Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KERAJAAN BALI
GURU PEMBIMBING :
Ara Muswara, S.Pd

Disusun oleh :
1. Amelia Damayanti 7. Liona Oxa
2. Imelda Sri Astuti 8. Selvi Nur Agustin
3. Windi S 9. Via Aulia
4. Fazri Nurpadilah 10. Sentya
5. Febria Malika 11 Siti Salwa
6. Sindy Nurwahidah

SMK KESEHATAN
BHAKTI KENCANA SUKARAJA
2022
JL RAYA KARANGNUNGGAL
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan Makalah ini.
Dalam pembuatan tugas ini, banyak kesulitan yang kami alami terutama
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan sumber-sumber info yang masih terbilang
terbatas. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari semua pihak akhirnya tugas ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini, khususnya para
rekan-rekan.Terimakasih juga tak lupa saya haturkan kepada Guru Mata Pelajaran yang
telah memberikan saya tugas ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan tugas yang kami buat ini yang
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami memohon maaf apabila ada
kekurangan ataupun kesalahan. Kritik dan saran sangat diharapkan agar tugas ini menjadi
lebih baik serta berdaya guna dimasa yang akan datang.

Tasikmalaya, 18 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
A. Kerajaan Bali................................................................................. 3
B. Letak Kerajaan Bali....................................................................... 4
C. Raja-Raja Bali................................................................................ 4
D. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Bali ............................................. 5
E. Penyebab Kejayaan Kerajaan Bali................................................. 7
F. Penyebab Mundurnya Kerajaan Bali............................................. 8
BAB III PENUTUP............................................................................................ 9
A. Kesimpulan.................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bali adalah tempat berkembangnya agama Hindu dan Hampir seluruh


Masyarakatnya menjadi penganutnya. Agama Hindu di Bali mulai tumbuh dan
berkembang sejak abad ke – 8, bersamaan dengan pertumbuhan agama Hindu di Jawa
Tengah, Agama Hindu banyak pengaruhnya terhadap kebudayaan setempat, juga
terhadap sistem pemerintah.
Berita Cina menyebutkan pada abad ke – 7 ada daerah Dwapatan (Bali) yang
mempunyai adat yang sama dengan Jawa (Holing). Prsasti Bali 804 Caka (882 M)
menyebutkan pemberian izin pembuatan pertapaan di bukit Kintamani. Prasasti
berangka tahun 896 caka (991 M) isinya menyebutkan tempat suci dan istana Raja
terletak di Singhamandawa dekat Sanur berhuruf Dewa Nagari dan Bali Kuno. Kitab
Usana Bali abad ke 16 menyebutkan Raja Jayapangus memerintah setelah Raja
Jayakusuma. Ia Raja penyelamat Bali yang terkena malapetakaa karena lupa
menjalankan ibadah Raja ini juga mendapat wahyu untuk melakukan upacara agama
kembali yang sekarangsebagai hari Galungan.
Kerajaan Bali terletak pada sebuah Pulau kecil yang tidak jauh dari daerah
Jawa Timur. Dalam perkembangan sejarahnya, Bali mempunyai hubungan erat dengan
Pulau Jawa. Karena letak pulau itu berdekatan, maka sejak zaman dulu mempunyai
hubungan yang erat. Bahkan ketika Kerajaan Majapahit runtuh, banyak rakyat
Majapahit yang melarikan diri dan menetap di sana. Sampai sekarang ada kepercayaan
bahwa sebagian dari masyarakat Bali dianggap pewaris tradisi Majapahit.

