1 Program studi PG- PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas MH. Thamrin
Alamat Korespondensi :
Program studi Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas MH.Thamrin, Jln. Raya Pondok Gede No. 23-25 Kramat Jati
Jakarta Timur 13550Telp : 8096411 ext 1208
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh komunikasi interpersonal terhadap
kemampuan berbicara anak usia 4-5 Tahun di Kelompok A Taman Kanak-kanak di Kelurahan Pondok
Bambu semeter kedua tahun akdemik 2009/2010, dengan menggunakan metode expost facto dengan sample
48 orang siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif komunikasi interpersonal ibu
dan anak terhadap kemampuan berbicara anak usia 4-5 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa jika komunikasi
interpersonal ibu dan anak ditingkatkan, maka kemampuan berbicara anak juga akan meningkat. Demikian
juga sebaliknya, apabila komunikasi interpersonal ibu dan anak berkurang, maka kemampuan berbicara anak
juga akan rendah.
Pendahuluan
Bahasa merupakan alat komunikasi mengemukakan bahwa bahasa
yang memegang peranan penting dalam mempengaruhi perkembangan berpikir dan
kehidupan manusia dalam berkomunikasi sebaliknya perkem-bangan berpikir kognitif
antara individu yang satu dengan individu juga me-ngembangkan bahasa.
yang lainnya. Bahasa merupakan sarana Keterkaitan penguasaan bahasa tidak
untuk menyampaikan pesan berupa pikiran hanya menstimulasi kegiatan anak dalam
dan perasaan yang ada di dalam diri individu berpikir tetapi juga ber-sosialisi dengan
tersebut. Selain itu, bahasa menunjukkan lingkungannya dan untuk pengambilan
perbedaan manusia dengan mahluk lainnya. keputusan. Sedangkan penguasaan bahasa
Manusia dapat menyampaikan pikirannya pada usia dini menurut Essa (2003: 328)
melalui bahasa yaitu melalui berbicara, merupakan evolusi perkem-bangan
sedangkan hewan tidak dapat keterampilan bahasa anak yang sangat
mengungkapkan ke-inginannya dalam bentuk penting bagi per-kembangan anak. Makin
kata-kata. mampu anak melakukan tugas-tugas bahasa
Pentingnya bahasa ini juga dikemukakan yang kompleks pada saat usia dini, maka
oleh Suriasumantri (2003: 171) bahwa makin mempermudah anak tersebut dalam
keunikan manusia sebenarnya terletak pada penguasaan makna dan tata bahasa
kemampuan berbahasanya, bukanlah terletak selanjutnya.
pada kemampuan berpikirnya sebagaimana Untuk itu, anak usia dini memerlukan
yang diyakini selama ini, tanpa mempunyai respons atau dukungan dalam
kemampuan berbahasa ini maka kegiatan menggunakan bahasa dalam konteks
ber-pikir secara sistematis dan teratur tidak kehidupan sehari-hari. Selain itu dalam
mungkin dapat dilakukan. Dengan kata lain berkomunikasi anak me-merlukan model
kegiatan berpikir anak diwujudkan dalam sehingga ke-mampuan berbicara anak akan
berbahasa, sehingga kemampuan anak dalam mangkin baik. Model yang dimaksud adalah
berbahasa juga akan mendorong anak dalam ibu karena mulai dari dalam kandungan
berpikir secara sistematis. Sejalan dengan itu antara ibu dan anak telah memiliki
Piaget dalam Feeney (2006:115-116) kedekatan. Berdasarkan hasil penelitian
Jurnal Ilmiah Pendidikan , 6 (1); November 2016
diselesaikan melalui kata-kata dan mengajak yang terjadi antara dua orang yang telah
bermain merupakan ciri umum anak seusia lama berhubungan; orang-orang tersebut
ini. dalam ber-hubungan berkomunikasi antar
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat pribadi yaitu meliputi antara anak dengan
dideskripsikan bahwa kemampuan berbicara orang tua, pekerja dengan pemberi kerja,
anak usia 4-5 tahun adalah adalah diantara dua saudara, antara guru dan murid,
kemampuan atau kesanggupan anak dalam antara sepasang kekasih, diantara dua sahabat
menggunakan aspek-aspek dalam berbicara dan sebagainya. Sementara itu Senjaya
yang meliputi : (1) peng-ucapan, (2) tata (2007:2.1) adalah suatu proses pertukaran
bahasa, (3) kosa kata (4) ide atau gagasan makna antara orang-orang yang saling
yang terjadi dalam aktivitas sehari-hari berkomu-nikasi. Proses mengacu pada per-
secara alamiah sesuai dengan usia dan ubahan dan tindakan yang ber-langsung
karakteristik anak. terus menerus.
