Anda di halaman 1dari 13

Al Fitrah Kurangnya Bahasa Ekspresi Pada Anak

Journal Of Early Childhood Islamic Education Usia 5 Tahun ...


ISSN : 2599-2287 E-ISSN : 2622-335X Septi Fitriani
Vol.2 No.2 Januari 2019

KURANGNYA BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK USIA 5 TAHUN DI JL. RADEN


FATAH NO 004 RT 01 KELURAHAN PAGAR DEWA, KECAMATAN. SELEBAR
KOTA BENGKULU

Abstrak Septi Fitriana


Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan septifitriana@iainbengkulu.ac.id
manusia umumnya dan dalam kegiatan berkomunikasi IAIN Bengkulu
khususnya. Bromley menyatakan kemampuan
berbicara merupakan suatu ungkapan dalam bentuk
kata-kata. Ada yang bersifat reseptif (dimengerti dan
diterima) maupun ekspresif (dinyatakan). Anak
Berbicara termasuk dalam kemampuan bahasa
ekspresif. Pengembangan bicara anak yang dimaksud
adalah usaha meningkatkan kemampuan anak untuk
berkomunikasi secara lisan sesuai dengan situasi yang
dimasukinya. Pengembangan kemampuan bicara anak
pada dasarnya merupakan program kemampuan
berpikir logis, sistematis, dan analitis dengan
menggunakan bahasa sebagai alat untuk
mengungkapkan gagasannya. Faktor yang
mempengaruhi tergangunya bahasa ekspresif SP
dikarenakan foktor internal yaitu genetik yaitu karena
ibunya memiliki ganguan berbahasa dimana sang ibu
juga memiliki permaslahan yaitu agak cadel dalam
berbicara, kemudian faktor eksternal yaitu faktor
lingkungan dimana SP tidak memiliki teman sebaya
saat berumur 1-4 tahun, menjadikan SP kurang dalam
berkomunikasi.

Kata kunci: Bahasa Ekspresif

Pendahuluan sebagai alat untuk memahami perasaan dan


Perkembangan adalah suatu proses pikiran orang lain.
untuk menuju kedewasaan pada makhluk Bahasa memegang peranan penting
hidup yang bersifat kualitatif, artinya tidak dalam kehidupan manusia umumnya
dapat dinyatakan dengan suatu bilangan dan dalam kegiatan berkomunikasi
tatapi dapat diamati dengan mata telanjang. khususnya. Seperti dikemukakan oleh Laird
Salah satu aspek penting dalam bahwa tiada kemanusiaan tanpa bahasa dan
perkembangan adalah aspek perkembangan tiada peradapan tanpa bahasa lisan Manusia
bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi tidak berpikir hanya dengan otaknya tetapi
yang sangat penting dalam kehidupan juga dengan rasa dan memerlukan bahasa
manusia karena disamping berfungsi sebagai mediumnya. Orang lain tidak akan
sebagai alat untuk menyatakan pikiran dan dapat memahami hasil pemikiran kita kalau
perasaan kepada orang lain juga sekaligus tidak diungkapkan dengan menggunakan
309
Al Fitrah Kurangnya Bahasa Ekspresi Pada Anak
Journal Of Early Childhood Islamic Education Usia 5 Tahun ...
ISSN : 2599-2287 E-ISSN : 2622-335X Septi Fitriani
Vol.2 No.2 Januari 2019

bahasa baik secara lisan maupun tulisan. bahasa digunakan untuk bersosialisasi “apa
Masa kanak-kanak adalah masa yang paling kabar ?”. (3) fungsi regulatif : bahasa
tepat untuk mengembangkan bahasa. digunakan untuk mengatur orang lain “
Pasalnya masa anak usia dini adalah masa jangan ambil bukuku!”. (4) Fungsi personal
emas seorang anak dimana pada masa inilah : bahasa digunakan untuk mengungkapkan
stimulasi-stimulasi sangat diperlukan. perasaan / pendapat “ saya se nang sekali”.
Menurut Hurlock, perkembangan (5) Fungsi Representatif : Bahasa
awal lebih penting dari pada perkembangan digunakan untuk memberikan informasi /
selanjutnya, karena dasar awal sangat fakta “ sekarang hujan”. Jadi, bahasa
dipengaruhi oleh belajar dan pengalaman. merupakan medium yang paling penting
Demikian pula halnya peranan bahasa bagi dalam komunikasi manusia. Bahasa bersifat
anak. unik sekaligus bersifat universal bagi
Bahasa merupakan sarana yang manusia.
efektif untuk menjalin komunikasi sosial. Berdasarkan Standrat Tingkat
Sebagai alat yang sangat penting, bahsa Pencapaian Perkembangan (STTP) dalam
memiliki fungsi yang signifikan bagi Permendiknas No.58 Tahun 2009 untuk
manusia. Paling tidak, ada dua fungsi Lingkup Perkembangan Bahasa anak
bahasa. Pertama, bahasa sebagai sarana kelompok A ada tiga perkembangan yang
pembangkit dan pembangun hubungan yang harus dicapai anak antara lain : (1)
memperluas pikiran seseorang sehingga Menerima Bahasa (2) Mengungkapkan
kehidupan mentalnya menjadi bagian yang Bahasa (3) Keaksaraan. Sedangkan
tidak terpisahkan dari mental kehidupan Tingkat Pencapaian Perkembangan yang
kelompok. Kedua, bahasa sebagai sarana harus dicapai anak dalam bahasa
yang memengaruhi kepribadian. 1 3 antara lain : Menyimak perkataan orang
Bahasa memberikan sumbangan lain (bahasa ibu atau bahasa lainnya),
yang pesat dalam perkembangan anak Memahami cerita yang dibacakan,
menjadi manusia dewasa. Pribadi itu Mengenal perbendaharaan kata.
berpikir, berperasaan, bersikap, berbuat Perkembangan bahasa anak usia 3-5 tahun
serta memandang dunia dan kehidupan adalah dimana anak sudah
seperti masyarakat disekitarnya. dapat berbicara dengan baik yaitu tidak
Sehubungan dengan peranan penting bahasa dengan terbalik-balik. Anak mampu. Pada
dalam kehidupan. Holliday mengemukakan usia ini anak mulai senang mendengarkan
beberapa fungsi bahasa bagi anak. Fungsi- cerita sederhana dan mulai banyak
fungsi tersebut adalah sebagai berikut : (1) bercakap-cakap, benyak bertanya seperti
fungsi instrumental : bahasa digunakan apa, mengapa, bagaimana, juga dapat
sebagai alat perpanjangan tangan “ tolong mengenal tulisan sederhana.
ambilkan pensil”. (2) fungsi interaksional : Campbell dan Dickinson (dalam
sugiono), tujuan dari pengembangan bahasa
1
Rina Roudhotul Jannah,dkk.2018.144 adalah sebaga berikut: 1). Agar anak
Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini Berbasis
Multifel Intelligences.Yogyakarta:AR-RUZZ
mampu berkomunikasi dengan baik; 2).
Media.hlm 3
310
Al Fitrah Kurangnya Bahasa Ekspresi Pada Anak
Journal Of Early Childhood Islamic Education Usia 5 Tahun ...
ISSN : 2599-2287 E-ISSN : 2622-335X Septi Fitriani
Vol.2 No.2 Januari 2019

