Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

SEJARAH BERDIRINYA KERJAAN KUTAI PADA 1.300 - 1365 M

Oleh kelompok :

1. Adelia Nur Syifani / 03

2. Levina Putri Febriana / 19

3. Nilam Kristi Palupi / 28

4. Safa Rista Saudina / 32

KELAS X - MIPA 1

SMA NEGERI 1 NGORO

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya berupa kesehatan dan juga waktu, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul “Sejarah Kerajaan Sriwijaya” dengan
lancar dan tepat waktu. Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Chandra selaku guru
pengampu mata pelajaran sejarah. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat serta dapat
dijadikan sebagai acuan dan sumber belajar.

Kami menyadari kalau makalah ini masih jauh dari kata sempurna serta masih banyak
kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk perbaikan kedepannya. Penulis juga mohon maaf yang sebesar-
besarnya apabila masih banyak kesalahan pada makalah ini.

Mojokerto , 15 Januari 2023

Tim penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................1
BAB II ISI................................................................................................................2
A. Pengertian Kerajaan Kutai Mulawarman..................................................2
B. Generasi Kerajaan Mulawarman...............................................................3
C. Aspek di Kerajaan Kutai...........................................................................4
D. Pengertian Kerajaan Kutai Kartanegara....................................................5
E. Berdirinya Kerajaan Kutai Kartanegara....................................................5
F Prasasti-prasasti / peninggalan..................................................................6
BAB III PENUTUP...............................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................11
B. Saran........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

ii
Bab 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Kerajaan Kutai ialah kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan ini diperkirakan
timbul pada abad 5 Meter ataupun kurang lebih 400 Meter. Kerajaan ini terletak di Muara
Kaman, Kalimantan Timur( dekat kota Tenggarong) tepatnya di hulu sungai Mahakam.
Nama Kutai diambil dari nama tempat ditemuinya prasasti yang menggambarkan kerajaan
tersebut. Prasasti tersebut berupa yupa ataupun tiang batu yang berjumlah 7 buah Yupa yang
menggambarkan huruf Pallawa, Ada pula isi prasasti tersebut melaporkan kalau raja awal
kerajaan Kutai bernama Kudungga. Dari tulisan yang tertera pada yupa nama raja Kundungga
diperkirakan ialah nama asli Indonesia, tetapi penggantinya semacam Aswawarman,
Mulawarman itu membuktikan nama yang diambil dari nama India serta upacara yang
dikerjakannya menujukan aktivitas upacara agama Hindu..

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana awal mula berdirinya Kerajaan Kutai Kartanegara?


2. Bagaimana kehidupan ekonomi Kerajaan Kutai Mulawarman?
3. Bagaimana kehidupan politik Kerajaan Kutai Mulawarman?
4. Bagaimana kehidupan keagamaan Kerajaan Kutai Mulawarman?
5. Bagaimana kehidupan sosial Kerajaan Kutai?
6. Kapan masa kejayaan kerajaan kutai,jelaskan?
7. Sebutkan Generasi Kerajaan Kutai Mulawarman!

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Kerajaan Kutai Mulawarman


2. Untuk mengetahui prasasti-prasasti / peninggalan
3. Untuk mengetahui generasi Mulawarman
4. Untuk mengetahui Kerajaan Kutai Kartanegara

1
BAB 2

ISI

A. Pengertian Kerajaan Kutai Mulawarman

Kerajaan Kutai Mulawarman adalah salah satu kerajaan yang tertua di Indonesia,
yang muncul pada abad ke-5 Masehi atau ± 400 Masehi. Kerajaan ini terletak di Muara
Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama Kutai diberikan oleh
para ahli mengambil dari nama tempat ditemukannya prasasti Yupa yang menunjukkan
eksistensi kerajaan tersebut.

