KERAJAAN KEDIRI
Oleh:
- ABD. MUHAMMADI - NURMADINA
ARIF - TASNIM. TS
- ANDRE TUNGGONO - YUSRIA ISMAIL
- ABDULLAH TAHIR - ZULKIFLY
- ADILA
- AFIFAH APRILLAH
HERLI RAMADHANI
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN
A. LatarBelakang Masalah.........................................................................................4
B. Tujuan Kegiatan....................................................................................................4
C. Rumusan Masalah.................................................................................................4
BAB 2 : PEMBAHASAN
BAB 3 : PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................16
B. Saran...................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelajaran sejarah di SD & SMP, kita pernah belajar tentang kerajaan-kerajaan
Hindu-Budha yang pernah berdiri di Indonesia, salah satunya adalah Kerajaan Kediri.
Kerajaan Kediri adalah kerajaan besar di Jawa Timur yang berdiri pada abad ke-12,
tepatnya pada tahun 1042-1222. Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram
kuno. Pusat kerajaannya terletak di dekat tepi Sungai Brantas yang pada masa itu telah
menjadi jalur pelayaran yang ramai. Ibukota kerajaan ini adalah Daha (yang berarti kota
api), yang terletak di sekitar kota Kediri sekarang. Untuk lebih jelasnya, kami membuat
makalah ini dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui tentang Kerajaan Kediri,
sehingga pembaca dapat memahami dan mengetahui salah satu kerajaan besar di Jawa
Timur ini.
B. Rumusan Masalah
1. Dimana letak lokasi Kerajaan Kediri?
2. Apa saja sumber sejarah Kerajaan Kediri?
3. Siapa saja Raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Kediri?
Siapakah pendiri Kerajaan Kediri?
Siapakah Raja yang paling terkenal di Kerajaan Kediri?
Siapakah Raja terakhir yang memerintah di Kerajaan Kediri?
4. Bagaimana aspek kehidupan Kerajaan Kediri?
Bagaimana kehidupan Kerajaan Kediri di bidang politik?
Bagaimana kehidupan Kerajaan Kediri di bidang agama?
Bagaimana kehidupan Kerajaan Kediri di bidang ekonomi?
Bagaimana kehidupan Kerajaan Kediri di bidang sosial budaya?
5. Apa penyebab runtuhnya Kerajaan Kediri?
C. Tujuan
1. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :
Umum : Untuk mengetahui tentang berdiri Kerajaan Kediri, masa pemerintahan
Kerajaan Kediri, aspek kehidupan di Kerajaan Kediri, dan masa kehancuran atau
kemunduran Kerajaan Kediri.
2. Khusus : Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia mengenai
materi kelas X tentang Kerajaan-Kerajaan pada masa Hindu-Budha di Indonesia.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
B. Sumber Sejarah
Berdasarkan prasasti yang ditinggalkan:
1. Prasasti Sirah Keting (1104 M)
Prasasti ini ditulis dengan huruf dan bahasa Jawa kuno dimana memuat tentang
pemberian hadiah tanah kepada rakyat desa oleh Jayawarsa.
5
2. Prasasti di Tulungagung dan Kertosono (117-1130 M)
Kedua prasasti tersebut berisi masalah keagamaan, dan diperkirakan berasal dari
raja Bameswara.
6
5. Prasasti Kamulan (1194 M)
Prasasti ini memuat peristiwa pada masa pemerintahan Kertajaya, dimana Kediri
berhasil mengalahkan musuh yang telah memusuhi istana di Katang-katang.
7
C. Silsilah Kerajaan Kediri
BAMESWARA JAYABHAYA
Penjelasan:
1. AIRLANGGA
Airlangga (Bali, 990 - Belahan, 1049) atau sering pula ditulis Erlangga, adalah
pendiri Kerajaan Kahuripan, yang memerintah 1009-1042 dengan gelar
abhiseka Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga
Anantawikramottunggadewa. Sebagai seorang raja, ia memerintahkan Mpu
Kanwa untuk mengubah Kakawin Arjunawiwahayang menggambarkan
keberhasilannya dalam peperangan. Di akhir masa pemerintahannya, kerajaannya
dibelah dua menjadiKerajaan Kadiri dan Kerajaan Janggala bagi kedua putranya.
Nama Airlangga sampai saat ini masih terkenal dalam berbagai cerita rakyat, dan
sering diabadikan di berbagai tempat di Indonesia.