Sementara itu Mulyana (2007: 81)
mengemukakan bahwa komunikasi
Komunikasi Interpersonal Ibu dan Anak interpersonal adalah komunikasi antara
Komunikasi menurut Efendi (2001:10) orang-orang secara tatap muka, yang
ditinjau dari asal kata yaitu dalam bahasa memungkinkan setiap pesertanya menangkap
Inggris communication berasal dari kata reaksi orang lain secara langsung, baik
Latin communicatio dan ber-sumber dari kata secara verbal ataupun nonverbal. Dalam
communis yang berarti sama atau kesamaan kaitan itu pula maka menurut Harjana
makna. Komunikasi adalah proses (2003:88-90) komunikasi interper-sonal
mengubah perilaku orang lain karena mem-punyai ciri-ciri yang tetap sebagai
terjadinya kesamaan makna. Kesamaan berikut: (1) bersifat verbal dan non verbal;
makna terjadi sebagai akibat proses (2) meliputi prilaku tertentu, komunikasi
komunikasi ini merupakan fungsi dari yang berproses pengem-bangan; (3)
komunikasi. Menurut Verderber dalam mengandung umpan balik, interaksi dan
Mulyana (2007:5) komunikasi mempunyai koherensi; (5) berjalan menurut peraturan
dua fungsi yaitu fungsi sosial dan fungsi tertentu; (6) berupa kegiatan aktif; dan (7)
pengambilan keputusan. Pertama fungsi saling mengubah.
sosial, yakni untuk tujuan kesenangan, untuk Sehubungan komunikasi inter-personal
menunjukkan ikatan dengan orang lain, antara ibu dan anak, maka menurut
mem-bangun dan memelihara hubungan. Rakhmat (2007:129-133) faktor-faktor yang
Kedua fungsi pengambilan ke-putusan, yakni menumbuhkan hubungan interpersonal yang
memutuskan untuk melakukan atau tidak baik adalah: (1) percaya, (2) sikap suportif,
melakukan sesuatu pada saat tertentu. dan (3) sikap terbuka. Dalam kaitan
Menurut pendapat Taylor dan Altman komunikasi inter-personal Kumar dalam
yang dikutip De Vito dalam Wiryanto Wiryanto (2004: 3.6) mengemukakan lima
(2004:37-38) dengan berkembangnya ciri yaitu: (1) Keterbukaan (openess) yaitu
hubungan sosial, maka keluasan dan kemauan mananggapi dengan senang hati
kedalaman komunikasi antara pribadi akan informasi yang diterima di dalam
meningkat. Tingkat keluasan yang menghadapi hubungan antar pribadi; (2)
dibicarakan dalam proses komunikasi antar empati (emphaty) yaitu merasakan apa yang
pribadi dapat diilustrasikan dengan dirasakan orang lain; (3) dukungan
lingkaran. Lingkaran dalam memperlihatkan (supportiveness) yaitu situasi yang terbuka
hubungan yang sangat dekat, misalnya di untuk mendukung komuni-kasi berlangsung
antara saudara kandung, orang tua, dan efektif; (4) rasa positif (positiveness) yaitu
sahabat karib. seorang harus memiliki perasaan positif
Komunikasi interpersonal juga terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih
dikemukakan oleh John (2002:234) bahwa aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi
komunikasi interpersonal ialah komunikasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang
Jurnal Ilmiah Pendidikan , 6 (1); November 2016
efektif; dan (5) pengakuan secara diam-diam Interpersonal Ibu dan Anak (X) sebagai
bahwa kedua belah pihak meng-hargai, variabel bebas. Untuk masing-masing
berguna dan mempunyai sesuatu yang variabel, di bawah ini akan disajikan nilai
penting untuk disumbangkan. rata-rata, simpangan baku, median, modus,
Berdasarkan uraian di atas, dapat distribusi frekuensi, serta histogram dari
dideskripsikan bahwa komunikasi setiap variabel.
