Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

METODE PENGEMBANGAN BAHASA TULISAN (MODUL 11) &

ASESMEN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK (MODUL 12)

OLEH

KELOMPOK 5 :

1. ADE RAHMAWATI 837502591


2. DEWI FATIMATUZ ZAHROH 847670471
3. SHINTA DHAMAYANTI 837670131
4. KHUMROTUL AZIZAH 837672737
5. ZEVI WAHYU SUPRIATIN 858774321

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ UT MALANG


2020
MODUL 11

METODE PENGEMBANGAN BAHASA TULISAN ANAK

KB 1 : PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN

Banyak penelitian mutakhir membuktikan bahwa anak dapat diajar membaca sebelum
dia mencapai usia sekolah. Durkin (1996;1966a) telah mengadakan penelitian tentang pengaruh
membaca dini pada anak-anak. Durkin menyimpulkan bahwa tidak ada efek efek negative pada
anak-anak dari membaca dini. Anak-anak yang telah diajar membaca sebelum masuk SD pada
umumnya lebih maju di sekolah dari anak-anak yang belum pernah memperoleh membaca dini.
Ahli lain, yaitu Steinberg menemukan bahwa anak-anak yang telah mendapat pelajaran
membaca dini pada umumnya lebih maju disekolah.

Steinberg (1982 : 214-215) mengemukakan bahwa setidaknya ada 4 keuntungan


mengajar anak membaca permulaan dilihat dari segi proses belajar mengajar berikut ini :

1. Belajar membaca dini memenuhi rasa ingin tahu anak.


2. Situasi akrab dan informal di rumah dan di lembaga PAUD, seperti KB atau TK merupakan
factor yang kondusif bagi anak untuk belajar.
3. Anak-anak yang berusia dini pada umumnya, perasa dan mudah terkesan serta dapat
diatur.
4. Anak-anak yang berusia dini dapat mempelajari sesuatu dengan mudah dan cepat.

Berdasarkan pendapat diatas, kemampuan membaca dan menulis sudah dapat dikembangkan
di TK. Seperti yang dikemukakan oleh Moleong (2003:25) salah satu aspek yang harus
dikembangkan pada anak-anak TK adalah kemampuan membaca dan menulis.