2. SAMARAWIJAYA (1042)
Samarawijaya adalah putra Airlangga.Ia merupakan Raja pertama sekaligus
pendiri Kerajaan Kediri, Samarawijaya tidak diketahui dengan pasti berlangsung
berapa lama masa pemerintahannya. Kemungkinan Raja Samarawijaya memulai
pemerintahannya pada saat pemisahan Kerajaan oleh Airlangga, yaitu sekitar
tahun 1042. Tahun itu merupakan tahun yang sama dengan tahun yang tertulis di
Prasasti Pamwatan.
8
3. JAYASWARA (1104-1115)
Raja kedua Kerajaan Kediri adalah Sri Jayawarsa, yang disebut dalam Prasasti
Sirah Keting (1104), namun belum dipastikan bahwa ia pengganti langsung
Samarawijaya atau bukan. Ia merupakan Raja yang sangat giat memajukan sastra
sehingga ia dikenal dengan gelar Sastra Prabu (Raja Sastra). Pada masanya
Kresnayana dikarang Mpuh Triguna.
4. BAMESWARA (1115-1135)
Raja ketiga Kerajaan Kediri adalah Sri Bameswara yang disebut dalam Prasasti
Pandegelan I (sekitar 1116/ 1117), Prasasti Panumbangan (1120), dan Prasasti
Tangkilan (1130).
5. JAYABHAYA (1135-1157)
Raja keempat sekaligus Raja terbesar Kerajaan Kediri adalah Sri Jayabhaya yang
disebutkan dalam Prasasti Hantang (1135), Prasasti Talan (1136), dan Kakawin
Bharatayuddha (1157).Jayabhaya merupakan Raja yang menjadi kenangan bagi
rakyatnya, karena pada masa pemerintahnnya Kerajaan Kediri berhasil
menaklukan Kerajaan Jenggala dan berhasil mencapai puncak kejayaan Kerajaan
Kediri.
Keahlian sebagai pemimpin politik yang ulung Jayabaya termasyur dengan
ramalannya.Ramalan–ramalan itu dikumpulkan dalam satu kitab yang berjudul
Jongko Joyoboyo.Dukungan spiritual dan material dari Prabu Jayabaya dan hal
budaya dan kesusastraan tidak tanggung–tanggung.Sikap merakyat dan visinya
yang jauh kedepan menjadikan prabu Jayabaya layak dikenang. Inilah yang terjadi
pada masa Raja Jayabhaya :
Gelar Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya.
Terjadi peperangan diduga peperangan kediri dengan Jenggala yang
memperebutkan wilayah kekuasaan.
(P. Ngantang 1135 M ). Perang ini dikisahkan dalam kitab Barathayudha
yang ditulis oleh empu Sedah dan Panuluh.
Muncul buku Hariwangsa dan Gatotkacasraya karangan empu Panuluh.
Lambang kerajaan Narashingha.
9
6. SARWESWARA (1159-1169)
Raja kelima Kerajaan Kediri adalah Sri Sarweswara yang disebutkan dalam
Prasasti Pandegelan II (1159) dan Prasasti Kahyunan (1161).Sebagai raja yang
taat beragama dan budaya, Prabu Sarwaswera memegang teguh prinsip Tat Wam
Asi yang artinya Dikaulah itu, dikaulah (semua) itu, semua makhluk adalah
engkau. Tujuan hidup manusia menurut prabu Sarwaswera yang terakhir adalah
mooksa, yaitu pemanunggalan jiwatma dengan paramatma.Jalan yang benar
adalah sesuatu yang menuju kearah kesatuan, segala sesuatu yang menghalangi
kesatuan adalah tidak benar.
7. ARYESWARA (1169-1180/1181)
Raja keenam Kerajaan Kediri adalah Sri Aryeswara yang disebutkan dalam
Prasasti Meleri (1169) dan Prasasti Angin Tahun (1171).Raja ini mengganti
lambang kerajaan dengan Ganesha.
8. SRI GANDHRA (1181-1182)
Raja ketujuh Kerajaan Kediri adalah Sri Gandhra yang disebutkan dalam Prasasti
Jaring (1181), masa pemerintahannya selama kurang lebih satu tahun.
Memiliki Angkatan Laut yang kuat, yang ditunjukan melalui gelar Senopati
Sarwojala yang artinya Senopati yang menguasai seluruh lautan.Pada waktu itu
Sriwijaya sudah lemah maka sriwijaya terpaksa mengakui kekuasaan Kediri di
lautan Nusantara bagian Timur.
