Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman Sejarah Kerajaan Demak

Lengkap
Diposkan oleh Varin Clarissa di 9/12/2015
Sejarah Kerajaan Demak - Pernahkah anda mendengar Demak? atau justru terlalu sering
menginjak Kota Demak. Kota yang terkenal dengan sebutan Kota Wali ini ternyata
menyimpan banyak sejarah yang patut anda ketahui. Bagaimana tidak? Kota Demak pada abad
ke-16 M merupakan sebuah kerajaan atau kesultanan islam pertama dan terbesar di wilayah
Pantai Utara Jawa. Sebelum menjadi kerajaan, Demak adalah Kadipaten bagian dari Kerajaan
Majapahit dengan Raden Patah sebagai Adipatinya.

Berdirinya Kerajaan Demak


Pendiri dari Kerajaan Demak yakni Raden Patah, sekaligus menjadi raja pertama Demak pada
tahun 1500-1518 M. Raden Patah merupakan putra dari Brawijaya V dan Putri Champa dari
Tiongkok. Raden Patah secara diam-diam pergi ke Jawa yang tepatnya di Surabaya dan berguru
kepada Sunan Ampel. Kemudian Sunan Ampel memerintahkan kepada Raden Patah supaya
pindah ke Jawa tengah untuk membuka hutan Glagah Wangi atau Bintara lalu mendirikan
pesantren. Lambat laun, banyak yang menjadi santri di pesantren tersebut dan pada akhirnya,
Demak berkembang pesat. Raden Patah dikukuhkan menjadi Adipati Demak oleh ayahnya,
Brawijaya V dan mengganti nama Demak menjadi Bintara yang akhirnya disebut Demak
Bintara.

Suatu ketika, Majapahit mengalami kelemahan dengan adanya pemberontakan dan perebutan
kekuasaan antar keluarga kerajaan. Melihat situasi tersebut, Raden Patah justru
memanfaatkannya untuk melepaskan diri dari Kerajaan Majapahit. Dibantu para Bupati, Raden

Patah akhirnya menyerang Majapahit pada pemerintahanBrawijaya VI. Kemudian berdirilah


Kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa dibawah kepemimpinan Raden
Patah sebagai raja pertama.

Kejayaan Kerajaan Demak


Demak mengalami masa kejayaan pada pemerintahan Sultan Trenggono (1521-1526), yakni raja
ketiga setelah Pati Unus. Sultan Trenggono merupakan anak dari Raden Patah yang tidak lain
adik Pati Unus. Pada masa pemerintahannya, Demak menguasai Sunda Kelapa dari Pajajaran
serta menghalau para tentara Portugis yang mendarat disana (1527), Tuban (1527), Surabaya dan
Pasuruan (1527), Madiun (1529), Malang (1945), dan dan Blambangan, kerajaan Hindu terakhir
di ujung timur pulau Jawa (1527, 1546). Kemudian pada tahun 1546 Sultan Trenggono
meninggal dalam sebuah pertempuran menaklukkan Pasuruan.

Runtuhnya Kerajaan Demak


Wafatnya Sultan Trenggono menimbulkan konflik perebutan kekuasaan antar saudara. Pengganti
Sultan Trenggono, Pangeran Sido Lapen yang merupakan saudara Sultan Trenggono dibunuh
oleh Pangeran Prawoto yang tidak lain adalah anak dari Sultan Trenggono. Kemudian anak dari
Pangeran Sido Lapen, Arya Penangsang membunuh Pangeran Prawoto dan mengambil alih
kekuasaan. Tidak hanya berhenti disitu, Arya Panangsang akhirnya dibunuh oleh anak angkat
Joko Tingkir, yaitu Sutawijaya. Pada akhirnya, tahun 1568 M tahta Kerajaan Demak jatuh
ditangan Joko Tingkir. Kemudian ibukota Demak dipindah ke Pajang.

Peninggalan Kerajaan Demak


1. Masjid Agung Demak
2. Makam Sunan Kalijaga
3. Pintu Bledeg dibuat oleh Ki Ageng Selo
4. Bedug dan kentongan karya Wali Songo
5. Soko Tatal dan Soko Guru (tiang Masjid Agung Demak)
6. Piring Campa dari Putri Campa ( Ibu Raden Patah)
Demikian penjelasan tentang Sejarah Kerajaan Demak yang dapat anda baca. Apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan di atas mohon saran perbaikannya.

Anda mungkin juga menyukai