Anda di halaman 1dari 18

KARYA ILMIAH

PERMAINAN MEMBACA DAN MENULIS


DI TAMAN KANAK-KANAK

Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan


karya tulis yang berjudul “Permainan Membaca Dan Menulis Di Taman Kanak-
Kanak”. Adapun maksud dari penyusunan karya tulis ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah di ……………………………………….., Dalam
menyusun karya tulis ini, penulis mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, melalui pengantar ini penulis ucapkan banyak terima kasih
atas segala bantuan yang telah diberikan. Semoga semua kebaikan dibalas oleh
Allah SWT dengan balasan yang berlipat ganda.
Karena terbatasnya pengetahuan serta kemampuan yang dimiliki, penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih jauh dari sempurna dn
masih terdapat kekurangan dan kesalahan baik dalam penyusunan kata, penulisan,
maupun isi serta pembahasannya. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan penyusunan karya tulis lain
di masa yang akan datang.
Akhir kata, penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi
penulis khususnya, dan umumnya bagi para pembaca.

Pesawaran, November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman judul.........................................................................................

Kata pengantar.........................................................................................

Daftar isi..................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................

A. Latar Belakang ......................................................................

B. Rumusan Masalah ..................................................................

C. Tujuan ....................................................................................

D. Ruang Lingkup Pembahasan .................................................

BAB II LANDASAN TEORI.................................................................

A. Perkembangan Bahasa dan Motorik Anak TK ......................

B. Prinsip-Prinsip Perkembangan ..............................................

BAB III PEMBAHASAN.......................................................................

A. Pendekatan Permainan Membaca ..........................................

B. Pendekatan Permainan Menulis .............................................

C. Metode Permainan Membaca dan Menulis ...........................

D. Pelaksanaan Permainan .........................................................

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN................................................

A. Kesimpulan ............................................................................

B. Saran ......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan
Pra sekolah yang terdapat di jalur-jalur pendidkan sekolah (PP No.27 Tahun
1990). Sebagai lembaga pendidikan Pra sekolah, tugas utama TK adalah
mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/
perilaku, keterampilan dan Intelektual agar dapat melakukan adaptasi dengan
kegiatan belajar yang sesungguhnya di Sekolah Dasar.
Pandangan ini mengingatkan bahwa TK merupakan lembaga pendidikan
Pra Sekolastik atau Akademik dengan demikian, TK tidak mengemban
tangggung jawab utama lembaga pendidikan sekolah dasar. Alur pemikiran
tersebut tidak selalu sejalan dan terlaksana dalam praktek kependidikan TK
dan Sekolah Dasar di Indonesia. Pergeseran tanggung jawab pengembangan
kemampuan sekolastik (akademik) dari Sekolah Dasar ke Taman Kanak-
Kanak terjadi dimana-mana, baik secara terang-terangan maupun terselubung.
Banyak Sekolah Dasar (umumnya Swasta dan sebagian Negara) seringkali
mengajukan persyaratan atau tes masuk dengan menggunakan konsep
akademik, terutama tes membaca dan menulis. lembaga pendidikan sekolah
dasar seperti ini sering pula dianggap sebagai lembaga pendidikan
“Berkualitas dan Bonafit“.
Peristiwa pendidikan praktik pendidikan seperti itu mendorong lembaga
pendidikan Tamak Kanak-Kanak maupun Orang Tua berlomba mengajarkan
kemampuan akademik membaca dan meulis dengan mengadopsi pola-pola
pembelajaran di Sekolah Dasar. Akibatnya, tidak jarang Taman Kanak-Kanak
tidak lagi menjadi taman yang indah, tempat bermain dan berteman banyak
tetapi beralih fungsi menjadi “Sekolah” TK dalam makna menyekolahkan
secara dini pada anak-anak. Tanda tandanya terlihat pada pentargetan
kemampuan akademik membaca dan menulis, proses belajar mengajar
mengadopsi sekolaj dasar dan bentuk penugasan-penugasan pekerjaan rumah
pada anak-anak.
Kondisi ini justru diperparah oleh desakan Orang tua agar anak-anak di
TK diajarkan membaca dan menulis agar bisa memasukan anaknya ke sekolah
dasar bonafit atau favorit. Mengajarkan membaca dan menulis di Taman
Kanak-kanak dapat dilaksanakan selama dalam batas-batas aturan
pengembangan Pra Sekolah atau Pra Akademik serta mendasarkan diri pada
prinsip dasar hakiki dari pendidikan TK sebagai sebuah taman bermain,
sosialisasi dan pengembangan berbagai kemampuan seperti pengembangan
kecerdasan emosi, motorik, disiplin/ tanggung jawa, konsep diri dan akhlak.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan dan masa peka anak pada aspek membaca
dan menulis dapt disusun dan dikembangkan berbagai bentuk permainan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka menimbulkan masalah yang
dihadapi.
1. Bagaimana cara pendekatan permainan membaca dan menulis di Taman
Kanak-kanak.
2. Metode apa saja dalam mengembangkan permainan membaca dan
menulis.
3. bagaimana Pelaksana Permainan Membaca dan Menulis di Taman Kanak-
Kanak.

