Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

KERAJAAN TARUMANEGARA

KELOMPOK 3
RACHELITA VANYA AMANDA
AQIL DZAKWAN
ANDI SUHAIL MAHFUDZ
DZULFAQIH ASSYUFI
ANDI TARI KHAIRUNNISA

SMA NEGERI 15 MAKASSAR


TAHUN AJARAN 2019/2020
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas karunia-Nya sehingga makalah ini
berjudul Kerajaan Tarumanegara dapat diselesaikan dengan baik. Masih banyak sekali
kekurangan yang kami miliki sebagai penyusun makalah ini, baik menyangkut isi maupun hal
lainnnya. Mudah-mudahan semua itu dapat menjadi cambuk bagi kami agar lebih meningkatkan
kualitas di makalah yang akan datang.

Makassar, 13 November 2019

Tim Penulis.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kerajaan Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di
wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Taruma merupakan salah satu kerajaan
tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan sejarah dan peninggalan
artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu
beraliran Wisnu. Kata tarumanagara berasal dari kata taruma dan nagara. Nagara artinya kerajaan
atau negara sedangkan taruma berasal dari kata tarum yang merupakan nama sungai yang
membelah Jawa Barat yaitu Ci Tarum. Pada muara Ci Tarum ditemukan percandian yang luas
yaitu Percandian Batujaya dan Percandian Cibuaya yang diduga merupakan peradaban peninggalan
Kerajaan Taruma.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kita tentang hal-
hal yang dikaji dalam makalah ini. Di mana dalam makalah ini telah dikaji tentang salah satu
kerajaan besar yang pernah ambil peran dalam membangun peradaban dan budaya di Indonesia, yakni
Kerajaan Tarumanegara.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Masuknya Kerajaan Tarumanegara di Indonesia

Berdirinya Kerajaan Tarumanagara masih dipertanyakan oleh para ahli sejarah. Satu-satunya
sumber sejarah yang secara lengkap membahas mengenai Kerajaan Tarumanagara adalah Naskah
Wangsakerta. Naskah Wangsakerta tersebut masih menjadi perdebatan diantara para sejarawan
mengenai keaslian isinya.

Menurut Naskah Wangsakerta, pada abad ke-4 Masehi, pulau dan beberapa wilayah Nusantara
lainnya didatangi oleh sejumlah pengungsi dari India yang mencari perlindungan akibat terjadinya
peperangan besar disana. Para pengungsi tersebut umumnya berasal dari daerah Kerajaan Palawa
dan Calankayana di India, pihak yang kalah dalam peperangan melawan Kerajaan Samudragupta
(India).

Salah satu dari rombongan pengungsi Calankayana dipimpin oleh seorang Maharesi yang
bernama Jayasingawarman. Setelah mendapatkan persetujuan dari raja yang berkuasa di barat
Jawa (Dewawarman VIII, raja Salakanagara), maka Jayasingawarman membuka tempat
pemukiman baru di dekat sungai Citarum. Pemukiman tersebut diberi nama Tarumadesya (desa
Taruma).

Sepuluh tahun kemudian desa ini banyak didatangi oleh penduduk dari desa lain, sehingga
Tarumadesya menjadi besar. Akhirnya wilayah setingkat desa tersebut berkembang menjadi
setingkat kota (Nagara). Semakin hari, kota tersebut semakin menunjukan perkembangan yang
pesat, karena itulah Jayasingawarman kemudian membentuk Kerajaan bernama Tarumanagara

B. Ciri-ciri kerajaan

 Tarumanegara adalah kerajan hindu tertua di pulau Jawa


 Kerajaan Hindu beraliran Wisnu
 Masa kejayaan pada masa Raja Punawarman
 Bentuk kerajaannya monarki
 Kerajaan bercorak agraris yang mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama
 Meninggalkan prasasti, di antaranya Prasasti Ciaruteum (Ciampea, Bogor), Prasasti Kebon Kopi
(Bogor), Prasasti Jambu (Bogor), Prasasti Muara Cianten (Bogor), Prasasti Tugu (Tugu, Jakarta
Utara, Prasasti Munjul (Banten).

