Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KERAJAAN KUTAI

Guru Pembimbing :

Rahmat Naafi, S.Pd

Disusun oleh :

1. Aidel Aurora Yuslail (05/ X3)


2. Alieta Reyra Nur Azzahra (06/X3)
3. Elisya Effriani (13/X3)
4. Pramita Syifa Atsari (28/X3)

SMA NEGERI 7 YOGYAKARTA


2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji syukur kepada Allah SWT., karena atas berkat limpahan
rahmat dan hidayah-Nya penyusun mampu meneyelesaikan tugas makalah kami
dengan judul “Kerajaan Kutai”. Tugas maklah ini disusun sebagai salah satu
bentuk pertanggungjawaban penyusun yang telah menyelesaikan tugas sejarah.

Penulisan laporan ini terselesaikan dengan baik atas doa, bimbingan,


dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami selaku
penyusun laporan ini ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Rahmat Naafi, S.Pd selaku guru mata pelajaran sejarah


SMA Negeri 7 Yogyakarta.
2. Teman seperjuangan kerja kelompok sejarah, Aidel Aurora Yuslail,
Alieta Reyra Nur Azzahra, Elisya Effriani,Pramita Syifa Atsari.
Terima kasih atas segala kerja samanya.
3. Semua pihak yang tidak dapat satu per satu kami sebutkan disini.
Terima kasih atas bantuan dan dukungannya.

Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan.


Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik untuk penyusun sendiri
maupun orang lain yang membacanya.

Yogyakarta, 23 Januari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................................2

DAFTAR ISI ...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan ................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................3

A. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Kutai ......................................... 3

B. Masa Kejayaan Kerajaan Kutai ........................................................... 5

C. Keruntuhan Kerajaan Kutai .................................................................. 7

D. Peninggalan-Peninggalan Kerajaan Kutai ......................................... 7

BAB III PENUTUP .............................................................................................11

A. Kesimpulan ........................................................................................... 11

B. Saran ..................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................12


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sekali sejarah, salah
satunya adalah sejarah masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di
Indonesia. Masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha dari India ke
Indonesia berpengaruh besar terhadap perkembangan kebudayaan Indonesia.
Unsur-unsur kebudayaan Hindu-Budha tersebut berpadu dengan kebudayaan asli
Indonesia (terjadi proses akulturasi budaya dan proses sinkretisme kepercayaan).
Oleh karena itu, masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha membawa
perubahan-perubahan diberbagai aspek kehidupan di Indonesia. Di Indonesia
sendiri banyak peninggalan sejarah yang berunsur Hindu seperti candi, prasasti
dan kerajaan. Salah satu peninggalan dari kebudayaan Hindu adalah Kerajaan
Kutai yang terletak di Kalimantan Timur.

Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan


Kutai didirikan sekitar abad ke 4 M atau kurang lebih 400 M. Kerajaan ini terletak
di Muara Kaman, Kalimantan Timur (dekat Kota Tenggarong) tepatnya di hulu
Sungai Mahakam. Nama Kutai sendiri diambil dari nama tempat ditemukannya
prasasti yang menggambarkan kerajaan tersebut menurut catatan kitab
Negarakertagama adalah Tanjung Kute. Tanjung Kute merupakan negara vasal
(negara kekuasaan) kerajaan Majapahit di Kalimantan. Para pedagang Cina
melafalkan kata Kutai dengan Kho-Thay, yang mana Kho artinya kerajaan dan
Thay artinya besar. Nama Kutai diberikan oleh para ahli karena tidak ada prasasti
yang jelas menyebutkan nama kerajaan ini. Karena memang sedikit informasi
yang dapat diperoleh akibat kurangnya sumber sejarah. Keberadaan kerjaan
tersebut diketahui berdasarkan sumber berita yang ditemukan yaitu berupa
prasasti yang berbentuk yupa atau tiang batu yang berjumlah 7 buah. Penemuan
prasasti tertua di Indonesia ini juga menandai berakhirnya zaman prasejarah
dimana masyarakat sudah mulai mengenal tulisan.
Isi dari prasasti Yupa tersebut menyatakan bahwa raja pertama
kerajaan Kutai bernama Kudungga. Ia mempunyai seorang putra bernama
Aswarman yang disebut sebagai wamsakerta (pembentuk keluarga).
Setelah meninggal Aswarman digantikan oleh Mulawarman. Penggunaan
nama tersebut membuktikan bahwa telah masuknya pengaruh ajaran
hindu dalam kerajaan Kutai dan hal tersebut membuktikan bahwa raja raja
Kutai adalah orang asli Indonesia yang telah memeluk agama Hindu. Oleh
karena itu, masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Budha membawa
perubahan-perubahan diberbagai aspek kehidupan, sosial, ekonomi,
budaya termasuk pada bidang birokrasi pemerintahan dengan munculnya
kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah :

a) Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Kutai?


b) Bagaimana perkembangan Kerajaan Kutai hingga mencapai masa
kejayaan?
c) Bagaimana sejarah runtuhnya Kerajaan Kutai?
d) Apa saja peninggalan-peninggalan Kerajaan Kutai?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah, untuk :

a) Untuk mengetahui sejarah Kerajaan Kutai mulai dari berdirinya hingga


keruntuhannya.
b) Untuk mengetahui awal mula masuknya agama dan kebudayaan Hindu-
Budha di Indonesia.
c) Bahan literasi pembelajaran sejarah Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai didirikan oleh Kudungga yang merupakan seorang kepala adat
yang berpengaruh. Sebelum mendirikan kerajaan, Kudungga diketahui belum
memeluk agama Hindu dan kemudian setelah agama Hindu masuk ia mengubah
sistem pemerintahan menjadi kerajaan. Kerajaan Kutai merupakan kerajaan
Hindu tertua yang ada di Indonesia. Kerajaan ini berdiri sekitar abad ke-4
Masehi atau sekitar tahun 400 Masehi. Kerajaan Kutai Martadipura terletak di
wilayah Muara Kaman Kalimantan Timur, persis di hulu Sungai Mahakam.
Dibuktikan dengan ditemukannya 7 buah Yupa (prasasti berupa tiang batu)
yang ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta yang berasal dari
India yang sudah mengenal Hindu. Yupa mempunyai 3 fungsi utama, yaitu
sebagai prasasti, tiang pengikat hewan untuk upacara korban keagamaan,
dan lambang kebesaran raja.

Sumber: kemendikbud.co.id

Setelah Kudungga wafat, kemudian kerajaan dipimpin oleh sang anak,


yaitu Asmawarman. Asmawarman dinobatkan menjadi raja dengan cara Hindu
dan diberi gelar sebagai “Wangsakerta” yang artinya 'Pembentuk Keluarga'.
Kerajan Kutai didirikan oleh pembesar kerajaan Campa (Kamboja) bernama
Kudungga, yang selanjutnya menurunkan Raja Asmawarman, Raja Mulawarman,
sampai 27 (dua puluh tujuh) generasi Kerajaan Kutai:
NO NAMA RAJA

1. Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman


(pendiri)

2. Maharaja Aswawarman (anak Kundungga)

3. Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman)

4. Maharaja Marawijaya Warman

5. Maharaja Gajayana Warman

6. Maharaja Tungga Warman

7. Maharaja Jayanaga Warman

8. Maharaja Nalasinga Warman

9. Maharaja Nala Parana Tungga

10. Maharaja Gadingga Warman Dewa

11. Maharaja Indra Warman Dewa

12. Maharaja Sangga Warman Dewa

13. Maharaja Candrawarman

14. Maharaja Sri Langka Dewa

15. Maharaja Guna Parana Dewa

16. Maharaja Wijaya Warman

17. Maharaja Sri Aji Dewa

18. Maharaja Mulia Putera

19. Maharaja Nala Pandita

20. Maharaja Indra Paruta Dewa

21. Maharaja Dharma Setia


B. Masa Kejayaan Kerajaan Kutai

Berdasarkan yang tertulis pada prasasti Yupa, Kerajaan Kutai mencapai


puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Mulawarman. Pada masa
pemerintahan raja Mulawarman wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai meliputi
hampir seluruh Kalimantan Timur. Rakyat Kutai hidup sejahtera dan Makmur.

