Anda di halaman 1dari 24

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam menjalankan tugasnya seorang guru TK kadang-kadang merasa
risau, karena usia pra sekolah adalah usia untuk anak TK dimana anak dapat
merekam berbagai macam hal yang diterimanya secara maksimal, sehingga jika
masa itu terlewatkan maka akibatnya akan ditanggung pada kurun waktu 15
tahun mendatang (Horlock, 1977). Hal ini menjadi sorotan utama bagi
masyarakat yang memiliki kesadaran tinggi tentang pendidikan anak.
Kesadaran masyarakat yang diharapkan semakin meningkat tentang
pendidikan anak usia pra sekolah menurut hadirnya sosok guru yang berkualitas
dan berpotensi dibidangnya.
Perkembangan bahasa sebagai salah satu dari kemampuan yang harus
dimiliki anak terdiri dari beberapa tahapan sesuai dengan usia karakteristik
perkembangannya. Perkembangan merupakan suatu perubahan yang berlangsung
seumur hidup dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling beriteraksi.
Seperti : biologis, kognitif dan emosional. Bahasa adalah suatu sistem symbol
untuk berkomunikasi yang meliputi fanologi (unit suara) Morfologi (unit arti)
sintaksis (tata bahasa) senratic (variasi arti). Dengan bahasa anak dapat
berkomunikasi maksud tujuan, pemikiran maupun perasaannya pada orang lain.
Perkembangan berbicara dan menulis merupakan suatu proses yang
menggunakan bahasa ekspresif dalam membentuk arti. Perkembangan berbicara
pada awal dari anak yaitu mengumam maupun membeo. Sedangkan
perkembangan menulis pada anak berawal dari kegiatan mencoret-coret sebagai
hasil ekspresi anak.
Usia anak Taman Kanak-kanak sedang mengalami perumbuhan terutama
dalam hal berbicara. Perkembangan bicara anak sangat pesat dan secara nyata
dapat dilihat dari percakapan yang dilakukan penulis sebagai bahan untuk
pembuatan Tugas akhir. Pengembangan bicara tidak berkembang melalui
kematangan begitu saja, melainkan juga kemapuan itu harus dipahami oleh anak
itu sendiri melalui adaptasi dengan lingkungan.
2

Untuk itulah kemapuan dan potensi yang terpendam pada diri anak perlu
dirangsang dengan metode tertentu yang bersifat memberikan tantangan sesuai
dengan usia anak, berupa menyimak, bicara, bercakap-cakap dan sebagainya.
Pengembangan bicara anak juga bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih
mengucapkan kata yang benar dan sesuai, dan cara hidup sehat sehingga dapat
menjunjung pertumbuhan serta lingkungan sebagai pendukung sehingga anak
dapat berbicara dengan jelas.
Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian perlu untuk mengumpulkan data
awal untuk mengidentifikasikan masalah, dan menganalisis masalah yang ada di
TK ..............Kecamatan .............. yang pada kenyataanya di TK tersebut belum
sepenuhnya bisa menerapkan pengembangan bahasa melalui bercakap-cakap.
Dari hasil pembelajaran tentang pengembangan kemapuan berbahasa
ternyata masih ada anak yang kurang menguasai, yaitu 5 orang (20%) dari 25
anak dikelompok B. Sedang yang sudah berhasil 20 anak(80%). S
Sehubungan dengan hal tersebut penulis mencoba melakukan perbaikan
melalui pembelajaran penelitian tindakan kelas dengan Judul : Pengembangan
kemampuan Berbahasa Melalui Metode Bercakap-cakap Pada Anak
Kelompok B TK ..............Kecamatan ..............

B. Rumusan Masalah

Setelah melakukan refleksi dan analisa di dalamnya telah teridentifikasi


permasalahan yang ditemui.
Untuk seterusnya permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :
" Bagaimana cara pengembangan kemampuan berbahasa anak Melalui metode
bercakap - cakap pada anak kelompok B TK ..............Kecamatan .............. dapat
ditingkatkan ?

