Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KERAJAAN SINGASARI
GURU PEMBIMBING :
Ara Muswara, S.Pd

Disusun oleh :
1. Amelia Damayanti 7. Liona Oxa
2. Imelda Sri Astuti 8. Selvi Nur Agustin
3. Windi S 9. Via Aulia
4. Fazri Nurpadilah 10. Sentya
5. Febria Malika 11 Siti Salwa
6. Sindy Nurwahidah

SMK KESEHATAN
BHAKTI KENCANA SUKARAJA
2022
JL RAYA KARANGNUNGGAL
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan Makalah ini.
Dalam pembuatan tugas ini, banyak kesulitan yang kami alami terutama
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan sumber-sumber info yang masih terbilang
terbatas. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari semua pihak akhirnya tugas ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini, khususnya para
rekan-rekan.Terimakasih juga tak lupa saya haturkan kepada Guru Mata Pelajaran yang
telah memberikan saya tugas ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan tugas yang kami buat ini yang
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami memohon maaf apabila ada
kekurangan ataupun kesalahan. Kritik dan saran sangat diharapkan agar tugas ini menjadi
lebih baik serta berdaya guna dimasa yang akan datang.

Tasikmalaya, 18 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
A. Kerajaan Singasari......................................................................... 3
B. Silsilah Kerajaan Singasari............................................................ 7
C. Sistem Pemerintahan Kerajaan Singasari...................................... 8
D. Kehidupan Kerajaan Singasari ..................................................... 8
E. Masa Kejayaan Kerajaan Singasari............................................... 12
F. Runtuhnya Kerajaan Singasari....................................................... 14
G. Peninggalan Kerjaan Singasari...................................................... 15
BAB III PENUTUP............................................................................................ 18
A. Kesimpulan.................................................................................... 18
B. Saran ............................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Singhasari atau Singasari, adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang
didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan
berada di daerah Singasari, Malang. Berdasarkan prasasti Kudadu, nama resmi
Kerajaan Singhasari yang sesungguhnya ialah Kerajaan Tumapel. Menurut
Nagarakretagama, ketika pertama kali didirikan tahun 1222, ibu kota Kerajaan
Tumapel bernama Kutaraja.
Pada tahun 1253, Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya yang bernama
Kertanagara sebagai yuwaraja dan mengganti nama ibu kota menjadi Singhasari.
Nama Singhasari yang merupakan nama ibu kota kemudian justru lebih terkenal
daripada nama Tumapel. Maka, Kerajaan Tumapel pun terkenal pula dengan nama
Kerajaan Singhasari. Nama Tumapel juga muncul dalam kronik Cina dari Dinasti
Yuan dengan ejaan Tu-ma-pan
Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan
Kadiri. Yang menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu adalah Tunggul
Ametung. Ia mati dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh pengawalnya sendiri yang
bernama Ken Arok, yang kemudian menjadi akuwu baru. Ken Arok juga yang
mengawini istri Tunggul Ametung yang bernama Ken Dedes. Ken Arok kemudian
berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kerajaan Kadiri.
Pada tahun 1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kerajaan Kadiri
melawan kaum brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok
yang mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang
Amurwabhumi. Perang melawan Kerajaan Kadiri meletus di desa Ganter yang
dimenangkan oleh pihak Tumapel.
Nagarakretagama juga menyebut tahun yang sama untuk pendirian Kerajaan
Tumapel, namun tidak menyebutkan adanya nama Ken Arok. Dalam naskah itu,

1.
pendiri kerajaan Tumapel bernama Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra yang berhasil
mengalahkan Kertajaya raja Kerajaan Kadiri.

Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanagara tahun 1255, menyebutkan


kalau pendiri Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa. Mungkin nama ini adalah gelar
anumerta dari Ranggah Rajasa, karena dalam Nagarakretagama arwah pendiri
kerajaan Tumapel tersebut dipuja sebagai Siwa. Selain itu, Pararaton juga
menyebutkan bahwa, sebelum maju perang melawan Kerajaan Kadiri, Ken Arok lebih
dulu menggunakan julukan Bhatara Siwa.

B. Rumusan Masalah

Agar lebih mudah dalam penulisan makalah ini, maka penulis merumuskannya
dalam beberapa beberapa pertanyaan, yang nantinya akan akan dijadikan acuan dalam
pembahasan. Beberapa pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Dimanakah letak kerajaan Singasari?
2. Siapa saja raja-raja yag pernah memimpin di kerajaan Singasari?
3. Bagaimana kehidupan di kerajaan Singasari?
C. Tujuan
1. Untuk mendalami tentang Sejarah Kerajaan Singasari
2. Untuk memberikan wawasan kepada pembaca tentang Sejarah Kerajaan Singasari

2.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari adalah sebuah kerajaan Hindu Buddha di Jawa Timur yang
didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M. Lokasi kerajaan ini sekarang
diperkirakan di daerah Singasari, Malang. Kerajaan Singasari hanya sempat bertahan
70 tahun sebelum mengalami keruntuhan. Kerajaan ini beribu kota di Tumapel yang
terletak di kawasan bernama Kutaraja. Pada awalnya, Tumapel hanyalah sebuah
wilayah kabupaten yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Kadiri dengan bupati
bernama Tunggul Ametung. Tunggul Ametung dibunuh oleh Ken Arok yang
merupakan pengawalnya.