Sumber : CNBC Indonesia

Mulawarman disebut-sebut sebagai raja yang memiliki budi pekerti, baik,


kuat bahkan ia juga pernah mengadakan upacara persembahan 20.000 ekor
lembu untuk kaum Brahmana yang bertempat di "Waprakecvara". Waprakecvara
adalah tempat suci yang merupakan sinkretisme antara kebudayaan Hindu
dengan kebudayaan Indonesia. Sebagai keturunan Aswawarman, Mulawarman
juga melakukan upacara "Vratyastoma", yaitu upacara penyucian diri untuk masuk
pada kasta Ksatria.
Pada masa pemerintahan Mulawarman, upacara penghinduan ini dipimpin
oleh pendeta/kaum Brahmana dari orang Indonesia asli. Hal ini membuktikan
bahwa kemampuan intelektualnya tinggi, karena Bahasa Sanskerta bukanlah
bahasa rakyat sehari-hari. Selain itu, di bawah kekuasaan Raja Mulawarman
kehidupan ekonomi kerajaan mengalami perkembangan pesat dari sektor
pertanian dan perdagangan karena letaknya sangat strategis.

Selain tertuang pada prasasti Yupa, tolok ukur keberhasilan Mulawarman


dalam mensejahterakan rakyatnya juga terdapat dalam beberapa aspek. Banyak
aspek yang mendorong kerajaan ini mencapai masa jayanya, di antaranya seperti
aspek sosial, politik, ekonomi dan budaya.

a) Aspek Sosial
Ditandai dengan adanya golongan terdidik, contohnya seperti
masyarakat yang menguasai bahasa sansekerta dan huruf pallawa.
Golongan ini dinamakan dengan golongan brahmana dan ksatria, khusus
ksatria berasal dari kerabat raja Mulawarman yang ada pada masa
tersebut. Dibuktikan lewat adanya upacara pemberkatan terhadap
seseorang yang memeluk agama Hindu.
b) Aspek Politik
Di era raja Mulawarman, stabilitas politik kerajaan Kutai terjaga
dengan sangat baik dan bahkan sistem politik di kerajaan ini menjadi
kekuatan terbesar dalam memberi pengaruh. Hal ini tertuang dalam
prasasti Yupa, di mana di dalamnya disebutkan bahwa raja Mulawarman
merupakan seorang yang sangat berkuasa, kuat tetapi juga memiliki sisi
kebijaksanaan tinggi.
c) Aspek Ekonomi
Berada di dekat sungai Mahakam, tentu membuat masyarakat
kerajaan Kutai dipermudah dalam hal bercocok tanam. Karena itu juga
menjadi mata pencaharian utama mereka, selain itu sebagian lainnya juga
beternak sapi serta berdagang. Hal ini tertuang dalam peninggalan secara
tertulis Mulawarman yang pernah memberi 20 ribu ekor sapi untuk
persembahan para brahmana.
Kerajaan Kutai juga menerapkan sistem penarikan hadiah, hal ini
diberikan kepada raja terhadap pedagang luar yang ingin melakukan
transaksi perdagangan di dalam wilayah kerajaan. Biasanya berupa
barang mahal seperti upeti, jika di era sekarang bisa disebut dengan pajak.
Dengan demikian, kerajaan Kutai bisa mendapatkan pemasukan dari
sumber lain.
d) Aspek Agama
Kutai sangat kental dengan keyakinan leluhur, hal ini dibuktikan
lewat prasasti Yupa yang bentuknya seperti tugu batu. Asal usul prasasti
Yupa ini merupakan peninggalan nenek moyang di zaman Megalitikum.
Selain itu ada pula punden berundak dan menhir, serta tempat pemujaan
yang diberi nama Waprakeswara atau tempat pemujaan dewa Siwa.
Karena itulah raja di kerajaan Kutai menganut agama Hindu siwa yang
bercampur dengan golongan brahmana. Sementara rakyat memiliki
kebebasan dalam memilih agama Hindu dengan berbagai alirannya
C. Keruntuhan Kerajaan Kutai
Meski begitu, masa kejayaan Kutai era Mulawarman tak berlangsung lama
setelah ia wafat dan adanya pergantian pemimpin hingga akhirnya runtuh. Di
Tanah Kutai tersebut terdapat dua kerjaan yang bernama mirip tapi berbeda.
Kerajaan tersebut adalah Kerajaan Kutai Martadipura yang menganut ajaran
agama Hindu dan Kesultanan Kutai Kartanegara yang telah menganut ajaran
agama Islam.

