Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERKEMBANGAN BAHASA
ANAK USIA DINI, ANAK SEKOLAH DASAR, DAN REMAJA

TUTOR :

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7 :


NURUL HIDAYAH (2210122220009)
MUHAMMAD ILYAS (2210122210008)
MUHAMMAD MAULADI (2210122210072)
KHULAFATURRASYIDIN TANUM (2210122310009)

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Assamualaikum wr.wb
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat mengyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas tentang Perkembangan Berbahasa Anak usia dini, anak SD, dan Remaja.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam pengusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan dan Kerjasama teman kelompok, sehingga kendala-kendala yang ada bisa teratasi
dengan baik.
Oleh karena ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua penyusun
maupun materinya. Kritik pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari bentuk penyusunan
maupun materinya. Kritik dari pembaca sangat kmi harapkan untuk kesempunaan makalah
selanjutnya.
DARTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 tujuan

BAB II PEMBAHASAN
2.1 perkembangan berbahasa anak usia dini
2.2 perkembangan berbahasa anak sekolah dasar
2.3 perkembangan berbahasa remaja

BAB III PENUTUP


3.1 SARAN
3.2 KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat
yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu aspek penting dalam perkembangan
adalah aspek perkembangan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat
penting dalam kehidupan manusia karena disamping berfungsi sebagai alat untuk
menyatakan pikiran dan perasaan kepada orang lain juga sekaligus sebagai alat untuk
memahami perasaan dan pikiran orang lain. Bahasa memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia umumnya dan dalam kegiatan berkomunikasi khususnya. Seperti
dikemukakan oleh Laird bahwa tiada kemanusiaan tanpa bahasa dan tiada peradapan
tanpa bahasa lisan (1957 : 16). Manusia tidak berpikir hanya dengan otaknya tetapi juga
dengan rasa dan memerlukan bahasa sebagai mediumnya. Orang lain tidak akan dapat
memahami hasil pemikiran kita kalau tidak diungkapkan dengan menggunakan bahasa
baik secara lisan maupun tulisan. Masa kanak-kanak adalah masa yang paling tepat untuk
mengembangkan bahasa. Karena pada masa ini sering disebut masa “golden age” dimana
anak sangat peka mendapatkan rangsangan-rangsangan baik yang berkaitan dengan aspek
fisik motorik, intelektual, sosial, emosi maupun bahasa. Menurut Hurlock, (Musyafa,
2002:26) perkembangan awal lebih penting dari pada 1 2 perkembangan selanjutnya,
karena dasar awal sangat dipengaruhi oleh belajar dan pengalaman. Demikian pula
halnya peranan bahasa bagi anak. Bahasa memberikan sumbangan yang pesat dalam
perkembangan anak menjadi manusia dewasa. Dengan bantuan bahasa anak tumbuh dari
organisme biologis menjadi pribad i dalam kelompok. Pribadi itu berpikir, berperasaan,
bersikap, berbuat serta memandang dunia dan kehidupan seperti masyarakat disekitarnya.
Sehubungan dengan pera nan penting bahasa dalam kehidupan. Holliday (1978:32)
mengemukakan beberapa fungsi bahasa bagi anak.
Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut :
(1) fungsi instrumental : bahasa digunakan sebagai alat perpanjangan tangan
(2) fungsi interaksional : bahasa digunakan untuk bersosialisasi.
(3) fungsi regulatif : bahasa digunakan untuk mengatur orang lain
(4) Fungsi personal : bahasa digunakan untuk mengungkapkan perasaan / pendapat.
(5) Fungsi Representatif : Bahasa digunakan untuk memberikan informasi / fakta
Jadi, bahasa merupakan medium yang paling penting dalam komunikasi manusia. Bahasa
bersifat unik sekaligus bersifat universal bagi manusia.

Kemampuan berbicara menjadi suatu bagian yang tidak terpisahkan dalam perkembangan
bahasa. Kemampuan berbicara termasuk keterampilan dalam menyampaikan pesan
melalui bahasa lisan kepada orang lain. Penyampaian gagasan maupun ide yang ada
dalam fikiran dapat disampaikan kepada orang lain melalui berbicara. Kemampuan
berbicara penting untuk diperhatikan agar komunikasi dengan lawan bicara dapat berjalan
secara efektif dan efisien. Kemampuan berbicara anak kelas I sekolah dasar yang
mencakup usia 6 – 7 tahun seharusnya sudah berkembang dengan baik. Anak diharapkan
mampu meningkatkan kemampuan berbicara agar mudah berkomunikasi dan berinteraksi
dengan orang lain.