C. Tujuan
Pengembangan membaca dan menulis melalui berbagai bentuk permainan
di Taman Kanak-kanak bertujuan :
1. Mendeteksi/ melacak kemampuan awal membaca dan menulis awal.
2. Mengembangkan kemampuan menyimak, menyimpulkan dan
mengkomunikasikan berbagai hal melalui berbagau bentuk gambar dan
permainan.
3. melatih kelenturan motorik halus agar melalui berbagai bentuk permainan
oleh tangan dalam rangka mempersiapkan anak mampu membaca dan
menulis.

D. Ruang Lingkup Pembahasan


Ruang lingkup pembahasan dalam makalah ini tentang kemampuan-
kemampuan yang diharapkan di capai dalam program kegiatan belajar yang
relevan. Berbagai kemampuan dalam program kegiatan belajar dapat disusun
dan disekelompokan dalam permainan membaca dan menulis sebagai berikut :
1. Permainan Membaca
a. Kemampuan mendengar
b. Kemampuan melihat dan memahami
c. Kemampuan berbicara
d. Membaca gambar
2. Permainan Menulis
a. Persiapan menulis
b. Bentuk tulisan
c. Pengembangan materi, metode
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Perkembangan Bahasa dan Motorik Anak TK


Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk
mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya. Anak-anak yang
telah memiliki kemampuan berbahasa yang baik pada umumnya memiliki
kemampuan yang baik pula dalam mengungkapkan pemikiran, perasaan serta
tindakan interaktif dengan lingkungannya. Kemampuan berbahasa ini tidak
selalu didominasi oleh kemampuan membaca saja tetapi juga terdapat sub
potensi lainnya yang memiliki peranan yang lebih besar seperti penguasaan
kosakata, pemahaman (mendengar dan menyimak) dan kemampuan
berkomunikasi.
Perkembangan kemampuan berbahasa anak ditandai oleh berbagai
kemampuan sebagau berikut :
1. Mampu menggunakan kata ganti saya dalam berkomunikasi.
2. Memiliki berbagai perbendaharaan kata kerja, kata sifat, kata keadaan,
kata Tanya dan kata sambung.
3. Menunjukan pengertian dan pemahaman tentang sesuatu.
4. Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan dan tindakan dengan
menggunakan kalimat sederhana.
5. Mampu membaca dan mengungkapkan sesuatu melalui gambar.

