KERAJAAN KUTAI
Guru Pembimbing :
Disusun oleh :
Segala puji syukur kepada Allah SWT., karena atas berkat limpahan
rahmat dan hidayah-Nya penyusun mampu meneyelesaikan tugas makalah kami
dengan judul “Kerajaan Kutai”. Tugas maklah ini disusun sebagai salah satu
bentuk pertanggungjawaban penyusun yang telah menyelesaikan tugas sejarah.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
A. Kesimpulan ........................................................................................... 11
B. Saran ..................................................................................................... 11
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Kerajaan Kutai didirikan oleh Kudungga yang merupakan seorang kepala adat
yang berpengaruh. Sebelum mendirikan kerajaan, Kudungga diketahui belum
memeluk agama Hindu dan kemudian setelah agama Hindu masuk ia mengubah
sistem pemerintahan menjadi kerajaan. Kerajaan Kutai merupakan kerajaan
Hindu tertua yang ada di Indonesia. Kerajaan ini berdiri sekitar abad ke-4
Masehi atau sekitar tahun 400 Masehi. Kerajaan Kutai Martadipura terletak di
wilayah Muara Kaman Kalimantan Timur, persis di hulu Sungai Mahakam.
Dibuktikan dengan ditemukannya 7 buah Yupa (prasasti berupa tiang batu)
yang ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta yang berasal dari
India yang sudah mengenal Hindu. Yupa mempunyai 3 fungsi utama, yaitu
sebagai prasasti, tiang pengikat hewan untuk upacara korban keagamaan,
dan lambang kebesaran raja.
Sumber: kemendikbud.co.id
a) Aspek Sosial
Ditandai dengan adanya golongan terdidik, contohnya seperti
masyarakat yang menguasai bahasa sansekerta dan huruf pallawa.
Golongan ini dinamakan dengan golongan brahmana dan ksatria, khusus
ksatria berasal dari kerabat raja Mulawarman yang ada pada masa
tersebut. Dibuktikan lewat adanya upacara pemberkatan terhadap
seseorang yang memeluk agama Hindu.
b) Aspek Politik
Di era raja Mulawarman, stabilitas politik kerajaan Kutai terjaga
dengan sangat baik dan bahkan sistem politik di kerajaan ini menjadi
kekuatan terbesar dalam memberi pengaruh. Hal ini tertuang dalam
prasasti Yupa, di mana di dalamnya disebutkan bahwa raja Mulawarman
merupakan seorang yang sangat berkuasa, kuat tetapi juga memiliki sisi
kebijaksanaan tinggi.
c) Aspek Ekonomi
Berada di dekat sungai Mahakam, tentu membuat masyarakat
kerajaan Kutai dipermudah dalam hal bercocok tanam. Karena itu juga
menjadi mata pencaharian utama mereka, selain itu sebagian lainnya juga
beternak sapi serta berdagang. Hal ini tertuang dalam peninggalan secara
tertulis Mulawarman yang pernah memberi 20 ribu ekor sapi untuk
persembahan para brahmana.
Kerajaan Kutai juga menerapkan sistem penarikan hadiah, hal ini
diberikan kepada raja terhadap pedagang luar yang ingin melakukan
transaksi perdagangan di dalam wilayah kerajaan. Biasanya berupa
barang mahal seperti upeti, jika di era sekarang bisa disebut dengan pajak.
Dengan demikian, kerajaan Kutai bisa mendapatkan pemasukan dari
sumber lain.
d) Aspek Agama
Kutai sangat kental dengan keyakinan leluhur, hal ini dibuktikan
lewat prasasti Yupa yang bentuknya seperti tugu batu. Asal usul prasasti
Yupa ini merupakan peninggalan nenek moyang di zaman Megalitikum.
Selain itu ada pula punden berundak dan menhir, serta tempat pemujaan
yang diberi nama Waprakeswara atau tempat pemujaan dewa Siwa.
