Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

PENGEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI

OLEH :

Nama : Raslina
NIM : 17081014019
Kelas : ( B ) Non Reguler
Mata Kuliah : Pengembangan Bahasa AUD
Doden Pembimbing : Nasaruddin S.pd M.pd
Semester : VI (enam)

1
1. Tahapan perkembangan anak usia dini dari usia 1 sampai 9
bulan
a. Tahap Perkembangan di minggu pertama hingga usia 3 bulan

Pada minggu pertama, bayi belum memiliki pendengaran yang sempurna


namun dapat mengenali suara sang Ibu. Di tahap ini pula si Kecil sudah mulai
memiliki kemampuan gerak yang cukup baik seperti menggenggam jari Mama. 

Memasuki bulan pertama, umumnya bayi akan mulai mengangkat kepala,


merespon suara, memandang wajah hingga melihat pola warna hitam dan putih.
Lalu di bulan kedua si Kecil sudah bisa mengangkat kepalanya dalam waktu
singkat. Perkembangan bayi ini akan berlanjut saat memasuki bulan ketiga. Saat
mengangkat kepala, ia dapat menahannya lebih stabil. Ia juga sudah bisa
mengenali wajah, tersenyum dan tertawa. 

b. Tahap Perkembangan usia 4 sampai 6 bulan


Umumnya, di bulan keempat si Kecil sudah dapat menahan berat badan
dengan kaki. Di tahap ini pula, bayi sudah mulai mengoceh ketika diajak
berbicara. Nah, di bulan kelima beberapa bayi biasanya sudah mulai
berguling dan sering bermain sendiri dengan tangan dan kakinya. Pada bulan
keenam buah hatimu akan meniru suara hingga mulai duduk sebentar tanpa
bantuan. Selain itu, di usia ini bayi juga sudah boleh diperkenalkan dengan
makanan padat. 
c. Tahap perkembangan usia 7 sampai 9 bulan
Di bulan ketujuh bayi sudah mulai merangkak dengan menggerakkan
perut. Ia juga akan meniru suara kata serta meraih sebuah benda. Tahap
perkembangan bayi selanjutnya adalah ia akan dapat memindahkan suatu
benda dari tangan satu ke tangan lainnya. Selain itu, ia juga sudah mulai
merangkak. Kemudian di usia ke sembilan bulan, Ibu dan Ayah harus mulai
bersabar nih. Di tahap ini, sang bayi menyukai meraih, menjatuhkan dan
melempar obyek.

2
2. Faktor yang mempengaruhi bahasa anak usia dini
a. Faktor Kesehatan
Anak yang sehat lebih cepat belajar berbicara ketimbang anak yang tidak
sehat, karena motivasinya lebih kuat untuk menjadi anggota kelompok social
dan berkomunikasi dengan anggota kelompok tersebut.
b. Faktor Kecerdasan
Anak yang memiliki kecerdasan tinggi, belajar berbicaranya lebih cepat dan
memperlihatkan penguasaan bahasa yang lebih unggul ketimbang anaj yang
tingkat kecerdasannya rendah.
c. Faktor keinginan berkomunikasi
Semakin kuat keinginan utnuk berkomunikasi dengan orang lain, semakin
kuat motivasi anak untuk belajar berbicara, dan semakin bersedia
menyisihkan waktu dan usaha yang diperlukan utnuk belajar.
d. Faktor hubungan dengan teman sebaya
Semakin banyak hubungan anak dengan teman sebayanya dan semakin besar
keinginan mereka untuk diterima sebagai anggota kelompok sebaya, akan
semakin kuat motivasi mereka untuk belajar berbicara.
e. Faktor Kepribadian
Anak yang dapat menyesuaikan diri dengan baik cenderung kemampuan
berbicaranya lebih baik, baik secara kuantitatif, maupun secara kualitatif,
dibandingkan anak yang penyesuaian dirinya jelek. Kenyataanya, bicara
seringkali dipandang sebagai salah satu petunjuk anak yang sehat mental.
3. 5 metode pengembangan bahasa anak usia dini
a. Pengembangan kemampuan membaca
Kemampuan membaca adalah kemampuan menerjemahkan simbol-
gambar yang terlihat untuk dibunyikan, dirangkaiakan, dan dipahami
maknanya. Jadi, dalam proses membaca terdapat proses yang cukup
kompleks, yakni : melihat, merangkaikan, memahami apa yang bunyi dan
rangkaian tadi. Pada prinsipnya, pengembangan kemampuan membaca
awal pada anak meliputi kemampuan mengenal simbol huruf,
membunyikan/membaca huruf, membaca suku kata dan kata. Secara