Meskipun kutai itu tak terletak dalam sebuah jalur perdagangan internasional, akan
tetapi kerajaan tersebut telah memiliki hubungan dagang dengan india dan sudah berkembang
dari sejak awal. Pada hal tersebut kemudian pengaruh Hindu-Budha mulai tersebar. Salah
satu yang menjadi bukti yang menerangkan mengenai kerajaan kutai dimana Yupa
diidentifikasi yang merupakan suatu peninggalan Hindu-Buddha dan bahasa yang telah
digunakan yaitu bahasa sansekerta. Bahasa sansekerta ialah bahasa Hindu asli. Tulisan atau
bentuk dari hurufnya itu dinamakan huruf pallawa, yaitu tulisan yang digunakan pada tanah
Hindu Selatan sekitar ditahun 400 masehi. Dengan melihat adanya bentuk huruf dari prasasti
yang telah ditemukan maka para ahli menyatakan bahwa Yupa itu telah dibuat sekitar abad
kelima.

Jadi, kutai adalah kerajaan hindu yang pertama ada di Indonesia.Yupa adalah sebuah
tiang batu berukuran ± 1 meter sebagian ditanam di atas tanah. Pada tiang batu inilah terukir
prasasti dari kerajaan Kutai Mulawarman yang dianggap msebagai sumber tulisan tertua,
sehingga Indonesia mulai memasuki masa sejarah dan mengakhiri masa prasejarahnya.
Kerajaan Kutai diperkirakan berdiri pada abad ke-5 Masehi, ini dibuktikan dengan
ditemukannya 7 buah Yupa (prasasti berupa tiang batu) yang ditulis dengan huruf pallawa
dan bahasa Sansekerta yang berasal dari India yang sudah mengenal Hindu.

Yupa mempunyai 3 fungsi utama, yaitu sebagai prasasti, tiang pengikat hewan untuk
upacara korban keagamaan, dan lambang kebesaran raja.Dari tulisan yang tertera pada yupa
nama raja Kundungga diperkirakan merupakan nama asli Indonesia, namun penggantinya
seperti Aswawarman, Mulawarman itu menunjukan nama yang diambil dari nama India dan
upacara yang dilakukannya menujukan kegiatan upacara agama Hindu. Dari sanalah dapat
kita simpulkan bahwa kebudayaan Hindu telah masuk di Kerajaan Kutai.Kerajan Kutai
Mulawarman (Martadipura) didirikan oleh pembesar kerajaan Campa (Kamboja) bernama
Kudungga, yang selanjutnya menurunkan Raja Asmawarman, Raja Mulawarman, sampai 21
(dua puluh satu) generasi Kerajaan Kutai Mulawarman.

2
B. Generasi Kerajaan Mulawarman

1. Maharaja Kudungga, bergelar Anumerta Dewawarman (pendiri)

2. Maharaja Aswarman (anak Kudungga)

3. Maharaja Mulawarman (raja yang terkenal)

4. Maharaja Marawijaya Warman

5. Maharaja Gajayana Warman

6. Maharaja Tungga Warman

7. Maharaja Tungga Warman

8. Maharaja Jayanaga Warman

9. Maharaja Nalasinga Warman

10. Maharaja Gadingga Warman Dewa

11. Maharaja Indra Warman Dewa

12. Maharaja Sangga Warman Dewa

13. Maharaja Candrawarman

14. Maharaja Sri Langka Dewa

15. Maharaja Guna Parana Dewa

16. Maharaja Wijaya Warman

17. Maharaja Sri Aji Dewa

18. Maharaja Mulia Putera

19. Maharaja Nala Pandita

20. Maharaja Indra Paruta Dewa

21. Maharaja Dharma Setia

Nama Maharaja Kundungga oleh para ahli sejarah ditafsirkan sebagai nama asli orang
Indonesia yang belum terpengaruh dengan nama budaya India. Sementara putranya yang
bernama Asmawarman diduga telah terpengaruh budaya Hindu. Hal ini di dasarkan pada
kenyataan bahwa kata Warman berasal dari bahasa Sanskerta. Kata itu biasanya digunakan
untuk ahkiran nama-nama masyarakat atau penduduk India bagian Selatan.Pada salah satu
yupa tersebut, diketahui bahwa yang menjadi cikal bakal dari kerajaan kutai adalah
kundungga, yang diteruskan kepada Aswawarman.
3
Kemudian adapun pengganti dari Aswawarman yang memiliki putra sebanyak tiga
orang yaitu Mulawarman. Nampaknya, pada zaman Mulawarman disitulah kerajaan kutai
mencapai kejayaan tersebut.Kejayaan ini dapat dilihat dari aktivitas ekonomi. Dalam salah
satu Yupa tersebut telah dikatakan bahwa pada Raja Mulawarman telah melakukan sebuah
upacara korban emas yang sangat banyak. Kemajuan dari kerajaan kutai ini juga terlihat dari
tanda adanya golongan terdidik. Mereka terdiri dari para golongan ksatrian dan brahmana
yang kemungkinan telah bepergian ke India atau pada pusat-pusat penyebaran agama Hindu
yang ada di Asia Tenggara. Masyarakat tersebut mendapat keduduan yang terhormat dalam
kerajaan kutai.