Memiliki kemampuan bahasa untuk dari cara berkomunikasi anak secara


meyakinkan orang; 3). Mampu mengingat keseharianya di sekolah, kadang juga ada
dan menghafal informasi; 4). Mampu anak yang tidak mau
memberi penjelasa; 5). Mampu untuk berbicara jika ada pertanyaan dari guru atau
membahas bahasa itu sendiri. 2 dalam kegiatan lain, hal ini
Berdasarkan uraian di atas, maka tentunya akan menghambat perkembangan
dapat dipahami terdapat dua daerah bahasanya. Disinilah peran guru
pertumbuhan bahasa, yaitu bahasa yang sangat dibutuhkan dalam mengembangkan
bersifat pengertian/reseptif bahasa anak terutama di sekolah.
(understanding) dan pernyataan/ekspresif Kajian Teori
(producing). Pada Anak usia dini fase Kemampuan Bahasa Ekspresif
perkembangan bahsanya ialah fase bahasa Anak Berbicara termasuk dalam
ekspresif. Anak Usia dini sudah dapat kemampuan bahasa ekspresif. Bromley3
berkomunikasi secara lisan. Aspek-aspek menyatakan kemampuan berbicara
yang berkaitan dengan perkembangan merupakan suatu ungkapan dalam bentuk
bahasa lisan anak yaitu : (1) Kosa Kata : kata-kata. Ada yang bersifat reseptif
perkembangan anak dan pengalamannya (dimengerti dan diterima) maupun ekspresif
berinteraksi dengan lingkungannya (dinyatakan). Contoh bahasa ekspresif
membuat kosa kata anak berkembangan adalah berbicara dan menuliskan informasi
dengan pesat. (2) Sintak (tata bahasa) : untuk dikomunikasikan dengan orang lain.
Walaupun anak belum mempelajari tata Gordon dan Browne dalam
4
bahasa akan tetapi melalui contoh-contoh Dhieni menambahkan bahwa penguasaan
berbahasa yang didengar dan dilihat di berbahasa ekspresif adalah semakin
lingkungannya, anak telah dapat seringnya anak menyatakan keinginan,
menggunakan bahasa lisan dengan susunan kebutuhan, pikiran dan perasaan kepada
kalimat yang baik. (3) Semantik/Arti : orang lain secara lisan. Anak-anak yang
Penggunaan kata yang sesuai dengan fasih dalam kekampuan berbahasa lisan
tujuannya. Anak Taman Kanak-kanak bisa mengkomunikasikan idenya dan
sudah dapat mengekspresikan keinginan, mengajukan pertanyaan selama kegiatan
penolakan dan pendapatnya dengan pembelajaran. 5
menggunakan kata-kata dan kalimat yang Kemampuan bahasa ekspresif anak
tepat. (4) Fonem (bunyi kata): Anak Taman diusia 3-5 tahun menurut Steinberg dan
Kanak-kanak sudah memiliki kemampuan
untuk merangkai bunyi yang didengarnya
menjadi satu kata yang me ngandung arti.
Pada kenyataannya anak usia dini rata-rata 3
Nurbiana, Dhieni,. 2006. Metode
belum banyak menguasai kosa Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas
Terbuka.hal19
kata yang dijelaskan oleh para ahli. Terlihat 4
Nurbiana, Dhieni,. 2006. Metode
Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas
2
Rina Roudhotul Jannah,dkk.2018. Strategi Terbuka. 7.5
5
Pembelajaran Anak Usia Dini Berbasis Multiple Beverly, Otto.2015.Perkembangan Bahasa
Intelligences. Jakarta:Ar-ruzz Media.hal 3 Anak Usia Dini.Jakarta:Prenadamedia Grub.hal 23
311
Al Fitrah Kurangnya Bahasa Ekspresi Pada Anak
Journal Of Early Childhood Islamic Education Usia 5 Tahun ...
ISSN : 2599-2287 E-ISSN : 2622-335X Septi Fitriani
Vol.2 No.2 Januari 2019