Perkembangan potensi tersebut muncul ditandai oleh berbagai gejala


seperti senang bertanya dan memberikan informasi tentang berbagai hal,
berbicara sendiri dengan atau tanpa menggunakan alat, mencoret-coret buku
atau dinding dan menceritakan sesuatu yang fantastic. Gejala-gejala ini
meruapakan pertanda munculnya kepermukaan berbagai jenis potensi
tersembunyi menjadi potensi tampak. Secara khusus, perkembangan
kemampuan membaca pada anak berlangsung dalam beberapa tahap sebagai
berikut :
1. Tahap Fantasi
Pada tahap ini anak mulai belajar menggunakan buku, mulai berfikir
bahwa buku ini penting, melihat atau membolak balikan buku dan kadang-
kadang anak membawa buku kesukaannya.
2. Tahap Pembentukan Konsep Diri
Anak memandang dirinya sebagai pembaca, dan mulai melibatkan diri
dalam kegiatan membaca, pura-pura membaca buku, memberi makna pada
gambar atau pengalaman sebelumnya dengan buku, menggunakan bahasa
buku meskipun tidak cocok dengan tulisan
3. Tahap membaca gambar
Pada tahap ini anak sadar pada cetakan yang tampak serta dapat
menemukan kata yang sudah dikenal, dapat menggungkapkan kata-kata
yang memiliki makna dengan dirinya, dapat mengulang kembali cerita
yang tertulis, sudah mengenal abjad.
4. Tahap pengenalan bacaan
Anak mulai menggunakan system isyarat secara bersama-sama, tertarik
pada bacaan, mulai mengingat kembali cetakan pada konteknya, berusaha
mengenal tanda-tanda pada lingkungan sertra membaca berbagai tanda
seperti kotak susu, pasta gigi, atau papan iklan.
5. Tahap membaca lancar
Pada tahap ini anak dapat membaca berbagai jenis buku yang berbeda
secara bebas.

Untuk memberikan rangsangan positif terhadap munculnya berbagai


potensi keberbahasaan anak di atas makna permainan dan berbagai bentuk
alatnya memegang peranan penting. Beberapa tahap perkembangan anak
dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Tahap mencoret atau membuat goresan
Pada tahap ini anak mulai membuat tanda-tanda dengan menggunakan
alat-alat tulisan. Mereka sedang memulai belajar tentang bahasa tertulis
dan bagaimana mengerjakan tulisan tersebut.
2. Tahap pengulangan secara linear
Pada tahap ini anak menelusuri bentuk tulisan yang horizontal.
3. Tahap menulis secara random
Pada tahap ini anak belajar tentang berbagai bentuk yang dapat diterima
sebagai suatu tulisan dan menggunakan itu semua agar dapat mengulang
berbagai kata dan kalimat.
4. Tahap menulis tulisan nama
Pada tahap ini, anak mulai menyusun hubungan antara tulisan dan bunyi.

B. Prinsip-Prinsip Perkembangan
Dalam rangka mengembangkan potensi keberbahasaan tersebut maka
beberapa prinsip berikut harus menjadi perhatian guru maupun orang tua.
Beberapa prinsip yang dimaksud adalah :
1. Pendidik lebih mengutamakan pengembangan penguasaan kosakata,
kemampuan menyimak dan brkomunikasi sebelum permainan membaca
diberikan.
2. Mendeteksi/melacak kemampuan awal anak dalam berbahasa. Prinsip ini
dilakukan agar pendidik dapat memperhatikan perkembangan bahasa anak
secara individual. Hasil kegiatan ini diharapkan dapat diperoleh
kemampuan berbahasa anak serta mengelompokannya berdasarkan
kemampuan yang relative sama.
3. Merencanakan kegiatan bermain dan alat permainan sederahana melalui
kegiatan bercakap-cakap, bercerita atau menyampaikan cerita,
membacakan cerita, dan bermain peran.
4. Mengkomunikasikan kegiatan kerberbahasaan anak pada orang tua
termasuk kegiatan melalui permainan membaca permulaan.
5. Menentukan sarana permainan yang diambil dari lingkungan sekitar dan
dikenal anak.
6. Menggunakan perpustakaan anak sebagai sarana yang dapat merangsang
dan menumbuhkan minat baca anak.
7. Menata lingkungan kelas dengan berbgaia kosakata dan nama benda yang
memungkinkan anak melihat dan berkomunikasi tentang benda-benda itu.
8. Menggunakan gambar-gambar sederhana yang dikenal anak untuk
mengenalkan berbagai bentuk kata atau kalimat sederhana.