interpersonal ibu dan anak adalah
pertukaran informasi yang bersifat pribadi 1. Kemampuan berbicara anak
antara ibu dan anak dalam aktivitas sehari- Berdasarkan data penelitian untuk variabel
hari dalam suasana (1) bertatap muka, (2) kemampuan berbicara anak diperoleh rentang
keterbukaan, (3) dukungan, dan (4) skor empiris 11 dengan skor terendah 81,
kesetaraan. dan skor tertinggi 92. Dari analisis data
diketahui skor rata-rata sebesar 86,13,
Metode Penelitian simpangan baku 2,52, median 86, modus 87,
banyaknya kelas 7 dan panjang kelas 2.
Penelitian ini dilaksanakan di Taman
Kanak-Kanak Islam Kelurahan Pondok Berdasarkan perhitungan dipe-roleh nilai
Bambu pada Kelompok A usia 4-5 tahun, frekuensi dilihat bahwa 31,25 % dari jumlah
Jakarta Timur pada bulan Januari sampai respon-den memperoleh skor kelompok rata-
dengan bulan Februari semester II Tahun rata dari skor kemampuan berbicara anak.
Pelajaran 2009/2010. Metode penelitian yang Sebagaimana diketahui skor rata-ratanya
digunakan adalah Ex Post Facto yaitu sebesar 86,13. Respon-den yang memperoleh
penelitian ini mencoba menentukan suatu skor di bawah harga kelompok rata-rata
sebab dari sesuatu yang sudah terjadi. adalah 39,58 %, dan responden yang
Populasi penelitian ini keseluruhan memperoleh skor di atas harga kelompok
berjumlah 57 siswa, terpilih sampel sebsar 48 rata-rata adalah 29,15 %.
siswa.
Pengumpulan data komunikasi 2. Komunikasi Interpersonal Ibu dan
interpersonal ibu dan anak dilakukan dengan Anak
menggunakan kuesioner/ angket model skala Berdasarkan data penelitian, untuk
Likert dan data kemampuan berbicara anak variabel komunikasi interper-sonal ibu dan
meng-gunakan assesmen yaitu observasi anak, diperoleh rentang skor empiris 21
dalam bentuk Ceklis. Selanjutnya data dengan skor teren-dah 65 dan skor tertinggi
dianalisis dengan menggu-nakan statistik 86. Dari analisis data didapatkan harga rata-
deskriptif mencari rata-rata, median, modus, rata sebesar 75,13, simpangan baku 4,97,
standar deviasi dan statistik inferensial terdiri median 76,00, modus 72, ba-nyaknya kelas 7
dari uji normalitas menggunakan uji dan panjang kelas 3.
Liliefors, uji homogenitas menggu nakan uji
Barlett. Hasil pengujian hipotesis Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
menunjukkan bahwa diperoleh thitung = 3,475 Setelah dilakukan uji persyaratan
> ttabel = 2,49 pada taraf signifikansi α analisis, ternyata semua skor setiap variabel
0,05. Artinya, H0 yang menyatakan tidak penelitian memenuhi persya-ratan untuk
terdapat pengaruh komunikasi interpersonal dilakukan pengujian statistik lebih lanjut
ibu dan anak terhadap kemampuan berbicara yaitu pengujian hipotesis. Dalam hipotesis
anak usia 4-5 tahun ditolak, konsekuensinya penelitian, yaitu: terdapat pengaruh positif
H1 diterima. antara kemampuan berbicara anak. Berikut
ini disajikan pembahasan hasil pengujian
Hasil Penelitian Dan Pembahasan hipotesis penelitian yang menggunakan uji-t
Data penelitian ini terdiri dari: terhadap pengaruh komunikasi interpersonal
kemampuan berbicara anak (Y) sebagai ibu dan anak terhadap kemampuan berbicara
variabel terikat, dan Komunikasi anak usia 4-5 tahun.
Jurnal Ilmiah Pendidikan , 6 (1); November 2016