C.Tujuan Perbaikan
1. Meningkatkan kemampuan berbahasa anak
2. Memberikan arahan bagi guru dan kepala sekolah tentang upaya
meningkatkan kemampuan berbahasa anak melalui metode bercakap - cakap.
3

D. Manfaat Perbaikan
Perbaikan melalui penelitian Tindakan kelas ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi :
1. Guru
Sebagai bahan masukan bagi guru dalam proses pembelajaran di TK
2. Anak
Agar pembelajaran pengembangan bahasa anak dapat lebih baek
3. Masyarakat / orang tua
Sebagai bahan masukkan sekaligus bahan perbandingan bagi masyarakat /
orang tua dalam melaksanakan pembelajaran dikemudian hari
4

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Perkembangan Bahasa


Bahasa adalah satu faktor mendasar yang membedakan manusia dengan
hewan. Bahasa sebagai anugrah dari sang pencipta memungkinkan individu dapat
hidup bersama orang lain, membantu memecahkan masalah dan memposisikan
dirinya sebagai makhluk yang berbudaya.
Kemampuan yang mendasakan dalam memahami secara utuh hakikat
bahasa dalam hubungannya dengan pembelajaran bahasa.
melalui pemahaman ini sebagai pendidik atau calon pendidik diharapkan
dapat lebih memahami hakikat bahasa dan penerapan khususnya dalam
pembelajaran bahasa pada anak

1. Aspek - aspek Kemampuan Bahasa Anak


Perkembangan bahasa anak usia 1 - 2 tahun merupakan tahun krisis bagi
anak dimana anak setelah melewati masa prelinguistik, anak akam memasukan
masa linguistik. Pada masa inilah anak mulai mengucapkan kata - kata pertama.
Anak sangat senang meniru bunyi dan kata - kata yang didengarnya. Akan tetapi
kata - kata yang dapat ditiru oleh anak terbatas pada kalimat satu kata. Selain itu,
pelafalan kata yang diucapkan masih salah. Oleh karena itu, orang dewasa
disekitar anak dihapakan dapat memberikan contoh pengucapan / pelafalan kata /
kalimat yang benar.
Perkembangan bahasa 3 - 5 tahun adalah dimana anak sudah dapat
berbicara dengan baik. Anak mampu menyebutkan nama panggikan orang lain,
mengerti perbandingan dua hal, memahami konsep timbal balik dan dapat
menyanyikan lagu sederhana, juga anak dapat menyusun kalimat sedeharna. Pada
usia ini anak mulai senang mendengarkan cerita sederhana dan mulai banyak
bercakap - cakap, banyak bertanya seperti apa, bagaimana, juga dapat mengenal
tulisan sederhana. Hal ini berarti anak telah dapa mengungkapkan keinginannya,
penolakannya maupun pendapatnya dengan berkomunikasi. Aspek - aspek yang
5

berkaitan dengan perkembangan bahasa lisan anak tersebut adalah sebagai


berikut :
a. Kosa kata
Seiring dengan perkembangan anak dan pengalamannya berinteraksi
dengan lingkungannya, kosa kata anak berkembang dengan pesat.
b. Sintaks ( tata bahasa )
Walaupun anak belum mempelajari tata bahasa akan tetapi melalui
contoh - contoh berbahasa yang didengarnya dan dilihat anak
dilingkunganny, anak telah dapat menggunakan bahasa lisan dengan susunan
kalimat yang baik.
Misalnya : " Rina memberi makan kucing makan " bukan " kucing Rina
makan memberi
c. Semantik
Semantik adalah penggunaan kata yang sesui dengan tujuannya. Anak
TK sudah dapat mengekprisikan keingan, penolakan dan pendapatnya dengan
menggunakan kata - kata dan kalimat tepat
Misalnya : " Tidak mau " untuk mengatakan penulakan
d. Fonem
Anak taman kanak - kanak sudah memiliki kemampuan untuk
merangkaikan bunyi yang didengarnya menjadi satu kata yang mengandung
arti.
Misalnya : " i,b,u menjadi Ibu

2. Karakteristik Kemampuan Bahasa Anak Usia Taman Kanak - kanak


Secara umum Karakteristik Kemampuan Bahasa Anak Usia Taman
Kanak - kanak adalah sebagai berikut :
a. Usia 4 - 5 tahun
1. Terjadi perkembangan yang cepat dalam kemampuan bahasa anak.
Ia telah dapat menggunakan kalimat dengan baik dan benar
2. Telah mengusai 90% dari fonem dan sintaks bahasa yang digunakan
3. Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan anak sudah dapat
mendengarkan orang lain berbicara dan menanggapi permbicaraan
tersebut.
6

b. Usia 5 - 6 tahun
1. Usia dapat mengucapkan lebih dari 2500 kosa kata
2. Lingkup kosa kata yang diucapkan anak menyangkut : warna, ukuran,
bentuk, ukuran bentuk dan warna, rasa, bau, kecantikan, kecepatan,
suhu, perbedaan, perbandingan jarak, permukaan (kasar - halus)
3. Sudah dapat melakukan peran sebagai pendengar yang baik.
4. Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan anak sudah dapat
mendengarkan orang lain berbicara dan menanggapi pembicaraan
tersebut.
5. Percakapan yang dilakukan oleh anak usia 4 - 5 tahun telah menyangkut
berbagai komentarnya terhadap apa yang dilakukan oleh dirinya dan
orang lain serta apa yang dilihatnya. Anak usia ini sudap melakukan
eksprisi diri, menulis, membaca dan bahkan berpuisi.