Gleason 6 termasuk dalam perkembangan kedinginan, mungkin lapar, mungkin haus


kombinatori dimana anak sudah mampu dan sebagainya.
berbicara secara teratur dan terstruktur, Hampir semua bunyi yang
pembicaraannya dapat dipahami oleh orang diucapkan anak mempunyai maksud
lain dan anak sanggup merespon baik tertentu, walaupun bunyi tersebut bukan
positif maupun negatif atas pembicaraan bunyi berbentu kata maupun kalimat. Jadi
lawan bicaranya. Hal ini sesuai dengan yang dimaksud bicara anak lebih luas
Sugono 7 yang menyatakan bahwa bahasa maknanya dengan makna berbicara. Jika
lisan atau bahasa ekspresif adalah bahasa berbicara lebih diartikan sebagai
yang dihasilkan dengan menggunakan alat pengucapan bunyi-bunyi bahasa yang dapat
ucap (Organ Of Speech) dengan fonem dipahami oleh lawan bicara, tetapi bicara
sebagai unsur dasarnya. Bahasa lisan anak lebih diartikan bunyi yang diucapkan
mencakup aspek lafal, tata bahasa (bentuk oleh anak, baik bunyi bahasa maupun
akat dan susunan kalimat), dan kosakata. bunyi-bunyi yang bukan bahasa tetapi
Menurut Harris 8 keterampilan diucapkan oleh alat ucap anak. Definisi
berbahasa mempunyai empat komponen, berbicara secara umum dapat diartikan
yaitu : 1) keterampilan menyimak (listening suatu penyampaian maksud (ide, pikiran,
skills); 2) keterampilan berbicara (speaking gagasan, atau isi hati) seseorang kepada
skills); 3) keterampilan membaca (reading orang lain dengan menggunakan bahasa
skills); 4) keterampilan menulis (writing lisan sehingga maksud tersebut dapat
skills). Setiap keterampilan berhubungan dipahami oleh orang lain 10. Pengertian
erat dalam memperoleh keterampilan bicara secara khusus juga dikemukakan
berbahasa. Suhartono 9 mengungkapkan oleh Tarigan mengemukakan bicara atau
bahwa bicara anak adalah suatu bahasa ekspresif adalah kemampuan
penyampaian maksud tertentu dengan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
mengucapkan bunyi-bunyi bahasa supaya kata-kata untuk mengekspresikan,
bunyi tersebut dapat dipahami oleh orang menyatakan serta menyampaikan pikiran,
yang ada dan mendengar disekitarnya. gagasan dan perasaan.
Bunyi tangisan bayi sebenarnya juga Menurut Vygotsky11 mulanya
mempunyai maksud tertentu, mungkin bahasa dan pikiran anak berbeda, kemudian
memanggil orang tuanya, mungkin perlahan sesuai tahap perkembangan
mentalnya, bahasa dan pikiran menyatu
6 sehingga bahasa merupakan ungkapan dari
Suhartono. 2005. Pengembangan
Keterampilan Bicara Anak usia Dini. Jakarta: pikiran. Anak secara alami belajar bahasa
Depdiknas.Hal 35 dari interaksinya dengan orang lain untuk
7
Nurbiana, Dhieni. 2006. Metode
Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas berkomunikasi, yaitu menyatakan pikiran
Terbuka.hal4.4
8
Tarigan, H.G. 2008. Berbicara sebagai
10
Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Suhartono. 2005. Pengembangan
Angkasa.hal 1 Keterampilan Bicara Anak usia Dini. Jakarta:
9
Suhartono. 2005. Pengembangan Depdiknas.hal20
11
Keterampilan Bicara Anak usia Dini. Jakarta: Suyanto. 2005. Konsep Dasar Pendidikan
Depdiknas.hal22 Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.hal171-172
312
Al Fitrah Kurangnya Bahasa Ekspresi Pada Anak
Journal Of Early Childhood Islamic Education Usia 5 Tahun ...
ISSN : 2599-2287 E-ISSN : 2622-335X Septi Fitriani
Vol.2 No.2 Januari 2019