A. PENTINGNYA KEMAMPUAN MEMBACA


Mary Leonhardt (1992 : 27) menyatakan ada beberapa alasan mengapa kita perlu
menumbuhkan cinta membaca pada anak. Alasan-alasan tersebut berikut ini.
1. Anak yang senang membaca akan membaca dengan baik, sebagian besae waktunya
digunakan untuk membaca.
2. Anak-anak yang gemar membaca akan mempunyai rasa kebahasaan yang lebih tinggi.
3. Membaca akan memberikan wawasan yang lebih luas dalam segala hal dan membuat
belajar lebih mudah.
4. Kegemaran membaca akan memberikan beragam perspektif kepada anak.
5. Membaca dapat membantu anak-anak untuk memiliki rasa kasih saying
6. Anak-anak yang gemar membaca akan mampu mengembangkan pola berfikir kreatif
dalam diri mereka.
B. KEMAMPUAN-KEMAMPUAN KESIAPAN MEMBACA
1. Kemampuan Membedakan Auditorial
Anak-anak harus belajar untuk memahami suara-suara umum di lingkungan mereka
dan membedakan di Antara suara-suara tersebut. Beberapa kegiatan yang dapat
dilakukan guru Antara lain :
1. Mintalah anak untuk memberi nama sesuatu dimulai dengan suara yang sama
2. Ucapkan sekumpulan kata dan mintalah anak-anak untuk memberi tahu
3. Tugaskan anak untuk memberi nama setiap benda
4. Tugaskan anak beranjak dengan kata-kata, seperti lari, melompat, terbang.
2. Kemampuan Diskriminasi Visual
Anak-anak harus belajar untuk memahami objek dan pengalaman umum dengan
gambar-gambar pada foto, lukisan, dan pantomime. Untuk mewujudkan hal ini dapat
melalui kegiatan-kegiatan berikut.
- Suruhlah anak menyelesaikan berbagai macam puzzle
- Buatlah anak menulis berbagai tulisan nama dan kata yang telah dipelajari.
- Buatlah anak menyalin bentuk bentuk geometris seperti lingkaran, bujur sangkar,
segitiga, dan busur.
3. Kemampuan (Membuat) Hubungan Suara-Simbol
4. Kemampuan Perseptual Motoris
Anak-anak harus cukup dewasa untuk mampu menggunakan otot halus tangan dan jari
mereka dan untuk melakukan koordinasi gerakan dengan apa yang mereka lihat.
5. Kemampuan Bahasa LIsan
Anak harus belajar mendengarkan, mengingat, mengikuti petunjuk, mencatat detail,
dan memahami ide ide utama.
6. Membangun sebuah latar belakang pengalaman.
Contohnya bisa menceritakan sebuah kisah menarik dikelas bisa satu kali sehari
7. Interpretasi Gambar
Tunjukkan sebuah gambar kepada anak dari buku atau file
8. Progresi dari kiri ke kanan
Bisa membuat kalender kelas bertumpuk dari kain perca atau bahan lain
9. Kemampuan Merangkai
Bisa dengan cara membuat atau merangkai gambar seri dengan benar
10. Penggunaan Bahasa Mulut, bisa dengan bermain drama
11. Pengenalan Melihat Kata
12. Lateralisasi, kegiatan yang bisa menolong anak belajar untuk membedakan arah
13. Koordinasi Gerak, bisa berupa fune fames
C. TANDA-TANDA KESIAPAN MEMBACA
1. Apakah anak sudah dapat memahami bahasa lisan
2. Apakah anak sudah dapat mengajarkan kata-kata dengan jelas.
Apabila ucapan diujarkan dengan baik, berarti anak telah dapat mengujarkan kata-kata
dengan baik
3. Apakah anak sudah dapat mengingatkan kata-kata? Percakapan dapat digunakan untuk
melihat kemampuan ini, terutama dengan menanyakan nama objek-objek tertentu.
4. Apakah anak sudah dapat mengujarkan bunyi huruf ?
5. Apakah anak sudah menunjukkan minat membaca ?
6. Apakah anak sudah dapat membedakan dengan baik ?
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA
1. Motivasi. Motivasi akan menjadi pendorong semangat anak untuk membaca. Motivasi
factor yang sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan membaca dalam situasi
saat membaca
2. Lingkungan keluarga. Dalam keluarga, orang tua atau yang lebih besar berperan sebagai
model perilaku budaya tuli sehingga sejak kecil anak terlihat dalam kegiatan baca tulis.
3. Bahan bacaan. Minat baca serta kemampuan membaca seseorang juga dipengaruhi
oleh bahan bacaan. Bahan bacaan yang terlalu sulit untuk seseorang dapat mematikan
selera membaca. Anak harus dikenalkan dengan bermacam-macam topic bacaan
sehingga dapat menambah wawasan anak.
E. PROSES MEMBACA
Ketika orang berfikir tentang bagaimana anak kecil membaca, mereka biasanya berfikir alat
yang mendukungnya, seperti buku, kertas-kertas, dan buku kegiatan yang ditata di ruangan
kelas berupa pojok baca atau kegiatannya seperti membaca kata-kata, membaca nyaring
atau membaca bebas.
F. STRATEGI PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN.
Strategi yang dapat digunakan dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
di lembaga PAUD, seperti Taman Kanak-kanak adalah dengan pendekatan pengalaman
bahasa. Pendekatan ini diberikan dengan menerapkan konsep DAP (Developmentally
Aproppriate Practice). Pendekatan ini sesuai dengan karakteristik pembelajar di Taman
Kanak-kanak, yakni melalui bermain dengan menggunakan metode mengajar yang tepat
untuk mengembangkan kemampuan membaca serta melibatkan anak dalam kegiatan yang
dapat memberikan berbagai pengalaman bagi anak. Selain itu perlu juag memperhatikan
motivasi dan minat anak sehingga kedua factor itu betul betul memberikan pengaruh yang
besar dalam pengembangan kemampuan membaca. Strategi ini dilaksanakan dengan
memberikan beragam aktivitas yang memperhatikan perkembangan kemampuan
membaca yang dimilik anak. Dodge mengemukakan tahap-tahap pengembangan membaca
melalui penggunaan buku Antara lain :
1. Mengeksplorasi buku
Anak meniru orang tua dan anak yang lebih tua untuk bermain membaca, mereka juga
meminta kepada orang tua untuk memiliki buku.
2. Memahami urutan
Anak dapat mengenali tahapan-tahapan cerita dimulai dari awal pertengahan dan akhir
cerita.
3. Mengenali bahwa kata-kata adalah symbol
Anak dapat memahami hubungan Antara gambar-gambar di buku dengan kata-kata
yang tertulis di halaman buku.
4. Mecocokkan kata dengan teks.
Anak mulai memahami huruf-huruf tertulis mewakili kata-kata tertentu.
5. Mengenali kata-kata tertulis
Anak mulai memiliki rasa keingintahuan mengenai makna kata-kata
G. TUJUAN PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA
1. Pengembangan Sikap Positif terhadap membaca
a. Menciptakan lingkungan budaya baca tulis yang kaya
b. Menciptakan kegiatan membaca cerita yang menyenangkan
c. Merancang kegiatan membaca dan menulis mandiri yang mmberikan keasyikan
pada anak-anak dalam kesibukan yang dipilihnya sendiri.
2. Pengembangan Konsep Tentang Buku dan Pemahaman Teks
- Konsep tentang buku : fungsi buku, bagian buku, cara membuka, isi buku, hubungan
antar gambar pada satu halaman, makna judul, penulis, dan illustrator. (Morrow,
1993)
- Pemahaman tentang tulisan : berusaha membaca buku yang terkenal, melibatkan
diri dalam pembacaan cerita ketika cerita dibacakan, menceritakan isi cerita tanpa
buku, mengemukakan pertanyaan literal sesudah membaca, dll (Morrow, 1993)
H. METODE PENGEMBANGAN MEMBACA PERMULAAN
1. Pendekatan Pengalaman Bahasa
2. Fonik
3. Lihat dan Katakan
4. Metode Pendukung Konteks. Program seni berbahasa yang efektif mempunyai
beberapa ciri berikut ini.
a. Integrasi
b. Buku-buku
c. Interaksi dan keterlibatan
d. Instruksi