Perkembangan berbicara dan menulis merupakan suatu proses yang


menggunakan bahasa ekspresif dalam membentuk arti. Perkembangan berbicara
pada awal dari anak yaitu menggumam maupun membeo, sedangkan
perkembangan menulis pada anak berawal dari kegiatan mencoret - coret sebagai
hasil ekspresi anak.

B. Metode Bercakap - cakap


Sebaimana telah di kemukakan bercakap - cakap itu mempunyai arti
sebagai berikut :
1. Saling mengkomunikasikan pikiran, perasaan dan kebutuhan secara verbal
2. Mewujudkan kemampuan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif.
Dalam bercakap - cakap tiap anak yang terlibat dalam kegiatan itu ingin
membicarakan segala sesuatu yang diketahui, dimiliki, dan yang dialami kepada
anak lain atau gurunya. Anak ingin membicarakan benda - benda, orang - orang,
dan peristiwa - peristiwa yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan.
Bercakap - cakap merupakan salah bentuk komunikasi antar pribadi.
Berkomunikasi merupakan proses dua arah Untuk terjadinya komunikasi dalam
percakapan diperlukan keterampilan mendengar dan keterampilan berbahasa
untuk bercakap - cakap secara efektif, belajar mendengarkan dan belajar
7

berbicara sama pentingnya. Sebagai pendengar ada tiga hal yang harus dilakukan
( Dra. Moeslichatoen R, M.Pd, 2004 Hal : 91 )
1. Mengukur pemahaman yang didengarnya secara pasti
2. Bila mengetahui bahwa pesan yang disampaikan itu tidak jelas ia dapat
memberitahukan kepada si pembicara
3. Ia dapat menentukan informasi tambahan yang dibutuhkan agar dapat
menerima pesan tersebut.

Kejelasan pemahaman tentang apa yang didengarnya memungkinkan anak


dapat menanggapi perintah, menjawab pertanyaan, mengikuti urutan peristiwa
yang dilakukan menambahkan informasi dan sebagainya.
Sesuai dengan urutan diatas bercakap-cakap dapat berarti komunikasi lisan
antara anak dan guru atau antara anak dengan anak melalui kegiatan-kegiatan
menolong. Kegiatan menolong dilaksanakan dikelas dengan cara seorang anak
berdiri didepan kelas atau ditempat duduknya mengungkapkan segala sesuatu
yang diketahui, dimiliki dan dialami atau mengatakan perasaan tentaog sesuatu
yang memberikan pengalaman yang menyenangkan atau menyatakan kegiatan
untuk memiliki sesuatu atau melakukan sesuatu.
Kegiatan dialog merupakan bentuk percakapan dua orang atau lebih yang
masing-masing mendapat kesempatan untuk berbicara secara bergantian. Dialog
dapat dilakukan antara anak dengan anak, anak-anak dengan guru.
Bercakap-cakap mengandung arti belajar mewujudkan kemampuan
berbahasa reseptif dan ekspesif sebagai bukti penguasaan bahasa reseptif
semakin banyaknya kata-kata baru yang dikuasai oleh anak yang diperolehnya
dari kegiatan bercakap-cakap. Anak mengembangkan bermacam kosakata dalam
berbagai tema yang akan mengacu perkembangan berbagai aspek perkembangan
anak semakin banyak kosa kata yang diperoleh dari bermacam tema yang
ditetapkan, semakin luas perbendaharaan pengetahuan anak tentang diri sendiri,
keluarga, sekolah, dunia tanaman, hewan, orang, pekerjaan dan sebagainya.
Sebagai bukti berkembangnya kemapuan berbahasa ekpresif ialah semakin
seringnya menyatakan keinginan, kebutuhan, pikiran dan perasaan kepada orang
lain secara lisan.
8