dan keinginannya dan memahami pikiran Perkembangan Bahasa Ekspresif


dan keinginan orang lain. Oleh karena itu Somantri 13 menyatakan bahwa
belajar bahasa yang paling efektif ialah perkembangan bahasa anak TK berada pada
dengan bergaul dan berkomunikasi dengan fase praoperasional. Pada fase ini bahasa
orang lain. Ditambahkan oleh Montessori 12 anak mulai tumbuh dan berkembang
ketika anak “belajar” bahasa melalui mengikuti pola berpikir menggunakan
interaksi orang dewasa, anak-anak tidak symbol-simbol yang mewakili suatu objek
hanya “mempelajari” redaksi kata dan dan simbol-simbol itu dapat berupa mimik,
kalimat, melainkan juga struktur kata dan gambar, citra atau bahasa. Perkembangan
kalimat itu sendiri. Pola perkembangan bahasabahasa pada fase ini, anak telah
bahasa anak sebagian besar hanya bisa mampu memikirkan sesuatu objek tanpa
diperolah anak interaksi, percakapan kehadiran objek itu, serta mampu
maupun dialog dengan orang dewasa. memikirkan masa lampaunya. Guru
Aktivitas inilah yang dapat membuat anak berperan untuk memotivasi anak untuk
mendapatkan model berbahasa, memperluas mengatur daya nalar anak agar terarah
pengertian, mencakup kosakata yang dengan baik.
ekspresif dan menjadi motivasi anak-anak Saat pembelajaran bahasa guru
dalam berinteraksi dengan orang lain atau dapat membangkitkan emosional dan daya
kehidupan sosial. Pengembangan bahasa estetika anak dengan gerak mimik, bermain
yang terbaik adalah ketika anakanak boneka tangan, pantomim dan lain-lain.
bertindak sebagai rekan percakapan dan Berbicara adalah suatu alat yang digunakan
masuk ke dalam pembicaraan atau dialog untuk menunjukan, menyatakan serta
yang sebenarnya. mengkomunikasikan pikiran, ide maupun
Bahasa merupakan sarana yang perasaan. Ada dua tipe perkembangan
sangat penting dalam kehidupan anak maka berbicara anak: 1) Egosentric Speech,
perlu dikembangkan pada anak didik sejak terjadi ketika anak berusia 2-3 tahu, dimana
usia Taman Kanak-Kanak. Berdasarkan anak berbicara kepada dirinya sendiri
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa (monologi). Perkembangan berbicara anak
kemampuan bahasa ekspresif muncul dalam dalam hal ini sangat berperan dalam
bentuk kemampuan berbicara dan menulis. mengembangkan kemampuan berpikirnya;
Kemampuan yang utama untuk 2) Socialized Speech, terjadi ketika anak
dikembangkan diusia dini adalah berinteraksi dengan temannya ataupun
kemampuan berbicara. Berbahasa ekspresif lingkungannya. fungsinya sebagai
atau mengungkapkan bahasa bagi anak pengembangaan kemampuan anak dalam
artinya bukan hanya mengeluarkan suara berosialisasi.
atau bunyi tetapi bagaimana anak Kemudian socialized speech
menyatakan keinginan, kebutuhan, pikiran terdapat dalam lima bentuk yaitu: a) berbagi
dan perasaan kepada orang lain secara lisan. informasi untuk tujuan bersama, b)
13
Mustakim. 2005. Peranan Cerita dalam
12
Suyadi. 2010. Psikologi Dasar PAUD. Pembentukan Perkembangan Anak TK. Jakarta:
Yogyakarta: Pedagogia.hal97 Depdiknas.hal29
313
Al Fitrah Kurangnya Bahasa Ekspresi Pada Anak
Journal Of Early Childhood Islamic Education Usia 5 Tahun ...
ISSN : 2599-2287 E-ISSN : 2622-335X Septi Fitriani
Vol.2 No.2 Januari 2019

penilaian terhadap ucapan atau tingkah laku dikenal; 5) mengutarakan pendapat kepada
orang lain, c) perintah, permintaan, orang lain; 6) menyatakan alasan terhadap
ancaman, d) pertanyaan dan 5) jawaban14 sesuatu yang diinginkan atau
Tahapan perkembangan awal ujaran anak ketidaksetujuan; 7) menceritakan kembali
menurut Pateda 15 yaitu: 1) tahap penamaan, cerita/dongeng yang pernah didengar 16
yaitu tahapan saat anak mulai mampu Mencermati paparan diatas dapat
mengujarkan urutan bunyi kata tertentu dan disimpulkan bahwa perkembangan bahasa
anak belum mampu untuk memaknainya; 2) ekspresif anak berkembang dengan pesat,
tahap telegrafis, pada tahapan ini sudah dimana saat ini anak mulai memiliki banyak
mulai bisa menyampaikan pesan yang pertanyaan tentang lingkungannya. Anak
diinginkannya dalam bentuk urutan bunyi juga mulai memiliki kepercayaan diri untuk
yang berwujud dua atau tiga kata dan; 3) mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
tahap transformasional, pengetahuan dan Anak mulai mengenal kata sifat, benar-
penguasaan kata-kata tertentu yang dimiliki salah, baik-buruk, memiliki banyak
anak dapat dimanfaatkan untuk kosakata dan mulai menyatakan
mengucapkan kalimat-kalimat yang lebih ketidaksetujuan terhadap suatu hal yang
rumit. tidak disukainya. Mengembangkan
keterampilan bicara anak berarti juga
Anak yang berumur lima tahun menyunting bahasa anak. Anak-anak
adalah sudah mulai memberanikan diri membutuhkan penyuntingan bahasa. 17
untuk bertanya, menyuruh, menyanggah
dan menginformasikan sesuatu. Berbagai Pentingnya Pengembangan Kemampuan
kegiatan anak dikomunikasikan atau Bahasa Ekspresif pada anak
diujarkan melalui kalimat-kalimat. Disini Suhartono 18 mengemukakan bahwa
anak sudah mulai berani anak usia dini melakukan aktivitas
mentransformasikan idenya kepada orang berbahasa yakni mendengarkan dan
lain dalam bentuk kalimat yang beragam. berbicara, oleh karena itu perlu dibina dan
Pencapaian perkembangan bahasa ekspresif dikembangkan kemampuan bahasa reseptif
anak taman kanak-kanak kelompok A dan ekspresifnya. Pengembangan bicara
rentang usia 4 - 5 tahun dalam anak yang dimaksud adalah usaha
Permendiknas no. 58 tahun 2009 yaitu: 1) meningkatkan kemampuan anak untuk
mengulang kalimat sederhana; 2) menjawab berkomunikasi secara lisan sesuai dengan
pertanyaan sederhana; 3) mengungkapkan situasi yang dimasukinya. Pengembangan
perasaan dengan kata sifat (baik, senang,
nakal, pelit, baik hati, berani, baik, jelek,
16
dsb.); 4) menyebutkan kata-kata yang Depdiknas. 2009. Permendiknas No. 58
Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia
Dini. Jakarta: Depdiknas.Hal10-11
14 17
Nurbiana, Dhieni. 2006. Metode Jan Dargatz, 52 Cara Membangun Harga
Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Diri dan Percaya Diri Anak, ( Jakarta: Pustaka
Terbuka.hal3.6 Tangga, 2007), hal. 43.
15 18
Suhartono. 2005. Pengembangan Suhartono. 2005. Pengembangan
Keterampilan Bicara Anak usia Dini. Jakarta: Keterampilan Bicara Anak usia Dini. Jakarta:
Depdiknas.hal49 Depdiknas.hal7
314
Al Fitrah Kurangnya Bahasa Ekspresi Pada Anak
Journal Of Early Childhood Islamic Education Usia 5 Tahun ...
ISSN : 2599-2287 E-ISSN : 2622-335X Septi Fitriani
Vol.2 No.2 Januari 2019

