OLEH
KELOMPOK 5 :
Banyak penelitian mutakhir membuktikan bahwa anak dapat diajar membaca sebelum
dia mencapai usia sekolah. Durkin (1996;1966a) telah mengadakan penelitian tentang pengaruh
membaca dini pada anak-anak. Durkin menyimpulkan bahwa tidak ada efek efek negative pada
anak-anak dari membaca dini. Anak-anak yang telah diajar membaca sebelum masuk SD pada
umumnya lebih maju di sekolah dari anak-anak yang belum pernah memperoleh membaca dini.
Ahli lain, yaitu Steinberg menemukan bahwa anak-anak yang telah mendapat pelajaran
membaca dini pada umumnya lebih maju disekolah.
Berdasarkan pendapat diatas, kemampuan membaca dan menulis sudah dapat dikembangkan
di TK. Seperti yang dikemukakan oleh Moleong (2003:25) salah satu aspek yang harus
dikembangkan pada anak-anak TK adalah kemampuan membaca dan menulis.
Kegiatan menulis untuk anak harus memperhatikan kesiapan dan kematang anak.. Pada
awalnya anak hanya memegang pensil untuk mencoret, namum seiring perkembangannya
anak akan mengkonsentrasikan jari-jarinya untuk menulis lebih baik. Ada 2 kemampuan
yang diperlukan anak untuk menulis, yaitu kemampuan meniru bentuk dan kemampuan
menggerakkan alat tulis.
Kontribusi menggambar terhadap ekspresi diri dan menulis anak (Jalongo, 2002)
1. Filling In, sebelum anak dapat mempresentasikan ide atau gagasan yang ia miliki
melalui tulisan, hal yang pertama dilakukan adalah menggambar.
2. Warming up, anak dapat menuangkan ide ide yang ingin ditulisnya
3. Planning With, mampu menggunakan gambar dalam menyusun pemikiran mereka
4. Talking about, dapat menjadi bahan diskusi dan dramatisasi anak
5. Evaluating with, anak dapat mengevaluasi gambar
Tahap menggambar dan menulis anak (Jalango, 2002)
1. Prealphabetic writing and nonrepresentational drawing, tahap awal diartikan bahwa
tidak ada huruf-huruf yang dapat dikenal.
2. Random Scribbling, coretan pada tahap ini masih acak dan tidak terarah
3. Controlled Scribbling, mempunyai control yang lebih baik dalam menulis.
4. Naming of scribbling, coretan mereka dan melihat hubungan Antara tanda yang dia
buat di kertas, ide, objek
5. Alphabetic writing and representational drawing, gambar anak sudah mulai terlihat
sama dengan gambar asli
6. Early Representational Drawing, mock letters, and letters, ketika 4 tahun
menggambar mempresentasikan orang/objek lain
7. Preschematic drawing and semiconventional alphabetic writing
8. Schematic drawing and conventional writing
1. Mengenal bentuk
2. Mengenal perbedaan bunyi huruf
3. Mengenal rangkaian (pola)
4. Kekuatan jari-jari tangan
5. Kelenturan gerakan pergelangan tangan
D. AKTIVITAS DI KELAS YANG MENDUKUNG PENGEMBANGAN KEMAMPUAN
MENGGAMBAR DAN MENULIS PADA ANAK
1. Sign In
Meletakkan selembar kertas berukuran besar pada pintu luar kelas yang bertuliskan
“Selamat Datang”. Hal tersebut menjadi sumber informasi untuk anak
2. Fingerpainting/Writing
Fingerpainting memberikan kebebasan kepada anak untuk melatih berbagai macam
tipe gerakan jari, tangan, dan lengan untuk bekal menulisnya nanti.
a. Menciptakan bahan menulis dan menggambar
b. Clipboard
c. Kata dan gambar dalam format yang berbeda
d. Stich a name
e. Speeling beans
f. Callouts
g. Tas kerja penulis
h. Menggunakan buku bergambar sebagai contoh
i. Mendesain abecedarius (buku alphabet)
j. Wawancara
k. Dialog atau jurnal respons
MODUL 12
ASESMEN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI
A. EMPAT ASPEK / KOMPONEN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK
Anak dalam memperoleh bahasa, mereka mengembangkan 4 aspek/komponen yang
berbeda mengenai pengetahuan bahasa, yaitu phonological, semantic, grammatical, dan
pragmatic. Berikut adalah masing-masing aspek menurut Otto, 2000; Berk, 2006)
1. Perkembangan Phonological/fonologi (Pengucapan)
Kata pertama mempengaruhi bagaimana bayi mengucapkan sesuatu. Ketika belajar
bicara, anak anak bereksperimen dengan bunyi, pola bunyi, ritme perkataan, dan
mempraktikkan strategi fonologi yang sistematik untuk menyederhanakan ucapan
orang dewasa. Perbedaan individual yang terjadi dalam tempo perkembangan
fonologis, bergantung pada kompleksitas system bunyi bahasa tersebut dan pentingnya
bunyi pasti yang harus diungkapkan diartinya.
2. Perkembangan Semantic (Arti Kata)
Perbendaharaan kata meningkat sangat pesat pada awal masa kanak-kanak (early
Chilhood). Katak-kata pertama dibentuk berlandaskan fondasi kognitif dan emosional
awal. Antara 18-24 bulan, penyebaran kosakata biasnya membutuhkan tempat
tersendiri.
3. Perkembangan Grammatical (Tata Bahasa)
Antara usia 1,5-2,5 tahun, anak-anak mengombinasikan 2 kata untuk mengekspresikan
berbagai macam arti. Kalimat pertama ini disebut telegraphic speech (ungkapan anak-
anak dengan menggunakan dua kata seperti telegram yang hanya menuliskan sedikit
kata-kata dan hanya yang penting-penting saja). Setelah anak-anak dapat menggunakan
lebih dmeari 2 kata, tatabahasa akan mulai digunakan. Antara usia 3-6 tahun, variasi
yang kompleks pada struktur kata dapat ditambahkan oleh anak-anak
4. Perkembangan Pragmatic (Penggunaan Kata)
Anak kecil efektif dalam percakapan, dan keterampilan awal ini akan meningkatkan
interaksi Antara anak dan pengasuhnya. Percakapan dengan orang dewasa secara
konsisten menjadi predictor ukuran umum perkembangan bahasa.