepi Sungai Cicati, Cibadak, Sukabumi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses terbentuknya kerajaan pajajaran?

2. Apa saja aspek kehidupan kerajaan pajajaran?

3. Faktor apa saja yang menyebabkan runtuhnya kerajaan pajajaran


BAB II

PEMBAHASAN

A. Letak Geografis Kerajaan Pajajaran

Kerajaan Pajajaran adalah sebuah kerajaan hindu yang diperkirakan beribukotanya di Pakuan (bogor)
di jawa barat. Dalam naskah-naskah kuno nusantara, kerajaan ini sering pula di sebut juga negeri
sunda,pasundan,atau berdasarkan nama ibu kotanya yaitu pakuan pajajaran.Beberapa catatan
menyebutkan bahwa kerajaan ini di dirikan tahun 923 oleh sri jayahupati seperti yang di sebutkan
dalam prasasti sanghyang tapak.

B. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Pajajaran

Berdasarkan alur sejarah galuh,kerajaan pajajaran berdiri setelah wastu kencana wafat tahun 1475
karena sepeninggal rahyang wastu kencana kerajaan galuh dipecah dua di antara susuktunggal dan
dewa niskala dalam kedudukan sederajat. Pajajaran atau pakuan pajajaran beribukota di pakuan
(Bogor) dibawah kekuasaan Prabu susuktunggal (sang haliwungan) dan kerajaan galuh yang meliputi
parahyangan tetap berpusat dikawali dibawah kekuasaan Dewa Niskala (Ningrat kancana). Oleh
sebab itu pula prabu susuktunggal dan Dewa Niskala tidak mendapat gelar ”Prabu Siliwangi”, karena
kekuasaan keduanya tidak meliputi seluruh tanah pasundan sebagaimana kekuasaan Prabu wangi
dan rahyang wastu kencana (Prabu Siliwangi 1). Cikal bakal kerajaan pajajaran sejarah kerajaan ini
tidak dapat terlepas dari kerajaan–kerajaan pendahulunya di daerah Jawa Barat, yaitu kerajaan
Tarumanegara, kerajaan Sunda dan kerajaan Galuh, dan Kawali. Hal ini karena pemerintahan kerajaan
Pajajaran merupakan kelanjutan dari kerajaan–kerajaan tersebut. Dari catatan-catatan sejaran yang
ada, dapatlah ditelusuri jejak kerajaan ini, antara lain mengenai ibukota pajajaran yaitu pakuan.

C. Berkembangnya Kerajaan Pajajaran

Kerajaan Pajajaran awalnya terletak di daerah Galuh,Jawa Barat.Raja pertama Kerajaaan Pajajaran
bernama sena.Namun tahta kerajaan Pajajaran kemudian direbu oleh saudara raja Sena yang
bernama purbasora. Raja Sena dan keluarganya terpaksa meninggalkan keratin. Tidak lama
kemudian,Raja Sena berhasil merebut kembali tahta kerajaan pajajaran.

Raja Pajajaran selanjutnya adalah Jayahubpati,pada masa pemerintahannya, kerajaan pajajaran


mengembangkan ajaran Hindu waisnawa. Setelah Jayahubpati kerajaan di perintah oleh Rahyang
Niskala Wastu Kencana. Pada masa pemerintahannya, pusat kerajaan di pindahkan ke Kawali. Raha
Wastu kemudian, di gantikan oleh Hayam Wuruk. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1357 dan di sebut
dalam kitab Pararaton sebagai oerang Bubat. Ketika perang bubat terjadi Sri Baduga Maharaja
bersama seluruh pengiringnya tewas. Kerajaan Pajajaran di ambil alih oleh Hyang Bunisora (1357-
1373), pengasuh putra mahkota Wastu kencana yang masih kecil.Hyang Bonisora berkuasa selama 14
tahun. Pada prasasti batu tulis,raja ini di sebut juga Prabu Guru Dwataprani.