kemampuan bicara anak pada dasarnya Direktorat Pembinaan TK dan SD 20


merupakan program kemampuan berpikir dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
logis, sistematis, dan analitis dengan 1) agar anak dapat mengolah kata secara
menggunakan bahasa sebagai alat untuk komprehensif; 2) agar anak dapat
mengungkapkan gagasannya. mengekspresikan kata-kata dalam bahasa
Menurut Hurlock 19 memacu tubuh yang dapat dipahami oleh agar anak
kemampuan berbicara anak merupakan mengerti setiap kata yang didengar dan
sesuatu yang penting. Kemampuan diucapkan, mengartikan dan menyampaikan
berbicara sangat mempengaruhi secara utuh kepada orang lain; 4) supaya
penyesuaian sosial dan pribadi anak. anak dapat memberikan oendapatnya dan
Pertama, anak yang pandai berbicara akan meyakinkan pendapatnya dengan pemilihan
memperoleh pemuasan kebutuhan dan kata yang tepat.
keinginan. Anak dapat menyampaikan apa Perkembangan bahasa anak meliputi
yang dibutuhkan dan diinginkannya kepada perkembangan fonologis yaitu mengenal
orang lain. Kedua, untuk menarik perhatian dan memproduksi suara, perkembagan
orang lain. Hal ini penting karena pada kosakata, perkembangan simentik
hakikatnya anak suka menjadi pusat perkembangan penyususnan kalimat dan
perhatian sekitarnya. Ketiga, anak yang perkebangan pengunaan bahasa. 21
pandai berbicara mampu membina Berdasarkan uaian diatas dapat kita
hubungan dengan orang lain dan dapat simpulkan bahwa betapa pentingnya kita
memerankan kepemimpinannya. Keempat untuk menstimulasi bahasa eksperif anak
anak yang pandai berbicara akan mengungkapkan apa yang dia ingin katakan
memperoleh penilaian baik, kaitannya sesuia dengan pikirannya, serta anak dapat
dengan isi dan cara berbicara. Kelima, anak bersosialisasi dengan baik ketika anak
yang pandai berbicara akan memiliki memiliki bahasa yang baik.
kepercayaan diri dan penilaian diri yang Faktor-Faktor Permasalahan Ekspresif
positif. Keenam, anak yang pandai Anak
berbicara biasanya mempunyai kemampuan Faktor Internal
akademik yang lebihh baik. Ketujuh, anak Salah satu faktor-faktor
yang pandai berbicara lebih mampu permasalahan Ekspresip anak adalah faktor
memberikan komentar positif. Kedelapan, internal yang menjadi faktor penyebab
anak yang pandai berbicara cenderung keterlambatan bicara pada anak sebagai
pandai mempengaruhi dan meyakinkan berikut:
teman sebayanya. Hal ini mendukung anak
sebagai pemimpin.
Upaya pengembangan kemampuan
20
berbahasa yang dilakukan terhadap anak Direktorat Pembinaan TK dan SD. 2007.
Pedoman Pembelajaran Persiapan Membaca dan
usia Taman Kanak-kanak menurut Menulis Permulaan melalui Permainan di Taman
Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas. Hal3
21
Taskiroatun Musfiroh. 2008. Memilih
19
Hurlock, Elizabeth. 1978. Child menyusun dan menyajikan cerita untuk anak usia
Development Sixth Edition. Jakarta: Erlangga.hal178 dini, Yogyakarta:Tiara Wacana.hal 7
315
Al Fitrah Kurangnya Bahasa Ekspresi Pada Anak
Journal Of Early Childhood Islamic Education Usia 5 Tahun ...
ISSN : 2599-2287 E-ISSN : 2622-335X Septi Fitriani
Vol.2 No.2 Januari 2019

Kognisi anak-anak yang memiliki riwayat keluarga


Anak pada usia ini sangat aktif dengan gangguan bicara dibanding yang
mengatur pengalamannya ke dalam bukan. Disini dapat disimpulkan bahwa
kelompok umum maupun konsep yang riwayat keluarga dengan gangguan bahasa
lebih besar. Anak belajar mewakilkan, bisa dipertimbangkan sebagai faktor risiko
melambangkan ide dan konsep. yang dapat digunakan untuk identifikasi
Kemampuan ini merupakan kemampuan awal.
kognisi dasar untuk pemberolehan bahasa Riwayat keterlambatan bicara yang
anak. dimiliki keluarga maka anak akan beresiko
Genetik mengalami keterlambatan bicara . Riwayat
Berbagai penelitian menunjukkan, keluarga yang dimaksud antara lain anggota
bahwa gangguan bahasa merupakan keluarga yang mengalami keterlambatan
kecendrungan dalam suatu keluarga yang berbicara, memiliki gangguan bahasa,
dapat terjadi sekitar 40% hingga 70%. gangguan bicara atau masalah belajar.
Anak yang memiliki ganguan bahasa bisa Prematuritas
jadi karena keturunan dari anggota Penyebab khusus berkaitan antara
keluarganya yang memiliki ganguan. permasalahan periode pre atau perinatal
Mungkin sulit mengetahui berapa banyak dengan gangguan bicara dan bahasa juga
transmisi intergenerasi gangguan bahasa telah dibuktikan. Ketika anak selama
tersebut, disebabkan oleh kurangnya dalam kandungan mengalami Infeksi,
dukungan lingkungan terhadap bahasa. imaturitas dan berat badan lahir rendah
Contoh banyaknya kasus yang di laporkan akan memengaruhi perkembangan bahasa
setidaknya 28 % sampai 60% anak dengan pada anak.
ganguan bicara memiliki orang tua yang Byers-Brown mengemukakan
mengalami kesulitan bicara dan. anggota bahwa adanya keterlambatan proses
keluarga laki-laki lebih berpengaruh dari pengeluaran suara dalam bicara pada bayi
pada wanita. Bagaimanapun, data terbanyak prematur. adanya faktor-faktor yang
memperlihatkan anak-anak dengan hanya berhubungan dengan prematuritas yang
gangguan bahasa saja dan tidak pada anak mempengaruhi perkembangan bahasa anak,
dengan gangguan bicara terpisah (isolated seperti berat badan lahir, perawatan
speech disorders). intensif di rumah sakit, serta kondisi saat
Anak-anak dengan riwayat keluarga keluar rumah sakit.
positif terhadap gangguan bicara akan Faktor Eksternal (Faktor Lingkungan)
membentuk grup spesifik ke dalam populasi Faktor lingkungan termasuk yang
gangguan bicara. Penemuan mereka tidak paling menentukan. lingkungan tempat
mendukung hipotesa karena tidak ada anak dibesarkan menjadi salah satu faktor
perbedaan bermakna yang ditemukan pada penting yang memengaruhi perkembangan
pengukuran artikulasi, fonologi, bahasa, bahasa anak. Lingkungan yang tidak
kemampuan-kemampuan oral-motor atau memiliki situasi yang mendukung untuk
kemampuan membaca dan menulis diantara pertumbuhan serta perkembangan anak

316
Al Fitrah Kurangnya Bahasa Ekspresi Pada Anak
Journal Of Early Childhood Islamic Education Usia 5 Tahun ...
ISSN : 2599-2287 E-ISSN : 2622-335X Septi Fitriani
Vol.2 No.2 Januari 2019

akan sangat mempengaruhi perkembangaan semakin tingginya tingkat kemiskinan pada


anak seperti ganguan lingkungan akan keluarga akan menyebabkan berbagai
sangat mengangu pertumbuhan serta permasalahan dalam rumah tangga seperti
perkembangan anak seperti perkembangan masalahan kesehatan seperti malnutrisi,
bahsa anak. gangguan kesehatan mental dan kurang
Pola asuh perhatian serta ketidak-teraturan perawatan
Law dkk 22 mengemukanan bahwa anak dari orang tua, menjadi salah satu penyebab
yang menerima komunikasi yang tidak permasalahan bahasa bagi anak. 23
bagus dari keluarga, tidak memiliki teman Sameroff dalam model
untuk berkomunikasi serta berinteraksi penelitiannya menunjukkan beberapa faktor
akan mempunyai kemampuan bahasa yang risiko sosial dan keluarga diantaranya
rendah dibandingkan anak lainnya yang adalah: masalah-masalah kesehatan mental
memiliki komunikasi yang baik dengan ibu, kecemasan ibu, sikap otoriter ibu dalam
keluarga serta memiliki teman untuk mengasuh anak, hubungan ibu-anak yang
berinteraksi dan berkomunikasi secra buruk, pendidikan ibu yang kurang dari
langsung menengah atas, orang tua yang kurang atau
Lingkungan verbal tidak memiliki ketrampilan dalam
Lingkungan verbal mempengaruhi pekerjaan, status etnik minoritas, tidak ada
proses belajar bahasa anak. Anak yang bapak, beberapa tekanan kehidupan tahun
tumbuh di lingkungan keluarga yang terdahulu, dan ukuran keluarga yang besar.
memilki lingkungan verbal yang baik, faktor tersebut dalam rangkaian
bembelajaran kata-kata yang didapat anak individu yang berkaitan dengan nilai IQ
pun akan lebih baik dibandingkan anak anak-anak pada usia 4 tahun dan sebagian
yang dibesarkan dalam keluarga dengan besar mayoritas masih berhubungan dengan
kemampuan verbal lebih rendah. Dalam IQ pada usia 13 tahun. Selain itu, jumlah
berbagai penelitian menunjukan ibu dengan faktor risiko sebagaimana didefinisikan
tingkat pendidikan rendah serta kemampuan oleh risiko kumulatif dalam, adalah
berbahasa renda merupakan faktor risiko prediktor kuat IQ pada usia 4 tahun dengan
keterlambatan bahasa pada anaknya. 58% dan pada umur 13 dengan varians
Hasil dari beberapa Penelitian 61%.
menyatakan bahwa keluarga sebagai Otitis media
pendidik pertama bagi anak memilki peran Menurut Grievink didapatkan
penting yang meengaruhi perkembangan sekitar 80% dari seluruh anak prasekolah
bahasa anak. Komunikasi yang mengalami satu atau lebih episode otitis
dilaksanakan secar intens antara anak dan media Akut atau otitis media effusion
keluarga. Penyebab permaslahan bahasa Selama episode ini, anak-anak mengalami
adalah kemiskinan megapa begitu?. Karena fluktuasi kehilangan pendengaran, biasanya
antara 20 dB dan 50 dB. Dari penilitian
22
Law J, Bowle J, Harris F, Harkness A, Nye
C., Screening for speech and language delay; a
23
systematic review of literature, In: Health Moeslichatoen. Metode Pengajaran
Technology Assessment 1998 Vol2(9). Ditaman kanak-kanak. Jakarta:Rineka Cipta. Hal 91
317
Al Fitrah Kurangnya Bahasa Ekspresi Pada Anak
Journal Of Early Childhood Islamic Education Usia 5 Tahun ...
ISSN : 2599-2287 E-ISSN : 2622-335X Septi Fitriani
Vol.2 No.2 Januari 2019