Dalam kaitan dengan kemampuan menulis, beberapa prinsip yang perlu


diperhatikan diantaranya adalah :
a) Prinsip penggunaan tanda atau symbol.
Guru hendaknya memberikan kesempatan yang banyak pada anak untuk
latihan kelenturan motorik halus, misalnya memberikan kertas, papan
tulis, crayon, pensil yang memungkinkan anak mencoret-coret atau
menggambar sesuatu menurut keinginan anak.
b) Prinsip pengulangan .
Guru atau orang tua dapat mengulang berbagai symbol dan tulisan pada
anak sehingga anak akan mengenal secara cermat antara gambar dan
tulisannya. Termasuk memberi latihan berulang-ulang garis atau
lengkungan yang kemudian dapat digabungkan sehingga berbentuk huruf
atau tulisan.
c) Prinsip keluwesan.
Guru seharusnya memperkenalkan pertama kali pada anak mrnggunakan
symbol atau tanda yang dekat dan dikenal anak. Anak biasanya akan
berusahara terdorong untuk mempelajari berbagai tulisan dalam bentuk
symbol-simbol.
d) Prinsip pengungkapan
Guru atau orang tua dapat memberikan kesempatan pada anak waktu
mengungkapkan berbagai pengalamannya berkaitan dengan berbagai jenis
tulisan yang telah dibuatnya.
e) Prinsip mencontoh.
Guru atau orang tua hendaknya sesering mungkin mengulang berbagai
contoh tulisan atau kata dengan menggunakan konteks yang sama.
f) Prinsip penguatan
Guru memberikan penguatan berupa penghargaan atau pujian terhadap
hasil tulisan anak (walaupun belum dalam bentuk tulisan yang
sebenarnya).
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pendekatan Permainan Membaca


Dalam pengembangan membaca dan menulis di TK terdapat beberapa
pendekatan yang dilakukan melalui berbagai bentuk permainan. Misalnya
Montesson memperkenalkan permainan membaca di mulai dari unsure huruf
dengan menggunakan bantuan gambar pada setiap memperkenalkan huruf.
Decroly memperkenalkan membaca permainan pada anak di mulai dengan
memperkenalkan kalimat dalam permainannya dan pilih kalimat perintah agar
anak melakukan hal-hal yang ada dalam perintah. Pendekatan Whole
Linguistik dalam mengembangkan membaca permulaan dengan menggunakan
seluruh kemampuan linguistic anak, yang menjadi sumber utama adalah
lingkungan dan pengalaman anak, sehingga dapat mengembangkan
pengembangan bahan, intelektual dan motorik anak.

B. Pendekatan Permainan Menulis


Dalam pengembangan menulis Montessori memiliki perhatian dan konsep
yang lebih banyak, agar anak dapat menunjukan kelenturan tangan maka dapat
dilatih mengisi lukisan dengan garis (mengarsir) dan menebalkan. Kegiatan ini
tidak hanya dilakukan dengan pinsil hitan melainkan juga dengan pinsil
berwarna misalnya spidol, crayon dll.

C. Metode Permainan Membaca dan Menulis


Berbagai metode pengajaran untuk permainan membaca dan menulis yang
dipergunakan guru. Metode-metode yang dimaksud adalah :
1. Bercakap-cakap atau Tanya jawab
2. Demonstrasi (peragaan)
3. Bercerita
 Membacakan cerita
 Mengungkapkan cerita
 Bercerita dengan gambar seri
 Bercerita dengan papan flannel
 Bercerita dengan sandiwara boneka
4. Bernyanyi
5. mengucapkan syair
6. Dramatisasi
7. Karyawisata

D. Pelaksanaan Permainan
Membaca dan Menulis di Taman Kanak-Kanak
Strategi Pembelajaran Permainan Membaca dan Menulis Dalam pelaksanaan
permainan membca dan menulis peran lingkungan sangat menentukan strategi
pembelajaran, antara lain perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Menciptakan suasana kondusif, cocok serta memotivasi minat baca tulis
hitung anak.
b. Mengembangkan kemampuan anak.
c. Menciptakan ruangan di luar maupun di dalam kelas yang dapat
menumbuhkan kreativitas, rasa aman dan kebebasan.
d. Meja kursi tidak memenuhi ruangan , sehingga masih cukup ruang gerak
bagi anak.
e. Ruang gerak anak dapat dilakukan di lantai.
f. Rak-rak dapat diletakan sebagai penyekat ruangan.
g. Papan pajangan harus ada di ruangan. Pajangan yang dipasang dapat
meningkatkan budaya baca, tulis, misalnya abjad dengan benda-benda,
gambar yang dimulai huruf awal tertentu.
Identifikasi Kemampuan Permainan Membaca dan Menulis