Gambar 1.1 ( Peta sejarah kerajaan Singhasari (1222–1292) Jawa Timur )

Keberadaan Kerajaan Singasari dibuktikan melalui candi-candi yang banyak


ditemukan di Jawa Timur yaitu daerah Singasari sampai Malang, juga melalui kitab
sastra peninggalan zaman Majapahit yang berjudul Negarakertagama karangan Mpu
Prapanca yang menjelaskan tentang raja-raja yang memerintah di Singasari serta kitab
Pararaton yang juga menceritakan riwayat Ken Arok yang penuh keajaiban. Kitab
Pararaton isinya sebagian besar adalah mitos atau dongeng tetapi dari kitab
Pararatonlah asal usul Ken Arok menjadi raja dapat diketahui.

3.
Sebelum menjadi raja, Ken Arok berkedudukan sebagai Akuwu (Bupati) di
Tumapel menggantikan Tunggul Ametung yang dibunuhnya, karena tertarik pada Ken
Dedes istri Tunggul Ametung. Selanjutnya ia berkeinginan melepaskan Tumapel dari
kekuasaan kerajaan Kadiri yang diperintah oleh Kertajaya. Keinginannya terpenuhi
setelah kaum Brahmana Kadiri meminta perlindungannya. Dengan alasan tersebut,
maka tahun 1222 M /1144 C Ken Arok menyerang Kediri, sehingga Kertajaya
mengalami kekalahan pada pertempuran di desa Ganter. Ken Arok yang mengangkat
dirinya sebagai raja Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi.

Sumber-sumber sejarah Kerajaan Singasari berasal dari :


1. Kitab Pararaton, menceritakan tentang raja-raja Singasari.

Gambar 1.2 ( kitab pararaton )

Serat Pararaton, atau Pararaton saja (bahasa Kawi: "Kitab Raja-Raja"),


adalah sebuah kitab naskah Sastra Jawa Pertengahan yang digubah dalam bahasa
Jawa Kawi. Naskah ini cukup singkat, berupa 32 halaman seukuran folio yang
terdiri dari 1126 baris. Isinya adalah sejarah raja-raja Singhasari dan Majapahit di
Jawa Timur. Kitab ini juga dikenal dengan nama "Pustaka Raja", yang dalam
Bahasa Sansekerta juga berarti "kitab raja-raja". Tidak terdapat catatan yang
menunjukkan siapa penulis Pararaton. Di akhir kisah Pararaton penulisnya hanya
menulis nama desa dan catatan waktu ketika pengarangnya menyelesaikan
tulisannya yakni 1535 Saka atau tepatnya 3 Agustus 1613. bila menengok tanggal i
Pararaton ditulis sejaman dengan berkuasanya Sultan Agung di Jawa

Pararaton diawali dengan cerita mengenai inkarnasi Ken Arok, yaitu tokoh
pendiri kerajaan Singhasari (1222–1292).

4.
Selanjutnya hampir setengah kitab membahas bagaimana Ken Arok meniti
perjalanan hidupnya, sampai ia menjadi raja di tahun 1222. Penggambaran pada
naskah bagian ini cenderung bersifat mitologis. Cerita kemudian dilanjutkan
dengan bagian-bagian naratif pendek, yang diatur dalam urutan kronologis. Banyak
kejadian yang tercatat di sini diberikan penanggalan. Mendekati bagian akhir,
penjelasan mengenai sejarah menjadi semakin pendek dan bercampur dengan
informasi mengenai silsilah berbagai anggota keluarga kerajaan Majapahit.

2. Kitab Negarakertagama

Gambar 1.3 ( kitab negarakertagama )

 Menceritakan Raja Majapahit dan Singasari


Pertama dari isian Kitab Negarakertagama hasil karya Empu Prapanca adalah
mengisahkan tetnang sejarah raja-raja Singasari dan Majapahit beserta masa
pemerintahannya. Dari kitab ini kamu bisa melihat silsilah raja sejak zaman Singasari
dan Majapahit.
 Menceritakan Kota Majapahit
Berbagai sumber sejarah mengenai kondisi kota Majapahit beserta daerah-daerah
kekuasannya sudah tertuang secara jelas dalam Kitab Negarakertagama karya Empu
Prapanca. Jadi tak heran bila kitab ini menjadi sumber sejarah tervalid yang banyak
diakses oleh para peneliti sejarah.

5.
 Perjalanan Hayam Wuruk
Raja paling terkenal dari Majapahit yakni Hayam Wuruk juga dikisahkan dalam
kitab Negarakertagama ini bahkan sudah dikisahkan sejak berkunjung ke berbagai
daerah kekuasannya di Jawa Timur hingga daftar candi-candi yang sudah dibuat.
 Kehidupan Budaya di Majapahit
Selain dari kisah raja, isi kitab Negarakertagama juga memperlihatkan kehidupan
budaya dari masyarakat Majapahit baik dari keagamaan hingga upacara-upacara sakral
salah satunya upacara Srrada untuk menghormati roh Gayatri hingga mampu
menambah kesaktian raja.

3. Prasasti-prasasti sesudah tahun 1248 M.

Prasasti Singhasari, yang bertarikh tahun 1351 M, ditemukan di Singasari,


Kabupaten Malang, Jawa Timur dan sekarang disimpan di Museum Gajah. Ditulis
dengan Aksara Jawa.

Gambar 1.4 ( prasasti Singasari )

Prasasti ini ditulis untuk mengenang pembangunan sebuah caitya atau candi
pemakaman yang dilaksanakan oleh Mahapatih Gajah Mada. Paruh pertama
prasasti ini merupakan pentarikhan tanggal yang sangat terperinci, termasuk
pemaparan letak benda-benda angkasa. Paruh kedua mengemukakan maksud
prasasti ini, yaitu sebagai pariwara pembangunan sebuah caitya.