Gravel dan Nozza gangguan tersebut menoleh sebenttar dia akan lebih tertarik
mempengaruhi jumlah dan kualitas bicara memainkan apa yang ada di sekitarnya dari
dan bahasa yang didengar. pada menanggapi panggilan saya. saya
Anamnesis mencoba membujuknya dengan
Anamnesis menjadi salah satu penyebab menggunakan roti dia akan tetapi diam saja
ganguan bahasa pada anak ketika saya tambah rotinya menjadi dua dia
Beberapa pertanyaan yang dapat ditanyakan tetap dia dan sibuk memandangi saya untuk
antara lain: yang terakhir kalinya saya memberikan tiga
• Pada usia berapa bayi mulai roti syahdan mengeluarkan mimik muka
mengetahui adanya suara, misalnya menginginkan roti tersebut akan tetapi
dengan respon berkedip, terkejut syahdan tidak mampu mengungkapkan
atau mengerakkan bagian tubuh melalui kata-kata di hanya tersenyum malu-
• Pada usia berapa bayi malu dan sibuk sendiri.
berkomunikasi dengan cara Saat itu syahdan sedang duduk
merespon dengan seyuman. diatas motor sesekali menyimak saya
• Kapan bayi mulai mengeluarkan su berbicara dengannya kemudian dia kan
ara “aaaggh”. sibuk sendiri kembali, saat dia mencoba
• Orientasi terhadap suara, misalnya turun dari motor dan mengambil helm yang
bila ada suara apakah bayi terletak diatas meja dekat motor tersebut
memalingkan atau mencari arah hingga ada salah satu temanya yang
suara. menaiki motor, syahdan merengek mencoba
• Kapan bayi memberi isyarat dan be mengusir temanya, tanpa mengucapkan
rmain cikkebum. kata-kata apapun kecuali rengekan tidak
• Mengikuti perintah satu langkah, se jelas. Hingga akhirnya salah satu pekerja
perti “beri ayah sepatu” atau “ambil dari ibunya memisahkan mereka dengan
koran”. cara menjauhkan anak tadi dari motor yang
• Berapa banyak bagian tubuh yang ingin syahdan naik’i.
dapat ditunjukan oleh anak, seperti Respon syahdan mengenai suatu
mata, hidung, kuping dan perintah sangat pasif tidak ada kata-kata
sebagainya. yang keluar dari mulutnya selama saya
Pembahasan melakukan observasi, walaupun yang
Hasil Penelitian memerintahnya menyebutkan kata”ular” itu
Observasi yang saya laukan pada orang yang dekat dan selalu ia temui tiap
tanggal 25 November kepada AP, tempat hari dia akan tetap diam, tanpa mau
tanggal lahir: Bengkulu 28 01 2014, merespon. Bermain bersama teman-
Syahdan panggil kecilnya, ketika saya temanya pun syahdan hanya akan
melakukan obeservasi hanya diam dan mengikuti teman-temanya berlarian tanpa
hanya sekali berbicara dan hanya akan mengeluarkan suara akan tetapi jika
mengucapkan kata-kata yang tidak jelas. ada yang mengangu ia akan merengek atau
Saya beberapa kali memanggil syahdan dia bermain sendiri.

318
Al Fitrah Kurangnya Bahasa Ekspresi Pada Anak
Journal Of Early Childhood Islamic Education Usia 5 Tahun ...
ISSN : 2599-2287 E-ISSN : 2622-335X Septi Fitriani
Vol.2 No.2 Januari 2019

Saat saya mendengar ibunya bicara merespon pembicaraan saya dengan lisan
ternyata ibunya memiliki permasalahan Dengan hal ini dapat disimpulkan AP
bahasa cadel serta kurang ekspesif juga. mengalami ganguan Bahasa Ekspresif
itulah hasil penelitian yang saya lakukan karena ketidak mampuanya mengucapkan
pada adek syahdan. mengespresikan serta berkomunikasi
Bromley24 menyatakan kemampuan mengenai apa yang ia inginkan.
berbicara merupakan suatu ungkapan dalam Faktor-Faktor Permasalahan Ekspresif
bentuk kata-kata. bahasa ekspresif adalah Faktor Internal, Genetik
berbicara dan menuliskan informasi untuk Seperti disebutkan gangguan
dikomunikasikan dengan orang lain, bahasa merupakan kecendrungan dalam
seedangkan syahdan hanya akan diam suatu keluarga yang dapat terjadi sekitar
ketika diajak berkomunikasi serta hanya 40% hingga 70%. Anak yang memiliki
menampilkan mimik muka ingin ketika ganguan bahasa bisa jadi karena keturunan
ditanya apakan ia mengiginkan roti. dari anggota keluarganya yang memiliki
Gordon dan Browne dalam Dhieni25 ganguan. Disini ibunda dari Syahdan
menambahkan bahwa penguasaan sendiri memiliki ganguan bahasa
berbahasa ekspresif adalah semakin ibundanya cadel dan kurang jelas ketika
seringnya anak menyatakan keinginan, berbica serta kurang ekspresif dalam
kebutuhan, pikiran dan perasaan kepada berkomunikasi. Sehingga salah sartu yang
orang lain secara lisan. Tetapi syahdan menyebabkan sayahdan mengalami
hanya merengek kita dia digangu atau ada permasalahan bahasa yaitu faktor genetik
hal yang ia tak sukai. atau keturunan
Menurut Steinberg dan Gleason 26 Faktor Eksternal (Faktor Lingkungan)
Kemampuan bahasa ekspresif anak diusia Pola asuh
3-5 tahun termasuk dalam perkembangan Seperti yang dikemukaan oleh Law
27
kombinatori dimana anak sudah mampu dkk bahwa anak yang menerima
berbicara secara teratur dan terstruktur, komunikasi yang tidak bagus dari keluarga,
pembicaraannya dapat dipahami oleh orang tidak memiliki teman untuk berkomunikasi
lain dan anak sanggup merespon baik serta berinteraksi akan mempunyai
positif maupun negatif atas pembicaraan kemampuan bahasa yang rendah
lawan bicaranya. Respon yang di berikan dibandingkan anak lainnya yang memiliki
syahdan hanya dengan dia dan memainkan komunikasi yang baik dengan keluarga
apa yang ada disekitarnya tanpa mau serta memiliki teman untuk berinteraksi dan
berkomunikasi secra langsung. Syadhan
24
tidak memiliki teman sebaya di lingkungan
Nurbiana, Dhieni,. 2006. Metode
Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas rumahnya jadi syahdan hanya berinteraksi
Terbuka.hal19 dengan ibu, ayah dan adiknya saja.
25
Nurbiana, Dhieni,. 2006. Metode
Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas
27
Terbuka. 7.5 Law J, Bowle J, Harris F, Harkness A, Nye
26
Suhartono. 2005. Pengembangan C., Screening for speech and language delay; a
Keterampilan Bicara Anak usia Dini. Jakarta: systematic review of literature, In: Health
Depdiknas.Hal 35 Technology Assessment 1998 Vol2(9).
319
Al Fitrah Kurangnya Bahasa Ekspresi Pada Anak
Journal Of Early Childhood Islamic Education Usia 5 Tahun ...
ISSN : 2599-2287 E-ISSN : 2622-335X Septi Fitriani
Vol.2 No.2 Januari 2019