C. Aspek di Kerajaan Kutai

Ada beberapa aspek kehidupan yang dapat kita perhatikan dalam kehidupan masyarakat di
Kerajaan Kutai Mulawarman, antara lain:

a. Kehidupan Sosial.

Pada kerajaan Kutai memiliki golongan masyarakat yang telah menguasai bahasa
sansekerta dan bisa menulis huruf Pallawa yaitu golongan para Brahmana. Golongan yang
lain ialah suatu golongan ksatria yang terdiri atas kerabat dari Raja Mulawarman. Pada
masyarakat kutai akan sendiri merupakan suatu golongan penduduk yang masih erat
memegang teguh suatu kepercayaan asli dari leluhur mereka. Mulawarman kemudian
menjadi penganut agama hindu syiwa dan golongan para brahmana.

b. Kehidupan Politik.

Kudungga tak dianggap menjadi sebagai pendiri dari dinasti karena menggunakan
konsep keluarga raja di zaman tersebut masih terbatas di para keluarga raja yang sudah
menyerap kebudayaan india pada setiap kehidupan dalam sehari-hari. Raja mulawaranman
juga menciptakan adanya stabilitas politik dimana pada masa pemerintahannya tersebut. Itu
terlihat dari adanya Yupa yang menyebutkan bahwa Mulawarman menjadi raja berkuasa,
kuat dan bijaksana.

c. Kehidupan Ekonomi

Adapun mata pencaharian yang utama dalam masyarakat zaman kerajaan kutai
merupakan beternak sapi. Pada mata pencaharian yang lain ialah bercocok tanam dan lewat
berdagang. ini dilihat dari letak kerajaan kutai berada ditepian sungai mahakam yang sangat
subur sehingga cocok untuk pertanian.Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama
Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji
Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda
dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang ibukotanya pertama kali berada di Kutai Lama
(Tanjung Kute). Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa

4
Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam yang disebut
Kesultanan Kutai Kartanegara.

D. Pengertian Kerajaan Kutai Kartanegara

Kerajaan Kutai Kartanegara sekarang lokasi di Kutai Lama hanyalah berupa belukar
dan kebun penduduk yang berada dipinggir sungai Mahakam. Di lokasi yang menjadi pusat
pemerintahan Kerajaan Kutai itu hanya terdapat makam kuno sebagai saksi sejarah bahwa
ditempat itu pada zaman dahulu pernah berdiri sebuah kerajaan. Disinilah Raja-Raja Kutai
Kartanegara mennceritakan dan menggambarkan kronologis sejarah kebesarannya secara
turun temurun. Sekarang ini mungkin sudah tidak bisa lagi ditemukan tanda-tanda kebesaran
sebagai Ibukota Kerajaan yang berpenduduk ribuan jiwa. Juga tidak bisa lagi didapatkan
istana megah yang diramaikan oleh para saudagar yang hilir-mudik menawarkan barang
dagangannya. Di lokasi itu kini hanya dihuni oleh masyarakat setempat dengan jumlah hanya
sekitar kurang lebih 500 jiwa.

Kerajaan Kutai Kartanegara, untuk pertama kali disebut-sebut dalam kesusasteraan


kuno kitab Negara Kertagama. Yakni sebuah kakawin untuk Raja HayamWuruk dari
Kerajaan Majapahit yang disusun oleh Empu Prapanca pada tahun 1365. Dalam pasal 13 dan
14 tercantum daftar beberapa wilayah yang dikuasai oleh Kerajaan Majapahit. Salah satu
diantaranya disebut Kerajaan Kutai yang dalam kitab tersebut ditulis dengan istilah “Tunjung
Kute”. Sedangkan kitab lain yang menyebutkan Kerajaan Kutai Kartanegara adalah terdapat
pada Hikayat Raja-Raja Pasir dan kitab Pararaton.