Untuk melaksanakan permainan membaca dan menulis perlu mengidentifikasi


kemampuan yang diharapkan dicapai dalan program kegiatan belajar TK yang
relevan. Kemampuan-kemampuan tersebut di pilih dan di kelompokan agar
memudahkan guru mengidentifikasi berbagai bentuk. Kemampuan
perkembangan kemampuan membaca dan menulis sebagai berikut :
a. Permainan Membaca
Permainan membaca meliputi kemampuan mendengar, melihat dan
memahami,berbicara dan membaca gambar.
1) Kemampuan Mendengar
Kemampuan mendengar merupakan kemampuan anak untuk dapat
menghayati alam dan mendengar pendapat orang lain dengan indera
pendengaran.
Contoh Permainan :
Nama Permainan Apa yang kudengar ?
Kemampuan :
- Menemukan kembali 2 sampai 4 urutan kata, angka.
- Menggunakan dan dapat menjawab pertanyaan apa, mengapa,
dimana, berapa, bagaimana.
Metode : Tanya jawab
Alat/ Bahan : Radio Tape, kaset, suara asli.
Langkah-langkah permainan :
o Anak-anak disuruh memejamkan mata dan mendengarkan suara
kaset.
o Anak menyebutkan apa yang didengarnya di kaset, misalnya suara
angin ribut, bebek, burung dan gemericik air.
o Guru meminta anak lain untuk menyebutkan kembali apa yang
telah di dengar secara berurutan, misalnya : suara angin ribut,
bebek, burung dan gemericik air.
2) Kemampuan Melihat dan Memaham
Kemampuan ini merupakan kemampuan untuk dapat menghayati dan
memahami alam dengan indera penglihatan serta berkaitan dengan
sesuatu dari peristiwa yang dilihatnya
Contoh permainan :
Nama Permainan
Ada apa di lingkunganku ?
Kemampuan : menyebutkan sebanyak-banyaknya nama benda,
binatang, tanaman yang mempunyai warna bentuk atau menurut ciri-
ciri sifat tertentu.
Metode : Tanya jawab
Alat/ Bahan :
Alat peraga langsung
Langkah-langkah permainan :
- Guru mengajak anak keliling
- Anak melihat
- Guru bertanya tentang apa yang dilihatnya
- Anak menyebutkan nama-nama benda, binatang, tanaman yang ada
disekitarnya/ lingkungannya
3) Kemampuan Berbicara (Berkomunikasi)
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan anak untuk
berkomunikasi secara lisan dengan orang lain. Kemampuan ini
memberikan gambaran tentang kesanggupan anak menyusun berbagai
kosa kata yang telah dikuasai menjadi suatu rangkaian pembicaraan
secara berstruktur.
Contoh permainan :
Nama Permainan : Perjalananku
Kemampuan :
- Menggunakan dan dapat menjawab pertanyaan apa, mengapa, di
mana, berapa, bagaimana, dan sebagainya.
- Bicara lancer kalimat sederhana.
Metode Bercerita, bercakap-cakap
Alat/ Bahan : Alat-alat media kreasi, krayon, cat air, pensil.
Langkah-langkah permainan :
- Guru meminta anak menceritakan pengalaman selama perjalanan
dari rumah ke TK
- Guru mengajukan beberapa pertanyaan mengenai pengalamannya.
- Anak membuat gambar sesuai dengan yang di ceritakannya.
- Guru menuliskan cerita di bawah gambar anak, apabila anak sudah
siap dan mau berinspriasi menulis sendiri diperbolehkan.
4) Membaca Gambar
Kemampuan ini mengungkapkan kesanggupan anak membaca sesuatu
dengan menggunakan gambar. Kemampuan ini sebagai tahap awal
dalam membaca permulaan.
Contoh permainan :
Nama Permainan : Ke sekolah
Kemampuan :
- Bicara lancer dengan kalimat sederhana.
- Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri 4-6 gambar
