Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

rahmat dan karunia-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan makalah Sejarah

Indonesia yang membahas tentang Kerajaan Kediri ini.

            Makalah yang kami buat ini meliputi : Sejarah Perkembangan Kerajaan

Kutai. Selain itu, disini kami juga melampirkan isi yang singkat sehingga mudah

untuk dipahami.

            Kepada Bapak/Ibu Guru yang telah memberikan dorongan untuk menulis

makalah ini, kami ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya.

            Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula makalah yang kami

buat ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati,

kami mohon saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini

bisa bermanfaat bagi kita semua.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang.................................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah.............................................................................. 2

1.3 Tujuan masalah.................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Kerajaan Kutai.......................................................................... 3

2.2 Sistem Pemerintahan Kerajaan Kutai................................................... 4

2.3 Masa Kejayaan Kerajaan Kutai........................................................... 5

24 Runtuhnya Kerajaan Kutai.................................................................. 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................... 10

3.2 Saran................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Berangkat dari sejarah bangsa Indonesia yang didahului oleh masa keajaan.

Kerajaan Hindu merupakan pelopor berdirinya Negara hindu di Indonesia. Banyak

kerajaan-kerajaan hindu di Indonesia. Sejak masuknya budaya hindu ini Zaman

Prasejarah mulai berganti menjadi Zaman Sejarah. Kerajaan hindu di Indonesia

mempunyai sejarahnya masing-masing, seperti Kerajaan Kutai dan Tarumanegara.

Indonesia mulai berkembang pada zaman kerajaan Hindu-Buddha berkat

hubungan dagang dengan negara-negara tetangga maupun yang lebih jauh

seperti India, Tiongkok, dan wilayah Timur Tengah. Agama Hindu masuk ke

Indonesia diperkirakan pada awal tarikh Masehi, dibawa oleh para musafir dari India

antara lain: Maha Resi Agastya, yang di Jawa terkenal dengan sebutan Batara Guru

atau Dwipayana dan juga para musafir dari Tiongkok yakni musafir Budha Pahyien.

Pada abad ke-4 di Jawa Barat terdapat kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha, yaitu

kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad ke-

16.Pada masa ini pula muncul dua kerajaan besar, yakni Sriwijaya dan Majapahit.

Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang

pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I-Tsing mengunjungi

ibukotanya Palembang sekitar tahun 670. Pada puncak kejayaannya,

Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Tengah dan Kamboja. Abad ke-14 juga

menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih

Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada, berhasil memperoleh

kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta

1
hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk

kodifikasi hukum dan pembentukan kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat

dalam wiracarita Ramayana.

1.2  Perumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah Kerajaan Kutai ?

2. Bagaimana Kehidupan Kerajaan Kutai ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk Mengetahui Sejarah Kerajaan Kutai

2. Untuk Mengetahui Kehidupan Kerajaan Kutai

2
BAB III

PEMBAHASAN

2.1   Sejarah Kerajaan Kutai

Kerajaan kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia. Kerajaan ini terletak ditepi

sungai Mahakam di Muarakaman, Kalimantan Timur, dekat kota Tenggarong.

Diperkirakan Kerajaan Kutai berdiri pada abad 4 M prasasti tersebut didirikan oleh

Raja Mulawarman. Bukti sejarah tentang kerajaan Kutai adalah ditemukannya tujuh

prasasti yang berbentuk yupa (tiang batu) tulisan yupa itu menggunakan huruf

pallawa dan bahasa sansekerta.

Adapun isi prasati tersebut menyatakan bahwa raja pertama Kerajaan Kutai

bernama Kudungga. Ia mempunyai seorang putra bernama Asawarman yang

disebut sebagai wamsakerta (pembentuk keluarga). Setelah meninggal, Asawarman

digantikan oleh Mulawarman. Penggunaan nama Asawarman dan nama-nama raja

pada generasi berikutnya menunjukkan telah masuknya pengaruh ajaran Hindu

dalam kerajaan Kutai dan hal tersebut membuktikan bahwa raja-raja Kutai adalah

orang Indonesia asli yang telah memeluk agama Hindu.