Sebuah cerita lain yang berkembang dalam masyarakat menegenai berdirinya


Kerajaan kutai Kartanegara juga terdaoat dalam buku Salasilah Kutai. Yakni sebuah kitab
yang ditulis dalam bentuk bahasa Arab Melayu yang mengisahkan kehidupan Raja-Raja
Kutai Kartanegara. Meskipun dalam kitab tersebut masih berisi kisah-kisah dalam bentuk
mitologi, namun jika disimak secara mendalam pastilah di balik cerita yang kadang hanya
bersifat dongeng itu mengandung fakta historis yang sahih.

E. Berdirinya Kerajaan Kutai Kartanegara.

Ceritanya dimulai dari seorang kepala Desa Jahitan Layar, yang sudah sekian lama
berumah tangga tidak memperoleh keturunan. Kemuadian secara ajaib ia mendapat anak
yang diturunkan dari langit dalam sebuah bola emas. Oleh ayah angkatnya, anak ajaib itu
diberi nama Aji Batara Agung Dewa Sakti.Pada waktu yang hampir bersamaan, Kepala Desa
Hulu Dusun juga memperoleh anak perempuan dengan cara yang sama menakjubkan. Anak
perempuan itu ditemukan di atas buih air sungai Mahakam didekat Melanti. Suatu tempat
yang sekarang terletak di Muara sungai Mahakam, termasuk wilayah Kutai Lama. Oleh orang
tuanya, anak perempuan itu diberi nama Putri Karang Melenu atau bisa disebut juga putri
Junjung Bui.
5
Setelah keduanya dewasa, Aji Batara Agung Dewa Sakti mendirikan kerajaan di hilir
sungai Mahakam yang bernama “Kutai Kartanegara”, dan menjadi raja di kerajaan tersebut,
setelah itu dia menikah dengan Putri Karang Melenu. Perkawinannya membuahkan seoarang
keturunan laki-laki bernama Aji Paduka Nira. Sesudah kelahiran anak pertamanya, Aji Batara
Agung Dewa Sakti melakukan perjalanan ke Pulau Jawa, mengunjungi kerajaan Majapahit.
Atas kepergian suaminya itu, sang Permaisuri Putri Karang Melenu tidak tahan hidup
sendirian. Lalu ia memutuskan untuk meninggalkan dunia ini dengan cara menceburkan diri
ke sungai Mahakam dimana ia dilahirkan Aji Batara Agung Dewa Sakti sepulang dari
Majapahit merasa sedih menerima kanyataan bahwa isterinya telah meninggal dunia.
Kemudian ia memutuskan menceburkan diri masuk ke sungai Mahakam sama seperti
istrinya.

Sepeninggal kedua orang tuanya, Aji Batara Agung Nira menjadi yatim piatu.
Selanjutnya, seorang penduduk terkemuka dari desa Muara Bengalon14 dengan cara ajaib
memperoleh anak perempuan dari rumpun bambu. Anak angkatnya itu diberi nama Putri
Paduka Suri. Setelah dewasa, ia diperistri oleh Aji Paduka Nira yang menjadi Raja kedua dari
kerajaan Kutai Kartanegara. Dari perkawinannya ini kemudian lahir tujuh orang anak. Lima
diantaranya laki-laki dan dua lainnya perempuan.

F. Prasasti-prasasti / peninggalan

1. Prasasti Yupa

Yupa adalah prasasti pertama yang pernah dibuat oleh Kerajaan Kutai, sekaligus menjadi
bukti bahwa pernah ada kerajaan Hindu di Kalimantan. Prasasti Yupa berbentuk tiang batu
yang berfungsi untuk mengikat hewan kurban yang dipersembahkan untuk para dewa.

