Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SEKITAR

Disusun Oleh :
Nama : Rina Raelita
NIM : 4322317020007

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


SETIA BUDHI RANGKASBITUNG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini dengan tepat waktu untuk menyelesaikannya yaitu makalah tentang
masalah masalah sosial di lingkungan sekitar.
Makalah ini berisikan informasi tentang macam macam masalah sosial
yang sering terjadi lingkungan masyarakat.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang masalah masalah sosial di lingkungan sekitar.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada keterkaitan dari semua
pihak,

Rangkasbitung, 11 Januari 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. Macam-macam Masalah Sosial Bidang Pembangunan
Di Indonesia Masalah Pendidikan..................................................... 4
B. Faktor yang mempengaruhi masalah social....................................... 5

BAB III PENUTUP...................................................................................... 8


A. Kesimpulan........................................................................................ 8
B. Saran.................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 9

 
 

ii
BAB I
PENDAHULUAN
 
A. Latar Belakang Masalah
Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah
gejala yang disebut masalah sosial berkutat didalamnya. Sebagaimana diketahui,
dalam realitas sosial memang tidak pernah dijumpai suatu kondisi masyarakat
yang ideal. Dalam pengertian tidak pernah dijumpai kondisi yang
menggambarkan bahwa seluruh kebutuhan setiap warga masyarakat terpenuhi,
seluruh prilaku kehidupan sosial sesuai harapan atau seluruh warga masyarakat
dan komponen sistem sosial mampu menyesuaikan dengan tuntutan perubahan
yang terjadi. Dengan kata lain das sein selalu tidak sesuai das sollen.
Pada jalur yang searah, sejak tumbuhnya ilmu pengetahuan sosial yang
mempunyai obyek studi kehidupan masyarakat, maka sejak itu pula studi masalah
sosial mulai dilakukan. Dari masa ke masa para sosiolog mengumpulkan dan
mengkomparasikan hasil studi melalui beragam perspektif dan fokus perhatian
yang berbeda-beda, hingga pada akhirnya semakin memperlebar jalan untuk
memperoleh pandangan yang komprehensif serta wawasan yang luas dalam
memahami dan menjelaskan fenomena sosial. Buku ini hadir dengan fokus studi
masalah sosial yang sekaligus memuat referensi dan rekomendasi bagi tindakan
untuk melakukan penanganan masalah. Di negara-negara berkembang, tindakan
untuk melakukan perubahan dan perbaikan dalam rangka penanganan masalah
sosial menjadi perhatian yang sangat serius demi kelangsungan serta kemajuan
bangsanya menuju cita-cita kemakmuran dan kesejahteraan. Terkait hal itu,
pembahasan mengenai berbagai perspektif sosial, identifikasi melalui serangkaian
unit analisis serta pemecahan masalah yang berbasis negara dan masyarakat
menjadi tema-tema yang diulas secara teoritis dalam makalah ini.
Masalah sosial menemui pengertiaannya sebagai sebuah kondisi yang
tidak diharapkan dan dianggap dapat merugikan kehidupan sosial serta
bertentangan dengan standar sosial yang telah disepakati. Keberadaan masalah
sosial ditengah kehidupan masyarakat dapat diketahui secara cermat melalui
beberapa proses dan tahapan analitis, yang salah satunya berupa tahapan

1
diagnosis. Dalam mendiagnosis masalah sosial diperlukan sebuah pendekatan
sebagai perangkat untuk membaca aspek masalah secara konseptual. Eitzen
membedakan adanya dua pendekatan yaitu person blame approach dan system
blame approach (hlm. 153). Person blame approach merupakan suatu pendekatan
untuk memahami masalah sosial pada level individu.
Person blame approach merupakan suatu pendekatan untuk memahami
masalah sosial pada level individu. Diagnosis masalah menempatkan individu
sebagai unit analisanya. Sumber masalah sosial dilihat dari faktor-faktor yang
melekat pada individu yang menyandang masalah. Melalui diagnosis tersebut
lantas bisa ditemukan faktor penyebabnya yang mungkin berasal dari kondisi
fisik, psikis maupun proses sosialisasinya. Sedang pendekatan kedua system
blame approach merupakan unit analisis untuk memahami sumber masalah pada
level sistem. Pendekatan ini mempunyai asumsi bahwa sistem dan struktur sosial
lebih dominan dalam kehidupan bermasyarakat. Individu sebagai warga
masyarakat tunduk dan dikontrol oleh sistem. Selaras dengan itu, masalah sosial
terjadi oleh karena sistem yang berlaku didalamnya kurang mampu dalam
mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi, termasuk penyesuaian antar
komponen dan unsur dalam sistem itu sendiri. Dari kedua pendekatan tersebut
dapat diketahui, bahwa sumber masalah dapat ditelusuri dari ”kesalahan" individu
dan "kesalahan" sistem.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi masalah sosial ?
2. Apa macam-macam masalah sosial ?
3. Faktor apa yang mempengaruhi masalah sosial ?

C. Tujuan
1. Mengetahui definisi masalah sosial.
2. Mengetahui macam-macam masalah sosial.
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi masalah social.

2
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui definisi masalah sosial.
2. Dapat mengetahui macam-macam masalah sosial.
3. Dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi masalah social.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Macam-macam Masalah Sosial Bidang Pembangunan Di Indonesia
Masalah Pendidikan
Seperti yang telah kita ketahui, kualitas pendidikan di Indonesia semakin
memburuk. Hal ini terbukti dari kualitas guru, sarana belajar, dan murid-
muridnya. Guru-guru tentuya punya harapan terpendam yang tidak dapat mereka
sampaikan kepada siswanya. Memang, guru-guru saat ini kurang kompeten.
Banyak orang yang menjadi guru karena tidak diterima di jurusan lain atau
kekurangan dana. Kecuali guru-guru lama yang sudah lama mendedikasikan
dirinya menjadi guru. Selain berpengalaman mengajar murid, mereka memiliki
pengalaman yang dalam mengenai pelajaran yang mereka ajarkan. Belum lagi
masalah gaji guru. Jika fenomena ini dibiarkan berlanjut, tidak lama lagi
pendidikan di Indonesia akan hancur mengingat banyak guru-guru berpengalaman
yang pensiun.
Sarana pembelajaran juga turut menjadi faktor semakin terpuruknya
pendidikan di Indonesia, terutama bagi penduduk di daerah terbelakang. Namun,
bagi penduduk di daerah terbelakang tersebut, yang terpenting adalah ilmu terapan
yang benar-benar dipakai buat hidup dan kerja. Ada banyak masalah yang
menyebabkan mereka tidak belajar secara normal seperti kebanyakan siswa pada
umumnya, antara lain guru dan sekolah.
“Pendidikan ini menjadi tanggung jawab pemerintah sepenuhnya,” kata
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai rapat kabinet terbatas di Gedung
Depdiknas, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (12/3/2007).
 
Masalah Kemiskinan
Dalam kajian sosiologi pembangunan, konsep kemiskinan dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu yang pertama kemiskinan absolut (a fixed yardstick). Konsep
kemiskinan absolut ini dirumuskan dengan membuat ukuran tertentu yang
kongkit. Ukuran ini lazimnya berorientasi pada kebutuhan dasar dalam kehidupan
sehari-hari, yaitu pangan, papan dan sandang. Besarnya ukuran setiap negara
berbeda. Kedua, kemiskinan relatif (the idea of relative). Konsep kemiskinan

4
relatif ini dirumuskan berdasarkan atau memperhatikan dimensi tempat dan
waktu. Asumsi ini, bahwa kemiskinan di daerah satu dengan daerah lain tidak
sama, demikian juga antara waktu dulu dengan sekarang berbeda. Ketiga,
kemiskinan subjektif. Konsep kemiskinan sbjektif ini dirumuskan berdasarkan
perasaan individu atau kelompok miskin. Kita menilai individu atau kelompok
tertentu miskin, tetapi kelompok yang kita nilai menganggap bahwa dirinya bukan
miskin, atau sebaliknya. Konsep kemiskinan ketiga inilah yang lebih tepat apabila
memahami konsep kemiskinan dan bagaimana langkah strategis dalam menangani
kemiskinan (Usman, S. 1998; Tjokrowinoto, W. 2004).
 
Masalah Kriminalitas
Kriminalitas atau tindakan kriminal merupakan problem sosial yang bersifat
laten (selalu ada dalam kehidupan masyarakat atau negara manapun), namun
tindakan kriminal bukanlah penyimpangan perilaku yang dibawa sejak lahir, tetapi
tindakan kriminal merupakan hasil dari sosialisasi sub budaya menyimpang.
Tindakan kriminal sering dikategorikan sebagai tindak pidana atau tindakan yang
melanggar hukum pidana. Diantara contoh tindakan kriminal adalah: korupsi,
pencurian, pembunuhan, perampokan, penipuan atau pemalsuan, penculikan,
perkosaan, sindikat narkotik atau penyalahgunaan obat terlarang.

B. Faktor-faktor yang Menyebabkan Masalah Sosial


Masalah sosial atau masalah sosial timbul akibat adanya gejala-gejala
abnormal yang timbul di masyarakat. Hal tersebut terjadi karena unsur-unsur
masyarakat tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga menyebabkan
kekecewaan-kekecewaan dan penderitaan, yang selanjutnya disebut masalah
sosial.
Masalah sosial ini berhubungan erat dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-
lembaga kemasyarakatan. Untuk itu terjadi sedikit saja pergeseran diantara nilai-
nilai sosial dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan, maka hubungan
antarmanusia yang terdapat di dalam kerangka bagian kebudayaan yang normatif
akan ikut terganggu.