Dalam kegiatan bercakap-cakap kedua kemapuan berbahasa itu harus


mendapat perhatian yang seimbang. Berbagai teknik dalam bercakap-cakap dapat
diusahakan misalnya dalam kegiatan bercakap-cakap anak diberi kesempatan
untuk memperoleh pemahaman yang jelas perintah dari guru atau siswa yang
lain. Disamping itu, anak juga diberi kesempatan menyatakan keinginan, pikiran
dan perasaan dengan bertanya, untuk menyatakan apa yang diketahui dan di
alami menyatakan perasaan senang atau tidak senang dan menyatakan keinginan
untuk memiliki sesuatu atau melakukan sesuatu.
Jika ada anak yang mengalami kesulitan dalam pengembangan kemampuan
berbahasa reseptif dan ekpresif sehingga mengalami kesulitan dalam kegiatan
bercakap-cakap tentang tema yang sudah ditetapkan, maka guru harus
memberikan perlakuan khusus yang memungkinkan anak memperoleh kemajuan
dalam pengembangan kemampuan tersebut.
Misalnya dengan cara bertanya jawab yang dapat meningkatkan
perbendaharaan kosakata tentang tema tersebut pada kesempatan lain yang
khusus bagi anak yang bersangkutan.

C. Manfaat Metode Bercakap-cakap


Dalam Bercakap-cakap diperlukan kemampuan berbahasa baik secara
reseptif maupun ekpresif. Kemampuan bahasa reseftif melalui kempuan
mendengarkan dan memahami bicara orang lain, sedang kemampuan bahasa
ekpresif meliputi kemampuan gagasan, perasaan dan kebutuhan kepada orang
lain.
Menurut Bruner bahasa itu memegang peran yang sangat penting bagi
perkembangan kognitif anak (Golloway, 1976:36) dan setiap perkembangan
menuntut aktivitas anak. Kegiatan bercakap-cakap merupakan salah satu aktivitas
untuk meningkatkan kognitif dan perkembangan bahasa.

Menurut Holiday (Hetherington, 1979 : 254) sebagai berikut :


1. Berfungsi sebagai alat yang dapat memuaskan kebutuhan anak untuk
menyatakan keinginannya.
Fungsi bahasa menyatakan dengan "saya ingin"
9

2. Berfungsi mengatur melalui bahasa, anak dapat mengendalikan tingkah laku


orang lain.
3. Berfungsi sebagai hubungan antara pribadi.
Bahasa dapat digunakan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain
dalam lingkungan sosial.
4. Berfungsi bagi diri sendiri
Anak menyatakan pandangannya, perasaannya, dan sikapnya yang unik
melalui bahasa dan melalui bahasa anak membangun jati diri.
5. Berfungsi Hiurustik, sesudah anak dapat membedakan dirinya dengan
lingkungan, anak menggunakan bahasa yang dikuasainya untuk memiliki
dan memahami lingkungan.
6. Fungsi imajinatif
Dengan bahasa anak dapat menghindari diri dari kenyataan dan memasuki
alam semesta yang dibangunnya sendiri. Bahasa mempunyai fungsi
membiarkan diri untuk berpura-pura atau fungsi puitis.
7. Fungsi informatif
Anak dapat berkomunikasikan informasi baru kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa fungsi bahasa yang dinyatakan dalam bentuk "aku
punya sesuatu untuk kuceritakan"

Sesuai dengan fungsi kemampuan berbahasa yang berkembang maka fungsi


itu dapat dimanfaatkan dan dapat dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan
belajar dengan menggunakan metode bercakap-cakap sesuai dengan tujuan dan
tema yang ditetapkan oleh guru.
Beberapa manfaat penting yang dapat dirasakan dalam penerapan metode
bercakap-cakap antara lain :
1. Meningkatkan keberanian anak untuk mengaktualisasi diri dengan
menggunakan kemampuan berbahasa secara eksprensif, menyatakan
pendapat, menyatakan keinginan dan kebutuhan secara lisan.
2. Meningkatkan keberanian anak untuk menyatakan secara lisan apa yang
harus dilakukan oleh diri sendiri dan anak lain.
3. Meningkatkan keberanian untuk mengadakan hubungan dengan anak lain
atau dengan gurunya agar terjalin hubungan social yang menyenangkan.
10

4. Dengan seringnya anak mendapat kesempatan untuk mengemukakan


pendapatnya, perasaannya dan keiginannya, maka hal ini akan semakin
meningkatkan kemapuan anak membangun jati dirinya.
5. Dengan seiringnya kegiatan bercakap-cakap diadakan semakin banyak
informasi baru yang diperoleh anak yang bersumber dari guru atau dari
anak lain. Penyebaran informasi dapat memperluas pengetahuan dan
wawasan anak tentang tujuan dan tema yang ditetapkan guru..