- Menceritakan gambar yang telah disediakan.
Metode :
Pemberian tugas, bercakap-cakap/Tanya jawab, bercerita
Alat/ Bahan : Gambar seni
Langkah-langkah permainan :
- Guru membuat 4 bh gambar seri tentang kegiatan anak akan
berangkat sekolah, terdiri dari :
- Gambar 1 : Anak bangun tidur
- Gambar 2 : Anak mandi
- Gambar 3 : Anak sarapan pagi
- Gambar 4 : Anak berangkat sekolah
- Anak mengurutkan gambar seri
- Anak menceritakan gambar yang sudah diurutkannya.
- Anak dapat memperkirankan kejadian selanjutnya dari gambar seri
tertentu.
- Permainan Menulis
Permainan menulis meliputi persiapan menulis dan bentuk tulisan.
1) Persiapan menulis
Persiapan menulis adalah kegiatan/ kesanggupan yang melatih
motorik anak.
2) Bentuk tulisan
a) Mencoret
b) Tulisan Horisontal
c) Menulis acak
d) menulis nama
Contoh permainan membaca-menulis di TK
Contoh permainan :
Nama Permainan :
Mencocokan benda sesuai dengan kartu bergambar
Kemampuan :
Mencari, menunjuk sebanyak-banyaknya barang/benda, binatang, tanaman
yang mempunyai warna, bentuk, ukuran dan menurut cirri-ciri tertentu.
Metode :
Pemberian tugas
Alat/ Bahan :
Kartu kata yang bergambar, benda-benda asli
Langkah-langkah permainan :
- Guru menyiapkan alat yang diperlukan dan diletakan berjajar
- Benda-benda asli di letakan ± 5 m dari letak kartu
- Anak berdiri mengamati kata/tulisan di kartu
- Guru memberi aba-aba tertentu agar anak mengambil benda-benda
tersebut untuk diletakan sesuai dengan kartu.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Taman Kanak-kanak (TK) adalah tempat untuk belajar sambil bermain,
jadi belajar pun lewat permainan. Dimana dunia anak itu bermain, dengan
bermain anak-anak akan senang, ceria, dan bahagia. Namun semua itu tidak
lagi, TK itu dirubah menjadi sekolah yang pelajarannya seperti di Sekolah
Dasar. Orang tua menuntut guru untuk mengajarkan membaca dan menulis
padahal tugas TK adalah mengenalkan berbagai pengetahuan, sikap,
keterampilan sebagai persiapan ke SD.
Untuk memenuhi kebutuhan itu dan masa peka pada aspek membaca dan
menulis yang dapat dikembangkan melalui bentuk permainan, sehingga anak
akan senang belajar membaca dan menulis, tidak berdasarkan paksaan karena
bosan dan jenuh, tapi lewat permainan Insya Alloh anak akan menyenanginya
dan berkembang secara optimal.

B. Saran
Kita sebagai guru Taman Kanak-kanak harus pandai menciptakan
permainan. Materi permainan disusun dan dikembangkan berdasarkan
kemampuan yang akan dicapai. Disamping pengembangan materi harus
ditetapkan metode permainan yang cocok dengan kegiatan. Media dan sarana
serta proses permainan menentukan keberhasilan.
DAFTAR PUSTAKA

Hainstock, Elizabeth G. Metode Pengajaran Montessori untuk anak Prasekolah,


PT Pustaka Delapratess :1999
hapidin, Pedoman Praktis Perencanaan, Evaluasi Pengajaran di Taman Kanak-
Kanak, Jakarta : Ghiyants Alfiani Press, 1997
hapidin, Model-Model Pendidikan untuk anak usia dini, Jakarta : Ghiyants Alfiani
Press, 1999
karta, Adriene, Membimbing Anak Belajar Membaca, Penelitian Arcan, Jakarta,
1997
Soejono, Ag. Aliran Baru dalam Pendidikan, Bandung : CV Ilmu
tampubolon, Prof Dr. Mengembangkan Minat dan Kebiasaan membaca pada
Anak, PT Angkasa Bandung

Anda mungkin juga menyukai