Gambar 1 : Prasasti Yupa

Sumber : https://m.kumparan.com/amp/berita-terkini/peninggalan-kerajaan-kutai-tertua-
mengenal-prasasti-yupa-1udvm0nc1M8, diunduh 14 Januari 2023
6
2. Prasasti Kalung Ciwa

Kalung Ciwa adalah peninggalan sejarah kerajaan Kutai yang ditemukan pada masa
pemerintahan Sultan Aji Muhammad Sulaiman. Kalung Ciwa ini masih dipakai sebagai
perhiasan kerajaan yang juga digunakan oleh raja ketika ada pesta pengangkatan raja baru.

Gambar 2 : Kalung Ciwa

Sumber : https://keluyuran.com/peninggalan-kerajaan-kutai/, diunduh 14 Januari 2023

3. Prasasti Singgana Sultan

Singgasana Sultan Kutai Kartanegara hingga kini masih bisa disaksikan yang berbentuk 2
buah kursi berwarna kuning. Singgasana ini berada dalam suatu peraduan pengantin Kutai
atau biasa disebut geta berwarna biru tua. Di sekitar singgasana dilengkapi dengan payung
dan umbul-umbul. Singgasana ini telah dipakai oleh dua orang Sultan, yaitu Aji Sultan
Muhammad Sulaiman (1845-1899 M) dan Aji Sultan Muhammad Parikesit (1920-1960 M).

Gambar 3 : Singgasana Sultan

Sumber : https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Singgasana_Kesultanan_Kutai.jpg,
diunduh 14 Januari 2023

4. Prasasti Ketopong Sultan


7
Ketopong Sultan yaitu mahkota raja dari Kerajaan Kutai yang terbuat dari bahan-bahan emas
dengan berat 1,98 kg, yang masih tersimpan rapi di Museum Nasional Jakarta. Mahkota
Ketopong Sultan ditemukan sekitar tahun 1890 di daerah Muara Kaman, Kutai Kartanegara.
Di museum Mulawarman juga terdapat replika Ketopong Sultan

Gambar 4 : Ketopong Sultan

Sumber : https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Mahkota_Sultan_Kutai_5.jpg, diunduh


14 Januari 2023

5. Prasasti Kalung Uncal

Kalung Uncal berbahan emas ini memiliki bobot 170 gram dengan hiasan liontin berelief
Kisah Ramayana. Kalung Uncal menjadi salah satu atribut dari Kerajaan Kutai yang dipakai
Sultan Kutai Kartanegara semenjak Kutai Martadipura bisa dijajah dan ditaklukkan.

Gambar 5 : Kalung Uncal

Sumber : https://lintaskalimantan.co/2021/09/16/hanya-ada-2-di-dunia-kalung-uncal-salah-
satunya-ada-di-museum-mulawarman-tenggarong/, diunduh 14 Januari 2023

6. Prasasti Pedang Sultan

Pedang Sultan Kutai adalah peninggalan sejarah yang juga terbuat dari emas padat. Pada
bagian gagangnya terdapat ukiran harimau yang akan menerkam mangsanya. Sedangkan di
bagian ujung pedang terdapat hiasan berupa seekor buaya.
8
Gambar 6 : Pedang Sultan

Sumber : https://www.jatikom.com/informasi-kerajaan-kutai-terlengkap/, diunduh 14 Januari


2023

7. Prasasti Keris Bukit kang

Keris bukit kang adalah keris yang digunakan oleh Permaisuri Aji Putri Karang Melenu,
permaisuri Raja Kutai Kartanegara yang pertama. Berdasarkan legenda, permaisuri ini adalah
putri yang ditemukan dalam sebuah gong yang hanyut di atas balai bambu. Dalam gong
tersebut, selain ada seorang bayu perempuan, di dalamnya juga terdapat sebuah telur ayam
dan sebuah keris, keris bukit kang.