6.
B. Silsilah Kerajaan Singasari
1. GENERASI PERTAMA
Pada generasi pertama ini diwarnai dengan pembunuhan yg dilakukan Ken
Arok terhadap tumapel Tunggul Ametung sehingga Arok berkesempatan
mendirikan sebuah kerajaan baru bernama Singasari.tapi pembunuhan tidak hanya
disana, korban keris pusaka pemberian mpu gandring kelak akan berjumlah 7
orang.
Ken Arok beristri Ken Dedes mempunyai keturunan :

 Mahisa Wongga Teleng ( Raja Kediri)


 Panji Saprang
 Agnibaya
 Dewi Rimba

Tunggul Ametung beristri Ken Dedes mempunyai keturunan:

 Anusapati (Raja ke-2 Singasari) Anusapati membunuh bapak tirinya,Ken


Arok dan akhirnya menjadi Raja kedua Singasari

Ken Arok beristri Ken Umang mempunyai keturunan :

 Panji Tohjaya (Raja ke-3 Singasari) Tohjaya membunuh Anusapati saudara


tirinya untuk membalaskan dendam sang ayah yaitu Ken Arok dan Tohjaya
pun menjadi Raja ketiga Singasari

 Sudhatu
 Wregda
 Dewi Rambi

2. GENERASI KEDUA
Generasi kedua diwarnai dengan bergabungnya anak keturunan Anusapati
anak Ken Dedes dengan Tunggul Ametung dengan anak keturunan Mahisa
Wongga Teleng anak Ken Dedes dengan Ken Arok ,mereka mengambil tahta
kerajaan dengan membunuh raja Tohjaya anak Ken Umang,mereka pun bahu
membahu memimpin Singasari.
Anusapati mempunyai anak
 Ranggawuni (Raja ke-4 Singasari) Ranggawuni lah yang  membunuh
Tohjaya dan ia pun bertahta sebagai Raja keempat di Singasari .

Mahisa Wongga Teleng mempunyai anak

 Mahisa Cempaka
 Waning Hyung (Permaisuri ke 4 Singasari) 7.

3. GENERASI KETIGA
Generasi ketiga diwarnai dengan bersatunya darah Ken Arok dan Tunggul
Ametung dalam diri Seorang Sri Kertanegara.Kertanegara adalah raja terbesar
Singasari yang berhasil menaklukan pulau Swarnabumi(sumatera) ke dalam
kekuasaan Singasari . Di generasi ini pula muncul cikal bakal Raja Majapahit yaitu
anak Dyah Lembu Tal ,Raden Sangrama Wijaya.

RANGGAWUNI MENIKAH dengan WANING HYUNG mempunyai


keturunan :
 Sri Kertanegara (Raja ke-5 Singasari) Kertanegara merupakan keturunan
pertama yang mengandung darah Tunggul Ametung dan Ken Arok

MAHISA CEMPAKA MEMPUNYAI ANAK


Dyah Lembu Tal , dia bekerjasama bahu membahu bersama Kertanegara
membangun Singasari.

4. GENERASI KEEMPAT

Generasi keempat kerajaan Singasari merupakan generasi Pertama Majapahit


ditandai oleh sang pendiri Majapahit ,Sangrama Wijaya. di zaman generasi
keempat Kediri dipimpin oleh Jayakatwang berhasil menaklukan kerajaan
Singasari yang saat itu sedang lengah karena pasukannya sedang melakukan
ekspedisi di Indonesia Timur. Jayakatwang pun duduk bertahta di Singasari selama
setahun sebelum Sangrama Wijaya berhasil menaklukan Kediri dan mendirikan
Majapahit.

DYAH LEMBU TAL MENIKAH DENGAN RAKEYAN JAYADARMA


(PUTRA MAHKOTA KERAJAAN PAJAJARAN) SANGRAMA WIJAYA
( Pendiri Sekaligus Raja Pertama Majapahit)

C. Sistem Pemerintahan Kerajaan Singasari

Ada dua versi yang menyebutkan silsilah kerajaan Singasari alias Tumapel ini.
Versi pertama adalah versi Pararaton yang informasinya didapat dari Prasasti Kudadu.
Pararaton menyebutkan Ken Arok adalah pendiri Kerajaan Singasari yang digantikan
oleh Anusapati (1247–1249 M). Anusapati diganti oleh Tohjaya (1249–1250 M), yang
diteruskan oleh Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250–1272 M). Terakhir adalah
Kertanegara yang memerintah sejak 1272 hingga 1292 M. Sementara pada versi
Negarakretagama, raja pertama Kerajaan Singasari adalah Rangga Rajasa Sang
Girinathapura (1222–1227 M). Selanjutnya adalah Anusapati, yang dilanjutkan
Wisnuwardhana (1248–1254 M). Terakhir adalah Kertanagara (1254–1292 M). Data
ini didapat dari prasasti Mula Malurung.
8.

1. Ken Arok (1222–1227 M)

Pendiri Kerajaan Singasari adalah Ken Arok yang sekaligus juga menjadi Raja
Singasari yang pertama dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi.
Munculnya Ken Arok sebagai raja pertama Singasari menandai munculnya suatu
dinasti baru, yakni Dinasti Rajasa (Rajasawangsa) atau Girindra (Girindrawangsa).
Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun (1222–1227 M). Pada tahun 1227 M,
Ken Arok dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati (anak tiri Ken Arok). Ken Arok
dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan Siwa–Buddha.