B. Rumusan Masalah
Adapun maksud dari makalah kami tentang Kerajaan Bali, yaitu :
1. jelaskan Sejarah Kerajaan Bali.
2. Jelaskan letak Kerajaan Bali.
3. Siapa saja raja-raja Kerajaan Bali.
4. Bagaimanakah kehidupan Kerajaan Bali.
5. Apakah penyebab kejayaan Kerajaan Bali.
6. Apakah penyebab kemunduran Kerajaan Bali.
1.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah kami tentang Kerajaan Bali, yaitu :
1. Untuk mengetahui sejarah Kerajaan Bali
2. Untuk mengetahui letak Kerajaan Bali
3. Untuk mengetahui raja-raja Kerajaan Bali
4. Untuk mengetahui kehidupan Kerajaan Bali
5. Untuk mengetahui penyebab kejayaan Kerajaan Bali
6. Untuk mengetahui penyebab kemunduran Kerajaan Bali
2.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Kerajaan Bali


Kerajaan Bali terletak di sebuah pulau yang tidak jauh dari daerah Jawa Timur,
tepatnya di sebelah timur Pulau Jawa, maka dalam perkembangan sejarahnya, Bali
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Pulau Jawa. Ketika kerajaan Majapahit
runtuh, banyak dari rakyat Majapahit yang melarikan diri kemudian menentap di Bali.
Sehingga sampai saat ini masih ada kepercayaan bahwa sebagian dari masyarakat Bali
adalah pewaris tradisi Majapahit.
Kerajaan Bali adalah sebuah kerajaan yang terletak di sebuah pulau berukuran
kecil yang tak jauh dari Pulau iassm berada di sebelah timur. Kerajaan ini berada di
sebuah pulau kecil yang dahulu masih dinamakan dengan Pulau Jawa sehingga ias
dikatakan pulau ini masih dianggap sebagai bagian dari Pulau Jawa.
Kerajaan ini pada umumnya menganut kepercayaan berupa agama Hindu walau
pada perkembangannya nanti ternyata tidak hanya agama Hindu yang dominan, tapi
juga kepercayaan-kepercayaan seperti iassm dan dinamisme. Ini ias terjadi karena
kentalnya budaya nenek moyang pada saat itu walau kerajaan ini sudah berdiri

3.
B. Letak Kerajaan Bali
Kerajaan Bali merupakan sebuah kerajaan yang terletak di sebuah pulau kecil
yang tak jauh dari Jawa Timur dengan nama yang sama. Kerajaan Bali umumnya
bercorak agama Hindu. Dalam perkembangan sejarahnya, Bali mempunyai hubungan
erat dengan Pulau Jawa karena letak kedua pulau ini berdekatan.
Bahkan ketika Kerajaan Majapahit runtuh, banyak rakyat Majapahit yang
melarikan diri dan menetap disana. Sampai sekarang ada kepercayaan bahwa sebagian
dari masyarakat Bali dianggap sebagai pewaris tradisi Majapahit.
Bali yang dikenal sebagai “Pulau Dewata” pada zaman duhulu kala, sebelum
kedatangan majapahit terdapat sebuah kerajaan yang muncul pertama kali di bali yaitu
sekitar 914 M yang diketahui dari sebuah prasasti yang ditemukan di desa blanjong
dekat Sanur yang memiliki pantai matahari terbit. Prasasti itu berangka tahun 836 saka
yang menyebutkan nama rajanya “Khesari Warmadewa” memiliki istana yang ada di
Singhadwala. Khesari Warmadewa adalah Ugrasena pada tahun 915 M - 942 M.
Setelah meninggal, Abu dari jenasah dari raja Ugrasena dicandikan di Air
Madatu, lalu beliau digantikan oleh mahkota Jayasingha Warmadewa (960 M - 975 M).
Dikatakan bahwa raja Jayasingha membangun dua pemandian di desa Manukraya, yang
letaknya sekarang. Pusat Kerajaan Bali pertama di Singhamandawa. Raja pertama Sri
Ugranesa. Beberapa prasasti yang ditemukan tidak begitu jelas menggambarkan
bagaimana pergantian diantara 1 keluarga raja dengan keluarga raja yang lain. Prasasti
yang ditemukan di Jawa Timur hanya menerangkan bahwa Bali pernah
dikuasaiSingasari pada abad ke – 10 & Majapahit abad ke – 14.