KB 2 : PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN


A. PENTINGNYA MENULIS BAGI ANAK
Menurut Poerwadarminta (1982), menulis memiliki batasan sebagai berikut :
1. Membuat huruf, angka, dan lainnya dengan pena, kapur, dan sebagainya.
2. Mengekspresikan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat, dan
lainnya dengan tulisan.

Kegiatan menulis untuk anak harus memperhatikan kesiapan dan kematang anak.. Pada
awalnya anak hanya memegang pensil untuk mencoret, namum seiring perkembangannya
anak akan mengkonsentrasikan jari-jarinya untuk menulis lebih baik. Ada 2 kemampuan
yang diperlukan anak untuk menulis, yaitu kemampuan meniru bentuk dan kemampuan
menggerakkan alat tulis.

B. HUBUNGAN MENGGAMBARKAN DENGAN MENULIS


1. Menggambar dan menulis melibatkan keterampilan psikomotor yang sama
2. Menggambar dan menulis tergantung pada kemampuan kognitif yang sama
3. Menggambar dan menulis merupakan ekspresi dari seni
4. Menggambar dan menulis keduanya merupakan perkembangan
5. Menggambar dan menulis mempunyai tujuan

Kontribusi menggambar terhadap ekspresi diri dan menulis anak (Jalongo, 2002)

1. Filling In, sebelum anak dapat mempresentasikan ide atau gagasan yang ia miliki
melalui tulisan, hal yang pertama dilakukan adalah menggambar.
2. Warming up, anak dapat menuangkan ide ide yang ingin ditulisnya
3. Planning With, mampu menggunakan gambar dalam menyusun pemikiran mereka
4. Talking about, dapat menjadi bahan diskusi dan dramatisasi anak
5. Evaluating with, anak dapat mengevaluasi gambar
Tahap menggambar dan menulis anak (Jalango, 2002)
1. Prealphabetic writing and nonrepresentational drawing, tahap awal diartikan bahwa
tidak ada huruf-huruf yang dapat dikenal.
2. Random Scribbling, coretan pada tahap ini masih acak dan tidak terarah
3. Controlled Scribbling, mempunyai control yang lebih baik dalam menulis.
4. Naming of scribbling, coretan mereka dan melihat hubungan Antara tanda yang dia
buat di kertas, ide, objek
5. Alphabetic writing and representational drawing, gambar anak sudah mulai terlihat
sama dengan gambar asli
6. Early Representational Drawing, mock letters, and letters, ketika 4 tahun
menggambar mempresentasikan orang/objek lain
7. Preschematic drawing and semiconventional alphabetic writing
8. Schematic drawing and conventional writing