2. Anusapati (1227–1248 M)

Dengan meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan Singasari jatuh ke tangan
Anusapati. Dalam jangka waktu pemerintahaannya yang lama, Anusapati tidak banyak
melakukan pembaharuan-pembaharuan karena larut dengan kesenangannya
menyabung ayam. Peristiwa kematian Ken Arok akhirnya terbongkar dan sampai juga
ke Tohjoyo (putra Ken Arok dengan Ken Umang). Tohjoyo mengetahui bahwa
Anusapati gemar menyabung ayam sehingga diundangnya Anusapati ke Gedong Jiwa
(tempat kediamanan Tohjoyo) untuk mengadakan pesta sabung ayam. Pada saat
Anusapati asyik menyaksikan aduan ayamnya, secara tiba-tiba Tohjoyo menyabut
keris buatan Empu Gandring yang dibawanya dan langsung menusuk Anusapati.
Dengan demikian, meninggallah Anusapati yang didharmakan di Candi Kidal.

3. Tohjoyo (1248 M)

Dengan meninggalnya Anusapati maka tahta Kerajaan Singasari dipegang oleh


Tohjoyo. Namun, Tohjoyo memerintah Kerajaan Singasari tidak lama sebab anak
Anusapati yang bernama Ranggawuni berusaha membalas kematian ayahnya. Dengan
bantuan Mahesa Cempaka dan para pengikutnya, Ranggawuni berhasil menggulingkan
Tohjoyo dan kemudian menduduki singgasana.

4. Ranggawuni (1248–1268 M)
Ranggawuni naik takhta Kerajaan Singasari pada tahun 1248 M dengan gelar Sri
Jaya Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (anak dari Mahesa Wongateleng) yang
diberi kedudukan sebagai ratu angabhaya dengan gelar Narasinghamurti.
Ppemerintahan Ranggawuni membawa ketenteraman dan kesejahteran rakyat
Singasari. 9.

Pada tahun 1254 M Wisnuwardana mengangkat putranya yang bernama


Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda) dengan maksud mempersiapkannya menjadi
raja besar di Kerajaan Singasari. Pada tahun 1268 Wisnuwardanameninggal dunia dan
didharmakan di Jajaghu atau Candi Jago sebagai Buddha Amogapasa dan di Candi
Waleri sebagai Siwa.

5. Kertanegara (1268-1292 M)

Kertanegara adalah Raja Singasari terakhir dan terbesar karena mempunyai cita-
cita untuk menyatukan seluruh Nusantara. Ia naik takhta pada tahun 1268 dengan gelar
Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Dalam pemerintahannya, ia dibantu oleh tiga
orang mahamentri, yaitu mahamentri i hino, mahamentri i halu, dan mahamenteri i
sirikan. Untuk dapat mewujudkan gagasan penyatuan Nusantara, ia mengganti pejabat-
pejabat yang kolot dengan yang baru, seperti Patih Raganata digantikan oleh Patih
Aragani. Banyak Wide dijadikan Bupati di Sumenep (Madura) dengan gelar Aria
Wiaraja. Setelah Jawa dapat diselesaikan, kemudian perhatian ditujukan ke daerah lain.
Kertanegara mengirimkan utusan ke Melayu yang dikenal dengan nama Ekspedisi
Pamalayu 1275 yang berhasil menguasai Kerajaan Melayu. Hal ini ditandai dengan
pengirimkan Arca Amoghapasa ke Dharmasraya atas perintah Raja Kertanegara.

Selain menguasai Melayu, Singasari juga menaklukan Pahang, Sunda, Bali,


Bakulapura (Kalimantan Barat), dan Gurun (Maluku). Kertanegara juga menjalin
hubungan persahabatan dengan raja Champa,dengan tujuan untuk menahan perluasaan
kekuasaan Kubilai Khan dari Dinasti Mongol. Kubilai Khan menuntut raja-raja di
daerah selatan termasuk Indonesia mengakuinya sebagai yang dipertuan. Kertanegara
menolak dengan melukai muka utusannya yang bernama Mengki. Tindakan
Kertanegara ini membuat Kubilai Khan marah besar dan bermaksud menghukumnya
dengan mengirimkan pasukannya ke Jawa. Mengetahui sebagian besar pasukan
Singasari dikirim untuk menghadapi serangan Mongol maka Jayakatwang (Kediri)
menggunakan kesempatan untuk menyerangnya. Serangan dilancarakan dari dua arah,
yakni dari arah utara merupakan pasukan pancingan dan dari arah selatan merupakan
pasukan inti.

Pasukan Kediri dari arah selatan dipimpin langsung oleh Jayakatwang dan
berhasil masuk istana dan menemukan Kertanagera berpesta pora dengan para
pembesar istana. Kertanaga beserta pembesar-pembesar istana tewas dalam serangan
tersebut. 9.

Ardharaja berbalik memihak kepada ayahnya (Jayakatwang), sedangkan Raden


Wijaya berhasil menyelamatkan diri dan menuju Madura dengan maksud minta
perlindungan dan bantuan kepada Aria Wiraraja. Atas bantuan Aria Wiraraja, Raden
Wijaya mendapat pengampunan dan mengabdi kepada Jayakatwang. Raden Wijaya
diberi sebidang tanah yang bernama Tanah Tarik oleh Jayakatwang untuk ditempati.
Dengan gugurnya Kertanegara maka Kerajaan Singasari dikuasai oleh Jayakatwang.
Ini berarti berakhirnya kekuasan Kerajaan Singasari. Sesuai dengan agama yang
dianutnya, Kertanegara kemudian didharmakan sebagai Siwa––Buddha (Bairawa) di
Candi Singasari. Arca perwujudannya dikenal dengan nama Joko Dolog yang sekarang
berada di Taman Simpang, Surabaya.

