Anda di halaman 1dari 16

KERAJAAN KUTAI DAN KERAJAAN TARUMANEGARA

Dosen Pengampu:

Drs. Kayan Swastika, M.Si

Robit Nurul Jamil S.Pd M.Pd

Penyusun:

Kelompok: 6

1. Vanesa Delia Aulia Wayudhi 210210302045


2. Silvy Kartikasari 210210302070
3. Galuh Oktavia Dwi Stiorini 210210302090

KELAS B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah “Kerajaan Kutai dan
Kerajaan Tarumanegara” yang kami kerjakan dapat diselesaikan dengan baik dan
tepat waktu.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah
Indonesia I. makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang zaman
berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut bagi pembaca dan penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Kayan Swastika dan bapak
Robit Nurul Jamil selaku dosen mata pelajaran Sejarah Indonesia I yang telah
memberikan arahan serta bimbingan dalam membuat makalah ini.
Kami selaku penyusun makalah, mohon maaf jika terdapat kesalahan dan
kekurangan dalam makalah yang kami buat. Dan kami juga berharap makalah ini
“Kerajaan Kutai dan Kerajaan Tarumanegara” bisa bermanfaat bagi kita semua

Jember, 26 Oktober 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………..….1

DAFTAR ISI……………………………………………..…2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………….…3
B. Rumusan Masalah…………………………………....3
C. Tujuan………………………………………………..3

BAB II PEMBAHASAN

1. Munculnya Kerajaan Tertua Di Nusantara......…….....4


2. Proses Munculnya Kerajaan Di Bali….........………...5
3. Mulawarman (Kutai) Di Kalimantan Bagian Timur....5
4. Identifikasi Kerajaan ............................................…...6
5. Agama..........................................................................7
6. Purnawarman (Tarumanegara) Di Bagian Barat……..9
7. Inskripsi Raja Purnawarman …....…………………...10
8. Kehidupan Bermasyarakat...........................................10
9. Agama dan Kesenian...................................................11
10. Kerajaan Awal Lainnya Di Nusantara.........................11
11. Kerajaan Ho-Lo-Tan Di Jawa Barat............................12
12. Kerajaan Di Kalimantan Barat.....................................12
13. Pengaruh Hindu-Buddha Di Nusantara.......................13

BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………….14
B. Saran…………………………………………………14

DAFTAR PUSTAKA……………………………………..15

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerajaan Kutai dan kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan awal
yang berdiri di wilayah Nusantara. Keberadaan kerajaan ini diketahu
dengan dari peninggalan-peninggalan kuno yang telah ditemukan di
tempat tertentu serta peninggalan seperti catatan perjalanan bangsa Cina
yang itu jumlahnya terbatas. Kita bisa mempelajari sejarah kerajaan
Tarumanegara memalui serangkaian prasasti namanya ialah prasasti
Ciaretun atau prasasti Ciampea. Bahasa yang digunakan yaitu bahasa
sanskerta dengan huruf pallawa yang terdiri empat baris saja. Dengan
demikian dapat diketahu kehidupan dalam kerajaann Tarumanegara.
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia pada
abad 5 M. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman,Kalimantan Timur
tepanya itu di hulu sungai Mahakam. Keberadaan kerajaan ini dapat
diketahui dengan adanya sumber yang ditemukan yaitu berupa prasasti
yang terbentuk yupa atau tiang batu yang terdiri dari tujuh buah. Yupa
dengan digambarkan huruf pallawa dan bahasa sanskerta tersebut. Dapat
disimpulkan bahwa keberadaan kerajaan Kutai dalam berbagai aspek
Kehidupan sosial dan budaya.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dibahas di dalam


makalah “Kerajaan Kutai dan Kerajaan Tarumanegara” sebagai berikut:

1. Bagaimana awal berdirinya kerajaan Kutai?


2. Bagaiman perkembangan kerajaan Kutai dan apa peninggalannya?
3. Bagaimana mula berdirinya kerajaan tarumanegara?
4. Bagaimana perkembangan kerajaan Tarumanegara serta peninggalannya?