Kemampuan berbicara penting diajarkan pada anak agar dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Hasim dkk mengatakan bahwa tujuan yang diharapkan yaitu agar siswa
mampu mengungkapkan gagasan, pendapat, dan pengetahuan secara lisan, serta memiliki
kegemaran berbicara kritis dan kreatif. Secara umum, diharapkan siswa mampu
mengomunikasikan ide atau gagasan, dan pendapat, secara lisan ataupun sebagai kegiatan
mengekspresikan ilmu pengetahuan, pengalaman hidup, ide, dan lain sebagainya.5
Kemampuan berbicara pada anak diharapkan dapat meningkat ketika anak berada di
kelas I sekolah dasar agar dapat dengan mudah mengikuti pembelajaran dan
bersosialisasi dengan orang lain. Namun kenyataannya, kemampuan berbicara anak kelas
I sekolah dasar masih banyak yang belum berkembang. Wulandari menyatakan, Anak
belum mampu menyebutkan dan menjelaskan tentang sesuatu hal yang dilihatnya. Anak
sering kali mendapat kesulitan mengungkapkan pendapatnya ketika pembelajaran
berlangsung, bahkan anak masih perlu motivasi dan bantuan dari guru dalam
mengungkapkan atau menjelaskan sesuatu. Selain itu tampak dari masih banyak anak
yang mengucapkan kalimat yang belum tepat dan jelas seperti, “dirumah dulu suka
olahraga”. Selain itu ketika diberi pertanyaan oleh guru terkait bercerita sesuai dengan
pengalaman yang pernah dilakukan oleh anak, anak terlihat kesulitan dalam merangkai
kalimat untuk diucapkan.

Kemampuan berbicara penting diajarkan pada anak agar dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Hasim dkk mengatakan bahwa tujuan yang diharapkan yaitu agar siswa
mampu mengungkapkan gagasan, pendapat, dan pengetahuan secara lisan, serta memiliki
kegemaran berbicara kritis dan kreatif. Secara umum, diharapkan siswa mampu
mengomunikasikan ide atau gagasan, dan pendapat, secara lisan ataupun sebagai kegiatan
mengekspresikan ilmu pengetahuan, pengalaman hidup, ide, dan lain sebagainya.5
Kemampuan berbicara pada anak diharapkan dapat meningkat ketika anak berada di
kelas I sekolah dasar agar dapat dengan mudah mengikuti pembelajaran dan
bersosialisasi dengan orang lain saat dia sudah remaja. Namun kenyataannya,
kemampuan berbicara anak kelas I sekolah dasar masih banyak yang belum berkembang.
Wulandari menyatakan:
Anak belum mampu menyebutkan dan menjelaskan tentang sesuatu hal yang dilihatnya.
Anak sering kali mendapat kesulitan mengungkapkan pendapatnya ketika pembelajaran
berlangsung, bahkan anak masih perlu motivasi dan bantuan dari guru dalam
mengungkapkan atau menjelaskan sesuatu. Selain itu tampak dari masih banyak anak
yang mengucapkan kalimat yang belum tepat dan jelas seperti, “dirumah dulu suka
olahraga”. Selain itu ketika diberi pertanyaan oleh guru terkait bercerita sesuai dengan
pengalaman yang pernah dilakukan oleh anak, anak terlihat kesulitan dalam merangkai
kalimat untuk diucapkan.
1.2 rumusan masalah

Dari latar belakang tersebut di atas, dalam makalah ini penulis dapat
merumuskannyamenjadi beberapa rumusan masalah, yaitu:
1.Pengertian perkembangan bahasa,
2.Tahapan-tahapan dalam perkembangan Bahasa anak hingga remaja
1.3 Tujuan
Tujuan Pengembangan Bahasa bagi Anak Usia Dini, SD, dan Remaja
kemampuan berbahasa bagi Anak Usia Dini bertujuan agar anak mampu berkomunikasi
secara lisan dengan lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkunagn di sekitar
anak antara lain teman sebaya, teman bermain,orang dewasa, baik yanga da di sekolah, di
rumah, maupun dengan tetangga di sekitar tempat tinggalnya.
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan berbahasa anak usia dini
Pengertian Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini, SD, dab Remaja adalah salah satu aspek dari
tahapan perkembangan anak yang diekspresikan melalui pemikiran anak dengan menggunakan kata-
kata yang menandai meningkatnya kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap
perkembangannya.

Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi, dapat digunakan untuk berfikir, mengekspresikan
perasaan dan melalui bahasa dapat menerima pikiran dan perasaan orang lain.

Perkembangan bahasa dimulai sejak bayi dan mengandalkan perannya pada pengalaman,
penguasaan dan pertumbuhan bahasa.

Pengembangan kemampuan berbahasa bagi Anak Usia Dini bertujuan agar anak mampu
berkomunikasi secara lisan dengan lingkungannya.

Konteks pengembangan bahasa meliputi: mendengarkan , berbicara, membaca, dan menulis dini.
Dalam mengembangkan kemampuan bahas anak, guru/tutor dapat memilih strategi dan metoda
secara bervariasi.

Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam mengembangkan kemampuan berbahasa adalah


kegiatan yang dapat menstimulasi kemampuan mendengarkan, berbicara dan menulis.

2.2 Perkembangan Bahasa Anak Usia Sekolah Dasar

Kemampuan berbahasa yang paling nampak dalam kehidupan keseharian adalah berbicara.
Anak pada awal masa kanak-kanak mempunyai keinginan yang sangat kuat untuk berbicara
karena:

(1) Sebagai sarana bersosialisasi. Kalau mereka tidak dapat berbicara, tidak dapat diterima
sebagai anggota kelompok, (2) Mereka belajar berbicara sebagai sarana untuk
memperoleh kemandirian. Kalau mereka tidak dapat berbicara, orang tua tidak mengerti
keingianan anak, sehingga anak selalu dibantu seperti bayi, akibatnya tidak mandiri.

(Sri Rumini dan Siti Sundari, 2004: 43). K. Eileen dan Lynn R. Marotz (2020: 159- 215)
menjelaskan tentang profil perkembangan dan pola pertumbuhan anak termasuk perkembangan
berbicara dan berbahasa anak usia 6-12 tahun, diantaranya adalah:

a. Perkembangan Berbicara dan Berbahasa Anak Usia 6 Tahun:


1) Berbicara tanpa henti; bisa digambarkan seperti pengoceh. 2) Bercakap-cakap seperti orang
dewasa; banyak bertanya. 3) Mempelajari lima sampai sepuluh kata setiap hari; kosa katanya
terdiri dari 10.000 sampai 14.000 kata. 4) Menggunakan bentuk kata kerja, urutan kata dan
struktur kalimat yang tepat. 5) Menggunakan bahasa dan bukan tangisan disertai teriakan atau
agresi fisik untuk mengungkapkan ketidaksenangan: “Ini punyaku! Kembalikan, Kamu bodoh”.
6) Berbicara sendiri sambil menentukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memecahkan
masalah sederhana (walaupun “logika”nya mungkin tidak jelas bagi orang dewasa). 7)
Menirukan ucapan populer dan katakata kotor; menganggap ucapanucapan jorok sangat lucu. 8)
Senang menceritakan lelucon dan tekateki; biasanya, humornya jauh dari halus. 9) Senang
dibacakan cerita dan mengarang cerita. 10) Mampu belajar lebih dari satu bahasa; melakukanya
dengan spontan dalam keluarga.

2.3 Perkembangan berbahasa Remaja

Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang ia telah banyak belajar dari lingkungan,
dan dengan demikian bahasa remaja terbentuk dari kondisi lingkungan. Lingkungan remaja
mencakup lingkungan keluarga, masyarakat dan khususnya pergaulan teman sebaya, dan
lingkungan sekolah. Pola bahasa yang dimiliki adalah bahasa yang berkembang di dalam
keluarga atau bahasa  itu.

