Anda di halaman 1dari 6

PERAN PENTING ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA

PADA ANAK
Arsyanda Jadwa Nabila (2113041011)
Celshy Audrielia Rahman (2113041027)
Pretty ZR. Sihombing (2113041055)
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Lampung
Jl. Prof. Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro No.1, Gedong Meneng, Kec. Rajabasa, Kota
Bandar Lampung, Lampung 35141

ABSTRAK
Rumah adalah lingkungan pertama untuk anak belajar sesuatu. Orang tua memiliki
peran utama untuk membantu perkembangan pada anak, termasuk perkembangan
berbahasa. Apa yang sering orang tua katakan dan bagaimana tutur bahasa yang
sering mereka keluarkan akan menjadi contoh untuk anak-anak mereka sehingga
orang tua harus pandai berbahasa yang baik dan benar karena sangat mempengaruhi
perkembangan bahasa anak. Kajian dalam artikel ini akan menjelaskan mengenai
pentingnya peranan orang tua dalam perkembangan berbahasa seorang anak. Peranan
orang tua dalam meningkatkan perkembangan bahasa pada anak diantaranya (1)
mengenalkan dan mencontohkan ucapan yang baik dan benar saat berkomunikasi, (2)
melatih pengucapan kalimat pendek atau sederhana ketika anak menerima, meminta,
dan bertanya kepada orang lain, (3) mengajak anak untuk mengenal hal-hal yang ada
disekitarnya, (4) mengajak anak berbicara, (5) membacakan cerita dan dongeng, (6)
menerapkan pola asuh demoktratis.
Kata kunci : orang tua, anak, perkembangan bahasa

ABSTRACT
Home is the first environment for children to learn something. Parents have a major
role in helping children's development, including language development. What
parents often say and how they speak the language they often issue will be an
example for their children so that parents must be good at good and correct language
because it greatly affects the development of children's language. The study in this
article will explain the importance of the role of parents in the development of a
child's language. The roles of parents in improving language development in children
include (1) introducing and exemplifying good and correct speech when
communicating, (2) practicing the pronunciation of short or simple sentences when
children receive, ask, and ask others, (3) invite children to get to know the things that
are around them, (4) invite children to talk, (5) read stories and fairy tales, (6) apply
democratic parenting.
Keywords : parents, children, language development

A. PENDAHULUAN
Bahasa adalah alat komunikasi yang terorganisasi dalam bentuk satuan-satuan,
seperti kata, kelompok kata, klausa, dan kalimat yang diungkapkan baik secara lisan
maupun tulis. Bahasa dapat diartikan juga sebagai sistem komunikasi manusia yang
dinyatakan melalui susunan suara atau ungkapan tulis yang terstruktur untuk
membentuk satuan yang lebih besar, seperti morfem, kata, dan kalimat.
Anak adalah individu unik dengan kemampuan linguistik yang luar biasa. Bagi orang
tua, anak adalah kebahagian sekaligus harapan hidup. Kehadiran anak merupakan
anugerah terindah yang diberikan Tuhan kepada setiap orang tua tanpa batas. Orang
tua adalah orang dewasa pertama bagi anak dalam keluarga, tempat anak
menggantungkan hidupnya, tempat ia mengharapkan bantuan dalam pertumbuhan
dan perkembangannya menuju kedewasaan (Santoso (2011: 2). Oleh karena itu,
orang tua harus memiliki kewajiban menjaga, membimbing dan memberikan apa
yang dibutuhkan anaknya, termasuk pemenuhan gizi, pakaian, tempat tinggal dan
pendidikan terbaik, termasuk membantu anak menyelesaikan tugas-tugas
perkembangannya dengan baik.
Bagi anak, pendidikan tidak hanya dimulai ketika anak memasuki dunia pendidikan
formal, pendidikan di lingkungan keluarga merupakan tempat pertama bagi anak
untuk belajar banyak hal. Pendidikan berbahasa di dalam keluarga merupakan salah
satu hal yang penting bagi anak, melalui kedekatan fisik jalinan pendidikan berbahasa
dapat disemai oleh orang tua ketika berinteraksi dan berkomunikasi.
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa pada anak usia dini adalah perubahan sistem lambang
bunyi yang berpengaruh terhadap kemampuan berbicaranya itu anak usia dini
bisa mengidentifikasi dirinya, serta berinteraksi dan bekerja sama dengan orang
lain (Wiyani, 2014:97). Pendapat senada juga dikemukan oleh Mansur
(2007:35) bahwa perkembangan bahasa mengikuti suatu urutan yang dapat
diramalkan secara umum sekalipun terdapat variasi diantara anak satu dengan
lainnya, dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan anak
berkomunikasi.