C. Tujuan

Adapun tujuan penyusunan makalah “Kerajaan Kutai dan Kerajaan


Tarumanegara” adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan memahami proses munculnya kerajaan Kutai


2. Untuk mengetahui dan memahami perkembangan kerajaan
Tarumanegara

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Munculnya kerajaan tertua di nusantara


Munculnya kerajaan Hindu di Indonesia disebebakan oleh peranan
kaum ksatria atau para prajurit India. Teori ksatria dikemukakan oleh R.C
Majundar tidak didukung oleh data yang memadai. Tetapi masih belum
ada bukti arkeologis adanya ekspansi prajurit India ke Indonesia. Menurut
N.J Krom menekankan peran para pedagang India dalam proses
munculnya kerajaan Hindu-Buddha di Asia Tenggara yaitu termasuk
Indonesia dikenal dengan teori wesia. Proses Indianisasi di Indonesia
menurut J. C van leur disebabkan oleh kaum brahmana. Adapun para
brahmana India diundang ke Asia Tenggara karena ada upacara
keagamaan, seperti pelaksanaan vratyastoma artinya upacara inisiasi yang
dilakukan oleh kepala suku terutama yang menjadi golongan ksatria.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia
telah mencapai tingkatan tertentu sebelum munculnya kerajaan yang
bersifat Hindu-Buddha. Kerajaan Hindu-Buddha yang tertua adalah Kutai
di Kalimantan Timur pada abad IV atau pertengahan abad V dan
Tarumanegara di Jawa Barat pada abad pertengahan V. Situs yang berasal
dari protosejarah seperti Pasemah di Sumatera Selatan,Buni di Jawa Barat.
Kontak budaya antara India dan Indonesia tampaknya telah
menjadi sejak awal abad Masehi, hal ini tampak pada bukti arkeologi
berupa gerabah dengan polet ,sejumlah manik-manik dari kaca dan batu
diyakini berasal dari India. Konflik atau peperangan sebagai faktor
terbentuknya kerajaan atau negara. Yang sudah ada data tertulis berupa
prasasti yang menunjukkan awal munculnya sebuah kerajaan di Indonesia
seperti prasasti Ciaretun,Pasir Kolengkak,dan Kebon Kopi menyatakan
bahwa Purnawarman adalah raja yang begitu tegas dan gagah perkasa dan
bisa mengalahkan musuh-musuhnya. Ketiga prasasti ini menggambarkan
tapak kaki yang disamkan dengan tapak kaki Dewa Wisnu.
Munculnya kerajaan di Jawa tengah dapat diketahui dari Prasasti
Canggal yang diperkirakan berasal dari 732 M/654 S. Dalam prasasti itu
terdapat informasi tentang pendirian lingga di Bukit Kunjarakunja di Pulau
Jawa yang kaya dengan padi dan tambah emasnya. Bahwa Raja Sanjaya
telah menaklukkan daerah lain seperti Kamboja, Malayu,Jawa Barat, Jawa
Timur dan Bali. Dalam prasasti Blanjong disebutkan bahwa Kesari
Warminadewa telah mengalahkan musuh di Gurun dan Sawah. Adapun
prasasti Malat Gede dituliskan pada sebuah tugu batu terdiri dari empat
baris. Baris pertama angka 835 S dan bulan Phalguna. Baris kedua nama
tokoh. Baris ketiga menyebutkan musuh dan baris keempat tulisan kadya
kadya maksa. Prasasti penempahan hampir sama dengan Prasasti Malat

4
Gede, hanya bedanya itu angkanya bisa dibaca. Baris kedua itu
menyebutkan rajanya. Baris ketiga itu menyebutkan musuhnya raja dan
yang terakhir baris keempat menyembutkan kasya maka iki di tunggalan.
Dapat disimpulkan dari ketiga prasasti ini Prasasti Malat
Gede,Penempahan dan Prasasti Blanjong bahwa Raja Kesari
Warmmadewa telah menaklukkan musuh-musuhnya di daerah pedalam
Bali tepatnya pesisir dan di luar Bali.