C. Raja-raja Kerajaan Bali


1. Khesari Warmadewa yang beristana di Singhadwala menurunkan Wangsa
Warmadewa
2. Ugrasena
3. Raja Haji Tabanendra Warmadewa ia di candikan di Air Mandu
4. Raja Jayasingha Wamadewa ia membangun pemandian di Desa Manukraya yaitu
Pemandian Tirta Empul dekat tampak Siring tahun 960
5. Raja Jayasadhu Warmadewa
6. Sri Maharaja Sri Wijaya Mahdewi
4.
7. Raja Udayana yang memerintah bersama istrinya yakni Gunapriyadarmapatni yang
melahirkan Airlangga, Marakata, Anak wungsu
8. Marakata bergelar Marakata Utungga Dewa yang di segani rakyatnya, ia
membangun bangunan suci di Gunung Kawi, Tampak Siring Bali 
9. Anak Wungsu, mengaku penjelmaan Wisnu yang masa pemerintahannya di bantu
10 senopati rakyat hidup dari bertani, binatang yang berharga adalah Kuda. Untuk
golongan pedagang laki-laki disebut Wanigrama dan untuk perempuan disebut
Wanigrami
10.Raja Walaprabuk. Raja Jayasakti, pada masa pemerintahanya ada dua kitab undang-
undang yakni Utara Widdi Balawan dan Raja Wacana (Rajaniti)
11.Jayapangus yang dikenal penyelamat negara karena mengajak rakyatnya kembali
melakukan upacara agama sehingga mendapat wahyu (Hari Galungan)

D. Kehidupan Kerajaan Bali


1. Kehidupan Politik
Nama Bali sudah lama dikenal dalam beberapa sumber kuno. Dalam berita
Cina abad ke-7 disebut adanya nama daerah yang bernama Dwa-pa-tan, yang
terletak disebelah timur Kerajaan Holing (Jawa). Menurut para ahli nama Dwa-pa-
tan ini sama dengan Bali. Adat istiadat penduduk Dwa-pa-tan ini sama dengan di
Holing, yaitu setiap bulan padi sudah dipetik, penduduknya menulis dengan daun
lontar, orang yang meninggal dihiasi dengan emas, dan ke dalam mulutnya
dimasukkan sepotong emas sertadiberi harum-haruman, kemudian mayat itu
dibakar.
Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan, pengaruh Buddha datang
terlebih dahulu dibandingkan dengan pengaruh Hindu. Prasasti yang berangka
tahun 882 M, menggunakan bahasa Bali menerangkan tentang pemberian i in
kepada para biksu untuk mendirikan pertapaan di Bukit Cintamani. Pengaruh
Hindu di Bali berasal dari JawaTimur, ketika Bali berada di bawah kekuasaan
Majapahit. Ketika Majapahit runtuh, adasebagian penduduk yang melarikan diri ke
Bali, sehingga banyak penduduk Bali sekarangyang menganggap dirinya keturunan
dari Majapahit.Prasasti yang menceritakan raja yang berkuasa di Bali ditemukan di
desa Blanjong, dekat Sanur. Dalam prasasti ini disebutkan bahwa raja yang
bernama KhesariWarmadewa, istananya terletak di Sanghadwala. Prasasti ini
ditulis dengan huruf Nagari(India) dan sebagian lagi berhuruf Bali Kuno, tetapi
berbahasa 5.
Sanskerta. Prasasti ini berangka tahun 914 M (836 saka), dalam
Candrasengkala berbunyi Khecara-wahni-murti.
Raja selanjutnya yang berkuasa adalah adalah Ugrasena pada tahun 915
M.Ugrasena digantikan oleh Tabanendra Warmadewa (955-967 M). Tabanendra
kemudian digantikan oleh Jayasingha Warmadewa, ia membangun dua buah
pemandian di desaManukraya. Pemandian ini merupakan sumber air yang
dianggap suci. Jayasinghakemudian digantikan oleh Jayasadhu Warmadewa yang
memerintah dari tahun 975-983M. Tidak banyak berita yang menceritakan masa
kekuasaannya.
2. Kehidupan Ekonomi
Kehidupan ekonomi yang berkembang di Bali adalah sektor pertanian. Hal
itudapat dibuktikan dengan kata-kata yang terdapat dalam berbagai prasasti
yangmenunjukkan usaha dalam sektor pertanian, seperti suwah, parlak (sawah
kering), gaga(ladang), kebwan (kebun), dan kaswakas (pengairan sawah).