Perkembangan bahasa remaja dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat di mana
mereka tinggal. Hal ini berarti pembentukan kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan
masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus dalam perilaku bahasa. Bersamaan dengan
kehidupannya di dalam masyarakat luas, anak (remaja) mengkutip proses belajar disekolah.
Sebagaimana diketahui, dilembaga pendidikan diberikan rangsangan yang terarah sesuai dengan
kaidah-kaedah yang benar. Proses pendidikan bukan memperluas dan memperdalam cakrawala
ilmu pengetahuan semata, tetapi juga secara berencana merekayasa perkembangan sistem
budaya, termasuk perilaku berbahasa. Pengaruh pergaulan di dalam masyarakat (teman sebaya)
terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa anak (remaja) menjadi lebih diwarnai pola bahasa
pergaulan yang berkembang di dalam kelompok sebaya. Dari kelompok itu berkembang bahasa
sandi, bahasa kelompok yang bentuknya amat khusus, seperti istilah baceman dikalangan pelajar
yang dimaksudkan adalah bocoran soal ulangan atau tes. Bahasa prokem terutama secara khusus
untuk kepentingan khusus pula.

Pengaruh lingkungan yang berbeda antara keluarga  masyarakat, dan sekolah dalam
perkembangan bahasa, akan menyebabkan perbedaan antara anak yang satu dengan yang lain.
Hal ini ditunjukkan oleh pilihan dan penggunaan kosakata  sesuai dengan tingkat sosial
keluarganya. Keluarga dari masyarakat lapisan pendidikan rendah atau buta huruf, akan banyak
menggunakan bahasa pasar, bahasa sembarangan, dengan istilah-istilah yang kasar. Masyarakat
terdidik  yang pada umumnya memiliki status sosial lebih baik, menggunakan istilah-istilah lebih
selektif dan umumnya anak-anak remajanya juga berbahasa lebih baik.
BAB III

PENUTUP

3.1 Saran

Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti faktor intelek/kognisi
sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa.

Oleh karena itu,  kita harus menggunakan dan mengembangkan bahasa dengan berkembangnya
bahasa secara tidak sadar kita telah melangkah kedewasaan yang sudah merupakan kodrat kita
sebagai manusia.

Hanya saja, agar pertumbuhan itu mencapai hasil yang maksimal harus mempertahankan faktor-
faktor pendukungnya

3.2 Kesimpulan

Bahasa memegang peran penting dalam kehidupan bermasyarakat. Perkembangan bahasa


dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain adalah usia anak, kondisi keluarga dan kondisi fisik
anak terutama dari segi kesehatannya.

Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling berpengaruh satu sama lain. bahwa
kemampuan berpikir berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya kemampuan
berbahasa berpengaruh terhadap kemampuan berpikir.
DAFTAR PUSTAKA

dikemukakan oleh Laird (1957 : 16), Hurlock, (Musyafa, 2002:26), Holliday (1978:32), (Sri Rumini dan
Siti Sundari, 2004: 43). K. Eileen dan Lynn R. Marotz (2020: 159- 215),
https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/alawlad/article/download/432/352
https://www.googleadservices.com/pagead/aclk?
sa=L&ai=DChcSEwi8h6bO__n5AhWukmYCHdyxCo4YABAAGgJzbQ&ohost=www.google.com&cid=
CAESbeD2kUpVkslndM4AdLdbO5sny1lYk4bo-t-
dXVyVmVEUcKdsG2QxLr9Akw9L1oQngchByQdZjDyqP7qHzgFzA1MNxN5-
IpznNO6PF3sRp9PeHv10dNBPJK2LP_ZlAZdFvg9Y1ITwFpHAL7YTep4&sig=AOD64_0KsN__HfQK
H7mGFeOge9EWMaznuA&q&adurl&ved=2ahUKEwja35_O__n5AhUW6HMBHXhxC-
oQ0Qx6BAgCEAE
http://eprints.ums.ac.id/13648/2/3.Bab_I.pdf
https://www.googleadservices.com/pagead/aclk?
sa=L&ai=DChcSEwi8h6bO__n5AhWukmYCHdyxCo4YABAAGgJzbQ&ohost=www.google.com&cid=
CAESbeD2kUpVkslndM4AdLdbO5sny1lYk4bo-t-
dXVyVmVEUcKdsG2QxLr9Akw9L1oQngchByQdZjDyqP7qHzgFzA1MNxN5-
IpznNO6PF3sRp9PeHv10dNBPJK2LP_ZlAZdFvg9Y1ITwFpHAL7YTep4&sig=AOD64_0KsN__HfQK
H7mGFeOge9EWMaznuA&q&adurl&ved=2ahUKEwja35_O__n5AhUW6HMBHXhxC-
oQ0Qx6BAgCEAE

Anda mungkin juga menyukai