Pada awalnya dua kerajaan tersebut hidup berdampingan. Namun, setelah


beberapa saat perselisihan antara kedua kerajaan tersebut muncul. Saat itu,
Kerajaan Kutai Martadipura dipimpin oleh Raja Dharma Setia, sedangkan untuk
Kesultanan Kutai Kartanegara dimpimpin oleh Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa.
Maharaja Dharma Setia yang diketahui meninggal dunia dalam peperangan
melawan raja Kutai Kertanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji
Mendapa.Adapun, kerajaan Kutai Kertanegara berbeda dengan kerajaan Kutai
Marthadipura, sehingga Raja Aji Pangeran mengambil alih kepemimpinan
kerajaan Kutai yang akhirnya dikenal menjadi kesultanan Islam.

D. Peninggalan-Peninggalan Kerajaan Kutai


Kutai merupakan kerajaan hindu-budha tertua yang ada di wilayah
Indonesia yang berdiri sejak abad ke-4. Kerajaan Kutai terletak di wilayah Muara
Kaman Kalimantan Timur. Selama kerajaan Kutai berdiri, terdapat berbagai
peninggalan kuno yang turut membuktikan keberadaannya selama berdiri di
nusantara. macam-macam peninggalannya berdasarkan sejarah:

1. Prasasti Yupa

Prasasti Yupa dianggap sebagai bukti tertua yang menunjukkan sejarah


adanya Kerajaan Kutai Melalui prasasti Yupa kita dapat mengetahui bahwa
Kerajaan Kutai ada di pulau Kalimantan. Isi prasasti Yupa menceritakan
sejarah Kerajaan Hindu yang ,menetap di Muara Kaman, hulu sungai di Pulau
Kalimantan Timur. Singkatnya, prasasti ini menceritakan latar belakang
Kerajaan Kutai berdasarkan kehidupan politik, sosial, dan budayanya.

Sumber : Wikipedia

2. Ketopong Sultan

Peninggalan Kerajaan Kutai selanjutnya adalah Ketopong Sultan, yaitu


mahkota yang dipakai sultan Kerajaan Kutai yang terbuat dari emas. Ketopong
Sultan memiliki berat 1,98 kilogram dan hingga saat ini masih tersimpan di
Museum Nasional Jakarta. Sama halnya dengan prasasti Yupa, Ketopong
Sultan juga ditemukan pada tahun 1890 di Muara Kaman, Kutai Kartanegara.
Sedangkan yang disimpan di Museum Mulawarman adalah Ketopong Sultan
tiruan.

Sumber : CNN Indonesia

3. Kalung Ciwa

Kalung Ciwa pertama kali ditemukan saat pemerintahan Sultan Aji


Muhammad Sulaiman. Kalung tersebut ditemukan oleh warga pada tahun
1890 di sekitar Danau Lipan Muara Kaman. Hingga saat ini kalung ciwa masih
digunakan oleh sultan dan hanya dipakai ketika acara penobatan sultan baru.

Sumber: Sejarah Lengkap


4. Kura-kura Emas

Kura-kura yang terbuat dari emas ini masih tersimpan di Museum


Mulawarman dan berukuran sebesar kepalan tangan. Kura-kura emas
ditemukan di area Long Lalang, hulu Sungai Mahakam.

Sumber: Grid.Id

5. Pedang Sultan Kutai

Pedang Sultan Kutai adalah peninggalan sejarah yang juga terbuat dari
emas padat. Pada bagian gagangnya terdapat ukiran harimau yang akan
menerkam mangsanya. Sedangkan di bagian ujung pedang terdapat hiasan
berupa seekor buaya.