3
bertahap pula, proses pemahaman atas langkah kognitif itu disampaikan
kepada anak.

b. Metode abjad (Alfabet)


Abjad atau alfabet adalah nama-nama huruf. Dengan demikian, metode
ini memberi sebuah nama untuk masing-masing huruf. Nama huruf yang
satu berbeda dengan nama huruf yang lain. Pengenalan jenis-jenis huruf
ini bisa dilakukan dengan memperlihatkan contoh-contoh huruf lalu
menyebutkan nama hurufnya secara langsung. Selain menyenangkan bagi
anak, kegiatan menyanyikan nama-nama huruf, juga dapat
mem¬bim¬bing kemampuan anak mengingat huruf-huruf tersebut.
Namun demikian, ada yang perlu dicermati dengan metode ini. Sebab
tidak semua huruf memiliki pelafalan yang sama dengan namanya.
Misalnya huruf “k” yang memiliki nama /ka/ atau huruf “t” yang
memiliki nama /te/. Ketika mengajarkan rangkaian huruf menjadi suku
kata, biasanya problem mulai muncul. Ada anak yang mengeja kata /ki-
ki/ menjadi /kai-kai/ karena pelafallannya terditosi dengan nama huruf.
c. Metode bunyi (Fonetik)
Bila Metode Alfabet menamai masing-masing huruf dengan pelafalan
yang berbeda, Metode Bunyi menyebut atau menamai huruf sesuai
dengan “bunyi asli”-nya. Misalnya huruf “k” dibunyikan /ek/ atau /ke/.
Huruf “g” dibunyikan /eg/ atau /ge/.
Diasumsikan, penyebutan huruf dengan bunyi akan lebih memudahkan
anak saat merangkainya menjadi suku kata atau kata. Sebab tidak terjadi
distorsi bunyi sebagaimana yang terjadi pada perangkaian huruf pada
metode abjad/alfabet. Rangkaian suku kata /k/ /i/ – /k/ /i/ akan
dilafalkan /ek/ /i/ – /ek/ /i/, dan ini akan lebih mudah menjadi /kiki/
dripada metode bunyi yang cenderung terjadi distorsi menjadi /kai-kai/.

4
d. Metode selusur (Tracing)
Ada beberapa anak yang cukup sulit untuk mengingat satu bentuk visual.
Karena kemampuan persepsi visual yang dianggap lemah, maka
didaya¬gunakan¬lah kemampuan perseptual yang lain, yaitu persepsi
auditoris dan taktil-kinestetik.
Langkah-langkah penerapan metode selusur ini adalah sebagai berikut:
• Kepada anak diperlihatkan sebuah bentuk huruf berukuran besar,
misalnya huruf “a”.
• Guru menyebutkan nama huruf tersebut dan anak mengulanginya.
Lakukan beberapa kali.
• Suruh anak menelusuri pinggiran pola huruf “a” tersebut dengan jari
tangannya. Lakukan
• beberapa kali. Saat melakukan kegiatan ini, anak diharuskan
membunyikan nama hurufnya.
• Lalu, berikanlah kertas berisi pola huruf tersebut dalam bentuk
rangkaian titik-titik.
• Tugaskan anak untuk merangkai¬kan titik-titik tersebut. Saat
melakukan kegiatan ini, anak juga diharuskan membunyikan nama
hurufnya.
e. Metode suku kata (Sylabling)

Metode ini sebenarnya memiliki beberapa sub metode yang masing-masing


agak berbeda dasar pemikiran dan langkahnya.
a. Metode Suku-Kata-Murni
Mengandaikan suku kata sebagai satu kesatuan. Sehingga anak diajarkan
lagsung satu suku kata tanpa mengenalkan huruf terlebih dahulu. Pengenalan
huruf sendiri akan terjadi bersamaan saat anak membaca suku kata.
Metode ini mirip dengan metode IQRO dalam pembelajaran membaca Al-
Qur’an. Huruf vokal di sini diandaikan sama dengan harokat pada huruf
Arab.