5
Namun setiap masyarakat tentunya mempunyai ukuran yang berbeda
mengenai hal ini, misalnya soal gelandangan merupakan masalah social yang
nyata yang dihadapi kota-kota besar di Indonesia. Akan tetapi belum tentu
masalah tadi dianggap sebagai masalah sosial di tempat lain. Faktor waktu juga
mempengaruhi masalah sosial ini. Selain itu, ada juga masalah-masalah yang
tidak bersumber pada penyimpangan norma masyarakat, seperti masalah
pengangguran, penduduk, kemiskinan.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni
antara lain :
1.      Faktor Ekonomi          : kemiskinan, pengangguran dan lain-lain.
2.      Faktor Budaya            : perceraian, kenakalan remaja, dan lain-lain.
3.      Faktor Biologis           : penyakit menular.
4.      Faktor Psikologis        : penyakit syaraf, aliran sesat, dan lain-lain.
 
Faktor-faktor yang Menyebabkan Masalah Kriminalitas
Hal-hal yang mendorong terjadinya perilaku menyimpang dalam bentuk
tindakan kriminal antara lain:
a.       Terjadinya perubahan sosial, politik, ekonomi yang bersifat revolusi,
misalnya terjadi peperangan;
b.      Terjadinya kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat yang begitu besar,
sebagai akibat kesalahan strategi atau perencanaan dan pelaksanaan program
pembangunan;
c.       Adanya peluang atau kesempatan untuk terjadinya tindakan kriminal,
karena alat-alat penegak hukum tidak tegas atau tidak ada kepastian hukum di
masyarakat;
d.      Pemerintah yang lemah (tidak bersih) dan aparat pemerintah yang korup,
atau banyak muncul penjahat kerah putih (white collar crime) di setiap
departemen pemerintah atau lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga
ekonomi;
e.       Meningkatnya jumlah penduduk yang tidak terkendali, sehingga jumlah
pengangguran dan urbanisasi meningkat;
f.       Kondisi kehidupan keluarga yang disintegratif; dan

6
g.      Berkembangnya sikap mental negatif, misalnya: hedonistis, konsumersitis,
suka menempuh jalan pintas dalam meraih tujuan dan sejenisnya (Coleman,
J.W and Cressey, D.R. 1984; Soetomo, 1995).
 
 
 

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut
perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing
secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa
Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain adalah
dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu.
Permasalahan sosial yang banyak terjadi di lingkungan sekitar adalah
masalah pengangguran. Pengangguran sekarang terjadi dimana-mana. Hal ini
disebabkan banyaknya para pencari kerja. Tetapi, sedikitnya lapangan kerja yang
tersedia. Itu hanya salah satu sebab terjadinya pengangguran. Contoh sebab lain
adalah Sumber Daya Manusia yang kurang berkualitas. Para generasi muda
sekarang lebih suka bemalas-malasan dan bermain dari pada belajar demi
menggapai masa depan. Sehingga di saat mereka dewasa karena tingkat
pendidikan mereka sangat rendah sehingga mereka kesulitan mencari pekerjaan
dan akan menjadi pengangguran Sehingga terjadi kemiskinan dan masalah social
lainnya. Kita harus berusaha mencapai hasil yang terbaik dalam hidup kita
sehingga kita akan menjadi manusia yang berkualitas dan dapat membantu
mengurangi masalah sosial yang ada di lingkungan sekitar kita.
Jadi permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : kemiskinan, tingkat pendidikan
rendah, tindakan kriminal, pengangguran, dan lain-lain. Masih banyak faktor yang
menyebabkan munculnya masalah sosial di masyarakat kita. Masalah ini tidak
hanya terjadi di Negara kita saja tetapi masalah ini terjadi sama rata di seluruh
pelosok dunia.
 
 
 

8
DAFTAR PUSTAKA

Pidarta, Prof. Dr. Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT


Rineka Cipta.
Soetomo, 2008, Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya, Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Sudagung, Hendro Suroyo, Mengurai Pertikaian Etnis: Migrasi Swakarsa Etnis
Madura ke
Kalimantan Barat (Jakarta: ISAI dan Ford Foundation, 2001).
Soedijar, Z.A, 1990, penelitian Profil Anak Jalanan di DKI Jakarta, badan
Penelitian dan Pengembangan Sosial, Departeman Sosial.
Suwarsono dan Alvin Y. So., Perubahan Sosial dan Pembangunan  (Jakarta:
LP3ES, 1994).

Anda mungkin juga menyukai