Dengan ini dapat disimpulkan DAFTAR PUSTAKA


bahwa AP mengalami ganguan Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
permasalahan bahasa ekspresif faktor Penelitian: Suatu Pendekatan
penyebabnya yaitu faktor internal dari Praktek.Jakarta:Rineka Cipta.
genetika ibunya juga mengalami ganguan Depdiknas. 2009. Permendiknas No. 58
bahasa dan internal dari lingkungan karena Tahun 2009 tentang Standar
tidak ada teman sebaya untuk bermain saat Pendidikan Anak Usia Dini.
umur 1-4 tahun. Jakarta: Depdiknas.
Dhieni, Nurbiana. 2006. Metode
Penutup Pengembangan Bahasa. Jakarta:
Berdasarkan hasil penelitian dan Universitas Terbuka.
pembahasan disimpulan bahwa, bahwa Direktorat Pembinaan TK dan SD. 2007.
“AP” umur 5 tahun benar-benar mengalami Pedoman Pembelajaran Persiapan
masalah ganguan ekspresif, belum lagi cara Membaca dan Menulis Permulaan
pengucapan kurang jelas dan hanya melalui Permainan di Taman
berbicara dengan gumaan saja, belum dapat Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas.
mengadakan dialog atau berkomunikasi, Hurlock, Elizabeth. 1978. Child
belum dapat memberikan informasi, Development Sixth Edition.
mengucapkan keinginannya pada saat Jakarta: Erlangga.
frustasi dengan kalimat yang tidak utuh. Jannah Rina Roudhotul,dkk.2018. Strategi
Serta yang mempengaruhi tergangunya Pembelajaran Anak Usia Dini
bahasa ekspresif SP dikarenakan foktor Berbasis Multiple Intelligences.
internal yaitu genetik yaitu karena ibunya Jakarta:Ar-ruzz Media
memiliki ganguan berbahasa dimana sang Jan Dargatz, 52 Cara Membangun Harga
ibu juga memiliki permaslahan yaitu agak Diri dan Percaya Diri Anak, (
cadel dalam berbicara, kemudian faktor Jakarta: Pustaka Tangga, 2007),
eksternal yaitu faktor lingkungan dimana hal. 43.
SP tidak memiliki teman sebaya saat Law J, Bowle J, Harris F, Harkness A, Nye
berumur 1-4 tahun, menjadikan SP kurang C., Screening for speech and
dalam berkomunikasi. Kemudian ia juga language delay; a systematic
kurang diajak berkomunikasi oleh keluarga review of literature, In: Health
karena ibunya kurang banyak bicara, serta Technology Assessment 1998
ayahnya yang sibuk bekerja Sehingga adek Vol2(9)
syahdan mengalami ganguan bahasa Musfiroh, Taskiroatun. 2008. Memilih
ekspresif . itulah kesimpulan saya dari menyusun dan menyajikan cerita
observasi yang saya lakukan kepada AP untuk anak usia dini,
Yogyakarta:Tiara Wacana.
Musfiroh, T. 2005. Bercerita Untuk Anak
Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.

320
Al Fitrah Kurangnya Bahasa Ekspresi Pada Anak
Journal Of Early Childhood Islamic Education Usia 5 Tahun ...
ISSN : 2599-2287 E-ISSN : 2622-335X Septi Fitriani
Vol.2 No.2 Januari 2019

Mustakim. 2005. Peranan Cerita dalam


Pembentukan Perkembangan Anak
TK. Jakarta: Depdiknas.
Moeslichatoen. Metode Pengajaran
Ditaman kanak-kanak.
Jakarta:Rineka Cipta.
Otto, Beverly.2015. Perkembangan Bahasa
Anak Usia
Dini.Jakarta:Prenadamedia Grub.
Semiawan, Conny R. 2010. Metode
Penelitian Kualitatif.
Cikarang:Grasindo.
Suhartono. 2005. Pengembangan
Keterampilan Bicara Anak usia
Dini. Jakarta: Depdiknas.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Pendidikan ( Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D).
Jakarta:Alfabeta.
Suyadi. 2010. Psikologi Dasar PAUD.
Yogyakarta: Pedagogia.
Suyanto. 2005. Konsep Dasar Pendidikan
Anak Usia Dini. Jakarta:
Depdiknas.
Tarigan, H.G. 2008. Berbicara sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.

321

Anda mungkin juga menyukai