C. Masa Kejayaan
Sejak berdirinya kerajaan ini, Kerajaan Tarumanegara mengalami masa kejayaan hanya 3 generasi saja.
Masa keemasan Tarumanegara yaitu saat dipimpin oleh raja ke-3 yang bernama Purnawarman.
Purnawarman merupakan cucu dari Rajadirajagu Jayasingawarman.
Pada masa kepemimpinan Purnawarman, Tarumanegara mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Raja Purnawarman memperluas wilayahnya dengan cara menundukkan kerajaan yang berada di
sekelilingnya. Tidak hanya memperluas wilayah kerajaan melalui ekspansi ke kerajaan di sekitar
kekuasaannya saja. Purnawarman juga membangun berbagai infrastuktur yang dapat mendukung
perekonomian kerajaan. Salah satunya adalah sungai Gomati dan Candrabaga.

Pada saat pembangunan kedua sungai tersebut, Raja Purnawarman selaku pemimpin kerajaan
tarumanegara menyumbangkan atau berkurban 1000 ekor sapi. Dengan perluasan wilayah, Kerajaan ini
memiliki luas wilayah yang sebanding dengan luas Jawa Barat. Sehingga Raja Purnawarman dikenal
sebagai raja yang kuat dan arif bijaksana kepada rakyatnya. Selain itu, dia juga menyusun pustaka
seperti peraturan angkatan perang, siasat perang dan silsilah dinasti Warman. Dia juga merancang
undang-undang kerajaan yang memajukan kerajaan serta rakyatnya.

D. Masa Kejatuhan

Dimulai pada masa kepemimpinan Raja Sudawarman, Kerajaan Tarumanegara mulai mengalami
kemunduran dikarenakan sang raja kurang peduli dengan masalah yang ada di kerajaannya, lalu ia
memberikan otonomi kepada raha bawahan sehingga raja bawahan merasa tidak diawasi dan
dilindungi karena kurangnya hubungan dan pengawasan yang baik dari raja sebelumnya.

Kemunduran kerajaan ini juga nampak pada masa pemerintahan Raja terakhir yaitu raja ke-12,
Linggawarman yang memiliki dua orang putri. Putri pertama, Manasih menikah dengan Tarusbawa
sedangkan yang kedua Sobakencana menikah dengan Dapunta Hyang Sri Jayanasa.

Takhta jatuh kepada Tarusbawa. Ia ingin mengangkat kembali kejayaan Tarumanegara, maka ia
memindahkan Kerajaan Tarumanegara ke Sundapura. Jadinya Kerajaan Tarumanegara berubah nama
menjadi kerajaan Sunda. Nyatanya itu melemahlan hubungan Tarumanegara dengan kerajaan lainnya,
bahkan mengakibatkan Kerajaan Galuh ingin pisah. Untuk menghindari perang saudara, maka
wilayah Tarumanegara dibagi menjadi dua wilayah, yakni Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh,
dengan Citarum sebagi batasnya.

Kerajaan Tarumanegara akhirnya mengalami kekosongan kepemimpinan karena Tarusbawa lebih


memilih memimpin kerajaan Sunda. Tidak hanya itu, alasan lain runtuhnya kerajaan tarumanegara
adalah karena adanya gempuran dari beberapa kerajaan yang ada di masa itu. Terakhir, Kerajaan
Tarumanegara ditaklukkan oleh Kerajaan Sriwijaya.

E. Peninggalan Kerajaan

 Prasasti Ciarunteun

Prasasti ini ditemukan di tepi sungai Ciarunteun yaitu dekat dengan sungai Cisadane Bogor. Saat itu,
Raja Purnawarman menemukan sepasang lukisan yang bergambar telapak kaki. Disinyalir gambar
tersebut merupakan telapak kaki Dewa Wisnu.

Prasasti Ciarunteun disebut juga dengan nama prasati Ciampea. Prasasti ini ditulis menggunakan
huruf Pallawa dan bahasa sanskerta 4 baris. Makna dari gambar sepasang kaki tersebut adalah
kekuasaan raja atas daerah serta kedudukan Purnawarman yang dianggap sebagai penguasa sekaligus
pelindung rakyat.
 Prasasti Kebon Kopi

Prasasti ini berbentuk bekas dua kaki gajah diidentairawata. Gajah airawata merupakan gajah
tunggangan Dewa Wisnu. Prasasti yang ditemukan di Kampung Muara Hilir Kecamatan Cibungbuang
ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa sanskerta.