2. Proses munculnya kerajaan di Bali


Data arkeologis menunjukkan bahwa masyarakat Bali tampaknya
sudah cukup kompleks sebelum munculnya kerajaan Hindu di daerah ini.
Sistem penguburannya menggunakan wadah seperti nekara,sarkofagus
atau tempayan mungkin mempunyai kedudukan yang berbeda dengan
mereka yang dikubur tanpa wadah. Kondisi sosial ekonomi masyarakat
Bali pada akhir prasejarah tampaknya cukup makmur. Ditemukan nekara
Pejeng merupakan nekara yang terbesar. Masyarakat Bali bertumpu pada
pertanian.
Bahwa sebaran sarkofagus di Bali terletak daerah persawahan yang
cukup subur. Bukti arkeologis di Bali Utara (situs Pacung) menunjukan
bahwa padi telah dibudidayakan pada awal abad Masehi. Penyebab
munculnya suatu negara dengan adanya sistem irigasi. Prasasti Klungkung
A berasal dari tahun 1072 memuat ungkapan sawah kadandani kasuwalan
rawas kata ini sebagai adanya organisasi dalam bidang pertanian. Maka
prasasti tersebut mengandung arti sawah kekuasaan (Senapati) Danda yang
terletak di Subak Rawas. Prasasti Manukaya tahun 960 terdapat informasi
bahwa Raja Chandrabhayangsingha Warmmadewa memperbaiki tanggl
sumber mata air di Tirta Empul yang terjadi pada setiap tahunnya. Kedua
prasasti ini diperintah oleh Dinasti Warmmadewa. Nama raja Bali Kuno
yang menggunakan gelar ratu, ada 7 orang (Kesari
Warmmadewa,Urgrasena,Tabanedra Warmmadewa,Jayansingha
Warmmadewa, Janasadhu Warmmadewa,Wijaya Mahadewi dan Udayana)
dan yang tidak menggunakan gelar ratu ada dua orang yaitu Kesari
Warmmadewa dan Wijaya Mahadewi. Sri Wijaya Mahadewi adalah raja
pertama di Bali yang menggunakan gelar Sri Maharaja,yakni sebuah frase
dalam bahasa Sanskerta artinya raja yang besar dan agung.

3. Mulawarman ( Kutai ) Di Kalimantan Bagian Timur


Tepat di daerah Kalimantan Timur terdapat kerajaan yang bernama
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan pertama di Indonesia yang sudah
mengenal tulisan. Artinya,sejak saat itu Nusantara mulai memasuki masa
sejarah. Para pedagang berlayar dan harus singgah di wilayah Indonesia
karena bertiupnya angin muson timur. Lama – kelamaan ada diantaranya

5
mereka yang menikah dengan penduduk setempat. Dalam pergaulan itulah
budaya India bercampur dengan budaya lokal. Pencampuran budaya ini
membuat budaya Indonesia mengalami perubahan juga menyebabkan
bersifat Hindu.
Berdasarkan bukti ditemukan tujuh prasasti yang dipahat di atas
tiang batu disebut yupa ditulis dengan huruf Paallawa dalam bahasa
Sanskerta berasal dari pertengahan abad V. Berdasarkan yupa tersebut
Raja Mulawarman mempunyai seorang ayah bernama Aswawarman
dianggap sebagai dinasti (vansakartta), seorang kakek yang bernama
Kudungga daan dua orang saudara. sebagai peringatan atas kemurahan hati
raja Mulawarman yang memberikan hadiah sapi sebanyak 20.000 ekor
kepada para brahmana. Keterangan agama yang dianut Mulawarman
adalah agama Hindu. Keterangan salah satu yupa menyebut sebah
bangunan suci,yaitu waprakeswara. Waprakeswara selalu dihubungkan
dengan Dewa Trimurti, yaitu Brahma,Wisnu dan Siwa. Persoalan tentang
orang luar ingin menjadi orang Hindu itu dengan melalui upacara
vratyastoma yaitu upacara bagi orang Hindu yang telah keluar dari
kastanya karena melanggar aturan agama.
Sejak abad VII Kalimantan Barat telah menjadi teritorial dari
Empire Sriwijaya seperti juga semenanjung Malaka sebelum dan sesudah
naiknya Raja Syailendra.