D. Kehidupan di Kerajaan Singasari

Dalam kehidupan ekonomi, walaupun tidak ditemukan sumber secara jelas. Ada
kemungkinan perekonomian ditekankan pada pertanian dan perdagangan karena
Singasari merupakan daerah yang subur dan dapat memanfaatkan sungai Brantas dan
Bengawan Solo sebagai sarana lalu lintas perdagangan dan pelayaran.

Dari segi sosial, kehidupan masyarakat Singasari mengalami masa naik turun.
Ketika Ken Arok menjadi Akuwu di Tumapel, dia berusaha meningkatkan kehidupan
masyarakatnya. Banyak daerah-daerah yang bergabung dengan Tumapel. Namun pada
pemerintahan Anusapati, kehidupan sosial masyarakat kurang mendapat perhatian
karena ia larut dalam kegemarannya menyabung ayam. Pada masa Wisnuwardhana
kehidupan sosial masyarakatnya mulai diatur rapi. Dan pada masa Kertanegara, ia
meningkatkan taraf kehidupan masyarakatnya. Upaya yang ditempuh Raja Kertanegara
dapat dilihat dari pelaksanaan politik dalam negeri dan luar negeri.
Politik Dalam Negeri:
1. Mengadakan pergeseran pembantu-pembantunya seperti Mahapatih
Raganata digantikan oleh Aragani, dll.
2. Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat putra
Jayakatwang (Raja Kediri) yang bernama Ardharaja menjadi menantunya.
3. Memperkuat angkatan perang.
10.

Politik Luar Negeri:


1. Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu untuk menguasai Kerajaan melayu serta
melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka.
2. Menguasai Bali.
3. Menguasai Jawa Barat.
4. Menguasai Malaka dan Kalimantan.
Berdasarkan segi budaya, ditemukan candi-candi dan patung-patung diantaranya
candi Kidal, candi Jago, dan candi Singasari. Sedangkan patung-patung yang
ditemukan adalah patung Ken Dedes sebagai Dewa Prajnaparamita lambing
kesempurnaan ilmu, patung Kertanegara dalam wujud patung Joko Dolog, dan patung
Amoghapasa juga merupakan perwujudan Kertanegara (kedua patung kertanegara
baik patung Joko Dolog maupun Amoghapasa menyatakan bahwa Kertanegara
menganut agama Buddha beraliran Tantrayana).

1. Kehidupan Sosial
Ketika Ken Arok menjadi akuwu di Tumapel, ia berusaha meningkatkan kehidupan
masyarakatnya. Kehidupan masyarakat menjadi lebih terjamin. Terjaminnya kehidupan
sosial masyarakat Tumapel ini mengakibatkan bergabungnya daerah-daerah yang
terletak di sekitar daerah Tumapel. Keadaan seperti ini mengakibatkan kaum
Brahmana kediri yang menentang Raja Kertajaya melarikan diri ke Tumapel dan
meminta perlindungan kepada Ken Arok. Perhatian Ken Arok kepada segi-segi
kehidupan sosial masyarakatnya sangat besar, sehinga rakyatnya dapat hidup dengan
aman dan mencapai tingkat kesejahteraan.
Namun, setelah pemerintah Anusapati, kehidupan sosial masyarakat kurang
mendapat perhatian, karena Anusapati larut dengan kegemarannya sendiri, yaitu
menyambung ayam. Barulah pada masa pemerintahan Wisnuwardhana, kehidupan
sosial masyarakat Kerajaan Singasari mulai diatur rapi. Ha-hak rakyat dipulihkan
kembali. Raktyat dapat hidup tentram dan damai. Keadaaan tersebut juga terjadi pada
masa pemerintaha Raja Kertanegara. Raja Kertanegara berusaha untuk menstabilkan
keadaan di dalam negeri Kerajaan Singasari denga menigkatkan taraf kehidupan
masyarakatnya, sebelum melancarkan politik luar negerinya untuk mencapai cita-cita
persatuan nusantara.
2. Kehidupan Ekonomi
Kehidupan ekonomi semenjak berdirinya Kerajaan Singasari tidak jelas diketahui.
Akan tetapi, mengingat Kerajaan Singasari bepusat di Jawa Timur, yaitu di tepi sungai
Brantas, kemungkian masalah perekonomiannya tidak jauh berbeda dari kerajaan
terdahulunya, yaitu secara langsung maupun tidak langsung rakyatnya pun ikut ambil
11.
bagian dalam dunia pelayaran. Keadaan ini juga didukung oleh hasil-hasil bumi
yang sangat besar hasilnya bagi rakyat Jawa Timur.
Raja Kertanegara berusaha menguasai jalur perdagangan di selat malaka.
Penguasaan jalur pelayaran perdagangan atas selat malaka itu, bertujuan untuk
membangun dan mengembangkan aktifitas perekonomian kerajaannya. Denga kata
lain, Raja Ketanegara berusaha untuk menarik perhatian para pedagang untuk
melakukan kegiatannya di wilayah erajaan Singasari.

