Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

   

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan

ridho-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Berfikir

Sejarah” dengan tepat waktu. Yang mana penulisan makalah ini saya gunakan untuk

memenuhi salah satu Tugas Mata Pelajaran Sejarah.

Terima kasih saya sampaikan kepada Ibu Guru Mata Pelajaran Sejarah. Saya

juga mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah banyak

membantu dan memberikan motivasi kepada saya dalam penyelesaian makalah ini.

Dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, sehingga

saya selaku penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang nantinya

akan saya gunakan sebagai perbaikan makalah ini selanjutnya. Semoga makalah ini

dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca.

  

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR           ……………………………………………............. i

DAFTAR ISI              ………………………………………………………........ ii

BAB I PENDAHULUAN     ……………………………………………................ 1

A. Latar Belakang     …………………………………………………................ 1

B. Rumusan Masalah            …………………………………………….......... 1

BAB II PEMBAHASAN      ………………………………………………............ 2

A. Cara Berfikir Diakronik Dalam Mempelajari Sejarah.................................. 2

B. Berfikir Diakronik dalam mempelajari Sejarah........................................... 2

BAB III PENUTUP   ……………………………………………………….......... 5

A. Kesimpulan          ………………………………………………………........ 5

DAFTAR PUSTAKA           

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Masa Praaksara adalah masa dimana manusia belum mengenal tulisan atau

disebut masa prasejarah atau nirleka yang artinya tidak adanya tulisan. Masa

praaksara berlangsung dari adanya manusia sampai manusia mengenal tulisan.

Lalu, jika tidak ada tulisan, bagaimana kita mengetahui adanya masa praaksara?

Nah, begini. Kita mengetahui masa praaksara dari sumber-sumbernya yang bukan

berupa tulisan yaitu : fosil, artefak, dan alat-alat yang digunakan pada masa

praaksara.

Salah satu cirri kehidupan masyarakat Indonesia pada masa awal adalah

adanya cara hidup berkelompok. Meskipun masih sangat sederhana, manusia purba

telah mengerti akan pentingnya kerja sama dalam kehidupan mereka.

Generasi penerus sekarang ini sudah banyak yang tidak mengenal sejarah-

sejarah tentang zaman praaksara atau kehidupan awal masyarakat Indonesia.

Padahal hal tersebut sangat penting bagi ilmu pengetahuan. Tanpa kita mengenal

sejarah kita akan kacau karena sejarah merupakan sumber ilmu kebudayaan yang

sangat berguna. Oleh karena itu, penulis bertujuan membuat makalah ini untuk

menjelaskan kehidupan awal maysarakat Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1)      Apa definisi dari berpikir sejarah ?

2)      Bagaimana konsep dari berpikir sejarah Diakronik ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Cara Berfikir Diakronik Dalam Mempelajari Sejarah

Sejarah itu diakronis maksudnya memanjang dalam waktu, sedangkan ilmu-

ilmu sosial itu sinkronis maksudnya melebar dalam ruang. Sejarah mementingkan

proses, sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu,

dari waktu A sampai waktu B. 

Sejarah berupaya melihat segala sesuatu dari sudut rentang

waktu. Pendekatan diakronis adalah salah satu yang menganalisis

evolusi/perubahan sesuatu dari waktu ke waktu, yang memungkinkan seseorang

untuk menilai bagaimana bahwa sesuatu perubahan itu terjadisepanjang

masa. Sejarawan akan menggunakan pendekatan ini untuk menganalisis dampak

perubahan variabel pada sesuatu, sehingga memungkinkan sejarawan untuk

mendalilkan MENGAPA keadaan tertentu lahir dari keadaan sebelumnya atau

MENGAPA keadaan tertentu berkembang / berkelanjutan.

Contoh:

Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920

Terjadinya Perang Diponegaro, 1925-1930;

Revolusi Fisik di Indonesia, 1945-1949;

Gerakan Zionisme 1897-1948 dan sebagainya.

B.      Berfikir Diakronik dalam mempelajari Sejarah

Sejarah itu diakronis artinya  memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam

ruang, sedangkan ilmu-ilmu sosial itu sinkronis maksudnya melebar dalam ruang.

2
Sejarah mementingkan proses, sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu

dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B. 

Sejarah berupaya melihat segala sesuatu dari sudut rentang waktu. 

Pendekatan diakronis adalah salah satu yang menganalisis

evolusi/perubahan sesuatu dari waktu ke waktu, yang memungkinkan seseorang

untuk menilai bagaimana bahwa sesuatu perubahan itu terjadi sepanjang masa. 

Diakronis berasal dari bahasa Yunani, dia artinya melintasi atau melewati

dan khronosyang berarti perjalanan waktu.