Kerajaan Pajajaran selanjutnya di perintahkan secara beruntun oleh Wastu Kencana, tohaan, salalu
sang Ratu Jayadewata ,di perkirakan bahwa Kerajaan telah terdapat penduduk beragama islam. Hal
ini tergambar dari tulisan seorang ahli Portugis yang bernama Tome Pires (1513) yang menyatakan
bahwa di wilayah Timur kerajaan ini terdapat banyak menganut Islam.Tampaknya pengaruh Islam
belum masuk ke pusat kerajaan. Namun,pengaruh Islam dari kerajaan Demak di Jawa Tengah mulai
mengancam kerajaan Pajajaran. Oleh karena itu Jayadewata bermaksud meminta bantuan Portugis di
Malaka untuk menghadapi kerajaan dan usaha itu terlambat karena pada tahun 1527,pasukan yang
dipimpin oleh Falatehan dari Demak berhasil menguasai Pelabuhan terbesar Kerajaan Pajajaran.
Ketika itu, yang berkuasa di Pajajaran adalah Ratu Samiam,putra Jayadewata.

Setelah Pelabuhan Sunda Kelapa di rebut oleh oleh Kerajaan Demak,Kerajaan pajajaran harus
menghadapi serangan Kerajaan Banten dari arah Barat. Pengganti Samiam, yaitu Prabu Ratu Dewata,
berusaha mempertahankan ibu kota Pajajaran dari pasukan Maulana Hasanudin dan putranya
Maulana Yusuf pada tahun 1579.

D. Kehidupan Politik

Bentuk dan sistem pemerintahan raja raja Pajajaran hanya dapat diketahui dari beberapa orang raja
saja. Raja raja yang diketahui pernah memerintah dikerajaan Pajajaran diantaranya sebagai berikut:

1. Maharaja Jayabhupati dalam prasasti ditulis maharaja Jayabhupati menyebut dirinya


Haji Ri sunda.Sebutan ini bertujuan meyakinkan kedudukannya sebagai raja kerajaan
Pajajaran. Raja Jayabhupati memeluk agama Hindu beraliran waisnawa. Pusat
pemerintahannya diperkirakan berada di daerah Pakuan Pajajaran dan kemudian
pindah ke Kawali.

2. Rahyang Niskala Wastu Kencana Raja ini naik tahta menggantikan raja Maharaja
Jayabhupati pusat pemerintahannya terletak di Kawali dan istananya bernama
Surawisesa.

3. Rahyang Dewa Niskala raja Dewa Niskala atau Rahyang Ningrat Kencana,i raja
menggantikan Rahyang Niskala Wastu Kencana.Namun tidak diketahui bagaimana
Kencana siste Pemerintahannya.

4. Sri Baduga Maharaja Sri Baduga Maharaja bertahta di pakuan pajajaran. Pada
pemerintahannya,terjadi pertempuran yang sangat besar dalam kitab Pararaton
disebut Perang Bubat. Peristiwa ini terjadi tahun 1357 M. Dalam pertempuran
itu,semua pasukan pajajaran gugur termasuk raja Sri Baduga sendiri beserta
putrinya.

5. Hyang Wuni Sora Raja ini berkuasa menggantikan Raja Sri Baduga Maharaja. Setelah
ia berturut-turut digantikan oleh Prabu Niskala Wastu Kencana (1371-1474 M),
Tohaan (1475-1482 M) yang berkedudukan di Galuh, Ratu Jay Dewata (1482-1521
M).

6. Ratu Samian atau Prabu Surawisesa pada masa Pemerintahannya, pada tahun1512
M dan 1521 M, ia berkunjung ke Malaka untuk meminta bantuan portugis dalam
rangka menghadapi kerajaan demak. Namun bantuan yang diharapkan itu ternyata
sia-sia, karena pelabuhan terbesar kerajaan pajajaran, yaitu Sunda Kelapa sudah
dikuasai oleh pasukan kerajaan demak dibawah pimpinan Fatahilah. Akibatnya,
hubungan Pajajaran dengan dunia luar terputus.