2. Tahap Perkembangan Bahasa Anak


Perkembangan bahasa pada anak akan berjalan seiring tahap pertumbuhan dan
perkembangan anak tersebut. Menurut Guntur (1988), tahapan perkembangan
ini sebagai berikut.
1. Tahap I (Pralinguistik), yaitu 0-1 tahun. Tahapan ini terdiri dari:
a. Tahap meraba-1 (Pralinguistik pertama). Tahap ini dimulai dari 1-6
bulan dimana anak akan mulai menangis, tertawa dan menjerit.
b. Tahap merab-2 (Pralinguistik kedua). Tahap ini pada dasarnya
merupakan tahap kata tanpa makna melalui bulan ke 6 hingga 1 tahun.
2. Tahap II (Linguistik).
Tahap ini terdiri dari tahap I dan tahap II, yaitu :
a. Tahap-1 holafrastik (1 tahun), ketika anak-anak mulai menyatakan
makna keseluruhan frasa atau kalimat dalam satu kata. Tahap ini juga
ditandai dengan perbendaharaan kata anak hingga kurang lebih 50 kosa
kata.
b. Tahap-2 frasa (1-2 tahun), pada tahap ini anak sudah mampu
mengucapkan dua kata (ucapan dua kata). Tahap ini juga ditandai
dengan perbendaharaan kata anak sampai dengan rentang 50-100 kosa
kata.
3. Tahap III (Pengembangan tata bahasa, yaitu prasekolah 3,4,5 tahun). Pada
tahap ini anak sudah dapat membuat kalimat. Ditinjau dari aspek
perkembangan tata bahasa seperti S-P-O, anak dapat memperpanjang kata
menjadi satu kalimat.
4. Tahap IV (Tata bahas menjelang dewasa, yaitu 6-8 tahun). Tahap ini
ditandai dengan kemampuan yang mampu menggabungkan kalimat
sederhana dan kompleks.

3. Peran Orangtua dalam Perkembangan Bahasa Anak


Keterlibatan orang tua dalam perkembangan bahasa anak sangatlah dibutuhkan,
karena anak-anak mulai belajar berbahasa atau berkomunikasi dari orang-orang
terdekat yang berada di sekitar mereka, seperti orang tua, saudara laki-laki,
saudara perempuan, kakek, nenek, dan orang-orang sekitarnya. Berikut peran
orang tua dalam perkembangan bahasa anak
1. Mengenalkan kata sapaan yang baik dan benar.
Pengenalan tersebut dapat dilakukan dalam keluarga, seperti bagaimana
memanggil sosok ayah dan ibu dengan sebutan “ayah dan ibu” atau “nenek
dan kakek” dengan lemah lembut. Orang tua dituntut untuk memberikan
contoh yang baik ketika berinteraksi dengan anak. Kata sapaan seperti adik
atau nak adalah salah satu contoh kata sapaan yang baik dilakukan oleh
orang tua kepada anak selain mudah untuk diucapkan, kata sapaan yang
mengandung kedekatan fisik dengan sang anak.
2. Melatih pengucapan kalimat.
Orang tua dapat melatih pengucapan kalimat pendek atau sederhana ketika
anak menerima, meminta, atau bertanya kepada orang lain. Bentuk kalimat
pendek yang bernilai rasa sopan dan santun dapat menjadi stimulus untuk
anak agar bisa lebih mudah dalam belajar bahasa.
3. Menerapkan pola asuh demokratis.
Pola asuh yang melibatkan anak serta kebebasan yang memungkinkan anak
memperoleh pengetahuan, keterampilan, serta sikap yang secara terus-
menerus mengalami pertumbuhan pribadi, dapat memberikan kesempatan
anak untuk berimajinasi, berekspresi secara maksimal dengan bimbingan
dan arahan dari orang tua secara komprehensif.
4. Mengajak anak berbicara.
Ketika orang tua mengajak anak berbicara, maka akan timbul proses
menyimak pada anak. Hal tersebut bisa dilakukan dengan berbicara tentang
hal-hal yang ada di sekitar anak atau mengenai kegiatan menarik yang
sudah dilakukan oleh anak. Mengajak anak berbicara juga dapat membantu
mengasah kemampuan anak dalam melafalkan suatu kata dengan benar
terhadap apa yang didengarnya.
5. Membacakan cerita atau mendongeng.
Proses mendongeng yang secara langsung dilakukan oleh orang tua dapat
mengajarkan anak untuk berkonsentrasi, menyimak dengan baik,
mengeksplorasi dan mengembangkan imajinasinya terkait gambar yang
dilihatnya dalam buku dongeng. Pemilihan cerita dongeng untuk anak juga
harus tepat sehingga anak dapat memahami isi cerita dengan mudah serta
memberikan kesempatan pada anak untuk menceritakan kembali dongeng
atau cerita yang didengarnya.
6. Mengajak anak mengenal benda-benda di sekitarnya.
Ketika orang tua berinteraksi dengan anak, secara langsung bisa
mengajarkan anak mengenal benda-benda yang ada di sekitarnya. Aktivitas
mengenal benda dapat membantu anak untuk melatih artikulasi ketika
menyebutkan nama benda serta mengetahui wujud benda yang sebenarnya.

DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, N. (2021). Peranan Orang Tua Dalam Perkembangan Bahasa Anak Usia
Dini. Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra, 7(1), 43-54.
Sari, R. (2019). PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN BAHASA
ANAK.

Anda mungkin juga menyukai