A. Latar Belakang
Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan
Pra sekolah yang terdapat di jalur-jalur pendidkan sekolah (PP No.27 Tahun
1990). Sebagai lembaga pendidikan Pra sekolah, tugas utama TK adalah
mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/
perilaku, keterampilan dan Intelektual agar dapat melakukan adaptasi dengan
kegiatan belajar yang sesungguhnya di Sekolah Dasar.
Pandangan ini mengingatkan bahwa TK merupakan lembaga pendidikan
Pra Sekolastik atau Akademik dengan demikian, TK tidak mengemban
tangggung jawab utama lembaga pendidikan sekolah dasar. Alur pemikiran
tersebut tidak selalu sejalan dan terlaksana dalam praktek kependidikan TK
dan Sekolah Dasar di Indonesia. Pergeseran tanggung jawab pengembangan
kemampuan sekolastik (akademik) dari Sekolah Dasar ke Taman Kanak-
Kanak terjadi dimana-mana, baik secara terang-terangan maupun terselubung.
Banyak Sekolah Dasar (umumnya Swasta dan sebagian Negara) seringkali
mengajukan persyaratan atau tes masuk dengan menggunakan konsep
akademik, terutama tes membaca dan menulis. lembaga pendidikan sekolah
dasar seperti ini sering pula dianggap sebagai lembaga pendidikan
“Berkualitas dan Bonafit“.
Peristiwa pendidikan praktik pendidikan seperti itu mendorong lembaga
pendidikan Tamak Kanak-Kanak maupun Orang Tua berlomba mengajarkan
kemampuan akademik membaca dan meulis dengan mengadopsi pola-pola
pembelajaran di Sekolah Dasar. Akibatnya, tidak jarang Taman Kanak-Kanak
tidak lagi menjadi taman yang indah, tempat bermain dan berteman banyak
tetapi beralih fungsi menjadi “Sekolah” TK dalam makna menyekolahkan
secara dini pada anak-anak. Tanda tandanya terlihat pada pentargetan
kemampuan akademik membaca dan menulis, proses belajar mengajar
mengadopsi sekolaj dasar dan bentuk penugasan-penugasan pekerjaan rumah
pada anak-anak.
Kondisi ini justru diperparah oleh desakan Orang tua agar anak-anak di
TK diajarkan membaca dan menulis agar bisa memasukan anaknya ke sekolah
dasar bonafit atau favorit. Mengajarkan membaca dan menulis di Taman
Kanak-kanak dapat dilaksanakan selama dalam batas-batas aturan
pengembangan Pra Sekolah atau Pra Akademik serta mendasarkan diri pada
prinsip dasar hakiki dari pendidikan TK sebagai sebuah taman bermain,
sosialisasi dan pengembangan berbagai kemampuan seperti pengembangan
kecerdasan emosi, motorik, disiplin/ tanggung jawa, konsep diri dan akhlak.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan dan masa peka anak pada aspek membaca
dan menulis dapt disusun dan dikembangkan berbagai bentuk permainan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka menimbulkan masalah yang
dihadapi.
1. Bagaimana cara pendekatan permainan membaca dan menulis di Taman
Kanak-kanak.
2. Metode apa saja dalam mengembangkan permainan membaca dan
menulis.
3. bagaimana Pelaksana Permainan Membaca dan Menulis di Taman Kanak-
Kanak.
C. Tujuan
Pengembangan membaca dan menulis melalui berbagai bentuk permainan
di Taman Kanak-kanak bertujuan :
1. Mendeteksi/ melacak kemampuan awal membaca dan menulis awal.
2. Mengembangkan kemampuan menyimak, menyimpulkan dan
mengkomunikasikan berbagai hal melalui berbagau bentuk gambar dan
permainan.
3. melatih kelenturan motorik halus agar melalui berbagai bentuk permainan
oleh tangan dalam rangka mempersiapkan anak mampu membaca dan
menulis.
B. Prinsip-Prinsip Perkembangan
Dalam rangka mengembangkan potensi keberbahasaan tersebut maka
beberapa prinsip berikut harus menjadi perhatian guru maupun orang tua.
Beberapa prinsip yang dimaksud adalah :
1. Pendidik lebih mengutamakan pengembangan penguasaan kosakata,
kemampuan menyimak dan brkomunikasi sebelum permainan membaca
diberikan.
2. Mendeteksi/melacak kemampuan awal anak dalam berbahasa. Prinsip ini
dilakukan agar pendidik dapat memperhatikan perkembangan bahasa anak
secara individual. Hasil kegiatan ini diharapkan dapat diperoleh
kemampuan berbahasa anak serta mengelompokannya berdasarkan
kemampuan yang relative sama.
3. Merencanakan kegiatan bermain dan alat permainan sederahana melalui
kegiatan bercakap-cakap, bercerita atau menyampaikan cerita,
membacakan cerita, dan bermain peran.
4. Mengkomunikasikan kegiatan kerberbahasaan anak pada orang tua
termasuk kegiatan melalui permainan membaca permulaan.
5. Menentukan sarana permainan yang diambil dari lingkungan sekitar dan
dikenal anak.
6. Menggunakan perpustakaan anak sebagai sarana yang dapat merangsang
dan menumbuhkan minat baca anak.
7. Menata lingkungan kelas dengan berbgaia kosakata dan nama benda yang
memungkinkan anak melihat dan berkomunikasi tentang benda-benda itu.