4. Identifikasi Kerajaan
India dan Cina sedang memulai perdagangan sedangkan para
pendeta sebagai penumpang kapal dagang. Menurut van Leur, barang yang
diperdagangan di pasar internasional merupakan komoditas barang yang
memiliki nilai cukup tinggi seperti logam mulia,perhiasan dan barang
pecah belah. Pada awal sejarah Nusantara dikenal sebagai penghasil kapur
barus dan kayu gaharu. Kedua komoditas ini merupakan bahan baku untuk
pegawai dan paling digemari oleh pedagang asing. Kayu gaharu ini berasal
dari negeri asing sedangkan kayu cendana berasal dari sebelah timur
dibawa para pedagang lokal di Jawa dan Sumatera kemudian dijual ke
India.
Dari sumber kronik Cina tersebut adalah lokasi Chin lin pi shih.
Menurut Pelliot,Chin-lin-pi-shih adalah transliterasi dari Sriwijaya pada
abad VII sebelum nama dipakai Shi-li-fo-shih.letak di selatan dengan
menggambarkan sebuah negeri yaitu H-lo-tan. Moens mengindikasikan
menunjukkan sebuah situs di daerah Srawak sekarang untuk kerajaan
disebut Giriwijaya. Kata pi-shih merupakan alih aksara wijaya dengan
sriwijaya. I-itsing ini seorang pendeta Budhha dari Cina hidup di
Sriwijaya. Chin-lin merupakan gelar kehormatan Sri dan Pho-to berarti
kota.

6
Pada tahun 977 kutai telah mengirimkan misinya yang pertama ke
Cina. Daerah aliran sungai Kapuas,Kalimantan Barat,terdapat situs
arkeologi bercorak Hindu-Budhha seperti lingga,yoni dan arca Nandi yang
merupakan corak Jawa meskipun dari masa yang lebih muda dibandingkan
Kutai.
Setelah masa awal sekitar abad VI-VII terlihat sedikit memudar
kemudian kembali pada abad XIV Kalimantan mulai disebut dalam
sumber tertulis. Kakawin Negarakertagama Pupuh 13 dan 14 menyebutkan
beberapa nama tempat di Kalimantan Barat adalah Kapuhas Sambas
Landak dan Tanjungpura. Di Kalimantan Barat juga memiliki hubungan
dengan Majapahit yaitu kitab Sejarah Melayu diketahui ada tiga seorang
raja ialah raja turun dari Bukit Siguntang,Raja Tanjungpura dan Raja
Majapahit yang sangat mulia dan sangat bangsawan.
Di tepi sebelah barat Sungai Pawan (10 km dari Ketapang).
Ditemukan sisa permukiman kuno dan kompleks pemakanan. Situs yang
dikenal dengan nama Benua Lama ini luasnya sekitar 7 hektar. Ditemukan
peninggalan budaya seperti pecahan keramik,tembikar,batu pipisan dan
mata uang logam. Negarakertagama menyebutkan Tanjungpura adalah
neraga di bawahan Majapahit ditemukan bukti arekologis di situs Benua
Lama.

5. Agama
Indikator tentang keberadaan masyarakat beragama Budha
ditemukan di daerah Sambas. Dari tempat ini ditemukan arca yang dibuat
dari bahan perrunggu terdiri dari arca Buddha ( dua duduk dan dua berdiri)
dan arca Padmapani dan sebuah tempat pedupaan. Di daerah aliran Sungai
Kapuas juga ada yang memeluk agama Hindu ditemukan di situs Nanga
Sepauk dan situs Nanga Serawai berupa runtuhan bangunan candi,arca
lingga,yoni dan Nandi. Peninggalan budaya yang menarik dari situs ini
adalah sebuah mukhalingga (arca lingga) yang keberadaannya
mengundang perdebatan para paker.

6. Purnawarman (tarumanegara) di jawa bagian barat


Kerajaan tarumanegara merupakan kerajaan tertua yang terletak
di jawa ini sampai saat ini kerajaan tersebut masih belum tersusun dengan
lengkap karena sumber sejarah yang berasal dari kerajaan ini sampai saat
ini masih terbatas, dan tertumpu pada beberapa berita cina yang masih
samar-samar. Kemunculan kerajaan tarumanegara dalam sejarah nusantara
membuka babak baru kehidupan sosial budaya yang bercorak Hindu-
Budha, yang khusunya berada di jawa. Dari sumber-sumber yang ada
dapat diperkirakan kerajaan tarumanegara berkembang pada abad V-VII.