3. Kehidupan Budaya
Gambaran perkembangan kebudayaan sejak berdirinya kerajaan Singasari terlihat
dari ditemukannya peninggalan berupa candi-candi dan patung-patung yang dibangun
dari zaman kekusasaan Kerajaan Singasari, diantaranya candi Kidal, candi Jago, dan
candi Singasari. Sedangkan patung-patung yang berhasil ditemukan adalah patung Ken
Dedes sebagai Dewi Prajnaparamita lambang kesempurnaan ilmu, patung Kertanegara
dalam wujud patung Joko Dook yang ditemukan dekat Surabaya, dan patung
Amoghapasa juga merupakan perwujudan Raa Kertanegara yang dikirim ke
Dharmacraya ibukota Kerajaan Melayu(patung Amoghapasa dapat dilihat dari musem
Nasional atau Museum Gajah Jakarta).
Kedua perwujudan patung Raja Kertanegara baik patung Joko Dolok maupun
patung Amoghapasa menyatakan bahwa Raja Kertanegara menganut agama Budha
beraliran Tantrayana(Tantriisme).  

E. Masa Kejayaan Kerajaan Singasari


1. Melaksanakan Politik dalam negeri untuk menstabilkan pemerintahan, antara lain:
a. Memecat Mapatih Raganatha
b. Mengangkat Banyak Wide
c. Mengangkat Jayakatwang menjadi raja kecil di Kediri untuk menghidari
perselisihan Kertanegara dengan keturunan Raja Kediri
d. Mengambil Ardharaja, putra Jayakatwang, sebagai menantu
e. Mengambil Raden Wijaya, cucu Mahisa Cempaka, sebagai menantu
f. Memperkuat angkatan perang, baik prajurit darat maupun laut, lengkap dengan
segala persenjataannya.
g. Menumpas pemberontakan Bhayaraja tahun 1270 dan Mahesa Rangkah tahun
1280.
h. Mengangkat seorang kepala agama Buddha dan seorang brahmana untuk
mendampingi raja.
2. Melaksanakan Politik luar negeri antara lain :
a. Stabilisasi daerah-daerah di Nusantara, dalam arti mempersatukan seluruh
Nusantara yang dipimpin Kerajaan Singasari.
b. Mengurangi pengaruh dari dua kerajaan besar yang merupakan lawan-lawan
politik Singasari, yaitu Kerajaan Sriwijaya dan Cina Mongol.

12.
Kertanegara (1250 M)
Pada masa pemeritahannya, Singasari mengalami masa masa kejayaan. Tindakan yang
dilakukan oleh kertanegara, yaitu:
1. Mengangkat Apanji Argani menggantikan patih Raganata yang sudah tua.
2. Mengangkat arya wiraraja menjadi Adipati madura.
3. Raden Wijaya keturunan lembu tal dijadikan menantunya.
4. Berbuat baik terhadap lawan politiknya, antara lain jayakatwang keturunan kediri
diangkat menjadi raja kecil kediri.
5. Memperkuat angkatan perang.
6. Mempersatukan Nusantara dengan ekpedisi pamalayu dengan maksut agar melayu
mengakui kekuasaannya.
7. Dalam politik luar negeri, ia berusaha memperkuat pertahanan Singasari dalam
menghadapi serangan kubilai khan.
8. Menggantikan nama ibukota Kutaraja menjadi Singasari.

Kubilai Khan mengirim utusan kepada kertanegara agar tunduk kepada kertanegara
agar tunduk kepada mongol, yaitu tahun 1280, 1289. Namun, kertanegara tidak mau
tunduk, bahkan mengirim kembali utusan kubilai Khan (mengChi) setelah dipotong
telinganyan. Tindakan menyiapkan pasukannya untuk menyerang Singasari. namun ketika
kubilai Khan datang ke jawa, Kertanegara sudah gugur karena serangan jayakatwang pada
tahun 1292 M.