8. Menggunakan gambar-gambar sederhana yang dikenal anak untuk
mengenalkan berbagai bentuk kata atau kalimat sederhana.
D. Pelaksanaan Permainan
Membaca dan Menulis di Taman Kanak-Kanak
Strategi Pembelajaran Permainan Membaca dan Menulis Dalam pelaksanaan
permainan membca dan menulis peran lingkungan sangat menentukan strategi
pembelajaran, antara lain perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Menciptakan suasana kondusif, cocok serta memotivasi minat baca tulis
hitung anak.
b. Mengembangkan kemampuan anak.
c. Menciptakan ruangan di luar maupun di dalam kelas yang dapat
menumbuhkan kreativitas, rasa aman dan kebebasan.
d. Meja kursi tidak memenuhi ruangan , sehingga masih cukup ruang gerak
bagi anak.
e. Ruang gerak anak dapat dilakukan di lantai.
f. Rak-rak dapat diletakan sebagai penyekat ruangan.
g. Papan pajangan harus ada di ruangan. Pajangan yang dipasang dapat
meningkatkan budaya baca, tulis, misalnya abjad dengan benda-benda,
gambar yang dimulai huruf awal tertentu.
Identifikasi Kemampuan Permainan Membaca dan Menulis
Kemampuan
Metode
Tanya jawab
Alat/ Bahan
Langkah-langkah permainan :
Contoh permainan :
Nama Permainan
Perjalananku
Kemampuan
:
- Menggunakan dan dapat menjawab pertanyaan apa, mengapa, di
mana, berapa, bagaimana, dan sebagainya.
Metode
Bercerita, bercakap-cakap
Alat/ Bahan
Langkah-langkah permainan :
4) Membaca Gambar
Kemampuan ini mengungkapkan kesanggupan anak membaca sesuatu
dengan menggunakan gambar. Kemampuan ini sebagai tahap awal
dalam membaca permulaan.
Contoh permainan :
Nama Permainan
Ke sekolah
Kemampuan
Metode
Gambar seni
Langkah-langkah permainan :
b. Permainan Menulis
Permainan menulis meliputi persiapan menulis dan bentuk tulisan.
1) Persiapan menulis
2) Bentuk tulisan
a) Mencoret
b) Tulisan Horisontal
c) Menulis acak
d) menulis nama
Contoh permainan :
Nama Permainan
Kemampuan
:
Metode
Pemberian tugas
Alat/ Bahan
Langkah-langkah permainan :
A. Kesimpulan
Untuk memenuhi kebutuhan itu dan masa peka pada aspek membaca
dan menulis yang dapat dikembangkan melalui bentuk permainan,
sehingga anak akan senang belajar membaca dan menulis, tidak
berdasarkan paksaan karena bosan dan jenuh, tapi lewat permainan
Insya Alloh anak akan menyenanginya dan berkembang secara
optimal.
B. Saran
Kita sebagai guru Taman Kanak-kanak harus pandai menciptakan
permainan. Materi permainan disusun dan dikembangkan berdasarkan
kemampuan yang akan dicapai. Disamping pengembangan materi
harus ditetapkan metode permainan yang cocok dengan kegiatan.
Media dan sarana serta proses permainan menentukan keberhasilan.
DAFTAR PUSTAKA
2. PEMBAHASAN
A.Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini
Di indonesia pengertian anak usia dini ditunjukan kepada anak usia 0-6
tahun Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan anak usia
dini, hal tersebut bisa dilihat pada pasal 1 butir 14 yang menyatakan bahwa:
pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut.
Selanjutnya pada pasal 28 dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini
dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.
PAUD pada jalur nonformal dapat berupa kelompok bermain (KB), Taman
Penitipan Anak (TPA).
Usia dini merupakan masa keemasan (the golden age), namun sekaligus
periode yang sangat kritis dalam tahap perkembangan manusia. Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa sampai usia 4 tahun tingkat kapabilitas kecerdasan anak
telah mencapai 50% pada usia 8 Tahun mencapai 80% tahun ke atas. Bredekamp
dan Copple (1997) mengemukakan bahwa Pendidikan anak usia dini mencakup
berbagai program yang melayani anak dari lahir sampai Delapan tahun yang
dirancang untuk meningkatkan perkembangan, intelektual, sosial, emosi, Bahasa,
dan fisik anak.
3.PENUTUP
A.Kesimpulan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) telah menjadi tanggung jawab
bersama, orang tua, masyarakat dan pemerintah sebagai suatu dasar yang kokoh
dalam pembentukan karakter dan keperbadian anak. Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun.
Sebagaimana tercantum dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang pendidikan
anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
B. SARAN
Dari uraian diatas, maka penulis dalam hal ini mengajukan beberapa saran
antara lain:
a. Sosialisasi tentang pentingnya pendidikan anak usia dini harus dilakukan, karena
berdasarkan data yang ada angka partisipasi masyarakat terhadap pendidikan anak
usia dini masih sangat rendah.
b. Kualifikasi pendidikan anak usia dini harus terus ditingkatkan baik kualifikasi
akademisnya maupun dalam bentuk pelatihan dan penataran lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hapidin, 2000. Model-model Pendidikan Untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Ghiyats
Alfiani
http://kurniawanrestupambudi.blogspot,com/2011/11/konsep-dasar-paud.html?
m=1
Bredekamp dan Copple, 1997. Model-model Pendidikan Untuk Anak Usia Dini.