7. Prabu Ratu Dewata (1535-1543) raja ini memerintah menggantikan prabu


Susawisesa. Pada masa pemerintahannya, terjadi berbagai serangan dari kerajaan
Banten yang dipimpin oleh Maulana Hasanudin, dibantu oleh anaknya Maulana
Yusuf. Berkali-kali pasukan Banten (Islam) berusaha merebut ibukota Pajajaran tahun
1579 M. Peristiwa ini mengakibatkan runtuhnya kerajaan hindu Pajajaran di Jawa
Barat.

E. Kehidupan Ekonomi
1. Perdagangan laut

Kerajaan pajajaran memiliki enam pelabuhan penting,yakni pelabuhan


Banten,Pontang,Cigade,Tamagra,Kelapa(Sunda kelapa atau jakarta sekarang),dan Cimanuk (mungkin
Pamanukan sekarang).Setiap pelabuhan dikepalai oleh seorang syahbandar yang bertanggung jawab
kepada raja dan bertindak sebagai wakil raja di bandar-bandar yang dikuasai.

Melalui keenam pelabuhan itu,KerajaanPajajaran melakukan perdagangan dengan daerah atau


negara lain.Wilayah perdagangan mencapai pulau sumatra bahkan kepulau Maladewa.Barang-barang
dagangan sebagai sumber penghasilandan kerajaan pajajaran umumnya berupa bahan makanan dan
lada.Tetapi barang dagangan yang lebih penting adalah beras.Barang-barang lain yang dapat
diperoleh dipelabuhan kerajaan pajajaran seperti sayur-sayuran,sapi,kambing,biri-biri,babi,tuak,dan
buah-buahan.Disampang itu,ada jenis bahan pakaian yang didatangkan dari cambay(india).Mata
uang yang digunakan sebagai alat tukar adalah mata uang cina .

2. Pedagang Darat

Kerajaan Pajajaran juga memiliki lalu lintas perdagangan darat yang cukup penting. Jalan darat itu
berpusat di PakuanPajajaran,ibu kota kerajaan.Jalan yang satu menuju ke arah timur dan yang lain
menuju ke arah barat.

Jalan menuju ke arah timur menghubungkan Pakuan Pajajaran dengan karang sambung yang terletak
di tepi Sungai Cimanuk,melalui Cileungsi dan Cibarusa lalu membelok ke Karawang.Dari Tanjung
Puraini di teruskan ke Cikao dan Purwakarta,dan berakhir di Karang Sambung.

Sedangkan jalan lain yang menuju ke arah barat,mulai dari Pakuan Pajajaran melalui Jasinga dan
Rangkasbitung,menuju Serang dan berakhir di Banten.Jalan darat lain dari Pakuan Pajajaran menuju
Ciampea mulai daroi Muara Cianten.Melalui jalan darat dan sungai tersebut hasil bumi kerajaan
Pajajaran diperdagangkan.Melalui jalan itu pula bahan yang diperlukan oleh penduduk yang berada
di daerah pedalaman di salurkan.Dengan demikian,sistem perekonomian di Kerajaan Pajajaran sudah
berkembang dan sudah maju saat itu.

F. Kehidupan Sosial dan Budaya

a. Kehidupan sosial
Dalam perkembangan kehidupan sosial dari masyarakat pajajaran dapat digolongkan menjadi:

• Golongan seniman seperti pemain gamelan,pemain wayang,penari.

• Golongan petani.

• Golongan pedagang .

• Golongan yang dianggap jahat,yaitu tukang coprt,tukang


rampas,begal,malingdan sebagainya.

b. Kehidupan Budaya

Sejak zaman Kerajaan Tarumanegara,kehidupan kebudayaan rakyat Jawa Barat (rakyat sunda)
dipengaruhi oleh budaya Hindu.Pengaruh agama Hindu terhadap Kerajaan Tarumanegara dapat
diketahui dari:

• Arca-arca Wisnu di daerah Cibuaya dan arca-arca rajarsi.

• Kitab parahyangan dan kirtab sanghayan siksakanda.

• Cerita-cerita dalam sastra sunda kuno bercorak hindu.