A.    Raja-raja Kerajaan Kutai

1. Maharaja Kundungga, gelar anumerta Dewawarman

2. Maharaja Asmawarman (anak Kundungga)

3. Maharaja Mulawarman

4. Maharaja Marawijaya Warman

5. Maharaja Gajayana Warman

6. Maharaja Tungga Warman

3
7. Maharaja Jayanaga Warman

8. Maharaja Nalasinga Warman

9. Maharaja Nala Parana Tungga

10. Maharaja Gadingga Warman Dewa

11. Maharaja Indra Warman Dewa

12. Maharaja Sangga Warman Dewa

13. Maharaja Candrawarman

14. Maharaja Sri Langka Dewa

15. Maharaja Guna Parana Dewa

16. Maharaja Wijaya Warman

17. Maharaja Sri Aji Dewa

18. Maharaja Mulia Putera

19. Maharaja Nala Pandita

20. Maharaja Indra Paruta Dewa

21. Maharaja Dharma Setia

2.2  Sistem Pemerintahan Kerajaan Kutai

1. Sistem Pemerintahan

Kerajaan Kutai didirikan oleh Kudungga yang sekaligus menjadi raja pertama

Kerajaan Kutai. Dan kemudian digantikan oleh putranya yang bernama

Aswawarman. Aswawarman dianggap sebagai pendiri dari keluarga raja atau

Vansakarta. Namun raja terbesar yang terkenal di kerajaan adalah Mulawarman.

2. Kehidupan Sosial

Kerajaan Kutai diselimuti oleh budaya Hindu sehingga masyarakatnya sangat

terikat dengan sistem kasta. Teori itu juga diperkuat dengan temuan istilah

4
Brahmana yang menunjukkan suatu kasta yang menceritakan bahwa masyarakat

kutai telah diatur berdasarkan sistem sosial Hindu pada zaman itu. Serta istilah dari

Uprakeswara berhubungan erat dengan tiga dewa utama (Trimurti), yakni

Brahma,Wisnu dan Syiwa. Dan dalam agam Hindu, jika ada seseroang yang belum

beragama Hindu dan ingin menjadi salah satu anggota kasta masyarakat Hindu

harus melewati upacara pensucian.

3. Kehidupan Ekonomi

Kehiudpan ekonomi di Kerajaan Kutai zaman dahulu masyarakatnya bermata

pencaharian beternak,bertani,dan berdagang. Dan dalam prasasti Yupa juga

menyebutkan bahwa sang raja Mulawarman telah menghadiahkan 20.000 ekor sapi

kepada para Brahmana.

2.3 Masa Kejayaan Kerajaan Kutai

Kehidupan dalam kerajaan sangatlah makmur jaya, hal tersebut dibuktikan dengan

ditemukannya prasasti Yupa di Muara Kaman. Dan masa kejayaan Kerajaan Kutai

berada saat dibawah pemerintahan Mulawarman.

5
Saat pemerintahan Kudungga, kerajaan ini meredup. Hal ini disebabkan ketika

Kerajaan besar seperti Majapahit dan Singosari sedang mengalami masa

kegemilangan. Sejak saat itulah, Kerjaan Kutai dalam masa pemerinatahan

Kudungga tidak terlihat.

Kudungga berasal dari Kerajaan Campa yang berada di Kamboja, sedangkan

Aswawarman adalah anak dari Kudungga yang diyakini untuk menjadi raja pertama

di Kerajaan Kurtai dengan sebutan Wangsakerta. Namun, pada beberapa sumber

sejarah ada yang menganggap bahwa raja Kudungga sebagai raja yang pertama

dari Kerajaan Kutai.

1. Bidang Politik

Ada satu prasasti yang ditemukan pada masa kerjaan Kutai yang

menyebutkan bahwa “Sang Maharaja Kundungga yang amat mulia memiliki putra

yang mashur, namanya Sang Aswawarman, yang seperti Sang Ansuman atau Dewa

Matahari menumbuhkan keluarga yang sangat mulia”.