Karena itulah raja di kerajaan Kutai menganut agama Hindu siwa yang
bercampur dengan golongan brahmana. Sementara rakyat memiliki
kebebasan dalam memilih agama Hindu dengan berbagai alirannya
C. Keruntuhan Kerajaan Kutai
Meski begitu, masa kejayaan Kutai era Mulawarman tak berlangsung lama
setelah ia wafat dan adanya pergantian pemimpin hingga akhirnya runtuh. Di
Tanah Kutai tersebut terdapat dua kerjaan yang bernama mirip tapi berbeda.
Kerajaan tersebut adalah Kerajaan Kutai Martadipura yang menganut ajaran
agama Hindu dan Kesultanan Kutai Kartanegara yang telah menganut ajaran
agama Islam.
1. Prasasti Yupa
Sumber : Wikipedia
2. Ketopong Sultan
3. Kalung Ciwa
Sumber: Grid.Id
Pedang Sultan Kutai adalah peninggalan sejarah yang juga terbuat dari
emas padat. Pada bagian gagangnya terdapat ukiran harimau yang akan
menerkam mangsanya. Sedangkan di bagian ujung pedang terdapat hiasan
berupa seekor buaya.
Sumber : KutaiKartanegara.com
Kering Bukit Kang adalah sebuah keris yang dipakai Permaisuri Aji Putri
Karang Melenu, yakni permaisuri Raja Kutai Kartanegara yang pertama. Cerita
masyarakat setempat menyebutkan bahwa Putri tersebut pernah ditemukan
dalam sebuah gong yang hanyut di atas bambu. Selain anak perempuan, ada
telur ayam dan sebuah kering di dalam gong tersebut.
A. Kesimpulan
Kerajaan Kutai adalah sebuah kerajaan bercorak hindu pertama yang
diperkirakan muncul pada abad ke-4. Keberadaan kerajaan tersebut diketahui
berdasarkan sumber berita yang ditemukan yaitu berupa prasasti yang berbentuk
yupa. Yupa yang menggambarkan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta tersebut,
dapat disimpulkan tentang keberadaan Kerajaan Kutai dalam berbagai aspek
kebudayaan antara lain politik, sosial, dan budaya. Kerajaan ini didirikan oleh
Kudungga, seorang yang pada awalnya dianggap sebagai kepala suku. Seiring
berjalannya waktu, penerus Kerajaan Kutai,yaitu anak Kudungga yang bernama
Aswawarman membentuk sistem kekerajaan di Kutai. Hingga masa kejayaan
Kutai yang dipimpin oleh Raja Mulawarman, salah satu anak dari Aswawarman.
Masa kejayaan kerajaan ini adalah saat masa pemerintahan Raja Mulawarman.
Meski begitu, masa kejayaan Kutai era Mulawarman tak berlangsung lama setelah
ia wafat dan adanya pergantian pemimpin hingga akhirnya runtuh, yaitu pada saat
Kerajaan Kutai dipimpin oleh raja bernama Maharaja Dharma Setia. Maharaja
Dharma Setia yang juga diketahui meninggal dunia dalam peperangan melawan
raja Kutai Kertanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Adapun,
kerajaan Kutai Kertanegara berbeda dengan kerajaan Kutai Marthadipura,
sehingga Raja Aji Pangeran mengambil alih kepemimpinan kerajaan Kutai yang
akhirnya dikenal menjadi kesultanan Islam. Dan hingga sekarang disebut
Kesultanan Kutai Kartanegara.
B. Saran
Sejarah Kerajaan Kutai ini merupakan sebuah sejarah yang luar biasa
tentang bagaimana masuknya agama hindu ke nusantara. Sejarah ini harus selalu
dilestarikan agar generasi penerus bangsa dapat mengetahui sejarah kerajaan
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses dalam artikel “Pendiri Kerajaan Kutai: Sejarah, Masa Kejayaan &
Peninggalan”. https://www.gramedia.com/literasi/pendiri-kerajaan-kutai/