Jakarta: Ghiyats Alfiani
Diposkan oleh Fkip Bahasa Unanti di 18.30
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke
FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Mengenai Saya
Fkip Bahasa Unanti
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
▼ 2015 (15)
o ▼ Juni (7)
SENI PERTUNJUKAN
PENDIDIKAN ANAK DISEKOLAH
MARKETING PROMOTION DAN COMMUNICATION
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PENTINGNNYA BELAJAR MORFOLOGI
FUNGSIPROSES PEMBUB...
DEFENISI, JENIS-JENIS, SKEMATIK DAN PRA
MENULIS E...
makalah karya ilmiah_aliran Behaviorisme
o ► April (8)
KARYA TULIS
Disusun Oleh :
Nama : Islakhul Qonitah
BAB I
PENDAHULUAN
1. Memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional (UN) Sekolah
Menengah Atas (SMA) Wadhid Hasyim Tersono Batang.
2. Untuk menambah wawasan bagi penulis serta mengembangkan kemampuan dan
kreativitas yang ada pada diri Penulis
3. Penulis dalam pengalaman langsung atau tidak langsung dalam memberikan
informasi kepada masyarakat tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
4. Penulis ingin mengetahui secara jelas dan lebih akurat mengenai perkembangan
dan peranan PAUD MAHARANI bagi dukuh majasem pada khususnya.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penulisan karya tulis ini, agar Penulis tidak terlalu luas dalam
membicarakan judul yang dikemukakan, Penulis perlu membatasi pengertian
judul diatas, pembatasan masalah tersebut antara lain:
1. Proses kegiatan di PAUD MAHARANI dukuh Majasem desa Mojoagung
Kec.Plantungan Kab.kendal
2. Masalah perkembangan dan peranan PAUD MAHARANI bagi mayarakat Dukuh
Majasem Desa Mojoagung
D. Metode pengumpulan data
A. Riwayat singkat
Pendidikan anak usia dini MAHARANI didirikan pada tanggal 8
Desember 2010 yang diprkarsai oleh PKK Dukuh Majasem yang bekerja sama
dengan Pemerintah Dukuh Majasem.PAUD MAHARANI pada awalnya masih
berada dirumah penduduk dan pada waktu itulah proses belajar mengajar dimulai,
yaitu pada tahun ajaran tahun 2010/2011.
Setelah itu, proses belajar mengajar dipindahkan ke TK WIRA PERTIWI
dukuh majasem desa Mojoagung. Karena letak TK WIRA PERTIWI jauh dari
penduduk maka proses pembelajaran dipindah lagi ke rumah penduduk agar lebih
dekat dengan rumah warga.
Dan sampai sekarang pun PAUD MAHARANI proses belajar
mengajarnya masih dirumah warga.
Latar berdirinya PAUD maharani yaitu permintaan dari masyarakat agar
didirikan Pendidikan Anak Usia Dini sepaya anak-anak merka bisa lebih kreatif
dan lebih maju dan dapat menghasilkan anak yang mandiri. Karena anak-anak
yang belajar di Pendiikan Anak usia dini jauh lebih mudah menerima pendidikan
lanjutan tingkat Taman kanak-Kanak dibandingkan dengan anak-anak yang tidak
mengikuti pelajaran ditingkat Pendidikan Anak Usia Dini.
Dalam hal ini, Pendidikan Anak Usia Dini beperan sangat penting bagi
anak-anak pada khususnya dan warga masyarakat dukuh majasem pada
umumnya.
B. Struktur Organisasi
Struktur Oraganisasi PAUD MAHARANI pada saat ini,yaitu tahun ajaran
2013/2014 adalah seperti bagan yang telah dirini sebagai berikut :
Penanggung jawab : Elis Prihatiningtyas, S.pd
Sekretaris : Ahmad Muhyi , Slamet,S.pd
Bendahara : Sunarsih,A.Ma , Satimah
Seksi Kurikulum : Nanik Herlina , Siti khotimah
Seksi Sar-Pras : Istiqomah , Endang.S
dikan : Elis prihatiningtyas, S.pd , Siti Fauziah , Istiqomah dan Ratna Listiani
C. Susunan pengurus
Susunan pngurus di PAUD MAHARANI dukuh Majasem Desa
Mojoagung, Kec.Plantungan Kab.kendal pada periode 2013/2014 sebagai
berikut :
Pelindung : Ibu Kepala Desa Mojoagung
Ketua : Elis prihatiningtyas,S.pd
Kepala : Elis prihatiningtyas,S.pd
Sekretaris : Ahmad Muhyi, Slamet,S.pd
Bendahara : Sunarsih,A.Ma , Satimah
Pendidik : Elis Prihatiningtyas,S.Pd , Siti Fauziah , Istiqomah , Ratna
Listiani
Dengan adanya susunan pengurus didalam sistem Kepengurusan PAUD
MAHARANI ini, ditujukan supaya dalam melaksanakan system belajar
mengajar bisa dapat berjalan dengan lancer. Terutama dalam bidang keuangan dan
pembangunan-pembangunan yang akan dilakukan agar mempunyai system
kepengurusan yang sudah dipilih dan diseakati oleh masyarakat (komite) pada
umumnya dan para guru pada khususnya.
