Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Alhamdullillahhirobilalamin, segalah puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segalah rahmat dan
hidayahnya tercurahkan kepada kita yang tak terhingga ini, sholawat serta salam kita panjatkan kepada
junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW dan keluarganya, sahabatnya, beserta pengikutnya sampai
akhir zaman amin ya robal alamin.
Karena anugerah dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang merupakan salah
satu tugas dari sekolah yang berjudul : TINDAKAN INTERAKSI DAN IDENTITAS SOSIAL tepat
waktu. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada teman-teman kelompok dan para guru semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kami khususnya dan kepada para pembaca umumnya.

Aek Kuasan, 20 Februari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan masalah

1.3. Tujuan ………………………………………………………………………………………..2

1.4. Metode dan Prosedur ………………………………………………………………………...3

BAB II PEMBAHASAN

2.I. Tindakan Interaksi …………………….……………………………………………………. 4

2.2. Identitas Sosial …………………………………………………………………………..... 6

2.3 Contoh Gambar Tindakan Interaksi .....………………………………………………... 7

2.4 Contoh Gambar Tindakan Interaksi .....………………………………………………... 8

BABA III PENUTUP

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………………. 10

3.2 Saran …………………………………………………………………………..…………….. 11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada reaksi.
Pelakunya lebih dari satu. Individu vs individu. Individu vs kelompok. Kelompok vs kelompok dll.
Contoh guru mengajar merupakan contoh interaksi sosial antara individu dengan kelompok. Interaksi
sosial memerlukan syarat yaitu Kontak Sosial dan Komunikasi Sosial.
Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat
secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial secara langsung apabila tanpa melalui
perantara. Misalnya A dan B bercakap-cakap termasuk contoh Interaksi sosial secara langsung.
Sedangkan kalau A titip salam ke C lewat B dan B meneruskan kembali ke A, ini termasuk contoh
interaksi sosial tidak langsung.
Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi, indenifikasi,
simpati dan empati Imitasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor meniru orang lain. Contoh
anak gadis yang meniru menggunakan jilbab sebagaimana ibunya memakai. Sugesti adalah interaksi
sosial yang didasari oleh adanya pengaruh. Biasa terjadi dari yang tua ke yang muda, dokter ke pasien,
guru ke murid atau yang kuat ke yang lemah. Atau bisa juga dipengaruhi karena iklan.
Indentifikasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor adanya individu yang mengindentikkan
(menyadi sama) dengan pihak yang lain. Contoh menyamakan kebiasaan pemain sepakbola
idolanya.Simpati adalah interaksi sosial yang didasari oleh foktor rasa tertarik atau kagum pada orang
lain.
Empati adalah interaksi sosial yang disasari oleh faktor dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang
lain, lebih dari simpati. Contoh tindakan membantu korban bencana alam. Interaksi sosial
mensyaratkan adanya kontak sosial dan komunikasi sosial. Kemudian membuat terjadinya proses
sosial. Proses sosial dapat bersifat asosiatif dan disasosiatif Asosiatif meliputi akomodasi, difusi,
asimilasi, akulturasi, kooperasi (kerjasama) (Intinya interaksi social yang baik-baik, kerjasama, rukun,
harmonis, serasa dll). Contoh kerja sama antara depertemen pendidikan nasional dengan PT Telkom
dalam program Jardiknas.
Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi dan kompetensi (Intinya interaksi sosial yang tidak baik,
penuh persaingan, perang dingin, bertengkar dll). Contoh Bapak memukul anaknya karena tidak
mendengarkan nasihatnya. Menyuruh pergi seorang pengemis dengan cara membentak.

1.2. Rumusan masalah

Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini
adalah :
Seperti apakah tindakan Interaksi dan Identitas sosial di masyarakat?
Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial?
Bagaimana bentuk-bentuk interksi sosial?

1.3. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Tempat Ruang
Dan Sistem Sosial serta untuk wawasan dan ilmu kami tentang pengaruh interaksi sosial bagi
masyarakat
1.4. Metode dan Prosedur
Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan mengumpulkan informasi
dari berbagai buku dan browsing di internet.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Tindakan Interaksi dan Identitas Sosial


A. Pengertian Tindakan Interaksi
Kamu tahu nggak perbedaan antara orang yang marah diam-diam dan ngedumel dengan orang marah
yang berani menggertak orang lain? Bukan, ini bukan cuma ngomongin temanmu
yang nyebelin. Karena di dalam ilmu sosiologi, salah satu di antara kedua tindakan tadi termasuk ke
dalam tindakan sosial, lho. Kira-kira yang mana ya?
Sebelum menjawab hal itu, kita harus tahu dulu dong apa itu tindakan sosial. Tindakan sosial adalah
tindakan yang memengaruhi atau dipengaruhi oleh orang lain. Masalahnya, tidak semua tindakan
dapat dikatakan tindakan sosial. Lalu, tindakan seperti apa yang bisa dianggap tindakan sosial? Nah,
berikut adalah ciri-cirinya:

Menurut Max Weber, tindakan sosial mengandung makna jika ditujukan atau memperhitungkan
keberadaan orang lain. Berikut, contoh yang tidak termasuk tindakan sosial:
Marah dan membanting barang-barang pribadi. (Tindakan ini bukan termasuk tindakan sosial karena
tidak memengaruhi perilaku orang lain). Tindakan itu bisa menjadi tindakan sosial, jika:
Marah, lalu mendorong teman. (dengan mendorong teman, tindakan kamu menjadi berpengaruh
terhadap tindakan orang lain—orang yang kamu marahin—ada kemungkinan dia kesal dan balas
mendorongmu lagi, atau menyirammu dengan air). Eits, ini cuma contoh ya! Jangan ditiru, nggak baik.
Berdasarkan hal yang mendorongnya, tindakan sosial terbagi menjadi 4 jenis:
1. Tindakan Rasional Instrumental
Tindakan yang didasari pada akal/rasio, sehingga mempertimbangkan antara tujuan dan cara yang
dilakukan. Misalnya, seorang murid yang begadang belajar demi persiapan ulangan.
2. Tindakan Berorientasi Nilai
Tindakan sosial ini berkaitan dengan nilai-nilai dasar yang terkandung di masyarakat. Seperti etika,
estetika, agama, dan nilai-nilai lain. Contohnya, seorang anak yang berhenti main bola untuk
melakukan ibadah (tindakan ini didorong oleh nilai agama).
3. Tindakan Afektif
Tindakan sosial ini terjadi karena dorongan dari perasaan/emosi. Contohnya, seorang siswa yang
menangis karena dihukum guru saat mencontek ulangan teman (Makanya, ikut
ruangbelajar aja! Nggak perlu nyontek, kamu bisa belajar dengan berbagai video seru!)
4. Tindakan Tradisional
Tindakan yang didasarkan atas kebiasaan yang telah mendarah daging. Contoh: Tradisi Ngaben di
Bali sebagai bentuk penghormatan atas orang yang telah meninggal dunia.

Selain tindakan sosial, dalam melakukan hubungan sosial, kita pasti akan melakukan interaksi sosial.
Ada beberapa tokoh yang mendefinisikan interaksi sosial:

H Booner: Hubungan antara 2 individu atau lebih, di mana perilaku individu yang satu memengaruhi,
mengubah, atau memperbaiki perilaku individu lainnya. Atau sebaliknya.
Gillin & Gilin: hubungan antarindividu, antarkelompok, atau antarindividu dengan kelompok.
Kimball Young: Hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antarindividu,
antarindividu dan kelompok, maupun antarkelompok
Sederhananya, interaksi sosial adalah proses terjadinya aksi dan reaksi (timbal balik) dari kedua
belah pihak, baik antarindividu, individu dengan kelompok, maupun antarkelompok.
Adapun ciri-ciri interaksi sosial menurut Charles P. Loomis
Jumlah pelaku lebih dari 1 orang.
Ada komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol.
Ada dimensi waktu yang menentukan sifat aksi yang berlangsung (masa lampau, masa kini, dan masa
mendatang).
Ada tujuan. Maksudnya, orang-orang terlibat di suatu interaksi mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
2.2. Identitas Sosial

Identitas sosial (social identity) adalah keterkaitan, keterlibatan, peduli dan rasa bangga yang
bersumber dari pengetahuan seseorang tentang keanggotaan dalam suatu kelompok sosial sehingga
timbul rasa kebersamaan, signifikansi nilai dan emosional dari keanggotaan tersebut yang membedakan
dengan kelompok lainnya.

Identitas sosial merupakan bagian dari konsep diri individu yang berasal dari pengetahuannya selama
berada dalam kelompok sosial tertentu dengan disertai internalisasi nilai-nilai, emosi, partisipasi, rasa
peduli dan bangga sebagai anggota kelompok tersebut. Identitas sosial seseorang terbentuk melalui
proses sosial sehingga membedakannya dengan orang lain dilihat dari ciri-ciri sosial seperti kebiasaan
berpakaian, gaya bahasa, kebiasaan mengisi waktu luang, komunitas yang dibentuk, kebiasaan
berbelanja dan sebagainya.

Identitas sosial seseorang ditentukan oleh kelompok dimana ia tergabung. Orang yang termotivasi
untuk bergabung dengan kelompok yang paling menarik dan atau memberikan keuntungan bagi
kelompok dimana ia tergabung di dalamnya. Seseorang akan berjuang untuk mendapatkan atau
mempertahankan identitas sosial yang positif dan ketika identitas sosial dipandang tidak memuaskan,
mereka akan bergabung dengan kelompok dimana mereka merasa lebih nyaman dan menyenangkan.

Berikut definisi dan pengertian social identity atau identitas sosial dari beberapa sumber buku: 

 Menurut Hogg dan Abram (1990), identitas sosial adalah rasa keterkaitan, peduli, bangga dapat
berasal dari pengetahuan seseorang dalam berbagai kategori keanggotaan sosial dengan anggota
yang lain, bahkan tanpa perlu memiliki hubungan personal yang dekat, mengetahui atau
memiliki berbagai minat. 
 Menurut Tajfel (1982), identitas sosial adalah bagian dari konsep diri seseorang yang berasal
dari pengetahuan mereka tentang keanggotaan dalam suatu kelompok sosial bersamaan dengan
signifikansi nilai dan emosional dari keanggotaan tersebut. Identitas sosial berkaitan dengan
keterlibatan, rasa peduli, dan juga rasa bangga dari keanggotaan dalam suatu kelompok
tertentu. 
 Menurut Barker (2004), identitas sosial adalah persamaan dan perbedaan, soal personal dan
sosial, soal apa yang kamu miliki secara bersama-sama dengan beberapa orang dan apa yang
membedakanmu dengan orang lain.
Fungsi dan Karakteristik Identitas Sosial 

Fungsi identitas sosial seseorang atau sekelompok orang adalah, untuk membantu menemukan jati diri
dan rasa percaya diri yang lebih tinggi, efisien, efektif. Pada dasarnya setiap individu ingin dan selalu
berlomba memiliki identitas yang positif di mata kelompoknya dalam rangka mendapatkan pengakuan
(recognition) dari pihak yang lain (the others) sehingga nantinya mereka akan mendapatkan suatu
persamaan sosial (sosial equality).

Identitas sosial juga membantu seseorang untuk mengenali dirinya dari mana ia berasal melalui cara
berpikir dan bertindak. Hal ini kemudian membentuk seseorang menjadi agen sosial, artinya
menandakan bahwa seseorang tidak sendirian, tetapi memiliki dukungan dan solidaritas dari pihak lain
dalam kelompoknya sendiri. Identitas sosial sangat penting dalam performance dan produktivitas
kelompok, yang pada akhirnya menghasilkan persamaan dengan anggota lain. Selain itu, salah satu
fungsi mendasar dari identitas sosial adalah setiap anggota kelompok sosial tersebut akan lebih mudah
diajak bekerja sama. Dengan demikian, maka pada akhirnya, akan ada konformitas terhadap perilaku
dan sikap kelompok dalam kelompok itu sendiri.