1. Perkembangan Politik Pemerintahan


Untuk membentuk pemerintahan yang kuat Kertanegara membentuk badan-badan
yang terdiri atas :
o Raja : Penguasa tertinggi
o Penasihat Rakryam : Hino, Rakryam i Sirikan, dan Rakryam i Halu
o Pembantu pemerintah :
a) Penjabat tinggi : Rakryan Mapatih, Rakryan Demung dan Rakryan
Kanuruhan
b) Pegawai-pegawai rendahan
Pengertian pejabat pemerintah juga dilakukan untuk menjaga stabilitas
politik, yaitu kepada penjabat yang tak setuju dengan cita-cita Kertanegara, yaitu :
a) Patih Raganata (Kebo Arema) diganti dengan Aragani.
b) Banyak wide dipindahkan ke Madura menjadi Bupati Sumenep dengan nama
Arya Wiraraja.
2. Kehidupan Agama
Masa pemerintahan Kertanegara, agama Hindi dan Budha berkembang
baik. Bahkan terjadi Sinkretisme (campuran dari tradisi) antara agama Hindu dan
Budha menjadi bentuk Syiwa-Budha.
Kerajaan Kediri menyerbu istana Kertanegara karena waktu itu banyak
pasukan Singosari yang dikirim ke berbagai daerah kerena Kertanegara sedang
berusaha memperluas wilayah dan mencari dukungan. Maka untuk melawan
pasukan Jayakatwang , Kertanegara mengirim pasukan di bawah Raden Wijaya dan
Pangeran Ardaraja. Ardaraja adalah anak Jayakatwang dan menantu Kertanegara.
Namun akhirnya Kertanegara tewas. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1292 M. 13.
Jenazah Kertanegara kemudian dicandikan di 2 tempat yaitu, di Candi Jawidi
Pandaan dan di Candi Singosari di daerah Singosari, Malang.
3. Perluasan Daerah Singosari
Ia menginginkan perluasan wilayah hingga ke seluruh Nusantara. Beberapa
daerah berhasil ditaklukan meliputi Bali, Kalimantan Barat Daya, Maluku, Sunda
dan Palang.
Tahun 1275 M, ia melakukan ekspedisi Pamalayu di bawah pimpinan
Mahesa Anabrang (Kebo Anabrang) untuk menguasai Sriwijya untuk
menguasainya harus melalui daerah sekitarnya termasuk bersahabat dan
menanamkan pengaruh Singosari di Melayu. Sebagai persahabatan ia
menghadiahkan patung Amogaputra pada penguasa Melayu
Dalam memperkuat politik luar negerinya, Kertanegara menjalin hubungan
dengan kerajaan-kerajaan lain dari luar Kepulauan Indonesia misal dengan Raja
Jayasingawarman III dan Kerajaan Campa.
Kertanegara memandang Cina sebagai saingan terakhir. Pada tahun 1289 M
datang utusan Cina yang dipimpin Oleh Mengki. Kertanegara marah, Mengki
disakiti dan b disuruh kembali ke Cina. Hal inilah yang membuat marah Kaisar
Cina dan berencana membalas tindakan Kertanegara.
F. Runtuhnya Kerajaan Singasari
1) Memandang Cina Mongol sebagai saingan dengan menolak utusan Cina Mongol
dan mempermalukannya. Sehingga Cina-Mongol menyerang Singasari.
2) Ketika tentara Mongol hendak menyerang, pasukan Singasari disiagakan dan
dikirim ke berbagai daerah di Laut Jawa dan Laut Cina Selatan sehingga
pertahanan di ibu kota lemah.
3) Penyerangan pasukan Kediri yang kemudian berhasil menduduki istana dan
membunuh Kertanegara.
Setelah wafat, Kertanegara dimakamkan di dua tempat, yaitu di Candi Sin kejayaan
Singasari dan Candi Jawi.Wafatnya Kertanegara menakhiri kejayaan Singasari. Berikut
ini sabab-sebab runtuhnya Singasari:
 Pengkhianatan Ardaraja ( cucu dari kertarajaya) yang mempunyai dendam
terhadap Ken Arok.
 Penyerangan jayakatwang yang ingin menguasai Singasari untk membalas
kehancuran Kediri.
 Kertanegara terlalu menitikberatkan pada usaha perlasa wilayah di lar pulau
Jawa dan kurang memerhatikan politik dalam negeri.
 Kartanegara terlalu percaya kepada lawan-lawan politiknya.
14.
Kehidupan politik Singasari diwarnai oleh kudeta berdarah. Kehidupan ekonomi
Sinagasari bersumber dari pertanian dan perdagangang karena dilalui Sungai Bengawan
Solo dan Sungai Brantas.
Kerajaan Singasari bisa dikatakan berlangsung singkat. Hal ini terkait dengan
adanya sengketa yang terjadi dilingkup istana kerajaan yang kental dengan nuansa
perebutan kekuasaan. Pada saat itu Kerajaan Singasari sibuk mengirimkan angkatan
perangnya ke luar Jawa. Akhirnya Kerajaan Singasari mengalami keropos di bagian dalam.
Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan Jayakatwang bupati Gelang-Gelang, yang
merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanegara sendiri. Dalam
serangan itu Kertanegara mati terbunuh. Setelah runtuhnya Singasari, Jayakatwang
menjadi raja dan membangun ibu kota baru di Kediri. Riwayat Kerajaan Tumapel-
Singasari pun berakhir.

G. PeninggalanKerajaan Singasari

1) Candi Singosari
Candi ini berlokasi di
Kecamatan Singosari,Kabupaten
Malang dan terletak lembah di
antara Pegunungan Tengger dan
Gunung Arjuna.
Berdasarkan
penyebutannya pada Kitab
Negarakertagama serta Prasasti
Gajah Mada yang bertanggal 1351 M di halaman komplek candi, candi ini
merupakan tempat "pendharmaan" bagi raja Singasari terakhir, Sang Kertanegara,
yang mangkat(meninggal) pada tahun 1292 akibat istana diserang tentara Gelang-
gelang yang dipimpin oleh Jayakatwang. Kuat dugaan, candi ini tidak pernah
selesai dibangun.
2) Candi Jago
    Arsitektur Candi Jago disusun seperti teras
punden berundak. Candi ini cukup unik,
karena bagian atasnya hanya tersisa sebagian
dan menurut cerita setempat karena tersambar
petir. Relief-relief Kunjarakarna dan
Pancatantra dapat ditemui di candi ini. Sengan
keseluruhan bangunan candi ini tersusun atas
bahan batu andesit.

15.
3) Candi Sumberawan
     Candi Sumberawan merupakan
satu-satunya stupa yang ditemukan di
Jawa Timur. Dengan jarak sekitar 6
km dari Candi Singosari, Candi ini
merupakan peninggalan Kerajaan
Singasari dan digunakan oleh umat
Buddha pada masa itu. Pemandangan
di sekitar candi ini sangat indah karena terletak di dekat sebuah telaga yang sangat
bening airnya. Keadaan inilah yang memberi nama Candi Rawan.