A. Proses kegiatan
Di dalam proses kegiatan belajar mengajar, selain keberadaan para murid,
keberadaan sang guru juga sangat penting keberadaanya didalam proses belajar
mengajar.Memang di dalam suatu sekolah, kualitas pendidikan bukan hanya
ditentukan oleh guru, melainkan oleh mutu dari sarana dan prasarana serta factor-
faktor eksternal lainya. Akan tetapi , pada akhirnya semua itu tergantung pada
guru. Oleh karena itu, guru sangat terikat didalam rambu-rambu yang telah
diterapkan secara nasional mengenai apa yang seharusnya dilakukan pengajar.
Keadaan tenaga pengajarnya sudah cukup, karena sudah ada empat orang guru
yaitu Elis prihatiningtyas,S.pd , Siti Fauziah, Istiqomah, dan Ratna Listiani.
Agar suatu sekolah mempunyai tenaga pengajar yang berkualitas
dankompeten dalam sistem belajar mengajar, agar dapat berjalan dengan lancar
dan baik, maka di PAUD MAHARANI ini sudah ditentukan bahwa setiap guru
diwajibkan mampu meguasai semua materi dan permainan yang ada di dalam
proses belajar mengajar.
2. Perangkat sekolah
Seperti sekolah atau Pendidikan anakusia dini lainya, perangkat pengajar
itu sangat penting pengaruhnya, karena sangat membantu guru atau pengajar
untuk menerngkan sesuatu kepada siswa. Apalagi biasanya anak-anak yang masih
seumuran anak PAUD itu belum mengerti apa-apa. Sehingga keberadaan
perangkat pengajar sangat berarti sekali bagi guru dan para murid.
Perangkat pengajar yang ada di PAUD MAHARANI adalah seperti
gambar-gambar binatang, tumbuhan, angka-angka dan huruf-huruf, puzzle,
gambar pengenalan tempat-tempat ibadah, dan lain-lain.
3. system pengajaran
Dalam system pengajaran, antara PAUD satu dengan PAUD yang lain itu
berbeda-beda. Secara umum, system pengajaran adalah cara yang diakukan oleh
guru atau pengajar untuk mendidik murid-muridnya,sehingga pendidikan dapat
berjalan dengan baik, dan dalamhal ini setiap pengajar dalam menggunakan
system pengajaranya pasti tidak sama.
d. Belajar keterampilan
Seperti yang telah kita ketahui bahwa anak-anak cenderung lebih suka
berkreasi dan berimajinasi dalam belajar dibandingkan menghafal
ataumempelajari suatu hal yang sifatnya teoritis. Jadi PAUD MAHARANI juga
melakukan system belajar keterampilan seperti belajar membuat perahu dari
kertas, belajar mewarnai, menggambar, dan sebagainya agar pikiran anak tidak
selalu jenuh setiap menerima pelajaran.
e. olahraga
Disetiap sekolahan yang berdiri, selain kegiatan belajar mengajar seperti
yang telahh dituliskan oleh penulis diatas, yaitu belajar menyanyi, emnulis,
membaca, dan keterampilan yang dilakukan diruangan yang bersifat teoritis.
PAUD MAHARANI juga mengadakan kegiatan yang diluar ruangan, yaitu
olahraga. Di PAUD MAHARANI ini, pelajaran olahraga biasanya dilakukan dua
minggu sekali seperti senam dan merapikan barisan dan bernyanyi bersama.
2. sumber dana
Dana pada dasarnya merupakan bagian yang penting dalam segala
kegiatan,karena dana berperan sangat penting dalam menunjang semua jenis
kegiatan yang dilaksanakan oleh warga masyarakat. Begitu juga dalam kegiatan
belajar mengajar yang dilaksanakan di PAUD MAHARANI ini, dana juga
termasuk dalam bagian yang sangat penting. Adapun dana yang diperoleh di
PAUD MAHARANI di dapat dari dua unsure yaitu dari siswa dan sumbangan,
baik masyarakat maupun pemerintah. Dana dari pemerintah yaitu berupa dana-
dana yang diberikan oleh pemerintah kepada PAUD-PAUD atau sekolah-sekolah.
Dari masyarakat dan perangkat desa juga ikut berperan serta dan
memberikan bantuan kepada PAUD MAHARANI sehingga dapat ikut
meningkatkan kemajuan dari PAUD MAHARANI.
Tetapi, walaupun begitu sebenarnya peranan siswa dan orang tua atau wali
murid dalam pengadaan dana merupakan sumber yang paling utama, dana dari
siswa itu antara lain:
a. Uang BP3]
Uang BP3 tersebut diperoleh dari bantuan orang tua siswa yang diberikan
kepada sekolah secara rutin tiap bulan. Di PAUD MAHARANI ini, tiap tahunya
pasti mengeluarkan majalah yang besar biayanya atau pembayaran yang telah
digabungkan dengan uang BP3. dan pada tahun ajaran 2010/2011 uang BP3 yang
harus dibayarkan oleh orang tua murid adalah Rp.6000. Tetapi, karena kebutuhan
manusia selalu bertambah banyak dan meningkat serta bertambah mahal, jadi
uang BP3 di PAUD MAHARANI biasanya berubah-ubah setiap tahunya dan
biasanya bertambah mahal, begitu juga dengan harga majalahnya.