3. Kehidupan Sosial Budaya


Struktur masyarakat Bali dibagi ke dalam empat kasta, yaitu Brahmana,
Ksatria, Waisya, dan Sudra. Tetapi pembagian kasta ini tidak seketat seperti di
India. Begitu puladalam pemberian nama awal pada anak-anak di lingkungan
masyarakat Bali memilikicara yang khas, yaitu:a. Wayan untuk anak pertama; b.
Made untuk anak kedua; c. Nyoman untuk anak ketiga;d. Ketut untuk anak
keempat.Tetapi ada juga nama Putu untuk panggilan anak pertama dari kasta
Brahmanadan Ksatria
4. Kepercayaan
Masyarakat Bali banyak mendapat pengaruh dari kebudayaan India,
terutamaHindu. Sampai sekarang, masyarakat Bali masih banyak yang menganut
agama Hindu. Namun demikian, agama Hindu yang mereka anut telah bercampur
dengan budayamasyarakat asli Bali sebelum Hindu. Masyarakat Bali sebelum
Hindu merupakankelompok masyarakat yang terikat oleh hubungan keluarga dan
memuja roh-roh nenek moyang yang mereka anggap dapat menolong dan
melindungi kehidupan keluarga yang masih hidup. Melalui proses sinkretisme ini,
lahirlah agama Hindu Bali yang bernama Hindu Dharma.

6.

E. Penyebab Kejayaan Kerajaan Bali


Kerajaan Bali Kuno, yang dahulu mengalami sebuah kemajuan pesat
disebutkan menjadi salah satu kerajaan termakmur, termasyhur dan dengan para
penguasanya yang sangat piawai menjaga kemakmuran, sangat menyayangi rakyat,
memperhatikan bidang-bidang spiritual dan kebudayaan karena dahulu masyarakatnya
dikenal sangat menjunjung budayanya sendiri seperti halnya diceritakan Kerajaan
Atlantis dengan tingkat perkembangan peradabannya yang memukau orang.

Banyak kisah digoreskan dalam catatan yang disebutkan dalam The Ancient
Kingdom of Bali Golden Era oleh para pengembara, pelaut dan pedagang dari berbagai
penjuru Nusantara, India maupun Tiongkok yaitu :

“tentang sebuah pulau kecil yang sangat indah dan memiliki kebudayaan serta
sistem pemerintahan yang sangat maju” 

Masa kejayaan Kerajaan Bali dalam refreshing blog juga disebutkan terjadi
pada saat Dharmodayana naik tahta. Pada masa Dharmodaya, kerajaan ini mengalami
kejayaan dengan ocial pemerintahan yang semakin jelas daripada sebelumnya.

Pada masa Dharmodayana ini, pihak kerajaan memperkuat hubungan tersebut


dengan mengawinkan Dharma Udayana dengan Mahendradata, putri dari raja
Makutawangsawardhana dari Jawa Timur. Hal ini akhirnya semakin memperkokoh
kedudukan kerajaan di antara Pulau ocialn Bali.

Bali Dwipa pun kembali mencapai jaman keemasan, karena semua bidang
kehidupan rakyat ditata kembali dengan baik seperti halnya 

 Hak dan kewajiban para bangsawan diatur, 


 Hukum dan peradilan adat/agama ditegakkan, 
 Prasasti-prasasti yang memuat silsilah leluhur tiap-tiap soroh/klan disusun. 
 Awig-awig Desa Adat pekraman dibuat, 
 Organisasi subak ditumbuh-kembangkan 
 dan kegiatan sosial keagamaan dll kembali ditingkatkan.

7.