Aswawarman mempunyai 3 orang putra yang digambarkan seperti api (yang suci)

tiga. Dan yang paling terkenal adalah Mulawarman. Mulawarman merupakan raja

yang memiliki adab yang baik, kuat, dan sangat berkuasa. Mulawarman juga pernah

mengadakan selamatan emas yang melimpah, hal itu sebagai kegiatan kenduri oleh

para Brahmana.

Dari parasasti itu juga menyebutkan beberapa raja yang pernah memerintah di

Kerajaan Kutai. Dan dalam prasaati itu juga dapat disimpulkan bahwa dahulu di

kerajaan ini sudah mengenal sistem pemerintahan. Sehingga sistem

pemerintahannya bukan lagi kepala suku, melainkan raja. Serta membuktikan

bahwa raja di kerajaan tersebut adalah orang asli Indonesia yang sudah memeluk

agama Hindu.

6
2. Bidang Ekonomi

Secara geografis, Kerajaan Kutai berada di jalur perdagangan antara Cina

dan India. Dan Kerajaan Kutai menjadi wilayah yang sangat menarik untuk

disinggahi para pedagang, hal itu tentunya membuktiakan bahwa pada saat itu,

selain bertani, kegiatan berdagang sudah menjadi bagian dari kehidupan pokok

masyarakat Kutai.

Dalam cacatan sejarah juga menyebutkan, bahwa raja Mulawarman pernah

memberikan 20.000 ekor sapi kepada Brahmana. Sehingga diperkirakan bahwa

dahulu dikerajaan kutai pertanian dan peternakan telah menjadi mata pencaharian

utama masyarakat Kutai.

Lokasinya yang berada di jalur transportasi laut, juga membuat kegiatan

perdagangan dalam kerajaan ini berjalan cukup ramai. Untuk pedagang yang

berasal dari luar wilayah Kerajaan Kutai diharuskan untuk memberikan “hadiah”

kepada sang raja sebagai bentuk izin untuk berdagang. Biasanya hadiah tersebut

berupa barang dagangan yang harganya cukup mahal serta pemberian tersebut

dianggap sebagai pajak kepada pihak Kerajaan.

3. Bidang Agama

Masyarakat Kerajaan Kutai sangat taat pada kepercayaan yang dianutnya.

Salah satu budaya yang hingga kini dapat dilihat adalah Yupa. Yupa tersebut adalah

warisan nenek moyang bangsa Indonesia dari zaman Megalitikum. Di dalam Yupa

tersebut disebutkan ada sebuah tempat suci yang diberi nama Waprakeswara atau

tempat pemujaan Dewa Siwa, sehingga dari pernyataan terssebut dapat disimpulkan

bahwa masyarakat Kerajaan Hindu menganut agama Hindu Syiwa. Selain itu,

masyarakat Kerajaan Kutai juga masih setia menjalankan adat istiadat dan

kepercayaan asli mereka.

7
4. Bidang Sosial-Budaya

Kerana Kerajaan ini sebagian besar menganut agama Hindu, sehingga

masyarakatnya otomatis telah mendapatkan pengaruh agama Hindu dan kehidupan

agamanya sudah lebih maju daripada lainnya pada waktu itu. Contohnya, ketika ada

seseorang yang ingin memeluk agama Hindu, maka akan diadakan upacara

pemberkatan agama Hindu yang disebut dengan Vratyastoma. Upacara tersebut

telah ada sejak pemerintahan Aswawarman yang dipimpin oleh para pendeta dari

India.

Pada saat pemerintahan Mulawarman, upacara tersebut baru digantikan oleh

brahmana dari Indonesia. Hal itu membuktikan bahwa, kaum brahmana yang

berasal dari Indonesia juga mempunyai tingkat intelektual yang tinggi yang dimana

mampu menguasai bahasa Sanskerta yang merupakan bahasa resmi kaum

brahmana untuk masalah keagamaan.