Dengan demikian, diakronis dapat diartikan sebagai suatu peristiwa yang

berhubungan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya dan tidak berdiri sendiri atau

timbul secara tiba-tiba. Sebab sejarah meneliti gejala-gejala yang memanjang dalam

waktu, tetapi dalam ruang yang terbatas.

Konsep diakronis melihat bahwa peristiwa dalam sejarah mengalami

perkembangan dan bergerak sepanjang masa. Melalui proses inilah, manusia dapat

melakukan perbandingan dan melihat perkembangan sejarah kehidupan

masyarakatnya dari jaman ke jaman berikutnya.

Suatu peristiwa sejarah tidak bisa lepas dari peristiwa sebelumnya dan akan

mempengaruhi peristiwa yang akan datang. Sehingga, berfikir secara diakronis

haruslah dapat memberikan penjelasan secara kronologis dan kausalita.

Studi diakronis bersifat vertikal, misalnya menyelidiki perkembangan sejarah

Indonesia yang dimulai sejak adanya prasasti di Kutai sampai kini.

Adapun ciri  diakronik yaitu:

1.      Mengkaji dengan berlalunya masa;

2.      Menitik beratkan pengkajian pristiwa pada sejarahnya

3
3.      Bersifat historis atau komparatif;

4.      Bersifat vertikal;

5.      Terdapat konsep perbandingan;

6.      Cakupan kajian lebih luas;

Cara Berpikir Diakronik Dalam Mempelajari Sejarah

Diakronik berasal dari kata diachronich; (dia, terdiri dari dua kata, yaitu dia dalam

bahasa latin artinya melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu. Diakronis

artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang.

Berpikir diakronik adalah berpikir kronologis (urutan) dalam menganalisis

sesuatu.Kronologis adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan

waktu kejadiannya. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu

merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat,

selain itu dapat juga membantu untuk membandingkan kejadian sejarah dalam

waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwanya.

Sejarah itu ilmu diakronis, yang mementingkan proses, sejarah akan

membicarakan suatu peristiwa tertentu yang terjadi pada suatu tempat tertentu

sesuai dengan urutan waktu terjadinya. Dengan pendekatan diakronis, sejarah

berupaya menganalisis evolusi/perubahan sesuatu dari waktu ke waktu, yang

memungkinkan seseorang untuk menilai bahwa perubahan itu terjadi sepanjang

masa. Sejarawan akan menggunakan pendekatan ini untuk menganalisis dampak

perubahan variabel pada sesuatu, sehingga memungkinkan sejarawan untuk

mendalilkan mengapa keadaan tertentu lahir dari keadaan sebelumnya atau

mengapa keadaan tertentu berkembang/berkelanjutan.

4
BAB III

PENUTUP

A.     KESIMPULAN

Priodesasi masa prasejarah berdasarkan ilmu geoligi ini dilakukan untuk

mengetahui terbentuknya bumi dari masa awal sampai seperti saat   ini, melalui

lapisan-lapisan bumi. Melalui lapisan-lapisan bumi kita akan mengetahui usia fosil

dan benda-benda purbakala.  Semakin dalam  dari permukaan tanah  tempat

ditemukannya fosil atau benda tersebut maka dpat disimpulkan bahwa usia benda

itu semakin tua dan sebaliknya.  Melalui pemeriksaan laboratorium, akan diketahui

berapa kira-kira usia bumi beserta makhluk yang pernah menghuninya.berikut

adalah uraian mngenai tahapan-tahapan terciptanya bumi.

Pembabakan  prasejarah berdasarkan ilmu arkeologi  bertujuan untuk

mengetahui usia manusia purba berdasarkan peninggalan purbakala. Benda-benda

tersebut dapat berupa perkakas rumah tangga, patung, coretan di gua, dan fosil

purba. Manusia purba menggunakan alat-alat untuk memenuhi kebutuhannya

seperti mencari dan mengolah makanan dengan menggunakan perkakas dari batu

atau benda-benda alam lainnya yang keras seperti kayu dan tulang.

Kehidupan masyarakat di Indonesia terus mengalami perkembangan, yakni

dari masa berburu dan mengumpulkan makanan kemudian berkembang ke masa

menetap dan bercocok tanam. Dalam masa menetap dan bercocok tanam

masyarakat kemudian berusaha membuat atau menciptakan berbagai macam

peralatan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka maka lahirlah budaya.

5
DAFTAR PUSTAKA

 http:///HistoriaMagistraPengertiandiakronikdansinkronis.html

 http:///H:/berpikirsejarah/Caraberfikirsejarahkelompok.html

 http:///H:/berpikirsejarah/CaraBerfikirSejarahdalamMengkajiPeristiwa-

peristiwayangDipelajarinyaWawasanPendidikan.html

Anda mungkin juga menyukai