b. Biaya dan lain-lain
Seperti halnya sekolah-sekolah yang lain, disetiap siswa yang lulus atau
naik ke jenjang yang lebih tinggi, PAUD MAHARANI juga mengadakan uang
kenang-kenangan yang diberikan kepada siswa PAUD MAHARANI yang telah
lulus. Biaya kenang-kenangan ini biasanya digunakan untuk membeli benda-
benda yang diperkirakan bisa menambah kemajuan sekolah dan para murid di
PAUD MAHARANI ini, sebagai kenang-kenangan dari para murid yang telah
lulus. Dan diharapkan kenang-kenangan tersebut bisa digunakan dengan sebaik-
baiknya.Di PAUD MAHARANI ini, setiap satu tahun sekali juga diadakan acara
pariwisata bersama. Sehingga dapat menambah wawasan anak-anak. Pariwisata
yang diadakan oleh PAUD MAHARANI setiap tahunya pasti berubah atau
berpindah tempat. Tetapi yang sering digunakan sebagai objek daerah tujuan
adalah semarang.
2. Peranan masyarakat
Perkembangan-perkembangan yang telah dicapai oleh paud maharani dari
awal sampai sekarang memang tidak lepas dari peranan masyarakat. Karena
memang paudmaharani juga berdiri di tengah-tengah masyarakat desa yang masih
asri. Untuk kemajuan paudmaharani selain guru dan para pengurus serta
organisasi,masyarakat dukuh majasem juga ikut bereran mengurusi paud
maharani, seperti mau menjaga kebersihan di lingkungan sekitar paud maharani
dan apabila bermain pada saat diluar jam belajar atau liburan mereka mau
menjaga dan tidak boleh merusak benda-benda dihalaman paud maharani.Tanpa
masyarakat yang mau berperan serta dalam membangun paud maharani ini,
mungkin tidak akan pernah berdiri paud maharani di dukuh majasem. Masyarakat
dukuh majasem pada umumnya menyambut dengan gembira terhadap berdirinya
paud maharani sehingga paud maharani mendapat tanggung jawab yang besar
yang iberikan oleh masyarat, dan paud maharani harus menjalankanya dengan
baik dan sungguh-sungguh.
Seorang anak yang baru lahir, ia masih berada dalam keadaan lemah,
naluri dan fungsi-fungsi fisik maupun psikisnya belum berkembang dengan
sempurna. Hal yang dibutuhkan anak agar tumbuh menjadi anak yang cerdas
adalah adanya upaya-upaya pendidikan sepertiu terciptanya lingkungan belajar
yang kondusif, memotivasi anak untuk belajar, dan bimbingan serta arahan kearah
perkembangan yang optimal. Dengan begitu menumbuhkan kecerdasan anak yaitu
mengaktualisasikan potensi yang ada dalam diri anak.
Masa usia dini merupakan Periode emas yang merupakan periode kritis
bagi anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada periode ini sangat
berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga masa dewasa.
Sementara masa emas ini hanya datang sekali, sehingga apabila terlewat berarti
habislah peluangnya. Untuk itu pendidikan untuk usia dini dalam bentuk
pemberian rangsangan-rangsangan (stimulasi) dari lingkungan terdekat sangat
diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan anak.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan
perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir,
daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan
perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-
tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Ditinjau dari psikologi perkembangan, usia 6-8 tahun memang masih berada
dalam rentang usia 0-8 tahun. Itu berarti pendidikan yang diberikan dalam
keluarga maupun di lembaga pendidikan formal haruslah kental dengan nuansa
pendidikan anak usia dini, yakni dengan mengutamakan konsep belajar melalui
bermain.
DAFTAR PUSTAKA
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana hubungan Lembaga PAUD dengan orang tua?
2. Bagaimana hubungan Lembaga PAUD dengan masyarakat?
3. Bagaimana peran orang tua dan masyarakat di lembaga PAUD?
C. Tujuan
1. Tujuan pembahasan ini adalah untuk mengkaji hubungan sebuah lembaga PAUD
dengan orangtua dan masyarakat
2. Memahami hubungan antara lembaga PAUD dengan orangtua dan masyarakat
3. Memahami tugas-tugas sebagai pengelola Lembaga PAUD dalam membina
hubungan dengan orang tua murid dan masyarakat luas.
D. Manfaat
1. Manfaat bagi penulis adalah dapat memahami hubungan dan tugas-tugas
pengelola sebuah Lembaga PAUD terhadap orang tua wali murid serta
masyarakat sekitarnya.
2. Agar tulisan ini dapat dikembangkan oleh pembaca sehingga pemahaman
mengenai hubungan lembaga PAUD dengan orang tua dan masyarakat dapat
digali lebih mendalam serta dapat mewujudkan implementasinya di lapangan.
BAB II
PEMBAHASAN
2) Pelaksanaan
Berikut ini beberapa saran yang dapat digunakan untuk melaksanakan pertemuan
orangtua-pendidik.
a) setting ruangan pertemuan
b) Mulai pertemuan tepat waktu
c) Pelaksanaan pertemuan dengan susunan acara sebagai berikut:
Pembukaan
Perkenalan
Menyampaikan tujuan pertemuan
Kegiatan inti :
penjelasan program lembaga/perkembangan anak/paparan tentang topik tertentu
yang berkaitan dengan pendidikan dan pengasuhan anak.