Masuknya budaya India ke nusantara juga mempengaruhi perubahan budaya di

Indonesia. Dan salah satu perubahan yang paling penting adalah munculnya sistem

pemerintahan dengan pimpinannya yang merupakan seorang raja. Sebab, sebelum

budaya tersebut masuk, sistem pemerintahan kerajaan dipimpin oleh seorang

Kepala Suku.

2.4 Runtuhnya Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma

Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji

Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura)

berbeda denganKerajaan Kutai Kartanegara yang ibukotanya pertama kali berada

di Kutai Lama(Tanjung Kute). Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang

8
disebutkan dalam sastra Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya

menjadi kerajaan Islam yang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.

Kepercayaan: Pendiri Dinasti Diperkirakan Kerajaan Kutai berdiri pada abad 4

M prasasti tersebut didirikan oleh Raja Mulawarman. Bukti sejarah tentang kerajaan

Kutai adalah ditemukannya tujuh prasasti yang berbentuk yupa (tiang batu) tulisan

yupa itu menggunakan huruf pallawa dan bahasa sansekerta.

Adapun isi prasati tersebut menyatakan bahwa raja pertama Kerajaan Kutai

bernama Kudungga. Ia mempunyai seorang putra bernama Asawarman yang

disebut sebagai wamsakerta (pembentuk keluarga). Setelah meninggal, Asawarman

digantikan oleh Mulawarman. Penggunaan nama Asawarman dan nama-nama raja

pada generasi berikutnya menunjukkan telah masuknya pengaruh ajaran Hindu

dalam kerajaan Kutai dan hal tersebut membuktikan bahwa raja-raja Kutai adalah

orang Indonesia asli yang telah memeluk agama Hindu.

Peninggalan sejarah yang membuktikan kerajaan Kutai sebagai kerajaan

hindu pertama adalah ditemukannya prasasti berbentuk Yupa menggunakan bahasa

sanskerta dan huruf pallawa.Yupa adalah tiang batu pengikat hewan korban untuk

dipersembahkan kepada dewa.

Beberapa peninggalan kerajaan kutai:

1.      Tujuh buah Yupa yang ditemukan di daerah sekitar Muarakaman;

2.      Kalung Cina yang di terbuat dari emas;

3.      Satu arca Bulus;

4.      Dua belas arca batu.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kerajaan Kutai berada di kalimantan Timur, yaitu di sungai hulu Mahakam.

Nama kerajaan ini disesuaikan dengan nama tempat penemuan  prasasti, yaitu

didaerah Kutai. Kaltim telah berdiri dan berkembang kerajaan yang mendapatkan

pegaruh Hindu adalah beberapa penemuan berupa batu bertulis atau Prasasti.

Tulisan itu ada pada tujuh tiang batu yang disebut Yupa. Yupa ini berfungsi utuk

mengikat hewan Korban. Korban itu merupakan pwersembahan rakyat kepada para

Dewa yang dipujanya.

Kehidupan social dan budayanya pun sangat menjujung tinggi nilai

kebudayaan yang ada. Kehidupan ekonomi masyarakat kutai sangat makmur,

dengan bukti bahwa Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara Cina dan

India. Kerajaan Kutai menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi para pedagang.

Hal tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan perdagangan telah menjadi bagian

dari kehidupan masyarakat Kutai, disamping pertanian.

3.2  Saran

           Kita sebagai masyarakat Indonesia harus mencintai budaya budaya yang ada

saat ini. Peninggalan-peninggalan yang begitu besar di Indonesia membuktikan

bahwa Indonesia adalah negeri yang kaya akan budaya. Dengan cara

merawat,melestarikan dan tidak merusak budaya yang ada itu juga merupakan bukti

cinta kita terhadapan peninggalan budaya diIndonesia.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://fikri8495.blogspot.com/2013/09/makalah-sejarah-kerajaan-di-indonesia.html

http://www.anakciremai.com/2010/03/makalah-sejarah-tentang-sejarah_9500.html

http://ratnafitri11ips517.blogspot.com/2012/11/makalah-kerajaan-kutai.html

http://pujinurifha.blogspot.com/2013/12/makalah-kutai.html

11

Anda mungkin juga menyukai