9. KAMESWARA (1182-1194)
Raja kedelapan Kerajaan Kediri adalah Sri Kameswara yang disebutkan dalam
Prasasti Ceker (1182) dan dalam Kakawin Smaradhana.Dalam Kakawin
dikisahkan tentang perkawinan antara Kameswara dengan Putri Jenggala.
Muncul sastra terkenal yaitu :
Wertasancaya dan Lubdaka karangan empu Tanakung.
Smaradhahana karya Empu Darmaji.
Isinya : sepasang suami istri Smara dan Rati, yang menggoda Dewa Syiwa
yang sedang bertapa. Smara dan Rati mati terbakar oleh api/ Dahana.
Smara dan rati dihidupkan lagi menjelma sebagai Kameswara dan
permaisurinya
10
10. KERTAJAYA (1194-1222)
Raja kesembilan sekaligus Raja terakhir Kerajaan Kediri adalah Kertajaya yang
disebut dalam Prasasti Galunggung (1194), Prasasti Kamulan (1194), Prasasti
Palah (1197), Prasasti Wates Kulon (1205), dan Kakawin Negarakertagama serta
Kakawin Pararaton.
Dalam Kakawin dikisahkan tentang perang Ganter saat masa akhir pemerintahan
Raja Kertajaya. Raja ini memiliki gelar “ Sri Maharaja Sri Sarweswara
TriwikramawatarananinditaSrengga Digjayattunggadewanama”.
Masa ini Kediri runtuh karena ditaklukan oleh Ken Arok, karena Kediri tidak
mau mengakui Ken Arok sebagai bupati di Tumapel. Pertempuran terjadi di
Ganter / Malang 1222.
Dalam pemerintahan, raja dibantu 4 orang menteri
Rakryan kanuruhan,
Rakryan mahamantri i halu,
Rakryan mahamantri i rangga.
Rakryan mapatih.
Wilayah kekuasaan dibagi ke dalam unit pemerintahan
Desa/ Wanua/ Thani, tingkat yang terkecil.
wisaya, gabungan beberapa desa.
Bhumi, negara atau kerajaan.
11. JAYAKATWANG (1292-1293)
Jayakatwang juga merupakan Raja yang berhasil membangun kembali Kerajaan
Kediri setelah berhasil memberontak terhadap Singosari sekaligus membunuh
Raja Kertanegara.Namun, keberhasilannya hanya bertahan setahun akibat
serangan menantu Kertanegara dan pasukan Mongol, sehingga runtuhlah Kerajaan
Kediri.
Dari Raja-Raja di atas, dapat diperoleh informasi, bahwa:
Pendiri Kerajaan Kediri adalah Airlangga, dengan Raja Pertamanya adalah
Samarawijaya.
Raja terkenal di Kerajaan Kediri adalah Jayabhaya.
Raja terakhir Kerajaan Kediri adalah Kertajaya, namun berhasil dibangun kembali
oleh Jayakatwang meskipun hanya bertahan satu tahun saja. Jadi bisa dikatakan juga
bahwa raja terakhir Kerajaan Kediri adalah Jayakatwang.
11
D. KEHIDUPAN KERAJAAN KEDIRI
Kerajaan Kediri merupakan kerajaan yang berdiri pada abad XI Masehi dan merupakan
kelanjutan dari Kerajaan Medang Kamulan yang didirikan oleh Mpu Sindok dari Dinasti
Isyana. Kerajaan ini terletak di wilayah pedalaman Jawa Timur. Kerajaan ini merupakan
hasil dari pembagian wilayah Kerajaan Medang Kamulan yang dibagi menjadi dua yakni
Panjalu dan Jenggala. Nama Keraajaan Kediri sebelumnya adalah Panjalu.
Adapun kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya pada masa Kerajaan Kediri adalah
sebagai berikut :
1. Kehidupan Politik
Raja pertama Kediri adalah Samarawijaya. Selama menjadi Raja Kediri,
Samarawijaya selalu berselisih paham dengan saudaranya, Mapanji Garasakan
yag berkuasa di Jenggala. Keduanya merasa berhak atas seluruh takhta Raja
Airlangga (Kerajaan Medang Kamulan) yang meliputi hampir seluruh wilayah
Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah. Akhirnya perselisihan tersebut
menimbulkan perang saudara yang berlangsung hingga tahun 1052. Peperangan
tersebut dimenangkan oleh Samarawijaya dan berhasil menaklukan Jenggala.
Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan
Jayabaya. Saat itu wilayah kekuasaan Kediri meliputi seluruh bekas wilayah
Kerajaan Medang Kamulan. Selama menjadi Raja Kediri, Jayabaya berhasil
kembali menaklukan Jenggala yanga sempat memberontak ingin memisahkan diri
dari Kediri. Keberhasilannya tersebut diberitakan dalam prasasti Hantang yang
beraangka tahun 1135.
Prasasti ini memuat tulisan yang berbunyi Panjalu jayati yang artinya Panjalu
menang. Prasasti tersebut dikeluarkan sebagai piagam pengesahan anugerah dari
Jayabaya untuk penduduk Desa Hantang yang setia pada Kediri selam perang
melawan Jenggala.
Sebagai kemenangan atas Jenggala, nama Jayabaya diabadikan dalam kitab
Bharatayuda. Kitab ini merupakn kitab yang digubah oleh Mpu Sedah dan Mpu
Panuluh. Bharatayuda memuat kisah perang perbutan takhta Hastinapura antara
keluarga Pandhawa daan Kurawa. Sejarah pertikaian anatar Panjalu dan Jenggala
mirip dengan kisah tersebut sehingga kitab Bharatayuda dianggap sebagai
legitimasi (klaim) Jayabaya untuk memperkuat kekuasaannya atas seluruh wilayah
bekas Kerajaan Medang Kamulan.
12
Selain itu, untuk menunjukkan kebesaran dan kewibawaan sebagai Raja Kediri,
Jayabaya menyatakan dirinya sebagai keturunan Airlangga dan titisan Dewa
Wisnu. Selanjutnya ia mengenakan lencana narasinga sebagai lambang Kerajaan
Kediri.
Pada masa pemerintahan Ketajaya Kerajaan Kediri mulai mengalami
kemunduran. Raja Kertajaya membuat kebijakan yang tidak populer dengan
mengurangi hak-hak brahmana. Kondisi ini menyebabkan banyak brahmana yang
mengungsi ke wilayah Tumapel yang dkuasai oleh Ken Arok. Melihat kejadian ini
Kertajaya memutuskan untuk menyerang Tumapel. Akan tetapi pertempuran di
Desa Ganter, pasukan Kediri mengalami kekalahan dan Kertajaya terbunuh. Sejak
saat itu Kerajaan Kediri berakhir dan kedudukannya digantikan oleh Singasari.
2. Kehidupan Ekonomi
Perekonomian di Kediri bertumpu pada sektor pertanian dan perdagangan.
Sebagai kerajaan agraris, Kediri memiliki lahan pertanian yang baik di sekitar
Sungai Brantas. Pertanian menghasilkan banyak beras dan menjadikannya
komoditas utama perdagangan. Sektor perdagangan Kediri dikembangkan melalui
jalur pelayaran Sungai Brantas. Selain beras, barang-barang yang diperdagangkan
di Kediri antara lian emas, perak, kayu cendana, rempah-rempah, dan pinang.
Pedagang Kediri memiliki peran penting dalam perdagangan di wilyah Asia.
Mereka memperkenalkan rempah-rempah diperdagangan dunia. Mereka
membawa rempah-rempah ke sejumlah Bandar di Indonesia bagian barat, yaitu
Sriwijay daan Ligor. Selanjutnya rempah-rempah dibawa ke India, Teluk Persia,
Luat Merah. Komoditas ini kemudian diangkut oleh kapal-kapal Venesia menuju
Eropa. Dengan demikian, melalui Kediri wilayah Maluku mulai dikenal dalam
lalu lintas perdagangan dunia.
3. Kehidupan Sosial Budaya
Pada masa pemerintahan Raja Jayabaya, struktur pemerintahan Kerajaan Kediri
sudah teratur. Berdasarkan kedudukannya dalam pemerintahan, masyarakat Kedri
dibedakan menjadi tiga golongan sebagai berikut :
1) Golongan masyarakat pusat (kerajaan), yaitu masyarakat yang terdapat
dalam lingkungan raja dan beberapa kaum kerabatnya serta kelompok
pelayannya.
13
2) Golongan masyarakat thani (daerah), yaitu golongan masyarakat yang
terdiri atas para pejabat atau petugas pemerintahan di wilyah thani
(daerah).