7
Peninggalan akreologi yang dapat diidentifikasi sebagai
peninggalan dari masa kerajaan tarumanegara, kerajaan ini diduga
memiliki wilayah yang luasnya meliputi sebagian besar jawa bagian barat.
Ssumber tertua yang dianggap menyebutkan bahwa kawasan Asia
Tenggara adalah berita dari kitab periplous tes erythras thalases, adalah
sebuah kitab pedoman pelayaran dilaut erythras (samudera hindia), yang
ditulis pada awal abad masehi.
Berita cina yang berasal dari Fa-Hsien berupa laporan perjalanan
Fa-Hsein dari cina ke india mengunjungi beberapa tempat suci agama
Budha, dan menceritakan perjalanan kembalinya melalui sailan (ceylon
kini sri lanka). Diceritakan juga tentang keadaan di Ya-Wa-di, merupakan
tempat tinggal selama 4 bulan setelah kapal yang ditumpanginya dari
sailan menuju cina, mendapat kerusakan dan terdampar di Ya-Wa-di.W.P.
Groenneveldt.

7. Prasasti tugu
Prasasti tugu ini merupakan salah satu prasasti yang berasal dari
kerajaan tarumanegara prasasti tugu ini ditemukan di kampung
batutumbuh, desa tugu, dekat dengan tanjungpriuk, jakarta. Ketika
ditemukan prasasti ini terkubur dibawah tanah, yang terlihat hanya bagian
puncak nya prasasti yang terlihat dipermukaan tanah setinggi sekitar 10
cm. Prasasti tugu ini merupakan prasasti terpanjang yang dikeluarkan oleh
purnawarman yang berisi keterangan mengenai penggalian sungai
candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalia sungai gomati sepanjang
6112 tombak atau 12km oleh purnawarman pada tahun ke 22 masa
pemerintahannya.

8. Prasasti ciaruteun
Prasasti ciatuteun ini ditemukan di kampung muara, desa ciaruteun
hilir, cibungbulang, bogor, pada tahun 1863. Prasasti ciaruteun ini
bercorak agama hindu dan ditulis disebongkah batu andesit dengan tinggi
151 cm, berdiameter atas 72 cm, serta diameter bawah 134 cm. Prasasti ini
dibuat sebagai bentuk informasi bahwa adasebuah kerajaan yang bernama
tarumanegara dengan rajanya yang bernama purnawarman beserta dewa
yang dipuja, yakni dewa wisnu. Prasasti ciaruteun berisi tentang kehebatan
raja purnawarman dan juga berupa gambar kaki yang merupakan kaki raja
purnawarman.

8
9. Prasasti kebon kopi I
Prasasti ini ditemukan di kampung muara, desa ciareteun hilir,
cibungbulang, bogor. Prasasti ini ditemukan pada tahun 1863 saat
penebangan hutan untuk perkebunan kopi. Penemuan prasasti tersebut
kemudian diberi nama prasasti kebun kopi I dan keberadaannya yang
masih berada tepat pertama kali ditemukan.

10. Prasasti muara cianten


Prasasti ini terletak di muara kali cianten, kampung muara, desa
ciareteun hilir, cibungbulan, bogor. Prasasti ini berbentuk oval atau batu
lonjong, jenis batu andesit yang merupakan batuan beku dan terbuat dari
mineral halus alias fine grained..

11. Prasasti jambu (pasir kolengangkak)


Prasasti ini terletak di sebuah bukit (pasir kolengkak), desa
parakanmuncang nanggug, bogor. Prasasti ini merupakan peninggalan
kerajaan tarumanegara di masa tersebut sudah diketahui sebagai era
kejayaan tarumanegara yang berada dipulau jawa sebelah barat. Kerajaan
ini berdiri sejak abad ke-4 hingga abad ke-7 masehi dimana beragam
peninggalan sejarahnya banyak ditemukan dan dilestarikan oleh pihak
tertentu dan disimpan di museum yang bisa dikunjungi masyarakat secara
langsung.

12. Prasasti cidanghiang (lebak)


Prasasti ini merupakan peninggalan dari kerajaan tarumanegara
hingga saat ini masih insitu yang berlokasi di desa lebak, kecamatan
munjul, kabupaten pandeglang, banten. Prasasti cidanghiang dipahatkan
pada satu batu andesit dengan ukuran 3x2x2 meter, terdapat tulisan
sebanyak 2 baris dalam aksara pallawa, berbahasa sansekerta.

13. Prasasti pasir awi


Prasasti ini ada disebuah bukit yang bernama pasir awi, dikawasan
perbukitan desa sukamakmur, jonggol, bogor. Prasasti ini berisi pahatan
gambar dahan, ranting, dedaunan, dan buah-buahan. Prasasti yang terletak
dilereng bukit pasir awi, kabupaten ini jiga terdapat gambar seoasang
telapak kaki.

