Kerajaan
Sunda
I Gede Mahardika Kusuma Wiguna (11)
Kafka Aditya Pratama (17)
Mutya Nurrizky Nabila (24)
Salsabila Syifa Huwaida Witarsa (33)
Bagaimana Awal
Terbentuknya Kerajaan
Sunda?
Menurut naskah wangsekerta sebelum menjadi negara mandiri,
Kerajaan Sunda berdiri menggantikan Tarumanegara dengan
rajanya Sri Maharaja Linggawarman Atmahariwangsa
Panunggalan Tirthabumi. Ia memerintah selama 3 tahun dan ia
menikah dengan Dewi Ganggasari yang berasal dari
Indraprahasta. Pernikahan tersebut di karuniai dua anak yaitu Dewi
Manasih dan Sobakanca. Dewi Manasih menikah dengan
Tarusbawa dari Sunda, sementara Sibakanca menikah dengan
Dapuntahyang Sri Janayas, pendiri kerajaan Sriwijaya. Setelah
Linggawarman wafat kekuasaan Kerajaan turun ke menantunya
yaitu Tarusbawa hal ini membuat penguasa Galuh yang bernama
Wretikandayun memberontak dan akhirnya melepas diri dari
Tarumanagara.
Tarusbawa kemudian memindahkan kekuasaan ke
Sunda sedangkan Tarumanagara berubah tahtanya
menjadi di bawah kekuasaan kerajaan Sunda. Setelah
beliau wafat Sanjaya berhasil menggabungkan kerajaan
Sunda dan Galuh ia kemudian memimpin Kalingga dan
mendirikan Kerajaan Mataram Kuno sekaligus Wangsa
Sanjaya. Karena harus bertahta di Kalingga, Sanjaya
memberikan kekuasaan Sunda pada putranya yang
bernama Rakeyan Panaraban. Namun, Sunda Galuh
justru terpecah kembali. Hingga Panaraban akhirnya
membagi kekuasaan pada kedua putranya. Sang
Manarah memegang Galuh dan Sang Bangga
memegang Sunda.
Hingga akhirnya kedua kerajaan bersatu kembali, berkat pernikahan Jayadewata
yang mendapat gelar Sri Baduga Maharaja dari Galuh dengan Ambetkasih dari
Sunda. Di bawah kepemimpinan Jayadewata, kerajaan Sunda dan Galuh dikenal
dengan Kerajaan Pajajaran (Pakuan Pajajaran). Namun, sayang nya di tahun
1579, kerajaan Pakuan Pajajaran harus mengalami masa keruntuhan. Kerajaan ini
diserang oleh Kesultanan Banten yang membuat kerajaan ini harus mengakhiri
riwayat panjang perjuangannya.
POLITIK KERAJAAN SUNDA
Bagaimana sih keadaan politik di zaman kerajaan sunda?
-Kerajaan Galuh-
Prasasti Canggal yang ditemukan di Gunung Wukir,
Jawa Tengah tahun 732M, ini ditemukan oleh Sanjaya
sebagai tanda kebesaran. Sanjaya adalah anak
Sanaha, saudara perempuan Raja Sanna. Dalam kitab
Carita Parahyangan, Sanjaya adalah anak Raja Sena
yang berkuasa di Kerajaan Galuh.
Menurut kitab Paraton, tahun 1357 M terjadi peristiwa perang Bubat, yaitu perang antara
Sunda dan Majapahit. Masa itu Sunda diperintah Prabu Sri Baduga Maharaja (Ayah
wastu kencana) dan Majapahit diperintah Raja Hayam Wuruk. Dan pada pertempuran
Prabu Maharaja gugur, ketika gugur Wastu Kancana masih kecil jadi pemerintahan
diserahkan ke pengasuhnya Hyang Bunisora dari tahun 1357-1371.
Kelompok Ekonomi
Kelompok ekonomi adalah orang-orang yang
melakukan kegiatan ekonomi. Misalnya, juru lukis
(pelukis), pande mas (perajin emas), pande dang
(pembuat perabot rumah tangga), pesawah (petani),
dan palika (nelayan).
Kehidupan Masyarakat
Kehidupan masyarakat Kerajaan Sunda adalah peladang, sehingga
sering berpindah-pindah. Oleh karena itu, Kerajaan Sunda tidak banyak
meninggalkan bangunan yang permanen, seperti keraton, candi atau
prasasti. Candi yang paling dikenal dari Kerajaan Sunda adalah Candi
Cangkuang yang berada di Leles, Garut, Jawa Barat.
Hasil Budaya
Hasil budaya masyarakat Kerajaan Sunda yang lain berupa karya
sastra, baik tulis maupun lisan. Bentuk sastra tulis, misalnya Carita
Parahyangan; sedangkan bentuk satra lisan berupa pantun, seperti
Haturwangi dan Siliwangi.
Ekonomi
Masyarakat Kerajaan Sunda umumnya bertani, khususnya berladang
(berhuma), juga masyarakat kerajaan berdagang. Berdasarkan kitab
Carita Parahyangan dapat diketahui bahwa kehidupan ekonomi
masyarakat Kerajaan Sunda umumnya bertani, khususnya berladang
(berhuma).
TERIMA KASIH!!