0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan11 halaman
Dokumen ini membahas ciri khas suku Sunda dan sejarah berbagai kerajaan di wilayah Sunda, seperti Tarumanagara, Galuh, Sunda, Padjadjaran, Surasowan, Sumedang Larang, Galuh Pakuan, dan Pakungwati. Kerajaan-kerajaan ini berkembang sejak abad ke-4 hingga abad ke-16 Masehi.
Dokumen ini membahas ciri khas suku Sunda dan sejarah berbagai kerajaan di wilayah Sunda, seperti Tarumanagara, Galuh, Sunda, Padjadjaran, Surasowan, Sumedang Larang, Galuh Pakuan, dan Pakungwati. Kerajaan-kerajaan ini berkembang sejak abad ke-4 hingga abad ke-16 Masehi.
Dokumen ini membahas ciri khas suku Sunda dan sejarah berbagai kerajaan di wilayah Sunda, seperti Tarumanagara, Galuh, Sunda, Padjadjaran, Surasowan, Sumedang Larang, Galuh Pakuan, dan Pakungwati. Kerajaan-kerajaan ini berkembang sejak abad ke-4 hingga abad ke-16 Masehi.
Bagaimanakah sejarah kerajaan-kerajaan tatar Sunda? Suku Sunda seperti halnya suku-suku lain mempunyai mitos tentang penciptaan atau mitos-mitos yang menjelaskan asal mulanya. Sekelompok kecil suku Sunda menjelajah hutan- hutan pegunungan dan melakukan budaya tebas bakar untuk membuka hutan guna berladang Kepercayaan mereka membentuk fondasi agama asli orang Sunda. Suku Baduy menyebut agama mereka sebagai Sunda Wiwitan (orang Sunda yang paling mula-mula) J.C. Van Leur: Hinduisme membantu mengeraskan bentuk dalam kehidupan orang Sunda. Khususnya kepercayaan magis dan roh yang memiliki nilai absolut dalam kehidupan orang Sunda. Prawirasuganda: bahwa angka tabu yang berhubungan dengan seluruh aspek penting dalam lingkaran kehidupan suku Sunda sama dengan yang ada dalam suku Baduy Kerajaan Tarumanagara Tahun 348 M, seorang Maharesi dari Calakayana, India Selatan membuka pedesaan di tepi sungai Citarum. Diangkat menjadi menantu oleh Dewawarman VIII. Kemudian diberi gelar Rajasingawarman yang menurunkan raja-raja di kerajaan Tarumanagara Dari kerajaan Tarumanegara, raja yang termasyur adalah Raja Purnawarman dari tahun 395-434 M tertulis dalam prasasti Ciaruteun. Memerintah untuk menggali sungai Bengawan (Gamanti) mendirikan kota Sundapura, membuat pelabuhan, angkatan perang, membendung dan memelihara sungai- sungai yang ada di tatar Sunda diantaranya Sungai Gangga (Cirebon), sungai Citarum, dan menguasai 46 kerajaan. Kerajaan Galuh Raja terakhir dari keraajaan Turaumanegara yaitu Linggawarman (666-669 M). Menantunya adalah Tarusbawa. Sejak raja inilah nama Taumanagara menjadi kerajaan Sunda. Ini dianggap kesempatan oleh Raja Wreti Kandayun dari negara Galuh untuk melepaskan negaranya dari Tarumanegara Awal kerajaan Galuh dimulai dari Kendan, tokohnya bernama Resiguru Manikmaya orang India wangsa Calakayana tahun 536-568 M. Raja Kendan yang tidak mendirikan lagi keraton di daerah itu adalah Wretakandayun, dia mendirikan kerajaan Galuh di daerah Karang Kamulyaan Kerajaan Sunda • Kerajaan Sunda adalah nama baru dari Karajaan Tarumanegara, didirikan oleh Tarusbawa tahun 669 M. Karatonnya di daerah Batutulis Bogor; ibu kotanya disebut Pakuan. Kerajaan Padjadjaran Raja pertama kerajaan Padjadjaran adalah Prabu Jayadewata (Sri Maharaja, Prabu Siliwangi ?) ia menjadi raja Pajajaran dari tahun 1482-1521 M. Jasa Prabu Jayadewata dicatat dalam Prasasti Kabantenan dan Batutulis. Pada masa kerajaannya telah mengadakan hubungan dengan Protugis Raja Pajajaran yang terakhir adalah Ranggamulya Suryakancana tahun 1567-1579 M Kerajaan Surasowan Kerajaan Surasowan berkedudukan di Banten, merupakan kerajaan yang meneruskan kekuasaan Kerajaan Pajajaran di Banten Girang yang berhasil dikalahkan. Dimulai dengan Pemerintahan Sultan Hasanuddin. Termasyhur sebagai Kerajaan Banten Islam Raja terakhir kerajaan Surasowan ialah Pangeran Muhamad (kangjeng Ratu Banten). Kerajaan Sumedang Larang Kerajaan Sumedang Larang berpusat di Sumedang didirikan oleh Prabu Tajimalela. Pangeran Santri adalah raja Sumadang Larang yang pertama menganut agama Islam. Salah satu putra Pangeran Santri yang terkenal adalah Angkawijaya (Geusan Ulun) Kerajaan Galuh Pakuan Kerajaan Galuh Pakuan berkedudukan di Pasir Huut, Galuh Pakuan, Kecamatan Blubur-Limbangan; kemudian pindah ke daerah Limbangan –Leles (Windupepet) tokoh yang terkenal adalah Prabu Sangkan Beunghar yang merupakan keturunan dari Prabu Jayadewata. Kerajaan Pakungwati Pakungwati adalah nama dari keraton di Cirebon yang didirikan oleh Walang Sungsang. Cirebon Larang didirikan tahun 1445 M. Sultan-sultan Pakungwati mempunyai peran khusus dalam sejarah Sunda yang berhubungan dengan penyebaran agama Islam. Tokoh-tokohnya adalah Sunan Gunung Jati, Pangeran Santri, dan Syarif Hidayat