D. Tujuan Bercakap-cakap
Sesuai dengan kemungkinan manfaat yang diperoleh anak TK kegiatan
belajar dengan menggunakan metode bercakap-cakap yakni keberanian
mengaktualisasi diri dengan bahasa ekpresif, menyatakan apa yang dilakukan
sendiri atau orang lain, berhubungan dengan orang, membangun jati diri, dan
memperluas pengetahuan dan wawasan, maka tujuan bercakap-cakap dapat
diarahkan pada pengembangan aspek perkembangan anak TK yang sesuai. Ada
beberapa aspek perkembangan anak TK yang cocok dengan program kegiatan
dengan metode bercakap-cakap antara lain adalah pengembangan aspek-aspek
perkembangan kognitif, bahasa, sosial, emosi dan konsep diri.
Pekembangan kognitif yang dapat dikembangkan dengan metode ini ialah
kemampuan menalar, memecahkan masalah, mengenal lingkungan fisik,
mengenal lingkungan sosial, kemampuan menggolong-golongkan, kemampuan
menyusun berdasarkan kriteria tertentu, berhitung, mengenal simbol, mengenal
orang, dan mengenal waktu.
Perkembangan bahasa yang dapat dikembangkan dengan metode ini ialah
kemampuan menangkap makna bicara orang lain dan kemampuan menanggapi
kemampuan pembicaraan orang lain secara lisan.
Perkembangan emosi yang dapat dikembangkan adalah kemampuan
menyatakan perasaan senang atau tidak senang mengenai orang, benda, situasi,
kejadian, dan pekerjaan tertentu.
Perkembangan sosial yang dapat dikembangkan antara lain mengatur
tingkah laku terhadap orang lain, cinta kasih dan minat kepada anggota keluarga
dirumah, bergaul dengan anak lain, bekerja sama dengan anak lain, dan
sebagainya.
11

Pengembangan konsep diri juga dapat dicapai melalui metode bercakap-


cakap. Seperti diketahui secara mendasar setiap anak ingin mendapatkan tempat
bagi dirinya dalam kehidupan. Adanya perbedaan konsep diri setiap anak
merupakan keunikan anak sebagai hasil kegiatan kerjasama dengan anak lain,
dalam membuat keputusan dan dalam hal kemampuan menyerap kemampuan
yang bermakna bagi dirinya. Daya kreatif yang berkembang menyebabkan anak
mampu menginterpitasi dan menanggapi sesuatu yang dihadapi. Kita sering
menghadapi anak bertingkah laku yang berbeda dengan anak lain meskipun
mendapat perlakuan yang sama.
Agar konsep diri tumbuh secara sehat, kebutuhan psikologis utama anak
harus dipenuhi yakni memperoleh kasih sayang, dorongan, dan bimbingan dari
guru. Pengalaman memperoleh kasih sayang memberikan rasa aman dan
dihargai. Sedangkan memperoleh dorongan akan membantu pembentukan rasa
percaya diri dan perasaan mampu, dan pemberian bimbingan akan memberi rasa
mampu dan berhasil.
Kegiatan bercakap-cakap dapat dirancang untuk mengubah pandangan yang
keliru tentang diri sendiri, penampilan fisik, kemampuan psikologis yang dapat
berdampak pada pergaulan dengan anak lain dan melaksanakan tugas-tugas
disekolah.
12

BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Informasi Subjek Penelitian


Subjek penelitian dalam penelitian ini lokasi yang ditinjau adalah Taman
kanak-kanak ..............Kecamatan .............. pada semester I dengan jumlah anak
25 orang yang terdiri dari laki-laki 11 orang dan anak perempuan 14 orang.
Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus yang dilaksanakan dari hari selasa tanggal
12 Oktober 2010 sampai dengan hari selasa tanggal 19 Oktober 2010. adapun
jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah dengan tema ”Kebutuhanku”
pada anak kelompok B
Dalam kegiatan perbaikan ini, guru diharapkan bisa memahami
karakteristik anak didiknya antara lain :
1. Anak TK pada umumnya berusian 4-6 Tahun
2. Anak memiliki kemampuan, kematangan, motivasi, minat dan gaya belajar
yang berbeda
3. Anak memiliki latar belakang yang berbeda
4. Anak senang terlibat dalam proses pembelajaran
5. Anak sangat senang mendapat perhatian dan penghargaan dari guru.
6. Anak TK dalam kegiatan pembelajaran mengacu pada ” belajar sambil
bermain dan bermain sambil belajar”

B. Deskripsi Per Siklus


1. Rencana penelitian dan perbaikan pembelajaran
Untuk memperlancar Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
ini, kami telah mempersiapkan instrumen dan penilaian.
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan dua siklus, yaitu :
Siklus I
Pada siklus yang pertama ini meliputi tiga tahapan
a. Menyusun satuan kegiatan harian (SKH). Dalam penyusunan SKH ini
penulis berpedoman pada kurikulum TK tahun 2004 dengan idang
kemampuan dan materi yang akan dilaksanakan
13

b. Menyusun instrumen yaitu menyiapkan lembar observasi dan alat peraga


c. Melaksanakan Pembelajaran melalui metode bercakap-cakap

Dalam pelaksanaan pembelajaran di taman kanak-kanan dngan


pengembangan kemampuan berbahasa melalui metode bercakap-cakap ini
terbagi dalam tiga tahapan yaitu :
a. Kegiatan awal
b. Kegiatan inti
c. Kegiatan akhir
2. Pelaksanaan perbaikan kegiatan pembelajaran
Pada kegiatan ini guru menggunakan tiga tahapan dalam kegiatan
pembelajaran yaitu :
a. Tahap Perencanaan
Segala kegiatan yang telah direncanakan pada kegiatan sebelumnya,
akan di deskripsikan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan
disusunnya kegiatan harian sebagai berikut :
Tema : Kebutuhanku
Sub Tema : Kebersihan, kesehatan dan keamanan
Kelompok : B
Tahun pelajaran : 2010/2011
Hari Tanggal : Selasa 12 Oktober 2010
Dalam tahapan perencanaan guru melakukan beberapa kegiatan
sebagai berikut :
I. Kegiatan Awal (± 30 Menit)
- Memberi dan membalas salam
- Berdoa’a sebelum belajar dan membaca surah-surah pendek
- Menyanyi bersama
- Membaca janji murid
- Menyampaikan materi kegiatan yang akan dilaksanakan
- Bercakap-cakap mengenai pentinya kebersihan, kesehatan dan keamanan
II. Kegiatan Awal (± 60 Menit)
- Mewarnai tempat sampah (Seni 5)
- Menggunting dan menempel bentuk gambar tempat sampah (FM.5)
14

- Mengukur tinggi sampah (Kog. 22)

III. Istirahat (± 30 Menit)


- Cuci tangan, berdo’a sebelum makan, bermain diluar kelas

IV. Kegiatan Akhir (± 30 Menit)


- Mempraktekan cara membuang sampah pada tempatnya
- Tanya jawab tentang kegiatan

b. Tahap pelaksanaan
Langkah-langkah pelaksanaan perbaikan pengembangan kemampuan
berbahasa melalui metode bercakap-cakap pada anak kelompok B
TK ..............Kecamatan ...............
Dengan tema kebutuhanku dan sub tema kebersihan, kesehtan dan keamanan
adalah sebagai berikut.
1. Kegiatan awal
Guru memimpn berdo’a sebelum belajar diikuti oleh anak, setelah selesai
membaca do’a lalu gru memberi salam dan dijawab oleh anak-anak
kemudian guru dan anak-anak bersama membecakan surah-surah pendek
seperti ayat empat.
Anak-anak disuruh membaca ayat tersebut dengan bahasa yang baik dan
sopan kemudian anak-anak disuruh membacakan janji murid dan guru
menyampaikan materi yang akan dilaksanakan yaitu bercakap-cakap
mengenai manfaat dan fungsi tempat sampah
Guru : Selamat pagi anak-anak
Anak : Pagi bu guru
Guru : Senang anak-anak hari ini
Anak : Senang bu guru
Guru : Besok hari minggu apa yang dikerjakan anak-anak dirumah
Anak : Membantu ibu membsersihkan rumah
Guru : Bagaimana caranya.
Anak : Membuang sampah pada tempatnya
15

Guru : Supaya Apa ? anak-anak membuang sampah pada tempatnya ?


Anak : Supaya bersih dan sehat
Dengan cara dialog tadi guru dapat mengembangkan kemampuan
berbahasa melalui metode bercakap-cakap pada anak TK

2. Kegiatan inti
Guru memberikan tugas kepada anak yang disesuaikan dengan tema
”kebutuhanku” yang sub temanya ” kebersihan. Kesehatan dan
keamanan”
Terlebih dulu menjelaskan apa maksud dari kebutuhanku dan
memberikan kesempatan pada anak untuk menjawab pertanyaan guru,
guru menjelaskan tentang manfaat dari tempat sampah, sambil menempel
gambar tempat sampah dan menanyakan pada anak apa warna tempat
sampah tersebut.
Anak-anak sebagian menjawab sambil melihat gambar ” merah, biru dan
kuning”
Lalu guru memberikan lembar kerja anak. Guru memeberikan contoh
pada anak tentang mewarnai gambar tempat sampah dan cara
menggunting dan menempel yang benar
3. Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir ini anak-anak diminta untuk mengulangi warna-
warna apa saja yang ada pada tempat sampah dan setelah selesai semua
kegiatan guru mengumpulkan gambar yang telah diwarnai anak-anak
dengan adanya hasil kerja anak tadi, maka guru dapat memotivasikan
untuk kedepannya lebih baik lagi.

Pengamat, pengumpulan data dan instrumen


a. Pengamatan
Hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan guru yang dibantu teman
sejawat untuk mengamati setiap langkah-langkah pelaksanaan
perbaikan pengembangan kemampuan berbahasa melalui metode
bercakap-cakap.
16

Pada siklus pertama kemampuan berbahasa anak sudah mulai terlihat


perkembangannya, anak sudah mampu bercakap-cakap dengan guru
dan teman-temannya.
b. Pengumpulan Data
Dari data yang dikumpulkan diambil dari hasil observasi dan
instrumen, dapat diketahui apakah pembelajaran yang telah
dilaksanakan sudah mencapai tujuan pembelajaran atau belum.
Apakah sudah selesai antara perencanaan, pelaksanaan dan hasil yang
dicapai untuk meningkatkan kemampuan berbahasa melalui metode
bercakap - cakap pada kelompok B di TK ..............kecatan ...............

c. Refleksi
Pada refleksi hasil observasi guru bersama teman sejawat sebagai
pengamat ada ditemui kekuatan dan kelemahan pelaku sebagai
pengajar.

a. Kekuatan / Keberhasilannya adalah


1. Guru dapat menemukan problem atau masalah pembelajaran yang
diajarkan
2. Guru dapat mengolah pembelajaran yang bermutu
3. Guru dapat memahami latar belakang anak yang ada dikelas
4. Guru dapat mengembangkan berbahasa anak melalui metode
bercakap - cakap.
5. Guru dapat mengembangkan karakteristik anak yang berbeda kearah
yang positif.

b. Kelemahan / Kegagalannya
1. Minimnya pengalaman dalam melakukan Penilaian Tindakan Kelas
(PTK)
2. Waktu dalam pelaksanaan Penilaian Tindakan Kelas (PTK) tidak
tersedia
17

Siklus II
Pada pelaksanaan siklus kedua tidak jauh berbeda dengan siklus ke satu.
Pada siklus kedua pengembangan kemampuan Berbahasa anak sudah jauh
lebih meningka, hampir semua anak sudah dapat bercakap - cakap dengan
guru dan temannya dengan baik dan benar.
Dengan demikian dapat disimpulkan dari kegiatan awal, kegiatan inti,
dan kegiatan akhir bahwa anak kelompok B pada
TK ..............Kecamatan .............. dapat menerapkan kemampuan Berbahasa
melalui Metode bercakap - cakap dengan baik dan benar sesuai dengan
perkembangan anak.
18

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi persiklus
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam dua siklus dan pada
tiap siklus sudah ditentukan langkah-langkah yang sudah diambil, karena
langkah-langkah yang harus diambil, karena langkah tersebut memiliki tahapan
tindakan.
Siklus I
1. Melaksanakan tindakan yang sesuai dengan kesepakatan untuk menerapkan
kemampuan berbahasa anak melalui bermain peran tentang kebersihan dan
kesehatan.
2. Tindakan dimulai dengan :
a. Kegiatan Awal
- Salam
- Berdo'a sebelum belajar
- Membaca surah - surah pendek,
- Menyanyi bersama
- Menyampaikan materi kegiatan yang dilaksanakan

b. Kegiatan Inti
1. Menjelaskan pentingya kebersihan
2. Menghubungkan gambar alat-alat kebersihan dengan pasangannya
3. Menggunting bentuk gambar sederhana
4. Guru memebrikan penilaian dalam proses pembelajaran

c. Kegiatan akhir / penutup


1. Tanya jawab tentang pelajaran hari ini
2. Menyanyi
3. Do'a dan salam
19

3. Observasi dan Monitoring


Pengamat menilai selama proses pembelajaran berlangsung baik, cara
guru menyampaikan materi dan hasil yang diperoleh anak didik dalam
menyerap materi pembelajaran yang diberikan guru.

Siklus II
Pada perbaikan siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I, guru
menggunakan metode yang pada kegiatan pembelajaran yaitu menerapkan
kemampuan berbahasa anak yang lebih baik melalui kegiatan bercakap - cakap
yang dilakukan antara guru dan anak.

Hasil pengolahan Data


Dari hasil evaluasi yang dilakukan sebelum perbaikan, perbaikan siklus I
dan II diperoleh hasil sebagai berikut :
20

Daftar nilai pengembangan belajar dikelompok B


TK ..............Kecamatan ..............

NILAI NILAI
NILAI SEBELUM
NAMA ANAK PERBAIKAN PERBAIKAN
NO PERBAIKAN
  SIKLUS I SIKLUS I
 O   ●  O    ●  O    ●
 M. WAHYU WIGIANTO   
1
 M.WAHYU KURNIAWAN   
2
 AHMAD RIADY   
3
 RUSDIANSYAH   
4
 RAHMATIKA   
5
 AISYAH   
6
 NANDA SYALWA   
7
 FIKRY    
8
 AINAH   
9
 AINA IZATI   
10
 RAHMAN  
11
 M.NUFAL   
12
 NURINDAH   
13
 M.ADNAN   
14
 RAMADHANI   
15
 RIZKY   
16
 NISA   
17
 MISRANDA   
18
 FARIDA   
19
 IKHSAN   
20
 ABIATILLAH   
21
 NAZMI  
22
 SAUFI   
23
 SULTAN   
24
 CHANDRA   
25
JUMLAH 5 8 12 3 4 18 1 4 20
PERSENTASI 2% 32% 48% 12% 16% 72% 4% 16% 80%
Keterangan :
● : Sangat mampu
  : sudah mampu
21

O : Belum mampu
Dilihat dari daftar nilai diatas, bahwa perbaikan pembelajaran yang
dilakukan dengan pengembangan kemampuan Berbahasa melalui Metode
Bercakap - cakap menunjukkan peningkatan kemampuan anak dalam menyerap
materi pembelajaran.
Sebelum perbaikan persentase anak yang sudah mampu melaksanakan
kegiatan hanya 8 orang (32%) yang sangat mampu 12 orang (48%) yang belum
mampu 5 orang (20%) dari 25 orang anak. Setelah dilaksanakan siklus I
terdapat peningkatan menjadi 4 orang (16%) yang mampu melaksanakan
kegiatan, yang sangat mampu 10 orang (72%), yang belum mampu 3 orang
(12%). Dan setelah dilaksanakan siklus II terdapat peningkatan kembali
menjadi 20 orang (80%) anak yang sangat mampu melaksanakan kegiatan,
yang mampu 4 orang (10%), yang belum mampu 1 orang (4%).
Dengan demikian dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir
dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui penerapan tentang
kemampuan berbahasa anak melalui metode bercakap - cakap pada kelompok B
di TK Mantarungin sudah terlaksana dengan baik dan benar.

B. Pembahasan dari setiap siklus


a. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I
Dari siklus I dengan metode/strategi menyanyi lagu anak-anak sesuai dengan
tema kebutuhanku dapat menumbuhkan motivasi anak untuk terlibat langsung
dalam kegiatan pembelajaran dan 18 orang (72%) anak yang sangat mampu
mengenal perbedaan macam-macam benda menurut ciri, bentuk tertentu, 4 orang
(16%) anak yang mampu dan 3 orang (12%) yang belum mampu. Pada akhir
pelajaran dilaksanakan penialaian ternyata hasilnya meningkat.

b. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus II


Pada pelaksanaan perbaikan pada siklus II selain menggunakan strategi yang ada,
guru dengan teman sejawat dan supervisor mengadakan diskusi untuk mencari
solusi pembelajaran pada siklus II yaitu :
1. Menggunakan metode dan strategi yang tepat
22

2. Membuat rencana pembelajaran yang matang


3. Membangun suasana belajar yang menyenangkan
4. Memaksimalkan waktu yang tersedia untuk untuk melibatkan semua anak
aktif dalam suasana pembelajaran
23

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Dari hasil perbakan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Strategi bernayanyi bagi anak TK adalah suatu cara yang dilakukan guru
untuk menciptakan kondisi belajar anak dalam bentuk kemampuan berbahasa
2. Materi pembelajaran dapat diserap oleh anak apabila guru memberikan
penjelasan dengan menggunakan metode bahasa yang jelas, dan melibatkan
anak untuk aktif dalam proses pembelajaran
3. Melalui menyanyi, anak dapat bebas mengepresikan perasaan maupun diri.

2. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut ada beberapa hal yang harus dilakukan
guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran :
a. Memberikan penjelasan pada anak dengan menggunakan alat peraga
b. Mendorong anak supaya aktif dengan kegiatan pembelajaran melalui alat
peraga
c. Memberikan penghargaan atas hasil karyanya
d. Guru harus mengenali berbagai macam teknik atau model - model
pembelajaran
e. Ciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
f. Lakukan penailaian dan tindak lanjut.
Dari hasil pengalaman melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui
PTK perlu ada kelompok kerja diantara guru untuk selalu bertukar pikiran dan
pengalaman berkenaan dengan masalah tugas mengajar sehari-hari.
24

Anda mungkin juga menyukai