Gambar 7 : Keris Bukit Kang

Sumber : https://budaya-indonesia.org/Keris-Bukit-Kang, diunduh 14 Januari 2023

8. Prasasti Kura-kura Mas

Kura-kura Mas pada awalnya merupakan benda koleksi dari Kerajaan Kutai. Namun setelah
terjadi perang antara Kerajaan Kutai dengan Kerajaan Kutai Kartanegara pada pertengahan
abad ke-17, Kura-kura Mas menjadi milik Kerajaan Kutai Kartanegara sebagai pihak
pemenang perang Perang tersebut terjadi ketika Kerajaan Kutai Kartanegara dipimpin oleh
Aji Pangeran Sinom Panji Mendapa ing Martadipura (1605-1635 M). Kura-kura Mas
9
merupakan hadiah persembahan seorang pangeran dari Cina saat akan melakukan pinangan
kepada salah seorang putri Kerajaan Kutai yang bernama Aji Bidara Putih. Kedatangan sang
pangeran beserta rombongan beberapa kapal dari Cina untuk meminang sang putri akhirnya
diterima. Sebagai ujud kesungguhan hati sang pangeran untuk memperistri Aji Bidara Putih,
maka pangeran menghadiahkan berbagai perhiasan yang terbuat dari emas dan intan, salah
satunya adalah Kura-kura Mas.

Gambar 8 : Kura-kura emas

Sumber : https://www.romadecade.org/kerajaan-kutai/, diunduh 14 Januari 2023

10
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi, kutai adalah kerajaan hindu yang pertama ada di Indonesia.Yupa adalah sebuah
tiang batu berukuran ± 1 meter sebagian ditanam di atas tanah. Pada tiang batu inilah terukir
prasasti dari kerajaan Kutai Mulawarman yang dianggap msebagai sumber tulisan tertua,
sehingga Indonesia mulai memasuki masa sejarah dan mengakhiri masa prasejarahnya.
Kerajaan Kutai diperkirakan berdiri pada abad ke-5 Masehi, ini dibuktikan dengan
ditemukannya 7 buah Yupa (prasasti berupa tiang batu) yang ditulis dengan huruf pallawa
dan bahasa Sansekerta yang berasal dari India yang sudah mengenal Hindu.Yupa mempunyai
3 fungsi utama, yaitu sebagai prasasti, tiang pengikat hewan untuk upacara korban
keagamaan, dan lambang kebesaran raja.

Pada salah satu yupa tersebut, diketahui bahwa yang menjadi cikal bakal dari kerajaan
kutai adalah kundungga, yang diteruskan kepada Aswawarman.Kemajuan dari Kerajaan
Kutai ditandai dengan adanya golongan terdidik terdiri dari golongan ksatria dan
brahmana.Ada beberapa aspek yang diperhatikan dalam masyarakat Kerajaan Kutai yaitu
aspek kehidupan sosial,kehidupan politik, dan kehidupan ekonomi.Kerajaan Kutai berakhir
saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan
Raja Kutai Kartanegara ke-13 di tahun 1365, Kutai Kartanegara disebutkan dalam sastra
Jawa Negarakertagama selanjutnya menjadi kerajaan Islam yang disebut Kesultanan Kutai
Kartanegara.Kerajaan Kutai Kartanegara sekarang lokasi di Kutai Lama dipinggir sungai
Mahakam.Disekitar lokasi ini hanya dihuni kurang lebih 500 jiwa.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan penulis adalah semoga saja di masa mendatang generasi
muda akan terus bangga dengan sejarah bangsa kita sendiri dan nilai-nilai yang terkandung
dalam sejarah dapat dipahami betul. Selain itu generasi muda diharapkan menjada kelestarian
sejarah Indonesia khususnya sejarah kerajaan-kerajaan. Karena seringkali para generasi muda
menganggap sejarah hanyalah pelajaran yang membosankan, dan lebih menyukai budaya
asing. Sejarah harus kita kaji dan dijadikan motivasi. Kita dapat menerapkan aspek-aspek
kehidupan kerajaan di dalam kehidupan kita sehari-hari.

11
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Restu, dkk. (2017). Sejarah Indonesia Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Rohmah, E. R, dkk. (2021). Buku Interaktif Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Mata
Pelajaran Wajib. Yogyakarta: Intan Pariwara
Hapsari, R & Adil, M. (2021). IPS Sejarah untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Gunanto, Adi. (2017). Pendalaman Buku Teks Sejarah 1A Program Peminatan Kelas X
SMA. Jakarta: Yudhistira
Rustami, Tri. (2022). Modul Pendamping Pembelajaran Sejarah untuk
SMA/SMK/MA/MAK Kelas 10. Malang: CV. Pustaka Grafika

12

Anda mungkin juga menyukai