G. Kehidupan Agama

Agama resmi yang dianut di Kerajaan Pajajaran adalah agama Hindu, tetapi sebenarnya saat itu
agama leluhur sudah mulai kembali mendesak keberadaan agama Hindu. Keadaan tersebut
membuat pemuka Hindu saat itu harus “kompromi” dengan ajaran leluhur. Salah satu bentuk
kompromi tersebut adalah dengan diposisikannya Batara Seda Niskala di atas dewa-dewa Hindu.
Batara Seda Niskala adalah sebutan lain untuk Hiyang, yaitu dewa tertinggi pada ajaran leluhur yang
menciptakan, menguasai, dan menentukan kehidupan manusia dan kehidupan alam pada umumnya.
Dia berada di luar alam kehidupan manusia, yaitu bersemayam di Kahiyangan. Sifat-sifat Hiyang
tercermin dalam julukan-Nya, antara lain Batara Seda Niskala (Yang Gaib), Batara Tunggal (Yang Maha
Esa), Sanghiyang Keresa (Yang Kuasa), Batara Jagat (Yang Menguasai Alam Semesta). Mereka pun
membuat ajaran keyakinan, tata cara peribadatan kepada Hiyang, dan etika hidup keagamaan
mereka sendiri. Ajaran keyakinan, tata cara peribadatan, dan etika hidup keagamaan mereka dinamai
agama Jatisunda. Para penduduk yang tidak puas terhadap ajaran agama Hindu dan Budha, maka
muncullah agama Jatisunda sebagai jalan keluarnya.

H. Runtuhnya Kerajaan Pajajaran

Kerajaan pajajaran runtuh pada tahun 1579 akibat serangan kerajajan sunda lainnya,yaitu kesultanan
Banten.Berakhirnya zaman pajajaran di tandai dengan di boyongnya Palangka Sriman
Sriwacana(Singgahsana raja),dari Pakuan Pajajaran Ke Keraton Surosowan di Banten oleh pasukan
Maulana yusuf.Batu berukuran 200x160x20 cm itu diboyonngkan ke Banten karena tradisi politik
agar di Pakuan pajajaran tidak di mungkinkan lagi penobatan raja baru,dan memungkinkan dan
menandakan Maulana yusuf adalah penerus kerajaan sunda yang sah karena buyut perempuannya
adalah puteri Sri baduga maha raja,raja kerajaan sunda Palangka Sriman Sriwacana tersebut saat ini
bisa di temukan di depan bekas keraton Surosoan di Banten.Masyarakat Banten menyebutnya Watu
Gilang,berarti mengkilap atau berseri,sama artinya dengan kata sriman.Saat itu diperkirakan terdapat
sejumlah Punggawa istana yang meninggalkan istana lalu menetap di daerah Lebak.Mereka
menerapkan tata cara kehidupan mandala yang ketat, dan sekarang mereka dikenal sebagai orang
Baduy.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kerajaan-kerajaan diketahui berdiri sesudah runtuhnya kerajaan Tarumanegara hal ini dibuktikan
dengan ditemukannya sebuah Candi di desa Cangkuang dekat leles yang keberadaannya pastinya
belum diketahui, akibat dari data-data yang kurang untuk mengungkapkannya secara pasti.

Kerajaan pajajaran adalah sebuah kerajaan hindu yang diperkirakan beribukotanya di pakuan (bogor)
jawa barat. Adapun Raja-rajanya yaitu:

1. Maharaja Jayabhupati

2. Rahyang Niskala Wastu Kencana

3. Rahyang Dewa Niskala

4. Sri Baduga Maharaja

5. Hyang Wuni Sora

6. Ratu Samian atau Prabu Surawisesa

7. Prabu Ratu Dewata

Kerajaan pajajaran runtuh pada tahun 1579 akibat serangan kerajajan sunda lainnya,yaitu kesultanan
Banten.

B. Saran

Kita sebagai warga negara Indonesia,Sebaiknya harus lebih mengetahui lagi tentang sejarah kerajaan-
kerajaan yang ada di indonesia,seperti kerajaan pada makalah yang kami buat ini,yaitu mengenai
kerajaan pajajaran,dan kita sebagai warga negara indonesia harus menjaga dan melindungi
peninggalan-peninggalan yang diwariskan kepada kita sebagai generasi muda Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai