Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SOSIOLOGI

“IDENTITAS SOSIAL DAN TINDAKAN SOSIAL”

DISUSUN OLEH :
1. TIARA NUR ZYAM
2. RENITA PUSPA RAMADHANI
3. M.FATJLI
4. M. AJIZ SAPUTRA

SMAN 2 PADANG CERMIN


KEC. WAY RATAI KAB. PESAWARAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tepat pada waktunya. Shalawat dan
salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
kita selaku umatnya.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun,
kami menyadari bahwa dalam kelancaran penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan dari
berbagai pihak, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi kami, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Amiin.

Way Ratai, 06 September 2023


Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................2
1.3. Tujuan........................................................................................................................2
1.4. Metode dan Prosedur.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3
2.1. Pengertian Tindakan Sosial........................................................................................3
2.2. Ciri – ciri Tindakan Sosial.........................................................................................3
2.3. Faktor Pendorong Melakukan Tindakan Sosial.........................................................3
2.4. Bentuk – bentuk Tindakan Sosial..............................................................................4
2.5. Rasionalitas instrumental...........................................................................................4
2.6. Bentuk Tindakan Sosial.............................................................................................5
2.7. Interaksi social...........................................................................................................5
2.8. Bentuk – bentuk Interaksi Sosial...............................................................................9
BAB III PENUTUP......................................................................................................................11
3.1. Kesimpulan................................................................................................................11
3.2. Saran...........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada
reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu vs individu. Individu vs kelompok. Kelompok vs
kelompok dll. Contoh guru mengajar merupakan contoh interaksi sosial antara individu dengan
kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu Kontak Sosial dan Komunikasi Sosial.
Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan komunikasi sosial
dapat secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial secara langsung apabila tanpa
melalui perantara. Misalnya A dan B bercakap-cakap termasuk contoh Interaksi sosial secara
langsung. Sedangkan kalau A titip salam ke C lewat B dan B meneruskan kembali ke A, ini
termasuk contoh interaksi sosial tidak langsung. Faktor yang mendasari terjadinya interaksi
sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi, indenifikasi, simpati dan empati Imitasi adalah
interaksi sosial yang didasari oleh faktor meniru orang lain. Contoh anak gadis yang meniru
menggunakan jilbab sebagaimana ibunya memakai. Sugesti adalah interaksi sosial yang didasari
oleh adanya pengaruh. Biasa terjadi dari yang tua ke yang muda, dokter ke pasien, guru ke
murid atau yang kuat ke yang lemah. Atau bisa juga dipengaruhi karena iklan.
Indentifikasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor adanya individu yang
mengindentikkan (menyadi sama) dengan pihak yang lain. Contoh menyamakan kebiasaan
pemain sepakbola idolanya. Simpati adalah interaksi sosial yang didasari oleh foktor rasa
tertarik atau kagum pada orang lain. Empati adalah interaksi sosial yang disasari oleh faktor
dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, lebih dari simpati. Contoh tindakan
membantu korban bencana alam. Interaksi sosial mensyaratkan adanya kontak sosial dan
komunikasi sosial. Kemudian membuat terjadinya proses sosial. Proses sosial dapat bersifat
asosiatif dan disasosiatif Asosiatif meliputi akomodasi, difusi, asimilasi, akulturasi, kooperasi
(kerjasama) (Intinya interaksi social yang baik-baik, kerjasama, rukun, harmonis, serasa dll).
Contoh kerja sama antara depertemen pendidikan nasional dengan PT Telkom dalam program
Jardiknas. Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi dan kompetensi (Intinya interaksi sosial
yang tidak baik, penuh persaingan, perang dingin, bertengkar dll). Contoh Bapak memukul
anaknya karena tidak mendengarkan nasihatnya. Menyuruh pergi seorang pengemis dengan cara
membentak.
1.2. Rumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan
makalah ini adalah :
1. Seperti apakah tindakan sosial di masyarakat?
2. Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial?
3. Bagaimana bentuk-bentuk interksi sosial?

1.3. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas sosiologi

1.4. Metode dan Prosedur


Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan mengumpulkan
informasi dari berbagai buku dan browsing di internet.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Tindakan Sosial


Tindakan atau aksi berarti perbuatan atau sesuatu yang dilakukan. Secara sosiologis,
tindakan artinya seluruh perbuatan manusia yang dilakukan secara sadar atau tidak disadari,
sengaja atau tidak disengaja yang mempunyai makna subyektif bagi pelakunya.
Didalam sosiologi, tindakan sosoial banyak dikemukakan oleh Max Weber (1864-1920) seorang
ahli sosiologi Jerman, dimana tindakan sosial dimulai dari tindakan individu atau perilaku
individu dengan perilaku oang lain, yang diorientasikan pada hasil tindakan tersebut, sehingga
dapat dipahami secara subjektif, maksudnya setiap tindakan sosial yang dilakukan seseorang
akan memiliki maksud atau makna tertentu. Jadi tindakan sosial pada diri orang baru terjadi
apabila tindakan tersebut dihubungkan dengan orang lain. Tindakan sosial yang dimulai dari
tindakan indiidu-individu memiliki keunikan atau ciri tersendiri.

2.2. Ciri – ciri Tindakan Sosial


Bentuk tolak dari konsep dasar tentang tindakan sosial dan antar hubungan sosial, maka
terdapat lima ciri pokok yang menjadi sasaran sosiologi, yaitu:
1. Tindakan manusia yang menurut si aktor mengandung makna subyektif, hal ini meliputi
tindakan nyata.
2. Tindakan nyata yang bersifat membatin sepenuhnya dan bersifat subyektif.
3. Tindakan yang berpengaruh positif dari suatu situasi, maka tindakan tersebut akan diulang.
4. Tindakan itu diarahkan pada seseorang atau pada individu.
5. Tindakan itu memperhatikan tindakan individu lain dan terarah pada orang atau individu
yang dituju.

2.3. Faktor Pendorong Melakukan Tindakan Sosial


Manusia merupakan makhluk yang tidak akan bisa hidup tanpa manusia lain, sbab secara
biologis manusia adalah makhluk yang palin lemah. Sejak dilahirkan ke dunia, manusia
mempunyai dua hasyat atau keinginan pokok, yaiyu keinginan pokok, yaitu keinginan untuk
menjadi satu dengan manusia lain di sekitarnya (masyaraakat) dan keinginan untuk menjadi satu
dengan lingkungan alam di skitarnya. Untuk memperoleh kedua hasrat tersebut, manusia
menggunakan akalnya (pikiran, perasaan, dan kehendak). Menyadari kelemahan dan
kekurangannya dalam menyesuaikan diri serta menghadapi tantangan alam yang tidak mungkin
dilakukan secara sendiri-sendiri atau perorangan, manusia menghimpun diri dan
mengelompokan dirinya dengan manusia lain yang kemudian disebut masyarakat.

2.4. Bentuk – bentuk Tindakan Sosial


Pada dasarnya tindakan manusia, baik sebagai individu maupun makhluk sosial terdiri dari
dua tindakan pokok yaitu tindakan lahiriah dan tindakan batiniah, sbagai berikut:
a. Tindakan lahiriah adalah tata cara bertindak yang tampak atau dapat dilihat dan cendeung
ditiru secara berulang-ulang oleh banyak orang.
b. Tindaka batiniah adalah cara berfikir, berperasaa, dan berkehendak yang dingkapkan dalam
sikap dan bertindak, dilakukan berulang kali dan di ikuti oleh banyak orang.

Di dalam kehidupan masyarakat, kita dapat mengenali beberapa pola tindakan bathiniah yang
terdiri dari bantuk-bentuk sebagai berikut:
a. prasangka (prejudice), adalah anggapan atau penilaian terhadap suatu penomana tanpa di
tunjang dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
b. sikap sosial (social attitude), adalah suatu bentuk pola perilaku lahiriah dan bathiniah
terhadap fenomena atua gejala yang mempunyai arti sosial.
c. pendapat umum (publik opinion), adalah suatu komposisi pikiran masyarakat yang berpola
dan dibentuk dari beberapa golongan atau kelompok.
d. propagan, adalah suatu makanisme kegiatan yang dilakukan denga cara mempengaruhu
massa atau publik agar mau untuk menerima pola fikiran tertentu.
Pada dasarnya tindakan sosial dapat dibedakan menjadi empat tipetindakan berdasarkan
tingkat kemudahan untuk dipahami sebagai berikut:

b.5. Rasionalitas instrumental.


Merupakan tindakan sosial murni, dimana tindakan tersebut dilakukan dengan
memperhitungkan kesesuaian antara cara yang digunakan dan tujuan yang akan dicapai (bersifat
rasional).
1. Rasionalitas berorientasi nilai.
Tindakan itu dilakukan dengan memperhitungkan manfaatnya, tetapi tujuan yang dicapai
tidak terlalu dipetimbangkan yang penting tindakan terbut baik dan benar menuut penilaian
masyarakat.
2. Tindakan afektif.
Tindakan ini dilakukan dengan dibuat-buat yang didasari oleh perasaan atau emosi dan
kepura-puraan seseorang.
3. Tindakan tradisional
Tindakan ini didasarkan atas kebiasaan-kebiasaan dalam mengerjakan sesuatu dimasa
lalunya atau yang dilakukan oleh orang-orang terdahulu, tanpa pehitungan secara matang,
dan sama sekali tidak rasional.

b.6. Bentuk Tindakan Sosial


Tidak semua tindakan manusia dinyatakan sebagai tindakan sosial misalnya : Seorang pemuda
yang sedang mengkhayalkan gadis impiannya secara diam – diam . Menurut MAX WEBER ,
tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu – individu
lainnya dalam masyarakat . Tindakan sosial dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
1. Tindakan Rasional Instrumental : Tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan
kesesuaian antara cara dan tujuan. Contoh : Bekerja Keras untuk mendapatkan nafkah yang
cukup
2. Tindakan Rasional Berorientasi nilai : Tindakan – Tindakan yang berkaitan dengan nilai –
nilai dasar dalam masyarakat. Contoh : Tindakan –Tindakan yang bersifat Religio – magis .
3. Tindakan Tradisional ; Tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan Rasional.
Contoh : Berbagai macam upacara tradisi yang dimaksudkan untuk melestarikan
kebudayaan leluhur .
4. Tindakan Ofektif : Tindakan – Tindakan yang dilakukan oleh seorang kelompok orang
berdasarkan perasaan emosi

b.7. Interaksi sosial


Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan
sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu
lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan
individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang
nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya.
Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia bertindak terhadap
sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia. Kemudian makna yang
dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan sesamanya. Dan terakhir
adalah Makna tidak bersifat tetap namun dapat dirubah, perubahan terhadap makna dapat terjadi
melalui proses penafsiran yang dilakukan orang ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut
disebut juga dengan interpretative process. Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu
atau kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama
dari terjadinya hubungan sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan
pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Karp dan Yoels
menunjukkan beberapa hal yang dapat menjadi sumber informasi bagi dimulainya komunikasi
atau interaksi sosial. Sumber Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan
Penampilan. Ciri Fisik, adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir
yang meliputi jenis kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik,
bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana. Interaksi sosial memiliki aturan, dan aturan
itu dapat dilihat melalui dimensi ruang dan dimensi waktu dari Robert T Hall dan Definisi
Situasi dari W.I. Thomas. Hall membagi ruangan dalam interaksi sosial menjadi 4 batasan jarak,
yaitu jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial, dan jarak publik. Selain aturan mengenai ruang Hall
juga menjelaskan aturan mengenai Waktu. Pada dimensi waktu ini terlihat adanya batasan
toleransi waktu yang dapat mempengaruhi bentuk interaksi. Aturan yang terakhir adalah
dimensi situasi yang dikemukakan oleh W.I. Thomas. Definisi situasi merupakan penafsiran
seseorang sebelum memberikan reaksi. Definisi situasi ini dibuat oleh individu dan masyarakat.
Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbale balik yang dilakukan oleh individu
dengan individu, antara indivu dengan kelompok, antara kelompok dengan individu, antara
kelompok dengan dengan kelompok dalam kehidupan social. Dalam kamus Bahasa Indonesia
Innteraksi didifinisikan sebagai hal saling melalkukan akasi , berhubungan atau saling
mempengaruhi. Dengan demikian interaksi adalah hubungan timbale balik (social) berupa aksi
salaing mempengaruhi antara indeividu dengan individu, antara individu dankelompok dan
antara kelompok dengan dengan kelompok. Gillin mengartikan bahwa interaksi social sebagai
hubungan-hubungan social dimana yang menyangkut hubungan antarandividu , individu dan
kelompok antau antar kelompok. Menurut Charles P. loomis sebuah hubungan bisa disebut
interaksi jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. jumlah pelakunya dua orang atau lebih
2. adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbul atau lambing-lambang
3. adanya suatu demensi waktu yang meliputi ,asa lalu, masa kini, dan masa yang akan dating .
4. adanya tujuan yang hendak dicapai.
Syarat terjadinya interaksi adalah :
1. Adanya kontak sosial
Kata kontak dalam bahasa inggrisnya “contack”, dari bahasa lain “con” atau “cum” yang
artinya bersama-sama dan “tangere” yang artinya menyentuh . Jadi kontak berarti sama-
sama menyentuh.Kontak social ini tidak selalu melalui interaksi atau hubungan fisik, karena
orang dapat melakuan kontak social tidak dengan menyentuh, misalnya menggunakan HP,
telepon dsb. Kontak social memiliki memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a. Kontak social bisa bersifat positif dan bisa negative. Kalau kontak social mengarah pada
kerjasama berarti positif, kalau mengarah pada suatu pertentangan atau konflik berarti
negative.
b. Kontak social dapat bersifat primer dan bersifat skunder. Kontak social primer terjadi
apa bila peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misanya kontak antara guru
dengan murid dsb. Kalau kontak skunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui
perantara. Missal percakapan melalui telepon, HP dsb.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepihak yang lain
dalam rangka mencapai tujuan bersama. Ada lima unsure pokok dalam komunikasi yaitu
a. Komunikator yaitu orang yang menyampaikan informasi atau pesan atau perasaan atau
pemikiran pada pihak lain.
b. Komunikan yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, informasi.
c. Pesan yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
d. Media yaitu alat untuk menyampaiakn pesan
e. Efek/feed back yaitu tanggapan atau perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan
setelah mendapat pesan dari komunikator.
Ada tiga tahapan penting dalam komunikasi:
a) Encoding . Pada tahap ini gagssaan atau program yang akan dikomunikasikan
diwujudkan dalam kalimat atau gambar . dalam tahap ini komunikator harus memilih
kata atau istilah ,kalimat dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan.
Komunikator harus menghindari penggunaan kode-kode yang membingungkan
komunikan.
b) Penyampaian. Pada tahap ini istilah atau gagasan yang telah diwujudkan dalam bentuk
kalimat dan gambar disampaiakan . Penyampaian dapat berupa lisan dan dapat berupa
tulisan atau gabungan dari duanya.
c) Decoding Pada tahap ini dilakukan proses mencerna fdan memahami kalimat serta
gambar yang diterima menuruy pengalaman yang dimiliki. Ada beberapa factor yang
mendorong terjadinya interaksi social ; Interaksi sosial terbentuk oleh factor – factor
berikut ini :
a. Tindakan Sosial
b. Kontak SosiaL
c. Komunikasi Sosial
Tidak semua tindakan manusia dinyatakan sebagai tindakan sosial misalnya : Seorang
pemuda yang sedang mengkhayalkan gadis impiannya secara diam-diam . Menurut
MAX WEBER, tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat
mempengaruhi individu-individu lainnya dalam masyarakat . Tindakan sosial dapat
dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
a) Tindakan Rasional Instrumental merupakan tindakan yang dilakukan dengan
memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan . Contoh : Bekerja Keras untuk
mendapatkan nafkah yang cukup.
b) Tindakan Rasional Berorientasi nilai merupakan tindakan-tindakan yang berkaitan
dengan nilai-nilai dasar dalam masyarakat . Contoh :tindakan-tindakan yang bersifat
Religi-magis
c) Tindakan Tradisional ; Tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan
Rasional . Contoh : Berbagai macam upacara \ tradisi yang dimaksudkan untuk
melestarikan kebudayaan leluhur .
d) Tindakan Ofektif : Tindakan – Tindakan yang dilakukan oleh seorang \ kelompok
orang berdasarkan perasaan \ emosi. Dalam kehidupan sehari-hari kontak sosial
dapat dilakukan dengan cara : Kontak Sosial yang dilakukan menurut cara pihak –
pihak yang berkomunikasi .
Cara kontak sosial itu ada 2 macam yaitu :
a. Kontak Langsung
Pihak komunikator menyampaikan pesannya secara langsung kepada pihak
komunikan .
b. Kontak Tidak Langsung
Pihak komunikator menyampaikan pesannya kepada pihak komunikan melalui
perantara pihak ketiga Kontak Sosial yang dilakukan menurut terjadinya proses
komunikasi .Ada 2 macam kontak sosial .
1. Kontak Primer
2. Kontak Sekunder
3. Komunikasi Sosial
Komunikasi artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Orang yang
menyampaikan komunikasi disebut komunikator , orang yang menerima
komunikasi disebut komunikan . Tidak selamanya kontak sosial akan
menghasilkan interaksi sosial yang baik apabila proses komunikasinya tidak
berlangsungnya secara komunikatif . Contoh : Pesan yang disampaikan tidak
jelas , berbelit – belit , bahkan mungkin sama sekali tidak dapat dipahami .
3. Imitasi yaitu tindakan meniru orang lain
a. Sugesti
Sugesti ini berlangsung apabila seseorang memberikan pandangan atau sikap yang
dianutnya, lalu diterima oleh orang lain. Biasanya sugesti muncul ketika sipenerima
sedang dalam kondisi yang tidak netral sehingga tidak dapat bewrfikir rasional.
Biasanya sugesti berasal dari orang-orang sebagai berikut:
a) orang yang berwibawa, karismatik dan punya pengaruh terhadap yang disugesti,
misalnya orang tua ulama dsb.
b) Orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari pada yang disugesti.
c) Kelompok mayoritas terhadap minoritas.
d) Reklame atau iklan media masa.
b. Identifikasi yaitu merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi
sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan).
a) Simpati yaitu merupakan suatu proses dimana seorang merasa tertarik kepada pihak
lain. Melalui proses simpati orang merasa dirinya seolah-olah dirinya berasa dalam
keadaan orang lain.
b) Empati yaitu merupakan simpati yang menfdalam yang dapat mempengaruhi
kejiwaan dan fisik seseorang. Sumber informasi yang mendasari interaksi
 warna kulit
 usia
 jenis kelamin
 penampilan fisik
 bentuk tubuh
 pakaian
 Wacana

b.8. Bentuk – bentuk Interaksi Sosial


Bentuk-bentuk interaksi sosial yang berkaitan dengan proses asosiatif dapat terbagi atas
bentuk kerja sama, akomodasi, dan asimilasi. Kerja sama merupakan suatu usaha bersama
individu dengan individu atau kelompok-kelompok untuk mencapai satu atau beberapa tujuan.
Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan, di mana terjadi keseimbangan dalam
interaksi antara individu-individu atau kelompok-kelompok manusia berkaitan dengan norma-
norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Usaha-usaha itu dilakukan
untuk mencapai suatu kestabilan. Sedangkan Asimilasi merupakan suatu proses di mana pihak-
pihak yang berinteraksi mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan-kepentingan serta
tujuan-tujuan kelompok. Bentuk interaksi yang berkaitan dengan proses disosiatif ini dapat
terbagi atas bentuk persaingan, kontravensi, dan pertentangan. Persaingan merupakan suatu
proses sosial, di mana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing, mencari
keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan. Bentuk kontravensi merupakan bentuk interaksi
sosial yang sifatnya berada antara persaingan dan pertentangan. Sedangkan pertentangan
merupakan suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi
tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Tindakan atau aksi berarti perbuatan atau sesuatu yang dilakukan. Secara sosiologis,
tindakan artinya seluruh perbuatan manusia yang dilakukan secara sadar atau tidak disadari,
sengaja atau tidak disengaja yang mempunyai makna subyektif bagi pelakunya. Tindakan sosial
pada diri orang baru terjadi apabila tindakan tersebut dihubungkan dengan orang lain. Tindakan
sosial yang dimulai dari tindakan indiidu-individu memiliki keunikan atau ciri tersendiri.

3.2. Saran
Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas dari kehidupan masyarakat, maka
kita sebagai manusia yang hidup bermasyarakan harus menyadari bahwa kita hidup tidak
mungkin sendirian. Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat yang baik dengan
berinteraksi antar individu dengan individu lain, antar individu dengan kelompok, bahkan
kelompok dengan kelompok agar terjalin persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA

https://an-nur.ac.id/tindakan-sosial-interaksi-sosial-dan-identitas/
https://www.academia.edu/15297215/
Makalah_Tindakan_dan_Interaksi_Sosial_antarindividu_dan_antarkelompok

Anda mungkin juga menyukai