10 MIPA 1
Disusun oleh :
1. Sharfina Rani A.
2. Shobar Nugroho
3. Tiara Alifianty G.
4. Tiara Septiana
5. Vanessa Regina K.
6. Wenjeli Puspita S.
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Kerajaan Padjadjaran”. Penulisan makalah
ini adalah salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Sejarah
Indonesia di SMAN 36 Jakarta.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini, khususnya kepada semua
pihak yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini.
.
Penyusun
Daftar isi
Kata Pengantar………………………………………………………………………………..….. ii
Daftar Isi…………………………..……………………………………………………………. iii
Bab .1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.……………...………………………………………………………...…......4
1.2 RumusanMasalah................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Masalah...................................................................................................................... 4
1.4 Metodelogi Penulisan.............................................................................................................4
Bab .2 Pembahasan
2.1 Letak Geografis Kerajaan Pajajaran......................................................................................... 5
2.2 Latar Belakang berdirinya kerajaan Pajajaran......................................................................... 5
2.3 Berkembangnya kerajaan Pajajaran......................................................................................... 5
2.4 Kehidupan Politik..................................................................................................................... 6
2.5 Kehidupan Ekonomi................................................................................................................. 7
2.6 Kehidupan Sosial dan Budaya.................................................................................................. 8
2.7 Kehidupan Agama.................................................................................................................... 8
2.8 Runtuhnya Kerajaan Padjadjaran.............................................................................................. 9
2.9 Peninggalan Kerajaan Padjadjaran.……………….……………………………………………9
Bab.3 Penutup
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................12
3.2 Saran.......................................................................................................................................12
2) Pedagang Darat
Kerajaan Padjadjaran juga memiliki lalu lintas perdagangan darat yang cukup
penting. Jalan darat itu berpusat di Pakuan Padjadjaran, ibu kota kerajaan. Jalan yang satu
menuju ke arah timur dan yang lain menuju ke arah barat.
Jalan menuju ke arah timur menghubungkan Pakuan Padjadjaran dengan karang
sambung yang terletak di tepi Sungai Cimanuk, melalui Cileungsi dan Cibarusa lalu membelok
ke Karawang.Dari Tanjung Puraini di teruskan ke Cikao dan Purwakarta,dan berakhir di Karang
Sambung.
Sedangkan jalan lain yang menuju ke arah barat, mulai dari Pakuan Padjadjaran melalui
Jasinga dan Rangkasbitung, menuju Serang dan berakhir di Banten. Jalan darat lain dari Pakuan
Padjadjaran menuju Ciampea mulai dari Muara Cianten. Melalui jalan darat dan sungai tersebut
hasil bumi kerajaan Padjadjaran diperdagangkan.Melalui jalan itu pula bahan yang diperlukan
oleh penduduk yang berada di daerah pedalaman di salurkan. Dengan demikian,sistem
perekonomian di Kerajaan Padjadjaran sudah berkembang dan sudah maju saat itu.
Kehidupan Budaya
Sejak zaman Kerajaan Tarumanegara,kehidupan kebudayaan rakyat Jawa Barat (rakyat sunda)
dipengaruhi oleh budaya Hindu.Pengaruh agama Hindu terhadap Kerajaan Tarumanegara dapat
diketahui dari:
1. Arca-arca Wisnu di daerah Cibuaya dan arca-arca rajarsi.
2. Kitab parahyangan dan kirtab sanghayan siksakanda.
3. Cerita-cerita dalam sastra sunda kuno bercorak hindu.
Isi
Prasasti Huludayeuh berisi 11 baris tulisan beraksa dan berbahasa Sunda Kuno, tetapi sayang
batu prasasti ketika ditemukan sudah tidak utuh lagi karena beberapa batunya pecah sehingga
aksaranya turut hilang. Begitupun permukaan batu juga telah sangat rusak dan tulisannya banyak
yang turut aus sehingga sebagian besar isinya tidak dapat diketahui. Fragmen prasasti tersebut
secara garis besar mengemukakan tentang Sri Maharaja Ratu Haji di Pakwan Sya Sang Ratu
Dewata yang bertalian dengan usaha-usaha memakmurkan negrinya.
7. Situs Karangkamulyan
Situs Karangkamulyan adalah sebuah situs yang terletak di
Desa Karangkamulyan, Ciamis, Jawa Barat. Situs ini
merupakan peninggalan dari zaman Kerajaan Galuh yang
bercorak Hindu-Buddha. Legenda situs Karangkamulyan
berkisah tentang Ciung Wanara yang berhubungan dengan
Kerajaan Galuh. Cerita ini banyak dibumbui dengan kisah
kepahlawanan yang luar biasa seperti kesaktian dan
keperkasaan yang tidak dimiliki oleh orang biasa namun dimiliki oleh Ciung Wanara. Kawasan
yang luasnya kurang lebih 25 Ha ini menyimpan berbagai benda-benda yang diduga
mengandung sejarah tentang Kerajaan Galuh yang sebagian besar berbentuk batu. Batu-batu ini
letaknya tidaklah berdekatan tetapi menyebar dengan bentuknya yang berbeda-beda. Batu-batu
ini berada di dalam sebuah bangunan yang strukturnya terbuat dari tumpukan batu yang
bentuknya hampir sama. Struktur bangunan ini memiliki sebuah pintu sehingga menyerupai
sebuah kamar.
Batu-batu yang ada di dalam struktur bangunan ini memiliki nama dan menyimpan kisahnya
sendiri, begitu pula di beberapa lokasi lain yang berada di luar struktur batu. Masing-masing
nama tersebut merupakan pemberian dari masyarakat yang dihubungkan dengan kisah atau mitos
tentang kerajaan Galuh seperti pangcalikan atau tempat duduk, lambang peribadatan, tempat
melahirkan, tempat sabung ayam dan Cikahuripan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kerajaan-kerajaan diketahui berdiri sesudah runtuhnya kerajaan Tarumanegara hal ini
dibuktikan dengan ditemukannya sebuah Candi di desa Cangkuang dekat leles yang
keberadaannya pastinya belum diketahui, akibat dari data-data yang kurang untuk
mengungkapkannya secara pasti.
Kerajaan Padjajaran adalah sebuah kerajaan hindu yang diperkirakan beribukotanya
di pakuan (bogor) jawa barat. Adapun Raja-rajanya yaitu:
Ø Maharaja Jayabhupati
Ø Rahyang Niskala Wastu Kencana
Ø Rahyang Dewa Niskala
Ø Sri Baduga Maharaja
Ø Hyang Wuni Sora
Ø Ratu Samian atau Prabu Surawisesa
Ø Prabu Ratu Dewata
Kerajaan Padjajaran runtuh pada tahun 1579 akibat serangan kerajajan sunda
lainnya,yaitu kesultanan Banten.
3.2 Saran
Kita sebagai warga negara Indonesia,Sebaiknya harus lebih mengetahui lagi tentang
sejarah kerajaan-kerajaan yang ada di indonesia,seperti kerajaan pada makalah yang kami buat
ini,yaitu mengenai kerajaan pajajaran,dan kita sebagai warga negara indonesia harus menjaga
dan melindungi peninggalan-peninggalan yang diwariskan kepada kita sebagai generasi muda
Indonesia.
Daftar Pustaka