9
14. Kehidupan masyarakat
Mengenai aspek-aspek kehidupan masyarakat, sumber-sumber
tersebut pada umumnya mengemukakan hal yang berkaitan dengan
kehidupan politik atau kekuasaan dan keagamaan, dan hampir tidak ada
yang membicarakan aspek kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Dalam
berita cina pada zaman dinasti sung (420-479), disebutkan adanya sebuah
perdagangan yaitu Ko-ying yang di identifikasikan oleh O.W. Wolters
dengan karawang yang terletak dipantai utara jawa barat. Pada masa awal
perkembangannya taruanegara telah memiliki pelabuhan yang menjadi
pusat perdangangan dikawasan Asia Tenggara. Berita cina yang lai dari
zaman dinasti T’ang (618-906) menambahkan pula adanya pemberitaan
tentang adanya barang dagangan yang berasal dari jawa, yang berupa kulit
penyu, emas, perak, cula badak, dangading gajah, bahkan disebutkan
bahwa penduduknya telah pandai membuat minuman kras yang dibuat dari
bunga kelapa. Prasasti tugu dari Raja Purnawarman disebutkan adanya
persembahan berupa 1.000 ekor sapi. Berita itu mengambarkan bahwa
masyarakat disitu memberikan gambaran tentang adanya kegiatan
pelayaran dan perdangangan, perburuan, peternakan, dan penambangan
yang dilakukan oleh masyarakat setempat.
Bukti adanya pelayaran dan perdangangan daerah luar ditunjukan oleh
sejumlah penemuan akreologi berupa barang-barang keramik cina di
daerah batu jaya, karawang, dan gerabah dari arikamedu, india selatan,
dibeberapa tempat didaerah pantai utara jawa barat terutama di daerah
bekasi dan karawang. Barang dari india selatan tersebut telah hadir di
daerah pantai utara jawa barat sejak masa akhir zaman prasejarah, sejak
masa perundagian, sejak abad III dan IV.
Penemuan akreologi berupa dua buah kompleks percandian bata didaerah
pantai utara karawang telah memberikan beberpa prospek baru dalam
penelitian mengenai kerajaan Tarumanegara. Bata yang digunakan untuk
pembangunan kompleks percandian tersebut telah menggunakan kulit padi
sebagai bahan campuran tanah liat. Penggunaan kulit padi dalam teknologi
pembuatan bata pada masa tarumanegara dapat dijadikan petunjuk tentang
adanya kegiatan pertanian, khusunya penanaman padi disawah.
15. Agama dan Kesenian
Dapat diungkapkan beberapa aspek yang sesuai dengan kehidupan
dan kesenian yang berkembang pada saat itu. Adanya lima buah prasasti
dari Raja Purnawarman mencirikan ajaran Weda dengan adanya unsur
perlambangan telapak kaki Purnawarman disamakan dengan telapak kaki,
Dewa Wisnu serta adanya penyamanaan Purnawarman dengan Dewa Indra
juga dikenal sebagai Dewa Perang mempunyai sifat Dewa Matahari ini
juga memperlihatkan adanya unsur pemujaan Dewa Mithra-Surya.

10
Fakta kehadiran agama Hindu di Kerajaan Tarumanegara karena
menemukan benda keagamaan seperti arca Siwa Rajasri dari perunggu dan
tiga arca Wisnu dari batu. Agama lain yang berasal dari pengaruh
kebudayaan India di Tarumanegara merupakan agama Budhha. Kehadiran
agama ini dibuktikan dengan temuan arkeologi yang komplek dengan
kemunculan percandian Buddha di Batujaya,Karawang. Inskripsi ditulis
dengan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta berisi ayat suci agama Budha