3) Golongan masyarakat nonpemerintah, yaitu golongan masyarakat yang
tidak mempunyai kedudukan dan hubungan dengan pemerintah secara
resmi.
Kehidupan budaya Kerajaan Kediri terutama dalam bidang sastra berkembang pesat.
Pada masa pemerintahan Jayabaya kitab Bharatayuda berhasil digubah oleh Mpu
Sedah dan Mpu Panuluh. Selain itu Mpu Panuluh menulis kitab Hariwangsa dan
Gatotkacasrayaa. Selanjutnya pada masa pemerintahan Kameswara muncul kitab
Smaradhahana yang ditulis oleh Mpu Dharmaja serta kirab Lubdaka dan
Wertasancaya yang ditulis oleh Mpu Tanakung. Pada masa pemerintahan Kertajaya
terdapat Pujangga bernama Mpu Monaguna yang menulis kitab Sumansantaka dan
Mpu Triguna yang menulis kitab Kresnayana.
Kemunduran :
Kerajaan Kediri runtuh pada masa pemerintahan Kertajaya, dan dikisahkan dalam
Pararaton dan Nagarakertagama. Pada tahun 1222 Kertajaya sedang berselisih
melawan kaum Brahmana, perselisihan ini terjadi karena Raja Kertajaya
memerintahkan kaum Brahmana untuk menyembah dia sebagai raja, namun para
kaum Brahmana menolak dan kemudian meminta perlindungan Ken Arok akuwu
Tumapel. Kebetulan Ken Arok juga bercita-cita memerdekakan Tumapel yang
merupakan daerah bawahan Kediri. Perang antara Kediri dan Tumapel terjadi dekat
14
Desa Ganter. Pasukan Ken Arok berhasil menghancurkan pasukan Kertajaya. Dengan
demikian, berakhirlah masa Kerajaan Kediri, yang sejak saat itu kemudian menjadi
bawahan Tumapel atau Singhasari.
Setelah Ken Arok mengangkat Kertajaya, Kediri menjadi suatu wilayah dibawah
kekuasaan Singhasari. Ken Arok mengangkat Jayasabha, putra Kertajaya sebagai
bupati Kediri. Tahun 1258 Jayasabha digantikan putranya yang bernama Sstrajaya.
Pada tahun 1271 Sastrajaya digantikan putranaya, yaitu Jayakatwang.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa kami dari sejumlah referensi yang saya baca, kami dapat
menyimpulkan beberapa hal tentang Kerajaan Kediri yaitu :
Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan yang besar yang pernah berkuasa di
Nusantara. Kerajaan Kediri sudah ada sebelum Raja Airlangga membagi Kerajaan
Mataram Kuno menjadi dua bagian.
Kerajaan Kediri sempat menjadi kerajaan yang kaya dan disegani di Asia. Kerajaan
Kediri mengalami 2 kali pendirian masa, yang pertama saat Airlangga membagi Kerajaan
Mataram Kuno, yang kedua saat Jayakatwang berhasil mengalahkan Kertanegara.
B. SARAN
Sebenarnya terbentuknya Kerajaan Kediri ini dapat kita telusuri dari sejarah Kerajaan
Medang Kamulan, yaitu merupakan Kerajaan lanjutan dari Mataram Lama di Jawa
Tengah. Letak Kerajaan Medang Kamulan berada di wilayah Jawa Timur. Kerajaan
Medang Kamulan menjadi kerajaan tersendiri sejak Mpu Sindok membentuk Dinasti
Baru yaitu Isyana.
Menurut Ir. Soekarno beliau berkata “JASMERAH” Jangan Lupakan Sejarah, maka kita
penerima warisan (sejarah) hendaknya lebih giat lagi mencari pengetahuan mengenai
sejarah-sejarah masa lampau. Contoh kecil adalah mencari peristiwa apa saja yang terjadi
sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian kita akan menambah rasa
patriotisme (cinta tanah air) yang sebagai pemuda-pemudi bangsa sangat penting
memiliki jiwa tanah air, guna membangun bangsa yang lebih baik lagi.
16
DAFTAR PUSTAKA
jihanfadilah10.blogspot.co.id/2014/05/kerajaan-kediri.html
gyomaru.blogspot.co.id/2014/05/kerajaan_kediri30.html
suwandi-sejarah.blogspot.co.id/2010/09/kerajaan-kediri.html
risiwi.blogspot.co.id/2015/01/kerajaan-kediri.html
17