C. STRATEGI PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN


Menulis merupakan cara anak mengekspresikan pengalaman, perasaan, pikiran, dan
pendapat dengan tulisan. Kemampuan menulis anak pada mulanya ditunjukkan melalui
menggambar. Anak usia dua tahun biasanya sudah mulai tertarik dengan alat tulis
(biasanya crayon atau spidol, dan sebaiknya spidol besar) dan mulailah anak
menggambar dengan bentuk coretan-coretan yang sepertinya tak putus. Bentuk coretan
tidak jelas.
Kemampuan menulis dipengaruhi oleh beberapa hal seperti berikut :
1. Perhatian dan pengenalan terhadap huruf
2. Kemampuan motoric terutama motoric halus
3. Kemampuan koordinasi gerakan tangan/jari yang dikoordinasikan dengan mata dan
perasaan.
4. Kemampuan menempatkan posisi tubuh dalam ruang atau posisi alat gerak
terhadap tubuh (visual spasial)
5. Kemampuan mengenal kembali apa yang ditulis dan didengar

Ada 5 kemampuan yang diperlukan untuk dapat menulis seperti berikut :

1. Mengenal bentuk
2. Mengenal perbedaan bunyi huruf
3. Mengenal rangkaian (pola)
4. Kekuatan jari-jari tangan
5. Kelenturan gerakan pergelangan tangan
D. AKTIVITAS DI KELAS YANG MENDUKUNG PENGEMBANGAN KEMAMPUAN
MENGGAMBAR DAN MENULIS PADA ANAK
1. Sign In
Meletakkan selembar kertas berukuran besar pada pintu luar kelas yang bertuliskan
“Selamat Datang”. Hal tersebut menjadi sumber informasi untuk anak
2. Fingerpainting/Writing
Fingerpainting memberikan kebebasan kepada anak untuk melatih berbagai macam
tipe gerakan jari, tangan, dan lengan untuk bekal menulisnya nanti.
a. Menciptakan bahan menulis dan menggambar
b. Clipboard
c. Kata dan gambar dalam format yang berbeda
d. Stich a name
e. Speeling beans
f. Callouts
g. Tas kerja penulis
h. Menggunakan buku bergambar sebagai contoh
i. Mendesain abecedarius (buku alphabet)
j. Wawancara
k. Dialog atau jurnal respons

MODUL 12
ASESMEN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI
A. EMPAT ASPEK / KOMPONEN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK
Anak dalam memperoleh bahasa, mereka mengembangkan 4 aspek/komponen yang
berbeda mengenai pengetahuan bahasa, yaitu phonological, semantic, grammatical, dan
pragmatic. Berikut adalah masing-masing aspek menurut Otto, 2000; Berk, 2006)
1. Perkembangan Phonological/fonologi (Pengucapan)
Kata pertama mempengaruhi bagaimana bayi mengucapkan sesuatu. Ketika belajar
bicara, anak anak bereksperimen dengan bunyi, pola bunyi, ritme perkataan, dan
mempraktikkan strategi fonologi yang sistematik untuk menyederhanakan ucapan
orang dewasa. Perbedaan individual yang terjadi dalam tempo perkembangan
fonologis, bergantung pada kompleksitas system bunyi bahasa tersebut dan pentingnya
bunyi pasti yang harus diungkapkan diartinya.
2. Perkembangan Semantic (Arti Kata)
Perbendaharaan kata meningkat sangat pesat pada awal masa kanak-kanak (early
Chilhood). Katak-kata pertama dibentuk berlandaskan fondasi kognitif dan emosional
awal. Antara 18-24 bulan, penyebaran kosakata biasnya membutuhkan tempat
tersendiri.
3. Perkembangan Grammatical (Tata Bahasa)
Antara usia 1,5-2,5 tahun, anak-anak mengombinasikan 2 kata untuk mengekspresikan
berbagai macam arti. Kalimat pertama ini disebut telegraphic speech (ungkapan anak-
anak dengan menggunakan dua kata seperti telegram yang hanya menuliskan sedikit
kata-kata dan hanya yang penting-penting saja). Setelah anak-anak dapat menggunakan
lebih dmeari 2 kata, tatabahasa akan mulai digunakan. Antara usia 3-6 tahun, variasi
yang kompleks pada struktur kata dapat ditambahkan oleh anak-anak
4. Perkembangan Pragmatic (Penggunaan Kata)
Anak kecil efektif dalam percakapan, dan keterampilan awal ini akan meningkatkan
interaksi Antara anak dan pengasuhnya. Percakapan dengan orang dewasa secara
konsisten menjadi predictor ukuran umum perkembangan bahasa.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN BAHASA