5
b. Metode Suku-Kata-Kombinasi
Mengandaikan suku kata sebagai satu rangkaian huruf. Dengan demikian
sebelum diajarkan suku kata, anak harus menguasai nama-nama huruf atau
minimal sudah mengenal huruf-huruf yang akan digunakan dalam suku kata
tersebut.

4. Apa yang dilakukan pendidik dalam mengembangkan bahasa


AUD

Untuk memudahkan tugas perkembangan bahasa tersebut agar mudah


diterima dan tentunya menyenangkan bagi anak adalah melalui bermain.  
Bermain merupakan dunia yang lekat dengan anak. Aktifitas belajar dalam
usaha mengembangkan berbagai aspek perkembangan baik fisik motorik,
kognitif, maupun bahasa dapat dilakukan sambil bermain. “Ayo tebak ini
huruf apa” “A” “Kalau ini huruf apa” “B” Bagi anak-anak yang sudah
mengenal huruf akan sangat mudah menjawab. Namun bagi anak lain yang
belum mampu, anak akan diam karena merasa kesulitan menjawab.   Oleh
karena itu, orang tua atau guru hendaknya mengerti tahap-tahap pengenalan
membaca pada anak usia dini, antara lain; proses melihat tulisan di
lingkungan main atau dilingkungan sekitar anak, mengerti arti simbol huruf
atau arti tulisan. Ayah bunda bisa buatkan aneka permainan yang dapat
dibberikan pada anak usia dini dalam menumbuhkan kemampuan berbahasa
nya.

5. Kendala yang dihadapi oleh pendidik dalam pengembangan


bahasa AUD
Perkembangan anak sekolah pada gilirannya gangguan tersebut
perkembangan yang optimal. Dengan demikian menurut kami sebagai
pendidik anak usia dini untuk memahami permasalahan permasalahan
tersebut serta mampu memberikan upaya bantuan yang tepat. Jenis-jenis
permasalahan anak.

6
a. Fisik
Perkembangan Aspek Fisik terkait dengan keutuhan dan kemampuan
fungsi panca indera anak, kemampuan melakukan gerakan-gerakan sesuai
perkembangan sesuai dengan tingkat usia. Serta kemampuan mengontrol
pembuangan.
b. Psikis
Beberapa permasalahan / problematika psikis sering kali dialami anak
yaitu sperti gangguan konsentrasi, emosi (perasaan takut, cemas, atau
marah ), dll.
c. Sosial
Perkembangan sosial anak berhubungan dengan kemampuan anak dalam
berinteraksi dengan teman sebaya, orang dewasa, lingkungan pergaulan
yang lebih luas seperti tingkah laku agresif, pemalu, perilaku berkuasa
dll.
6. 3 Lingkup pengembangan bahasa anak
Pengembangan bahasa diarahkan agar anak dapat menggunakan dan
mengekspresikan pemikirannya dengan menggunakan kata-kata. Dengan
kata lain pengembangan bahasa lebih diarahkan agar anak dapat :
a. Mengolah kata secara komprehensif
b. ngekspresikan kata-kata tersebut dalam bahasa tubuh (ucapan dan
perbuatan) yang dapat dipahami orang lain.
c. Mengerti setiap kata, mengartikan dan menyampaikan secara utuh
kepada orang lai
d. erargumentasi, meyakinkan orang melalui kata-kata yang
diucapkannya.

Menurut Depdiknas (2007 : 3), perkembangan bahasa pada anak usia


Taman Kanak-Kanak menekankan pada dua aspek, yaitu aspek mendengar
dan berbicara, dan awal membaca

7
a. Mendengar dan berbicara
Secara umum melalui kegiatan mendengar dan berbicara
diharapkan anak dapat mendengarkan dengan sunguh-sungguh dan
merespon dengan tepat, berbicarad dengan penuh percaya diri,
menggunakan bahasa untuk mendapatkan informasi dan untuk
komunikasi yang efektif dan interaksi sosial dengan yang lain.
b. Awal membaca
Secara umum melalui kegiatan awal membaca diharapkan anak
dapat membentukperilaku membaca , mengembangkan beberapa
kemampuan ederhana dan keteramilan pemahaman,  mengembangkan
kesadaran huruf.  

Anda mungkin juga menyukai