4) Arca Dwarapala
 

Arca ini berbentuk Monster dengan ukuran


sangat besar. Menurut penjaga situs sejarah ini,
Dwarapala merupakan pertanda masuk ke
wilayah kotaraja, namun hingga saat ini tidak
ditemukan secara pasti dimanan letak kotaraja
Singhasari

5) Prasasti Manjusri
Prasasti Manjusri merupakan manuskrip yang dipahatkan pada bagian
belakang Arca Manjusri, bertarikh 1343, pada awalnya ditempatkan di Candi Jago
dan sekarang tersimpan di Museum Nasional Jakarta
6) Prasasti Mula Malurung
     Prasasti Mula Malurung adalah piagam pengesahan penganugrahan desa Mula
dan desa Malurung untuk tokoh bernama Pranaraja. Prasasti ini berupa lempengan-
lempengan tembaga yang diterbitkan Kertanagara pada tahun 1255 sebagai raja
muda di Kadiri, atas perintah ayahnya Wisnuwardhana raja Singhasari.

     Kumpulan lempengan Prasasti Mula Malurung ditemukan pada dua waktu yang
berbeda. Sebanyak sepuluh lempeng ditemukan pada tahun 1975 di dekat kota
Kediri, Jawa Timur. Sedangkan pada bulan Mei 2001, kembali ditemukan tiga
lempeng di lapak penjual barang loak, tak jauh dari lokasi penemuan sebelumnya.
Keseluruhan lempeng prasasti saat ini disimpan di Museum Nasional Indonesia,
Jakarta.

16.
7) Prasastri Singasari
  Prasasti Singosari, yang bertarikh tahun 1351 M,
ditemukan di Singosari, Kabupaten Malang, Jawa
Timur dan sekarang disimpan di Museum Gajah dan
ditulis dengan Aksara Jawa.  Prasasti ini ditulis
untuk mengenang pembangunan sebuah caitya atau
candi pemakaman yang dilaksanakan oleh Mahapatih
Gajah Mada. Paruh pertama prasasti ini merupakan
pentarikhan tanggal yang sangat terperinci,
termasuk pemaparan letak benda-benda angkasa.
Paruh kedua mengemukakan maksud prasasti ini,
yaitu sebagai pariwara pembangunan sebuah caitya.

8) Candi Jawi
Candi ini terletak di pertengahan jalan raya antara
Kecamatan Pandaan - Kecamatan Prigen dan Pringebukan.
Candi Jawi banyak dikira sebagai tempat pemujaan atau
tempat peribadatan Buddha, namun sebenarnya merupakan
tempat pedharmaan atau penyimpanan abu dari raja
terakhir Singhasari, Kertanegara. Sebagian dari abu
tersebut juga disimpan pada Candi Singhasari. Kedua candi
ini ada hubungannya dengan Candi Jago yang merupakan
tempat peribadatan Raja Kertanegara.
9) Prasasti Wurare
 Prasasti Wurare adalah sebuah prasasti
yang isinya memperingati penobatan arca
Mahaksobhya di sebuah tempat bernama
Wurare (sehingga prasastinya disebut Prasasti
Wurare). Prasasti ditulis dalam bahasa
Sansekerta, dan bertarikh 1211 Saka atau 21
November 1289. Arca tersebut sebagai
penghormatan dan perlambang bagi Raja
Kertanegara dari kerajaan Singhasari, yang dianggap oleh keturunannya telah
mencapai derajat Jina (Buddha Agung). Sedangkan tulisan prasastinya ditulis
melingkar pada bagian bawahnya.

17.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Jadi perjalanan kerajaan Singasari bisa dikatakan berlangsung singkat. Hal ini
terkait dengan adanya sengketa yang terjadi dilingkup istana kerajaan yang kental
dengan nuansa perebutan kekuasaan. Pada saat itu Kerajaan Singasari sibuk
mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa. Akhirnya Kerajaan Singasari
mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan
Jayakatwang bupati Gelang-Gelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus
besan dari Kertanegara sendiri. Dalam serangan itu Kertanegara mati terbunuh. Setelah
runtuhnya Singasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota baru di
Kediri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singasari pun berakhir.

B. Saran

1. Perlu adanya penjelasan lebih tentang sejarah Kerajaan Singasari.

2. Perlu dikembangkannya materi pokok sejarah Kerajaan Singasari ini.

18.
DAFTAR PUSTAKA

Singasari kingdom (2011) https://upload. wikimedia.org /wikipedia/commons/a/a2


/Singhasari_Kingdom_id.svg diakses pada 31 Oktober 2018
Makalah sejarah kerajaan Singasari (2015) http://anaktujuhsembilan.blogspot.com
/2015/04/ makalah-sejarah-kerajaan-Singasari.html diakses pada 31
Oktober 2018
Kerajaan Singasari (2018) https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Singasari diakses
pada 31 Oktober 2018
Sejarah puri pemecutan (2010) http://sejarah-puri-pemecutan.blogspot.com/
2010/01/kitab-pararaton_10.html diakses pada 31 Oktober 2018
http://jackseparo.com/isi-kitab-negarakertagama-karya-empu-prapanca/ diakses pada
31 Oktober 2018
Prasasti Singhasari 1351 (2018) https://id.wikipedia.org/ wiki/Prasasti_Singhasari
1351 diakses pada 31 Oktober 2018
Kerajaan singasari (2018) http://www.anneahira.com/kerajaan-singasari.htm diakses
pada 31 Oktober 2018
Pengertian sejarah singasari (2018) http://www.google.com/#q =pengertian
+sejarah+singasari diakses pada 31 Oktober 2018
Gambar kitab (2018) https://docs.google.com/document/d/1-X-WQ0M-
dcKIliCUw_VSe5o0qLssUNwj5hWlSQxeMr4/edit?pli=1 diakses pada 31
Oktober 2018

19.

Anda mungkin juga menyukai