16. Kerajaan awal di sumatera bagian selatan


1. Tulang Bawang
Sumber sejarah pada masa ini umumnya berasal dari berita cina
yang sezaman. Sumber sejarah lokal yang sezaman hampir tidak
sama, dan juga ragam dan jumlah sumber akreologi yang ada
sangat terbatas sehingga cukup sulit untuk merekontruksi sejarah
masa awal dari wilayah sumatera.
Dari sumber sejarah cina kita mengenal sebuah kerajaan awal yang
terletak di daerah lampung, yaitu kerajaan yang disebut bawang
atau tulang bawang. Kitab liu-sung -shu mengemukakan bahwa
kerajaan po-huang menghasilkan lebih dari 41 jenis barang yang
diperdagangkan ke cina. Dalam sumber sejarah yang lain, yaitu
kitab tai ping huan yu chi yang ditulis pada tahun 976-983,
disebutkan sebuah kerajaan bernama to-lang-po-huang yang oleh
G. Tulang bawang yang terletak di daerah pantai tenggara pulau
sumatera, diselatan sungai palembang (sungai musi).
2. Kota Kapur
Dari hasil penelitian arkeologi yang dilakukan dikota kapur, pulau
bangka, pada tahun1994 diperoleh suatu pentunjuk tentang
kemungkinan adanya sebuah pusat kekuasaan di daerah itu sejak
masa sebelum munculnya kerajaan sriwijaya. Temuan arkeologi
berupa sisa-sisa sebuah bangunan candi Hindu yang terbuat dari
batu bersama dengan arca-arca wisnu yang ditemukan dilembah
mekhong semenanjung malaya, dan cibuaya, jawa barat, yang
berasal dari masa sekitar abad V dan VII.
Temuan lain yang penting dari situs kota kapur adalah peninggalan
berupa benteng pertahanan yang kokoh berbentuk dua buah
tanggul sejajar terbuat dari timbunan tanah, masing-masing
sepanjang sekitar 350 m dan 1200 m dengan ketinggian sekitar 2-
3m. Benteng pertahanan yang dibangun sekitar pertenganhan abad
VI telah berperan pula dalam menghadapi ekspansi sriwijaya ke
pulau bangka menjelang akhir abad VII.

11
17. Kerajaan Ho-Lo-Tan di Jawa Barat
Berita cina pada masa dinasti Sung, Sung-Shih, abad V, menyebutkan
adanya hubungan diplomatik antara cina dan kerajaan yang bernama Ho-
Lo-Tan yang terletak di she-po atau jawa, di daerah laut selatan, antara
tahun 430-452. Utusan diplomatik dari Ho-Lo-Tan ke cina pertama kali
datang pada bulan keempat tahun 430 dengan membawa persembahan
untuk kaisar cina, antara lain berupa kain dari india dan Gandhara.

18. Kerajaan di kalimantan barat


Naskah kuno yang ditemukan di kalimantan barat tidak banyak
memberikan keterangan tentang kehidupan sosial dan budaya. I-tsing
menyebutkan nama fo-shih-pi-lo untuk membedakannya dengan Chin-li-
pi-shih yang oleh para sarjana diindetifikasikan dengan sriwijaya. Dari
kesaksian Ch’ang chun, seorang penulis cina yang pernah berkunjung ke
beberapa daerah dibagian barat indonesia antara tahun 607 dan 610, tidak
ada bukti yang menunjukkan adanya hubungan diplomatik antara
wijayapura dan cina. Dari kenyataan ini dapat diduga bahwa sekitar tahun
600, para penguasa di kalimantan tidak ada yang mempunyai hubungan
langsung dengan cina. Tidak diragukan lagi bahwa pada waktu itu di
kalimantan telah berlangsung perkembangan perdangangan dan
kebudayaan yang amat penting seperti terungkap dalam sejarah dinasti
Sung (Li-Sung-Shu). Jelas sekali bahwa pertumbuhan ekonomi di daerah
pesisir kalimantan telah berlangsung sejak lama.
Indikator lain adanya pengaruh agama Buddha ditemukan pula didaerah
sambas. Di tempat ini ditemukan nya arca-arca perunggu, terdiri dari
empat buah arca Buddha (dua arca duduk dan dua arca berdiri), sebuah
arca pedmanani, dan sebuah pendupaan. Menurut tan dan wales, arca
perunggu tersebut berasal dari sekitar abad VIII/IX.
Tinggalan arkeologi lainnya ditemukan didaerah aliran sungai kapuas,
didaerah nanga sepauk dan nanga serawai, berupa runtuhan sebuah
bangunan candi, arca lingga (mukhalingga), yoni, dan nandi. Situs nanga
sepauk terletak disebuah tanjung yang menjorok didaerah pertemuan
sungai kapuas dan sungai sepauk.
Ditepi sungai pawan, sekitar 10km dari ketapang, ditemukan sisa
permukiman dan kompleks pemakaman kuno, yang dikenal dengan nama
benua lama. Lokasi permukiman kuno ini terletak diantara dua kompleks
pemakaman kuno yaitu makam keramat tujuh dan makam keramat
sembilan.