1. Anak usia 4 bulan, memberi reaksi terhadap suara
2. Anak usia 8 bulan
- Membuat keributan jika tidak menyenangkan
- Mengenal suara yang familier
- Menggunam dengan ekspresif
3. Anak usia 12 bulan
- Mengatakan satu kata
- Tertarik pada gambar buku
- Memperhatikan pembicaraan
4. Anak usia 12-18 bulan
- Menggunakan 8 – 20 kata yg dapat dimengerti
- Mengatakan hai atau dah
- Mengidentifikasi objek dalam buku
5. Anak usia 18 – 24 bulan
- Mendengarkan irama pendek
- Berbicara sendiri secara ekspresif
- Menggunakan 2- 3 kata
6. Anak usia 2 tahun
- Menikmati cerita, irama, dan lagu sederhana
- Menggunakan 2-3 kata
- Mengatakan nama benda
7. Anak usia 3 tahun
- Dapat mengatakan usianya
- Mencocokkan objek dan gambar
- Terbiasa mengenal suara setiap hari
8. Anak usia 4 tahun
- Mampu menuliskan meniru tulisan namanya
- Berbicara dalam kalimat kompleks
- Menikmati menyanyi dengan lagu sederhana
9. Anak usia 5 tahun
- mengerti sampai 13.000 kata
- menggunakan 5 – 8 kata dalam kalimat
- mengingat cerita dan mengulanginya
10. usia 6 – 8 tahun
- berbicara dan mendengarkan kosakata dengan beberapa orang
- membaca menjadi ketertarikan

KB 2 : ASESMEN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI

A. Langkah-langkah penyusunan Instrumen perkembangan bahasa anak usia dini


1. Mengidentifikasi variable
2. Menganalisis teori
3. Menyusun konstruk
4. Menyusun definisi operasional
5. Menentukan dimensi dan atau indicator
6. Menyusun kisi kisi instrument
7. Menyusun butir butir instrument
B. Contoh Asesmen Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Variabel Aspek/Dimensi Indikator Nomor Butir Jumlah


Kemampua Fonologi - Memperlihatkan
n bahasa peningkatan yang besar
dalam pengucapan
Semantik - Memasukkan kata untuk
mengisi kata yang belum
dikuasai
- Mengerti dasar metafora
yang berdasar pada
perbandingan konkret
yang tampak
Gramatik - Bentuk kalimat
mencerminkan kategori
tata bahasa orang
dewasa
- Berlanjut dalam
menggunakan morfem
tata bahasa dalam
kepentingan sehari-hari
Pragmatik - Menguasai strategi
tambahan dalam
percakapan, seperti
berbalasan dalam
percakapan.
- Mulai menangkap
ilustrasi

C. ANALISIS DATA INSTRUMEN PERKEMBANGAN BAHASA


1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok
2. Display (Tampilan Data)
Display data atau penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk table, grafik, dll
3. Kesimpulan / verivikasi data
Kesimpulan awal yang dikemukakan bersifat sementara dan masih bisa berubah jika
ada teman-teman lapangan terbaru dengan bukti yang mendukung

Anda mungkin juga menyukai