 Prasasti Tugu

Prasasti tugu merupakan prasasti yang memiliki 5 baris yang ditulisi menggunakan aksara pallawa
dan bahasa sanskerta. Benda peninggalan Kerajaan Tarumanegara ini ditemukan di Tugu, Kecamatan
Cilincing, Jakarta Utara. Isi prasasti ini adalah mengenai kisah raja Purnawarman saat memerintah
menggali saluran air Gomati dan Chandrabaga sepanjang 6.112 tombak selama 21 hari.

 Prasasti Jambu

Prasasti Jambu ditemukan di bukit Koleangkak Bogor. Isi dari prasasti ini ialah mengenai sanjungan
kebesaran, kegagahan dan keberanian raja Purnawarman. Prasasti ini terdapat keterangan puisi dua
baris yang menggunakan aksara pallawa dan bahasa sansekerta. Pada prasasti jambu ini juga terukir
sepasang telapak kaki.

 Prasasti Muara Cianten

Prasasti muara cianten merupakan prasasti yang belum dapat terbaca. Hal ini dikarenakan muara
cianten di temukan di Bogor dengan aksara ikal.

 Prasasti Cidanghiyang

Peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang berupa prasasti ini ditemukan di kampung Lebak, pinggir
sungai Cidanghiyang, Pandeglang, Banten pada tahun 1947. Prasasti yang ditulis menggunakan huruf
pallawa dan bahasa sansekerta ini juga disebut dengan nama prasasti Lebak. Isi dari prasasti ini adalah
“Inilah tana keperwiraan keagungan dan keberanian yang sesungguh-sungguhnya dari Raja Duni,
Yang mulia Purnawarman, yang menjadi sekalian raja”.

 Prasasti Pasir Awi

Prasasti pasir awi ditemukan di Leuwiliang dengan aksara ikal, sehingga belum dapat dibaca. Pada
prasasti pasir awi terdapat pahatan gambar dahan dengan ranting, dedaunan, buah-buahan dan gambar
telapak kaki.

F. Raja Tertinggi
Sejarah Lengkap Kerajaan Tarumanagara mencatat bahwa puncak masa kejayaan Kerajaan
Tarumanagara adalah saat dipimpin oleh Raja Purnawarman. Pasalnya pada masa tersebut, Kerajaan
Tarumanagara memperluas daerah taklukannya. Dari sejarah yang ada, diketahui bahwa luas Kerajaan
Tarumanagara hampir seluas daerah Jawa Barat saat ini. Tak hanya itu, Raja Purnawarman diketahui
juga menyusun pustaka seperti peraturan angkatan perang, undang-undang kerjaan, silsilah dinasti
Warman dan siasat perang.

Berikut daftar raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Tarumanegara


Nama Raja Tahun
Jayasingawarman 358-382 M
Dharmayawarman 382-395 M
Purnawarman 395-434 M
Wisnuwarman 434-455 M
Indrawarman 455-515 M
Candrawarman 515-535 M
Suryawarman 535-561 M
Kertawarman 561-628 M
Sudhawarman 628-639 M
Hariwangsawarman 639-640 M
Nagajayawarman 640-666 M
Linggawarman 666-669 M
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Kerajaan Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di
wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Taruma merupakan salah satu kerajaan
tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan sejarah dan peninggalan
artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu
beraliran Wisnu. Kerajaan ini berhasil ditaklukkan oleh kerajaan Sriwijaya

Peninggalan kerajaan ini yakni Prasasti Ciarunteun, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Tugu, Prasasti
Jambu, Prasasti Muara Cianten, Prasasti Cidanghiyang, Prasasti Pasir Awi.

Masa kejayaan Kerajaan Tarumanegara berada pada masa pemerintahan Raja Purnawarman.

Anda mungkin juga menyukai