12
19. Pengaruh Hindu-Buddha di Nusantara
Peninggalan arkeologi menunjukan bahwa adanya pengaruh kebudayaan
yang bercorak Hindu-Buddha tidak banyak ditemukan dikawasan timur
nusantara. Peninggalan arkeologi tersebut ditemukan didaerah sikendeng,
pantai barat sulawesi selatan, dan daerah bima, dipulau sumbawa, nusa
tenggara timur.
• Daerah sikendang
Didaerah sikendang, yaitu di desa sempaga yang terletak dimuara sungai
karama, di pantai barat sulawesi selatan, pada awal tahun 1930-an telah
ditemukan sebuah arca Buddha berdiri terbuat dari perunggu. Arca ini
menggambarkan Buddha dipangkara, dalam gaya seni Amarawati, india
selatan, dari masa antara abad II dan V. Dari situs ini telah ditemukan
tinggalan arkeologi berupa gerabah dan alat-alat batu neolitik. Penemuan
arca Buddha perunggu disempaga, sulawesi selatan, sangat penting karena
dapat memberikan petunjuk tentang taraf kehidupan dan budaya
masyarakat setempat pada waktu datangnya pengaruh budaya india, pada
masa awal abad masehi.
• Daerah bima
Beberapa peninggalan arkeologi yang memperlihatkan pengaruh
kebudayaan india ditemukan di daerah bima, pulau sumbawa.
1. Dua buah arca Hindu yang ditemukan di desa tato bima.
2. Peninggalan arkeologi yang bersifat siwais berupa beberapa buah
arca batu, sebuah lingga, dan beberapa pahatan berupa relief pada
dinding gua yang ditemukan dalam sebuah gua dekat batupahat,
bima, yang oleh penduduk disebut wadupaa.
3. Prasasti wadu tunti (batu lukis). Ini dipahatkan pada sebuah batu
besar, di daerah bolo, bima. Dipahatkan denga aksara jawa kuno
dan berasal dari masa sekitar 1350/1400.

13
III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Munculnya kerajaan Hindu di Indonesia disebebakan oleh peranan
kaum ksatria atau para prajurit India. Teori ksatria dikemukakan oleh R.C
Majundar tidak didukung oleh data yang memadai. Tetapi masih belum
ada bukti arkeologis adanya ekspansi prajurit India ke Indonesia. Menurut
N.J Krom menekankan peran para pedagang India dalam proses
munculnya kerajaan Hindu-Buddha di Asia Tenggara yaitu termasuk
Indonesia dikenal dengan teori wesia. Proses Indianisasi di Indonesia
menurut J. C van leur disebabkan oleh kaum brahmana. Adapun para
brahmana India diundang ke Asia Tenggara karena ada upacara
keagamaan, seperti pelaksanaan vratyastoma artinya upacara inisiasi yang
dilakukan oleh kepala suku terutama yang menjadi golongan ksatria.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia
telah mencapai tingkatan tertentu sebelum munculnya kerajaan yang
bersifat Hindu-Buddha. Kerajaan Hindu-Buddha yang tertua adalah Kutai
di Kalimantan Timur pada abad IV atau pertengahan abad V dan
Tarumanegara di Jawa Barat pada abad pertengahan V. Situs yang berasal
dari protosejarah seperti Pasemah di Sumatera Selatan,Buni di Jawa Barat.

2. Saran
Kita sebagai rakyat Indonesia haruslah mencintai budaya yang ada
saat ini karena masih banyak peninggalan – peninggalan yang begitu besar
tentang kerajaan Kutai dan kerajaan Tarumanegara. Dapat juga untuk
generasi muda ingin mengetahui sejarahnya kerajaan-kerajaan pada zaman
dulu, karena di setiap kisahnya itu mempunyai hal positif yang bisa
diterapkan dalam kehidupan sekarang ini. Dengan mengetahui sejarah kita
dapat menambah wawasan yang luas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Sedyawati, E. Dan Djafar, H. (Ed.), 2013, Indonesia Dala Arus sejarah Jilid 2:
Kerajaan Hindu-Buddha, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai