KERAJAAN TARUMANEGARA
Kelompok 2 :
Deska Amellya
Desta Herdiana
Dienda Oulia
1
Daftar Isi
Bab I…………………………………………………………………..…………3
Bab II………………………………………………...………………………….4
Bab III……………………………………………...……………………………8
2
BAB I
PENDAHULUAN
2. Rumusan Masalah
1. Sejarah berdirinya Kerajaan Tarumanegara?
2. Bagaimana Letak dan wilayah kekuasaan ?
3. Bagaimana kehidupan Masyarakat Tarumanegara ?
4. Bagaimana keruntuhan Kerajaan Tarumanegara ?
5. Sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara ?
6. Tujuan
Makalah kerajaan Tarumanegara ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas dari
mata pelajaran sejarah peminatan serta untuk memberikan informasi
kepada para pembaca.
7. Manfaat
1. Dapat menambah wawasan tentang kerajaan Tarumanegara
2. Dapat mengetahui sejarah berdirinya kerajaan Tarumanegara
3. Dapat mengetahui letak dan wilayah kekuasaan kerajaan Tarumanegara
4. Dapat mengetahui kehidupan masyarakat, penyebab keruntuhan, dan sumber sejarah
kerajaan Tarumanegara
3
BAB II
ISI
1. Kerajaan Tarumanegara
Tarumanagara atau Kerajaan Taruma Adalah Kerajaan Sunda Yang Terletak Di Jawa
Barat Di Tepi Sungai Cisadane atau sekitar Bogor. Kerajaan Tarumanegara merupakan
Kerajaan Tertua ke 2 di Nusantara setelah Kerajaan Kutai. Kata Tarum yang berarti nilai
atau biru. Kerajaan ini pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa barat pada abad ke-5
sampai abad ke-7 Masehi. sesuai dengan isi dari prasasti Tugu yang menyebut kekuasaan
kerajaan ini saat dipegang Purnawarman membentang dari Banten hingga Cirebon.
Beberapa pusat lokasi kekuasaan Tarumanegara meliputi Candrabaga, Citarum, Ciliwung
dan Cisadane.
Ini adalah peta kekuasaan kerajaan Tarumanegara pada masanya
4
Saat Raja pertama Kerajaan Tarumanegara, Jayasingawarman meninggal dunia,
tahta kerajaan Tarumanegara dilanjutkan oleh putranya, yaitu Dharmayawarman.
Raja Dharmayawarman memerintah pada 382-395 Masehi. Tidak banyak sejarah
yang mencatatkan tentang masa pemerintahan Raja Dharmayawarman. Hanya saja,
namanya masuk dalam Naskah Wangsakerta. Setelahnya, ada Raja Purnawarman
yang melanjutkan tahta kerajaan di tahun 395-434 Masehi. Pada masa
pemerintahannya, ibukota Kerajaan Tarumanegara dipindahkan menuju Sundapura.
Tak hanya itu di masa kekuasaannya, Kerajaan Tarumanegara juga mengalami
kemajuan yang sangat pesat, hingga berhasil menguasai sekitar 48 kerajaan kecil di
bawahnya. Masa kejayaan Kerajaan Tarumanegara pada saat itu juga sempat
diabadikan dalam sebuah prasasti zaman pemerintahan Purnawarman. Prasasti yang
menunjukkan tentang dibangunnya pelabuhan serta beberapa sungai sebagai
perekonomian. Sebagai contoh, Raja Purnawarman pada tahun 419 Masehi
memerintahkan untuk memperdalam Kali Citarum guna meningkatkan
perekonomian. Hal itu dikarenakan, sungai merupakan sarana perekonomian yang
penting sehingga perdagangan dan pertanian bisa menjadi lebih maju. Sepeninggal
Raja Purnawarman, ada Raja Wisnuwarman yang memimpin Tarumanegara tahun
434-455 Masehi dan Raja Indrawarman di tahun 455-515 Masehi. Setelahnya ada
Raja Candrawarman yang memimpin tahun 515 – 535 Masehi, Raja Suryawarman
(535 – 561 Masehi), Raja Kertawarman (561 – 628 Masehi), Raja Sudhawarman
(628 – 639 Masehi), Raja Hariwangsawarman (639 – 640 Masehi), dan Raja
Nagajayawarman (640 – 666 Masehi). Raja terakhir Kerajaan Tarumanegara adalah
Raja Linggawarman yang memimpin tahun 666 – 669 Masehi. Pada masa itu Raja
Linggawarman tidak memiliki putra untuk menjadi penerus tahta kerajaan
Tarumanegara. Sehingga, kerajaan Tarumanegara dipimpin oleh menantunya yang
bernama Tarusbawa.
Masa keruntuhan Kerajaan Tarumanegara dimulai saat kerajaan dipimpin oleh Raja
Sudhawarman, dimana pada saat itu mulai ada pemerintahan sendiri oleh raja-raja
bawahan. Karena kurangnya pengawasan, raja-raja bawahan merasa tidak dilindungi.
Sehingga, mulai muncul kerajaan pesaing yang memberontak yaitu, Kerajaan Galuh.
Sedangkan faktor lainnya, Raja terakhir kerajaan Tarumanegara saat itu tidak memiliki
keturunan laki-laki. Hingga pada akhirnya, kerajaan Tarumanegara dipimpin oleh
Tarusbawa menantu dari Raja Linggawarman. Di saat masa pemerintahannya itulah
kerajaan Tarumanegara terpecah menjadi dua kerajaan, yaitu Kerajaan Sunda dan
Kerajaan Galuh. Tidak hanya itu faktor runtuhnya kerajaan Tarumanegara faktor lainya
yaitu Serangan Kerajaan Sriwijaya. Serangan ini diperkirakan terjadi di tahun 650, terlihat
dari isi prasasti Kota Kapur yang menyebut Dapunta Hyang Sri Jayanasa melancarkan
serangan terhadap Bhumi Jawa. Hal itu dikarenakan kerajaan tersebut tak mau tunduk
dengan Sriwijaya, serangan ini terjadi dan diperkirakan bersamaan dengan keruntuhan
Tarumanegara dan Holing di akhir abad ke-7.
5
a. Prasasti Ciaruteun yang berisi tapak kaki Purnawarman dengan pernyataan yang
menyebutkan bahwa wilayah yang mencakup Sungai Cisadane dan Ciaruteun.
b. Prasasti Tugu yang berisi mengenai proses penggalian sungai Candrabaga dan Gomati
guna mengatasi banjir.
c. Prasasti Jambu, isinya pujian terhadap Purnawarman yang bahkan sampai disamakan
dengan Dewa Indra.
d. Prasasti Telapak Gajah berisi kaki gajah yang digunakan Purnawarman ketika
berperang, gajah tersebut dinamai Airawata seperti gajah perang dewa Indra.
Candi
a. Batujaya, merupakan komplek percandian yang ditemukan di Karawang dan
bertempat di tepi sungai Citarum. Komplek percandian ini bisa dikatakan besar
dengan berisi tiga belas artefak.
b. Cibuaya, berisi dua artefak yang diyakini merupakan peninggalan Tarumanegara
berupa candi Lemah Duwur Wadon dan Lemah Duwur Lanang. Ditemukan di
Karawang, tepatnya arah ke timur dari situs Batujaya dan lebih dekat dengan sisi utara
pantai Jawa.
Arca
6
Banyak sekali arca yang ditemukan di bekas wilayah kekuasaan Tarumanegara dan
diyakini sebagai peninggalan kerajaan tersebut. Khususnya di lokasi yang berdekatan
dengan candi yang disebutkan di atas, terdapat tiga buah arca yakni Wisnu, Siwa yang
berada di Tanjung Barat dan Durga yang berada di Tanjung Priok.
7
BAB III
KESIMPULAN
Dari penjelasan Kerajaan Tarumanegara diatas maka dapat disimpulkan bahwa Kerajaan
Tarumanegara merupakan sebuah kerajaan hindu yang didirikan oleh Jayasighawarman pada
tahun 358 M yang diperkirakan sejak abad ke V dan VI. Kerajaan Tarumanegara terletak di
Jawa Barat yang daerah kekuasaannya meliputi Banten, Jakarta, sampai perbatasan Cirebon,
kerajaan ini pernah dipimpin oleh 12 raja.
Kerajaan Tarumanegara meninggalkan 7 prasasti yaitu prasasti ciaruteun, jambu, kebon kopi,
tugu, pasir awi, muara cianten, dan lebak. Sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara selain bisa
didapat dari prasasti juga bisa didapat dari arca dan berita dari Tiongkok seperti berita Fa
Hien, Dinasti Soui, dan Tang Muda.