Diskusi/tanya jawab
Penutup
d) ulangi tujuan pertemuan
e) buat kesimpulan hasil pertemuan
Diskusikan hasil pertemuan dengan sesama pendidik dan buat rencana untuk
menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut.
Kirimkan surat ucapan terima kasih kepada orangtua atas kehadirannya dalam
pertemuan.
7. Mempererat komunikasi pendidik-orang tua secara informal
Komunikasi yang sudah terbangun antara pendidik-orang tua perlu
senantiasa dipererat. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk tujuan tersebut.
Strategi komunikasi yang sudah disebutkan di atas adalah upaya membangun
komunikasi secara formal dan terencana secara sistematis. Berikut ini adalah
upaya mempererat komunikasi pendidik-orang tua secara informal dan tidak
memerlukan perencanaan khusus.
a) Waktu orang tua mengantar dan menjemput anak
b) Menggunakan telephon
c) Bertemu di luar lingkungan lembaga PAUD
d) Melakukan kegiatan parenting.
Manfaat parenting adalah : pertama, terjalinnya mitra kerja lintas sektor,
misalnya dari pengusaha-pengusaha yang berkaitan dengan produk yang berkaitan
dengan kebutuhan tumbuh kembang anak, instansi pemerintah, penerbit buku, dan
lain-lain, Kedua, terpenuhinya kebutuhan hak-hak anak. Ketiga, berkembangnya
rasa percaya diri orangtua dalam mendidik anak, Keempat terjalinnya hubungan
yang harmonis pada masing-masing anggota keluarga sesuai dengan tugasnya
masing-masing, Kelima, terciptanya hubungan antar keluarga di lingkungan
masyarakat sekitar lembaga pendidikan, dan Keenam, terjalinnya mitra kerja
antar sesama anggota parenting.
2. Hubungan Lembaga PAUD Dengan Masyarakat Dalam Konteks Umum
Pada umumnya sekolah merupakan tempat anak didik untuk memperoleh
pengalaman-pengalaman, pengetahuan, keterampilan sehingga anak didik akan
mendapat bekal hidup kelak bekerja di lingkungan masyarakat luas. Anak usia
dini pada hakikatnya adalah manusia yang memerlukan bimbingan, secara kodrati
seorang anak sangat perlu pendidikan dan bimbingan dari orang dewasa.
Masyarakat sebagai lingkungan terbesar dalam kehidupan, berguna untuk
melatih jiwa anak dalam bersosialisasi terhadap masyarakat, seperti bermain dan
bergaul. Yang harus diperhatikan pengaruh lingkungan dan kebudayaan
masyarakat terhadap perkembangan pribadi anak misalnya anak yang terdidik
dalam keluarga yang religius, setelah dewasa akan cenderung menjadi manusia
yang religius pula.
Lingkungan dan keluarga sebagai pendidikan kedua setelah sekolah, orang
tua memiliki peran yang cukup strategis dalam membantu guru memaksimalkan
proses pembelajaran bagi anak-anak usia prasekolah. Dalam menyikapi berbagai
perubahan sosial dan teknologi yang begitu cepat dalam masyarakat, maka orang
tua harus memiliki pegangan edukatif dalam menciptakan suasana pembelajaran.
Tugas pokok orang tua dan masyarakat yang dapat diberdayakan guru
dalam meningkatkan perannya adalah :
a) Memberi nama yang tepat. Pemberian nama akan memberi identitas kepada anak.
Dengan berbagai kemajuan dan perubahan sosial nama anak semakin baik dan
beragam, namun identitas keklaminan justru sangat penting.
b) Kebiasaan memberikan pakaian yang sesuai. Berikan pakaian yang sesuai dengan
anak agar nantinya Orangtua tidak bingung dengan kebiasaan anak yang kelaki-
lakian atau keperempuan-perempuanan akibat dari seringnya memberikan pakaian
yang tidak sesuai.
c) Pemilihan warna yang tepat, sebab warna dan motif juga sangat berpengaruh
terhadap identitas kekelaminan.
d) Pengembangan hobi yang menunjang. Kecenderungan biasanya terbaca sejak
kecil sehingga pengembangan hobi yang sesuai akan memberikan bekal yang baik
untuk perkembangan anak.
e) Memberikan batasan-batasan, aturan-aturan dengan bimbingan yang tepat
f) Memperhatikan tugas dalam rumah tangga secara tidak langsung anak akan
memperhatikan dan mengerti akan tugas dan kewajibannya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berbagai persoalan yang dihadapi oleh dunia pendidikan sampai lembaga
pendidikan di era globalisasi dan desentralistik (otonomi daerah) menuntut team
work yang solid antara pihak sekolah itu sendiri dengan pihak luar, baik instansi
atasan maupun masyarakat. Melalui Manajemen Berbasis Sekolah, maka
administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat menjadi kunci sukses di
dalamnya.
Dan ketika hubungan sekolah dengan masyarakat ini dapat berjalan harmonis
dan dinamis dengan sifat pedagogis, sosiologis dan produktif, maka diharapkan
tercapai tujuan utama yaitu terlaksananya proses pendidikan di sekolah secara
produktif, efektif, efisien dan berhasil sehingga menghasilkan out-put yang
berkualitas secara inteletual, spritual dan sosial.
B. Saran
1. Untuk Lembaga
Pengelola pendidikan harus mengikutsertakan peran orang tua dan masyarakat
untuk mencapai tujuan lembaga yang ingin dicapai.
2. Untuk Orang Tua
Memotivasi anak agar memiliki rasa ingin belajar yang tinggi, agar ada rasa
kebanggaan bagi orang tua sendiri, lembaga, ataupun masyarakat umumnya.
3. Untuk Masyarakat
Mendorong dan mendukung segala tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh
lembaga, agar senantiasa beriringan dan tujuan pendidikan bisa dijalankan secara
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
UU No 20/2003 pasal 28
- Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang
pendidikan dasar.
- Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur
pendidikan formal, non formal, dan/atau informal.
- Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal
berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA),
atau bentuk lain yang sederajat.
- Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan non formal
berbentuk kelompok bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA),
atau bentuk lain yang sederajat.
- Pendidikan anak usia dini pada jalur informal berbentuk
pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh
lingkungan.
C. Perkembangan Anak
Ditinjau dari psikologi perkembangan, usia 6-8 tahun memang
masih berada dalam rentang usia 0-8 tahun. Itu berarti
pendidikan yang diberikan dalam keluarga maupun di lembaga
pendidikan formal haruslah kental dengan nuansa pendidikan
anak usia dini, yakni dengan mengutamakan konsep belajar
melalui bermain. Perkembangan anak sebagai perubahan
psikologis menurut Kartini Kartono ditunjang oleh faktor
lingkungan dan proses belajar dalam fase tertentu.
Nana Syaodah Sukmadinata mengemukakan ada tiga
pendekatan perkembangan individu, yaitu Pendekatan
Pentahapan, diferensial dan isaptif. Khususnya pada pendekatan
isaptif pada perkembangan anak mencakup perkembangan
psikososial, perkembangan motorik, perkembangan kognitif,
perkembangan sosial, perkembangan bahasa, perkembangan
moral dan perkembangan emosional.
1. Perasaan marah
Perasaan ini akan muncul ketika anak terkadang merasa tidak
nyaman dengan lingkungannya atau ada sesuatu yang
mengganggunya. Kemarahan pun akan dikeluarkan anak ketika
merasa lelah atau dalam keadaan sakit. Begitu punketika
kemauannya tidak diturutioleh orangtuanya, terkadang
timbulrasa marah pada sianak.
2. Perasaan takut
Rasa takut ini di rasakan anak semenjak bayi. Ketika bayi
merekatakut akan suara-suara yang gaduh atau rebut. Ketika
menginjak masa anak-anak, perasaan takut mereka muncul
apabila di sekelilingnya gelap. Mereka pu mulai berfantasi
dengan adanya hantu, monster dan mahluk-mahluk yang
menyeramkan lainnya.
3. Perasaan gembira
Perasaan gembira ini tentu saja muncul ketika anak merasa
senang akan sesuatu. Contohnya ketika anakdiberi hadiaholeh
orang tuanya, ketika anak juara dalam mengikuti suatu lomba,
atau ketika anak dapat melakukan apa yang diperintahkan orang
tuanya. Banyak hal yang dapat membuat anak merasa gembira.
4. Rasa humor
Tertawa merupakan hal yang sangat universal. Anak lebih
banyak tertawa di bandingkan orang dewasa. Anak akan tertawa
ketika melihat sesuatu yang lucu.
D. Peranan keluarga
Keluarga adalah institusi pertama yang melakukan pendidikan
dan pembinaan terhadap anak (generasi). Disanalah pertama
kali dasar-dasar kepribadian anak dibangun. Anak dibimbing
bagaimana ia mengenal Penciptanya agar kelak ia hanya
mengabdi kepada Sang Pencipta Allah SWT. Demikian pula
dengan pengajaran perilaku dan budi pekerti anak yang
didapatkan dari sikap keseharian orangtua ketika bergaul
dengan mereka. Bagaimana ia diajarkan untuk memilih kalimat-
kalimat yang baik, sikap sopan santun, kasih sayang terhadap
saudara dan orang lain. Mereka diajarkan untuk memilih cara
yang benar ketika memenuhi kebutuhan hidup dan memilih
barang halal yang akan mereka gunakan. Kesimpulannya,
potensi dasar untuk membentuk generasi berkualitas
dipersiapkan oleh keluarga.
Kelompok Bermain
Pendidikan dini bagi anak-anak usia pra-sekolah (3-6 tahun)
merupakan hal yang penting, karena pada usia ini merupakan
masa membentuk dasar-dasar kepribadian manusia,
kemampuan berfikir, kecerdasan, keterampilan serta
kemandirian maupun kemampuan bersosialisasi. Pada dasarnya
dunia anak adalah dunia fundamental dari perkembangan
manusia menuju manusia dewasa yang sempurna. Disadari
bahwa generasi merupakan generasi penerus yang perlu dibina
sejak dini, karenanya pembinaan sejak dini merupakan tanggung
jawab keluarga dan masyarakat. Pembinaan anak usia pra-
sekolah terutama peranan keluarga sangat menentukan.
Menurut Peraturan Pemerintah No 27 tahun 1990 tentang
pendidikan pra-sekolah, Kelompok Bermain adalah salah satu
bentuk usaha kesejahteraan anak dengan mengutamakan
kegiatan bermain, yang juga menyelenggarakan pendidikan pra-
sekolah bagi anak usia 3 tahun sampai memasuki pendidikan
dasar.
DAFTAR PUSTAKA
1. M. Taqiyuddin. (2005). Pendidikan Untuk semua (Dasar
dan Falsafah Pendidikan Luar Sekolah). Cirebon: STAIN
Cirebon Press.
2. Purwanto. Ngalim. (2006). Ilmu pendidikan teoretis dan
praktis. Bandung: Rosda
3. Gunawan, Ari. (1995). Kebijakan-kebijakan Pendidikan.
Jakarta: PT. Rhineka Cipta
4. Tilaar. (1992). Manajemen Pendidikan Nasional. Bandung:
Rosda
5. Latif, Abdul. (2007). Pendidikan Berbasis Nilai
Kemasyarakatan. Bandung: Reflika Aditama
6. Nurihsan, Juntika, 2007. Perkembangan Peserta Didik,
Bandung : Sekolah Pasca Sarjana UPI
Entri Populer
Kumpulan Contoh Pidato Perpisahan Kelas 6 Mudah Dihafal
Kumpulan Contoh Pidato Perpisahan Kelas 6 Mudah Dihafal | Perpisahan
adalah satu diantara peristiwa serta kondisi di mana orang akan berp...
Contoh Saran Dalam Makalah Yang Baik Dan Benar
Contoh Saran Dalam Makalah Yang Baik Dan Benar | Bagi Anda yang
tidak ingin repot repot mengeditnya di ms. word, saya telah mrenuliskan
c...
Contoh Kata Pengantar Makalah Bahasa Inggris Dan Artinya
Contoh Kata Pengantar Makalah Bahasa Inggris Dan Artinya | Oke pada
kali ini saya kembali memposting sebuah artikel dengan tema kata
pengan...
Kumpulan Contoh Pendahuluan Makalah Lengkap
Contoh Pendahuluan Dalam Makalah Yang Baik Dan Benar | Bagi Anda
yang tidak ingin repot repot mengeditnya di ms. word, saya telah
mrenuli...
3 Contoh Penutup Makalah Yang Baik Dan Benar
Contoh Penutup Dalam Makalah Yang Baik Dan Benar | Bagi Anda yang
tidak ingin repot repot mengeditnya di ms. word, saya telah mrenuliskan...
Kumpulan Contoh Teks Negosiasi Pemecahan Konflik Lengkap
Kumpulan Contoh Teks Negosiasi Pemecahan Konflik Lengkap | Oke,
pada kesempatan kali ini saya akan menulis sebuah artikel yang
berisikan C...
Cara Membuat Makalah Yang Baik Dan Benar
Cara Membuat Makalah Yang Baik Dan Benar | Kalau kita seorang siswa
ataupun mahasiswa di sebuah sekaolah ataupun di perguruan tinggi pasti...
Kumpulan Contoh Teks Prosedur Kompleks Yang Baik Dan Benar
Kumpulan Contoh Teks Prosedur Kompleks Yang Baik Dan Benar | Oke,
pada kesempatan kali ini saya akan memberikan beberapa contoh tek
prose...
Kumpulan Contoh Pidato Perpisahan Kelas 9 Midah Dihafal
Kumpulan Contoh Pidato Perpisahan Kelas 9 Midah Dihafal | Pada
kesempatan kali ini saya akan menuliskan beberapa kumpulan naskah
pidato pe...
Kumpulan Contoh Paragraf Teks Eksposisi Dan Strukturnya
Pengertian, jenis dan Struktur dalam Teks Eksposisi Pengertian Teks
Eksposisi Teks atau paragraf eksposisi merupakan sebah teks yang be...
Kategori
Cara Membuat Makalah
Ciri-ciri Masyarakat
Ciri-ciri Masyarakat Pendidikan
Contoh Kalimat Efektif
Contoh Kesimpulan
Contoh Makalah
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Kesehatan
Contoh Makalah Komputer Dan TIK
Contoh Makalah Olahraga
Contoh Makalah Pendidikan
Contoh Makalah Sosiologi
Contoh Paragraf Narasi
Contoh Pendahuluan Makalah
Contoh Penutup Makalah
Contoh Pidato
Contoh Proposal
Contoh Saran
Contoh Teks Anekdot
Contoh Teks Eksplanasi
Contoh Teks Prosedur Kompleks
Daftra Isi Makalah
Gerak Pada Tumbuhan
Kata Pengantar Bahasa Inggris
Kata Pengantar Makalah
Makalah Kewirausahaan
Makalah Lingkungan Hidup
Proposal Kegiatan
Teks Eksposisi
Teks Negoisasi
Blogiarhiiv
► 2016 (25)
▼ 2015 (34)
o ► detsember (2)
o ► november (4)
o ► oktoober (6)
o ▼ september (3)
Contoh Makalah Pendidikan Tentang Pentingnya Pendi...
8 Contoh Daftar Isi Makalah Lengkap
Contoh Makalah Pendidikan : Matematika Dalam Kehid...
o ► august (19)
► 2014 (1)
manfaat daun sirsak
Back to top!
Copyright 2013 Contoh Makalah - All Rights Reserved Design by Mas Sugeng -
Powered by Blogger