F. Penyebab Kemunduran Kerajaan Bali


Dikisahkan seorang raja Bali yang saat itu bernama Raja Bedahulu atau yang
dikenal dengan nama Mayadenawa yang memiliki seorang patih yang sangat sakti
yang bernama Ki Kebo Iwa. Kedatangan Gadjah Mada dari kerajaan majapahit ke Bali
adalah ingin menaklukan Bali di bawah pimpinan Kerajaan Majapahit, namun karena
tidak mampu patih Majapahit itu mengajak Ki Kebo Iwa ke jawa dan disana disuruh
membuat sumur dan setelah sumur itu selesai Ki Kebo Iwa di kubur hidup-hidup
dengan tanah dan batu namun dalam lontar Bali Ki Kebo Iwa tidak dapat dibunuh
dengan cara yang mudah seperti itu. Tanah dan batu yang dilemparkan ke sumur balik
dilemparkan ke atas. Pada akhirnya dia menyerahkan diri sampai ia merelakan dirinya
untuk dibunuh baru dia dapat dibunuh. Setelah kematian Ki Kebo Iwa, Bali dapat
ditaklukan oleh Gadjah Mada pada tahun 1343.
1. Patih Kebo Iwa yang berhasil dibujuk untuk pergi ke Majapahit, sesampainya di
Majapahit Kebo Iwa dibunuh.
2. Patih Gajah Mada yang berpura-pura menyerah dan minta diadakan perundingan di
Bali, lalu ia menangkap raja Bali yaitu Gajah Waktra sehingga kerajaan Bali berada
di bawah kekuasaan Majapahit.
8.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kerajaan Bali terletak di sebuah pulau yang tidak jauh dari daerah Jawa Timur,
tepatnya di sebelah timur Pulau Jawa, maka dalam perkembangan sejarahnya, Bali
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Pulau Jawa. Ketika kerajaan Majapahit
runtuh, banyak dari rakyat Majapahit yang melarikan diri kemudian menentap di Bali.
Sehingga sampai saat ini masih ada kepercayaan bahwa sebagian dari masyarakat Bali
adalah pewaris tradisi Majapahit.
Kerajaan Bali adalah sebuah kerajaan yang terletak di sebuah pulau berukuran
kecil yang tak jauh dari Pulau Jawa dan berada di sebelah timur. Kerajaan ini berada di
sebuah pulau kecil yang dahulu masih dinamakan dengan Pulau Jawa sehingga bisa
dikatakan pulau ini masih dianggap sebagai bagian dari Pulau Jawa.
Kerajaan ini pada umumnya menganut kepercayaan berupa agama Hindu
walau pada perkembangannya nanti ternyata tidak hanya agama Hindu yang dominan,
tapi juga kepercayaan-kepercayaan seperti animisme dan dinamisme. Ini bisa terjadi
karena kentalnya budaya nenek moyang pada saat itu walau kerajaan ini sudah berdiri
B. Saran
Dari keberadaanya Kerajaan Bali di wilayah kita pada masa yang lalu. Maka
kita wajib mensyukurinya. Rasa syukur tersebut dapat di wujudkan dalam sikap dan
perilaku dengan hati yang tulus serta di dorong rasa tanggung jawab yang tinggi untuk
melestarikan dan memelihara budaya nenek moyang kita. Jika kita ikut berpartisipasi
dalam menjamin kelestariannya berarti kita ikut mengangkat derajat dan jati diri
bangsa. Oleh karena itu marilah kita bersama – sama menjaga dan memelihara
peninggalan budaya bangsa yang menjadi kebanggaan kita semua
9

DAFTAR PUSTAKA

http://www.contohtugas.com/2018/07/makalah-kerajaan-bali-terlengkap.html
http://hard-stnp.blogspot.com/2012/09/h.html
http://sejarahindonesia-sman1batam.blogspot.com/2018/02/normal-0-false-false-false-en-
us-x-none.html
https://www.academia.edu/10450814/Makalah_Tentang_Kerajaan_Bali
10.

Anda mungkin juga menyukai