Anggota Kelompok 5:
1. AUFARIZKIA AGUSTIAN
2. HADI ABDUL RASYID
3. IKBAL DWIPAYAN ROMLI
4. MOCH SIDIQ
5. PANGASTUTY WULAN RAMADHANI
KELAS : X-PPLG-1
SMK Bakti Nusantara 666
TAHUN PELAJARAN2021 - 2022
Kata pengantar
Puji sukue kehadiran Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai
sejarah Kerajaan Pajajaran.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata pelajaran Sejarah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang sejarah kerajaan bagi pembaca.
Bab 1 ---------- 1
1.1 Latar Belakang ---------- 1
1.2 Rumusan Masalah ---------- 1
1.3 Tujuan Penulisan ---------- 1
Bab 2 ---------- 2
2.1 Pembahasan ---------- 2
Bab 3 ---------- 6
Penutup ---------- 6
3.1 Kesimpulan ---------- 6
Bab 1
Pendahuluan
Setiap peristiwa menjadi sebuah momen dan dicintai bagi setiap orang.
Sejarah dapat diartikan sebagai kejadian yang benar-benar terjadi pada
masa lampau. Sumber sejarah bisa dari sesuatu yang bermanfaat bagi
penelitian. Sumber tersebut terbagi menjadi 3 sumber, yaitu: Sumber
Benda didapat dari artefak yang ditemukan, Sumber Tulisan berasal dari
berbagai tulisan hasil peninggalan orang-orang masa lalu, Sumber Lisan
keterangan sejarah yang didapat dari pelaku sebuah peristiwa atau
pemilik catatan sehingga mampu memberikan kesaksian secara
langsung.
2.1 Pembahasan
Kerajaan Pajajaran berdiri pada tahun 923 M dan berakhir pada 1597 M.
Menurut naskah kuno Carita Parahiyangan yang ditulis pada abad ke-16
M. Jejak Kerajaan Pajajaran dapat diketahui dari berbagai sumber
sejarah, seperti naskah kuno (Babad Padjajaran, Carita Parahyangan, dan
Carita Waruga Guru) dan prasasti (Prasasti Batu Tulis, Prasasti
Sanghyang Tapak, dan Prasasti Kawali). Masa Kejayaan Kerajaan
PajajaranKerajaan Pajajaran meraih masa keemasan atau kejayaan pada
era pemerintahan Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi. Untuk
menyejahterakan kerajaan dan rakyatnya, Prabu Siliwangi memberikan
perhatian lebih pada pemuka agama. Selain itu, Prabu Siliwangi juga
membuat ulang sistem pemungutan upeti.
Prabu Siliwangi juga memperkuat kekuatan armada perang. Dia juga
membangun dan memperkuat sistem pertahanan Ibu Kota dengan
membuat parit pertahanan, memperkuat angkatan perang, membuat
jalan, dan menyusun formasi tempur di darat, tetapi angkatan lautnya
terbilang lemah.
Ekonomi
Sosial
Agama yang secara resmi dianut oleh kerajaan adalah agama Hindu,
sehingga praktik hidup keseharian sangan kental dengan ritual
keagamaan Hindu. Peninggalan yang masih dapat disaksikan hingga kini
adalah kitab Cerita Parahyangan dan kitab Sangyang Siksakanda serta
kitab cerita Kidung Sundayana. Adapula berbagai prasasti yang
ditemukan tersebar di berbagai wilayah kekuasaan kerajaan. Prasasti-
prasasti tersebut di antaranya Prasasti Batu Tulis di Bogor, Prasasti
Sangyang di Tapak, Sukabumi, Prasasti Kawali di Ciamis, Prasasti Rakan
Juru Pangambat, Prasasti Horren, Prasasti Astanagede, Tugu perjanjian
dengan Portugis (padrao) di Kampung Tugu, Jakarta, dan Taman
perburuan yang kini menjadi Kebun Raya Bogor.
Bab 3
Penutup
3.1 Kesimpulan