Identitas sosial selalu melibatkan dua kriteria, yaitu; perbandingan baik antara orang-orang ataupun
hal-hal yang berhubungan dengan kesamaan dan perbedaan. Menurut Jenkins (2008), sifat atau
karakteristik identitas sosial adalah sebagai berikut: 

1. Identitas individual dan kolektif berkembang secara sistematis, dan berkembang atas
keterlibatan satu sama lain. 
2. Identitas individu dan kolektif merupakan produk interaksional eksternal yang diidentifikasikan
oleh orang lain sebagai identifikasi internal. 
3. Proses terjadinya identitas dihasilkan baik dalam wacana-narasi, retorika dan representasi dan
dalam materi, sering kali bersifat sangat praktis, yang merupakan konsekuensi dari penetapan
identitas.

Dimensi Identitas Sosial 

Menurut Baron (2005), terdapat empat dimensi atau aspek yang mengkonseptualisasikan identitas
sosial, yaitu sebagai berikut:

a. Persepsi dalam konteks antar kelompok 

Dengan mengidentifikasikan diri pada sebuah kelompok, maka status dan gengsi yang dimiliki oleh
kelompok tersebut akan mempengaruhi persepsi setiap individu di dalamnya. Persepsi tersebut
kemudian menuntut individu untuk memberikan penilaian, baik terhadap kelompoknya maupun
kelompok yang lain.

b. Daya tarik in-group 

Secara umum, in-group dapat diartikan sebagai suatu kelompok dimana seseorang mempunyai
perasaan memiliki dan common identity (identitas umum). Sedangkan out-group adalah suatu
kelompok yang dipersepsikan jelas berbeda dengan in-group. Adanya perasaan in-group sering
menimbulkan in-group bias, yaitu kecenderungan untuk menganggap baik kelompoknya sendiri. In-
group bias merupakan refleksi perasaan tidak suka pada out-group dan perasaan suka pada in-group.
Hal tersebut terjadi kemungkinan karena loyalitas terhadap kelompok yang dimilikinya yang pada umumnya
disertai devaluasi kelompok lain.

2.3 Contoh Gambar Tindakan Interaksi


2.4 Contoh Gambar Identitas Sosial
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Arti Interaksi Sosial artinya melibatkan kedua belah pihak..


Faktor-faktor interaksi sosial antara lain
Imitasi : tindakan sosial meniru sikap,tindakan,tingkah laku atau penampilan fisik seseorang secara
berlebihan.
bSugesti : pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepada pihak lain.
cIdentifikasi : kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan oranglain. Simpati :
suatu proses dimana seseorang merasa tertarik dengan orang lain. Syarat-syarat interaksi sosial antara
lain
kontak :kata kontak berasal dari con atau cum yang artinya bersama-sama dan kata tango yang artinya
menyentuh.jadi secara harfiah kontak berarti saling menyentuh. Wujud kontak sosial dibedakan
menjadi tiga antara lain
kontak antarindividu contoh kontak antara anak dan orang tuanya,kontak antara siswa dan siswa
lainnya.
b kontak antar kelompok contoh kontak antara dua perusahaan dalam hubungan bisnis.
cKontak antara individu dan suatu kelompok contoh kontak antara seorang calon anggota dan para
anggota organisasiyang akan dimasukinya.
Kontak sosial langsung dan tidak langsung anatar lain kontak primer yaitu hubungan timbal balik yang
terjadi secara langsung.
kontak sekunder yaitu kontak sosial yang memerlukan pihak ketigasebagai media untuk melakukan
hubungan timbal balik.

3.2. Saran
Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas dari kehidupan masyarakat, maka kita sebagai
manusia yang hidup bermasyarakan harus menyadari bahwa kita hidup tidak mungkin sendirian.
Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat yang baik dengan berinteraksi antar individu dengan
individu lain, antar individu dengan kelompok, bahkan kelompok dengan kelompok agar terjalin
persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Ridwan dan Elly Malihah. (2007) . Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi.
Bandung : Yasindo Multi Aspek
Hermawan, Ruswandi dan Kanda Rukandi. (2007). Perspektif Sosial Budaya. Bandung: UPI PRESS
Hermawan, Ruswandi dkk. (2006) . perkembangan masyarakat dan Budaya. Bandung : UPI PRESS
Kuswanto dan Bambang Siswanto. (2003). Sosiologi. Solo: Tiga Serangkai
Dr. Duddy Mulyawan’s Site
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0705/10/humaniora/3522042.htm

Anda mungkin juga menyukai