Sumber : KutaiKartanegara.com

6. Kering Bukit Kang

Kering Bukit Kang adalah sebuah keris yang dipakai Permaisuri Aji Putri
Karang Melenu, yakni permaisuri Raja Kutai Kartanegara yang pertama. Cerita
masyarakat setempat menyebutkan bahwa Putri tersebut pernah ditemukan
dalam sebuah gong yang hanyut di atas bambu. Selain anak perempuan, ada
telur ayam dan sebuah kering di dalam gong tersebut.

Sumber : Pepustakaan Digital Budaya Indonesia


7. Singgasana Sultan

Peninggalan Kerajaan Kutai selanjutnya adalah singgasana sultan. Benda


ini digunakan saat pemerintahan Sultan Aji Muhammad Sulaiman dan Raja-raja
Kutai sebelumnya. Silahkan datang ke Museum Mulawarman untuk menyaksikan
singgasana sultan yang masih terjaga hingga saat ini.

Sumber: Perpustakaan Digital Indonesia


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kerajaan Kutai adalah sebuah kerajaan bercorak hindu pertama yang
diperkirakan muncul pada abad ke-4. Keberadaan kerajaan tersebut diketahui
berdasarkan sumber berita yang ditemukan yaitu berupa prasasti yang berbentuk
yupa. Yupa yang menggambarkan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta tersebut,
dapat disimpulkan tentang keberadaan Kerajaan Kutai dalam berbagai aspek
kebudayaan antara lain politik, sosial, dan budaya. Kerajaan ini didirikan oleh
Kudungga, seorang yang pada awalnya dianggap sebagai kepala suku. Seiring
berjalannya waktu, penerus Kerajaan Kutai,yaitu anak Kudungga yang bernama
Aswawarman membentuk sistem kekerajaan di Kutai. Hingga masa kejayaan
Kutai yang dipimpin oleh Raja Mulawarman, salah satu anak dari Aswawarman.
Masa kejayaan kerajaan ini adalah saat masa pemerintahan Raja Mulawarman.
Meski begitu, masa kejayaan Kutai era Mulawarman tak berlangsung lama setelah
ia wafat dan adanya pergantian pemimpin hingga akhirnya runtuh, yaitu pada saat
Kerajaan Kutai dipimpin oleh raja bernama Maharaja Dharma Setia. Maharaja
Dharma Setia yang juga diketahui meninggal dunia dalam peperangan melawan
raja Kutai Kertanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Adapun,
kerajaan Kutai Kertanegara berbeda dengan kerajaan Kutai Marthadipura,
sehingga Raja Aji Pangeran mengambil alih kepemimpinan kerajaan Kutai yang
akhirnya dikenal menjadi kesultanan Islam. Dan hingga sekarang disebut
Kesultanan Kutai Kartanegara.

B. Saran
Sejarah Kerajaan Kutai ini merupakan sebuah sejarah yang luar biasa
tentang bagaimana masuknya agama hindu ke nusantara. Sejarah ini harus selalu
dilestarikan agar generasi penerus bangsa dapat mengetahui sejarah kerajaan
ini.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Paket IPS kelas X Kurikulum Merdeka. 2021.

Astiti, Ni Komang Ayu.2019. Pusat Kerajaan Kutai Kartanegara Abad XIII-


XVII Dalam Pembangunan Pariwisata Daerah. Yogyakarta: CV Budi Utama.

Sarip, Muhammad.2018. Dari Jaitan Layar sampai Tepian Pandan Sejarah


Tujuh Abad Kerajaan Kutai Kertanegara. Indonesia: RV Pustaka Horizon.

SEO Management.2022. Kerajaan Kutai, Pendiri, Masa Jaya Hingga


Silsilah. Diakses dalam https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/kerajaan-kutai/

Vlekke, Bernard H.M .2008. Nusantara Sejarah Indonesia [Nusantara: A


History of Indonesia (1961)]. Jakarta: PT Gramedia.

Kuniawan, Krisna.2013. Sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara. Diakses


dalam https://www.academia.edu/7189431/Sejarah_Kerajaan_Kutai

Diakses dalam artikel “Pendiri Kerajaan Kutai: Sejarah, Masa Kejayaan &
Peninggalan”. https://www.gramedia.com/literasi/pendiri-kerajaan-kutai/

Anda mungkin juga menyukai